KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

dokumen-dokumen yang mirip
2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

SURAT PERIKATAN AUDIT

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Gambar 2.1 Hirarki Standar Auditing Sumber: SPAP Per 1 Januari 2001 (IAI, 2001: )

REPRESENTASI MANAJEMEN

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

REPRESENTASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

K A P IKATAN AKUNTAN INDONESIA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK. Standar Auditing. Per 1 Januari 2001

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

SA Seksi 435 PELAPORAN AUDITOR ATAS INFORMASI SEGMEN. Sumber: PSA No. 40 PENDAHULUAN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

DAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK by Ely Suhayati SE MSi Ak Ari Bramasto SE Msi Ak

BAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pemilik (principals) dengan pihak lain, yaitu manajer (agent). Dalam kontrak,

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Piagam Komite Audit. PT Astra International Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

Standar audit Sa 500. Bukti audit

STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA

Standar Auditing & Kode Etik

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Pertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu

BAB I PENDAHULUAN. jasa akuntan publik semakin tinggi dikarenakan bukan hanya perusahaanperusahaan

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara yang diatur dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM INTERNAL AUDIT

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Transkripsi:

SA Seksi 360 KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN Sumber : PSA No. 68 PENDAHULUAN 01 Beberapa pernyataan standar auditing telah memberikan panduan tentang hubungan antara auditor dengan manajemen. Seksi ini menguraikan, meringkas hal-hal tertentu yang telah diatur dalam Seksi sebelumnya, dan memberikan panduan tambahan. 02 Beberapa aspek hubungan auditor dengan manajemen ditentukan oleh persyaratan hukum dan profesional. Aspek yang lain dipandu oleh prosedur dan praktik intern auditor. Auditor harus mempertimbangkan persyaratan, prosedur, dan praktik tersebut. 03 Untuk tujuan Seksi ini, manajemen terdiri dari pejabat atau yang lain yang menjalankan fungsi sebagai manajemen senior. Manajemen mencakup direktur dan komite audit hanya jika mereka melaksanakan fungsi sebagai manajemen senior tersebut. PERSYARATAN HUKUM DAN PROFESIONAL 04 Selama melakukan audit atas laporan keuangan, perlu bagi auditor untuk membangun hubungan kerja yang bersifat konstruktif dengan manajemen untuk mewujudkan audit yang efektif dan efesien. Tujuan ini dapat dicapai dengan mengamati prinsip-prinsip etika profesi tertentu yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Prinsip-prinsip ini terdapat dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Prinsip-prinsip yang memberikan panduan tentang tanggung jawab profesional auditor adalah: (a) independensi; (b) integrasi; (c) objektivitas; (d) kemahiran dan kecermatan profesional; (e) kerahasiaan; (f) perilaku profesional, dan (g) standar teknis 05 Seorang auditor harus bebas, secara kenyataan maupun dalam penampilan, dari kepentingan apa pun dalam pelaksanaan perikatan profesionalnya, yang dapat dipandang sebagai ketidakcocokan dengan prinsip-prinsip etika.

SYARAT-SYARAT DALAM PERIKATAN AUDIT 06 Surat perikatan merupakan kepentingan baik auditor maupun kliennya yang berisi dokumentasi dan penegasan penerimaan oleh auditor mengenai penunjukan auditor oleh klien. PSA No. 55 (SA Seksi 320) Surat Perikatan Audit memberikan panduan bagi auditor mengenai surat perikatan tersebut. 07 Surat perikatan membantu auditor dalam menghindari kesalahpahaman tentang syarat-syarat perikatan, dan menjadi dasar suatu hubungan antara auditor dengan kliennya. Bentuk dan isis surat perikatan audit dapat bervariasi untuk setiap klien, namun pada umumnya mencakup: (a) Tujuan audit atas laporan keuangan. (b) Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan. (c) Lingkup audit, termasuk pengacuan ke perundangan, peraturan, atau standar yang diterbitkan oleh badan profesional yang didalamnya auditor menjadi anggotanya. (d) Akses ke catatan, dokumentasi, dan informasi lain apa saja yang diisyaratkan dalam hubungannya dengan audit. Kemungkinan ada hal-hal lain yang perlu dimasukkan dalam surat perikatan; terdapat contoh mengenai hal-hal tersebut dalam PSA No. 55 (SA Seksi 320) Surat Perikatan Audit disertai dengan contoh surat perikatan audit.. 08 Oleh karena penting persetujuan atas syarat-syarat perikatan dan luasnya tanggung jawab auditor, auditor umumnya akan meminta pejabat semestinya yang mewakili klien untuk menegaskan berbagai persyaratan dengan membubuhkan tanda tangan penerimaan surat kliennya. 09 Dalam audit berulang, auditor mungkin memutuskan tidak mengirimkan surat perikatan baru setiap periode. Auditor perlu mengingatkan kliennya tentang surat perikatan yang asli bilamana auditor memutuskan untuk tidak mengirimkan surat perikatan baru kepada kliennya. Representasi Manajemen 10 SA Seksi 333 [PSA No. 17] Representasi Manajemen berisi standar dan panduan profesional yang berkaitan dengan representasi manajemen. 11 Representasi manajemen dapat memberikan: (a) bukti bahwa manajemen mengakui tanggung jawabnya atas penyajian yang wajar laporan keuangan sesuai dengan rerangka pelaporan keuangan yang relevan, dan telah mengesahkan laporan keuangan tersebut; (b) penegasan tertulis oleh manajemen mengenai representasi signifikan yang dibuat selama pelaksanaan audit, sehingga mengurangi kemungkinan salah paham tentang representasi lisan yang dibuat oleh auditor, (c) bukti audit tertulis bilamana representasi manajemen merupakan satu-satunya bukti yang diharapkan dapat diperoleh auditor (seperti, suatu penguatan maksud manajemen untuk menahan investasi tertentu untuk tujuan jangka panjang).

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN SELAMA MASA AUDIT 12 Selama berlangsungnya audit, auditor melakukan pembicaraan dengan manajemen mengenai berbagai hal yang mencakup berikut ini: (a) pemahamanatas bisnis klien; (b) rencana audit; (c) dampapak perundangan atau standar profesional atas audit; (d) informasi yang diperlukan untuk menentukan risiko audit; (e) penjelasan, bukti, dan representasi dari manajemen atau dari tingkat yang lebih rendah dalam organisasi; (f) pengamatan dan saran yang dihasilkan dari audit tentang hal-hal efisiensi operasional atau administratif, strategi bisnis, dan unsur lain yang menarik perhatian, (g) informasi yang tidak diaudit yang diinginkan oleh manajemen untuk publikasikan dengan laporan keuangan auditan yang menurut pertimbangan auditor tidak konsisten atau tampak menyesatkan pembaca. 13 Pembicaraan tersebut umumnya dilaksanakan selama kunjungan fisik audit berlangsung, namun dapat terjadi di waktu yang lain. 14 Bila pembicaraan dilaksanakan untuk memperoleh bukti audit, auditor perlu mengidentifikasi secara seksama seseorang yang semestinya menjadi sumber informasi bagi auditor. 15 Semua pembicaraan dengan manajemen harus didokumentasikan dalam kertas kerja audit. Dokumentasi tersebut mencakup penjelasan dan representasi tentang transaksi material. KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN SELAMA MASA AUDIT 16 Pada akhir audit, auditor akan memerlukan waktu untuk membicarakan hal-hal seperti: (a) kesulitan praktis yang dijumpai dalam pelaksanaan audit; (b) ketidaksetujuan dengan manajemen berkaitan dengan laporan keuangan; (c) apakah adjustment audit signifikan perlu disajikan atau tidak dalam laporan keuangan; (d) perhatian atau masalah signifikan yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi dan pengungkapan unsur-unsur dalam laporan keuangan yang kemungkinan meyebabkan modifikasi terhadap laporan auditor; (e) ketidakberesan atau dugaan adanya ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang ditemukan oleh auditor; (f) risiko signifikan yang dihadapi oleh entitas seperti hal-hal yang memiliki potensi yang membahayakan bagi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya; (g) rekomendasi (seperti hal yang berkaitan dengan pengendalian intern) yang akan diberikan oleh auditor kepada manajemen sebagai hasil dari auditnya.

17 Auditor perlu mengkomunikasikan hal-hal tersebut kepada manajemen yang memiliki jenjang semestinya. Komunikasi tersebut dapat berbentuk lisan atau tertulis. Jika komunikasi dilakukan secara lisan, auditor mendokumentasikan komunikasi tersebut dalam kertas kerja. 18 Rapat khusus biasanya diadakan pada akhir audit dengan direksi, komite audit atau manajemen senior yang lain. Komunikasi tentang Pengendalian Intern 19 Rekomendasi tentang pengendalian intern bukan merupakan tujuan utama audit atas laporan keuangan, namun hanya merupakan produk sampingan dari kegiatan audit atas laporan keuangan, meskipun demikian harus memberikan nilai bagi klien. Pada waktu yang tepat auditor perlu menyadarkan manajemen tentang kelemahan material dalam desain atau operasi sistem akuntansi dan pengendalian intern yang diketahui oleh auditor. 20 Bila auditor menyiapkan komunikasi tertulis tentang pengendalian intern, disarankan agar komunikasi tersebut: (a) tidak mencakup bahasa yang berdampak bertolak belakang dengan pendapat yang dinyatakan dalam laporan audit; (b) menyatakan bahwa sistem akuntansi dan pengendalian intern tersebut dipertimbangkan hanya sejauh diperlukan dalam penentuan prosedur audit untuk melaporkan laporan keuangan dan tidak untuk menentukan memadai atau tidaknya pengendalian intern untuk tujuan manajemen atau untuk memberikan keyakinan atas sistem akuntansi dan pengendalian tertentu; (c) menyatakan bahwa komunikasi tersebut membicarakan hanya kelemahan yang dijumpai oleh auditor sebagai hasil audit dan bahwa kelemahan lain dalam pengendalian intern mungkin saja ada; dan (d) mencakup suatu pernyataan bahwa komunikasi hanya diberikan untuk digunakan sematamata oleh manajemen (atau phak lain yang disebut). 21 Setelah unsur-unsur di atas dan saran auditor untuk memperbaikinya dikomunikasikan kepada manajemen, auditor biasanya memastikan bahwa tindakan perbaikan dilaksanakan oleh manajemen, termasuk alasan manajemen tentang penolakan atas saran auditor. Auditor dapat mendorong manajemen untuk menanggapi komentar auditor, dan dalam hal ini tanggapan manajemen yang diterima auditor dapat dimasukkan ke dalam laporan. 22 Signifikansi temuan yang berkaitan dengan sistem akuntansi dan pengendalian intern dapat berubah dengan berlalunya waktu. Saran dari audit tahun sebelumnya yang tidak dilaksanakan, jika ada, umumnya harus diulangi lagi atau diacu kembali. 23 Komunikasi dengan manajemen oleh auditor berkaitan dengan pengendalian intern, atau hal yang lain, tidak meniadakan kebutuhan auditor untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap laporan keuangan yang diaudit atau audit itu sendiri, atau bukan merupakan pengganti bagi auditor untuk menyatakan pengecualian atau penekanan suatu masalah dalam laporan audit.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF 24 Seksi ini efektif berlaku untuk setiap perikatan yang dibuat pada atau setelah tanggal 31 Desember 1999. Penerapan lebih awal dari tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan.