Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :
|
|
- Deddy Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AIR CONDITIONER APAKAH AIR CONDITIONER ITU Air conditioner adalah peralatan untuk : Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara : 1. Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil dari udara sehingga suhu udara di ruangan. 2. Pada saat suhu ruangan rendah air conditioner akan panas ke udara sehingga suhu udara di ruangan. Air conditioner pada kendaraan terdiri dari : 1. Cooler (Pendingin) 2. Heater (Pemanas) HEATER Halaman 1 dari 39
2 Heater adalah suatu alat untuk memanaskan udara di dalam mobil. I. PRINSIP DASAR Cold air Heater core Engine Coolant (Hot water) Hot air Air pendingin mesin disirkulasikan melalui agar heater core menjadi Kemudian blower meniupkan melalui heater core untuk udara. Saat air pendingin rendah maka udara yang melewati heater core tetap. II. TIPE HEATER Tipe heater dibedakan berdasarkan sistem yang digunakan untuk Heater dibagi menjadi dua tipe : Tipe Air Mix Tipe ini menggunakan yang mengubah temperatur udara dengan cara mengatur udara dingin yang melewati heater core dan yang tidak melewati heater core. Tipe Water Flow Control Heater core Tipe ini mengontrol temperatur udara dengan cara mengatur air pendingin yang ke heater core melalui water valve. Water valve COOLER Cooler adalah adalah suatu alat untuk udara di dalam mobil. Halaman 2 dari 39
3 I. TEORI DASAR PENDINGINAN Kita merasa dingin setelah berenang meskipun saat hari panas. Hal ini disebabkan oleh air di badan kita dan menyerap. Sama juga saat kita mengoleskan alkohol pada tangan kita (alkohol menguap dan menyerap panas). Ini berarti semua cairan saat menguap akan panas. Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Dan cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka cairan yang berada di dalam bejana dan dari udara di dalam kotak, sehingga temperatur udara di dalam kotak menjadi daripada kran sebelum dibuka. II. REFRIGERANT Refrigerant adalah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di dalam refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen fungsional untuk menghasilkan Halaman 3 dari 39
4 dengan cara melalui dan Karakteristik HFC134a -10,6 C 100 C -26,9 C 121 C HFC134a HFC134a Pada tekanan atmosfir air mendidih pada, tetapi HFC134a mendidih pada Pada tekanan 1 kg/cm2 air mendidih pada, tetapi HFC134a mendidih pada Ini berarti bila HFC134a dibebaskan pada temperatur ruangan normal dan bertekanan atmosfir, ia akan berubah menjadi gas (menguap) dan menyerap Di samping itu HFC134a mudah mengembun kembali menjadi cairan pada kondisi sambil melepaskan yang dikandungnya. Refrigerant berbentuk gas dapat diubah menjadi cairan dengan cara : tekanan tanpa temperatur. temperatur tanpa tekanan Refrigerant berbentuk cairan dapat diubah menjadi gas dengan cara : tekanan tanpa temperatur. temperatur tanpa tekanan III. PRINSIP PENDINGIN MOBIL Ekspansi Dan Evaporasi Halaman 4 dari 39
5 Di dalam sistem refrigerant mekanis, udara menjadi dingin dengan cara sebagai berikut : - Refrigerant cair yang bertemperatur dan bertekanan tinggi disimpan di dalam wadah yang disebut - Kemudian refrigerant dibebaskan ke melalui lubang kecil yang disebut. Pada saat ini temperatur dan tekanannya, dan sebagian refrigerant cair berubah menjadi - Refrigerant bertemperatur dan bertekanan rendah ini mengalir ke. Di dalam evaporator, refrigerant cair dan dari udara sekeliling. Bagaimana Mengembalikan HFC134a gas menjadi cairan? 0 C 2 2,1 kg/cm 80 C 2 15 kg/cm Untuk merubah refrigerant gas ke refrigerant cair digunakan Dimana compressor berfungsi untuk menaikkan tekanan dan suhu refrigerant gas. 50 C 2 15 kg/cm Refrigerant gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi ini akan berubah menjadi refrigerant cair karena Sirkulasi Refrigerant Pada A/C mobil Compressor melepaskan refrigerant bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena hasil kompresi pada compressor saat langkah pengeluaran (discharge stroke). Halaman 5 dari 39
6 Refrigerant ini mengalir ke condenser. Di dalam condenser, gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan Refrigerant cair ini mengalir ke receiver yang berfungsi untuk menyimpan dan menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan refrigerant. Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi bersuhu dan bertekan-an rendah dengan bentuk spray (kabut). Refrigerant ini mengalir ke evaporator. Di dalam evaporator refrigerant menguap dan menyerap panas. Keterangan : 1. Compressor 2. Condenser 3. Receiver / Dryer 4. Expansion valve 5. Evaporator 6. Blower IV. TIPE PENGONTROLAN SUHU Tipe Air Mix Tipe ini menggunakan yang mengubah temperatur udara dengan cara Halaman 6 dari 39
7 mengatur udara dingin yang heater core dan yang heater core. Tipe Thermostat 1. Tipe Thermistor Thermistor adalah yang tahanannya berubah sensitif terhadap Thermistor yang digunakan adalah tipe NTC (Negative Temperature Coeficient). Dimana saat temperatur naik, tahanannya dan sebaliknya. Thermistor dipasang pada dan mengindera temperatur pada permukaan sirip. Temperatur dikontrol dengan cara membandingkan sinyal dari dan sinyal dari, dan memperkuat hasilnya untuk menjadikan magnetic clutch Halaman 7 dari 39
8 2. Tipe Thermostat Thermostat terdiri dari capillary tube, diapragma dan micro switch. Capillary tube disisipkan pada keluaran evaporator. Tekanan pada capillary tube berubah tergantung dari suhu sekelilingnya. Ketika suhu evaporator bertambah, tekanan di dalam capillary tube, sehingga akan kontak point pada micro switch. Sebaliknya saat suhu evaporator berkurang, tekanan di dalam capillary tube, sehingga akan kontak point pada micro switch. HEATER DAN COOLER HEATER Komponen-komponen heater : 1. Water valve 2. Heater core 3. Blower Halaman 8 dari 39
9 4. Control panel I. WATER VALVE Water valve dipasang di dalam sirkuit pendingin mesin dan mengontrol jumlah air pendingin yang memasuki heater core. Water valve terbagi menjadi dua tipe : 1. Heater Tipe Air Mix Heater Tipe ON OFF 2. Tipe Water Flow Control Tipe Water Flow Control II. HEATER CORE Heater core terdiri dari sirip-sirip (fin) dan pipa-pipa (tube). Pada pipa-pipa (tube) ditambahkan dimples untuk output panas dari heater core. Halaman 9 dari 39
10 III. BLOWER Blower terdiri dari : 1. Ferrite motor 2. Fan Tipe Fan 1 Menurut arah aliran udara fan dapat dibagi menjadi dua tipe : 2 1. Axial flow 1.1 Axial flow fan Centrifugal 2.1 Turbo fan 2.2 Sirocco fan 2.3 Radial fan COOLER Halaman 10 dari 39
11 Cooler terdiri dari : 1. Receiver / Dryer 2. Condenser 3. Compressor 4. Idle-up device 5. Control panel 6. Evaporator 7. Blower 8. Expansion valve 9. Pressure switch 10. Magnetic clutch 11. Condenser fan I. COMPRESSOR Compressor adalah pompa untuk refrigerant sehingga otomatis juga suhu refrigerant. Compressor dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Tipe Resiprocating 1.1 Tipe Crank 1.2 Tipe Swash Plate 1.3 Tipe Wobble Plate 2. Tipe Rotary 2.1 Tipe Through Vane Halaman 11 dari 39
12 Tipe Crank 1. Mekanisme Kompresi Pada valve plate terpasang dua buah valve : 1. Suction valve 2. Discharge valve 2. Cara Kerja a. Langkah Hisap Halaman 12 dari 39
13 Piston bergerak turun, discharge valve dan suction valve sehingga terjadi di dalam silinder yang menyebabkan refrigerant ke dalam silinder. b. Langkah Tekan Piston bergerak naik, suction valve dan discharge valve Tekanan dan suhu refrigerant menjadi karena pembukaan discharge valve Tipe Swash Plate Sejumlah piston diatur pada swash plate dengan jarak 72 untuk compressor 10 silinder dan 120 untuk compressor 6 silinder. Halaman 13 dari 39
14 Nama-nama komponen compressor tipe swash plate : Discharge valve Valve plate Suction valve Swash plate Piston Shaft seal Shaft 1. Cara Kerja Langkah Hisap : Halaman 14 dari 39
15 Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian kanan refrigerant melalui sebelah kanan. Saat ini discharge valve sebelah kanan. Langkah Tekan : Pada saat yang sama, piston bagian kiri refrigerant melalui sebelah kiri. Saat ini suction valve sebelah kiri 2. Pressure Relief Valve Pada sistem A/C HFC134a, pressure relief valve dipasang untuk menggantikan dan berfungsi untuk pada sistem A/C dengan cara pada batas minimum. Pressure relief valve mulai membuka pada tekanan, terbuka penuh (tingkat kebocoran maksimum 113 l/min) pada dan menutup kembali pada Tipe Wobble Plate 1. Konstruksi Enam buah piston diatur pada sebelah kanan compressor dengan jarak 60. Halaman 15 dari 39
16 Compressor tipe wobble plate terdiri dari : Drive plate Wobble plate Piston Discharge valve Sub control valve Main control valve 2. Cara Kerja Halaman 16 dari 39
17 Gerakan putar dari shaft compressor diubah menjadi gerakan oleh dan. Selama bekerja wobble plate dipandu oleh Langkah Hisap : Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian bawah refrigerant melalui suction valve sebelah. Saat ini discharge valve sebelah bawah. Langkah Tekan : Pada saat yang sama, piston bagian atas refrigerant melalui sebelah atas. Saat ini sebelah atas tertutup. Tipe Through Vane 1. Konstruksi Dua buah through vane dipasang saling membentuk sudut pada rotor. Saat rotor berputar, vane bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujungnya dengan permukaan dalam silinder. Halaman 17 dari 39
18 1. Cara Kerja Vane b Suction port Refrigerant Halaman 18 dari 39
19 Langkah Hisap Ketika rotor berputar ruangan di antara vane a, vane b dan dinding silinder bagian dalam. Gerakan ini akan menghisap refrigerant melalui. Hisapan berakhir saat melewati suction port. Langkah Kompresi Setelah menyelesaikan langkah hisap ruangan di sekitar vane a dan vane b. Gerakan ini akan refrigerant di dalam silinder. Langkah Pengeluaran Saat vane a melewati, refrigerant bertekanan keluar melalui discharge port dan mengalir ke. Oli Compressor Oli compressor dibutuhkan untuk melumasi bantalan compressor dan bagian yang bergesekan. Oli yang disarankan : 1. Compressor Tipe Crank = DENSO-OIL 6 2. Compressor Tipe Swash Plate = DENSO-OIL 6 (R-12), DENSO-OIL 8 3. Compressor Tipe Through Vane = DENSO-OIL 7 (R-12), DENSO-OIL 9 1. Jumlah Oli Compressor Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama dengan. Ini berfungsi untuk komponenkomponen compressor. Bila oli yang bersirkulasi dengan refrigerant tidak tepat akan berakibat sebagai berikut : - Jumlah oli lebih besar, oli akan menempel pada yang menyebabkan perpindahan panas tidak dapat berlangsung dengan baik sehingga kapasitas pendinginan - Jumlah oli sedikit, pelumasan compressor sehingga compressor cepat. Halaman 19 dari 39
20 2. Penambahan Oli Setelah Penggantian Komponen Bila komponen rusak saat pendingin sedang bekerja, maka sejumlah oli kompresor akan tertinggal di dalam komponen itu. Dengan demikian bila komponen diganti maka perlu dilakukan penambahan oli compressor, sebagai berikut : - Receiver diganti - Condenser diganti - Evaporator diganti = 20 cc = cc = cc II. MAGNETIC CLUTCH Magnetic clutch berfungsi untuk hubungan compressor ke mesin. Prinsip Kerja Apabila arus listrik dialirkan ke coil, akan timbul pada besi II dan besi I Besi I Besi II Konstruksi Magnetic clutch terdiri dari : 1. Stator 2. Rotor 3. Pressure plate Halaman 20 dari 39
21 Pressure plate berfungsi untuk secara magnetic. Cara Kerja Saat mesin hidup, puli berputar karena digerakkan oleh tetapi compressor Ketika A/C ON, amplifier mengalirkan arus listrik ke Gaya electromagnet pada stator coil akan menarik dan menghubungkan Tipe-tipe Magnetic Clutch Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk compressor sebagai berikut : - Tipe F dan tipe G : Compressor tipe crank - Tipe R dan tipe P : Compressor tipe swash plate dan through vane Halaman 21 dari 39
22 III. CONDENSER Condenser berfungsi untuk dari gas refrigerant agar gas refrigerant ini dapat berubah menjadi GAS EMBUN CAIR Halaman 22 dari 39
23 IV. RECEIVER / DRYER Untuk R-12 Keterangan : Receiver tube Receiver body Dryer Desiccant Filter Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke sudah berbentuk Dryer berisi desiccant dari silicagel, dan berfungsi untuk yang terdapat pada refrigerant. Filter berfungsi untuk yang terdapat pada refrigerant. Halaman 23 dari 39 Solderan khusus
24 Sight glass berfungsi untuk mengetahui pada sistem A/C dengan cara melihat refrigerant. Sight glass juga dapat dipasang pada pipa di antara receiver dan expansion valve. Fusible plug berfungsi sebagai. Bila tekanan dan temperatur pada sisi tekanan tinggi naik dan mencapai, maka solderan khusus di dalam fusible plug akan dan memungkinkan refrigerant keluar, dengan demikian komponenkomponen A/C. Untuk HFC134a Perbedaan receiver / dryer yang digunakan pada sistem A/C yang menggunakan HFC134a dengan yang menggunakan R-12 adalah : Desiccant pada dryer terbuat dari 3. Tidak ada (karena telah menggunakan pada compressor). V. UNIT PENDINGIN 2 Unit pendingin terdiri dari : 1. Expansion valve 2. Evaporator 3. Drain pan Halaman 24 dari 39 3
25 Drain pan berfungsi untuk yang diembunkan oleh evaporator dan membuangnya keluar. Expansion Valve Expansion valve berfungsi untuk refrigerant cair melalui orifice (lubang kecil) agar menjadi yang tekanan dan temperaturnya rendah. Ada dua macam expansion valve yaitu : 1. Tipe 2. Tipe Yang banyak digunakan sekarang adalah expansion valve tipe Expansion valve ini akan mengatur yang diuapkan di, akibat dari pengaturan aliran refrigerant ini maka suhu ruangan dapat berdasarkan yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion valve ditentukan oleh gerakan valve. Gerakan valve ini diatur oleh antara Pf (tekanan di dalam sensing bulb) dan jumlah Ps (tekanan spring) dan Pe (tekanan di dalam evaporator). Pada beban pendinginan tinggi (suhu ruangan tinggi), tekanan gas keluaran evaporator, akibatnya suhu dan tekanan pada juga tinggi. Selanjutnya akan menekan valve ke sehingga valve terbuka, jumlah aliran refrigerant. Sebaliknya saat beban pendinginan rendah, valve akan membuka sehingga aliran refrigerant akan. Halaman 25 dari 39
26 Thermal Expansion Valve Tipe Internal Equalizing Ketika tekanan gas refrigerant di dalam evaporator stabil, maka berlaku rumus Pf =. Pembukaan valve stationer dan aliran refrigerant tetap (konstan). Bila refrigerant di dalam evaporator berkurang, refrigerant akan menguap dan menyebabkan panjang daerah panas lanjut L bertambah. Akibatnya tekanan pada bertambah dan membuka valve sehingga aliran refrigerant Sebaliknya jika aliran refrigerant di dalam evaporator terlalu besar, panjang daerah panas lanjut L. Akibatnya tekanan pada sensing valve dan pembukaan valve akan sehingga aliran refrigerant Pf = Tekanan gas di dalam capilary tube Ps = Tekanan pegas Pe = Tekanan gas di dalam evaporator Diapragma Tekanan pegas Pe Refrigerant inlet Halaman 26 dari 39
27 Thermal Expansion Valve Tipe External Equalizing pada tipe external equalizing, jika ada antara inlet evaporator dan outlet evaporator akibat, maka valve akan tertutup sehingga A/C Pada tipe external equalizing problem ini diatasi dengan mengambil tekanan Pe di dekat. Tekanan ini yang akan mengatur diapragma pada saat terjadi penyumbatan pada evaporator. Pf = Tekanan gas di dalam capilary tube Ps = Tekanan pegas Pe = Tekanan gas di dalam evaporator Diapragma Tekanan pegas Refrigerant inlet Halaman 27 dari 39
28 Expansion Valve Tipe Box a. Konstruksi Expansion valve tipe box adalah expansion valve tipe tetapi sensor indera panasnya digabung di dalam expansion valve. Pada ruangan atas diapragma diisikan b. Cara Kerja Ketika suhu refrigerant pada keluaran evaporator menjadi tinggi, gas refrigerant di atas ruangan diapragma dan menekan valve ke kanan yang selanjutnya Evaporator Evaporator berfungsi untuk dari udara yang dilewatkan melalui fin-fin evaporator, sehingga udara menjadi. Evaporator terbuat dari aluminium, dan terbagi menjadi 3 tipe : 1. Plate fin 2. Serpentine fin 3. Drawn cup Halaman 28 dari 39
29 VI. PERALATAN ANTI PEMBEKUAN Pada saat udara melewati fin-fin evaporator dan didinginkan, titik-titik air dari udara menempel pada fin-fin evaporator. Bila suhu dari fin-fin tersebut turun di bawah 0 C, titik-titik air tersebut akan dan fin-fin evaporator akan sehingga menghambat yang melewati evaporator dan menyebabkan kemampuan pendinginan Untuk menghindari hal ini maka digunakan dua cara yaitu : Tipe Thermistor Sebuah thermistor dipasang di belakang, sinyal dari thermistor digunakan untuk suhu. Saat temperatur fin turun, amplifier akan bekerja magnetic clutch sehingga compressor Evaporator Pressure Regulator (EPR) Pada tipe ini, jumlah refrigerant yang mengalir dari evaporator ke compressor diatur dan tekanan di dalam evaporator dijaga tetap 1,9 kg/cm 2 atau lebih tinggi agar temperatur fin evaporator tidak turun di bawah 0 C. Cara Kerja : 1. Saat Kecepatan Compressor Tinggi Beban Pendinginan Kecil Valve pada EPR akan dan membatasi aliran refrigerant dari evaporator sehingga tekanan di evaporator bertahan di atas Halaman 29 dari 39
30 2. Saat Kecepatan Compressor Rendah Beban Pendinginan Tinggi Tekanan di dalam evaporator di atas 1,9 kg/cm2, sehingga valve EPR Tipe Metal Below Diapragma (Untuk HFC134a) Tipe ini mempunyai cara kerja, diapragma metal below dipakai sebagai pegas yang kerjanya berlawanan dengan refrigerant. VII. PRESSURE SWITCH Pressure switch dipasangkan pada pipa A/C di antara Pressure switch berfungsi untuk tekanan di dalam sirkulasi dan jika hal tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan sehingga compressor berhenti Cara Kerja : Apabila tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu tinggi, hal ini akan merusak komponen, karena itu pada tekanan switch menjadi dan mematikan magnetic clutch sehingga compressor (Untuk HFC134a pada tekanan ). Apabila tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu rendah, kirakira switch menjadi OFF dan mematikan Magnetic clutch sehingga compressor Halaman 30 dari 39
31 (Untuk HFC134a pada tekanan ). VIII. MEKANISME PENCEGAH MESIN MATI Pada saat putaran mesin idle tenaga mesin. Jika compressor bekerja dapat mengakibatkan. Mekanisme ini akan mematikan saat putaran mesin turun sampai putaran minimum agar mesin tidak mati. Umumnya magnetic clutch akan dimatikan di bawah IX. PERALATAN IDLE UP Peralatan idle up untuk putaran idling untuk membiarkan cooler bekerja bila A/C diperlukan saat lalu lintas macet berat atau dalam keadaan diam di tempat. Mesin dengan karburator, sebuah VSV (Vacuum Switching Valve) dan actuator untuk membuka dan kecepatan idling bila air conditioner bekerja. Mesin dengan EFI, sebuah VSV dan diapragma digunakan untuk ke surge tank. EFI ECU kemudian menginjeksikan tambahan bahan bakar banyaknya sesuai dengan udara by pass untuk meningkatkan kecepatan idling bila A/C bekerja. Halaman 31 dari 39
32 Mesin diesel, sebuah VSV dan actuator untuk mendorong pompa injeksi dan meningkatkan kecepatan idling bila A/C bekerja. X. PENGATURAN SUHU RUANGAN DUA TINGKAT (MODE EKONOMI) Pada A/C tipe air mix compressor akan bekerja terus hingga suhu evaporator mendekati suhu beku (± 3 C), hal ini mengakibatkan compressor bekerja terlalu lama dan menyebabkan bahan bakar boros. Untuk menghemat tenaga pada saat temperatur luar rendah dipakailah switch ECON sehingga waktu kerja compressor lebih pendek. Pada saat switch ECON ditekan compressor akan pada saat suhu evaporator mencapai, sedangkan pada kondisi pemakaian biasa (switch A/C ditekan) compressor akan dimatikan jika suhu evaporator mencapai XI. MAGNETIC VALVE Magnetic valve digunakan pada sistem A/C yang menggunakan evaporator. Magnetic valve ditempatkan di antara Suhu cooling unit diatur dengan cara dan magnetic valve untuk menghubungkan atau memutuskan Halaman 32 dari 39
33 XII. SISTEM PELINDUNG TALI PENGGERAK COMPRESSOR Apabila compressor macet, maka sistem ini akan mengoffkan agar tali penggerak tidak putus, disamping itu juga menyebabkan switch lamp untuk A/C untuk memberitahukan adanya kerusakan pada A/C. Mag. Clutch OFF VSV Idle Up OFF Lampu switch A/C berkedip Halaman 33 dari 39
34 SISTEM DAN CARA KERJA AIR CONDITIONER TIPE AIR CONDITIONER Akibat adanya perbedaan lingkungan alam pada tiap-tiap negara maka air A/C dibagi menjadi dua tipe menurut fungsinya. I. TIPE BIASA Tipe ini terdiri dari yang dihubungkan ke atau dan hanya digunakan untuk atau udara. II. TIPE SEGALA MUSIM (ALL SEASON) Tipe ini merupakan kombinasi dengan dan. Pada saat musim dingin dapat digunakan untuk, sedangkan saat musim panas dapat digunakan untuk SISTEM KERJA A/C Halaman 34 dari 39
35 I. CARA KERJA PENGONTROLAN A/C Suhu diatur dengan merubah udara yang masuk dan keluar cooling unit dengan cara menggerakkan tuas-tuas pengatur pada 1. Air inlet damper digerakkan oleh dan menentukan apakah udara segar atau udara bekas yang 2. Blower dioperasikan oleh untuk mengontrol udara yang masuk ke cooling unit. 3. Air mix control damper dioperasikan oleh dan membagi udara yang melewati dan yang tidak melewati 4. Air flow mode control damper dioperasikan oleh yang akan mengatur arah aliran udara keluar, face ke arah muka, bi-level ke kaki dan muka, foot/def ke kaki dan kaca atau def ke kaca. Cara kerja damper pengatur aliran udara seperti diperlihatkan di bawah. Halaman 35 dari 39
36 Ukuran besar kecilnya bulatan ( ) menunjukkan Max cool door digerakkan oleh temperature control lever dan akan terbuka penuh pada posisi hanya jika control lever digerakkan ke posisi Max cool. II. CARA KERJA DAMPER Tipe Lever (Lever Type) Halaman 36 dari 39
37 Lever pada control panel dihubungkan dengan menggunakan yang akan menggerakkan saat lever digerakkan. Tipe Tombol Tekan (Push Button Type) Dengan menekan tombol pada panel kontrol akan menyebabkan bekerja menggerakkan damper. Tipe-tipe damper yang digunakan diperlihatkan sebagai berikut. III. CARA KERJA BLOWER Halaman 37 dari 39
38 Kecepatan blower diatur dengan cara mengatur arus yang mengalir ke blower motor melewati tahanan yang, sehingga kecepatan blower dapat berubah-ubah. Saat I Battery - Kumparan relay menjadi menarik plat kontak relay ke - Aliran ini juga terjadi saat II, III dan IV. Battery Saat II Battery Saat III Battery Saat IV Battery IV. DASAR KELISTRIKAN SISTEM A/C Halaman 38 dari 39
39 Proses lengkap sampai magnetic clutch bekerja. 1. Ignition switch. 2. Blower switch heater relay (motor blower berputar). 3. A/C switch A/C amplifier 4. Dual pressure switch 5. Thermistor menyuplai sinyal temperatur evaporator ke A/C amplifier. 6. VCV mesin idle up. 7. Relay magnetic clutch 8. Temperatur sensor (temperatur sensor kurang dari 180 C). 9. Magnetic clutch. 10. Sensor deteksi putaran menyuplai sinyal RPM compressor ke amplifier A/C. Bila compressor tidak macet, magnetic clutch selalu bekerja. Halaman 39 dari 39
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Kompetensi kejuruan Mekanik Otomotif Kelas/semester : XI/3 Pertemuan ke : Alokasi Waktu : 24 x 45 menit Standar Kompetensi : Memelihara / servis sistem
Lebih terperinciCAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT
CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT Fungsi Air Conditioner adalah untuk : 1. Mengatur suhu udara 2. Mengatur sirkulasi udara 3. Mengatur kelembaban udara 4. Mengatur Kebersihan udara
Lebih terperinciAIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER
AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER Apakah air conditioner itu?.................................. 388 HEATER 1. Prinsip dasar........................................... 389 2. Tipe heater.............................................
Lebih terperinciBAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS
Laporan Kerja Praktek 14 BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS 3.1 PENGERTIAN AIR CONDITIONER Air Conditioner adalah seperangkat peralatan yang tergabung dalam satu kesatuan dan terbentuk
Lebih terperinciTUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini anda dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja air conditioner system. 2. Mengidentifikasi komponen air conditioner system. 3. Menjelaskan cara kerja air conditioner
Lebih terperinciKOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC
KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SISTIM AC KOMPRESOR TIPE WOBBLE PLATE Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistim AC Disusun Oleh : Cahyono (5201410028) Naufal Farras Sajid (5201410029) Riwan Setiarso (5201410030) Rifki Yoga Kusuma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami
Lebih terperinciGambar Sistem pengkondisian udara
BAB 14 SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AIR CONDITIONER) 14.1. Pendahuluan Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Hawlader, M.N.A., Chou, S.K., Ullah, M.Z. ( 2001 ) melakukan penelitian tentang prestasi dari sistem solar assisted heat pump water heater. Pada evaporator ditambahkan
Lebih terperinciSISTEM AIR CONDITIONER (AC)
SISTEM AIR CONDITIONER (AC) KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan prinsip terjadinya pendinginan pada sistem AC. 2. Menjelaskan Fungsi AC pada mobil. 3. Menjelaskan
Lebih terperinciMateri Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo
Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL Hartoyo PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN Dilihat dari fungsinya, AC Mobil memiliki
Lebih terperinciPT. DENSO SALES INDONESIA
Operation Car Air Conditioning General PT. DENSO SALES INDONESIA JK00500058N DAFTAR ISI 1. Gambaran Umum A/C Mobil....................................................................... 1 1-1. Sistim A/C
Lebih terperinciKOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC
KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinci- 1 - (1/1) Komponen. Lokasi
Garis Besar Garis Besar 1. Sistem Auto A/C (Air Conditioner) Sistem auto A/C bekerja dengan mengaktifkan pengaturan temperatur udara yang dikehendaki, dengan selektor temperatur dan menekan switch AUTO.
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR)
digilib.uns.ac.id PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media
Lebih terperinciCOOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )
COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Pengkondisian Udara Pengkondisian udara atau Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memelihara dan mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Tata Udara [sumber : 5. http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id] Sistem tata udara adalah proses untuk mengatur kondisi suatu ruangan sesuai dengan keinginan sehingga dapat memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Persiapan Alat Dan Bahan Persiapan satu Unit kendaraan Pengecekan Pembongkaran Evaporator Kondisi baik tidak Perawatan Korektif ya Perawatan Preventif
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR )
digilib.uns.ac.id PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciMESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.
Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Freezer Freezer merupakan salah satu mesin pendingin yang digunakan untuk penyimpanan suatu produk yang bertujuan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2012
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tentang refrigerasi dan pengkondisian udara Sekilas tentang refrigerasi dan pengkondisian udara secara fungsi utama bidang refrigerasi dan pengkondisian udara saling berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciMAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.
MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja
Lebih terperinciBAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )
BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC
Trouble Shooting Sistem Air Conditioner (AC) Mobil TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Di bawah ini akan di gambarkan langkah-langkah dalam melakukan perbaikan (trouble shooting) kerusakan AC. Langkah-langkah
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL
26 TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL Setiyo Hermawan 1, Rizki Novianto 2 Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Jl. Raya Pahlawan No. Gejlig
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda atau ruang tertutup untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk dari energi,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN
TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Abdillah Atman Oka 5211312034
Lebih terperinciREKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA
Trainer Sistem Kelistrikan AC Mobil Daihatsu Zebra REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA Wildan Fahmi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya e-mail:
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL
MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL NAMA : REZA FIAN P. KELAS : XI MO 3 ABSEN : 15 SMKN 5 SURABAYA Dalam suatu mesin yang memakai sistem pendingin cairan, blok silinder dan kepala silinder memiliki dinding
Lebih terperinciSISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer
SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang
Lebih terperinciSISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)
Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan
Lebih terperinciINSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82
digilib.uns.ac.id INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82 PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif
Lebih terperinciBAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN
BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciBOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :
BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
Lebih terperinciPELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL
PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air Conditioner (AC) adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin
Lebih terperinciTROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE
TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Disusun oleh:
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciLUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )
LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller
BAB II DASAR TEORI 2.1 Blast Chiller Blast Chiller adalah salah satu sistem refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu produk dengan cepat. Cara pendinginan produk pada Blast Chiller ini dilakukan
Lebih terperinciKomponen mesin pendingin
Komponen mesin pendingin Berdasarkan fungsi atau kegunaannya komponen mesin pendingin sistem kompresi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : A. Komponen pokok Yang dimaksud dengan komponen pokok adalah komponen
Lebih terperinciGambar 2.1. COP vs Condenser Temperatur (Thangavel, 2013)
2.1. Tinjauan Pustaka BAB II LANDASAN TEORI Nagalakshmi dan Yadav (2014) melakukan eksperimen mengenai analisis performa dari sistem refrigerasi dengan menggunakan refrigeran R12 dan R134a. Pengujian dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi adalah suatu proses penarikan kalor dari suatu ruang/benda ke ruang/benda yang lain untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel
BAB II DASAR TEORI 2.1 Cooling Tunnel Cooling Tunnel atau terowongan pendingin merupakan sistem refrigerasi yang banyak digunakan di industri, baik industri pengolahan makanan, minuman dan farmasi. Cooling
Lebih terperinciBasic Comfort Air Conditioning System
Basic Comfort Air Conditioning System Manual Book (CAC BAC 09K) 5 PERCOBAAN 32 5.1. KOMPONEN KOMPONEN UTAMA DALAM SISTEM PENDINGIN TUJUAN: Setelah melakukan percobaan ini siswa akan dapat : 1. Memahami
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisian udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk mengkondisikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),
Lebih terperinciANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF
ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung
Lebih terperinciCara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya
Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian.............
Lebih terperinciBAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI
BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam
Lebih terperinciPEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI
PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI Darwis Tampubolon *), Robert Samosir **) *) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan **) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Abstrak Refrigerasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciMEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)
Kode Modul OTO.KR05.019.03 MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER) DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto
Lebih terperinciMAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR
MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Oleh : NURMAN ASYARI NIM. I 8609026 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem tata udara Air Conditioning dan Ventilasi merupakan suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan
Lebih terperinciDASAR TEKNIK PENDINGIN
DASAR TEKNIK PENDINGIN Oleh : Agus Maulana Praktisi Mesin Pendingin HP. 0813 182 182 33 PT Mitra Lestari Bumi Abadi Jl.Gading Indah Raya Blok C No. 25 Kelapa Gading - Jakarta, 14240 Siklus Sistem Mesin
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciMEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciCommissioning & Maintenance of Air Conditioning System
Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 29 July 2009 Commissioning of Air Conditioning System Commissioning
Lebih terperinciBAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin
BAB II Prinsip Kerja Mesin Pendingin A. Sistem Pendinginan Absorbsi Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )
BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP ) 4.1 SYSTEM AIR CONDITIONING Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 1, No. 1, April 1999 : 8-13 Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN
MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN Disusun Oleh : Kelompok 4 Heri Siswanto Rizma Annisa Merlyn Karlina A. Ria Wijiati Ras Subhekti Hikmanto Catur Febrianto Dita Pujianti Atikah
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperincira Kerja Sistem Ac Mobil
ra Kerja Sistem Ac Mobil Rabu, Maret 27th 2013. Ac Mobil Otomotrip.com Mobil ber ac adalah kebutuhan dan dapat dibayangkan bagaimana rasanya berada ditengah kemacetan lalu lintas dengan udara yang panas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pompa Kalor (Heat Pump) Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan judul di atas maka permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang sangatlah pesat dari peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia. Berbagai usaha peningkatan
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER
Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working
Lebih terperinciPERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO
LAPORAN AKHIR PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO OLEH : RHOMANSYAH 12 021 003 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciJOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU
JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU Job No 1 Simple Air Conditioning System Kompresor dihubungkan dengan arus 3 phasa dan tiap phasa menggunakan sekring. 3 kipas evaporator dengan 1 phasa dihubungkan terpisah
Lebih terperinci