PENGARUH STRATEGI PENGEMBALIAN PINJAMAN TERHADAP RENTABILITAS PT. BPR RESTUDHANA CITRA SEJAHTERA ROGOJAMPI BANYUWANGI RAHAYUNINGSIH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan Indonesia. Adanya rentang waktu pengembalian pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

TINJAUAN PUSTAKA Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN LOAN TO ASSET RATIO PADA BANK UMUM DEVISA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

I. PENDAHULUAN. tersebut sebagian besar memerlukan jasa-jasa bank dan lembaga keuangan lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Peranan Bank dan Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang termasuk ke dalam negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

BAB II LANDASAN TEORITIS

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KUD GIRIMARGO KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH STRATEGI PENGEMBALIAN PINJAMAN TERHADAP RENTABILITAS PT. BPR RESTUDHANA CITRA SEJAHTERA ROGOJAMPI BANYUWANGI RAHAYUNINGSIH ABSTRAK Masyarakat pada umumnya dan pengusahabaik kecil, menengah dan besar pada khususnya sangat membutuhkan adanya lembaga keuangan atau perbankan yang mampu memberikan pelayanan di bidang jasa perbankan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat, yang diarahkan pada pembiayaan sektor pertanian, peternakan, pengrajin dan pengusaha kecil yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Peran serta Perbankan dirasa sangat bermanfaat, salah satu perannya adalah menghimpun, dan menarik dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali dalam bentuk kredit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembalian pinjaman terhadap rentabilitas bank dan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengembalian pinjaman nasabah terhadap rentabilitas Bank yang telah dilaksanakan oleh PT BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi, Metode penelitian menggunakan analisis perputara piutang, tingkat rentabilitas dan analisis Credit Rish Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlambatan pengembalian pinjaman nasabah akan berpengaruh trhadap rentabilitas dan tingkat perputaran piutang pada PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi-Banyuwangi. Kata Kunci : Strategi pengembalian Pinjaman dan Rentabilitas PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Saat ini dunia bisnis adalah topik yang paling banyak dibicarakan dalam berbagai kesempatan, baik yang bersifat formal maupun informal. Hal ini dikarenakan tolak ukur dari maju tidaknya suatu negara dapat dilihat dari maju atau tidaknya perekonomian yang sedang berjalan di negara tersebut, dan dalam hal ini dunia bisnis juga ikut ambil bagian dalam kemajuan ekonomi. Karena dunia bisnis merupakan pilar dari kemajuan perekonomian tersebut. Di dalam dunia bisnis, setiap perusahaan baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar biasanya tidak lepas dengan hal modal untuk mengembangkan usahanya. Masalah pokok yang selalu dihadapi oleh setiap perusahaan yang bergerak di bidang usaha apapun adalah kebutuhan akan dana atau modal. Karena modal tersebut nantinya akan dapat membantu dalam pembentukan suatu bidang usaha. Dan dengan keadaan negara yang saat ini sedang dilanda krisis, kebutuhan akan dana atau modal sangatlah sulit untuk didapatkan. Untuk lembaga keuangan perbankan sangat dibutuhkan guna penyediaan dana sebagai media kelompok masyarakat yang kelebihan

dana dan kelompok masyarakat yang kekurangan dana. Pada umumnya bak merupakan suatu lembaga keuangan yang bergerak di bidang perekonomian. Bank mempunyai peran yang sangat penting bagi aktivitas perekonomian di suatu negara. Peran strategis bank tersebut adalah sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Bank juga merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaris), yaitu sebaai perantara pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian. Pengertian bank menurut Subagyo (2002:86) yaitu sebagai berikut: Bank adalah suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat atau pihak lain, kemudian menyalurkannya dalam bentuk pinjaman, terutama pinjaman jangka pendek, serta menyediakan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Secara spesifik fungsi bank dibagi menjadi: a. Agent of Trust Kegiatan perbankan berdasarkan kepercayaan baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakatnya percaya bahwa uang yang disimpan tidak akan disalahgunakan oleh pihak bank, uang mereka akan dikelola dengan baik. Bank tidak akan bangkrut dan masyarakat juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan mereka dapat menarik lagi simpanannya di bank. Dan pihak bank juga percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo. b. Agent of Development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil, tidak dapat dipisahkan. Kedua faktor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan perbankan tersebut memungkinkan dan memperlancar masyarakat dalam melakukan investasi, distribusi dan juga konsumsi karena hal tersebut membutuhkan uang. c. Agent of Service Bank memberikan pelayanan jasa perbankan kepada masyarakat selain melakukan penghimpunan dan penyaluran dana. Jasa yang ditawarkan oleh bank antara lain dapat berupa jasa pengirima uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyelesaian tagihan. Bank juga menyediakan jasa selain memberikan pinjaman dalam bentuk kredit. Tugas utama bank yaitu menerima simpanan uang dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Masyarakat

juga dapat melakukan transaksi pembayaran lainnya seperti pembayaran listrik, telepon air atau pajak. Untuk mempertahankan nasabah yang sudah ada dan untuk menarik nasabah baru, pihak bank berusaha untuk meningkatkan pelayanan terutama dalam hal pemberian kredit. Tujuan diberikannya piutang kepada nasabah supaya pihak bank mempunyai tagihan yang akan dibayarkan oleh nasabah sehingga hal ini memberikan pemasukan bagi bank. Sekalipun dalam pembayaran piutang tersebut para nasabah sering kali tidak tepat pada waktu yang telah ditentukan. Namun sebagian besar terkumpul dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Bagi kebanyakan perusahaan piutang merupakan pos yang penting karena merupakan bagian aktiva lancar perusahaan yang besar. Menurut Basri (1994:83) bahwa: Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa piutang adalah tagihan perusahaan pada seseorang atau organisasi yang dibayarkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Piutang merupakan bagian dari aktiva lancar perusahaan yang baru dapat diuangkan setelah jatuh tempo. Dalam situasi perekonomian yang lemah akibat krisis yang melanda negara berkembang, peran serta perbankan dirasa sangat bermanfaat. Salah satu perannya adalah menghimpun dan menarik dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk produksi. Besarnya dana yang dikeluarkan oleh bank tergantung dari pihak bank itu sendiri, biasanya semakin populer bank tersebut maka biaya yang dikeluarkan semakin murah. Hal ini disebabkan masyarakat biasanya cenderung lebih senang menyimpan uangnya pada bank yang memiliki popularitas yang tinggi. Dan hal ini berpengaruh pada pengembalian dana yang disimpan pada bank tersebut. Untuk dapat menang dalam persaingan tersebut, maka pihak bank berusaha memberikan kemudahan dalam pemberian kredit, sehingga atas pemberian kredit ini pihak bank mempunyai tagihan yang akan dibayar nasabahnya. Resiko dalam Piutang a. Resiko tidak dibayarkan seluruh piutang Hal ini berarti bahwa seluruh piutang tidak dapat dibayar, sehingga akan mengakibatkan kerugian besr bagi perusahaan dan perusahaan gagal dalam memperoleh laba. b. Resiko tidak dibayar sebagian piutang Piutang hanya dibayarkan sebagian sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak kecil dan yang nantinya dapat menimbulkan kemacetankemacetan bahkan kegagalan. c. Resiko keterlambatan di dalam melunasi piutang Piutang dapat dilunasi baik sebagian maupun keseluruhan, namun pembayarannya tidak sesuaidengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Ini akan merugikan phak perusahaan meskipun resiko lebih kecil,

apalagi jika modalnya berasal dari modal asing. d. Resiko tertanamnya modal dalam piutang Apabila pihak perusahaan melakukan pemberian kredit, maka dengan sendirinya ada modal yang tertanam dalam piutang tersebut. Perusahaan yang memiliki rentabilitas tinggi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dan itu berarti modal kerja yang digunakan juga tinggi efisiensinya. Tetapi dengan modal yang tinggi belum tentu perusahaan juga memperoleh tingkat rentabilitas yang tinggi pula. Karena hal ini berkaitan dengan penggunaan modal kerja. Apabila modal kerja digunakan dengan seefisien mungkin maka tingkat rentabilitas akan tinggi. Piutang juga berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas juga. Hal tersebut dikarenakan apabila tingkat perputaran piutang rendah, atau selalu terlambat dari waktu yang telah ditentukan maka akan menghasilkan tingginya invenstasi pada piutang dan itu akan mempengaruhi dan mengurangi tingkat rentabilitas. PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi. Tapi yang menjadi permasalahan, para nasabah yang mempunyai tanggungan pinjaman sering tidak memperhatikan peraturan yang ditetapkan oleh pihak bank, jangka waktu pembayaran yang telah ditetapkan oleh pihak bank, sering kali dilanggar. Hal inilah yang kemudian akan mengakibatkan turunnya rentabilitas bank, sehingga pihak bank tidak dapat merealisasikan pinjaman baru yang dihasilkan dan meningkatkan keuntungan. Rumusan Masalah 1. Apakah benar bahwa pengembalian pinjaman yang dilakukan PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi berpengaruh terhadap rentabilitas bank? 2. Seberapa besar pengaruh pengembalian pinjaman yang dilakukan bank terhadap rentabilitas bank (keuntungan bank)? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh pengembalian pinjaman terhadap rentabilitas bank. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengembalian pinjaman yang dilakukan terhadap rentabilitas bank (keuntungan bank). METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi yang beralamatkan di Jalan Raya Rogojampi No. 2 Rogojampi Banyuwangi. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tanya jawab secara langsung dengan responden. 2. Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti untuk memperoleh informasi yang nyata tentang kondisi perusahaan. b. Interview Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan maupun kepada bagian yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik Analisis 1. Analisis perputaran piutang Digunakan untuk mengukur efektifitas modal kerja dalam piutang dengan memperhatikan apakah tingkat perputara piutang sesuai dengan yang diharapkan. Perputaran piutang dapat dihitung dengan rumus : Perputara Piu tan g Piu tan g Rata rata piu tan g 2. Analisis waktu rata-rata pengumpulan piutang Yaitu periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang, mulai saat pembeian sampai jatuh tempo pembayaran. Analisis waktu rata-rata pengumpulan piutan dapat dihitung dengan rumus: Umur rata rata Piu tan g Tingkat 360 perputaran piu tan g 3. Analisis tingkat rentabilitas yang diperoleh Untuk mengukur kemampuan perusahaan jasa dalam memperoleh keuntungan atas investasi yang ditanamkan dapat menggunakan ratio rentabilitas modal sendiri. Dalam mengukur rentabilitas modal sendiri digunakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri, sehingga rumusyang digunakan untuk menghitung rentabilitas adalah : Laba setelah pajak Rentabilitas x100% Modal sendiri 4. Analisis Credit Risk Ratio Ratio ini digunakan untuk mengukur resiko kegagalan pengembalian kredit yang mengalami kemacetan dengan rumus: Credit Risk Ratio Piu tan g tak tertagih Pinjaman

HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Tingkat Perputaran piutan disajikan pada tabel 1 Tabel I. Tingkat Perputaran Piutang PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi Tahun 2002/ s/d 2004 Tahun Ditetapkan Realisasi Keterlambatan 2002 3 kali 1,11 kali 1,89 kali 2003 2004 3 kali 3 kali 1,3 kali 1,19 kali 1,7 kali 1,81 kali Sumber : data diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengumpulan modal kerja dalam piutang pada tahun 2002 sampai dengan 2004 mengalami kenaikan hal ini menunjukkan penggunaan modal kerja sangat efektif. 2. Umur rata-rata (Average Collection Period) Tabel II. Umur Rata-Rata Piutang PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi Tahun 2002/ s/d 2004 Tahun Jangka Kredit yang Ditetapkan Rata-rata Pengumpulan Terlambat 2002 120 hari 324 hari 204 hari 2003 2004 120 hari 120 hari 277 hari 303 hari 157 hari 183 hari Sumber : data diolah Namun tingkat keterlambatan pengembalian pinjaman tidak sebanyak tahun 2002. Hal ini menunjukkan bahwa penagihan yang dilakukan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak perusahaan. 3. Rentabilitas Tabel III. Realisasi Rentabilitas PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi Tahun 2002/ s/d 2004

Tahun Laba Setelah Pajak (Rp) Modal (Rp) Rentabilitas Ekonomi (%) 2002 2003 2004 313.258 409.816 476.229 500.000 500.000 1.000.000 62,6% 81,9% 47,6% Sumber : data diolah Dengan memperhatikan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa rentabilitas yang dicapai oleh PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahun 2002 : Rentabilitas yang dicapai oleh PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi adalah sebesar 62,6%. Tahun 2003 : Rentabilitas yang dicapai oleh PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi adalah sebesar 81,9%. Tahun 2004 : Rentabilitas yang dicapai oleh PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi adalah sebesar 47,6%. 4. Credit Risk Ratio TABEL IV. Resiko Kegagalan Pengembalian Kredit PT. BPR Restudhana Citra Sejahtera Rogojampi Banyuwangi Tahun 2002/ s/d 2004 Tahun Kolektibitas (III) Total Pinjaman Ratio Kegagalan Kredit (%) 2002 2003 2004 286.710 304.959 774.700 4.219.222 5.925.364 7.359.250 6% 3% 10% Sumber : data diolah KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. BPR Restudhana Citra Sejahtera merupakan perusahaan jasa yang menjalankan kegiatan operasionalnya berupa pengerahan dana yang meliputi tabungan Harian dan Deposito Berjangka juga penempatan dana berupa pemberian kredit kepada masyarakat. 2. Pengaruh keterlambatan pengembalian pinjaman nasabah akan memperkecil rentabilitas. Ini terbukti bahwa dari tahun analisa data yaitu tahun 2002-2003 terjadi kenaikan 19,3% dan pada tahun 2003-2004 terjadi penurunan 34,3%. 3. Semakin besar keterlambatan pengembalian pinjaman maka semakin kecil rentabilitas. 4. Dengan adanya keterlambatan pengembalian pinjaman nasabah tersebut maka tingkat perputaran piutang menjadi rendah. Pengembalian pinjaman dari

nasabah yang tidak tepat atau melebihi jatuh tempo, juga menyebabkan pihak bank tidak bisa segera merealisasikan pinjaman baru kepada nasabah yang tentunya tidak dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. 5. Dengan memperkecil keterlambatan pengembalian pinjaman dengan mensurvei lebih intensif terhadap calon debitur. Saran Sebaiknya BPR Restudhana Citra Sejahtera lebih selektif lagi dalam memilih calon nasabah yang akan mengajukan kredit. Melakukan penagihan piutang kepada nasabah dengan lebih intensif yaitu dengan cara : a. Kurang lebih satu minggu dari jatuh tempo, pihak bank melakukan koordinasi dengan nasabah mengenai pembayaran, sehingga nasabah dapat melakukan persiapan dan pembayaran kredit. b. Apabila telah lewat jatuh tempo belum melakukan pembayaran kredit, maka pihak bank mengirimkan surat tagihan kepada nasabah beserta waktu maksimal pembayaran kredit. c. Jika waktu yang ditentukan nasabah masih juga belum membayar maka cara efektif pihak melakukan penagihan lewat juru tagih (Colektor). d. Jika dengan ketiga cara tersebut masih belum berhasil maka pihak bank harus melakukan tindakan tegas, dengan melakukan prosedur bank yang telah ditentukan, misalkan memberikan denda atau bisa juga dengan melakukan tindakan tegas yaitu menyita barang yang dijadikan jaminan sampai nasabah tersebut mau membayar kewajiban kreditnya. DAFTAR PUSTAKA Gitosudarmo, Indrianto, Basri. 1998. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE. Hanafi, Mamduh, Halim, Abdul. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Husnan, Suad, Pudjiastuti, Eny. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Husnan, Suad. 1993. Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Liberty. Machfudz, Mas ud. 1990. Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: BPFE. Muslich, Mohamad. 1997. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Bumi Aksara. Sartono, R. Agus. 1994. Manajemen Keuangan Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Susilo, Y. Sri. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. Subagyo, Fatmawati, Sri, Badrudin, Rudy., Purnamawati, Astuti., Algifari. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: STIE. Riyanto, Bambang, 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Undang-undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.