C. Detail Usaha 1. Analisis produk a. Jenis dan nama produk, dan karakteristik produk Jenis : Jenis produk ini adalah berbentuk makanan.

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

: Pemalang, 5 Mei 1993

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

Peluang Bisnis Makanan Cepat Saji

PROPOSAL USAHA SPAGHETTI PENTOL

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

Untung Besar Modal Kecil. dari Bisnis. Jajanan Tradisional

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

BAB III IDENTIFIKASI DATA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

BAB II IDENTIFIKASI DATA

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

PENDAHULUAN. banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah. kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL. Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A /

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI. Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BERBISNIS NUGGET SAYUR

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

Lampiran 1. Daftar Biaya Untuk Alat Pengolahan Kue Bawang Mangrove 1 kali produksi dalam Seminggu di Setiap Saluran dan Nilai Penyusutan

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA A DAY WITH HOLLYCIOUS (Yoghurt-Jelly Delicious)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D

A. PENDAHULUAN. Business Plan I Gst. Ag. Mega Mas Dewi Pertiwi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. kali proses produksi. Periode satu kali produksi yang dibahas dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PROPOSAL USAHA BAKSO QOLBU Jl. Pengayoman Ruko Mirah II 7 Makassar

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

JUDUL PROGRAM. Pempek Instant Barracuda- Inovasi Kudapan Tradisional Palembang Sebagai Alternaltif Pangan Instant Tradisional yang Bergizi Komplit

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STMIK Amikom Yogyakarta Alamat : JL. Ring Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta

LAPORAN AKHIR PKM-K DOKAR DONAT BAKAR BERBAHAN DASAR SINGKONG UPAYA PENINGKATAN GENGSI SINGKONG SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN

PROPOSAL ( RENCANA INVESTASI ) BAKSO PELANGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

PROPOSAL KEGIATAN USAHA MARTABAK MANIS MINI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Proposal Wirausaha PERENCANAAN USAHA DAGANG GATOT THIWUL HANDAYANI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH : ENTERPRENEURSHIP

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

BAB II DESKRIPSI ASPEK ASPEK USAHA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dawet Kampung Kali Semarang, diperoleh gambaran umum responden yang

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. oleh apapun jika manusia tersebut berkehendak untuk terus berkembang.

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan. keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi.

PROPOSAL USAHA PEMBUATAN CAFE

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

Transkripsi:

RENCANA USAHA KUE SRABI KHAS WONG SOLO Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS A. Judul Rencana Usaha Kue Srabi Khas Wong Solo B. Pendahuluan Kue srabi sudah banyak dikenal orang, baik di desa maupun di kota. Kue ini termasuk jenis makanan kecil yang sangat digemari karena rasanya enak dan gurih. Pada umumnya pembuatan dan penjualannya dilakukan pada pagi hari. Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai mengkonsumsi ini baik pada waktu pagi, siang, ataupun sore hari. Sehingga tidak heran jika kue ini disajikan ketika waktu waktu santai ( misalnya waktu sore hari ) dan dapat juga disajikan dengan kombinasi teh hangat ataupun secangkir kopi hangat. Tidak kalah pentingnya, masyarakat biasanya mengkonsumsi kue srabi untuk oleh oleh bagi mereka yang berpergian jauh. Pada saat ini keberadaan penjualan srabi di pasaran sangat banyak. Namun diantara kue srabi yang dijual tersebut pasti memiliki kekhasan tersendiri, baik kekhasan rasa maupun kekhasan dalam penyajian. Dengan adanya kekhasan tersendiri dalam kue srabi, tentu saja orang akan memilih kue srabi yang benar benar memiliki cita rasa yang tinggi. Salah satu kota yang terkenal dalam pembuatan kue srabi di Jawa Tengah adalah kota Solo. Kekhasan pembuatan kue srabi di kota solo memiliki cita rasa yang tinggi dibandingkan daerah daerah lain. Dalam sistem pembuatan, cara pembuatan kue ini tidaklah begitu sulit, setiap orang dengan mudah dapat mempraktekannya. Alat yang digunakan sangat sederhana, demikian pula bahannya pun mudah didapat. Dan yang paling penting hasilnya / keuntungan yang diperoleh cukup lumayan sehingga dapat digunakan untuk sebuah bisnis usaha. C. Detail Usaha 1. Analisis produk a. Jenis dan nama produk, dan karakteristik produk Jenis : Jenis produk ini adalah berbentuk makanan. 1

Nama produk : Kue srabi khas Solo. Penggunaan nama produk dilakukan agar masyarakat / konsumen mudah mengenali produk kita dan akan tertarik untuk mengkonsumsinya. Kekhasan kue srabi di kota Solo dapat dijadikan barometer dalam pemilihan nama produk karena kue srabi merupakan makanan khas kota Solo, meskipun wilayah wilayah lain juga memiliki nama yang serupa. Karakteristik produk: karakteristik produk ini merupakan makanan yang gurih, dan enak untuk dikonsumsi b. Keunggulan produk : Keunggulan produk ini antara lain : memiliki cita rasa kekhasan tersendiri bagi penikmatnya, tanpa bahan pengawet karena kue srabi dapat bertahan hingga 24 jam, harganya terjangkau D. Pemasaran Pemasaran pada intinya merupakan suatu kegiatan mendistribusikan, melayani pembeli. Oleh karena itu dalam rencana suatu bisnis kue srabi khas solo perlu adanya pertimbangan pertimbangan yang erat kaitannya dengan pemasaran, antara lain : 1. Pasar sasaran ( target market ) Pasar sasaran merupakan sekelompok konsumen yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran. Adapun pasar sasaran dalam bisnis kue srabi khas Solo antara lain sebagai berikut : a. Segmentasi pasar, merupakan kegiatan membagi bagi pasar ( segmen pasar ) yang bersifat homogen. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam mensegmentasikan bisnis usaha kue srabi khas solo dapat dilakukan berdasarkan hal sebagai berikut: 1). Segmentasi atas dasar geografis Dalam pemasaran kue srabi khas Solo, wilayah yang dituju untuk pemasaran kue srabi antara lain di daerah kota Surakarta, kabupaten Boyolali dan kabupaten di sekitar kota Surakarta. Namun dalam pemasaran kue srabi khas solo lebih difokuskan di daerah kota 2

Surakarta dengan pertimbangan bahwa kota Surakarta merupakan kota khas srabi, sehingga diharapkan dengan adanya pemasaran di kota Surakarta, masyarakat / konsumen dari daerah luar ataupun konsumen yang berasal dari dalam kota Surakarta akan tertarik dan berbondong bondong mencari dan mengkonsumsi kue srabi yang merupakan kue khas kota Surakarta. Daya beli masyarakat di kota Surakarta diperkirakan memiliki tingkat daya beli yang tinggi dikarenakan pendapatan masyarakat di daerah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan daerah daerah lain di sekitarnya. Sehingga diharapkan dengan melihat situasi tersebut diharapkan pemasaran kue srabi khas Solo di kota Surakarta dan daya beli masyarakat diperkirakan meningkat. Sedangkan untuk daerah lainnya seperti Kabupaten Boyolali ataupun daerah daerah di sekitar kota Surakarta merupakan daerah tujuan kedua dalam pemasaran kue srabi. Hal ini dikarenakan kemungkinan besar masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut lebih tertarik dengan kue srabi kekhasan kota mereka masing masing. Namun tidak menutup kemungkinan ada masyarakat / konsumen yang tertarik untuk mengkonsumsi kue srabi di kota Surakarta. Sehingga disimpulkan bahwa fokus pemasaran kue srabi adalah kota Surakarta terlebih dahulu, sedangkan kota / kabupaten lainnya menjadi kota tujuan kedua pemasaran setelah kota Surakarta. 2). Segmentasi atas dasar demografi. Dalam pemasaran kue srabi khas solo, konsumen yang dituju berjenis kelamin laki laki dan konsumen berjenis kelamin perempuan. Umur konsumen bervariasi, mulai anak anak yang berumur 7 tahun sampai dewasa yang berumur 50-an tahaun. Pendidikan mereka mulai SD sampai jenjang perguruan tinggi. Pekerjaan mereka bervariasi mulai dari seorang pelajar, karyawan, mahasiswa, pegawai negeri, bahkan ibu rumah tangga. Agama yang dianut oleh konsumen bervariasi mulai dari agama islam.kristen, katholik, hindu dan budha. Penghasilan rata rata konsumen antara Rp. 100.000 perbulan sampai dengan Rp 3.000.000 perbulan. 3

3). Segmentasi atas dasar psychografis Umumnya pembeli berasal dari kelas menengah ke bawah. Namun tidak menutup kemungkinan pembeli berasal dari kelas menengah keatas. Sehingga dalam segmentasi pemasaran produk ini, kelas sosial pembeli bervariasi. b. Penetapan Pasar sasaran ( Target market ) Merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Seperti pembahasan awal, pemasaran kue srabi khas Solo lebih difokuskan di daerah kota Surakarta. Oleh karena itu pemasarannya dapat dilakukan di kota Surakarta meliputi seluruh kecamatan di kota Surakarta. Hal tersebut dilakukan dengan adanya pemasaran yang mencakup setiap kecamatan diharapkan masyarakat kota Surakarta baik yang berasal dari kawasan kecamatan Laweyan, Banjarsari, Jebres, Pasar Kliwon dan Serengan dapat membeli produk produk tersebut lewat penjual di pasar ataupun lewat di warung warung kecil yang merupakan distributor dalam pemasaran kue srabi tersebut. Dengan demikian diharapkan pembeli akan mudah memperoleh kue srabi khas Solo di tempat tempat yang sudah disediakan tersebut. c. Penempatan produk ( product positioning ) Merupakan tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingat konsumen. Salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan melakukan sebuah promosi / branding. Promosi kue srabi khas solo dapat dilakukan dengan menyebarkan brosur brosur ataupun leaflet yang dititipkan di warung, toko, tempat keramaian ( seperti terminal, stasiun ), dan lain sebagainya serta dapat juga melakukan pasang iklan di media cetak ( di surat kabar ). Sehingga diharapkan dengan adanya promosi tersebut maka seorang calon pembeli akan tertarik untuk membeli serta akan mengingat keunikan dan kekhasan cita rasa kue srabi khas wong Solo. Dengan demikian maka pembeli akan merasa tertarik serta di mata pembeli kekhasan tersebut akan mendapat nilai tersendiri, sehingga kepercayaan konsumen akan produk tersebut lama kelamaan akan diminati oleh banyak orang. 4

2. Bauran pemasaran Dalam menyusun suatu rencana bisnis perlu adanya pertimbangan bauran pemasaran. Bauran emasaran merupakan strategi yang dijalankan seorang wirausahawan / produsen yang berkaitan dengan penentuan bagaimana wirausahawan / produsen menyajikan penawaran produk pada satu segmen tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. a. Price ( harga ) Dalam menentukan harga pokok penjualan produk kue srabi khas wong Solo perlu adanya pertimbangan pertimbangan. Pertimbangan pertimbangan tersebut antara lain berdasarkan besarnya biaya yang diproduksi serta harga produk yang sama / sejenis. Hal tersebut dilakukan agar harga pokok penjualan kue srabi khas solo yang diproduksi tidak terlalu mahal sehingga harga akan terjangkau oleh konsumen. Selain itu, adanya produk sejenis yang diproduksi oleh produsen lain juga ikut berpengaruh dalam penentuan harga penjualan kue srabi tersebut. Oleh karena itu dalam menentukan harga penjualan kue srabi perlu dipertimbangkan berapa harga produk yang sama / sejenis yang diproduksi oleh produsen lain, dengan demikian jika misalkan produk kita terlalu mahal dibandingkan dengan harga produk lain maka tidak menutup kemungkinan konsumen akan tertarik dengan produk lain dan konsumen akan meninggalkan produk kita. Namun sebaliknya jika harga produk kita dapat terjangkau oleh konsumen dan lebih murah dengan produk lain, maka konsumen akan merasa tertarik untuk memilih membeli produk kita tersebut. b. Place ( tempat ) Dalam penentuan pemasaran perlu adanya pertimbangan tempat. Tempat disini berpengaruh terhadap pemasaran produk tersebut. Dimana barang tersebut berada maka harganya juga berbeda. Misalkan saja jika setiap kue srabi dijual di pasar di kota Surakarta sekitar Rp. 1500,00 maka jika kita memasarkan produk tersebut di luar kota Surakarta tentu saja harganya akan lebih sedikit tinggi dibandingkan dengan harga di pasar kota Surakarta. 5

Adapun pertimbangannya adalah adanya adanya biaya untuk pemasaran serta daya beli masyarakat itu sendiri dalam menerima produk tersebut. c. Product( produk ) Produk kue srabi wong solo merupakan produk makanan. Oleh karena itu dalam pemasaran produk tersebut perlu adanya kegigihan seorang produsen agar dalam waktu satu hari produk tersebut dapat terjual, mengingat daya tahan produk tersebut hanya 24 jam saja. Jika produk tersebut gagal ( tidak laku terjual ), maka produsen akan rugi dan tentu saja produk tersebut akan mudah basi mengingat daya tahan produk tersebut hanya 24 jam. d. Promotion ( promosi ) Beberapa cara agar produk kue srabi khas wong Solo dapat dikenal dan diminati oleh konsumen antara lain melakukan promosi lewat media cetak ( seperti melalui leaflet, brosur,pemasangan iklan usaha kue srabi khas wong solo di koran / majalah dan lain sebagainya ), lewat media elektronik ( misalnya melalui iklan promosi di website / blog ), ataupun media lainnya ( misalnya melakukan free sample / taster pada event event kuliner di kota Surakarta ), dan lain lainnya. Sehingga diharapkan dengan adanya promosi tersebut calon konsumen akan tertarik untuk mencicipi kue srabi tersebut. E. Analisis Keuangan Kue Srabi Khas Wong Solo Dalam menyusun analisis keuangan tersebut,meliputi biaya biaya yang diproduksi, penentuan HPP, serta neraca keuangan 1. Biaya tetap ( FC )---- meliputi biaya peralatan dan biaya penyusutan No Peralatan Nilai Awal Umur ( Tahun ) Penyusutan (per tahun ) Penyusutan ( perbulan ) Penyusutan (perhari ) 1 Lumpang dan alu Rp 30,000.00 5 Rp 6,000.00 Rp 2,500.00 Rp 83.33 2 Panci Rp 30,000.00 2 Rp 15,000.00 Rp 1,250.00 Rp 41.67 3 Parut Rp 15,000.00 1 Rp 15,000.00 Rp 1,250.00 Rp 41.67 4 Pisau Rp 20,000.00 1 Rp 20,000.00 Rp 1,666.67 Rp 55.56 5 Wajan Kecil Rp 30,000.00 2 Rp 15,000.00 Rp 1,250.00 Rp 41.67 6 Kuas kecil Rp 5,000.00 1 Rp 5,000.00 Rp 416.67 Rp 13.89 7 Mangkok Rp 10,000.00 2 Rp 5,000.00 Rp 416.67 Rp 13.89 Sendok besar dan 8 bulat Rp 4,000.00 1 Rp 4,000.00 Rp 333.33 Rp 11.11 6

9 Solet Rp 5,000.00 1 Rp 5,000.00 Rp 416.67 Rp 13.89 10 Nyiru / tampah Rp 5,000.00 1 Rp 5,000.00 Rp 416.67 Rp 13.89 11 Ember Rp 10,000.00 1 Rp 10,000.00 Rp 833.33 Rp 27.78 12 Kompor Gas Rp 300,000.00 4 Rp 75,000.00 Rp 6,250.00 Rp 208.33 Tabung Gas( 3 13 Rp 15,000.00 Rp 1,250.00 Rp 41.67 kg ) Rp 60,000.00 4 Jumlah Rp 524,000.00 Rp 195,000.00 Rp18,250.00 Rp 608.33 Biaya tetap ( FC ) = biaya penyusutan per hari = Rp 608.33 2. Biaya tidak tetap ( VC ) a. Biaya bahan baku ( dalam sehari ) No Nama Bahan Satuan Banyaknya bahan Harga Satuan Jumlah 1 Beras putih kg 3 Rp 7,000.00 Rp 21,000.00 2 kelapa butir 2 Rp 3,000.00 Rp 6,000.00 3 Gula Merah kg 1 Rp 4,000.00 Rp 4,000.00 4 Minyak kelapa ons 1 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 5 Garam dapur batang 1 Rp 1,000.00 Rp 1,000.00 6 Plastik,kardus Rp 4,000.00 Rp 4,000.00 Jumlah Rp 24,000.00 Rp 41,000.00 b. Biaya operasional ( dalam sehari ) No Biaya operasional Jumlah 1 PDAM Rp 20,000.00 2 Tenaga kerja 2 x @ 30.000 Rp 60,000.00 3 Transportasi Rp 30,000.00 4 Listrik Rp 20,000.00 Jumlah Rp 130,000.00 Biaya tidak tetap ( VC ) = biaya bahan baku + biaya operasional = Rp. 41.000.00 + Rp. 130.000.00 = Rp. 171.000.00 Sehingga Biaya produksi kue srabi ( dalam sehari ) = Biaya Tetap + biaya tidak tetap = Rp 608.33+ Rp. 171.000.00 = Rp 171.608,33 7

Penentuan Harga Pokok Penjualan Dalam 1 kali produksi ( per hari ) menghasilkan 150 kue srabi, maka Harga Pokok Penjualan kue srabi= Biaya produksi( TC) Total produksi = Rp.171608,33 150 = Rp 1.144,06 Maka harga jual di pasaran untuk 1 kue srabi sebesar Rp. 1.500,00. Hal ini dilakukan agar penjual memperoleh keuntungan Rp. 400,00 meskipun ditaksir harga pokok penjualannya hanya sebesar Rp.1.144,06 Neraca Keuangan Kue Srabi Khas Wong Solo Per 31 Desember 2011 Aktiva Passiva Kas Rp 500,000.00 Modal Rp 429,000.00 Hutang ( pinjaman Peralatan Rp 524,000.00 bank ) Rp400,000.00 ( Akumulasi Peralatan ) Rp 195,000.00 Rp 329,000.00 Jumlah Rp 829,000.00 Jumlah Rp 829,000.00 Prediksi Analisis Keuntungan / Laba bisnis Kue Srabi Khas Wong Solo Penjualan = (Rp 1500 x 150) = Rp 225.000 Biaya Produksi = Rp 608.33+ Rp. 171.000.00 = Rp 171.608,33 Keuntungan per hari = penjualan biaya produksi = Rp 225.000 - Rp 171.608,33 = Rp 53.391,67 Keuntungan per bulan = Rp Rp 53391,67 x 30 = Rp 1.601.7501,1 Keuntungan per tahun = Rp 1.601.7501,1x 12 = Rp 19.221.001,2 8

F. Pengaplikasian pembuatan dan pemasaran Kue Srabi Khas Wong Solo 1. Pembuatan kue Srabi Khas Wong Solo Bahan bahan yang dibutuhkan dalam kue srabi biasanya dapat dibeli di pasar lokal / pasar tradisional. Adapun pasar terdekat di sekitar lokasi produksi adalah Pasar Nusukan Banjarsari. Sedangkan rencana lokasi pembuatan ( produksi ) kue srabi khas wong Solo adalah di kampung Sumpingan RT 01 RW I Kadipiro Banjarsari Surakarta. Alasan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan lokasi tersebut merupakan lokasi rumah pribadi produsen dan dimungkinkan dengan adanya rencana pemilihan lokasi tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya sewa rumah / biaya pajak untuk produksi. Sehingga dalam hal ini dapat menghemat anggaran untuk biaya pengeluaran. Sebelum meluncurkan produk tersebut perlu adanya pembuatan desain logo dan nama. Sehingga dengan adanya desain logo dan nama Kue Srabi Khas Wong Solo masyakat pada umumnya akan mudah mengenal dan langsung tertuju untuk menikmati kue tersebut yang merupakan kue khas kotas Solo. Selain itu untuk melegalkan produksi dan penjualan produk ini perlu adanya legalisasi dari departemen terkait, misalnya departemen kesehatan kota surakarta dalam hal produk ini layak dan aman bagi kesehatan untuk dikonsumsi. Pembuatan kue srabi ini direncanakan membutuhkan dua orang personel, yaitu produsen itu sendiri dan dibantu satu orang lagi. Dalam memilih personel, perlu adanya kerjasama yang baik antara produsen dengan karyawan, sehingga diharapkan semua kegiatan / usaha tersebut dapat berjalan lancar. Pengangkatan seorang karyawan perlu dipilih berdasarkan keahlian khusus, karena tidak semua orang bisa membuat kue srabi dengan cita rasa yang tinggi. Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan kue srabi antara lain : lumpang dan alu digunakan untuk menumbuk beras menjadi tepung, panci digunakan untuk merendam beras dan menampung adonan, parut digunakan untuk meraut kelapa agar menjadi ampas, kompor gas digunakan sebagai alat pemanas, wajan kecil digunakan sebagai alat untuk memasak atau membuat kue srabi, sendok besar dan bulat digunakan untuk mengukur adonan kedalam wajan, kuas kecil digunakan untuk membersihkan wajan dan mengoleskan minyak, mangkok digunakan untuk tempat minyak kelapa, solet digunakan 9

untuk menusuk srabi dari wajan, nyiru atau tampah dugunakan untuk menampung srabi yang sudah jadi, ember digunakan untuk mencuci beras. Sedangkan bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kue srabi antara lain 3 kg beras yang putih, 2 butir kelapa, 1 kg gua merah, 1 0ns minyak kelapa, garam dapur, dan plastik / kardus. Setelah semua bahan bahan dan peralatan yang telah disebutkan diatas telah disiapkan, maka langkah pembuatan kue srabi antara lain meliputi : a. Langkah pertama, beras dibersihkan / dicuci hingga bersih pada sebuah ember b. Langkah kedua, setelah dicuci sampai bersih, kemudian direndamkan dalam panci selama 1,5 jam c. Langlah ketiga, beras yang telah direndam kemudian ditumbuk dengan alu sehingga menjadi tepung d. Langkah keemat, kelapa dipecah, diambil dagingnya kemudian dibuang kulit arinya. Selanjutnya diparut e. Langkah kelima, tepung beras digangsur atau diuleni, kemudian dicampur dengan ampas kelapa. Setelah itu diberi air bersih sehingga menjadi adonan yang encer dan berilah garam secukupnya f. Langkah keenam, setelah itu adonan dibagi menjadi 2 tempat atau panci yang sama banyaknya g. Langkah ketujuh, gula merah dilarutkan. Setelah larut didinginkan sebentar, kemudian dituangkan kedalam salah satu tempat adonan di atas. Sehingga ada 2 adonan yaitu adonan merah dan adonan putih h. Langkah kedelapan, wajan kecil diletakkan di atas kompor gas dan dipanaskan. Wajan diolesi dengan minyak kelapa agar tidak lengket. Tuangkan ke dalam wajan tersebut 1 sendok adonan yang berwarna putih. Kemudian disusul dengan sendok adonan yang berwarna merah. Selanjutnya ditutup dengan tutup yang telah tersedia. i. Langkah kesembilan, setelah masak tusuklah srabi tersebut dengan solet. Letakkan di atas nyiru / tampah, dengan demikian kue srabi telah siap dipasarkan 10

2. Pemasaran Kue srabi Khas Wong Solo Dalam memasarkan sebuah produk hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi pasar dan masyarakat pada umumnya. Situasi pasar ( lokasi pemasaran ) hendaknya pemasaran kue srabi tersebut dipasarkan di tempat tempat yang strategis, misalnya dipasarkan didaerah tempat yang ramai seperti terminal, stasiun, dan lain sebagainya. Alasan pemilihan lokasi yang strategis dan tempat yang ramai dikarenakan pada masa sekarang, masyarakat membeli kue srabi sebagai kue oleh oleh khas kota Solo, sehingga dapat diperkirakan dengan memiliki rasa khas tersendiri yang tiada bandingannya, kekhasan kue srabi khas wong solo memiliki keunikan dan mendapat nilai tersendiri bagi calon konsumen. Selain lokasi pemasaran di tempat yang ramai, pemasaran kue srabi khas wong solo dapat dilakukan dengan cara dijual di warung warung / toko yang strategis di kota Surakarta. Adapun sistem penjualannya dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama yaitu produsen menjual kue srabi ke warung / toko yang benar benar membutuhkan kue srabi tersebut untuk dijual kepada konsumen. Cara kedua yaitu produsen menitipkan barang tersebut ( kue srabi ) ke warung / toko yang dipilih. Sehingga diharapkan dengan adanya dua cara tersebut antara produsen dan pihak penjual sama sama untungnya. Selain itu pemasaran kue srabi khas wong solo dapat dilakukan dengan cara produsen menjual langsung kepada pembeli. Adapun sistem penjualannya dapat dilakukan melalui sistem delivery order, yaitu jika ada pembeli yang memesan, maka produsen segera melayani pembeli tersebut bahkan bisa saja produsen mengirimkan pesanan tersebut ke pihak pembeli. Selain cara cara tersebut di atas, sebenarnya masih banyak lagi cara cara yang dapat dilakukan agar pemasaran kue srabi dapat berjalan lancar dan sukses, salah satunya adalah dengan promosi memanfaatkan media informatika maupun melalui media cetak. Media informatika dapat dilakukan dengan cara produsen kue srabi membuat sebuah situs web iklan di internet yang intinya mempromosikan dan menjual produknya kepada khalayak konsumen. Selain itu ada juga melalui media cetak yaitu produsen ataupun konsumen dapat juga mengiklankan produknya sehingga produk tersebut dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat. 11

Adapun karakteristik masing masing setiap pembeli satu dengan pembeli lainnya berbeda beda. Namun diharapkan dengan adanya harga penjualan kue srabi sekitar Rp. 1500,00 per kue maka diperkirakan pembeli dari kalangan apapun, baik laki laki maupun perempuan, baik usia muda maupun dewasa, baik pegawai sampai dengan ibu rumah tangga akan berminat untuk membeli kue srabi khas wong solo. Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan kue srabi khas solo berasal dari bahan alami dan merupakan bahan yang halal. Sehingga ue srabi khas solo merupakan jenis kue jajanan yang halal untuk dikonsumsi untuk berbagai kalangan. Apalagi dalam masa sekarang, kue srabi banyak diminati masyarakat sebagai jajanan oleh oleh khas solo. Dengan tafsiran harga penjualan sebesar itu, harganya sangat terjangkau oleh masyarakat. Dan yang paling penting adalah mempertahankan kekhasan kue srabi wong solo tersebut. Mempertahankan kekhasan kue srabi bukan hanya dilihat dari cita rasa kue itu sendiri, namun etika kita dalam mempromosikan maupun menjual kue tersebut kepada pembeli perlu diperhatikan. Jangan sampai pembeli merasa kecewa dengan sistem pelayanan kita. Pembeli bagaikan seorang raja. Oleh karena itu kita harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi seorang pembeli dan memberikan citra yang terbaik bagi pembeli. Dalam pemasaran tentu saja tidak lepas dari adanya produk sejenis yang diproduksi oleh produsen lain. Oleh karena itu, agar produk kue srabi khas wong solo dinikmati dan menjadi produk langganan oleh masyarakat maka kita harus bisa memperhatikan kekhasan kue srabi tersebut dan yang paling penting adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pembeli. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan kue srabi khas wong solo menjanjikan, dalam arti dengan adanya keuntungan tersebut, jika produsen ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi maka hasil keuntungan tersebut dapat dijadikan modal untuk mengembangkan bisnis tersebut kedepannya. 12

Contoh Desain Logo dan nama Produk Kue Srabi Khas Wong Solo 13