HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT PERTAMINA RU VII KASIM SORONG TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci : intensitas kebisingan, nilai ambang dengar, tenaga kerja bagian produksi

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

PERBANDINGAN NILAI AMBANG DENGAR ANTARA TENAGA KERJA DI BAGIAN PENGECATAN, PENGELASAN DAN BONGKAR PASANG MOBIL DI CV.

Hubungan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Pekerja Lapangan PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

Unnes Journal of Public Health

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PABRIK DI PT. SINTANG RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan di bidang industri dari industri tradisioal menjadi industri

GAMBARAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN NILAI AMBANG DENGAR PEKERJA DI DISKOTIK CLOUD9, HOLLYWOOD, KOWLOON MANADO TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

GANGGUAN PENDENGARAN DI KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT TINGGI (Suatu Kasus pada Anak SDN 7 Tibawa) Andina Bawelle, Herlina Jusuf, Sri Manovita Pateda 1

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat. (Permenakertrans RI Nomor PER.13/MEN/X/2011).

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN

DINASTI TUNGGAL DEWI J

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

PENGARUH LAMA DAN MASA KERJA TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAHAN (Suatu Studi di Industri X Tahun 2014)

ANALISIS DAMPAK INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

TINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA TINGGAL DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MASYARAKAT YANG TERPAPAR BISING JALAN RAYA DI SURAKARTA

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PEKERJA LAUNDRY RUMAH SAKIT KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan dan keselamatan kerja (Novianto, 2010). kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja (Kurniawidjaja, 2012).

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Studi Analisis Pengaruh Kebisingan dan Karakteristik Pekerja Terhadap Gangguan Pendengaran Pekerja di Bagian Produksi

DINASTI TUNGGAL DEWI J

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN MUSIK DISKOTIK DAN MASA KERJA DENGAN FUNGSI PENDENGARAN KARYAWAN DISKOTIK DI PONTIANAK TAHUN

Keywords : Work motivation, Labor productivity

Hubungan Paparan Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Industri Kerajinan Pandai Besi Di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus

Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1)

Blood Pressure and Noise (Studies to Meubel Employees at Bukir Village, Gadingrejo District, Pasuruan City)

BAB I PENDAHULUAN. modern. Seiring dengan adanya mekanisasi dalam dunia industri yang

KEJADIAN KURANG PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN MESIN KERETA API PADA PEMUKIM PINGGIR REL DI KELURAHAN GEBANG KABUPATEN JEMBER

Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan teknologi disamping dampak positif, tidak jarang

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen Laundry Bagian Washing PT. X Semarang

Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Karyawan Tambang

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA KANTOR BANDARA DOMINI EDUARD OSOK SORONG

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP DENYUT NADI PEKERJA SEBELUM DAN SESUDAH BEKERJA DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia telah mengalami

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA PEGAWAI PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) CABANG MANADO TAHUN 2015

PENGARUH BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI TEMPAT MAINAN ANAK MANADO TOWN SQUARE

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS GROUND HANDLING PT. GAPURA ANGKASA BANDARA ADI SOEMARMO BOYOLALI SKRIPSI

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG


FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO AMURANG DI TERMINAL MALALAYANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Suma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. (UU) No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

BAB I PENDAHULUAN. proses industri dipercepat untuk mendapatkan produksi semaksimal mungkin.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT PERTAMINA RU VII KASIM SORONG TAHUN 2013 Heinsye F. Loblobly, *Ricky C. Sondakh, *Johan Josephus Bidang Minat Kesehatan Kerja *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam ratulangi Manado ABSTRACT PT Pertamina RU VII Kasim Sorong is the only one of the biggest refinery company in West Papua region especially in Sorong City, which has been purposed to improve development and availability of oil fuel in East region of Indonesia.Most of the frequency of machines and tools which have been used with higher noise intensity at PT Pertamina RU VII Kasim Sorong, so that the exposed risk of noise at employees is very abundant. Production department is a company s activity which related to the handling or production of crude oil that processed in oil tanks to be processed became many kinds of oil fuel which has been ready to circulate at Maluku and Papua regions. The aim of study is to know the relationship between noise level and hearing loss at employees of production department at PT Pertamina RU VII Kasim Sorong in 2013. This study was an analytical survey with cross-sectional design. The amount of sample are 34 of department production workers. The studied variables are noise level and hearing loss at workers of production department. Data collection of noise level and hearing loss used sound level meter and audiometer.data collection with purposive sampling based upon the inclusion and exclusion criteria through using chi-square test. The result of study showed that 61.76% of workers have a hearing loss at right ear and 14.7% at left ear (p value = 0.05). The statistical result showed that there is a relationship between noise level and hearing loss at production department workers at Pertamina RU VII Kasim sorong. It is suggested that the during of company s recruitment it should conduct the ear health test, manage the schedule of worker shift and more discipline in using the ear protective device. Keywords: noise level, hearing loss, production department worker ABSTRAK PT Pertamina RU VII Kasim Sorong adalah satu-satunya perusahaan minyak kilang terbesar di daerah Papua Barat terutama di kota Sorong, yang di maksudkan untuk memacu pembangunan dan pengadaan BBM di kawasan Timur Indonesia.Banyaknya frekuensi mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan dengan intensitas bising yang cukup tinggi di PT Pertamina RU VII Kasim Sorong, maka risiko terpapar bising bagi tenaga kerja sangatlah besar.bagian produksi adalah aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penanganan atau produksi minyak mentah yang diolah di tangki-tangki minyak untuk di produksi menjadi berbagai jenis bahan bakar minyak yang siap di edarkan di daerah Maluku dan Papua.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pada pekerja bagian produksi di PT Pertamina RU VII Kasim Sorong tahun 2013. Jenis Penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 34 orang pekerja bagian produksi. Variabel yang diteliti yaitu tingkat kebisingan dengan gangguan pada pekerja di bagian produksi. Pengambilan data tingkat kebisingan dan gangguan menggunakan alat Sound level meter dan Audiometer. Pengambilan sampel secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi diolah menggunakan uji chi square. Hasil yang diperoleh 61,76% pekerja mengalami ganguan pada telinga kanan dan 14,7% pada telinga kiri dengan (nilai p = 0.05). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pada pekerja bagian produksi di PT Pertamina RU VII Kasim sorong. Disarankan saat seleksi masuk pihak perusahaan melakukan tes kesehatan telinga, mengatur jadwal shift kerja pekerja dan lebih disiplin memakai alat pelindung telinga. Kata kunci : Tingkat kebisingan,, Pekerja bagian produksi

PENDAHULUAN Dalam rangka memasuki era industrialisasi, masalah kesehatan kerja makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya UUD 1945 no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Seperti diketahui bahwa era industrialisasi menuntut dukungan penggunaan teknologi maju dan peralatan canggih Kebisingan merupakan salah satu aspek terpenting dalam hygiene industri karena kebisingan dapat mengakibatkan kerusakanpada kesehatan dan menurunnya produktivitas pekerja.kerusakan yang terjadi diantaranya adalah kerusakan secara sementara maupun secara permanen.selain itu, kebisingan yang terus menerus juga dapat menurunkan konsentrasi pekerja dan mengakibatkan stress sehingga kecelakaan karena kerja dapat terjadi. Kerusakan kesehatan yang diakibatkan harus sangat diperhatikan mengingat kerusakan yang terjadi akibat kebisingan adalah ireversibel atau tidak dapat disembuhkan (Anizar, 2009). Kebisingan atau noise pollution sering disebut sebagai suara atau bunyi yang tidak dikehendaki atau dapat diartikan pula sebagai suara yang salah pada tempat dan waktu yang salah. Kebisingan merupakan salah satu faktor penting penyebab terjadinya stress dalam kehidupan dunia modern. Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industri atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, tempat-tempat umum, dan tempat niaga (Chandra, 2006). Bising berpengaruh terhadap tenaga kerja, sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan secara umum, antara lain gangguan, fisiologi lain serta gangguan psikologi. fisiologi dapat berupa penigkatan tekanan darah,percepatan denyut nadi, peningkatan metabolismebasal,vasokonstriksi pembuluh darah, penurunan peristaltic usus serta peningkatan keteganangan otot. psikologi dapat berupa stress tambahan apabila bumyi tersebut tidak di inginkan dan mengganggu, sehingga menimbulkan perasaan tidak menyenang kan dan melelahkan. PT Pertamina RU VII Kasim Sorong adalah satu-satunya perusahaan minyak kilang terbesar yang terdapat di daerah Papua Barat terutama di kota Sorong yang di maksudkan untuk memacu pembangunan dan pengadaan BBM di kawasan Timur Indonesia.Banyaknya frekuensi mesin-mesin atau alat-alat yang di pergunakan dengan intensitas bising yang cukup tinggi di PT Pertamina RU VII Kasim Sorong, maka risiko terpapar bising bagi tenaga kerja sangatlah besar. Bagian produksiadalah aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penanganan atau produksi minyak mentah yang diolah di tangki-tangki minyak untuk di produksi menjadi berbagai jenis bahan bakar minyak yang siap di edarkan di daerah Maluku dan Papua. Selain bising mesin tangki minyak yang terdapat di bagian produksiada pula bising yang di keluarkan oleh mesindiesel Engine Generator Central (Genset) atau PLTD, Compressor, dan finfan yang dapat mengeluarkan kebisingan yang sangat berpengaruh pada tenaga kerja di PT PERTAMINA RU VII Kasim Sorong. Menurut penelitian yang telah di lakukan oleh bagian Kesehatan,Keselamatan Kerja, Dan Lindungan Lingkungan ( K3LL ) PT PERTAMINA RU VII Kasim Sorong intensitas kebisingan di daerah Genset, Compressor, Dan Finfan berada pada tingkat kebisingan 85 dba (minimum) 101.0 dba (maksimum), dan untuk presentase gangguan bagi pekerja bagian produksi sangatlah besar karena di sebabkan oleh suara mesin-mesin yang mengeluarkan suara sangat bising. Maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pada pekerja bagian produksi di PT Pertamina RU VII Kasim Sorong tahun 2013.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik, dengan pendekatan cross sectional study (potong lintang), Waktu dan Tempat Penelitian PT Pertamina RU VII Kasim Sorong. Dilaksanakan pada bulan Agustus September 2013. Populasi dan Sampel Pekerja bagian Produksi di PT Pertamina RU VII Kasim Sorong yang berjumlah 34 orang.sampel yang diambil berdasarkan criteria inklusi dan criteria eksklusi Pengumpulan Data dan Instrumenyang digunakan Pengumpulan datamerupakan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara pengukuran menggunakan alat Audiometer dan Sound Level meter Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 19. Data yang telah diolah selanjutnya di analisis dengan menggunakan uji statistik yang digunakan adalah chi square pada tingkat kemaknaan 95 % atau nilai α = 0,05. Tingkat Pendidikan Responden yang tamat SMK / SMK sebanyak 18 responden (53%) di mana semuanya merupakan responden berjenis kelamin lakilaki. Sebanyak 7 responden (20,5%) lulusan D2 berjenis kelamin laki-laki. Responden yang lulusan D3 9 responden (26,5%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak ditempuholeh para respoden yaitu tamatan SMA/SMK. Analisis Hubungan Antara Tingkat Kebisingan Dengan Pendengaran pada Telinga Kanan dan Kiri Pada Pekerja di Bagian Produksi PT Pertamina RU VII Kasim Sorong Berdasarkan analisis Pada telinga kanan terdapat 10 (29,42%) pekerja berada pada lingkungan kerja dibawah nilai tingkat kebisingan dan 3 (8,82%) pekerja berada pada lingkungan kerja diatas nilai tingkat kebisingan dan pada telinga kiri 12 (35,3%) pekerja berada pada lingkungan kerja dibawah nilai tingkat kebisingan dan 5 (14,7%) pekerja berada pada lingkungan kerja diatas nilai tingkat kebisingan. Pada telinga kanan terdapat 21 (61,76%) pekerja mengalami gangguan dan 13 (38,24%) pekerja tidak mengalami gangguan (normal) dan pada telinga kiri terdapat 5 (14,7%) pekerja mengalami gangguan dan 12 (35,3%) pekerja tidak mengalami gangguan (normal). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Responden seluruhnya berjenis kelamin lakilaki yang berjumlah 34 responden (100%).

PEMBAHASAN Hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pada pekerja di PT Pertamina RU VII kasim sorong. Dari hasil analisis bivariat hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan baik pada telinga kiri ataupun telinga kanan mendapatkan p value yang berbeda namun masih terdapat hubungan dianta keduanya yakni 0,016 dan 0,019. hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara nilai ambang batas kebisingan dengan gangguan pada pekerja PT. Pertamina RU VII Kasim Sorong. telinga kiri Di bawah tingkat kebisingan 85 db Di atas tingkat kebisingan > 85 db Normal n (%) n (%) n (%) 12 35,3 5 14,7 17 50 5 14,7 12 35,3 17 50 Total 17 50 17 50 34 100 telinga kanan Di bawah tingkat kebisingan 85 db Di atas tingkat kebisingan > 85 db Normal n (%) n (%) N (%) 10 29,42 4 11,76 14 41,2 3 8,82 17 50 20 58,8 Total 13 38,24 21 61,76 34 100 N N P value Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hardini Tjan dengan judul efek bising mesin elektronika terhadap gangguan fungsi pada pekerja di kecamatan Sario kota Manado Sulawesi Utara dengan 0,016 Pvalu e 0,019 hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat gangguan sebesar 75% pada seluruh pekerja, hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan yang bermakna antara gangguan dengan tingkat intensitas bising dengan p = 0.032 (Tjan,2013). PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan maka di dapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat tingkat kebisingan yang tinggi di lokasi kerja bagian produksi di PT Pertamina RU VII Kasim Sorong yang dapat mengakibatkan gangguan pada para pekerja. 2. Pada telinga kanan terdapat 10 (29,42%) pekerja berada pada lingkungan kerja dibawah nilai ambang batas kebisingan dan 3 (8,82%) pekerja berada pada lingkungan kerja diatas nilai ambang batas kebisingan dan pada telinga kiri 12 (35,3%) pekerja berada pada lingkungan kerja dibawah nilai ambang batas kebisingan dan 5 (14,7%) pekerja berada pada lingkungan kerja diatas nilai ambang batas kebisingan. 3. Pada telinga kanan terdapat 21 (61,76%) pekerja mengalami gangguan dan 13 (38,24%) pekerja tidak mengalami gangguan (normal) dan pada telinga kiri terdapat 5 (14,7%) pekerja mengalami gangguan dan 12 (35,3%) pekerja tidak mengalami gangguan (normal). 4. a. Terdapat hubungan antara nilai ambang batas kebisingan dengan gangguan pada telinga kiri dengan p = 0,016 b. Terdapat hubungan antara nilai ambang batas kebisingan dengan gangguan pada telinga kanan dengan p = 0,019

Saran 1. Pada seleksi masuk tenaga kerja sebaiknya dilakukan tes kesehatan telinga dan melakukan pemeriksaan audiometri secara berkala dan teratur guna mengetahui dampak yang diakibatkan oleh kebisingan. 2. Perlu di lakukan pengendalian kebisingan di daerah kerja yang langsung terpapar dengan kebisingan. 3. Melakukan perawatan atau pemeliharan engine sehingga suara yang timbul dapat dikurangi. 4. Mengatur jadwal shift kerja untuk mencegah terpaparnya kebisingan yang lebih lama pada pekerja setiap hari. 5. Tenaga kerja harus disiplin dan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan terutama dalam hal pemakaian alat pelindung telinga. Bila perlu diterapkan sanksi oleh perusahaan kepada pekerja jika pekerja bertugas tanpa menggunakan APD. DAFTAR PUSTAKA Anizar.2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta: aaaagraha Ilmu Yulianto A.R. 2013.Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan nonauditory akibat kebisingan pada musisi rock.jurnal Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP Semarang, Vol. 2, No. 1, 2013. Baharuddin, J. 2009. Program Konservasi Pendengaran Pada Pekerja Yang Terpajan Bising. Majalah kedokteran Indonesia Volume 59, nomor : 1 januari 2009 Buchari.2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program.aaaaUniversitas Sumatera Utara Chandra, B. 2006.Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Kusmindari. 2008.Pengaruh intensitas kebisingan pada proses sugu dan proses ampelas terhadap tenaga kerja di bengkel kayu X. Jurnal Ilmiah Tekno Universitas Bina Darma, Vol. 5, No. 2 Oktober 2008 :87-96. Habsari, N. D. 2009. Aspek Penerangan, Kebisingan dan Getaran di Tempat Kerja aaaadan Pengendaliannya. Dalam: A M S Budiono, R M S Jusuf dan Adriana aaaapusparini (Eds). Bunga Rampai Hiperkes dan KK, Higiene Perusahaan, aaaaergonomi, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja. Semarang: Universitas aaaadipenogoro Tjan H. 2013. Efek Bising Mesin Elektronika Terhadap Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Di Kecamatan Sario KotaManado, Sulawesi Utara. E- Journal Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Vol 1 No 1 Maret 2013 : 34-39. Tana L. 2002. akibat bisisng pada pekerja perusahaan baja di pulau jawa.jurnal Kedokteran Universitas Trisakti, Vol.21, No. 3 September-Desember 2002. Mukono. 2002. Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pearce, E C. 2011. Anatomidan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang

Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 718 tahun 1987 Tentang Kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan Suma mur.2009.higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).Jakarta: Sagung Seto Tarwaka. 2004. Ergonomi Kesehatan Dan Produktivitas Kerja.