PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN STRUKTUR INISIASI, KONSIDERASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS SOSIAL ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (BPM) KOTA BANDA ACEH

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH STRES KERJA, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PT. PLN (PERSERO) CILACAP JAWA TENGAH

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU. Oleh : Markoni 1. Abstrak

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Victory International Futures Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI. Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 1. No. 2 Juni 2017

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

INFLUENCE OF PROMOTION AND JOB ROTATION ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN THE ENVIRONMENTAL DEPARTMENT OF MANADO CITY

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

ARTIKEL PENGARUH PELATIHAN KERJA, PROMOSI JABATAN, DAN MUTASI JABATAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BANK JATIM CABANG NGANJUK

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Study Kasus Pada PT Yamaha Motor Semarang)

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 2 Mei 2017

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

THE EFFECT OF DISCIPLINE, INTERNAL COMMUNICATION, AND MOTIVATION TO EMPLOYEES PERFORMANCE AT PT. BPR ARTA INDONESIAN SAMUDERA NGADILUWIH KEDIRI

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Person Terhadap Peningkatan Sales Volume Merchant Pada Bagian Pengembangan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan sistem imbalan nonfinansial terhadap motivasi

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA CABANG MEDAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

HARTINI. Kelua Samarinda Ulu.dibawah bimbingan Prof. Dr.Fl.Sudiran,M.Si,Dra.Hj.Nanik Pujiastuti,Msi

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Kutai Barat

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SDN 005 SEKOLAQ MULIAQ DI KUTAI BARAT ABSTRACT

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH PENGAWASAN LANGSUNG DAN PENGAWASAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DISPERINDAGKOP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM MANADO

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) KOTA PALU

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

PENGARUH INTRAPRENEURSHIP KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.UTAMA JAYA PERKASA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL BUMI ASIH DENPASAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PERUM PEGADAIAN KANTOR WILAYAH PADANG JURNAL

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

Transkripsi:

ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 88-97 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN STRUKTUR INISIASI, KONSIDERASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS SOSIAL ACEH Nurhayati Wanda 1, Said Musnadi 2, Muhammad Adam 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study was to find out the influence of initiation structure leadership, consideration structure leadership and work environment on the performance of the employee of Social Agency of Aceh. Samples of this study were 101 people who work as the staff in the agency. Data were collected by used questionaire and analyzed with multiple linier regression. The study showed that initiation structure leadership, consideration structure leadership and work environment positively influence on the performance of the employee of Social Agency of Aceh. The variable that has the most dominant influence on the performance of the employee was consideration structure leadership. It was followed by the work environment variable in the second place. The relationship of the performance of the employee and initiation structure leadership, consideration structure leadership and work environment was in strong category. The result of statistics test showed that the F test > F table and the t test > t tables. It meant that simultaneously and partially, initiation structure leadership, consideration structure leadership, and work environment significantly influence the performance of the employee of Social Agency of Aceh. Keyword : The Performance of the employee, Initiation Structure Leadership, Consideration and Work Environment.. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Sampel penelitian sebanyak 101 orang pegawai yang bekerja pada staf pada dinas tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan peralatan statistik regresi linier berganda. Penelitian menemukan bahwa kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai adalah kepemimpinan struktur konsiderasi, kemudian menyusul lingkungan kerja di urutan kedua. Hubungan antara kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh dengan Kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja termasuk katagori erat. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung > t tabel, dapat diartikan secara simultan dan parsial kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Kata Kunci : Kinerja Pegawai, Gaya Kepemimpinan Struktur Inisiasi, Konsiderasi dan Lingkungan Kerja. PENDAHULUAN Dinas Sosial Aceh sebagai salah satu instansi pemerintah dituntut untuk meningkatkan kinerja pegawainya. Guna mendukung kegiatan operasionalnya, hingga oktober 2010 terdapat 194 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Dinas Sosial Aceh. Di antara jumlah tersebut sebanyak 60 orang diantara mereka bekerja pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Volume 2, No. 1, November 2013-88

Upaya meningkatkan kinerja pegawai tidak hanya dilakukan melalui perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan kerja fisik. Akan tetapi juga dilakukan melalui adanya kepemimpinan yang tidak hanya menekankan pada pentingnya pelak sanaan pekerjaan oleh pegawainya, namun juga menekankan pada pentingnya hubungan yang akrab antara orang-orang yang ada dalam instansi tersebut. Baik antara bawahan (pegawai) dan pimpinan maupun antara sesama pegawai dalam berbagai bidang pekerjaan. Berdasarkan pengamatan terhadap pegawai Dinas sosial Aceh terlihat beberapa indikasi yang dapat dijadikan penilaian terhadap kinerja, seperti pegawai yang setelah absen pagi tidak langsung masuk ke ruang kerja tetapi duduk di kantin, ke luar kantor untuk menjemput anak di sekolah tetapi kembali ke kantor pada saat jam kerja hampir selesai. Ada juga yang setelah absen pagi langsung pergi dan kembali lagi ketika absen sore. Perilaku kepemimpinan yang diperankan oleh pimpinan (atasan) pada instansi tersebut dipersepsikan berbeda oleh pegawai. Apalagi pegawai bekerja pada bidang pekerjaan yang berbeda dengan perilaku atasan yang juga berbeda. Kedekatan atasan dengan pegawai tertentu yang sebelumnya sudah wujud dalam bentuk hubungan non formal juga menjadi penyebab adanya perbedaan pandangan pegawai terhadap perilaku kepemimpinan yang diperankan oleh atasan mereka. Perbedaan penilaian pegawai terhadap perilaku kepemimpinan atasan mereka juga disebabkan adanya peran konsiderasi dan inisiasi yang ditampilkan oleh atasan. Dalam waktu-waktu tertentu atasan menekankan pentingnya penyelesaian tugas oleh setiap pegawai terutama ketika dihadapkan pada penyelesaian tugas yang sifatnya urgen (mendesak). Di waktu lain, atasan justru lebih menekankan pentingnya hubungan persahabatan dengan pegawai yang diwujudkan dengan sikap penuh perhatian dan hangat dalam lingkungan (bidang pekerjaan) yang dipimpinnya. Upaya peningkatan kinerja pegawai melalui perbaikan kualitas lingkungan kerja fisik dilakukan dengan cara melengkapi kualitas peralatan kerja, adanya ruangan kerja yang meliputi kebersihan ruangan, penerangan (lighting) ruangan, pewarnaan, dan memperhatikan layout ruangan sehingga pegawai tidak memiliki ruang gerak yang terbatas dalam bekerja. Pimpinan menyadari, dengan adanya kualitas lingkungan fisik yang baik diharapkan dapat menambah ketenangan dan kenyamanan bagi setiap pegawai dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan, dan pada akhirnya dapat berdampak positif bagi peningkatan kinerja pegawai. Pada kenyataannya, sekalipun lingkungan kualitas fisik pada Dinas Sosial Aceh sudah relatif baik, namun tidak semua pegawai pada instansi tersebut berkinerja atau memiliki prestasi kerja baik. Adanya sebagian pegawai yang kurang disiplin dalam bekerja, sering terlambat masuk 89 - Volume 2, No. 1, November 2013

kerja dan kurang mengikuti peraturan yang telah ditetapkan serta tidak mampu menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu, merupakan salah satu sinyalemen rendahnya kinerja atau prestasi kerja pegawai tersebut. Selain itu juga ada di antara pegawai yang kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan sehingga tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya secara baik, mereka juga kurang mampu bekerja sama dalam tim kerja dan tidak mentaati aturan kedinasan yang berlaku. Pegawai yang termasuk dalam kelompok ini juga kurang memiliki kemampuan kerja yang baik sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi terlambat. Kesemua ini merupakan indikator rendahnya kinerja pegawai tersebut. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik. Adanya perbedaan kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh seperti dijelaskan di atas, tentunya dapat dikaitkan dengan penilaian pegawai terhadap gaya kepemimpinan kepala dinas dan lingkungan kerja di instansi tersebut. Karena itu, dalam mengkaji kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh, dinilai perlu untuk melihat keterkaitan antara lingkungan kerja fisik dan gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Atas dasar alasan tersebut, penelitian ini diwujudkan dalam bentuk tesis dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Sosial Aceh. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Kinerja Pegawai Kinerja adalah keberhasilan pusat pertanggungjawaban atau personel dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan dengan perilaku yang diharapkan. Prawirosentono yang dikutip oleh Tampubolon (2007) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan orgnisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja karyawan lebih mengarah pada tingkatan prestasi kerja karyawan. Dalam kaitannya dengan penilaian kinerja pegawai negeri sipil Utomo dan Deden Hermawan (2007) menyatakan, dalam rangka untuk menjamin adanya obyektivitas dalam pembinaan PNS berdasarkan pada Sistem Karier dan Sistem Prestasi Kerja, maka pemerintah menerapkan sistem penilaian prestasi kerja atas pelaksanaan tugas dan kewajiban PNS sehari-hari. Hasil penilaian tersebut dituangkan dalam satu daftar yang dibuat setiap akhir tahun yang disebut Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Daftar tersebut merupakan implementasi dari UU No. 8/1974 jo UU No. 43/1999 pasal 20 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, yang berbunyi: Untuk lebih menjamin obyektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan penilaian prestasi kerja Volume 2, No. 1, November 2013-90

Selanjutnya Utomo dan Deden Hermawan (2007) menyatakan, unsur-unsur dari penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai sipil sesuai dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) ialah... kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa dan kepemimpinan. Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang memainkan peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin dapat menyusun struktur tugas untuk menentukan sejauh mana penugasan pekerjaan diprosedurkan (Robbins, 2003:235). Menurut Griffin (2003:73), stuktur inisiasi adalah perilaku pemimpin yang memberi perhatian besar pada pekerjaan bawahan dan prosedur- prosedur yang terkait dengan pekerjaan yang bersangkutan. Sedangkan konsiderasi adalah perilaku pemimpin yang lebih tertarik pada membangun grup kerja yang padu dan memastikan bahwa bawahan puas pada pekerjaan mereka. Menurut Yulk (2002:44), stuktur inisiasi adalah sejauh mana seorang pemimpin menentukan dan memastikan perannya dari bawahan kearah pencapaian tujuan-tujuan formal kelompok. Konsiderasi adalah sejauh mana seorang pemimpin bertindak dengan cara ramah dan mendukung, memperlihatkan perhatian terhadap bawahan, dan memperhatikan kesejahteraan mereka. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosialkultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu. (Komarudin, 2002:142). Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Nitisemito, 2002:183). Penelitian Sebelumnya Tampubolon (2007) mengadakan penelitian yang berjudul Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Penelitian tersebut menyimpulkan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang relatif besar dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai organisasi tersebut. 2. Faktor etos kerja memberikan kontribusi yang relatif kecil namun masih signifikan dijadikan sebagai indikator yang mempengaruhi kinerja pegawai oraganisasi. Fadli (2004) meneliti tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kawasan Industri Medan. 91 - Volume 2, No. 1, November 2013

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pengaruh yang positif ini menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, atau dengan kata lain dengan gaya kepemimpinan baik maka kinerja karyawan tinggi. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh yang signifikan ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh nyata (berarti) terhadap kinerja karyawan. Kerangka Pemikiran Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kinerja pegawai merupakan variabel dependent (variabel terikat) yang dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik sebagai variabel independent (variabel bebas). Variabel gaya kepemimpinan dalam penelitian ini terdiri dari kepemimpinan struktur insiasi dimana pimpinan menekankan pada pentingnya pelaksanaan tugas bagi setiap pegawai dalam mencapai tujuan instansi, dan kepemimpinan struktur konsiderasi dimana pimpinan menekan pentingnya hubungan antar pribadi dalam lingkungan instansi. Lingkungan kerja fisik pada instansi tempat bekerja, juga dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Lingkungan kerja fisik yang baik akan dapat membuat pegawai merasa lebih nyaman dan tenteram dalam bekerja sehingga tugastugas yang telah dibebankan dapat diselesaikan dengan lancar. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat dalam gambar 2 berikut ini: 1. Kepemimpinan struktur inisasi 2. Kepemimpinan struktur Konsiderasi Lingkungan Kerja Fisik Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, landasan teoritis dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang menjadi dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan yang terdiri dari (kepemimpinan struktur inisiasi dan struktur konsiderasi) dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. METODE PENELITIAN Populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang bekerja sebagai staf pada Dinas Sosial Aceh berjumlah 101 orang. Keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian sehingga penarikan sampel menggunakan metode sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dengan cara mengedarkan kuesioner. Kinerja Pegawai Peralatan analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, yang secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut Volume 2, No. 1, November 2013-92

(Sarwoko, 2007:159): Y = a + b 1X 1 + b 2X 2 + b 3X 3 + e Dimana: Y = Kinerja pegawai a = Konstanta X1 = Gaya kepemimpinan struktur inisiasi X2 = Gaya kepemimpinan struk tur konsiderasi X3 = Lingkungan kerja fisik b1 dan b2 = Koefisien regresi X1 dan X 2. e = Error term Untuk mencari hubungan antara kinerja pegawai dengan gaya kepemimpinan yang terdiri dari (kepemimpinan struktur inisasi dan struktur konsiderasi) dan lingkungan kerja digunakan peralatan statistik koefisien korelasi (R). Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai digunakan koefisien determinasi (R 2 ). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi masing-masing variabel seperti terlihat dalam bagian output SPSS dibawah ini. Model 1 (Constant) Kepemimpinan Struktur Inisiasi Kepemimpinan Struktur Konsiderasi Lingkungan Kerja a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Tabel 1 Hasil Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1.553.310 5.006.000.138.069.162 1.995.049.862 1.161.356.058.500 6.130.000.858 1.165.165.066.202 2.483.015.861 1.162 Sumber: Data Primer (Diolah), 2013. Collinearity Statistics t Sig. Tolerance VIF Berdasarkan bagian output SPSS di atas maka persamaan regresi yang memperlihatkan kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh sebagai fungsi dari kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja dapat diformulasikan dalam persamaan berikut. Y = 1,553 + 0,138X1 + 0,356X2 + 0,165X 3 Persamaan di atas memper lihatkan nilai konstanta sebesar 1,553. Secara statistik dapat diartikan bahwa apabila variabel X 1 (kepemimpinan struktur inisiasi), variabel X 2 (kepemim pinan struktur konsiderasi) dan variabel X 3 (lingkungan kerja) bernilai 0 (nol), maka variabel Y (kinerja pegawai) akan bernilai 1,553. Angka ini mendekati 1 (skor pilihan jawaban tidak setuju) pada satuan skala Likert yang bermakna bahwa kinerja pegawai termasuk katagori sangat rendah. Dengan demikian nilai konstanta tersebut dapat 93 - Volume 2, No. 1, November 2013

diinterpretasikan bahwa apabila nilai variabel kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja mendekati 0,00 yang bermakna pegawai memiliki penilaian yang tidak baik terhadap kepemimpinan struktur inisiasi dan konsiderasi serta memiliki penilaian yang tidak baik terhadap lingkungan kerja, maka kinerja pegawai akan cenderung sangat rendah. Persamaan di atas memperlihatkan nilai koefisien regresi untuk variabel kepemimpinan struktur inisiasi (X 1) sebesar 0,138. Hal ini dapat diartikan setiap kenaikan skor variabel kepemimpinan struktur inisiasi sebesar 1,00 pada satuan skala likert akan dapat meningkatkan skor kinerja pegawai sebesar 0,138. Dengan kata lain setiap peningkatan skor variabel kepemimpinan struktur inisiasi sebesar 1% akan dapat meningkatkan skor kinerja pegawai sebesar 0,138%. Hal ini mengisyaratkan bahwa kepemimpinan struktur inisiasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Sehingga jelaslah bahwa semakin baik penilaian pegawai terhadap kepemimpinan struktur inisiasi akan semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. Sebaliknya apabila pegawai memiliki penilaian yang tidak baik terhadap kepemimpinan struktur inisiasi maka kinerja pegawai juga rendah. Nilai koefisien regresi variabel kepemimpinan struktur konsiderasi (X 2) menunjukkan angka sebesar 0,356. Secara statistik angka tersebut dapat diartikan bahwa setiap peningkatan skor variabel kepemimpinan struktur konsiderasi sebesar 1,00 pada satuan skala likert, akan dapat meningkatkan skor kinerja sebesar 0,356. Dengan kata lain, setiap peningkatan skor kepemimpinan struktur konsiderasi sebesar 1% dapat meningkatkan skor kinerja sebesar 0,356%. sehingga jelaslah bahwa kepemimpinan struktur konsiderasi juga berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Artinya semakin baik penilaian pegawai terhadap kepemimpinan struktur konsiderasi akan semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. Nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja (X 3) menunjukkan angka sebesar 0,165. Angka ini dapat diartikan setiap peningkatan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan terhadap pernyataan yang berhubungan dengan lingkungan kerja sebesar 1% dapat meningkatkan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan terhadap pernyataan yang berhubungan dengan kinerja sebesar 0,165 dengan asumsi skor untuk variabel kepemimpinan struktur inisasi dan struktur konsiderasi (tidak berubah). Dengan demikian jelaslah bahwa lingkungan kerja juga berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Diantara ketiga variabel independen seperti dijelaskan di atas, variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai adalah kepemimpinan struktur konsiderasi (X 2) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,356. Kemudian menyusul variabel lingkungan kerja (X 3) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,165. Selanjutnya variabel kepemimpinan struktur Volume 2, No. 1, November 2013-94

inisiasi (X 1) berada pada urutan ketiga dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,138. Dengan demikian jelaslah bahwa kepemimpinan struktur konsiderasi memiliki pengaruh positif yang lebih besar terhadap kinerja pegawai bila dibandingkan dengan kepemimpinan struktur inisiasi dan lingkungan kerja. Sehingga kepemimpinan struktur konsiderasi merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam peningkatan kinerja pegawai. Hubungan antara kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh dengan kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja tergolong erat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (R) bernilai positif sebesar 0,668 (berada pada interval 0,60-80,00; tolok ukur keeratan hubungan menurut Sugiyono, 2008). Selanjutnya besarnya pengaruh ketiga variabel independen tersebut terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2 ). Bagian output SPSS yang memperlihatkan nilai koefisien korelasi (R) dan nilai koefisien determinasi (R 2 ) seperti terlihat berikut ini. Tabel 2 Model 1 Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R 2 ) Model Summary b Adjusted Std. Error of Durbin- R R Square R Square the Estimate Watson.668 a.447.430.34969 1.795 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Struktur Inisiasi, Kepemimpinan Struktur Konsiderasi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber: Data Primer (Diolah), 2013 Berdasarkan bagian output SPSS di atas dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,447, dapat diartikan sebesar 44,7 persen variasi yang terjadi pada variabel kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen (kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja). Sisanya sebesar 55,3 persen lagi (1-0,447) dijelaskan oleh variabel lain selain tiga variabel tersebut. Dengan kata lain, sebesar 44,7 persen kinerja pegawai instansi tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja. Sisanya sebesar 55,3 persen lagi dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel tersebut, seperti keterikatan pada pekerjaan (job embeddedness), faktor individu pegawai sendiri seperti latar belakang pendidikan, dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai secara umum. Mengacu pada nilai koefisien determinasi yang telah dijelaskan di atas dapat dipahami bahwa kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh sebagian besar dipengaruhi oleh faktor lain selain kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja. Hal ini disebabkan kinerja pegawai sebenarnya juga terkait erat dengan berbagai faktor seperti kepuasan kerja, semangat kerja, motivasi kerja, kompensasi, pelatihan, kompetensi dan lain sebagainya. Pembuktian Hipotesis Pembuktian hipotesis menggunakan peralatan statistik yaitu statistik uji F untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara simultan, dan statistik uji t 95 - Volume 2, No. 1, November 2013

untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap kinerja pegawai. Masing-masing pengujian tersebut dijelaskan dalam sub bab berikut: 1. Pengujian statistik uji F (Uji Secara Simultan) Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar 26,116 dengan nilai sig sebesar 0,000. Nilai F tabel pada tingkat keyakinan 95 persen menunjukkan angka sebesar 2,698. Karena nilai F hitung > F tabel (26,116 > 2,698) dapat diartikan secara simultan ketiga variabel independen (kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh, sehingga hipotesis Ha diterima dan sebaliknya hipotesis Ho ditolak. 2. Pengujian statistik uji t (Uji Secara Parsial) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,995 untuk variabel kepemimpinan struktur inisiasi (X 1), sebesar 6,130 untuk variabel kepemimpinan struktur konsiderasi (X 2) dan sebesar 2,483 untuk variabel lingkungan kerja (X 3). Ketiga nilai t hitung tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 1,984, sehingga dapat diartikan bahwa secara parsial ketiga variabel independen (kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. KESIMPULAN DAN SARAN Gaya kepemimpinan struktur inisiasi, konsiderasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi intensitas kepemimpinan struktur inisiasi dan konsiderasi yang diperankan oleh pimpinan/para atasan pada instansi tersebut, dan semakin baik lingkungan kerja fisik, semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Di antara tiga variabel independen tersebut, variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai adalah kepemimpinan struktur konsiderasi, kemudian menyusul lingkungan kerja di urutan kedua. Hubungan antara kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh dengan Kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja termasuk katagori erat, ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,668. Sebesar 44,7 persen kinerja pegawai instansi tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan struktur inisiasi, kepemimpinan struktur konsiderasi dan lingkungan kerja. Sisanya sebesar 55,3 persen lagi dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel tersebut, seperti kompensasi, kepuasan kerja, motivasi kerja, semangat kerja dan faktor-faktor lainnya yang secara teoritis dapat mempengaruhi kinerja pegawai. DAFTAR PUSTAKA Fuad Mas ud. 2004. Surve Diagnosis Organisasional. Edisi keenam, Jilid 2. Semarang: Universitas Diponogoro. Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Volume 2, No. 1, November 2013-96

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM. Hasibuan, S.P. Malayu 2002. Organisasi dan Motivasi Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. ------.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Irham Fahmi. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Miftah Thoha. 2008. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nasution, Mulia. 2000. Manajemen Personalia. Jakarta: Djambatan Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT. Indeks Rencana Induk Pengembangan Politeknik Negeri Lhokseumawe Tahun 2012-2026. Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan Suprayetno Agus dan Ida Ayu Brahmasari. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta dampaknya pada kinerja perusahaan (Studi Kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Universitas 17 Agustus Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 10, No. 2, September hal. 124-135. 97 - Volume 2, No. 1, November 2013