BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. relatif pada setiap orang. Dalam buku Terapi Musik, Monty (2002:35), adalah seorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak

Prinska Damara Sastri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan anak usia 0-8 tahun. PAUD

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tampil berkarya serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki usia lanjut. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

Lagu Anak Sebagai Alternatif Media Pendukung Pemerolehan Bahasa Anak Usia Dini: Sebuah Studi Kasus Di TK Nurul Dzikri Jambusari Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pertama meningkatnya jumlah kendaraan di kota Medan sebagai dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam kamus arti kosakata adalah pembendaharaan kata. Sedangkan. perbendaharaan kata atau kosakata adalah kumpulan kata-kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hana Haniefah Latiefah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang baik fisik maupun mental. Musik memberi rangsangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

PENGARUH MUSIK DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI ANAK. Nunung Suryana Jamin Dosen PAUD Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

Pengembangan Aspek Motorik Melalui Aktivitas Ritmik

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal. Setiap

PENERAPAN BERMAIN MUSIK PERKUSI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. fisik maupun psikis. Pada masa ini, anak perlu diberikan rangsangan yang tepat

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia dini bagi seorang anak merupakan masa terpenting dan masa

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

TUMBUH KEMBANG ANAK. Mei Vita Cahya Ningsih. Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Mozart, Bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

Transkripsi:

2.1 Kajian Teoretis BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakekat Kecerdasan Musikal Kecerdasan menurut Chatib (2012: 45) adalah kemampuan memecahkan persoalan dan kreativitas yang membutuhkan banyak pengalaman serta pembiasaan dengan jam terbang relatif pada setiap orang. Dalam buku Terapi Musik, Monty (2002:35), adalah seorang psikolog berpendapat bahwa potensi kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan secara bersamaan. Jika individu memiliki potensi besar tetapi tidak diberi rangsangan yang cukup, maka perkembanngan kecerdasannya tidak akan mencapai titik optimal. Sebaliknya, sekalipun lingkungan memberikan stimulasi cukup besar namun individu yang bersangkutan memiliki potensi terbatas, maka perkembangan kecerdasannya tetap saja hanya akan mencapai batas potensi tersebut,, Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian. (Oxford, 2005:81) Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi. (Syukur, 2005:54). Bayi-bayi ketika dalam kandungan mendengarkan musik yang rileks dan menenangkan ternyata mereka dapat tumbuh dan bertambah berat badannya dengan mudah serta lebih damai dengan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya, begitu mereka hadir didunia nyata (John, 2002:1). Musik yang didengar berupa irama dan nada-nada yang teratur dari perpaduan seimbang antara beat, ritme, dan harmoni. (Sujiono, 2005:119)

Menurut Aristoteles (2006:12) musik adalah mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah jiwa yang patriotisme. Mendengarkan musik dapat membantu mengurangi sedikik beban pikiran melalui bernyanyi dapat mencurahkan perasaan yang ada dalam hati. Misalnya disaat sedih mendengarkan lirik musik yang sedih maka perasaan akan lega bahkan sampai menangis. Musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan dia telah memiliki aspek tertentu dari musik yang menjadi tiga bagian pengalaman alami dari kehidupannya. (Kamtini:2005:9) Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati. Kecerdasan musik menurut Louse, (2004:22) adalah pengamatan secara sistimatik mengenai bagaimana unsur lain dari musik tempo, melodi, harmoni (atau tidak adanya unsurunsur ini), dinamika, dan warna suara memepengaruhi badan, pikiran, dan semangat kita pada saat mendengarkan. Adapun cara yang lebih langsung untuk menghubungkan kembali dengan kecerdasan musik adalah dengan membangkitkan memori paling awal pada anak mengenai musik. Masa kanak-kanak mendengarkan musik biasanya membangkitkan suasana yang mempesonakan, mengherankan, gembira, suasana pesta dan cinta yang secara terbuka. (Louse, 2004:23).

Kecerdasan musik merupakan gabungan dari kemampuan mengenali pola nada, tinggi rendahnya nada, melodi, dan irama, ditambah dengan kepekaan dalam menangkap aspek-aspek bunyi dan musik secara mendalam atau penuh perasaan (Schmidt, 2002:34). Menurut Suprapti (2006:2) Kecerdasan dalam musik merupakan kemampuan untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari bawaan dan latihan dalam menciptakan suatu yang baru dan unik, sehingga bakat dan kecerdasan musikal dapat menentukan prestasi belajar musik anak. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan sebagainya. Masa kanak-kanak merupakan masa paling penting sepanjang usai hidupnya, sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya ( Rahman, 2002:31). Kecerdasan musikal merupakan aspek penting karena adanya kepekaan dan apresiasi. Kecerdasan musikal dapat memungkinkan anak untuk menemukan ide dan gagasan baru, dengan langkah-langkah yang baru dalam berkarya (purnama, 2008:52). Ada juga menurut Amstrong, (2002:142) kecerdasan musik merupakan kecerdasan yang paling dini muncul. Kecerdasan ini sudah tampak ketika anak-anak masih sangat kecil. Bahkan sejak dalam kandungan, manusia hidup dengan irama detak jantung, pernapasan, dan irama metabolisme dan aktivitas gelombang otak yang lebih peka. Anak-anak yang dirangsang kemusikannya sejak dini cenderung memiliki kemampuan bermusik yang lebih baik. Demikian juga sikap manis dan hangat para pengasuh dan guru mereka (Campbell, 2002:145). Garner (dalam Said, 2012:92) mengatakan bahwa, kecerdasan musik adalah kemampuan seseorang yang punya sensitivitas pada pola titi nada, melodi, ritme, dan nada. Musik tidak hanya dipelajari secara auditori, tapi juga melibatkan semua fungsi pancaindra.

Menurut Nurlaila (2004:56) mengatakan bahwa kecerdasan musikal adalah kemampuan musik yang sudah ada dalam diri anak. Kecerdasan musikal ini merupakan bagian dari kehidupan anak, di mana anak telah dapat mengenal musik itu melalui potensi yang telah dilatih sejak dini. Anak-anak juga kemungkinan besar dapat menyampaikan bahasanya melalui instrument musik yang mereka mainkan. Menurut Garner (dalam Hasibuan, 2006:57) mengatakan bahwa untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak dapat diberikan jenis latihan dalam hal pengenalan musik yaitu: (1) Bentuk pemberian pengalaman yang paling umum adalah yang disebut pengenalan ritme, dengan memperdengarkan ritme musik, anak diminta untuk memperlihatkan reaksinya melalui gerakan; (2) Dengan melatih pendengaran melalui rekaman, ketika musik diperdengarkan anak diminta untuk duduk tenang sambil menyimak. (3) dilatih untuk mendengarkan nada dan irama, mereka dilatih untuk menyanyikan lagu-lagu yang telah mereka pelajari; dan (4) anak-anak mulai siap untuk belajar memainkan instrument musik. Adapun karakteristik kecerdasan musik menurut Said (2012:92) yakni: (1) mendengarkan dan mersepons dengan ketertarikan terhadap berbagai bunyi, termasuk suara manusia, suara-suara dari lingkungan alam sekitar da musik, serta mengorganisasi beberapa jenis suara kedalam pola yang bermakna; (2) menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik atau suara-suara alam pada suasana belajar; (3) memainkan jenis atau beberapa alat musik dan dengan cepat menguasai teknik penggunaan alat musik yang baru dipelajari; dan (4) mengembangkan kemampuan menyanyi. Anak usia taman kanak-kanak dalam perkembangan emosi yang lebih matang, anak dapat mengendalikan dorongan untuk berteriak atau menentang aturan (dalam hal ini aturan tentang turun naiknya nada, ritme atau suara yang pas dalam sebuah lagu). Dengan demikian, tempo serta suara yang dihasilkannya dalam bernyanyi atau mengetuk-ngetuk alat

musik sudah lebih pas. Ketertarikan anak untuk menguasai sebuah alat musik semakin besar dan serius. Rentang perhatian yang semakin panjang memungkinkan sikecil dapat menyanyikan atau memainkan satu potongan lagu hingga tuntas. Anak diusia ini lebih dapat menikmati musik untuk kesenangan. (Chatib, 2012:92) Menurut Garner (dalam Said, 2012:93), kecerdasan musik merupakan bentuk bakat manusia yang paling banyak muncul. Keahlian di bidang musik bergantung pada bertambahnya pengalaman hidup sehingga mungkin saja, seorang anak berusia 3 tahun mampu mengenali nada-nada lagu yang didengarnya. Musik memiliki sifat yang dapat menghibur, menenangkan, dan meredakan rasa takut sehingga pernah digunakan oleh prajurit untuk bergerak ke medan perang. Musik mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang, selain dapat mengembangkan kreatifitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan sejarah budaya bangsa. Kecerdasan musikal adalah kemampuan individu dalam menggubah lagu dan musik, bernyanyi dan bermain alat musik, dan dapat menghargai semua jenis musik, serta memiliki kepekaan yang kuat akan keserasian dan kesadaran universal tentang berbagai pola kehidupan. Untuk mengembangkan kecerdasan musikal anak kita dalam menggunakan alatalat musik yang mudah dan tepat digunakan oleh anak, Adiningsih (2008: 4) juga mengungkapkan bahwa karakter yang dimiliki anak usia taman kanak-kanak salah satunya yaitu tertarik untuk mempelajari alat musik tertentu. Anak-anak umumnya tertarik untuk memainkan alat musik dan menciptakan irama yang selaras sehingga ia akan tampak menikmati ketika memainkannya. Sheppard (2007:121) mengungkapkan bahwa menciptakan dan memainkan musik akan membawa kepuasan kreatif dan kegembiraan besar bagi anak.

Menurut Schmidt, 2002: 34 bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan musikal memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Suka bersenandung b. Suka menyanyi c. Suka menciptakan lagu sendiri d. Peka terhadap musik e. Mengetuk-ngetukkan jari tangan atau membuat bunyi berirama f. Menikmati musik dengan menggerak-gerakkan kaki atau mengangguk-anggukan kepala g. Mudah mengingat melodi lagu h. Lebih mudah belajar dengan iringan music 2.1.2 Hakekat Bermain Alat Musik Perkusi 2.1.2.1 Pengertian Bermain Alat Musik Perkusi Menurut (Mulyadi, 2004:72) mengemukakan bahwa bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan. Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreativitasannya. Seperti bermain alat musik sederhana. Semua anak pasti akan merasa senang dan nyaman ketika memainkan alat musik. Karena pada umumnya anak lebih suka memukul-mukul apa saja benda yang menghasilkan bunyi. Sehingga bermain dengan alat musik ini memacu semua perkembangan anak baik, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan religius. Menurut Gary, (2006:21) Perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik.

Menurut Supanggah, (2002:42) bahwa Perkusi merupakan musik yang mampu memiliki segmentasi pasar dari segala golongan tanpa peduli status sosial, bukan seperti musik jazz, rock, R&B atau musik lain yang penikmatnyaidentik dari satu jenis golongan. Alat musik perkusi (disebut pula alat musik pukul atau tabuh) adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yang membuat objek bergetar, baik dengan suatu alat, tongkat, maupun dengan tangan kosong. Kata ini berasal dari istilah Latin Percussion (yang berarti memukul) dan Percussus (kata bendayang berarti "pukulan"). Jenis alat musik yang termasuk kategori ini antara lain adalah drum set, marimba, tamborin, dll. (Astanto, 2002:12) Alat musik yang dapat dimainkan oleh anak usia dini yaitu salah satunya yaitu alat musik perkusi. Menurut Mahmud (2001: 66) alat musik perkusi atau alat musik pukul merupakan alat musik yang bunyinya ditimbulkan oleh pukulan sebuah benda dengan benda lain. Melalui alat musik perkusi anak akan belajar mengenai pola ketukan serta melatih kepekaan rasa. Anak perlu diberikan kesempatan dalam memainkan dan menjajaki kualitas bunyi alat musik perkusi, karena perkusi merupakan alat musik yang sangat sederhana dan mudah dimainkan oleh anak-anak usia dini (Saleh, 2010: 18). Anak akan berapresiasi dari alat musik yang sederhana dan baru dikenalnya. Alat musik anak-anak menurut (Mahmud, 2003: 105) menyatakan bahwa alat musik perkusi pada anak usia dini diantaranya harus ringan serta memiliki ragam bunyi yang dapat menarik perhatian dan minat anak. Contoh alat musik prkusi bagi anak diantaranya, tambur, drum, triangle dan simbal. Alat musik perkusi yang dimaksudkan bisa dibuat sendiri dari bahan bekas yang ada di sekitar, artinya kita juga dapat menciptakan barang yang tidak berguna menjadi sesuatu yang berarti.

Adiningsi (2008: 5) mengungkapkan bahwa permainan alat musik berperan penting dalam pembentukan pribadi anak yang harmonis dalam logika, rasa estetis dan aristik serta etika yang memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak, dalam hal ini tentunya perkembangan kreativitas. Tingkat kecerdasan anak muncul setelah menjalani proses kematangan atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di sekolah, sehingga memungkinkan bidang-bidang tertentu yang menonjol pada anak. Seperti halnya yang di ungkapkan oleh Simanjuntak (2007: 119), bahwa musik akan melatih musik otak anak yaitu berhubungan dengan daya nalar dan intelektual serta bisa membuat anak menjadi cerdas sekaligus kreatif. Selain itu, Tedjasaputra (2007 : 3) juga mengatakan bahwa musik dapat menyimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri, merangsang pikiran, melatih kosentrasi dan ingatan, mengkatkan aspek kognitif, serta membangun kecerdasan emisional anak. Telah dibuktikan melalui beberapa penelitian mengenai musik dan kreativitas. Untuk mengembangkan kreativitas anak dalam bermain musik ada beberapa cara yang dilakukan yakni: (1) cara memegang alat musik; (2) cara memainkan alat musik; dan (3) cara menyelaraskan lirik lagu dengan musik menggunakan alat musik seperti rebana dan gitar. (Tedjasaputra, 2007:3) Mengenai musik dan kreativitas adalah yang dilakukan oleh Suciarti (2002:65), yang menilai secara metodologis dan empiris perbedaan kreativitas anak usia dini yang ikut serta belajar alat musik sejak usia lima tahun dan anak yang tidak belajar alat musik akan terlihat jelas perkembangan otaknya. Anak akan merasa rileks dalam melakukan sesuatu jika dibarengi dengan musik. Menurut Campbell, (2001:54) bahwa musik digambarkan sebagai salah satu bentuk murni ekspresi emosi. Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.

Musik Lingkungan sangat berpengaruh terhadap pembentukan emosi anak. Salah satunya peran orang tua di dalam keluarga akan membentuk cetakan emosi seorang anak yang akan berpengaruh besar pada perilakunya sehari-hari. Belajar musik merupakan kegiatan yang positif bagi anak. Kegiatan ini mampu mengasah kemampuan fisik, mental sekaligus kepekaan emosi sesorang anak secara seimbang, apalagi jika dipadukan dengan musik alami yang berasal dari alam yakni membuat musik dari bunyi-bunyian botol yang diisi dengan batu-batuan dan berbagai biji-bijian. Adapun musik yang terbuat dari kayu yang dibuat sedemikian rupa dengan bahan-bahan bekas. (Saleh, 2010: 18) Adapun macam-macam alat musik perkusi yang diperkenalkan kepada anak usia dini menurut Montagu, 2007:46 adalah sebagai berikut. 1. Tambourine atau rabana adalah instrumen yang digunakan sebagai pelengkap dalam instrumen perkusi. Cara memainkan dengan menggoyang ataupun memukulnya dengan tangan. Gambar diatas adalah tambourine yang biasa digunakan pada musik tradisional arab. Bentuknya menyerupai rebana.

2. Gambar ini adalah alat musik yang berasal dari alam hasil buatan sendiri dengan menggunakan barang bekas yakni botol bekas yang berisi berbagai biji-bijian dan kerikil. Kegunaan alat musik sederhana ini adalah untuk melatih olah tubuh anak untuk berkreasi dan berimajinasi sesuai dengan keinginan anak, dan memberikan pembelajaran kepada anak bahwa betapa pentingnya bermain musik. (Maria, 2009:21). Cara memainkan dengan menggoyang-goyang ataupun memukulnya dengan tangan atau menggunakan kayu. Penggunaan musik ini agar anak tahu dan mengenal bahwa di alam sekitar kita dapat dimanfaatkan sebagai suatu media pembelajaran yang menarik. (Maria, 2009:21). 2.1.2.2 Manfaat Memainkan Alat Musik Mengenalkan musik sejak usia dini tak hanya membentuk jiwa seni pada anak, tetapi juga bermanfaat dalam memelihara fungsi otak. Menurut (Farihen, 2011:63), anak yang bermain musik sejak kecil tidak cepat pikun saat mulai memasuki usia lanjut. Bahkan setelah dewasa tidak lagi memainkan alat musik, pengalaman belajar musik di waktu kecil tetap memberikan manfaat hingga puluhan tahun kemudian. Fungsi kognitif lebih terpelihara dibandingkan lansia yang tidak punya pengalaman bermusik. Anak kecil sangatlah gemar bernyanyi sambil menari. Biarkanlah mereka seperti itu, ajarkan musik pada mereka. Musik untuk anak itu dapat didefinisikan seperti: 1) Musik yang menyenangkan; 2) Kebersamaan; dan 3)Sambil bermain dan menari.

Manfaat dari bermain alat musik perkusi bagi anak menurut (Kiong, 2010:20) adalah sebagai berikut. a. Memudahkan perkembangan anak dalam bahasa dan kecepatan membaca. b. Aktivitas bermusik/berkesenian sangat bernilai bagi pengalaman anak dalam berekspresi c. Membantu perkembangan sikap positif terhadap sekolah dan mengurangi tingkat ketidakhadiran siswa di sekolah. d. Mempertinggi perkembangan kreativitas. e. Memudahkan perkembangan sosial, penyesuian diri, dan perkembangan intelektual. Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan dalam mengenal berbagai musik akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Musik dapat berkembang jika dibawa dalam lingkungan sekitar. ((Mayke, 2001:33). Manfaat bermain musik menurut Gary, 2006: 23 bagi anak usia dini adalah sebagai berikut: 1. Musik mempengaruhi perkembangan IQ (Intelligent Quotion) dan EQ (Emotional Quotion) seseorang. Seorang anak yang telah dibiasakan mendengarkan musik dari sejak kecil maka kecerdasan emosional dan intelegensinya akan lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Anak yang sering mendengarkan musik tingkat kedisiplinannya lebih baik dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. 2. Musik dapat menjadikan anak pintar terutama di bidang logika matematika dan bahasa. Keindahan musik adalah kata-kata yang menyatu dengan nada, sehingga anak memiliki

keinginan yang kuat untuk bergabung di dalamnya dan tanpa disadari anak turut berdendang dengan kata-katanya sendiri misalnya dengan menyanyikan ba..ba..ba..ba..ba, mengetuk-ngetukkan atau menjentik-jentikan jari-jari tangan atau mengangguk-anggukkan kepala setiap kali mendengar irama musik dan sebagainya. Tapi keinginan untuk mengikuti lagu yang ia dengar, akan mendorongnya untuk berlatih terus menerus. 3. Musik juga dapat membantu anak yang kurang pandai berbicara untuk menyalurkan perasaan dan emosi yang terpendam. Bermain musik dapat memicu kepintaran kinestetis atau kepintaran gerak tubuh dan mengurangi stress anak. Jadi bila anak sedang suntuk atau kesal, dengan bermain musik atau mendengar musik beberapa menit, pasti akan menyegarkan otak si anak. 4. Musik mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak dan bisa membuat anak pintar bersosialisasi. Alunan musik memberikan manfaat pada perkembangan intelektual anak, bahkan didalam kandunganpun dianjurkan memperdengarkan musik kepada anak. Adapun manfaat bermain musik perkusi bagi anak usia dini menurut Sugianto, 2012:12 yakni: 1). Meningkatkan kemampuan motorik; 2). Meningkatkan kemampuan berkomunikasi; 3). Memiliki pencernaan lebih baik, dan 4). Meningkatkan kemampuan matematika. 2.2 Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang dan landasan teori maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut jika menggunakan permainan alat musik perkusi, maka kecerdasan musikal pada anak kelompok A di PAUD Nurhidayatullah Desa Pilohayanga Barat Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo akan meningkat.

2.3 Indikator Kinerja Apabila kecerdasan musikal anak melalui kegiatan bermain alat musik perkusi meningkat menjadi 80% dari jumlah 20 orang anak maka penelitian ini dinyatakan berhasil.