BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERUBAHAN TATA RUANG PADA RUMAH TINGGAL INDIS DI KAMPUNG KWARASAN MAGELANG

BAB VI KESIMPULAN. analisa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : jenis pekerjaan yang dilakukan pemilk rumah.

STUDI PERUBAHAN FUNGSI RUANG PADA UNIT RUMAH TINGGAL DI CLUSTER ORLANDO DAN GEORGIA, KOTA WISATA CIBUBUR

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Konsep Desain Partisi Dengan Sistem Modular Untuk Hunian Dengan Lahan Terbatas Di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang terus mengalami perkembangan, studi ini membahas tentang

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha.

POLA LETAK STRUKTUR PONDASI PADA RUMAH LAMA PEKANBARU

SYSTEM OF SETTING MASYARAKAT KAMPUNG SANGIR DI MUARA SARIO MANADO

POLA PERMUKIMAN INDIS KARYA KARSTEN STUDI KASUS : KWARASAN, MAGELANG

Sabua Vol.7, No.1: Maret 2015 ISSN HASIL PENELITIAN

FAKTOR - FAKTOR DETERMINAN TRANSFORMASI RUMAH DI BALI

TRANSFORMASI RUMAH: PROSPEKNYA UNTUK MEMPERBAIKI KEADAAN RUMAH DI INDONESIA (SUATU STUDI PENDAHULUAN)

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

PENATAAN INTERIOR UNIT HUNIAN RUMAH SUSUN SEWA SURABAYA SEBAGAI HASIL DARI PROSES ADAPTASI BERDASARKAN PERILAKU PENGHUNI

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Erin. Pola Kampung Kota pada Lahan Berkontur. Jurnal Arsitektur Tatanan. Bandung. Vol. 2. No. 3 Januari 2000.

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

Rully. Abstrak. Kata kunci: peran pendampingan masyarakat, degradasi kualitas kawasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Metodologi Penelitian (RA ) : Ir. Purwanita Setijanti. M.Sc. Ph.D : Ir. Muhammad Faqih. M.SA.Ph.D. Bagoes Soeprijono Soegiono

PERUBAHAN POLA RUANG DALAM PADA HOME INDUSTRY SARUNG TENUN SAMARINDA DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

PEREMAJAAN PEMUKIMAN KAMPUNG PULO DENGAN PENDEKATAN PERILAKU URBAN KAMPUNG

Bintarto, R Pengantar Geografi Kota. Penerbit U.P. Spring, Yogyakarta. Budihardjo, Eko Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan,

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

PRINSIP PENATAAN RUANG PADA HUNIAN MUSLIM ARAB DI KAMPUNG ARAB MALANG

PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN APRESIASI BUDAYA / 2 SKS

Abito Bamban Yuuwono. Abstrak

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. besar dari sejak awalnya berdirinya desa (kurang lebih 150 tahun yg lalu)

BAB I PENDAHULUAN. A. Perumusan Masalah

Keterikatan Pekarangan terhadap Ruang Dalam berdasarkan Atribut Privasi pada Kawasan Hunian Jeron Beteng Kraton Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat. Komponen-komponen pendukung kota dapat dibuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pada dasarnya hunian tidak dapat dilihat sebagai tempat hidup saja

Tipologi Arsitektur Fasad Bangunan Kantor Kolonial di Kawasan Kota Lama Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penjajahan Belanda di Indonesia membawa pengaruh penting bagi aspek

STUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR. Oleh : PRIMA AMALIA L2D

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masuknya kebudayaan baru dan

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

POLA RUANG DALAM RUMAH PANGGONG DI KAMPUNG BONTANG KUALA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Pola Perubahan Rumah Subsidi dan Dampaknya bagi Kenyamanan Penghuni

TATA RUANG RUMAH DINAS TNI AL BERDASARKAN PRIVASI PENGHUNINYA (Studi kasus Perumahan Dinas Kompleks TNI AL Gedangan Sidoarjo)

Lalu Mulyadi dan Agung Murti Nugroho, Karakter Fisik Kota Cakranegara

SEMINAR NASIONAL ARSITEKTUR PERTAHANAN (ARSHAN) 2014 Insting Teritorial dan Ruang Pertahanan

Penerapan Tema Cablak pada Rancangan Rumah Budaya Betawi

Tipomorfologi Fasade Bangunan Pertokoan di Sepanjang Ruas Jalan Malioboro, Yogyakarta

Carmona, M., Heath, T., Oc, T., Tiesdell, S., 2003, Public Places - Urban Spaces, Architectural Press, Oxford.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KOTA DAN PEMUKIMAN / 2 SKS

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pada Bab IV yaitu analisis kebudayaan

: Sejarah Kebudayaan Indonesia (History of Indonesian Cultural) Prasyarat : - Deskripsi MK :

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

14 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi

PERKEMBANGAN TATA RUANG DAN BENTUK RUMAH ATAS AIR KAMPUNG MARGASARI BALIKPAPAN

KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PENGHUNI DENGAN PERUBAHAN LOKASI DAN KARAKTERISTIK HUNIAN (STUDI KASUS RUSUNAWA PLGB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA. Ayub Bakar, M Peranan Ekonomi Subsistens Dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok Rumah Tangga Kota. Jakarta. Yayasan Ilmu ilmu Sosial.

Morfologi Spasial Hunian di Desa Wisata Sendangduwur Kabupaten Lamongan

biasa dari khalayak eropa. Sukses ini mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk menggiatkan lagi komisi yang dulu. J.L.A. Brandes ditunjuk untuk

RUMAH TINGGAL. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

TERITORIALITAS RUANG SOSIAL BUDAYA PADA PERMUKIMAN ETNIS MADURA-HINDU DUSUN BONGSO WETAN GRESIK

PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RANCANG RUMAH SUSUN DI KEDIRI

Rumah Susun Kali Jagir di Surabaya

Pertimbangan Penentuan Ketinggian Panggung pada Rumah Melayu Kampar

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN. tersebut memiliki kaitan erat dengan cara pandang orang Sabu tentang sesama

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan membahas tentang latarbelakang, pertanyaan penelitian, tujuan

IDENTIFIKASI POTENSI KEMAMPUAN MASYARAKAT KAMPUNG MATRAMAN SALEMBA DALAM PENINGKATKAN KUALITAS RUMAH SESUAI PRINSIP RUMAH SEHAT

EKSPLORASI DENAH RUMAH TINGGAL DI LAHAN MAGERSARI

ANALISA KEBUTUHAN LUAS MINIMAL PADA RUMAH SEDERHANA TAPAK DI INDONESIA. Analysis of Minimum Space for Low Cost Landed House in indonesia

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Supartinah PGSD FIP UNY

TERITORI RUANG PADA RUMAH PRODUKTIF BATIK DI KAUMAN, PEKALONGAN JAWA TENGAH

TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KRATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT AKIBAT KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII

Pendampingan dalam Pendataan Bangunan di Kawasan Permukiman Tradisional 3-4 Ulu Palembang

PARTISIPASI MASYARAKAT KAMPUNG KUMUH DALAM UAPAYA PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1 Sri Handayani 2, Rubianto Ramelan 3, Sukadi 4, Maman Hilman 5

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. bab 4 yang telah dibuat mengenai perancangan kawasan dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. Definisi perkembangan menurut kamus bahasa Indonesia adalah suatu proses

EKSISTENSI RUMAH TRADISIONAL BANJAR SEBAGAI IDENTITAS KAWASAN BERSEJARAH DI KELURAHAN KUIN UTARA, BANJARMASIN

KONSEP TENTANG HOME DAN IDENTITAS ARSITEKTUR HUNIAN

modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal abad XX, kemudian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University

BAB III METODE PENELITIAN

D.03 PERAN RUANG TERBUKA SEBAGAI RUANG SOSIALISASI ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA

BAB V PENUTUP. frekuensi berbelanja minimal 3x dalam sebulan. Namun mereka. orang tua, yaitu dari hasil kerja sambilan.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN ALUN-ALUN MALANG

KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati

DAFTAR PUSTAKA. (1985). Pengantar Tataletak Perumahan. Intermedia, Bandung.

Transkripsi:

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN VII.1. Penelitian perubahan tata ruang ini menemukan 3 macam fenomena, yaitu (1) perubahan ruang, (2) perubahan ruang-ruang, dan (3) ruang yang tetap. Temuan pertama (1) perubahan ruang mencakup 4 hal (a) penambahan jumlah ruang, (b) penambahan jenis ruang, (c) perubahan fungsi ruang, dan (d) perluasan ruang. Temuan kedua (2) Perubahan ruang-ruang terjadi pada sisi belakang, sisi kanan dan sisi kiri kapling rumah. Temuan ketiga (3) ruang yang tetap meliputi teras, ruang tamu, ruang keluarga, ruang kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan gudang. Perubahan tata ruang terkait dengan konteks mikro (riwayat keluarga, struktur keluarga, hobi/ selera/ kebiasaan, pergaulan, kognisi) dan makro (kondisi ekonomi, sosial, dan budaya). Penelitian ini menemukan bahwa faktor mikro lebih dominan dari pada faktor makro dalam mempengaruhi perubahan tata ruang rumah tinggal Indis di Kampung Kwarasan Magelang. Dalam perubahan tata ruang, aspek fungsi dan aspek organisasi merupakan aspek yang lebih banyak terjadi dari pada aspek hirarki dan aspek privasi. Aspek fungsi berubah karena pengaruh (1) Riwayat Keluarga, (2) Struktur Keluarga, (3) Hobi, (4) Pergaulan, (5) Kognisi, (6) Ekonomi, (7) Sosial, dan (8) Budaya. Aspek organisasi berubah karena pengaruh (1) Riwayat Keluarga, (2) Struktur Keluarga, (3) Hobi, (4) Pergaulan, (6) Ekonomi, (7) Sosial,dan (8) Budaya. 123

VII.1.1 Faktor Mikro Riwayat Keluarga berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Privasi berubah karena dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga, Struktur Keluarga, dan Hobi/ Kebiasaan. Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Hobi/ Kebiasaan, Pergaulan, Ekonomi, dan Sosial. Organisasi berubah karena dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga, dan Struktur Keluarga Struktur Keluarga berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Privasi berubah karena dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga, Struktur Keluarga, dan Ekonomi. Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Struktur Keluarga, dan Hobi/ Kebiasaan. Organisasi berubah karena dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga, Sosial, dan Budaya Hobi/ Kebiasaan berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Privasi berubah karena dipengaruhi oleh Hobi/ Kebiasaan. Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Hobi/ Kebiasaan, Pergaulan, dan Sosial Pergaulan berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Hobi/ Kebiasaan, Pergaulan, dan Sosial. Organisasi berubah karena dipengaruhi oleh Hobi/ Kebiasaan, Pergaulan, dan Sosial Kondisi Kognisi berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Kognisi. Hirarki berubah karena dipengaruhi oleh Kognisi dan Ekonomi VII.1.1 Faktor Makro Kondisi Ekonomi berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Privasi berubah karena dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga, dan Hobi/ Kebiasaan. Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Struktur Keluarga, dan Pergaulan. Hirarki berubah karena dipengaruhi oleh Kognisi dan Budaya. Organisasi berubah karena dipengaruhi oleh Ekonomi, dan Sosial 124

Kondisi Sosial berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Hobi/ Kebiasaan, Pergaulan, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Organisasi berubah karena dipengaruhi oleh Pergaulan dan Sosial Kondisi Budaya berpengaruh terhadap perubahan tata ruang rumah tinggal. Aspek Fungsi berubah karena dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga dan Pergaulan. Hirarki berubah karena dipengaruhi oleh Budaya. Organisasi berubah karena dipengaruhi oleh Sosial VII.2 Saran Sejalan dengan perkembangan faktor makro dan faktor mikro yang mempengaruhi perubahan tata ruang terhadap keberadaan rumah tinggal Indis yang berada di Kampung Kwarasan lambat laun pasti akan semakin mengalami kepunahan akibat perubahan bentuk bangunan yang mulai menghilangkan ciri khas arsitektur Indis tersebut. Untuk itu perlu suatu langkah dan kesadaran untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan nilai-nilai budaya arsitektur tradisional dalam hal ini arsitektur Indis sebagai peninggalan asitektur Indis pada jaman kolonial, dengan menumbuhkan lagi kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melestarikan arsitektur dan budaya. Penelitian ini bisa digunakan sebagai titik awal untuk menemukembangkan arsitektur Indis yang masih bertahan sampai saat ini. Perlunya sosialisai kepada penghuni dalam melakukan perubahan agar tidak merusak atau mengubah secara total ciri khas arsitektur rumah tinggal Indis karya Thomas Karsten ini. Penelitian ini baru sebuah permulaan dari upaya mengenali tata ruang yang berkembang hingga saat ini. Sebagai awal, fokus penelitian ini baru diarahkan pada upaya menemukan kaitan antara penghuni dalam melakukan perubahan tata ruang 125

rumah. Masih diperlukan penelitian-penelitian lain untuk mengkaji latar belakang atau sejarah rumah tinggal Indis di Kampung Kwarasan ini karena tidak semua rumah tinggal Indis di Kampung Kwarasan dijadikan sampel penelitian, sehingga masih dimungkinkan untuk melakukan pengamatan terhadap seluruh rumah-rumah Indis Kwarasan sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih komprehensif. 126

DAFTAR PUSTAKA - Altman, I. 1975. The Environment and Social Behavior. Monterey, CA: Brooks/Cole. - Amad, E. 2000. Measuring the Extent of the User s Role To Influence Change in Development in Nablus, West Bank, Palestina. Housing Science, Vol. 24, No. 3, pp. 239-250. - Wijiyanti, B. 1989 Kebudayaan Jawa Dalam Seni Bangun Rumah Tradisional Di Kraton Surakarta. Skripsi: Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Jurusan Ilmu Sejarah, UNS., hlm 154. - Budihardjo, E. 1997. Arsitektur dan Kota di Indonesia. Bandung: Alumni. - Ching, F. D. 1991. ARSITEKTUR BENTUK RUANG DAN SUSUNANNYA. s.l.:s.n. - Ching, F.D. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Penerbit Erlangga. - Soekiman, D. 2000. Kebudayaan Indis Dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya Di Jawa (Abad XVIII-Medio Abad XX). Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, hlm 8. - Frick, H. 1998. SISTEM BENTUK STRUKTUR BANGUNAN. JOGJAKARTA: KANISIUS. - Handinoto. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya 1870-1940. Yogyakarta: Andi Offset, hlm 130. - Handinoto., Soehargo, P. H. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Malang. Yogyakarta: Andi Offset. hlm102. - Haryadi., Setiawan B. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku. Yogyakarta: PPPSL. - Hendraningsih, dkk. 1982. Peran, Kesan dan Pesan Bentuk-Bentuk Arsitektur. Jakarta: Penerbit Djambatan. - Kellet P., Toro A.,Haramoto, E.1993. Dweller Initiated Changes and Transformations of Social Housing: Theory and Practice in The Chilean Context. Open House International. Vol. 18 No. 4, pp. 3-10. - Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta., hlm 2. - Kurniasih, Sri. 2007. Usaha Perbaikan Pemukiman Kumuh di Petukangan Utara Jakarta Selatan. Jurnal Teknik Arsitektur Universitas Budi Luhur Jakarta. - Lutfiah. 2010. Perubahan Bentuk dan Fungsi Hunian Pada Rumah Susun Pasca Pengunian. Jurnal Ruang, Vol.2 No. 2, pp. 34 44. - Marcella L, J. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Penerbit Grasindo.

- Atmadi, P. 1986. Arsitektur Tempat Tinggal, Pengaruh Hindu, Cina, Islam dan Modern. Disampaikan pada Seminar Arsitekur Tradisional di Surabaya, 8 Januari. Javanologi. Yogyakarta. - Rapoport, A. 1977. Human Aspect of Urban Form. Oxford: Pergamon. -. 1969. House, Form and Culture. Englewood Cliffs. NJ: Prentice Hall. -. 1983. The Meaning of the Built Environment. Beverly Hills, California: - Khalkali, R. 2004. Menelusuri Pengaruh Tata Ruang Rumah Tinggal Terhadap Perilaku Penghuni pada Perumahan Real Estate : Kasus perumahan Bintaro Jaya Tangerang, Vol 3 No 2 Juli 2004 - Gilbert, R. 2002, Sejarah Tata Ruang Kota Magelang 1906-1942: Magelang Sebagai Kota Militer Belanda. Skripsi, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Jurusan Ilmu Sejarah, UNS, Surakarta, hlm 51. - Kartodirjo, S. Sejarah Pergerakan Nasional. Jilid II. Jakarta: Gramedia, hlm 82 - Sinai, I. 2001. Moving or Improving: Housing Adjustment Choice in Kumasi, Ghana. Housing Studies. Vol. 16 No. 1, pp. 97-114. - Silas, J. 2002. Perancangan Perumahan Rakyat Terpadu: Pendekatan Empirik dan Lingkungan. Jurnal. - Sueca, N.P. 2004. Transformasi Rumah: Prospeknya Untuk Memperbaiki Keadaan Rumah di Indonesia. Jurnal Permukiman Natah, Vol. 2 No. 1, pp. 1 55. - Sueca, N.P. 2005. Faktor-faktor Determinan Transformasi Rumah di Bali. Jurnal Permukiman Natah, Vol. 3 No. 2, pp. 62 101. - Sumalyo, Y. 1999. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. - Umosudiro, Sumijati. 2001. Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Suaka Peninggalan Sejarah Dan Purbakala Propinsi Jawa Tengah Dan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya. UGM, hlm 14 - Shiraisi, T.1990. Zaman Bergerak. Jakarta: Gramedia, hlm 35. - Tanudjaja, F, C. 1998. Pengantar Kepada Apresiasi Budaya, Universitas Atmajaya, Yogyakarta - Tipple, A.G. 2000. Extending Themselves: User Initiated Transformations of Government-Built Housing in Developing Countries. Liverpool: Liverpool Univ. Press.

- Tipple A.G. & Salim, A. 1999. User Initiated Extensions as Housing Supply: a Study of Government Built Low Cost Housing Estates in Malaysia. TWPR Vol. 21 No. 2, pp. 119-154. - Hoeve,Van. 1991. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru. - Sumalyo, Y. 1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. hlm 3. - Yudohusodo, S. 1991. Rumah untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri.