PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) SK DIREKSI NO KEP/216/072014

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

PAKTA INTEGRITAS (Untuk diisi oleh Pegawai) Nama :... NIK :... Jabatan :... Unit Kerja :...

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam hal ini karyawan harus mampu dalam mengahadapi serta

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS)

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENGADAAN BARANG DAN JASA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

P E N A N G A N A N G R A T I F I K A S I. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2007

- 1 - BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) KATA PENGANTAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Perencana Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat :

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

LAPORAN KEGIATAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG) PADA SATUAN KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2016

Kebijakan Seleksi Pemasok atau Vendor

CODE OF CONDUCT PRINSIP DASAR PEDOMAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA

WHISTLE BLOWING SYSTEM

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan deng

KODE ETIK GERAKAN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA ( GNPK-RI ) MUKADIMAH

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN ( CODE OF CONDUCT )

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO)

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 462/KMK.09/2004 TENTANG

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

Visi Menjadi perusahaan asuransi terpercaya dan terandal.

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER. NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER

JAKARTA KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGBMBANGAN KBHUTANAN PER,ATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 44 /BC/2010 TENTANG

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK (CODE OF CONDUCT) PT PROVIDENT AGRO TBK

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lem

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Transkripsi:

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

DASAR HUKUM KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 28/1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; UU No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU Republik Indonesia No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; PP No. 88/2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Adminstratif bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; Keputusan Presiden No.161/M/2013 tentang Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Jamsostek (Persero) menjadi Dewan Pengawas dan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan;

KEBIJAKAN UMUM Fungsi Kode Etik BPJS Ketenagakerjaan Panduan bagi seluruh Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan dalam melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Panduan bagi seluruh Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan interaksi dengan pihak lain. Etika kerja yang harus dipatuhi oleh seluruh Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Upaya pencapaian tujuan BPJS Ketenagakerjaan harus sesuai dengan etika kerja.

KEBIJAKAN UMUM Menuju Visi Menjadi BPJS Berkelas Dunia, Terpercaya, Bersahabat dan Unggul dalam Operasional dan Pelayanan TATA NILAI IPTIK: Iman, Profesional, Teladan, Integritas, Kerjasama ETOS KERJA TOPAS: Teamwork, Open Mind, Passion, Action, Sense ZERO FRAUD PENGAKUAN APRESIASI

TATA NILAI BPJS KETENAGAKERJAAN IMAN PROFESIONAL TELADAN INTEGRITAS KERJASAMA Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME Selalu Berpikiran Positif Memberikan pelayanan tulus ikhlas Senantiasa mensyukuri anugerah dan karunia Tuhan Bersikap amanah Bekerja bagian dari ibadah kepada Tuhan YME Memiliki kesabaran dalam bekerja dan berkarir Selalu mengupayakan hal yang terbaik dalam bekerja Kompeten dan bertanggung jawab Proaktif, tangguh dan pantang menyerah Selalu mengasah diri agar siap menghadapi perubahan Harus menjaga perilaku dan menjadi panutan yang baik Menghormati sesama serta saling memberi bantuan, dukungan dan bimbingan Satunya kata dan perbuatan Harus dapat dipercaya Memiliki komitmen dan menjunjung tinggi kode etik profesi Berani mengmukakan pendapat untuk kebaikan institusi Tidak mudah tergoda atau melakukan halhal yang melanggar moralitas dan integritas Mengutamak an keberhasilan organisasi Selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan Membangun komunikasi dan kolaborasi untuk tercapainya sinergi Menghargai perbedaan pendapat dan selalu berupaya membangun konsensus

ETOS KERJA BPJS KETENAGAKERJAAN TEAM WORK Memiliki kemampuan dalam membangun kerjasama dengan orang lain atau dengan kelompok untuk mencapai tujuan BPJS Ketenagakerjaan. OPEN MIND Memiliki kemampuan untuk membuka pikiran dan menerima gagasan-gagasan baru yang lebih baik. PASSION Bersemangat dan antusias dalam melaksanakan pekerjaan. ACTION Segera melaksanakan rencana/pekerjaan/tugas yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. SENSE Rasa memiliki, kepedulian, ikut bertanggungjawab dan memiliki inisiatif yang tinggi untuk memecahkan masalah BPJS Ketenagakerjaan.

KODE ETIK KELEMBAGAAN Kode Etik Kelembagaan adalah sekumpulan norma atau nilai yang tertulis dan tidak tertulis dari BPJS Ketenagakerjaan yang diyakini sebagai standar perilaku berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika kerja. Kode Etik Kelembagaan berisi tentang: Patuh dan taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan keuangan. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungan. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluargan. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra BPJS Ketenagakerjaan.

ETIKA KERJA Etika Kerja adalah norma-norma yang berlaku bagi seluruh Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan yang mengatur sikap dan tindakan dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal terkait dengan tugas, jabatan dan kewenangannya. Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan BERKEWAJIBAN : 1. Memenuhi hak-hak peserta sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Tanggap terhadap keluhan dan menyelesaikannya dengan cepat dan tuntas. 3. Melayani peserta dengan sepenuh hati. Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan DILARANG: 1. Melakukan pekerjaan lain pada jam kerja. 2. Mengaitkan bisnis pribadi dan keluarganya dengan aktivitas BPJS Ketenagakerjaan. 3. Mengikuti pembahasan dan pengambilan keputusan yang mengandung unsur benturan kepentingan. 4. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga atau pihak-pihak lain.

ANTI KORUPSI Direksi dan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya menghargai dan menjunjung tinggi etika kerja untuk tidak melakukan korupsi, suap, gratifikasi. 1. Wajib melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. 2. Dilarang menerima, memberikan atau menawarkan baik langsung ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga/gratifikasi. 3. Wajib mengembangkan mekanisme penyampaian informasi mengenai indikasi ataupun pelanggaran terhadap kecurangan melalui sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system).

PAKTA INTEGRITAS DIREKSI BPJS KETENAGAKERJAAN PAKTA INTEGRITAS BPJS KETENAGAKERJAAN Direksi BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk membangun zona integritas dan menetapkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai wilayah bebas korupsi, dengan ini kami menyatakan : 1. Menjadikan BPJS Ketenagakerjaan sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang berintegritas. 2. Melaksanakan Kode Etik BPJS Ketenagakerjaan dengan bertanggung jawab. 3. Melakukan tindakan pencegahan korupsi, gratifikasi, suap dan kecurangan. 4. Menghindari tindakan yang berpotensi terjadinya benturan kepentingan. 5. Menjaga kerahasiaan informasi BPJS Ketenagakerjaan dan tidak menyalahgunakan untuk kepentingan lain. 6. Seluruh jajaran Direksi wajib melaksanakan Pakta Integritas secara konsisten dan bertanggung jawab. Direksi BPJS Ketenagakerjaan bersedia menerima sanksi jika melakukan pelanggaran. Jakarta, Juli 2015 Yang Menyatakan, (...) Direksi

PAKTA INTEGRITAS KARYAWAN BPJS KETENAGAKERJAAN

PAKTA INTEGRITAS MITRA KERJA BPJS KETENAGAKERJAAN

KOMITE INTEGRITAS Struktur Ketua : Direktur Umum dan SDM Sekretaris : Kepala Satuan Pengawas Internal Anggota : Kepala Divisi Kepatuhan & Hukum Anggota : Kepala Divisi SDM Anggota : Ketua Serikat Pekerja BPJS TK Tugas Pokok Membantu terlaksananya Pakta Integritas secara baik dilingkungan BPJS Ketenagakerjaan Wewenang dan Tanggung Jawab Mensosialisasikan kepada insan BPJS TK Melakukan konfirmasi dan klarifikasi atas informasi laporan pelanggaran Memberikan saran/rekomendasi tindak lanjut laporan pelanggaran kepada Direktur Utama Menetapkan petugas pelaksana untuk mengakses dan melakukan pengelolaan SPP Membuat laporan bulanan atas pengelolaan saluran pelaporan pelanggaran kpd Dirut Fungsi Secara proaktif memantau sistem pelaporan pelanggaran Mendorong dilaksanakannya analisis rencana tindak pencegahan korupsi Monitoring tindak lanjut penanganan atas laporan pelanggaran/ penyimpangan yang dilakukan oleh Insan BPJS TK Menjamin kerahasiaan identitas saksi /pelapor pelanggaran Pakta Integritas