PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DEPARTEMEN MARKETING PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN (KASUS BAGIAN PEMASARAN CV. JADI CEMERLANG JAYA PEKANBARU)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PABRIK CRUDE PALM OIL (Kasus Bagian Produksi PT. Tunggal Yunus Estate Kabupaten Kampar)

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh: Teguh Prasetyo 1. Pembimbing: Mariaty Ibrahim 2. Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru 2829.

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PARAMEDIS RUMAH SAKIT INDRYA HUSADA PTPN III MEMBANG MUDA AEK KANOPAN SUMATERA UTARA

Oleh Syarifah Aini Pembimbing : Lena Farida

METODELOGI PENELITIAN. diharapkan dapat terwujud. Beberapa hal yang diperlukan dalam metodelogi

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV SUMBER ALAM LAMPUNG SELATAN. Oleh : Husna Purnama

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

ARIEF KURNIAWAN AMSRI NIM. B

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, PROMOSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BALI INTERCONT CARGO DENPASAR

PENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG. Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

ROZI SAPUTRA. Keywords: education, training, work performance

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INTERYASA CABANG PEKANBARU

KAJIAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

DAFTAR PUSTAKA. Alex S. Nitisemito,2005, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya. Manusia, edisi ketiga, Jakarta : Ghalia Indonesia

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA. Natalia Buntu Sarira 1

ISSN (media cetak) Jurnal Arenga Tekno, Volume 1 Nomor 1, Edisi Maret 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang)

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN KONTRAK BUILDING MAINTENANCE AND SERVICES, PADA VICO MUARA BADAK KALTIM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA P.T. BOSOWA BERLIAN MOTOR DI KOTA SUNGGUMINASA GOWA

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK, DESAIN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA JAZZ DI KOTA SURAKARTA ABSTRACT

PENGARUH PENGAWASAN MANAJER DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN HOTEL ALPHA PEKANBARU)

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

Zairina Afrida Bambang Swasto Sunuharyo Endang Siti Astuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN DEPARTEMEN PERSONALIA PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA KARANGASEM

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

Moh. Bukhori: Pengaruh Variabel Kompensasi Finansial, Variabel...33

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) POLA KERJA SAMA LUWU

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH SISTEM PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH INSENTIF FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PT. JASARAHARJA PUTERA CABANG DENPASAR

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

III. METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Malalayang. Max Pangkey

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. MARINA PUTRA INDONESIA PERWAKILAN KABUPATEN LUWU UTARA. Salju¹ Mastia Makmur²

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA BISNIS JASA PENGIRIMAN PAKET (Kasus PT. Indah Logistik Cargo Pekanbaru)

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. BANDAR TEGUH ABADI DI PEKANBARU

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V SEI GALUH KABUPATEN KAMPAR. Mestika Marisi 1 Seno Andri 2

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

PENGARUH PEMBERIAN KOMPESANSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. SEMI BARU SAMARINDA. Oleh : HERIYANTO

PERBANDINGAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA TIGA SHOWROOM MOBIL DI PONDOK BAMBU, JAKARTA TIMUR

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kemampuan Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yayasan Pendidikan Mawaridussalam

PENGARUH INSENTIF DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT 1 PADA PT PERKEBUNAN MITRA OGAN BATURAJA

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DEPARTEMEN MARKETING PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE PEKANBARU By Surya Atmaja Email : Surya_Atmaja@yahoo.com ; 081277699391 Pembimbing : DR. H. Meyzi Heriyanto, S.Sos, M.Si Jurusan Ilmu Administrasi Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 Telp. (0761) 632677, 35675 Abstrack This research was conducted in PT. Federal International Finance Pekanbaru. The setting of this problem is the influence the granting of incentives to employeer morale the Department of Marketing at PT. Federal International Finance Pekanbaru. The purpose of this research is to know the granting of incentives, morale, and know how the granting of incentives to employeer morale the Department of Marketing at PT. Federal International Finance Pekanbaru. The author uses descriptive quantitative methods of analisys. Data collection using te questionnaire. The sample used is the census.data sources used are primary data or data obtained directly from the object of research, secondary data and data collected or the outhor of the PT. Federal International Finance Pekanbaru. The results of this research shown that the granting of incentives influence significant of employeer morale the Department of Marketing at PT. Federal International Finance Pekanbaru. Keywords: Granting of incentives, workforce, department of marketing. Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 1

PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha terutama dibidang sewa guna usaha (leasing), yang disebabkan makin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi mendorong berbagai perusahaan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh kendaraan pribadi salah satunya sepeda motor. Yang mengakibatkan munculnya berbagai perusahaan penyedia kredit sepeda motor. Hal ini memicu perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia nya dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dikolaborasi dari segi teori sumber daya, dimana fungsi perubahan adalah seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Dalam perputaran roda perusahaan, salah satu faktor penentu keberhasilan adalah faktor tenaga kerja atau manusia, dan sebaliknya faktor manusia ini pulalah yang sering menimbulkan masalah. Hal ini disebabkan karena setiap manusia mempunyai kebutuhan, harapan, dan latar belakang sosial yang berbeda. Keberhasilan dalam proses kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh semangat kerja karyawan itu sendiri. Apabila karyawan memiliki semangat kerja, maka pekerjaan yang diberikan kepada mereka akan lebih cepat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan hasilnya akan sesuai dengan harapan perusahaan atau organisasi. Semangat kerja akan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan. Semangat kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab. Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sangat penting demi terciptanya kelangsungan kinerja perusahaan. Faktor semangat kerja harus diketahui oleh para pemimpin atau manajer perusahaan karena penting artinya bagi keberhasilan suatu usaha. Dikatakan penting bagi keberhasilan suatu usaha karena semangat kerja dapat mempengaruhi produktivitas dan potensi kerja karyawan. Semangat kerja yang optimal harus didukung dengan motivasi karyawan untuk bekerja secara maksimal. Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 2

Faktor insentif tentunya merupakan faktor yang harus diperhatikan untuk mendorong semangat kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Insentif atau tambahan penghasilan merupakan hal yang dapat memacu kinerja maupun semangat kerja karyawan untuk dapat meluangkan seluruh tenaga dan pikirannya dalam melakukan pekerjaan Insentif adalah bagian dari kompensasi langsung yang dibayarkan kepada pegawai karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Semakin besar kinerja seorang pegawai maka semakin besar pula insentif yang akan diterimanya. Ketepatan dan kelancaran pemberian insentif juga tentunya harus diperhatikan karena jika insentif yang diterima dalam kenyataannya sering tidak lancar tentunya hal tersebut akan membuat semangat kerja karyawan akan menurun. Bagaimana Pengaruh Antara Pemberian Insentif Terhadap Semangat Kerja Karyawan Departemen Marketing Pada PT. Federal International Finance Pekanbaru? TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pemberian insentif pada karyawan departemen marketing PT. Federal International Finance Pekanbaru. 2. Untuk mengetahui semangat kerja karyawan departemen merketing PT. Federal International Finance Pekanbaru. 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap peningkatan semangat kerja karyawan departemen marketing PT. Federal International Finance Pekanbaru. RUMUSAN MASALAH Pentingnya peranan insentif terhadap peningkatan semangat kerja karyawan pada departemen marketing PT. Federal International Finance Pekanbaru berkorelasi langsung terhadap pencapaian target penjualan yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Pemberian insentif diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja sehingga perusahaan memperoleh surplus dari hasil kerja karyawan departemen marketing. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu, KERANGKA TEORITIS Menurut Nitisemoto (1996:165), insentif adalah penghasilan tambahan yang akan diberikan kepada para karyawan yang dapat memberikan prestasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Menurut Nawawi (2003:338-339), penetapan dan pemberian kompensasi total yang meliputi gaji/upah dan insentif harus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut : a. Aspek Ketepatannya Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 3

Penyediaan pembiayaan (cost) harus diupayakan tepat waktu dan tepat sasarannya. Sasaran pertama adalah diberikan pada pekerja yang tepat, terutama pada yang berprestasi, sehingga berusaha mempertahankannya dengan memberikan konstribusi kerja yang terbaik bagi organisasi/perusahaan. Sasaran yang kedua adalah untuk kegiatan yang tepat, dalam arti diberikan dalam bentuk yang relevan dan jika berupa uang dalam jumlah memadai, guna mewujudkan keseluruhan atau salah satu aspek di dalam keamanan/jaminan dan kepuasan kerja. b. Aspek Kelayakan/Keadilan Aspek ini dimaksudkan dalam pemberian kompensasi apabila dalam bentuk barang atau uang harus memadai dalam arti dirasa cukup berharga. Aspek ini berkenaan juga dengan rasa keadilan, baik dari penerima maupun perbandingan jumlah yang diterima. Dari segi penerima dapat dibedakan antara kompensasi yang diberikan sebagai pemerataan yakni untuk semua pekerja, tanpa atau dengan membedakan penerima menurut jabatan/posisi atau kepangkatan masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Keadilan kompensasi harus dibedakan pula menurut prestasi kerja atau jasa masing-masing dalam memberikan konstribusi pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. c. Aspek Pembiayaan (Cost) yang Terkontrol dan Terkendali Kompensasi bukan saja harus sesuai dengan kemampuan organisasi/perusahaan dalam menyediakan pembiayaannya, tetapi juga harus terkontrol dan seimbang. Dengan demikian berarti meskipun keuntungan perusahaan cukup besar, tidak harus dibayar secara berlebihlebihan, sehingga berakibat kehilangan fungsinya dalam memotivasi prestasi dan persaingan. Menurut Nitisemito (1996:62) semangat dan kegairahan kerja dapat diartikan dalam dua kelompok yaitu semangat kerja adalah melakukan kerja secara lebih giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik, sedangkan kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Menurut Anoraga dan Suyati (1995:76) semangat kerja dapat diukur melalui indikator-indikator kerjasama, disiplin kerja, dan kegairahan kerja. a. Kerjasama Kerjasama berarti bersama-sama kearah tujuan yang sama. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, kerjasama sangat dibutuhkan agar pekerjaan yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik dan lebih cepat. Adanya kerjasama yang baik antar karyawan akan mempermudah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, berbeda apabila suatu pekerjaan dilakukan sendiri. Kerjasama menciptakan hubungan yang harmonis antar karyawan, sehingga dapat mendorong semangat kerja karyawan. Didalam perusahaan kerjasama dapat dilihat dari: Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 4

1. Kesedian para karyawan untuk bekerjasama dengan temanteman sekerja maupun dengan atasan mereka yang berdasarkan untuk mencapai tujuan bersama. 2. Kesediaan untuk saling membantu diantara teman-teman sekerja sehubungan dengan tugasnya. b. Disiplin Kerja Disiplin kerja perlu diciptakan dan ditegakkan dalam sebuah perusahaan baik yang bertujuan pada lembaga maupun pada aspek manusianya. Maksud dari adanya disiplin kerja ini adalah agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Moekijat (1999:138) mengemukakan bawa ada hubungan antara disiplin kerja dengan semangat kerja yang tinggi. Seperti pendapatnya yaitu apabila pegawai merasa bahagia dalam pekerjaannya maka pada umumnya memiliki kedisiplinan kerja, sebaliknya apabila moril kerja atau semangat kerja mereka rendah maka mereka dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mengajukan hipotesa Diduga pemberian insentif memberikan pengaruh terhadap semangat kerja karyawan departemen marketing pada PT. Federal International Finance Pekanbaru. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Federal International Finance Pekanbaru yang terletak di Jln. Soekarno Hatta No. 30-31 Pekanbaru. Penentuan Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2003:109). Dan sampel padapenelitian ini adalah semua populasi dijadikan sebagai Kerangka Pemikiran dan Hipotesis responden, artinya pengambilan Variabel x sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. Pemberian Insentif Sampel pada penelitian ini adalah 19 Variabel y orang. 1. Aspek Ketepatan Semangat Kerja 2. Aspek Kelayakan / Teknik Analisa Data 1. Kerjasama Teknik yang digunakan untuk Keadilan mengukur variabel dalam penelitian 2. Disipin Kerja ini digunakan skala Likert, dalam 3. Aspek Pembiayaan 3. Kegairahan menganalisa data digunakan analisa Jom (cost) FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober Kerja 2014 5 Nawawi (2003 : 338-339) Anoraga (1995:76)

statistic inferensial dengan menggunakan alat regresi linier sederhana. Persamaan regresinya : Y = a + bx, uji korelasi, uji determinasi, dan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui hubungan pemberian insnetif terhadap semangat kerja karyawan maka digunakan metode Regresi Linear Sederhana dengan persamaan regresi Y = a + bx. Dimana nilai a dan b di dapat dari: ( )( ) ( ) ( ) Dimana : Y = variabel tingkat penjualan a = konstanta bx = koefisien variabel strategi promosi (Arikunto,2006) b = 19 ( 9.827) (335) (548) 19 (6.013) (335) 2 b = 186.713 183.580 114.247 112.225 b = 3.133 2.022 b = 1,549 ( ) ( ) α = 548 (1,549 x 9.827) 19 α = 548 15,222 19 α = 532,778 19 α = 28,04 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi: Y = 28,04 + 1,549X. Persamaan ini selalu membawa arti bahwa setiap perubahan variabel independent (X), yaitu pemberian insentif akan berpengaruh pada variabel dependent (Y), yaitu semangat kerja. Koefisien regresi variabel semangat kerja menyatakan bahwa setiap penambahan usaha meningkatkan semangat kerja akan meningkatkan pemberian insentif sebesar 1,549. Untuk menganalisis koefisien korelasi linier sederhananya (r) atau untuk melihat hubungan keduanya dilihat dengan rumus: ( )( ) * ( ) + * ( ) + (Arikunto,2006) r = 19 x 9.827 (335) 19(6013) (335) 19(16.282) (548) r = 186.713 183.580 114.247 112.225 309.358 300.304 r = 3.133 2.022 9.054 r = 3.133 (44,96)(95,15) r = 3.133 4.277 r = 0,732 Dan dari perhitungan di atas didapat nilai r sebesar 0,732. Dari perhitungan tersebut diketahui Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 6

bahwa terdpat pengaruh positif antara pemberian insentif dan semangat kerja sebesar 0,732. koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,732 termasuk ke dalam kategori Kuat yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara pemberian insentif dan semangat kerja. Selanjutnya setelah nilai r (koefisien korelasi) diketahui, maka dilakukan perhitungan r (koefisien determinasi). Besarnya koefisien determinasi (r 2) adalah pengkuadratan nilai r, yaitu: r 2 = (0,732) 2 = 0,535 r 2 = 0,535 x 100% = 53,5%. Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel (X) Pemberian Insentif terhadap variabel (Y) Semangat Kerja, sehingga diperoleh besarnya pengaruh pemberian insentif terhadap semangat kerja adalah 53,5%, sedangkan sisanya sebesar 46,5% disebabkan oleh faktor lain. Selanjutnya akan dilakukan uji signifikansi yang merupakan pengujian untuk melihat apakah hubungan yang ditemukan itu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi yang berjumlah 19 orang, dengan signifikan 5% dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika t hitung > t tabel maka variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Ho ditolak, Hi diterima). 2. Jika t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Ho diterima, Hi ditolak). Dari perhitungan di atas diperoleh t hitung sebesar 4,424. Diketahui nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 % (2-tailed) dengan persamaan berikut: t tabel = n k 1 : alpha/ 2 = 19 1 1 : 0,05/ 2 = 17 : 0,025 = 1,729 keterangan: n : jumlah k : jumlah variabel bebas 1 : konstan Adapun hipotesisnya: H a (alternatif) : t hitung > t tabel H o (nol) : t hitung > t tabel Nilai t hitung = 4,424 > t tabel = 1,729, artinya hipotesis yang menyatakan bahwa pemberian insentif berpengaruh terhadap semangat kerja dapat diterima. Pada tingkat signifikasi 5% menunjukkan bahwa pemberian insentif berpengaruh terhadap semangat kerja. Dan hal ini mendukung teori Mutiara S. Pangabean yang mengatakan bahwa insentif merupakan imbalan langsung yang Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 7

dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengansumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Secara umum pemberian insentif pada PT. Federal International Finace Pekanbaru dinyatakan cukup baik. 2. Secara umum semangaetkerja karyawan departemen marketing pada PT. Federal International Finance Pekanbaru dinyatakan cukup baik. 3. Pemberian Insentif memberikan pengaruh terhadap semangat kerja departemen marketing pada PT. Federal International Finance Pekanbaru. Hubungan antara pemberian insentif dan semangat kerja berkorelasi positif, artinya ada hubungan yang kuat antara pemberian insentif dengan semangat kerja. Saran 1. PT. Federal International Finance Pekanbaru sebaiknya mengevaluasi kembali mengenai sistem penetapan pemberian isnentif yang diberlakukan pada karyawan departemen marketing, misalnya dengan menambah insentif yang akan diberikan. Tentu hal itu akan akan meningkatkan semangat kerja karyawan dan target dapat terealisasi. 2. Semangat kerja karyawan yang sangat kurang dalam bekerjasama dengan sesama karyawan departemen marketing lainnya, maka PT. Federal International Finance sebaiknya membuat terget penjualan secara tim. Sehingga akan tercipta kebersamaan dan hubungan yang harmonis serta karyawan tidak akan memikirkan diri mereka sendiri lagi. Kemudian dilain kesempatan, perusahaan juga bisa mengadakan acara-acara yang mempererat hubungan antar karyawan, misalnya acara ulang tahun perusahaan atau outbound. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji dan Suyati, Sri, 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya. Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Heidrajchman, dan Suad Husban, 2002, Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE. Handoko, Hani, T, 1998, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE. Hariandja, Effendi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 8

Hasibuan, Malayu, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: CV. Haji Mas Agung. Koontz, Harold And Donell, Cyrill, O, 1986, Manajemen Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga. Manullang, 1996, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia., 2000, Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia., 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE., 2001. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pangabean, Mutiara, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Penerbit Alfabeta. Umar, Husein, 2001, Metode Riset Bisnis, Jakarta: Gramedia. Wursono, 2002, Dasar-Dasar Manajemen Personalia, Jakarta: Pustaka Dian. Marihot, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Utama. Moekijat, 1994, Manajemen Personalia. Alumni Bandung., 1999, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. Nawawi, Hadari, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nitisemito, Alex, 1992. Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia., 1996. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta. Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 9