KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

dokumen-dokumen yang mirip
PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ir. Mochammad Natsir, M.Sc NIP

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

GAMBARAN UMUM PROGRAM PAMSIMAS III I. LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG PROGRAM PAMSIMAS III

Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II TA 2013

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

PAMSIMAS 2012 KATA SAMBUTAN

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

Pelaksanaan program Pamsimas menggunakan pendekatan

Kelompok seperti inilah yang menjadi target grup program Pamsimas

K AT A P E N G AN T AR

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TINGKAT MASYARAKAT

PAMSIMAS PEDOMAN PELAKSANAAN DI TINGKAT MASYARAKAT. Desember 2006

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah Akses Universal Tahun 2019

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

Kerangka Acuan Kerja

PAMSIMAS II 2013 KATA PENGANTAR (

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. NIP

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR (

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

Lampiran: Surat CPMU Nomor : UM ca/Pamsimas/60 Tanggal : 10 April Revisi BAB 3. PROSES PEMILIHAN DESA HID 3.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

PAMSIMAS 2013 KATA SAMBUTAN

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT

PNPM MANDIRI PERDESAAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014

ROMS - 6 SULAWESI TENGAH. GORONTALO, SULAWESI UTARA, MALUKU, MALUKU UTARA

2.3. Keberlanjutan Program Konsep Keberlanjutan (Sustainability) Partisipasi Masyarakat

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

Buku-buku ini merupakan penyempurnaan buku-buku tahun lalu, dan banyak manfaat dapat dipetik, antara lain:

URAIAN KEGIATAN R E N C A N A K E R J A P A M S I M A S T A H U N A N G G A R A N PELAKSANA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

B u k u 8 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

URUSAN WAJIB & PILIHAN (Psl 11)

PENCETAKAN dan PENGGUNAAN POSTER DAN SPANDUK

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Bogor, 18 s.d 27 Maret 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU UJI PETIK

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

30 DIMANA DILAKSANAKAN? 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan Nasional, 2009). Salah satu upaya. program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

KEBERLANJUTAN DESA PASCA

KATA PENGANTAR ( Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir. M.Sc Nip

AGENDA PROGRAM PAMSIMAS KOMPONEN 2 KESEHATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STANDAR OPERASIONAL EVALUASI RENCANA KERJA MASYARAKAT (SOP EVALUASI RKM) PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN TINGKAT MASYARAKAT

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Palembang, 25 Maret s.d 3 April 2014

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

JADWAL PELATIHAN FM BARU PAMSIMAS II TAHUN Surabaya, Maret 2014

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir. M.Sc NIP

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

KATA PENGANTAR PAMSIMAS 2016

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

MEDIA KOMUNIKASI PAMSIMAS 2011 DICETAK DI TIAP PROPINSI

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Pebruari Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II

PANDUAN PENGISIAN APLIKASI MODUL 7.3 KEBERLANJUTAN

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PELAKSANAAN MIS DAY (Hari SIM) PAMSIMAS

JADWAL PELATIHAN FM BARU GELOMBANG III - PAMSIMAS II JULI 2014 DI DENPASAR - BALI

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

Transkripsi:

KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah pinggiran kota (peri-urban) yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman dan lingkungannya rawan serta tidak/belum tersedianya sarana sanitasi yang layak. Air bersih yang layak tersebut adalah layak secara kualitas maupun layak secara kuantitas. Kebutuhan air itu sudah sepantasnya dapat terpenuhi. Dan upaya penyediaan air minum di masyarakat harus sejalan dengan penanganan kesehatan dan sanitasinya. Melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Pamsimas), pemerintah berupaya untuk (i) meningkatkan jumlah masyarakat pedesaan dan peri-urban untuk mendapatkan akses air minum, kesehatan dan sanitasi, (ii) mengurangi jumlah penduduk terserang penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan, serta (iii) meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pemerintah daerah dan masyarakat dalam pelaksanaan maupun penanganan pasca proyek. Sehingga, pada akhirnya pencapaian target MDGs bidang air minum, dan penyehatan lingkungan (AMPL) dapat terwujud. Program Pamsimas dilaksanakan di 15 provinsi. Dan merupakan program lintas kementerian: Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Koordinasi lintas kementerian di tingkat pusat maupun daerah sangat penting. Oleh karena itu, amat perlu adanya Buku Pedoman maupun Petunjuk Pelaksanaan Program Pamsimas, yang dapat menjadi acuan dalam menjalankan seluruh kegiatan. Semoga dengan Buku Pedoman dan Buku Petunjuk Teknis yang cukup lengkap ini dapat memberikan arahan pada seluruh siklus kegiatan Pamsimas; baik dalam hal peran masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, mampu melaksanakan pengoperasian, sampai dengan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi yang sehat. Jakarta, Pebruari 2012 Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173 /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- i

KATA PENGANTAR Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kualitas maupun kuantitas. Namun masih banyak masyarakat miskin di Indonesia yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Program Pamsimas adalah program andalan Pemerintah di dalam penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat bagi masyarakat miskin di pedesaan. Sejak 2008 Pamsimas dilaksanakan, dampaknya positif bagi masyarakat desa yang tersebar di 15 provinsi. Sebagai program stimulan dengan pendekatan berbasis masyarakat, program Pamsimas menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Agar lancar dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan Buku Pedoman dan Petunjuk Teknis. Buku-buku ini merupakan penyempurnaan buku-buku tahun lalu, dan banyak manfaat dapat dipetik, antara lain: Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pendampingan masyarakat dalam pembuatan semua bentuk dokumen program Pamsimas Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan pendampingan masyarakat dalam hal pembuatan segala bentuk dokumen terkait program Pamsimas Memantau dan evaluasi proses pendampingan masyarakat untuk membuat semua pelaporan dan pertanggungjawaban Panduan untuk memfasilitasi masyarakat dalam membuat segala jenis dokumen dalam kegiatan program Pamsimas Memahami secara menyeluruh segala bentuk pelaporan dan pertanggungjawaban di tingkat masyarakat Memastikan semua pelaporan dan pertanggungjawaban dapat dibuat oleh masyarakat dan memuat informasi yang benar Dengan demikian diharapkan seluruh aspek kegiatan di tingkat masyarakat dapat berjalan dengan baik. Masyarakat dapat menikmati air bersih dan sanitasi yang layak sepanjang massa dalam pengelolaan yang berkelanjutan. Jakarta, Pebruari 2012 Direktur Pengembangan Air Minum - DJCK, Ir. Danny Sutjiono /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- ii

DAFTAR ISI Hal KATA SAMBUTAN...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR SINGKATAN...vii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Tujuan... 1 1.2 Pengertian... 1 1.3 Prinsip-Prinsip Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan... 2 1.4 Pengguna Petunjuk Teknis... 2 BAB 2. PENGUKURAN INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM DAN PROSES KEGIATAN PAMSIMAS... 4 2.1 Sasaran Dan Obyek Pemantauan... 4 2.2 Indikator Capaian Program (KPI)... 8 2.2.1 Matrik Indikator Capaian Program... 8 2.3 Indikator Capaian Proses Pamsimas... 10 2.3.1 Ketentuan Umum... 10 2.3.2 Siklus Kegiatan di Tingkat Kabupaten / Kota... 10 2.3.3 Siklus Kegiatan di Tingkat Masyarakat (Bulan 1-24)... 11 BAB 3. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU... 15 3.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)... 15 3.1.1 Pengertian... 15 3.1.2 Prinsip... 16 3.1.3 Tujuan... 16 3.1.4 Ketentuan Umum... 16 3.1.5 Kerangka dan Struktur Data SIM... 17 /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- iii

3.1.6 Output / Pelaporan... 23 3.2 Pemantauan Keberlanjutan... 24 3.2.1 Ketentuan Umum... 24 3.2.2 Tujuan Pemantauan Keberlanjutan... 31 3.2.3 Peran dan Pelaku Pemantauan Keberlanjutan... 31 3.2.4 Tahap Pelaksanaan Pemantauan Keberlanjutan... 31 BAB 4. MASTER SCHEDULE DAN QUICK STATUS... 33 4.1 Ketentuan Umum... 33 4.2 Prosedur Penyusunan Master Schedule dan Rencana Kerja... 34 4.3 Prosedur Pelaporan Quick Status... 34 BAB 5. UJI PETIK...36 5.1 Ketentuan Umum... 36 5.2 Prosedur Pelaksanaan Uji Petik... 38 5.3 Mekanisme Pelaporan Uji Petik... 40 BAB 6. EVALUASI.... 41 6.1 Ketentuan Umum... 41 6.2 Prosedur Pelaksanaan Evaluasi... 41 BAB 7. PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT ( PPM )... 43 7.1 Ketentuan Umum... 43 7.1.1 Pengertian PPM... 43 7.1.2 Tujuan PPM... 43 7.1.3 Sasaran PPM... 44 7.1.4 Asas dan Prinsip PPM... 44 7.1.5 Media Pengaduan Masyarakat... 45 7.1.6 Jenis, Cakupan dan Kategori Pengaduan... 45 7.1.7 Paradigma Pengaduan... 47 7.1.8 Operasional / Strategi Dasar... 47 7.2 Prosedur Penanganan Pengaduan Masyarakat... 48 7.3 Langkah dan Kriteria Penyelesaian Masalah... 51 7.3.1 Langkah-langkah Penyelesaian Masalah:... 51 7.3.2 Standard Penyelesaian PPM... 52 7.3.3 Fasilitator Penanganan PPM... 52 7.4 Penanganan Pengaduan Pada Paska Program... 55 BAB 8. WEBSITE...56 8.1 Tujuan Dan Sasaran... 56 8.1.1 Tujuan... 56 8.1.2 Sasaran... 56 8.2 Ketentuan Umum... 56 /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- iv

8.3 Uraian Isi (Content) Dan Penanggung Jawab... 57 BAB 9. PELAPORAN... 62 9.1 Ketentuan Umum... 62 9.2 Prosedur Pelaporan... 62 /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- v

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pengguna dan Manfaat Penggunaan Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi. 2 Tabel 2.1 Indikator Pencapaian Kinerja Program Pamsimas... 6 Tabel 2.2 Matrik Kegiatan Pemantauan... 8 Tabel 3.1 Kerangka Pemantauan Keberlanjutan Program Pamsimas... 27 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Pelaporan SIM Terpadu (IMIS)... 15 Gambar 3.3 Struktur Pengelolaan Data dari Daerah ke Pusat... 17 Gambar 3.4 Pelaporan SIM Pamsimas... 18 Gambar 3.5 Alur Pelaporan SIM PAMSIMAS... 23 /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- vi

DAFTAR SINGKATAN APBD APBN BABS BLM BOP BPD BPKP CMAC CPIU CPMU TKK FGD IFR IMAS IMIS KPPN LKM ODF PAMSIMAS PJM ProAKSi TKP PHLN PMAC PPK PPM : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : Buang Air Besar Sembarangan : Bantuan Langsung Masyarakat : Biaya Operasional Proyek : Badan Perwakilan Desa : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan : Central Management Advisoryy Consultant : Central Project Implementation Unit : Central Project Management Unit : Tim Koordinasi Kab/Kota : Focused Group Discussion / Diskusi Kelompok Terarah : Interim Financial Report : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi : Integrated Management Information System : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara : Lembaga Keswadayaan Masyarakat : Open Defecation Free : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat : Perencanaan Jangka Menengah Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi : Tim Koordinasi Provinsi : Pinjaman/ Hibah Luar Negeri : Provincial Management Advisoryy Consultant : Pejabat Pembuat Komitmen : Penanganan Pengaduan Masyarakat /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- vii

RAB RKM RPJM Satker SBS SIM POB SP2D SPK SPM SPPB TFM TKKc TKM UKT-Kes UKT-SAMS UPK UPM : Rencana Anggaran Biaya : Rencana Kerja Masyarakat : Rencana Pembangunan Jangka Menengah : Satuan Kerja : Stop Buang air besar Sembarangan : Sistem Informasi Manajemen : Prosedur Operasional Baku : Surat Perintah Pencairan Dana : Surat Perjanjian Kerja : Surat Perintah Membayar : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan : Tim Fasilitator Masyarakat : Tim Koordinasi Kecamatan : Tim Kerja Masyarakat : Unit Kerja Teknis Kesehatan : Unit Kerja Teknis Sarana Air Minum dan Sanitasi : Unit Pengelola Keuangan : Unit Pengaduan Masyarakat /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- viii

BAB 1. PENDAHULUAN Pengintegrasian berbagai komponen dalam program Pamsimas yang menjadi sasaran dan obyek kegiatan harus dicapai selama kurun waktu pelaksanaan program. Untuk itu diperlukan pemantauan dan evaluasi yang secara khusus melihat perkembangan pencapaian target dan indikator Pamsimas secara konsisten dan terbuka. Pemantauan yang memadai terhadap kinerja program sangat diperlukan agar dapat dilakukan evaluasi yang mendorong pengelolaan program yang lebih efektif dan sesuai dengan tujuan Pamsimas. Mengingat banyaknya desa/kelurahan dan kegiatan dalam program Pamsimas, diperlukan suatu sistem pengelolaan informasi yang terintegrasi agar pelaksanaan dan kinerja keberhasilan Pamsimas dapat dengan mudah dipantau dan dievaluasi. Sistem pemantauan dan evaluasi Pamsimas diharapkan dapat memastikan pelaksanaan Pamsimas tepat waktu dan sesuai dengan capaian kegiatan Pamsimas. 1.1 TUJUAN Buku Petunjuk Teknis ini ditujukan sebagai acuan/panduan dalam melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Program Pamsimas bagi para pelaku program. Buku Petunjuk Teknis ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Pengelolaan Program Pamsimas, Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat, dan petunjuk teknis lainnya. Buku ini juga merupakan panduan pengelolaan data dan informasi (SIM) untuk mendukung kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan semua kegiatan program Pamsimas. 1.2 PENGERTIAN Pemantauan adalah kegiatan pengumpulan informasi yang dilakukan secara periodik untuk memastikan suatu kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pemantauan adalah proses yang dilakukan selama siklus program, dimulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan keberlanjutan. Hasil kegiatan pemantauan digunakan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan dan penyesuaian terhadap perencanaan. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan penilaian yang dilakukan secara berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai tujuan program. Kegiatan evaluasi /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 1

dilakukan dengan mengunakan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pelaporan adalah proses untuk menyajikan data dan informasi secara tepat dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan. Untuk memudahkan penyajian dan analisa data, pelaporan dilakukan dengan format yang telah ditentukan dan memadai. Format laporan harus dapat memberikan petunjuk atau informasi yang jelas dan sistematis sehingga memudahkan para pengambil keputusan dalam melakukan aktivitasnya. Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang. 1.3 PRINSIP-PRINSIP PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mengikuti prinsip-prinsip berikut: Partisipatif. Semua pelaku program terutama masyarakat, fasilitator, dan konsultan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemantauan,evaluasi, dan pelaporan. Transparan. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan harus dilakukan secara terbuka dan mudah diakses oleh semua pihak. Akurat. Informasi yang disampaikan harus menggunakan data yang benar, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. 1.4 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS Petunjuk Teknis ini diperuntukan bagi para pelaku program Pamsimas yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Pengguna dan Manfaat Penggunaan Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi Pengguna Organisasi masyarakat (LKM, Satlak Pamsimas, Badan Pengelola SPAMS) Pengelola Program (CPMU, PPMU dan DPMU, Satker, PIU) Manfaat Memahami arti penting pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat Terwujudnya proses pelaksanaan dan pengelolaan program secara terbuka dan transparan Segenap masyarakat dapat melakukan pemantauan dan memberikan masukan untuk perbaikan dalam pengelolaan program Masyarakat dapat melakukan Pemantauan secara berkelanjutan Memahami secara menyeluruh konsep pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program Pamsimas Merencanakan pengelolaan program dan melakukan evaluasi sesuai tahapan yang ada dalam program Pamsimas Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pelaksanaan kegiatan Pamsimas /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 2

Pengguna Konsultan Pelaksana (CMAC, PMAC dan DMAC) Fasilitator Masyarakat Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten) Kelompok Peduli/Pemerhati Manfaat Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan lapangan Memantau dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program sesuai kondisi kemajuan di lapangan Menyusun strategi dan rencana kerja dalam rangka perbaikan pelaksanaan fasilitasi di lapangan Panduan dalam melaporkan pelaksanaan program di lapangan Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan lapangan Panduan kerja pendampingan masyarakat dan para pemangku kepentingan di desa/kelurahan Panduan dalam melaporkan pelaksanaan program di lapangan Memahami secara menyeluruh konsep pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program Pamsimas Memastikan kebijakan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Pamsimas. Melakukan kontrol dan umpan balik Melakukan advokasi /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 3

BAB 2. PENGUKURAN INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM DAN PROSES KEGIATAN PAMSIMAS 2.1 SASARAN DAN OBYEK PEMANTAUAN Pemantauan dalam program Pamsimas dilakukan secara berkala dalam kerangka siklus utama program, yaitu: a. Persiapan Sosialisasi dan Peminatan Tingkat Desa & Kelurahan Penetapan lokasi desa b. Perencanaan IMAS (Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi) Pemicuan awal dengan CLTS (Community Led Total Sanitation) Pembentukan LKM Penyusunan PJM Proaksi Penyusunan RKM c. Pelaksanaan Penguatan Kapasitas (Pelatihan) Pembangunan Sarana Fisik Air Minum dan Sanitasi Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) d. Keberlanjutan Pengelolaan dan Pemeliharaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 4

Pendampingan Pemda dalam pengarusutamaan dan perluasan program air bersih dan sanitasi berbasis masyrakat Substansi yang menjadi sasaran kegiatan pemantauan dikembangkan dari tujuan dan indikator kinerja utama program Pamsimas yang tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Program (PMM) dan Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat (VIM). Adapun Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) program Pamsimas adalah: 1. Peningkatan jumlah masyarakat miskin dan rentan yang dapat mengakses fasilitas SAM 2. Peningkatan jumlah masyarakat miskin dan rentan yang dapat mengakses fasilitas Sanitasi 3. Jumlah desa/kel yang menyusun RKM 4. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan perluasan dan pengarusutamaan pendekatan PAMSIMAS 5. Persentase alokasi anggaran AMPL di Kab/kota terhadap kebutuhan anggaran untuk mencapai target MDGs 6. Jumlah Kab/Kota yang mereplikasi program Pamsimas, di luar target desa/kelurahan Pamsimas 7. Persentase komunitas yang stop buang air besar sembarangan (SBS) 8. Persentase komunitas yang melaksanakan CTPS 9. Persentase sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) 10. Persentase desa/kelurahan yang mempunyai sarana air minum yang layak dan berfungsi, serta memenuhi tingkat kepuasan mayoritas masyarakat sasaran 11. Persentase desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan dibiayai secara efektif 12. Jumah desa/kelurahan dan Kab/Kota yang melampaui kriteria kinerja program dan memperoleh tambahan dana hibah 13. Adanya struktur dan alat pemantauan program (SIM Terpadu, M&E) yang memberikan informasi berkala mengenai kualitas pelaksanaan program Secara rinci, indikator kinerja utama Pamsimas dan target pencapaiannya dapat dilihat pada Table 2.1 : /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 5

Tabel 2.1 Indikator Pencapaian Kinerja Program Pamsimas Indikator Pencapaian Program Baseline Periode Pengumpulan Data dan Pelaporan Tahun 1*) Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Frekuensi dan Pelaporan Instrumen Pengumpulan Data Penanggung Jawab Pengumpulan Data Jumlah tanbahan orang yang mempunyai akses yang berkelanjutan terhadap fasilitas air minum yang layak, berdasarkan status sosial dan ekonomi Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses yang berkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi yang layak, berdasarkan status sosial dan ekonomi 0 0 0 0 0,5 1 juta 0,3-0,6 juta 1-2 juta 0,6-0,9 juta 2-3 juta 0,9-1,5 juta 3-5 juta 1,5-2,4 juta 6-7 juta 2-3 juta Laporan kumulatif tahunan, berdasarkan laporan kemajuan detail dari DPMU Data MIS yang berkelanjutan dan Survei Rumah Tangga DPMU melaporkan ke CPMU, berdasarkan data MIS yang dikumpulkan dari penilaian partisipatif dan data tim evaluasi independen Jumlah desa/kelurahan yang telah menyusun RKM Rencana peningkatan kapasitas untuk mendukung adopsi dan pengarusutamaan pendekatan Pamsimas, dan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan program 0 NA 0 600 1350 50% 2,550 3,850 5000 100% Laporan kumulatif tahunan, berdasarkan laporan kemajuan detail dari DPMU Laporan proyek dan dokumen anggaran Kab./Kota CPMU, berdasarkan data dan laporan dari DPMU Realisasi anggaran Kab./Kota (APBD) dalam sektor AMPL sebagai persentase dari kebutuhan anggaran untuk mencapai target MDG TBD 50% 100% Jumlah Kab./Kota yang mereplikasi program Pamsimas, di luar target desa Pamsimas none 20 of 70 30 of 70 50 of 70 70 of 70 % masyarakat sasaran yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat (ODF/SBS) % masyarakat sasaran yang menerapkan program cuci tangan pakai sabun (CTPS) % sekolah sasaran yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS). Zero 0% 0% 0% 10% 10% 12% 20% 20% 27% 40% 40% 51% 60% 60% 77% 80% 80% 95% Laporan kumulatif tahunan, berdasarkan laporan kemajuan detail dari daerah Survei evaluasi perubahan perilaku higinis (PHS) pada saat baseline, midterm dan EOP Data MIS yang berkelanjutan dan Survei Rumah Tangga Evaluasi perubahan perilaku Survei acak/random DPMU melaporkan ke CPMU, berdasarkan data MIS yang dikumpulkan dari penilaian partisipatif dan data tim evaluasi independen Lembaga yang dikontrak oleh Dinas Kesehatan Propinsi, di beberapa lokasi pemantauan di masing-masing Propinsi % desa/kelurahan yang mempunyai sarana air minum yang layak dan berfungsi, serta memenuhi tingkat kepuasan mayoritas masyarakat sasaran N/A 0% 90% 90% 90% 90% 90% Laporan kumulatif tahunan, bersumber dari pemantauan MIS yang berkelanjutan Data MIS yang berkelanjutan dan Survei Rumah Tangga DPMU melaporkan ke CPMU, berdasarkan data MIS yang dikumpulkan dari penilaian partisipatif dan data tim evaluasi independen /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 6

Indikator Pencapaian Program % desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan dibiayai secara efektif Baseline Periode Pengumpulan Data dan Pelaporan Tahun 1*) Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 N/A 0% 90% 90% 90% 90% 90% Frekuensi dan Pelaporan Instrumen Pengumpulan Data Penanggung Jawab Pengumpulan Data Jumah desa/kelurahan dan kab./kota yang melampaui kriteria kinerja proyek dan memperoleh tambahan dana hibah 0 N/A N/A 100-200 Desa/5 Kab 250-500 Desa/ 10 Kab 400-800 Desan/ 15 Kab 500-1000 Desa/ 20 Kab Laporan kwartal DPMU dan kajian per tahun oleh Propinsi Laporan proyek CPMU, berdasarkan data dan laporan dari DPMU Adanya struktur dan alat pemantauan proyek (IMIS, M&E) memberikan informasi berkala mengenai kualitas pelaksanaan proyek 0 100% Kab 100% Kab 100% Kab 100% Kab 100% Kab 100% Kab Laporan kwartal DPMU dan kajian per tahun oleh Propinsi IMIS, Monitoring MIS yang berkelanjutan DPMU, kajian per 6 bulan oleh CPMU /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 7

Berdasarkan indikator kinerja utama dan cakupan kegiatan program tersebut, kemudian dikembangkan menjadi indikator kinerja kegiatan per siklus. Untuk memudahkan sistem pelaporan dan pemantauan kemudian disusun glossary dan Log book (format-format pelaporan). Indikator ini kemudian dilaporkan mengikuti sistem pelaporan dari lapangan (SIM) dan juga dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi lainnya seperti uji petik, kunjungan lapangan, studi kasus, studi dampak, misi supervisi, dan lain sebagainya. Kegiatan pemantauan dan evaluasi program Pamsimas dapat digambarkan dalam Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Matrik Kegiatan Pemantauan No. Obyek Pemantauan Acuan Sumber Data Pelaku 1 Capaian Kinerja KPI Data SIM Survei/Uji Petik LKM, Fasilitator, DMAC, PMAC, CMAC 2 Waktu Master Schedule Laporan Quick Status LKM, Fasilitator, DMAC, PMAC, CMAC 3 Pengelolaan Dana Anggaran BLM, APBD, Swadaya Masyarakat Data SIM - Pencairan Dana - Penyerapan Dana Survei/Uji Petik - Pembukuan dan laporan pertanggung jawaban dana (LPD) LKM, Fasilitator, DMAC, PMAC, CMAC 4 Penanganan Masalah Prosedur Penanganan masalah Database/aplikasi PPM, yang bersumber dari: Pengaduan online/ website, sms pengaduan, tatap langsung, kotak pengaduan, dan lain-lain Semua pelaku Pamsimas 2.2 INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM (KPI) 2.2.1 Matrik Indikator Capaian Program No. Indikator Capaian Satuan Sumber Data Komponen Data Tingkat 1 Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses yang berkelanjutan terhadap fasilitas air minum yang layak, berdasarkan status sosial dan ekonomi Jiwa Data SIM (modul 4) dan Survei Rumah Tangga Jumlah Penerima manfaat kegiatan Sarana Air Minum/ Air Bersih Desa/Kel. 2 Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses yang berkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi yang layak, berdasarkan status sosial dan ekonomi Jiwa Data SIM (modul 4) dan Survei Rumah Tangga Jumlah Penerima Manfaat kegiatan sarana Sanitasi yang layak (Jamban Keluarga + Jamban Komunal, diluar jamban sekolah) Desa/Kel. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 8

No. Indikator Capaian Satuan Sumber Data Komponen Data Tingkat 3 Jumlah desa/kelurahan yang telah menyusun RKM 4 Rencana peningkatan kapasitas untuk mendukung adopsi dan pengarusutamaan pendekatan Pamsimas, dan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan program 5 Realisasi anggaran Kab./Kota (APBD) dalam sektor AMPL sebagai persentase dari kebutuhan anggaran untuk mencapai target MDGs 6 Jumlah Kab./Kota yang mereplikasi program Pamsimas, di luar target desa Pamsimas 7 Persentase target komunitas yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat (ODF/SBS) 8 Persentase target komunitas yang menerapkan program cuci tangan pakai sabun (CTPS) 9 Persentase target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS). 10 Persentase desa/kelurahan yang mempunyai sarana air minum yang layak dan berfungsi, serta memenuhi tingkat kepuasan mayoritas masyarakat sasaran 11 Persentase desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan dibiayai secara efektif Desa/kel Data SIM (modul 2) Jumlah desa/kel yang melaksanakan penyusunan RKM (I dan II) % Data SIM (modul 6) Persentase Jumlah Kota/Kab yang sudah memiliki Rencana Aksi Daerah bidang air minum dan sanitasi untuk mencapai target MDG yang berbasis masyarakat dan/atau institusi % Data SIM (modul 6) Persentase Jumlah Kota/Kab yang memiliki anggaran WSS Kab/Kota Data SIM (modul 4) % Data SIM (modul 4 dan 7) dan Data Pemantauan Sanitarian % Data SIM (modul 4 dan 7) dan Data Pemantauan Sanitarian % Data SIM (modul 4) dan Survei evaluasi PHBS % Survei Rumah Tangga % Data SIM (modul 7) dan Survei Rumah Tangga Jumlah Kab/Kota yang melakukan replikasi program Pamsimas Persentase Jumlah dusun yang sudah deklarasi ODF/SBS / Jumlah dusun total lokasi Pamsimas Persentase Jumlah dusun yang sudah menerapkan CTPS / Jumlah dusun total lokasi Pamsimas Persentase jumlah SD/MI yang merealisasikan kegiatan RKM terhadap jumlah SD/MI yang menjadi target program Pamsimas Persentase jumlah desa yang memenuhi tingkat kepuasan penerima manfaat sarana air minum terhadap jumlah desa yang menjadi target program Pamsimas Jumlah badan pengelola yang sudah dikelola dan menerapkan mekanisme iuran dengan efektif Desa/Kel. Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Dusun Dusun Desa/Kel. Desa/Kel. Desa/Kel. 12 Jumah desa/kelurahan dan kab./kota yang melampaui kriteria kinerja program dan memperoleh tambahan dana hibah Desa/Kel. dan Kab/Kota Data SIM (modul 5) Jumlah desa/kelurahan yang menerima tambahan dana hibah Jumlah kab/kota yang menerima tambahan dana hibah Desa/Kel. dan Kab/Kota /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 9

No. Indikator Capaian Satuan Sumber Data Komponen Data Tingkat 13 Adanya struktur dan alat pemantauan program (SIM Terpadu, M&E) yang memberikan informasi berkala mengenai kualitas pelaksanaan program % Data kelengkapan SIM Persentase jumlah kota/kab yang sudah memanfaatkan data SIM dalam pengelolaan program Kab/Kota 2.3 INDIKATOR CAPAIAN PROSES PAMSIMAS 2.3.1 Ketentuan Umum 1. Indikator capaian proses merupakan pencapaian kinerja program oleh pelaku pada setiap siklus yang sudah berjalan. 2. Pengukuran indikator capaian proses dilaporkan secara berkala sesuai dengan siklus yang berjalan dengan metode Survei dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). 3. Pengukuran indikator capaian proses dilaporkan secara berjenjang mulai tingkat Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Nasional dan dianggap sebagai hasil capaian resmi pelaksanaan program di masyarakat dan hasil pendampingan pelaku program. 4. Indikator capaian proses Pamsimas sifatnya berkelanjutan, dimulai dari siklus yang bersangkutan dan diakumulasi sampai akhir program. 5. Sumber data indikator capaian proses diperoleh dari pengolahan data SIM. 6. Apabila standar indikator proses tercapai berarti pendampingan dianggap memadai, dan apabila standar tidak dapat dicapai, maka diperlukan tindak korektif terhadap lokasi pendampingan atau pelaku yang terkait. 7. Semua angka dan unsur terkait yang diperlukan dalam Indikator Capaian Proses adalah minimal yang harus dipenuhi. 2.3.2 Siklus Kegiatan di Tingkat Kabupaten / Kota 2.3.2.1 Seleksi Desa (Bulan minus (-) 4 s/d Bulan 1) 1. Pemda Kab/Kota mengalokasikan anggaran daerah sebesar minimal 10% dan biaya operasional untuk pelaksanaan program Pamsimas yang dituangkan dalam APBD. 2. 100% perwakilan desa yang memenuhi kriteria (masuk dalam long list) menghadiri sosialisasi awal di tingkat Kab/Kota. 3. Minimal perwakilan dari 3 unsur (Kepala Desa, BPD, Tokoh masyarakat) hadir pada sosialisasi awal tingkat Kab/Kota. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 10

2.3.2.2 Pendampingan Pemda (Bulan 1-24) 1. Ada deklarasi komitmen Kepala Daerah untuk mendukung pelaksanaan Pamsimas (hanya diukur satu kali pada awal kegiatan pendampingan Pemda dimulai). 2. Rapat Kerja bidang AMPL dihadiri oleh pengambil keputusan dari minimal dinasdinas terkait (Bappeda, PMD, PU, Dinas Kesehatan). 3. Pembentukan Pokja AMPL. 4. Rapat Kerja Tim Penyusun Rencana Aksi bidang AMPL BM dihadiri oleh pengambil keputusan dari minimal dinas-dinas terkait (Bappeda, PMD, PU, Dinas Kesehatan). 5. Rencana Aksi bidang AMPL berbasis masyarakat. 6. Realisasi APBD memuat kegiatan AMPL. 7. Target air minum dan sanitasi yang layak 50%. 8. Jumlah Kab/Kota yang melakukan replikasi Pamsimas 2.3.3 Siklus Kegiatan di Tingkat Masyarakat (Bulan 1-24) 2.3.3.1 Sosialisasi Awal (Bulan minus (-) 2 s/d Bulan 1) 1. 3% penduduk dewasa terlibat dalam pertemuan sosialisasi oleh Pemerintah Desa. 2. 30% peserta dewasa yang mengikuti pertemuan sosialisasi oleh Pemerintah Desa adalah perempuan. 3. 10% penduduk dewasa terlibat dalam pertemuan warga dalam rangka peminatan program (akumulasi dari pertemuan tingkat dusun). 4. 30% peserta dewasa yang mengikuti pertemuan warga dalam rangka peminatan program adalah perempuan 2.3.3.2 IMAS (Bulan ke 2-3) 1. 10% penduduk dewasa hadir pada pertemuan Klasifikasi Kesejahteraan (akumulasi dari pertemuan tingkat dusun). 2. 30% perempuan pada setiap pertemuan FGD campuran IMAS. 3. 30% warga miskin hadir dalam setiap tahapan FGD IMAS. 4. 3% penduduk dewasa terlibat dalam rapat Pleno IMAS. 5. 30% peserta dewasa yang terlibat pertemuan Pleno IMAS adalah perempuan. 6. 30% penduduk yang terlibat dalam pertemuan Pleno IMAS adalah kelompok miskin 2.3.3.3 CLTS (Bulan ke 2-3) 1. Ada pemicuan yang melibatkan perwakilan dari setiap komunitas yang masih melakukan BABS (alternatif 1: pemicuan dilakukan di setiap komunitas tersebut, atau opsi 2: pemicuan melibatkan seluruh perwakilan komunitas tersebut). /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 11

2. Ada natural leader dari setiap pemicuan. 3. Ada Rencana Tindak Lanjut dengan kerangka waktu yang disepakati untuk mencapai 100% ODF/SBS pada komunitas yang telah dipicu. 4. Ada sistem pemantauan masyarakat untuk perkembangan menuju 100% SBS. Format pemantauan dapat dilihat pada Buku Kumpulan Format (PT.7.20) 2.3.3.4 Pembentukan LKM (Bulan ke 3-4) (hanya untuk desa yang belum mempunyai kelembagaan di tingkat Masyarakat) 1. 30% penduduk dewasa mengikuti pemilihan tingkat basis. 2. 2% penduduk dewasa (utusan) mengikuti pemilihan di tingkat desa. 3. 20% anggota LKM adalah perempuan. 4. Dokumen Pencatatan Notaris tersedia di LKM 2.3.3.5 Penyusunan PJM Proaksi dan Opsi (Bulan ke 4) 1. 10% penduduk dewasa terlibat dalam pertemuan rembug dusun penyusunan PJM ProAksi (akumulasi dari pertemuan tingkat dusun). 2. 30% peserta dewasa yang terlibat pertemuan rembug dusun penyusunan PJM ProAksi adalah perempuan. 3. 10% penduduk dewasa terlibat dalam rapat pertemuan opsi (akumulasi dari pertemuan tingkat dusun). 4. 30% peserta dewasa yang terlibat pertemuan opsi adalah perempuan. 5. 3% penduduk dewasa terlibat dalam rapat Pleno PJM Proaksi. 6. 30% peserta dewasa yang terlibat pertemuan PJM Proaksi adalah perempuan. 7. 30% penduduk yang terlibat dalam Pleno PJM Proaksi adalah kelompok miskin 2.3.3.6 Penyusunan RKM (Bulan ke 4-5) 1. 3% penduduk dewasa terlibat dalam rapat Pleno (hasil kegiatan penyusunan RKM). 2. 30% peserta dewasa yang terlibat pertemuan Pleno (hasil kegiatan panyusunan RKM) adalah perempuan. 3. 30% penduduk yang terlibat dalam Pleno RKM adalah kelompok miskin. 4. Desa/kelurahan sudah mendapat Sertifikat Pelaksanaan Pemicuan Awal CLTS. 5. 100% daftar kesanggupan kontribusi in-kind masyarakat telah terkumpul. 6. Perhitungan RAB dari harga terendah dari minimal 3 toko/suplier. 7. Dokumen RKM sudah dievaluasi oleh Tim Evaluasi RKM dan disetujui oleh DPMU serta disahkan oleh TKK. 8. 100% dana in-cash telah terkumpul (Bukti Rekening). /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 12

9. RKM 2 memuat kegiatan promosi dan kampanye kesehatan untuk mendorong percepatan perubahan perilaku SBS dan CTPS. 2.3.3.7 Realisasi BLM (Bulan ke 6 12) 1. 90% kegiatan pelatihan yang direncanakan dalam RKM terlaksana. 2. 90% kegiatan penyuluhan, pemicuan dan lain-lain, bidang kesehatan terlaksana sesuai rencana dalam RKM. 3. Ada sistem pemantauan masyarakat untuk perkembangan perilaku CTPS masyarakat. Format pemantauan dapat dilihat pada Buku Kumpulan Format (PT.7.21). 4. Ada sistem pemantauan masyarakat untuk perkembangan penerapan PHS di sekolah sasaran. Format pemantauan dapat dilihat pada Buku Kumpulan Format (PT.7.22). 5. 90% masyarakat yang ditargetkan dalam RKM mendapat pelayanan air minum dan sanitasi sesuai rencana dalam RKM. 6. 90% kontribusi in-kind masyarakat terealisasi. 7. 90% pembangunan konstruksi sarana air minum dan sanitasi selesai sesuai yang direncanakan dalam RKM dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. 8. 100% dana yang diserap dapat dipertanggung jawabkan secara transparan. 9. Terbentuknya Badan Pengelola (BP) sarana penyediaan air minum dan sanitasi untuk keberlanjutan operasional pelayanan 2.3.3.8 Pemeliharaan (Bulan ke 13-14) 1. Ada pertemuan rutin Badan Pengelola (BP). 2. Mekanisme pemeliharaan dan pengoperasian sarana air minum dan sanitasi disepakati oleh warga masyarakat. 3. 50% masyarakat stop buang air besar sembarangan (BABS). 4. 50% masyarakat menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS). 5. 90% sekolah sasaran dalam RKM mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup sehat (PHS). 6. Peningkatkan akses kepada minimal 50% jiwa masyarakat yang belum mendapatkan akses air minum yang layak. 7. Peningkatkan akses kepada minimal 50% masyarakat yang belum mendapatkan akses sanitasi yang layak. 2.3.3.9 Keberlanjutan ( Bulan 14-24) 1. Badan Pengelola menerapkan mekanisme iuran. 2. Ada rencana aksi refleksi kegiatan pendampingan regular/rencana kerja penguatan. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 13

3. Terjadi proses sinkronisasi PJM ProAksi dan RPJM Desa. 4. 80% masyarakat SBS. 5. 80% penduduk menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS). 6. 100% sekolah sasaran dalam RKM mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS). 7. Ada pengakuan Pemda (sertifikasi) untuk masyarakat yang telah mencapai 100% SBS. 8. Peningkatan akses air minum yang layak terhadap minimal 70% masyarakat yang belum mendapatkan akses. 9. Peningkatan akses sanitasi yang layak terhadap minimal 70% masyarakat yang belum mendapatkan akses. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 14

BAB 3. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terpadu Pamsimas (Integrated Management Information System) terdiri dari : Sistem Informasi Manajemen (regular) dan Pemantauan Keberlanjutan. SIM regular dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus program mulai dari proses persiapan/perencanaan sampai dengan serah terima pekerjaan. Pengumpulan data untuk SIM regular dilakukan oleh Fasilitator regular dan Konsultan. Sementara pemantauan keberlanjutan berlangsung setelah pekerjaan diserahterimakan dan dilakukan oleh Fasilitator Keberlanjutan. Berisi informasi mengenai proses dan dampak yang terjadi dari pelaksanaan program Pamsimas di tingkat masyarakat. Pelaporan SIM Terpadu dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Pelaporan SIM Terpadu (IMIS) SIM Terpadu SIM Regular SIM Keberlanjutan SIM Regular (Modul 1 s/d 4) SIM HID (Modul 5) SIM Regular Modul 6 Pemda SIM Regular Modul 7 Tahap Keberlanjutan SIM Pemantauan Keberlanjutan 3.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) 3.1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem yang mampu menghasilkan keluaran informasi dengan menggunakan masukan data tertentu, yang disertai oleh berbagai proses terkait untuk memenuhi tujuan dalam suatu kegiatan pengelolaan. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 15

SIM Pamsimas adalah sistem yang direncanakan untuk memantau dan mengevaluasi capaian pelaksanaan dari Program Pamsimas di lapangan melalui mekanisme pengelolaan data dan informasi yang terpadu dan terbuka. SIM yang baik harus memenuhi syarat fleksibilitas, efektif dan efisien. Keluaran data dan informasi yang dihasilkan akan dimanfaatkan dalam kegiatan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Pamsimas. 3.1.2 Prinsip 1. Tepat waktu dan berkala. Pemutakhiran data SIM Pamsimas harus dilaksanakan tepat waktu dan berkala setiap bulan, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan untuk memberikan masukan bagi peningkatan atau perbaikan kualitas kegiatan selanjutnya. 2. Sistematis. Pemutakhiran data SIM Pamsimas dilaksanakan secara sistematis dan berjenjang mulai dari tingkat desa sampai dengan jenjang sub-ordinat di atasnya. 3. Dapat dipercaya dan diandalkan. Hasil pemutakhiran data SIM Pamsimas akan digunakan sebagai referensi dalam pengukuran indikator kinerja program serta penyusunan strategi lebih lanjut. Proses validasi serta verifikasi oleh pelaku dalam pemutakhiran data akan disertakan dalam proses ini, untuk mendapatkan tingkat akurasi data dan informasi yang lebih baik. 3.1.3 Tujuan Tujuan dari diadakannya SIM dalam Pamsimas ini adalah: 1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penilaian keseluruhan kegiatan dan pencapaian tujuan Pamsimas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan penyempurnaan pengelolaan Pamsimas secara berkelanjutan. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan terkait dengan permasalahan terkait pelaksanaan Pamsimas dan dampak-dampaknya. 4. Menyediakan pengelolaan data yang baku untuk merekam kemajuan kuantitatif terhadap pelaksanaan program di lapangan secara berjenjang. 3.1.4 Ketentuan Umum 1. SIM Pamsimas merupakan bagian dari sistem pemantauan dan evaluasi melalui pengelolaan data dan informasi yang terpadu. 2. SIM Pamsimas adalah satu-satunya sumber laporan kuantitatif mengenai kemajuan kegiatan Pamsimas. 3. SIM Pamsimas dilakukan secara menyeluruh dan berjenjang, penilaian kualitas dan verifikasi serta validasi data dilakukan mulai dari tingkatan koordinasi yang paling bawah: Desa/Kelurahan, Kab/Kota, Propinsi dan Nasional. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 16

3.1.5 Kerangka dan Struktur Data SIM SIM Pamsimas dikembangkan dengan mengacu pada dokumen resmi program seperti: a. Data lokasi program dari Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat Desa/Kelurahan. b. Pagu untuk masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota. c. Indikator Capaian Kunci (sesuai Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat (VIM) dan Pedoman Pengelolaan Program (PMM)). d. Siklus Program berdasarkan Pedoman Pamsimas e. Struktur Organisasi Pamsimas f. Master Schedule. g. Kumpulan data (Glossary). Data data di atas selanjutnya menjadi dasar dalam pengembangan format isian (log book) sebagai dasar untuk memperoleh data di tingkat desa atau kelurahan. Gambar 3.2 Struktur Pengelolaan Data dari Daerah ke Pusat Website PAMSIMAS SIM PAMSIMAS Kerangka Pemantauan PAMSIMAS & Atribut Pelaporan SIM Tk. Propinsi SIM Tk. Propinsi SIM Tk. Propinsi SIM Tk. Propinsi SIM Tk. Kota/Kab SIM Tk. Kota/Kab SIM Tk. Kota/Kab SIM Tk. Kota/Kab SIM Tk. Desa/Kec SIM Tk. Desa/Kec SIM Tk. Desa/Kec SIM Tk. Desa/Kec /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 17

Gambar 3.3 Pelaporan SIM Pamsimas Modul Pelaporan 1. Informasi Umum 2. Pemberdayaan Masyarakat 3. Pengelolaan Dana 4. Pelaksanaan (Reguler) 5. Pelaksanaan (HID) 6. Pemerintah Daerah 7. Tahap/Siklus Keberlanjutan Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Informasi Umum. Berisi informasi umum untuk setiap lokasi program Pamsimas, seperti data umum wilayah, data kependudukan, data pagu proyek dan sebagainya. 2. Pemberdayaan Masyarakat Berisi informasi tahapan perencanaan tingkat masyarakat desa/kelurahan yang menjadi sasaran program Pamsimas. 3. Pengelolaan Dana Berisi informasi mengenai alokasi dana yang terserap untuk program Pamsimas di masing masing desa/kelurahan. 4. Pelaksanaan (Reguler) Berisi informasi mengenai pelaksanaan program dan kemajuan pekerjaan fisik di desa/kelurahan. 5. Pelaksanaan (HID) Berisi informasi mengenai pelaksanaan program di desa/kelurahan yang mendapatkan dana Hibah Insentif Desa (HID) 6. Pemerintah Daerah Berisi informasi mengenai kegiatan peningkatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota untuk pengarusutamaan AMPL berbasis masyarakat. 7. Tahap/Siklus Keberlanjutan Berisi informasi mengenai kegiatan penguatan terhadap hasil-hasil dari kegiatan regular. Tahap/siklus keberlanjutan dilakukan pada bulan 14 s.d 24. 3.1.5.1 Metode Pelaporan SIM Secara aktif, metode pelaporan SIM akan dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berikut: 1. Pengumpulan data dan informasi di lapangan. Metode ini dilaksanakan di tingkat Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota dan Provinsi secara langsung terhadap proses yang terjadi di lapangan, berdasarkan isian Logbook dan dilakukakan sesuai siklus yang berjalan. Proses pengumpulan data harus /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 18

disertai oleh data pendukung yang sesuai dengan tahapan kegiatannya (contoh: Berita Acara Kegiatan, Daftar Peserta Pertemuan, dan lain-lain). 2. Pengumpulan data dan informasi ke sub-ordinat di atasnya. Metode ini dilaksanakan secara berkala dan berjenjang, rutin untuk setiap bulan. Untuk menjamin kualitas data yang didapat, validasi dan verifikasi data akan dilakukan di setiap tingkat. 3. Verifikasi dan validasi data dan informasi. Metode ini diberlakukan secara berjenjang untuk menjaga kualitas data dan informasi yang dikumpulkan, umpan-balik pengecekan akurasi data berdasarkan fakta kegiatan di lapangan, konsistensi isi dan struktur data terhadap pemutakhiran yang dilakukan sebelumnya, serta untuk menelusuri kemungkinan adanya anomali data. Untuk proses verifikasi pada tingkat kab/kota dilakukan oleh DMAC, verifikasi tingkat provinsi dilakukan oleh TA SIM Prov, sementara untuk proses validasi dilakukan oleh TL PMAC. Verifikasi terhadap data juga dilakukan pada saat hari SIM. 4. Penyajian data dan informasi ke dalam SIM Pamsimas berbasis Web. Metode ini dilaksanakan dengan menginput data serta informasi pada aplikasi SIM Pamsimas yang berbasis web. 3.1.5.2 Alur Pelaporan Untuk dapat menghasilkan laporan aplikasi SIM Pamsimas yang optimal perlu tahapan pelaporan dari tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota, provinsi sampai pusat sebagai berikut : No. LANGKAH / KEGIATAN URAIAN HASIL PELAKU 1. Tingkat Desa/ Kelurahan a) TFM melakukan pengumpulan data dan informasi langsung dari lapangan terkait proses dan hasil proses kegiatan di masing-masing desa/kelurahan Log Book / Format isian terisi sesuai kemajuan di lapangan sesuai dengan siklusnya TFM b) Proses pengumpulan data dengan melakukan pengisian log book / format isian sesuai siklus yang berjalan. Log book modul 1 s/d 4 diisi oleh TFM Reguler dan replikasi, modul 5 oleh FM HID, modul 6 diisi oleh LGF, sementara Log book modul 7 diisi oleh TFM Keberlanjutan. c) Log book selanjutnya dilaporkan kepada DMAC selambatnya tanggal 25 setiap bulannya d) Log Book yang telah di verifikasi oleh DMAC dan diinput ke dalam aplikasi harus dikembalikan ke TFM /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 19

No. LANGKAH / KEGIATAN URAIAN HASIL PELAKU e) Log book adalah dokumen proyek, maka harus dikembalikan ke DPMU apabila TFM selesai/ berhenti bertugas 2. Tingkat Kabupaten /Kota a) DMAC melakukan konsolidasi pengumpulan data dan informasi dari tim Fasilitator termasuk verifikasi dan validasi data berdasarkan realisasi di Desa/Kelurahan a) Data terinput ke aplikasi SIM pada web Pamsimas DMAC. Operator Kab b) Data diinput oleh operator ke aplikasi SIM pada web Pamsimas paling lambat tanggal 30 setiap bulannya 3. Tingkat Wilayah/ Provinsi a) TA SIM Prov melakukan verifikasi terhadap data aplikasi SIM (Kota/Kabupaten di wilayah kerjanya) pada web Pamsimas paling lambat tanggal 5 setiap bulannya b) TL PMAC melakukan validasi terhadap data aplikasi SIM a) Data Provinsi/ wilayah sudah terverifikasi dan tervalidasi TA SIM Prov, TL PMAC 4. Tingkat Pusat a) TA SIM CMAC melakukan validasi paling lambat tanggal 7 setiap bulannya terhadap data yang telah diverifikasi sebelumnya oleh TA SIM Prov 5 Website a) TA SIM CMAC membuat arsip data SIM status akhir bulan tersebut dan ditayangkan di website proyek www.pamsimas.org paling lambat tanggal 10 setiap bulannya a) Data SIM seluruh provinsi/ wilayah tervalidasi Arsip data SIM yang sudah tervalidasi dan terverifikasi tayang di website Pamsimas TIM SIM CMAC Tim SIM CMAC /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 20

Alur dan Jadwal Perbaikan Data DMAC 6 5 Mulai untuk PMAC 7 9 7 Mulai untuk CMAC 8 10 Website 10 10 Arsip SIM Langkah Tanggal PMAC mengirimkan umpan balik ke DMAC untuk memperbaiki data DMAC mengirimkan hasil perbaikan kembali ke PMAC 5 6 CMAC mengirimkan umpan balik ke PMAC untuk memperbaiki data PMAC mengirimkan hasil perbaikan kembali ke CMAC PMAC melakukan verifikasi SIM di web Pamsimas CMAC melakukan validasi di web Pamsimas CMAC menyiapkan Arsip SIM di web Pamsimas 7 9 7 9 8 10 10 10 /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 21

Tanggung jawab validasi/verifikasi di tingkat DMAC No Pelaku Data SIM 1 DMAC Pemberdayaan Modul 2, 3, 7 2 DMAC Infrastruktur Modul 4, 5, 7 3 DMAC - Kesehatan Modul 1, 2, 4, 5, 7 4 Bappeda Kab/Kota Modul 6 Hari SIM/ MIS Day Untuk menjamin terlaksananya kegiatan pelaporan SIM secara berkesinambungan dan tepat waktu, maka setiap hari tanggal 5 setiap bulan ditentukan sebagai hari khusus untuk melengkapi laporan SIM bagi TA SIM PROV di tingkat provinsi, Database Operator di tingkat Kabupaten/Kota dan Fasilitator Masyarakat di tingkat desa, termasuk proses verifikasi dan validasi oleh masingmasing penanggung jawab. Pada hari ini seluruh pihak terkait diwajibkan untuk melakukan pengisian dan pelaporan data SIM tanpa melakukan kegiatan-kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan SIM. /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 22

Gambar 3.4 Alur Pelaporan SIM PAMSIMAS 3.1.6 Output / Pelaporan Pelaporan dari hasil pemantauan dan evaluasi melalui SIM Pamsimas ditampilkan secara berkala setiap bulannya di website Pamsimas. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi melalui SIM yang akan ditampilkan di dalam website Pamsimas adalah : a. Progres Tahapan/Quick Status b. Key Performance Indicator (KPI) c. Atribut pemantauan berdasarkan siklus kegiatan output terkait komponen Pamsimas yang dikelompokkan mulai dari Desa, kabupaten, provinsi dan Nasional d. Profil Desa, kab/kota, Provinsi dan Nasional e. Informasi lain yang dibutuhkan yang dapat dipantau secara realtime Log Book/Format isian dan Glossary SIM Pamsimas secara lengkap dan rinci dapat dilihat pada Prosedur Operasional Baku (POB) SIM Pamsimas /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 23

3.2 PEMANTAUAN KEBERLANJUTAN 3.2.1 Ketentuan Umum 1. Kegiatan Pemantauan keberlanjutan dilakukan oleh masyarakat didampingi oleh Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan (FMK) dan DPMU. 2. Pelaksanaan Pemantauan keberlanjutan bertumpu pada kegiatan diskusi yang menggunakan MPA/PHAST di masyarakat. 3. Pemantauan keberlanjutan ditinjau dari 6 (enam) variabel keberlanjutan yang meliputi: Efektivitas Kesinambungan; Efektivitas Penggunaan; Ketanggapan program terhadap kebutuhan masyarakat; Kesetaraan dalam pengelolaan pelayanan; Partisipasi melalui pemberdayaan; dan Perilaku Hidup Sehat. 4. Sarana air minum masyarakat dapat disebut berkelanjutan bila para penggunanya menjaga sarana tetap berfungsi dan memenuhi tingkat kepuasannya. Sarana digunakan dengan efektif bila mudah dijangkau dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat sasaran dengan memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan, serta tanpa ada pengecualian/ pembedaan terhadap kelompok tertentu. 5. Program sanitasi berkelanjutan bila para penggunanya menjaga sarana sanitasi individual (jamban keluarga) tetap terpelihara dan digunakan, serta pembangunan sarana baru terus berlanjut hingga cakupan yang dijadikan target dapat tercapai. Pemantauan Keberlanjutan dalam Pamsimas dilakukan berdasarkan kerangka analisis proses dan dampak program seperti terlihat pada gambar berikut: /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 24

Kerangka Analisis Proses dan Dampak* C Ketanggapan program terhadap kebutuhan masyarakat Demand-responsive services A Efektivitas Kesinambungan Effectively sustained services E Partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan User participation with empowerment in service establishment and operation B Efektivitas Penggunaan Effectively used services D Kesetaraan dalam pengelolaan Equitable sharing of Burdens and benefits Keadaan saat penilaian Faktor Luar F Dukungan Kelembagaan Institutional support for gender -and poverty - sensitive, demand-responsive G Dukungan Kebijakan Policy support for gender -and poverty - sensitive, demand-responsive Proses masyarakat dan lembaga saat pembangunan pelayanan * Berdasarkan Kerangka Analysis Methodology for Participatory Assessment (MPA), dikutip dari Sustainability Planning and Monitoring in Community Water Supply and Sanitation: Nilanjana Mukherjee and Christine van Wijk, WSP-IRC, 2003. Kerangka analisis proses dan dampak di atas menunjukkan hubungan antar variabel (A, B, C, D, E, F, dan G). Masyarakat dikatakan telah menjaga keberlanjutan sarana air minum dan sanitasi tergantung kepada: Tingkat dimana semua masyarakat (perempuan dan laki-laki, kaya dan miskin, dan juga kelompok umur yang berbeda) mempunyai akses dan menggunakan sarana tersebut. Tingkat dimana sarana air minum atau sanitasi sesuai dengan demand semua masyarakat (perempuan dan laki-laki baik kaya ataupun miskin). Cara-cara dimana beban dan manfaat dari perencanaan, pembangunan dan pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi dibagi secara setara di antara semua komponen masyarakat (perempuan dan laki-laki baik kaya ataupun miskin). /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 25

Tingkat partisipasi pengguna yang memperhatikan aspek gender dan kemiskinan dalam pembangunan dan pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Bentuk dukungan lingkungan kelembagaan yang memberikan kemudahan bagi partisipasi masyarakat (perempuan dan laki-laki baik kaya ataupun miskin) dalam pembangunan dan penggunaan sarana air minum dan sanitasi. Dukungan kebijakan atau bentuk sektor kebijakan dalam program memberikan kemudahan bagi partisipasi masyarakat (perempuan dan laki-laki baik kaya ataupun miskin) dalam pembangunan dan penggunaan sarana air minum dan sanitasi. Pemantauan keberlanjutan dalam Pamsimas dilakukan dalam 3 Tahap yaitu: Tahap 1 Identifikasi Masalah dan Analisis. Situasi Tahap 2 Setelah Program Pamsimas (kegiatan fisik dan non-fisik) Selesai Tahap 3 Satu Tahun Setelah Program Selesai Kerangka Pemantauan keberlanjutan program Pamsimas dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut: /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 26

Tabel 3.1 Kerangka Pemantauan Keberlanjutan Program Pamsimas Apa yang Dimonitor? Tahap 1 IMAS (Situasi Awal) Waktu Pelaksanaan Pemantauan Tahap 2 Setelah Program Selesai Tahap 3 1 Tahun Setelah Program Selesai A. Efektivitas Kesinambungan (terhadap sarana air minum/ sanitasi yang ada sebelum program) (terhadap sarana air minum/ sanitasi yang dibangun program) A1 Kualitas sistem A1 Bagaimana kualitas sistem? A1 Kualitas sistem sarana air minum dan sanitasi yang sudah terbangun, apakah sesuai dengan konstruksi di DED? A2 Efektivitas keberfungsian A2 Bagaimana keberfungsiannya? A2 Bagaimana pemeriksaan kualitas air, serta apakah masyarakat mengetahui hasilnya? A3 Efektivitas keuangan A3 Bagaimana efektivitas keuangannya? A3 Apakah iuran masyarakat sudah mulai berjalan sesuai rencana? A4 Efektivitas pengelolaan B. Efektivitas Penggunaan A4 Bagaimana efektivitas pengelolaannya? A4 Keanggotaan BPS? Relevansinya dengan pelatihan? Keseimbangan gender? Pelibatan orang miskin? (terhadap sarana yang sudah terbangun dari program dan digunakan selama 1 tahun) A1 Kualitas sarana setelah 1 tahun digunakan. A2 Keberfungsian sarana menurut masyarakat setelah 1 tahun digunakan. A3 Efektivitas pendanaan untuk operasional dan pemeliharaan setelah 1 tahun digunakan. A4 Efektivitas pengelolaan pelayanan setelah 1 tahun beroperasi. B1 Akses terhadap sarana B2 Penggunaan air /kebiasaan buang air B3 Penggunaan higienis Akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi sebelum program. Pola penggunaan sarana air minum dan sanitasi yang higienis. Mengevaluasi apakah peningkatan akses masyarakat terhadap sarana yang terbangun sesuai dengan yang direncanakan. Akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi yang dibangun oleh Program. Pola penggunaan sarana air minum dan sanitasi yang dibangun oleh Program. C. Ketanggapan Program terhadap Kebutuhan Masyarakat Hak suara dan pilihan masyarakat dalam pengambilan keputusan di proyek/program air minum dan sanitasi yang masuk desa/kelurahan sebelumnya Bagaimana program diusulkan? Oleh siapa? Siapa yang menentukan jenis teknologi/ rancangan sarana? Siapa yang menentukan tingkat layanan sarana yang disediakan? Bagaimana lokasi sarana air minum dan sanitasi ditentukan? Bagaimana kebutuhan dari pengguna (wanita/pria, miskin/non-miskin) dipenuhi? Analisis manfaat terhadap biaya yang dikeluarkan oleh pengguna (menurut wanita, pria, miskin, kaya). /,%-2%3%-! 4%+3%1( &%- / +%/.0%- 27