MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2011

RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN. TOTAL SASARAN TARGET (Hasil outcomes/output yang INDIKATOR TERKAIT

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.

Indonesia Investment Coordinating Board KATA PENGANTAR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2016 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1

RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Rencana Umum Pengadaan

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Umum Pengadaan

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal 2012 KATA PENGANTAR

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2014 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2015 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

Ikhtisar Eksekutif. vii

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja BPMPT Tahun 2014 dan Capaian Renstra BPMPT

KEBIJAKAN ACEH UNTUK INVESTASI BERBASIS SDA

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

PERKIRAAN BIAYA (Rp,-) JENIS PENGADAAN LELANG / SELEKSI (Rp,-) PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK (Rp,-) PENGADAAN LANGSUNG (Rp,-)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PENANAMAN MODAL

ARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

PROGRAM/KEGIATAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PEMERINTAH ACEH RAPAT KONSOLIDASI PERKEMBANGAN REALISASI PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN BALI, 30 Januari-1 Februari 2013

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

LAPORAN PERCEPATAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2013 (SEMESTER II)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2017

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2011 KATA PENGANTAR

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 25 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

2012, No

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 23,220,498, BELANJA LANGSUNG 18,724,865,000.00

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BAB 16 PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR NONMIGAS

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

PROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target

STRATEGI PROMOSI DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 16 PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR NON MIGAS

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI

MATRIKS 2.2.A. TARGET KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG: EKONOMI /KEGIATAN I Prioritas: Iklim Investasi dan Iklim Usaha A FOKUS : Peningkatan harmonisasi kebijakan dan penyederhanaan perijinan investasi 1 Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal (prioritas nasional) Jumlah hari untuk proses perijinan 1. Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan rumusan kebijakan penanaman modal. 2. Jumlah rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdaya saing. 60 hari 60 hari 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM BKPM 3. Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi kebijakan penanaman modal. 46 kegiatan (12 55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi negeri, 5 sosialisasi di di luar negeri, 17 43 kegiatan luar negeri, 20 fasilitasi fasilitasi di dalam di dalam negeri, 15 negeri, 12 fasilitasi fasilitasi di luar negeri) di luar negeri) 52 kegiatan 52 kegiatan 52 kegiatan 2 Pengembangan Potensi Penanaman Modal Daerah (prioritas bidang dan atau K/L 1. Jumlah Informasi data potensi daerah yang mutakhir yang didokumentasikan secara elektronik. Pemutahiran data potensi investasi 22 33 Prop 20 Prop 33 Prop 33 Prov 33 Prov daerah Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-1

/KEGIATAN 2. Jumlah kegiatan dan peserta workshop pengembangan potensi daerah dan sosialisasi Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID) Workshop dan FGD di 3 daerah, Bimtek di 1 daerah, 482 peserta. Sosialisasi 2 daerah pelaksanan peningkatan kapasitas sistem dan SDM, 100 orang. Workshop :4 daerah 400 psrta Sosialisasi: 5 daerah 250 org Workshop: 7 daerah Sosialisasi:: 2 daerah Workshop: 5 daerah Sosialisasi:: 3 daerah Workshop: 5 daerah Sosialisasi:: 3 daerah Workshop: 5 daerah Sosialisasi:: 5 daerah 3. Jumlah hasil kajian dan pemetaan tentang potensi daerah serta pengembangan potensi wilayah investasi dan pengembangan industri. 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 10 peta potensi 10 peta potensi daerah daerah (mendalam) (mendalam) dan 23 dan 23 peta potensi peta potensi daerah daerah secara umum secara umum 15 Peta Potensi Daerah 15 Peta Potensi Daerah 15 Peta Potensi Daerah 15 Peta Potensi Daerah 3 Pemberdayaan Usaha Nasional (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah pelaksanaan Forum Komunikasi Pemberdayaan Usaha Nasional. 3 daerah 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Jumlah pelaksanaan Matchmaking Dalam dan Luar Negeri. 3 daerah 4 Lokasi 4 lokasi 4 Lokasi 4 lokasi 4 lokasi 3 Negara 5 Negara 4 negara 4 negara 4 negara 4 negara 3. Jumlah pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan UMKMK. 4 daerah 5 Lokasi 4 Lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi II.3.M.A-2

/KEGIATAN 4. Jumlah hasil Kajian Peningkatan Partisipasi UMKMK. 1 Set kajian (200 buku dan 200 CD) mengenai directory 1 Set mitra local poensial 1 Set 1 Set 1 Set 1 Set di propinsi regional champion. 4 Peningkatan Kualitas Pelayanan Persetujuan Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah persetujuan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu. 100% 100% 5000 persetujuan 5000 persetujuan 5000 persetujuan 5000 persetujuan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). 100% (17 kali kinjungan ke berbagai PTSP dalam rangka memberikan 100% konsultasi (advising) dan mengkoordinasikan pelaksanaan penanaman modal) 2. Jumlah kunjungan dalam rangka pemberian konsultasi (advising ) mengenai pelayanan aplikasi pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 23 kali 23 kali 23 kali 23 kali II.3.M.A-3

/KEGIATAN 3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan penerbitan surat persetujuan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha 100% (1 kali penyelengaraan sosialisasi tentang prosedur perijinan PM di daerah) 100% 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal 2 buku panduan dan 30 brosur untuk setiap jenis perijinan penanaman modal 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal 90% (peningkatan kapasitas teknis praktis tentang kegiatan operasional berbagai perusahaan) 90% 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 5 Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu. 100% 100% 1200 perijinan 1200 perijinan 1200 perijinan 1200 perijinan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2.. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). 100% 100% 2. Jumlah kunjungan dalam rangka pemberian konsultasi (advising) mengenai pelayanan perijinan pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali II.3.M.A-4

/KEGIATAN 3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan perijinan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha 100% 100% 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal 100% (1 laporan hasil kegiatan) 100% 22 kali 22 kali 22 kali 22 kali 6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu. 100% 100% Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 1. Jumlah fasilitas penanaman modal yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu. 2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). 100% (6 kali FGD dan 2 kegiatan harmonisasi) 600 persetujuan 620 persetujuan 640 persetujuan 660 persetujuan 100% 3 daerah 4 daerah 5 daerah 6 daerah 3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan fasilitas penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha 4 daerah sosialisasi pelayanan pemberian fasilitas penanaman modal 5 Provinsi 6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali) 6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali) 6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali) 6 kali terdiri dari : Harmonisasi (1 daerah) dan FGD (5 kali) II.3.M.A-5

/KEGIATAN 4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal Pada tahun 2011 tidak membuat buku pedoman lagi karena telah selesai pada tahun 2010 2 pedoman 1 pedoman 1 pedoman 1 pedoman 1 pedoman 5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal 11 Materi 6 Materi 9 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri) 10 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri) 10 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri) 10 materi (Dalam Negeri dan Luar Negeri) 6. Tercapainya peningkatan jumlah komoditas yang dapat dijadikan acuan dalam Indikator untuk proses penilaian kegiatan ini diganti dengan indikator jumlah penyelenggaraan peningkatan 10 Bidang kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal dari 5 materi menjadi 11 materi 7 Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI) Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Peningkatan Ekspor dan Investasi yang terimplementasikan 70% 70% 75% 80% 85% 90% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian Persentase Rekomendasi kebijakan di Bidang Industri dan Perdagangan 75% 80% 85% 90% B. FOKUS : Peningkatan Fasilitasi Investasi IUT PMDN(Rp. triliun) 46,7 39,50 46,7 55,2 65,6 78,00 IUT PMA (USD miliar) 15,5 13,20 15,5 18,4 21,9 26,1 BKPM II.3.M.A-6

/KEGIATAN 1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal (prioritas nasional) 1. Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di bidang Penanaman Modal Diklat pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal untuk 2000 Peserta : 2.000 orang peserta tdd 4 jenis pelatihan: dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE Peserta 2000 orang terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP di Bidang Penanaman Modal 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 3. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP di bidang 20 kab/kota 33 Prop + 30 kab/kota 20 kab/kota - - - Penanaman Modal 4. Sosialisasi perijinan dan nonperijinan di bidang penanaman modal 33 Provinsi 33 Propinsi 33 Provinsi 5. Fasilitasi Penghubung di BKPM 19 instansi + 33 provinsi masingmasing 1 orang 19 instansi + 33 propinsi masingmasing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masingmasing 1 orang 19 instansi + 33 propinsi masingmasing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masingmasing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masingmasing 1 orang 6. Penyederhanaan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal (Streamlining Bisnis Proses Perijinan dan nperijinan) 3 Instansi 3 Instansi 3 Instansi II.3.M.A-7

/KEGIATAN 2 Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) (Prioritas Nasional) 1. Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota yang terbangun dalam SPIPISE 15 perijinan sektor Perijinan di 3 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM BKPM 2. Jumlah peningkatan PTSP Prop. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE 3. Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM 50 Kab/Kota 60 Kab/Kota 60 Kab/Kota 60 Kab/Kota - Tersedianya Tersedianya perangkat keras dan jaringan pada PTSP Provinsi dan Kab/Kota perangkat keras dan jaringan pada PTSP Provinsi dan Kab/Kota Tersedianya perangkat keras dan jaringan pada PTSP Provinsi dan Kab/Kota 4.Membangun Data Recovery Center (DRC) 5. Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi & pelatihan 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi Terbangunnya Data Recovery Centre (DRC) 83 Provinsi/Kab/ Kota 60 Kab/Kota 60 Kab/Kota 60 Kab/Kota II.3.M.A-8

/KEGIATAN 3 Pengembangan Sumber Daya Manusia (Prioritas Bidang dan atau K/L) Jumlah aparatur BKPM yang mengikuti Diklat Struktural, Diklat Teknis, Diklat Fungsional, dan tenaga kediklatan serta jumlah kurikulum dan modul diklat. 442 orang tdd:diklat struktural 11 orang, Diklat teknis aparatur 240 orang, Diklat teknis perencanaan dan kebijakan penanaman modal 2.579 Orang 175 orang, Diklat 10 modul fungsional 5 orang, seminar pengelola diklat 3 orang, peningkatan penguasaan materi 5 orang, program S2 sebanyak 3 orang. 10 Modul 1096 orang dan 10 modul 2000 orang, 1600 orang, terdiri dari : terdiri dari : 1215 1395orang aparatur Pusat aparatur Pusat dan 385 aparatur dan 605 orang Daerah dan 14 aparatur Daerah, modul dan 19 modul 2200 orang, terdiri dari : 1375 orang aparatur Pusat dan 825 aparatur Daerah, dan 19 modul Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM BKPM II.3.M.A-9

/KEGIATAN 4 Peningkatan Pelayanan Hukum Penanaman Modal (Prioritas Bidang) Jumlah pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa di bidang penanaman modal secara efisien efektif. Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 36 kali dan penanganan permasalahan hukum sebanyak 14 kasus/kegiatan. Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 48 kali konsultasi Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 36 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 18 kasus/kegiatan Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 38 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 20 kasus/kegiatan Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 40 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 22 kasus/kegiatan Pelayanan konsultansi hukum penanaman modal sejumlah 42 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum Penanaman Modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 24 kasus/kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM BKPM 5 Pembangunan/pengadaan/ peningkatan sarana dan prasarana (Prioritas Bidang dan atau K/L) Persentase tercapainya peningkatan sarana dan prasarana kerja di pusat dan daerah 100% (1000 titik instalasi listrik, 20 titik instalasi AC, 20 titik instalasi pompa, 25 titik instalasi fire alarm, 100% 100% 100% 8 titik instalasi genset, 1 unit instalasi server, 5 unit laptop operator, 1 lot sinkronisasi) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM BKPM Pembangunan gedung parkir Pembangunan gedung parkir II.3.M.A-10

/KEGIATAN 6 Pengembangan Penanaman Modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (prioritas nasional) Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan KEK 100% 100% Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM Persentase penetapan institusi Sekretariat Dewan Nasional KEK Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK Asistensi dan fasilitasi dalam rangka penetapan dan pengembangan KEK (a.l. verifikasi, assessment, evaluasi) 1. Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK 2. Jumlah promosi penanaman modal di KEK 3. Kerja sama di bidang pengembangan KEK 100% 100% 100% - 100% 100% 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 3 Negara & 3 daerah 2 negara & 3 daerah 4 Negara & 3 daerah 4 Negara & 4 daerah 5 Negara & 5 daerah 5 Negara & 6 daerah 2 Negara - 2 Negara 2 Negara 2 Negara 2 Negara 7a Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan Ruang Dan Pengembangan Wilayah Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan Urusan Penatan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasi Persentase rekomendasi kebijakan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang terimplementasikan 80% 80% 80% 80% 85% 90% 80% 80% 80% 85% 85% 85% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian 7b Koordinasi Kebijakan KEK Persentase peraturan pelaksana UU KEK yang terselesaikan 70% 70% 80% 90% 95% 95% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian Jumlah Lokasi KEK yang ditetapkan 2 2 2 1 1 1 II.3.M.A-11

/KEGIATAN 8 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Agribisnis & Sumber Daya Alam Lainnya (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah pedoman arah kebijakan umum perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. Th 2011 indikator diganti dengan perencanaan dan pengembangan investasi di bidang infrastruktur yang mendukung efektivitas rantai nilai (value chain ) agribisnis. 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal - 3 pedoman arah kebijakan penanaman modal 3 pedoman arah 3 pedoman arah kebijakan kebijakan penanaman modal penanaman modal Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. Perencanaan dan pengembangan investasi di bidang (1) agribisnis dan SDA (updating), (2) energi alternatif biomassa, (3) industri LNG skala kecil dan (4) infrastruktur yang mendukung efektivitas rantai (value chain ) agribisnis 1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up- Dating 3 kajian sektor dan 1 laporan fasilitasi penanaman modal 3 kajian sektor dan 1 laporan fasilitasi penanaman modal 3 kajian sektor 3 kajian sektor dan 1 laporan dan 1 laporan fasilitasi fasilitasi penanaman modal penanaman modal II.3.M.A-12

/KEGIATAN 3. Jumlah kajian perencanaan insentif penanaman modal di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. tahun 2011 indikator diganti dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan 1 kajian perencanaan investasi di bidang insentif penanaman energi alternatif modal biomassa melalui pemanfaatan limbah perkebunan dan kehutanan. - 1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan 4. Jumlah buku pedoman tentang rma, Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Agribisnis & Sumber Daya Alam lainnya. tahun 2011 indikator diganti dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan 1 buku pedoman NSP investasi di bidang perencanaan industri Liquid penanaman modal Natural Gas (LNG) skala kecil (Small Scale Energy Plant ) - 1 buku pedoman penanaman modal pada - - industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya 9 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Manufaktur (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur. Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal/buku RUPM (Lanjutan) Sosialisasi dan fasilitasi pedoman arah kebijakan penanaman modal Sosialisasi dan fasilitasi pedoman arah kebijakan penanaman modal (lanjutan) Sosialisasi dan fasilitasi pedoman arah kebijakan penanaman modal (lanjutan) Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-13

/KEGIATAN 2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur. Pemetaan dan perencanaan pengembangan investasi industri TPT dan industri pengolahan logam (besi baja, aluminium, nikel) serta industri komponen otomotif dan industri elektronika. Perencanaan investasi industri petrokimia dan refinary 1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up- Dating 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3 paket buku kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur 3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di Sektor Industri Manufaktur 4. Jumlah buku tentang rma, Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Industri Manufaktur Tahun 2011 indikator ini ditiadakan Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal - 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 kajian 1 kajian perencanaan perencanaan insentif insentif penanaman modal penanaman modal - - - 10 Perencanaan Pengembangan 1. Jumlah pedoman arah kebijakan Penanaman Modal di bidang Jasa dan perencanaan penanaman modal yang Kawasan (prioritas bidang dan atau K/L) berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor jasa dan kawasan. Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 pedoman Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-14

/KEGIATAN 1. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor jasa dan kawasan. 2 kajian identifikasi water supply dan pelabuhan kontainer; 1 kajian lanjutan identifikasi kebutuhan investasi logistik dan 1 kajian baru dan 1 pergudangan; 1 updating kajian sektor kajian identifikasi pengembangan kawasan berbasis teknologi dan pemutahiran data kawasan industri. 1 kajian baru dan 1 updating 1 kajian baru dan 1 updating 1 kajian baru dan 1 updating 1 kajian baru dan 1 updating 2. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di sektor Jasa dan Kawasan. 1 kajian pengembangan 1 kajian investasi di wilayah 1 kajian 1 kajian perbatasan 3. Jumlah buku tentang rma, Standar dan Prosedur Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di sektor Jasa dan Kawasan. Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 Updating kajian sektor 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 updating kajian 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 updating kajian II.3.M.A-15

/KEGIATAN 11 Peningkatan Kualitas Strategi Promosi di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Pemetaan kebijakan, insentif dan potensi penanaman modal negara target dan negara pesaing. Market intellegence kebijakan dan insentif penanaman 180 target investor modal dari 9 negara potensial target dan 6 negara pesaing. 220 target 250 target 220 target investor investor potensial investor potensial potensial (1 laporan) (1 laporan) (1 laporan) 275 target investor potensial (1 laporan) Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Penyiapan bahan pendukung penyusunan strategi promosi penanaman modal. Pada tahun 2011 unit tidak merencanakan informasi iklim indikator penyiapan investasi di Indonesia bahan pendukung dan 6 negara pesaing penyusunan strategi promosi penanaman modal 3. Penyusunan strategi promosi penanaman modal berdaya saing tinggi berorientasi pada kebijakan umum penanaman modal. Pada tahun 2011 unit kerja tidak merencanakan indikator penyusunan strategi promosi penanaman modal berdaya saing tinggi berorientasi pada kebijakan umum penanaman modal 16 bahan masukan dalam penyusunan strategi promosi investasi 2. Monitoring dan evaluasi kegiatan Promosi Investasi 17 laporan 28 Laporan 31 Laporan 35 Laporan 40 Laporan II.3.M.A-16

/KEGIATAN 3. Sarana promosi penanaman modal yang efektif dengan pengembangan kantor perwakilan BKPM di luar negeri (IIPC/Indonesian Investment Promotion Center). Penyelenggaraan The Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 5 negara. Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 7 negara Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 8 negara Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 8 negara Penyelenggaraan the Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) di 9 negara 12 Promosi Penanaman Modal Sektoral Terpadu dan Terintegrasi di Dalam dan Luar Negeri (prioritas bidang dan atau K/L) Penyelenggaraan promosi terpadu berdasarkan sektor dan negara. 16 kegiatan 16 kegiatan 17kegiatan 20 Kegiatan 22 Kegiatan 24 Kegiatan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Penyelenggaraan Marketing Investasi Indonesia yang mengikutsertakan partisipasi stakeholder di tingkat pusat dan daerah. Terlaksananya kegiatan seminar dan pameran MII 2011 di 4 negara 5 kegiatan 3 kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 5 Kegiatan 3. Kegiatan rebranding investasi Indonesia melalui media internasional. Terselenggaranya berbagai aktivitas di dalam kegiatan pembangunan citra, 3 media 3 media 4 media 5 Media 5 Media reposisi, rebranding investasi di 3 media internasional. 13 Fasilitasi Daerah Dalam Rangka 1. Jumlah fasilitasi promosi daerah Kegiatan Promosi Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 33 Instansi PM 33 Instansi Penanaman Propinsi untuk ikut Modal Propinsi untuk serta dalam kegiatan ikut serta dalam promosi investasi di kegiatan promosi dalam dan luar investasi di dalam dan negeri luar negeri 33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri 33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri 33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri 33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-17

/KEGIATAN 2. Jumlah fasilitasi pelayanan penerimaan misi penanaman modal luar negeri di pusat dan di daerah tempat tujuan rencana penanaman modal. Penerimaan misi investasi 35 kali di pusat dan daerah misi investasi 33 kali di pusat dan daerah Misi Investasi 35 kali di pusat dan daerah Misi Investasi 40 kali di pusat dan daerah Misi Investasi 45 kali di pusat dan daerah Misi Investasi 50 kali di pusat dan daerah 3. Jumlah pelayanan pendampingan misi pusat dan daerah ke negara potensial penanam modal di berbagai sektor usaha. 4. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di dalam negeri antara lain Talkshow, Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID), Seminar Investasi (Business Meeting, Match Making, One on One Meeting ). Fasilitasi minat investasi sebagai promosi investasi di 6 tindak lanjut negara promosi investasi di 10 negara Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) 2 kali, Seminar Nasional Investasi tahun 2011 sebanyak 2 kali, Talk Show 6 kali di TV Nasional 6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Jawa Timur dan Sulawesi Utara, 2 kali Seminar Investasi di Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Business Meeting, matchmaking,one-on- One Meeting ) Promosi investasi di 10 negara 6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Kalimantan Barat dan Jawa Tengah, 2 kali Seminar Investasi di Kalimantan Barat dan Jawa Tengah (Business Meeting, matchmaking, Oneon-One Meeting ) Promosi investasi di 12 negara 6 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Utara, Riau dan Jawa Barat, 3 kali Seminar Investasi di Sumatera Utara, Riau dan Jawa Barat (Business Meeting, matchmaking, One-on-One Meeting ) Promosi investasi di 15 negara 8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Batam, Maluku dan NTT, 3 kali Seminar Investasi di Batam, Maluku dan NTT (Business Meeting, matchmaking, One-on-One Meeting ) Promosi investasi di 18 negara 8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta, 3 kali Seminar Investasi di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta (Business Meeting, matchmaking, One-on-One Meeting ) II.3.M.A-18

/KEGIATAN 5. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di luar negeri antara lain Marketing Investasi Indonesia (MII) dan Trade, Tourism and Investment (TTI) Forum, Joint Promotion antara Pusat dan Daerah, Joint Promotion antar Instansi Pusat (instansi penanaman modal pusat dengan instansi-instansi sektor dan lembagalembaga terkait) Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya Instansi Penanaman Modal Propinsi/Instansi Penanaman Modal Kabupaten (IPMP/IPMK) dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara 14 Penyelenggaraan Pameran dan Penyediaan Sarana Promosi Penanaman Modal untuk Kegiatan di Dalam dan di Luar Negeri (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah kegiatan pameran yang mengikutsertakan instansi penanaman modal di pusat dan daerah, instansi sektoral pusat dan daerah, asosiasi/ kalangan dunia usaha serta masyarakat lainnya dalam pelaksanaan pameran. Dalam Renstra BKPM 2010-2014 indikator ini ditiadakan 150 pameran Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 1. Informasi potensi penanaman modal, antara lain profil proyek, brosur, leaflet, Indonesian Investment News, Guide for Investor, Investment Procedure s, film, video, slide, CD ROM dan multimedia/situs web. 480.000 brosur/leaflet, a brief guide for investment dalam 5 bahasa, peraturan penanaman modal, bahan cetakan lainnya sebanyak 21.500 eksemplar. Tersedianya bahan promosi dalam bentuk CD dan website dan bahan pameran. 1000 eksemplar brosur dan leaflet, 6500 eksemplar Brief Guide for Investment, 15000 eksemplar Investment Procedures dan bukubuku peraturan, media elektronik. 190.000 180.000 eksemplar brosur, 30.000 eksemplar Brief Guide for Investment, 2.000 usb flasdisk, 1 video promosi, 1 website eksemplar brosur, 30.000 eksemplar Brief Guide for Investment, 2.000 usb flasdisk, 1 video promosi, 1 website 250.000 190.000 eksemplar brosur, 35.000 eksemplar Brief Guide for Investment, 3.000 usb flasdisk, 1 video promosi, 1 website eksemplar brosur, 40.000 eksemplar Brief Guide for Investment, 3,500 usb flasdisk, 1 video promosi, 1 website II.3.M.A-19

/KEGIATAN 2. Jumlah kegiatan pameran baik di dalam maupun di luar negeri. 10 pameran di dalam negeri dan 10 pameran di luar negeri 9 pameran di dalam negeri dan 15 pameran di luar negeri 12 Pameran di dalam negeri dan 12 pameran di luar negeri 12 Pameran di dalam negeri dan 12 pameran di luar negeri 14 Pameran di dalam negeri dan 14 pameran di luar negeri 15 Pameran di dalam negeri dan 15 pameran di luar negeri 3. Penyusunan revitalisasi strategi promosi dalam rangka branding investasi Indonesia 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 4. Forum pertemuan berskala internasional (FORBES CEO Conference) 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 15 Kerjasama Bilateral dan Multilateral di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 5. Penayangan dan diseminasi materi iklan promosi investasi 1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama bilateral dan multilateral. 2 media 2 media 2 media 2 media 20 laporan 23 laporan 20 Laporan 25 Laporan 28 Laporan 30 Laporan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2.Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama bilateral dan multilateral. 4 Laporan 4 Laporan 2. Jumlah laporan bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama bilateral dan multilateral 3.Jumlah laporan koordinasi internal dan eksternal dalam kerangka kerjasama pengembangan ekonomi wilayah tertentu. 20 Laporan 25 Laporan 28 Laporan 30 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 4 Laporan 6 Laporan 6 Laporan 6 Laporan 4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan bilateral dan multilateral. 120 orang 120 Orang 120 Orang 120 Orang 120 Orang 120 Orang II.3.M.A-20

/KEGIATAN 16 Kerjasama Regional di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama regional. 30 Laporan pertemuan perundingan kerjasama regional dalam forum ASEAN, subreg, APEC dan ASEM di bidang penanaman modal 30 Laporan 30 Laporan 32 Laporan 33 Laporan 34 Laporan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 2. Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi perundingan dalam 30 bahan posisi 33 Laporan rangka kerjasama regional. 2. Jumlah laporan bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama regional. 33 Laporan 32 Laporan 33 Laporan 34 Laporan 3. Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Seknas KESR. Terselenggaranya operasionalisasi kantor SEKNAS KESR (belum terlaksana) 24 Laporan 17 Kerjasama dengan Dunia Usaha Asing di Dalam dan di Luar Negeri di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L) 4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan kerjasama regional 5. Penyelenggaraan Senior Official Meeting (SOM) /Ministerial Meeting (MM) ke 17 di Indonesia 1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama dengan dunia usaha internasional. 180 Orang 180 Orang 200 Orang 215 Orang 220 Orang 225 orang 1 kegiatan 9 kali pertemuan/ perundingan dengan dunia usaha 35 kali internasional di dalam maupun di LN Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-21

/KEGIATAN 1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam pertemuan / perundingan dengan dunia usaha 11 laporan 13 laporan 15 laporan 17 laporan 2. Jumlah laporan pendataan penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia dan sosialisasinya kepada instansi terkait. 1 paket laporan data penanaman modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modal di luar wilayah Indonesia Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 5 kali sosialisasi di KBRI/KJRI 1 laporan 1 laporan 1 laporan I 1 laporan 18 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah I (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di seluruh propinsi di Pulau Sumatera dan kepulauan di sekitarnya. 1 laporan data realisasi penanaman modal untuk 1600 1.500 proyek proyek di 10 propinsi Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal yang terpantau 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi Bimbingan sosialisasi ketentuan pelaksanaan PM di 10 prop, task force 10 Daerah di 10 prop dan after care di 6 negara asal PMA 42,53 Triliun (15% dari 283,5 Triliun) 58,54 Triliun (15% dari 390,3 Triliun) 76,03 Triliun (15% dari 506,9 Triliun) 87,43 Triliun (15% dari 582,9 Triliun) II.3.M.A-22

/KEGIATAN 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanam modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan 10 Daerah 10 Daerah 10 Daerah 10 Daerah 3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanam modal. 3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal 4. Pemberian penghargaan investasi dan pelayanan Penanaman Modal kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota serta perusahaan PMA/PMDN Pengawasan pelaksanaan ketentuan kepada 180 Perusahaan di 10 propinsi Pemberian penghargan kepada kab/kota terbaik yang dinilai dari 400 kab dan 92 kota serta Perusahaan Penanaman Modal 200 Perusahaan 10 daerah 10 daerah 10 daerah 10 daerah 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket II.3.M.A-23

/KEGIATAN 19 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah II (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di propinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan seluruh propinsi di Pulau Kalimantan dan kepulauan di sekitarnya. 1 laporan data realisasi PM untuk 3000 proyek di 6 propinsi, evaluasi pelaksanaan dekonsentrasi di 5 propinsi, 6.000 Proyek pengumuman penyampaian LKPM (laporan kegiatan PM) melalui media cetak (2 majalah dan 2 koran nasional). Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-24

/KEGIATAN 1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal yang terpantau 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanam modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan 85,05 Triliun (30% dari 283,5 Triliun) 117,1 Triliun (30% dari 390,3 Triliun) 151,8 Triliun (30% dari 506,9 Triliun) 174,8 Triliun (30% dari 582,9 Triliun) Bimbingan/sosialisa si ketentuan PM di 6 propinsi, fasilitasi penyelesaian masalah PM/task force di 6 prop dan 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah after care di 6 negara asal PMA, Rapat Koordinasi pusat dan daerah di 6 propinsi. 3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanam modal Pengawasan pelaksanaan ketentuan PM 240 Perusahaan kepada 300 propinsi di 6 daerah. 3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah 4. Penyelenggaraan Konsolidasi Realisasi Penanaman Modal antara BKPM dan 5 kali pertemuan - - - PDPPM 5.Terselenggaranya workshop LKPM secara online bagi perusahaan PM 33 kali pertemuan - - - II.3.M.A-25

/KEGIATAN 6. Publikasi pengumuman kewajiban perusahaan PM setiap triwulan 2 kali 2 koran nasional, 2 majalah ekonomi dan 32 pada media cetak di 32 Provinsi - - - 7.Terselenggaranya pertemuan koordinasi pimpinan BKPM dengan Pemda 15 Provinsi - - - 8. Fasilitasi komitmen setiap perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia 9. Interkoneksi database realisasi investasi nasional 10. Penyediaan sarana data realisasi investasi di Provinsi dan Kab/Kota yang terhubung dengan database SPIPISE 10 Negara - - - 33 Provinsi - - - 500 Kab/Kota - - - 20 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah III (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di Propinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya. 1 laporan data realisasi Penanaman Modal untuk 4.500 4.000 Proyek Proyek di 9 propinsi. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal yang terpantau 99,23 Triliun (35% dari 283,5 Triliun) 136,6 Triliun (35% dari 390,3 Triliun) 177,4 Triliun (35% dari 506,9 Triliun) 204,0 Triliun (35% dari 582,9 Triliun) II.3.M.A-26

/KEGIATAN 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan Bimbingan/sosialisa si ketentuan pelaksanaan penanaman modal di 9 daerah, kegiatan task force di 9 daerah dan after care di 7 negara asal PMA. 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanaman modal 3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal Pengawasan pelaksanaan PM kepada 450 perusahaan di 9 propinsi 400 perusahaan 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah 21 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah IV (prioritas bidang dan atau K/L) 1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya seluruh propinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat 1 laporan data realisasi PM untuk 1.146 proyek di 8 propinsi dan pemberian dana dekon ke instansi PM di 32 propinsi. 1.550 proyek Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM 1. Jumlah/nilai realisasi penanaman modal yang terpantau 56,70 Triliun (20% dari 283,5 Triliun) 78,06 Triliun (20% dari 390,3 Triliun) 101,38 Triliun (20% dari 506,9 Triliun) 116,5 Triliun (20% dari 582,9 Triliun) II.3.M.A-27

/KEGIATAN 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan Bimbingan/sosialisa si ketentuan PM di 8 daerah, task force 8 daerah di 8 daerah dan 8 daerah 8 daerah 8 daerah 8 daerah after care di 5 negara asal PMA 3. Jumlah perusahaan yang pengawasan pelaksanaan penanaman modal Pengawasan pelaksanaan ketentuan penanaman modal kepada 180 perusahaan di 8 daerah. 200 perusahaan 3. Jumlah daerah yang mendapatkan pengawasan mengenai pelaksanaan ketentuan penanaman modal 8 daerah 8 daerah 8 daerah 8 daerah 4. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasinya di seluruh Kabupaten/Kota pada 32 provinsi dalam rangka dekonsentrasi 32 Provinsi 32 Provinsi 32 Provinsi 32 Provinsi 22 Fasilitasi Percepatan Investasi Kerjasama Pemerintah Swasta 1. Usulan masterplan proyek infrastruktur dengan skema KPS 2. Jumlah Perencanaan Penanaman Modal di Bidang Infrastruktur Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia Masterplan 5 proyek infrastruktur dengan skema KPS 1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM II.3.M.A-28

/KEGIATAN 3. Jumlah fasilitasi percepatan pelaksanaan kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur Fasilitasi 5 proyek infrastruktur yang siap ditawarkan kepada investor Fasilitasi 5 Fasilitasi 5 Fasilitasi 5 proyek proyek proyek infrastruktur yang infrastruktur yang infrastruktur yang siap ditawarkan siap ditawarkan siap ditawarkan kepada investor kepada investor kepada investor 4. Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur 23 Koordinasi Kebijakan Perbaikan Iklim Usaha 5. Jumlah kegiatan promosi infrastruktur terintegrasi 10 kegiatan 10 kegiatan 10 kegiatan 10 kegiatan Prosentase Rekomendasi Kebijakan perbaikan iklim usaha yang terimplementasi 85% 85% 85% 85% 85% 90% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian II A Prioritas: Peningkatan Ekspor FOKUS: Peningkatan Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor Kementerian Perdagangan 1 Peningkatan Kualitas Promosi dan Kelembagaan Ekspor Jumlah penyelenggaraan P3ED 23 5 5 5 5 5 Jumlah penyelenggaraan Marketing Point 9 2 2 3 3 3 Jumlah kantor ITPC 20 12 19 21 21 21 Jumlah eksportir pemenang Primaniyarta 19 34 35 36 36 Jumlah kebijakan 32 2 3 3 3 Jumlah pelayanan promosi ITPC 98 105 114 114 Program Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Jumlah laporan pengamatan pasar ITPC 140 148 157 157 II.3.M.A-29

/KEGIATAN 2 Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Jumlah updating data eksportir dan importir dalam database Jumlah updating perusahaan yang mendapatkan fasilitas pameran virtual Ditjen PEN Jumlah pengunjung website Ditjen PEN 10 10 3500 4000 4500 4500 10 12.000 30 35 40 40 10 90 55000 60000 65000 65000 Jumlah pengguna pelayanan Buyer Reception Desk (BRD) 30 435 72 84 96 96 Jumlah pelayanan Inquiry - 61.000 1700 2000 2500 2500 Jumlah Market Intelligence - 350 12 12 12 2500 Jumlah market brief - 14 12 12 12 12 Jumlah konsep Customer Service Center - 1.250 1 - - - 3 Pengembangan SDM Bidang Ekspor Jumlah pelatihan yang berorientasi ekspor 125 125 130 135 140 140 Jumlah pelayanan prima terhadap peserta diklat (coaching program) 55 55 60 65 70 70 Program Pengembangan Ekspor Nasional Program Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kementerian Perdagangan Jumlah pengembangan kurikulum dan metode diklat Jumlah laporan evaluasi diklat ekspor Jumlah kegiatan promosi kegiatan PPEI Jumlah peserta kegiatan temu alumni Jumlah kegiatan partisipasi pameran bersama bagi alumni sebagai layanan program pasca diklat 10 10 10 10 10 10 125 125 130 135 140 140 35 35 40 45 50 50 60 60 100 100 100 100 7 9 11 11 4 Peningkatan Peran dan Kemampuan Hasil-hasil perundingan Perdagangan Diplomasi Perdagangan Internasional Internasional 40 34 35 37 38 38 II.3.M.A-30 Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan

/KEGIATAN Partisipasi aktif pada perundingan perdagangan internasional 40 54 55 60 61 61 Jumlah posisi runding yang disusun 8 54 55 59 61 61 Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri 34 22 15 20 15 15 Jumlah sosialisasi hasil kerja sama perdagangan internasional 8 8 9 9 9 9 5 Peningkatan Kerja Sama dan Perundingan Bilateral Jumlah Publikasi kerja sama perdagangan internasional yang diterbitkan 10 15 16 17 17 Hasil perundingan kerja sama perdagangan bilateral 50 47 50 55 60 60 Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama bilateral 8 50 55 60 65 65 Jumlah posisi runding yang disusun 50 55 60 65 65 Jumlah kesepakatan kerja sama perdagangan bilateral yang diratifikasi 1 4 2 2 2 Jumlah konsultasi publik dalam rangka pengamanan kebijakan perdagangan nasional 0 5 10 10 10 10 6 Pengembangan Ekspor Daerah Persentase penyerapan anggaran Dekon Pengembangan Ekspor Daerah (%) 100 100 95 95 95 95 Program Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan II.3.M.A-31

/KEGIATAN Jumlah peserta diklat ekspor di Jakarta 60 66 66 orang 66 orang 66 orang 66 orang Jumlah UKM yang berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia 66 66 UKM 66 UKM 66 UKM 66 UKM Jumlah buku produk unggulan daerah 33 33 buku 33 buku 33 buku 33 buku B FOKUS: Peningkatan Kualitas dan Keberagaman Produk Ekspor Kementerian Perdagangan 1 Pengembangan Standardisasi Bidang Perdagangan Jumlah rumusan standar barang dan jasa perdagangan Jumlah negosiasi pada sidang internasional yang terjadwal Jumlah penyusunan regulasi teknis standardisasi dalam bidang perdagangan Pembuatan buku standar contoh karet konvensional (sesuai amanat International Rubber Asosiation - IRA - setiap 2 tahun) 5 2 rumusan 2 rumusan 2 rumusan 2 rumusan 8 20 sidang 20 sidang 21 sidang 21 sidang 5 1 regulasi 1 regulasi 1 regulasi 1 regulasi 1.315-800 buku - - Program Peningkatan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Penyelesaian pendaftaran Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) 200 4 hari 4 hari 3 hari 3 hari Jumlah Pelatihan/Bimbingan Teknis Standardisasi bidang perdagangan 2 7 7 7 7 2 Peningkatan Kerja Sama di Bidang Perdagangan Jasa Hasil perundingan bidang jasa di forum internasional 15 12 14 16 18 18 Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Partisipasi aktif pada perundingan perdagangan jasa 2 30 30 35 40 40 II.3.M.A-32

/KEGIATAN Jumlah posisi runding yang disusun 30 30 35 40 40 3 Pengembangan Promosi dan Citra Jumlah promosi dagang luar negeri yang diikuti 69 69 41 43 45 45 Jumlah partisipasi pameran dagang di dalam negeri 23 23 13 14 15 15 Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang 1800 1800 2300 2500 2700 2700 Jumlah peserta yang mengikuti promosi dagang 670 670 750 770 790 790 Jumlah konsep pencitraan - - - - Jumlah kegiatan pencitraan 5 5 5 5 Nilai kontak dagang (US$ juta) 750 800 850 850 4 Peningkatan Kerjasama dan Pemenuhan ASEAN Economy Perundingan ASEAN Community Scorecard 60 87 89 90 90 90 Program Pengembangan Ekspor Nasional Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Kementerian Perdagangan Hasil perundingan kerja sama perdagangan ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional serta perdagangan lintas batas dengan Negara anggota ASEAN (termasuk guidance of principal/summary of Discussion/Deklarasi) Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional serta perdagangan lintas batas dengan Negara anggota ASEAN Jumlah posisi runding yang disusun Jumlah penanganan isu-isu perdagangan ASEAN 60 60 70 75 80 80 3 60 70 75 80 80 5 60 70 75 80 80 3 3 3 3 3 II.3.M.A-33

/KEGIATAN Jumlah kesepakatan kerja sama perdagangan ASEAN, ASEAN Mitra Dialog yang diratifikasi 2 - - - 5 Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif Jumlah Profil produk dan ekonomi kreatif 2,50% 2,50% 6 9 12 12 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perdagangan Kementerian Perdagangan Jumlah Identifikasi eksportir dan calon eksportir potensial 8 8 8 8 Jumlah Katalog produk 6 9 12 12 Jumlah Adaptasi produk 6 9 12 12 Jumlah Intelligent produk dan ekonomi kreatif 6 8 10 10 Persentase PDB ekonomi kreatif terhadap PDB nasional (%) 7,1 7,2 7,3 7,3 Jumlah pelaku ekonomi kreatif yang diberikan promosi/pemasaran, kemitraan, fasilitasi, penghargaan dan akses pembiayaan. 120 130 140 140 Jumlah pelaku ekonomi kreatif di Indonesia yang tercantum dalam database on-line 100 100 100 100 6 Koordinasi Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Jumlah produk yang mendapat fasilitas 65 65 65 65 Jumlah eksportir yang difasilitasi melalui 200 200 200 200 Prosentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan peningkatan dan pengembangan ekspor yang terimplementasikan 70-80% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% 95-100% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian C FOKUS: Peningkatan Fasilitasi Ekspor 1 Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor; 4 4 2 Peraturan 2 Peraturan 2 Peraturan 2 Peraturan Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan II.3.M.A-34

/KEGIATAN Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ; Jumlah pengguna perijinan ekspor/impor online yang dilayani melalui INATRADE Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan; Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan; Jumlah partisipasi sidang - sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri; 2 2 2 KEG 2 KEG 2 KEG 2 KEG 3000 3.000 3500 Perusahaan 4000 Perusahaan4500 Perusahaan4500 Perusahaan 5 5 5 KEG 5 KEG 5 KEG 5 KEG 60 60 60 KEG 60 KEG 60 KEG 60 KEG 17 17 17 KEG 17 KEG 17 KEG 17 KEG Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan 5 5 5 laporan 5 laporan 5 laporan 5 laporan 2 Peningkatan Pengamanan dan Perlindungan Akses Pasar Jumlah Penerbitan SKA dengan sistem otomasi 750,000 750.000 800000 SKA 850000 SKA 900000 SKA 900000 SKA Penyusunan submisi tuduhan dumping, subsidi dan safeguard 28 28 12 submisi 15 submisi 18 submisi 18 submisi Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Dengar pendapat (hearing)/konsultasi informal/teknis di negara mitra dagang 19 19 9 kali 11 kali 13 kali 13 kali Monitoring dan evaluasi hambatan perdagangan 19 19 6 laporan 7 laporan 8 laporan 8 laporan Pembuatan dan pengelolaan database hambatan perdagangan 7 Jenis 7 Jenis 7 Jenis 7 Jenis 3 Pengelolaan Impor Jumlah rumusan kebijakan/peraturan di bidang impor 5 5 5 Peraturan 5 Peraturan 5 Peraturan 5 Peraturan Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan II.3.M.A-35