Ferry Ferdianto, S.T., M.Pd. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

Kata kunci: komunikasi matematis, perbedaan gender, faktor penyebab

Bambang Supriyanto 36

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi

Inayatul Uliya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh ENRICO WIRANATA SITOMPUL A1D109240

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB II KAJIAN TEORITIK. dapat memperjelas suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

JURNAL KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALJABAR DENGAN MEDIA UBIN ALJABAR

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 165/1 SINGKAWANG PADA MATA PELAJARAN SAINS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 BALONG TAHUN AJARAN 2013/2014

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xiii

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan

rangka perkembangan manusia (Hidayat dan Machali, 2010: 32). maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada mahluk-mahluk lainnya.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

Oleh. Laelasari dan Ira Ratnasari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SELF ESTEEM

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATORS AND EXPLAINING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACROMEDIA FLASH) DENGAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP GAYA

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI SDN 10 LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG ARTIKEL PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HARIO WIJAYANTO A

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

Transkripsi:

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.306 MEDIA AUDIO VISUAL PADA KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS IX Ferry Ferdianto, S.T., M.Pd. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon ferry@gmail.com ABSTRAK Kurangnya kemampuan matematis pada siswa kelas IX dalam pembelajaran menjadi latar belakang dari penelitian ini. Adanya kenyataan yang menunjukkan bahwasannya masih banyak guru yang kurang memaksimalkan keberadaan media dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu pada penelitian ini ingin diketahui bagaimana penggunaan media audio visual pada matematis siswa. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah media audio visual dengan menyiapkan media pembelajaran yang berupa video, membagi siswa kedalam beberapa kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang. Berdasarkan data hasil Hasil dari penelitian terjadi peningkatan kemampuan pada setiap pertemuannya, dan prosentase aktivitas siswa setiap pertemuan pun ikut mengalami peningkatan sehingga dapat ditarik sebuah simpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran pokok bahasan tabung terbukti dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa dan meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kata Kunci : Kemampuan matematis, aktivitas siswa, media audio visual. 1. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan pada masalahmasalah yang menuntut untuk diselesaikan, hal ini tidak terlepas dari pelajaran. Kenyataannya kurang disukai dan dikuasai oleh kebanyakan siswa. karena siswa beranggapan bahwa merupakan pelajaran yang membosankan dan tidak menyenangkan, merupakan pelajaran yang sulit. Kesulitan yang dialami siswa ini salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya kemampuan siswa dalam kemampuan matematis pada pembelajaran. masalah yang Hasil wawancara dengan guru bidang studi salah satu dialami oleh sebagian guru adalah rendahnya kemapuan matematis siswa, disebabkan oleh pandangan-pandangan negatif siswa terhadap.

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.307 Dalam upaya meningkatkan kemampuan seperti yang diharapkan, guru perlu mempersiapkan dan mengatur strategi penyampaian materi kepada siswa. Hal ini dilakukan selain untuk mempersiapkan pedoman bagi guru dalam pencapaian materi, juga dapat dilakukan secara bertahap, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Menurut Clark (Sudjana, 2006: 39) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Dilihat dari kaidah pembelajaran, meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi, sangat ditunjang oleh penggunaan media pembelajaran. Melalui potensi indera siswa dapat diakomodasi sehingga kadar hasil belajar akan meningkat. Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meningkatkan hasil belajar adalah bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi, video. Dengan pembelajaran menggunakan audio visual, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga, apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui penggunaan media audio visual pada kemampuan matematis siswa, dan bagaimana aktivitas siswa pada pembelajaran yang menggunakan media audio visual Komunikasi Matematis Menurut Mulyana (Gintings, 2010: 116) Secara etimologi kata berasal dari bahasa latin yaitu communis yang artinya sama. Unsur-unsur dalam yaitu adanya komunikator. Komunikator adalah yang menginisiasi pengiriman pesan. Dalam konteks belajar dan pembelajaran peran sebagai komunikator diperankan oleh guru maupun siswa sehingga terjadi dua arah. Pendapat Jacob (2003: 1) menyatakan bahwa akibat dari jarangnya peran siswa dituntut untuk memberikan penjelasan dalam pelajaran, maka sangat asing bagi siswa untuk mengkan ide-ide mereka. Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Di dalam ber tersebut harus dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain. Dalam hal ini siswa dimungkinkan menggunakan pengetahuan

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.308 serta keterampilan untuk tampil di depan kelas yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada matematis yang bersifat baik. Untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan matematis siswa diperlukan suatu parameter yang dapat dinyatakan kedalam beberapa indikator. Indikator matematis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Menyatakan suatu situasi, gambar diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, idea, atau model matematik. 2. Menjelaskan idea, situasi dan relasi secara lisan atau tulisan. 3. Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang. 4. Membaca dengan pemahaman suatu representasi tertulis 5. Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragrap bahasa sendiri. Media Audio Visual Daryanto, (2010: 4) menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin, yang bentuk tunggalnya adalah medium. Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah, rancangan dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produki untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung-menyambung dan kemudian menuntun kepada simpulan atau rangkuman. Berdasarkan hasil penelitian Nurmalasari (2010), analisis data penelitian pada kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaraan menggunakan audio visual diperoleh bahwa media pembelajaran menggunakan audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IX, Aktivitas Siswa Dalam sebuah proses pembelajaran tentunya ada interaksi antara siswa dan guru yang pada akhirnya interaksi itu mengakibatkan suatu aktivitas belajar. Aktivitas ini di lakukan oleh siswa ataupun guru itu sendiri, tergantung pada

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.309 model, metode dan strategi yang digunakan. Menurut Nasution (Hamzah dan mohamad, 2012: 141) mengemukakan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Jersild (Sagala, 2003:12) menyatakan bahwa belajar meliputi adanya perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku pada diri siswa yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan mengobservasi, mendengar, mencontoh, dan mempraktekan langsung suatu kegiatan. Sementara menurut Hamalik (2005: 36) belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Yamin (2007: 75) menyatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan.sedangkan menurut Suwariyah (2010: 5) menjelaskan bahwa aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak terpisahkan, yakni aktivitas mental (emosional-intelektualsosial) dan aktivitas motorik (gerak fisik). Kedua aspek tersebut berkaitan satu sama lain, saling mengisi dan menentukan.aktivitas mental dan motorik siswa harus senantiasa dilatih agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang, yang terdiri atas 20 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non tes, untuk soal tes berupa soal tes untuk mengukur kemampuan, Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 10 soal yang berikan berorientasikan untuk meningkatkan kemampuan matematis. Tes tersebut dilakukan sebelum perlakuan (tes awal) dan tes setelah proses pembelajaran dilakukan (tes akhir). Sebelum dilakukan tes awal terlebih dahulu dianalisis terhadap instrumen soal yang akan diberikan pada saat penelitian. Adapun analisis butir soal yang dilakukan adalah uji validitas soal, uji reliabilitas, uji daya pembeda soal, dan uji tingkat kesukaran soal. Setiap jawaban diberikan skor dengan berpatokan pada sistem Holistic scoring rublics, yaitu sebuah pedoman yang menentukan hasil yang obyektif.

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.310 Adapun rentang skor yang digunakan adalah 0, 1, 2, 3, dan 4, dengan kriteria seperti terdapat pada Tabel 1. O 1 2 3 4 Tabel 1 Sistem Holistic Scoring Rublics Jumlah salah tanpa alasan Tidak menggambarkan Jawaban salah tapi ada Kurang alasan menggambarkan Jawaban benar tapi alasan salah Jawaban benat tapi alasan tidak lengkap Jawaban benar disertai alasan yang lengkap Cukup mengambarkan Menggambarkan Menggambarkan Semua langkah jawaban salah Semua langkah jawaban salah Beberapa langkah jawaban salah Hampir semua langkah jawaban benar Semua langkah jawaban benar Data yang kedua diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dengan tujuan untuk memperoleh gambaran kondisi kelas selama proses pembelajaran berlangsung, mulai guru dengan membuka pembelajaran, materi yang disampaikan, model serta sumber belajar yang diterapkan, dan mengamati sikap siswa selama tindakan penelitian dilakukan. Data observasi aktivitas siswa memanfaatkan metode observasi langsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, sehingga dapat melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar dan keaktifan siswa terhadap pembelajaran. Menurut Arikunto (2010: 182). Aktivitas yang diukur adalah aktivitas siswa saat melaksanakan pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut selanjutnya akan dianalisis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar aktivitas pembelajaran berbasis proyek yang telah dilakukan siswa. Hasil dan Pembahasan Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan audio visual pada setiap pertemuan dapat dilihat pada Gambar 1.

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.311 Presentasi Aktifitas Siswa Presentase (%) 100 80 60 40 20 0 67,5 77,5 90 Aktifitas Siswa I II III Gambar 1. Grafik Aktivitas Siswa Terhadap Pembelajaranan MenggunakanAudio Visual Berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat bahwa skor rata-rata satu sebesar 67,5 %, pada pertemuan kedua keseluruhan aktivitas siswa pada pertemuan sebesar 77,5 %, terjadi peningkatan sebesar 10%, hal ini diakibatkan oleh adalanya pendekatan yang dilakukan sehingga siswa sudah merasa nyaman dan mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, namun masih ada siswa yang merasa sungkan bahkan takut untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran, baik itu pada saat diskusi ataupun pada saat presentasi. Pada pertemuan ketiga terjadi peningkatan aktivitas secara signifikan menjadi 90 %. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai aktif semua mengikuti proses pembelajaran, dan pendekatan terhadap siswa masih terus dilakukan. Dari data hasil observasi aktivitas siswa terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa semakin meningkat dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berperan aktif dalam peningkatan kemampuan matematis siswa, Berdasarkan hasil penelitian dan observasi dapat dilihat bahwa aktivitas siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan audio visual. Hal ini dapat dilihat padaa Gambar 2 hasil kemampuan i matematis pada pada setiap pertemuannya. Siswa seolah dapat merasakan secara langsung apa yang ditampilkan oleh guru melalui media audio visual sehingga dapat meminimalkan kesan abstrak terhadap pembelajaran, hal ini mengakibatkan siswa bersemangat untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi peningkatan

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.312 aktivitas siswa pada setiap pertemuannya. Kelebihan lain yang ditimbulkan dari media audio visual adalah bentuk tampilan yang dihasilkan oleh media audio visual yang menarik perhatian siswa untuk tetap memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guruu dapat berjalan optimal. Sehingga kemampuan yang ditumbuhkan dapat dicapai dengan baik. Nilai Rata-rata 100 80 60 40 20 52,58 68,14 89 0 I II Nilai Rata-rata III Gambar 2 Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Setiap Siklus Dari Gambar 2 dapat diperoleh keterangan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama masih sangat rendah dengan nilai rata- kesulitan pada rata 52,58. Hal ini dikarenakan siswa masih banyak yang merasa saat menghubungkan soal dengan kehidupan nyata, apalagi bentuk soal yang diberikan kepada siswa dalam bentuk uraian. Pemahaman siswa terhadap apa yang diinginkan dari soal masih menjadi kesulitan tersendiri. Selain itu juga kemampuan untuk menjelaskan ide atau penyelesaian yang telah dipahami ke dalam bentuk lisan ataupun tulisan masih banyak mengalami kendala yang serius, karena kebanyakan dari mereka paham hanya untuk dirinya sendiri. Sehingga rata-rata nilai pada pertemuan pertama masih jauh dari nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 71. Pada pertemuan kedua, diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,14 dan mengalami peningkatan yang tidak signifikan dari hasil nilai rata-rata pada siklus pertama walaupun masih kurang dari KKM akan tetapi ada peningkatan nilai rata-rata sebesar 15,56. Hal ini menunjukkan bahwasannya merubah kebiasaan yang sudah lama dilakukan terasa sulit untuk dikerjakan, tetapi hal itu bukan

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.313 menjadi alasan untuk berusaha lebih keras lagi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pada pertemuan selanjutnya setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan media audio visual terlihat adanya peningkatan kemampuan matematis siswa pada pokok bahasan tabung. memperoleh nilai rata-rata sebesar 89. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada pertemuan ketiga ini memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan matematis siswa pada pokok bahasan tabung. Pada pertemuan ini siswa sudah mulai memahami soal yang diajukan, dan siswa sudah dapat menjelaskan kembali apa yang telah dipahaminya kepada siswa lainnya, sehingga proses diskusi dapat berlangsung dengan baik. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas sebelumnya tentang media audio visual pada kemampuan matematis siswa, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kemampuan matematis siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada pokok bahasan tabung di kelas IX mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Berdasarkan nilai rata-rata siswa dan hasil perbandingan nilai rata-rata yang dinormalisasi setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai rata-rata gain yang dinormalisasi dari pertemuan satu ke pertemuan dua sebesar 0,30 menjadi 0,71 pada pertemuan dua ke pertemuan tiga. Selaras dengan hasil penelitian Nurmalasari (2010) yang menyimpulkan pembelajaran menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasi belajar siswa. 2. Selama pembelajaran dengan menggunakan audio visual, aktivitas siswa menunjukkan hasil yang baik. Artinya siswa ikut terlibat aktif terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan media audio visual. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis lembar observasi siswa yang dilakukan setiap proses pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung terus mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Pada pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitas sebesar 52,58, pertemuan kedua 68,14 dan pada pertemuan ketiga sebesar 89.

Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.314 Daftar Pustaka Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto. (2010). Media Pembelajaran (Peranannya Sangat Penting DalamMencapai Tujuan Pembelajaran). Yogyakarta: GAVA MEDIA. Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora Hamalik, O. (2005).Proses BelajarMengajar. Jakarta: BumiAksara. Hamzah dan Mohamad.(2012). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: BumiAksara. Jacob, C. (2003). Pemecahan Masalah, Penalaran Logis, Berfikir Kriis, Dan Pengan. Bandung : UPI Nurmalasari (2010), Pembelajaraan Matematika Menggunakan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX, (penelitian tindakan kelas IX SMP Negeri 2 Indramayu). Skripsi Pada FKIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Suwariyah, W. (2010). Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru Algesindo Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press