ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

PROSEDUR PENGGAJIAN PNS PADA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

4.1 Aktivitas Kerja Praktek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pembayaran gaji di Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai berikut:

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

N O M O R 1 T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

KESIMPULAN DAN SARAN. Lembata telah diberlakukan pada Tahun Anggaran 2009.

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN GURU TIDAK TETAP DAN GURU BANTU PADA LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ROKAN HULU

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya

ANALISI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT.PALADIN INTERNASIONAL

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT ARDAGIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN GAJI PPNPN

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 110/PMK.05/2010 TENTANG PEMBERIAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

pengertian sistem pengendalian intern ada

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN GAJI LS (GAJI INDUK, GAJI SUSULAN, DAN KEKURANGAN GAJI)

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK. keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB II LANDASAN TEORI

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI UNTUK MENGEVALUASI PENGENDALIAN INTERN PADA PT.

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. CISARUA MOUNTAIN DAIRY. : Aulia Rahma NPM :

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. 4.1 Analisis sistem informasi penggajian di UPTD Pengembangan. pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon yang sedang

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Struktur Kepegawaian Kementerian Pemuda dan Olahraga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB III ANALISIS SISTEM

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian. Tiga T. NAMA : Ariesta Rimadani Npm: Kelas: 3EB13

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBAYARAN UANG MAKAN

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEKERJA PENANGANAN PRASARANA DAN SARANA UMUM (PPSU) PADA KELURAHAN JAGAKARSA

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi salah satunya adalah pengeluaran kas (Languju et al., 2015).

SIMAKU 02 PENATAUSAHAAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV. TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI (SPJ) dari APBD pada DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT. 4.1 Landasan teori kuliah kerja praktek

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BENGKULU,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI Nama NPM Jurusan Pembimbing : Rizka Amalia Nurhilal : 2A212092 : Akuntansi : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Latar Belakang Latar Belakang Gaji merupakan pengahargaan dari perusahaan atas usaha karyawan yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang ditentukan. Dalam penghitungan gaji diperlukan ketelitian dalam penempatan, penggolongan, pencatatan serta pembayarannya. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan sistem akuntansi untuk menjalankan kegiatan penggajian dengan efektif dan efisien. Serta dikontrol oleh Sistem Pengendalian Internal agar kesalahan dan kecurangan dapat dihindari.

Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Bagaimanakah Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi? Seberapa efektifkah sistem pengendalian internal yang ada pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi yang berkaitan dengan sistem penggajian yang telah diterapkan? Tujuan Penelitian Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian yang telah diterapkan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi. Mengetahui seberapa efektif sistem pengendalian internal yang terdapat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi.

METODE PENELITIAN Data yang digunakan Data Primer, yaitu melakukan wawancara dengan Sub Bagian Keuangan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi. Data Sekunder, yaitu dokumen seperti struktur organisasi serta dokumen yang berkaitan dengan sistem penggajian. Alat Analisis yang Digunakan : Rumus Goodman s dan Kruskal Gamma

PEMBAHASAN (flowchart Penggajian) 1. Sub Bagian Kepegawaian Bagian kepegawaian membuat dokumen daftar perubahan gaji pegawai (DPP) sebanyak 2 lembar dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Pegawai. Lembar 1 dikirim ke Bagian Pembuat Daftar Gaji dan Lembar 2 diarsipkan sementara sesuai dengan abjad. Kemudian bagian kepegawaian membuat rekapan absensi sebanyak 2 lembar. Lembar 1 dikirim ke Bagian Pembuat Daftar Gaji dan Lembar 2 diarsipkan sementara dengan abjad. Keterangan : DPP : Daftar Perubahan gaji Pegawai

PEMBAHASAN (flowchart Penggajian) 2. Sub Bagian Keuangan Bagian Pembuat Daftar Gaji Bagian Pembuat Daftar Gaji menerima dokumen daftar perubahan gaji pegawai (DPP) lembar 1, dan menerima rekapan absensi lembar 1 dari Bagian Kepegawaian. Kemudian Bagian Pembuat Daftar Gaji membuat Daftar Gaji 2 lembar. DPP lembar 1 di arsipkan sementara sesuai abjad, Rekap Absensi lembar 1 dan Daftar Gaji Lembar 1 di arsipkan sementara sesuai tanggal. Daftar Gaji Lembar 2 dikirim ke Bendahara Pengeluaran. Keterangan : DPP : Daftar Perubahan gaji Pegawai

PEMBAHASAN (flowchart Penggajian) 3. Sub Bagian Keuangan Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran menerima Daftar Gaji Lembar 2. Kemudian Bendahara Pengeluaran Membuat SPP LS rangkap 2 dan SPJ Rangkap 2. Daftar Gaji lembar 2, SPP LS lembar 1 dan SPJ lembar 1 dikirim ke Pejabat Penatausahaan Keuangan SPJ lembar 2 dan SPP LS Lembar 2 diarsipkan sementara sesuai nomor. Keterangan : SPP LS : Surat Permintaan Pembayaran Langsung SPJ : Surat Pertanggung Jawaban

PEMBAHASAN (flowchart Penggajian) 4. Sub Bagian Keuangan Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK menerima Daftar Gaji lembar 2, SPP LS Lembar 1 dan SPJ lembar 1. Kemudian PPK memverifikasi Daftar Gaji Lembar 2, SPP LS Lembar 1, dan SPJ lembar 1. Apabila Daftar gaji, SPP LS, dan SPJ tersebut tidak benar dikembalikan kepada bagian bendahara pengeluaran untuk diperbaiki. Apabila benar, PPK langsung membuat SPM 2 lembar kemudian ditandatangani oleh KPA. Selanjutnya SPP LS Lembar 1 dan SPM 1 diarsipkan sementara dengan nomor. Daftar Gaji Lembar 2, SPM lembar 2 dan SPJ lembar 1 dikirim ke Bendahara Umum Daerah DPKAD. Keterangan : SPM : Surat Perintah Membayar

PEMBAHASAN (flowchart Penggajian) 5. Bendahara Umum Daerah DPKAD Bendahara Umum Daerah DPKAD menerima Daftar Gaji lembar 2, SPM lembar 2 dan SPJ lembar 1. Kemudian Bendahara Umum Daerah DPKAD memeriksa Daftar Gaji, SPM dan SPTJM, apabila dokumen tersebut tidak benar, dokumen tersebut dikembalikan PPK untuk diperbaiki, dan apabila dokumen tersebut benar maka Bendahara Umum Daerah DPKAD menerbitkan SP2D kemudian ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. SP2D yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah DPKAD dibuat rangkap 4. SP2D Lembar 1 dikirim kepada Bank Nagari Kota Bukittinggi. SP2D Lembar 2 dikirim kepada Bendahara Pengeluaran. SP2D lembar 3 dikirim ke PPK. SP2D lembar 4, Daftar Gaji lembar 2, SPM lembar 2, dan SPJ lembar 2 diarsip tetap. Keterangan : DPKAD : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

PEMBAHASAN (flowchart Penggajian) 6. Bank Nagari Bank Nagari menerima SP2D lembar 1. Kemudian Bank Nagari melakukan pemeriksaan SP2D, apabila tidak benar SP2D lembar 1 dikembalikan kepada Bendahara Umum Daerah DPKAD dan apabila benar Bank Nagari langsung memasukkan gaji ke masingmasing rekening pegawai sesuai dengan hak yang diterima oleh pegawai.

PEMBAHASAN (Data Hasil Penelitian) NO PERTANYAAN YA TIDAK I Lingkungan Pengendalian 1 Apakah Struktur organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi digambarkan dalam bagan organisasi yang jelas? 30 0 II Penilaian Risiko 8 Apakah setiap nama pegawai yang tercantum di dalam daftar gaji, memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang? 30 0 2 Apakah fungsi yang terkait dalam bagan organisasi tersebut sudah melakukan tugas sesuai dengan fungsinya? 3 Apakah bagian pencatatan kehadiran pekerjaan terpisah dari bagian pembuatan daftar gaji? 4 Apakah gaji yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan latar belakang pendidikan, jabatann dan prestasi? 26 4 20 10 9 Apakah daftar gaji di verifikasi oleh pejabat yang berwenang? 10 Apakah setiap perubahan gaji pegawai disebabkan perubahan pangkat, perubahan tarif gaji sesuai kepada surat keputusan dari pejabat yang berwenang? 11 Apakah potongan atas gaji pegawai selain pajak penghasilan didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi penggajian? 30 0 30 0 5 Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari pembayaran gaji? 12 Apakah Asuransi Kesehatan / Asuransi Jiwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat berperan besar bagi PNS? 27 3 6 Apakah pemisahan fungsi tersebut berpengaruh positif dalam pencapaian efektifitas perhitungan dan pembayaran gaji? 24 6 13 Apakah bukti transaksi keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 14 Transaksi penggajian dicatat apabila bukti yang mendukung pencatatan tersebut telah lengkap dan benar. 30 0 7 Apakah bagian penggajian Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi telah memiliki prosedur akuntansi yang jelas? 15 Setiap terjadi aktivitas dan transaksi penggajian dicatat pada periode yang seharusnya.

PEMBAHASAN (Data Hasil Penelitian) III Kegiatan Pengendalian 16 Dokumen yang berhubungan dengan penggajian selalu disimpan di dalam lemari terkunci, sehingga tidak setiap orang bebas untuk melihat ataupun mengambil dokumen tersebut. 17 Dokumen yang berhubungan dengan penggajian selalu dibubuhi tanda tangan Kepala Dinas. 18 Apakah dokumen yang berhubungan dengan penggajian memiliki nomor urut cetak? 30 0 IV Informasi dan Komunikasi 19 Apakah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja sudah menggunakan finger print untuk absensi pegawai? 20 Apakah slip gaji langsung diberikan kepada pegawai? 21 Apakah catatan penghasilan pegawai disimpan oleh bagian pembuatan daftar gaji? 22 Pemasukan identitas pekerja untuk kehadiran ke dalam mesin pencatatan waktu diawasi oleh petugas. 23 Gaji yang dibayar terdapat tanda terima yang ditandatangani oleh pekerja didepan petugas. 7 23 30 0 24 6 18 12 24 Perhitungan gaji pegawai dilakukan dengan menggunakan komputerisasi. 25 Pembagian gaji dengan menggunakan amplop. 28 2 0 30

PEMBAHASAN (Data Hasil Penelitian) V Pemantauan Pengendalian Intern 26 Apakah BPK, BPKP, atau BAWASDA selalu datang untuk mengadakan pemeriksaan? 27 Apakah Pemeriksaan tersebut 27 3 berperan besar terhadap perbaikan untuk kedepannya? 28 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi selalu di audit 19 11 oleh Auditor Independen dari Kantor Akuntan Publik. Total 720 120 = 720 120 + 120 = 600 840 = 0. 71 Hasil dari perhitungan yang menggunakan rumus Goodman s and Kruskal gamma didapatakan hasil 0, 71. Berdasarkan hasil yang diperoleh atas pernyataan dan pertanyaan yang diajukan kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi dalam hal penerapan sistem pengendalian internal pemerintah pada sistem penggajian termasuk dalam kategori pengendalian internal cukup efektif.

KESIMPULAN dan SARAN KESIMPULAN 1. Pelaksanaan sistem penggajian yang diterapkan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi telah dilaksanakan dengan cukup baik, dilihat dari struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional yang jelas. Otorisasi dan pencatatan terhadap berbagai dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dapat dilakukan dengan baik dan lengkap. Pembayaran gaji telah dilakukan melalui bank sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan perhitungan gaji. 2. Sistem Pengendalian Internal yang terdapat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi termasuk dalam kategori pengendalian internal cukup efektif. Hal ini terlihat dari kuisioener yang disebarkan dan dihitung menggunakan rumus Goodman s and Kruskal s Gamma. SARAN 1. Sebaiknya dalam melakukan pembayaran gaji agar diberikan bukti pembayaran gaji berupa slip gaji. Slip gaji tersebut merupakan penjelasan mengenai rincian gaji bersih yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi dapat meningkatkan sistem pengendalian intern pemerintah agar lebih efektif lagi di masa yang akan datang