Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

dokumen-dokumen yang mirip
Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal III 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk tahun 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

PAPARAN PUBLIK PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

Laporan Ringkas Perkembangan Operasional PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

PAPARAN PUBLIK PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

PAPARAN PUBLIK PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk. PAPARAN PUBLIK TAHUNAN Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, 31 Oktober 2016

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2009 SEBESAR AS$75,9 JUTA - 1 -

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Keempat 2016

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2009 SEBESAR AS$17,4 JUTA - 1 -

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

PRESERVING SUSTAINABILITY

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Paparan Publik PT ABM Investama Tbk

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

Paparan Publik Insidentil PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 30 Agustus 2017

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$76,2 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEEMPAT 2009 SEBESAR AS$60,0 JUTA - 1 -

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Ketiga 2012 Sebesar AS$23,4 Juta

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

PT HARUM ENERGY Tbk. Public Expose. 23 September 2015

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

TOBA BARA PEROLEH PENGHARGAAN LINGKUNGAN HIDUP PROPER AWARD

PT HARUM ENERGY Tbk. Public Expose 4 August 2016

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PT HARUM ENERGY Tbk. Pubic Expose Investor Summit and Capital Market Expo Agustus 2014

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011

PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

PT HARUM ENERGY Tbk. Public Expose

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Sebesar AS$3,8 juta Pada Triwulan Pertama Tahun 2012

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUMUMAN KINERJA KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2017 (tidak diaudit)

Paparan Publik PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 8 Desember 2016

PT Vale kembali mencetak rekor produksi tahunan

NEWS RELEASE FROM ADARO ENERGY

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

ENERGY FOR CHANGE Public Expose Marathon 2017

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$111,9 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$109,7 JUTA PADA TRIWULAN KETIGA TAHUN

Paparan Publik PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 16 November 2015

PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Public Expose Insidentil PT ALFA ENERGI INVESTAMA TBK ( FIRE ) Rabu, 18 April 2018 Ruang Seminar 1 Gedung Bursa Efek Indonesia

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Kedua 2012 Sebesar AS$1,7 Juta

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Paparan Publik May

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Pendapatan AKRA 2012 Rp ,0 miliar, naik 15,3% digerakkan oleh bisnis perdagangan dan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

Produksi triwulan kedua tahun 2015 mengalami peningkatan sementara biaya tetap kompetitif menopang penurunan harga

Untuk publikasi segera

NEWS RELEASE Jakarta, 31 Oktober 2013

Mempercepat Pengembangan Industri Hulu Untuk Pertumbuhan Usaha

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

PAPARAN PUBLIK. Dharmawangsa Hotel, Jakarta, 20 April 2015

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA)

PT Lionmesh Prima Tbk

Siaran Pers. PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Bersih Sebesar AS$13,1 juta pada Triwulan Keempat Tahun 2011

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEEMPAT 2008

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$126,3 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2015 Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

Transkripsi:

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Desember 2014

1 RINGKASAN Kelanjutan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan batubara dunia yang terutama dikarenakan oleh melambatnya pertumbuhan permintaan impor dari Tiongkok serta ketidakdisiplinan produsen-produsen utama menyebabkan kelanjutan penurunan harga batubara dunia selama tahun 2014. Dari tahun 2013 hingga tahun 2014, rata-rata harga batubara pada Newcastle (NEWC) Index menurun 17,0% dari US$ 85,3/ton di 2013 menjadi US$ 70,8/ton di 2014. Selanjutnya, pada K4 2014 harga NEWC Index mencapai titik terendah harga NEWC Index kuartalan dalam enam tahun terakhir yakni US$ 63,8/ton. Ditengah tekanan pasar batubara dunia dalam 2 (dua) tahun terakhir, PT Toba Bara Sejahtra Tbk ( Perseroan ) berhasil mengelola struktur biaya pada tingkat relatif stabil melalui serangkaian inisiatif efisiensi biaya sejak tahun 2013. Oleh karenanya, Perseroan dapat fokus kepada pertumbuhan produksi yang memberikan keuntungan. Di sepanjang tahun 2014, Perseroan berhasil menjaga momentum positif terkait kinerja operasionalnya dimana rata-rata run-rate produksi kuartalan mencapai 2,0 juta ton, yang menghasilkan EBITDA/ton tahunan sekitar US$ 8-10/ton. Mengingat lokasi konsesi ketiga entitas anak yang dimiliki Perseroan bersebelahan, pada tahun ini Perseroan berhasil memaksimalkan inisiatif efisiensi biaya melalui joint mine plan dan infrastructure sharing. Sehingga, Perseroan berhasil meningkatkan volume produksi dan penjualan masing-masing sebesar 24,6% menjadi 8,1 juta ton dan 23,4% menjadi 7,9 juta ton di tahun 2014. Selama tahun 2014, Perseroan berhasil mempertahankan rata-rata volume produksi kuartalan sebesar 2,0 juta ton dan khususnya pada K3 2014, Perseroan berhasil melampaui volume produksi tertinggi dalam sejarahnya yakni 2,3 juta ton. Di sisi keuangan, Perseroan berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 18,5% dari 2013 ke 2014. Meskipun NEWC Index Price terkoreksi sebesar 17,0%, harga jual rata-rata (ASP) Perseroan hanya turun sebesar 4,4% untuk periode yang sama. Di sisi biaya, Perseroan dapat menurunkan FOB Cash Cost sebesar 3,0% di periode yang sama. Kombinasi antara upaya penjualan yang baik melalui volume penjualan yang lebih tinggi didukung oleh pembeli berkualitas baik dan menurunnya biaya secara keseluruhan meningkatkan EBITDA sebesar 14,7% menjadi US$ 67,3 juta di tahun 2014. Sehingga, Perseroan memperoleh pendapatan yang lebih baik sebesar US$ 35,8 juta pada tahun 2014. Catatan: Penjelasan tentang kinerja Perseroan di bawah ini didasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2014 (diaudit), terutama fokus kepada kinerja operasional dan keuangan dari ketiga perusahaan tambang yaitu: PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU).

2 PRODUKSI & OPERASIONAL Volume produksi Perseroan meningkat sebesar 24,6% dari 6,5 juta ton di 2013 menjadi 8,1 juta ton di 2014 karena didukung oleh lebih tingginya kontribusi dari TMU dan IM. Volume produksi sebesar 8,1 juta ton di 2014 merupakan hasil kontribusi dari ABN sebanyak sekitar 4,4 juta ton, IM sebanyak sekitar 2,3 juta ton dan TMU sekitar 1,4 juta ton. Pertumbuhan produksi Perseroan sebesar 24,6% terutama berasal dari peningkatan produksi yang signifikan olehtmu yang didukung oleh selesainya hauling road pada K2 2013 yang menghubungkan TMU dan IM melalui ABN. Hingga akhir Desember 2014, ABN tetap merupakan kontributor utama diantara ketiga entitas anak yakni sebesar 54,3% dari total produksi Perseroan, meskipun kontribusinya mengalami penurunan dari periode tahun sebelumnya yang mencapai 64,6%. Di sisi lain, kontribusi TMU terhadap total produksi Perseroan mengalami peningkatan dari 13,8% pada 2013 menjadi 17,3% pada 2014. Kontribusi IM dan TMU sangat penting dimana mereka membukukan pertumbuhan volume produksi sekitar 64,3% dan 55,6% di 2014. Perubahan Produksi dan SR di ABN, IM dan TMU ABN IM TMU Dibandingkan periode tahun 2013 dengan SR 13,4x, SR pada tahun 2014 mengalami stabilisasi menjadi 13,3x yang mencerminkan upaya berkelanjutan Perseroan dalam meningkatkan kinerja operasionalnya ditengah-tengah kondisi harga batubara yang melemah. Meskipun demikian, dalam mengantisipasi kelanjutan penurunan harga batubara, secara kuartalan, SR mengalami kenaikan sebanyak 10,4% dari 12,5x di K3 2014 menjadi 13,8x di K4 2014 dikarenakan oleh kegiatan pre-stripping untuk menjaga kestabilan ekstraksi batubara di periode-periode berikutnya. Dalam periode yang sama, volume produksi menurun dari 2,3 juta ton menjadi 1,7 juta ton dikarenakan oleh kondisi cuaca buruk akibat curah hujan yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Rata-rata Produksi, SR, dan Jarak Buang ASP Perseroan terkoreksi sebesar 4,4% dari US$ 66,6/ton di tahun 2013 menjadi US$ 63,7/ton di tahun 2014, sementara NEWC Index Price turun sebesar 17,0% untuk periode yang sama. Lebih baiknya performa ASP dibanding NEWC Index Price dikarenakan Perseroan mampu menjual batubaranya dengan harga fixed selama akhir tahun 2013. Dalam hal volume penjualan di tahun 2014, Perseroan telah menjual sebagian besar rencana produksi batubaranya kepada pembeli berkualitas baik

3 berdasarkan kontrak dengan harga fixed di akhir tahun 2013. Mekanisme pembayaran sangat menguntungkan bagi Perseroan karena para pembeli tersebut, yang adalah pembeli berskala internasional, telah membayar nilai tertentu dimuka dari nilai kontrak. Sehingga, Perseroan dapat memaksimalkan struktur harga untuk mengantisipasi kondisi pasar batubara yang kurang menguntungkan. Ikhtisar Operasional dan Keuangan Dalam US$ juta kecuali dinyatakan lain 2013 2014 Perubahan Operasional Volume Penjualan Juta ton 6,4 7,9 23,4% Volume Produksi Juta ton 6,5 8,1 24,6% Stripping Ratio (SR) x 13,4 13,3 (0,7)% FOB Cash Cost* US$/ton 52,9 51,3 (3,0)% NEWC Index Price US$/ton 85,3 70,8 (17,0)% Average Selling Price (ASP) US$/ton 66,6 63,7 (4,4)% Kinerja Keuangan Laba (Rugi) 2013 2014 Changes Penjualan US$ juta 421,9 500,0 18,5% Beban Pokok Penjualan US$ juta 342,3 413,8 20,9% Laba Bruto US$ juta 79,6 86,2 8,3% Laba Operasional US$ juta 50,0 56,0 12,0% EBITDA** US$ juta 58,7 67,3 14,7% Laba Tahun Berjalan US$ juta 34,6 35,8 3,5% EBITDA/ton US$/ton 9,2 8,6 (6,5)% Belanja Modal US$ juta 23,3 11,8 (49,4)% Neraca 2013 2014 Changes Interest Bearing Debt US$ juta 55,9 58,1 3,9% Kas dan Setara Kas US$ juta 63,3 47,8 (24,5)% Net Debt*** US$ juta Net Cash 10,3 N/A Total Aset US$ juta 311,7 300,6 (3,6)% Total Liabilitas US$ juta 181,2 158,3 (12,6)% Total Ekuitas US$ juta 130,5 142,4 9,1% Financial Ratios Marjin Laba Bruto % 18,9% 17,2% (9,0)% Marjin EBITDA % 13,9% 13,5% (2,9)% Marjin Laba Operasional % 11,9% 11,2% (5,9)% Catatan: *FOB Cash Cost = Beban pokok penjualan termasuk royalti dan biaya penjualan depresiasi dan amortisasi **EBITDA = Laba bruto biaya penjualan G&A + depresiasi dand amortisasi *** Net Debt = Interest bearing debt Kas dan setara kas

4 LABA (RUGI) PENJUALAN Meskipun melemahnya NEWC Index Price berdampak kepada penurunan ASP Perseroan sebesar 4,4% dari US$ 66,6/ton di tahun 2013 menjadi US$ 63,7/ton di tahun 2014, Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 18,5% dari US$ 421,9 juta di tahun 2013 menjadi US$ 500,0 juta di tahun 2014 karena didukung oleh peningkatan volume penjualan sebesar 23,4% dalam periode yang sama. COST OF GOODS SOLD Peningkatan cost of goods sold sebesar 20,9% dari US$ 342,3 juta di tahun 2013 menjadi US$ 413,8 juta di tahun 2014 mencerminkan peningkatan produksi Perseroan secara signifikan yakni sebesar 24,6%, meskipun FOB cash cost yang lebih rendah. Volume produksi yang lebih tinggi umumnya meningkatkan biaya penambangan seperti OB removal, jarak overhaul, ekstraksi batubara dan bahan bakar minyak, dimana secara akuntansi ketiganya merupakan komponen terbesar dari biaya produksi. Penurunan FOB cash cost dari tahun ke tahun dari US $52,9/ton di tahun 2013 menjadi US$ 51,3/ton di tahun 2014 disebabkan oleh pelaksanaan mine plan yang lebih baik dan biaya bahan bakar minyak yang lebih rendah. EBITDA EBITDA meningkat sebesar 14,7% dari US$ 58,7 juta di tahun 2013 menjadi US$ 67,3 juta di tahun 2014, yang terutama berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan eksekusi mine plan yang lebih baik ditengah-tengah melemahnya ASP, serta penurunan biaya penambangan. Meskipun demikian, ASP yang melemah menyebabkan sedikit penurunan marjin EBITDA sebanyak 2,9%. Grafik pertama di bawah ini memperlihatkan evolusi EBITDA secara kuartalan mulai dari US$ 9,4 juta di K1 2013 hingga mencapai US$ 9,5 juta di K4 2014 dan NEWC Index Price dari US$ 93,2/ton menjadi US$ 63,8/ton untuk periode yang sama. Dari K1 2013 hingga K3 2014, Perseroan berhasil mempertahankan EBITDA yang kuat dan posisi marjin cash yang stabil di sepanjang kondisi harga batubara yang kian melemah. Meskipun demikian, dikarenakan oleh menurunnya volume produksi dan penjualan serta aktivitas pre-stripping, EBITDA menurun dari US$ 19,5 juta di K3 2014 menjadi US$ 9,5 juta di K4 2014. EBITDA vs NEWC Index Secara Kuartalan K1 2013 K4 2014 ASP vs FOB Cash Cost K1 2013 K4 2014 LABA TAHUN BERJALAN Perseroan membukukan laba tahun berjalan (sebelum kepentingan pemegang saham minoritas) sebesar US$ 35,8 juta di 2014, meningkat sebesar 3,5% dari US$ 34,6 juta di 2013.

5 NERACA ASET Per 31 Desember 2014, Perseroan memiliki aset sebesar US$ 300,6 juta atau menurun sebesar 3,6% dari US$ 311,7 juta per 31 Desember 2013. LIABILITAS Total liabilitas per 31 Desember 2014 menurun sebesar 12,6% menjadi US$ 158,3 juta dari US$ 181,2 juta per akhir Desember 2013 dan interest bearing debt meningkat sebesar 3,9% menjadi US$ 58,1 juta dari US$ 55,9 juta pada periode yang sama. Sementara itu, ukuran leverage seperti rasio Net Debt to EBITDA tercatat stabil dari kuartal ke kuartal yakni di bawah 2 kali. Net Debt to EBITDA EKUITAS Total ekuitas pada akhir Desember 2014 meningkat sebesar 9,1% menjadi US$ 142,4 juta dari US$ 130,5 juta per 31 Desember 2013, yang berasal dari laba tahun berjalan. BELANJA MODAL Hingga 31 Desember 2014, Perseroan telah menggunakan belanja modal sekitar US$ 11,8 juta, yang terutama dialokasikan untuk pembebasan lahan serta fasilitas dan peralatan operasional. MARKETING Selama 2014, Perseroan telah menjual batubaranya ke beberapa negara di Asia seperti Tiongkok, Korea, India, dan Taiwan. Beberapa trader berskala internasional dan end-users seperti perusahaan pembangkit tenaga listrik merupakan pelanggan utama Perseroan. Perseroan memaksimalkan tim marketing internal untuk memperoleh end-users berkualitas seperti yang ada di Jepang tanpa mengeluarkan biaya marketing yang signifikan.

6 Penjualan Berdasarkan Negara Tujuan Total Volume Penjualan: 7,9 juta ton 15% 2% 3% 4% 8% Tiongkok Korea 34% India Taiwan Pilipina 16% 18% Vietnam Thailand Lain-lain IKHTISAR PANDANGAN 2015 Memasuki tahun 2015, pasar batubara seaborne dunia diduga akan tetap mengalami tekanan dari kelanjutan kelebihan pasokan yang disebabkan oleh tidak terserapnya output dari produsen-produsen utama oleh tuntutan impor Tiongkok. Melemahnya permintaan impor Tiongkok disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi dalam pasar domestik Tiongkok yang tengah mengalami kelebihan pasokan, serta peningkatan akses terhadap sumber-sumber energi terbarukan. Sementara itu, kelanjutan kontribusi pasokan dari produsen-produsen atau eksportir-eksportir utama kerap menjadi perhatian dari sisi pemasokan. Maka, harga batubara dunia diduga akan tetap terbatasi dalam tempo jangka pendek sampai menengah hingga pasar batubara dapat kembali mencapai keseimbangan. Oleh karena faktor-faktor tersebut, pada tahun 2015, Perseroan akan memfokuskan sumber daya dan upayanya untuk mejaga keberlanjutan dan ketahanan bisnis. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan secara terus-menerus meningkatkan efisiensi biaya dengan mengimplementasikan executable mine plans yang dapat mewujudkan tujuan gabungan Perseroan yakni untuk mencapai target-target yang menguntungkan dan keberlanjutan cadangan jangka panjang. Sejalan dengan tujuan ini, Perseroan diharapkan mencapai target produksi sebanyak 6-8 juta ton di tahun 2015. Dari sisi marketing, Perseroan berencana untuk melanjutkan gabungan strateginya yang telah diimplementasikan yakni membangun basis pelanggan yang terdiversifikasi (meningkatkan penjualan kepada pelanggan end user), mengamankan penjualan berkualitas kepada pelanggan-pelanggan bermutu tinggi, ikut serta dalam kontrak pembayaran yang lebih menguntungkan dan meningkatkan kontrol kualitas pada pengiriman produk. Hingga saat ini, Perseroan telah mengamankan lebih dari 60% dari target volume penjualan di tahun 2015. Setelah menyelesaikan program infrastruktur upgrade di tahun 2013 yang telah meningkatkan kapasitas produksi dari 13 juta ton per tahun menjadi 16 juta ton per tahun, Perseroan berencana untuk menyediakan belanja modal sebesar US$ 10-14 juta pada tahun 2015 untuk mendukung strategi keberlanjutan yang tengah berlangsung. Rencana belanja modal Perseroan sebagian besar dialokasikan untuk memperkuat fasilitas operasi dan perangkat kerja (conveyor dan alat berat) dan sebagian sisanya untuk pembebasan lahan. SEKILAS PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK PT Toba Bara Sejahtra Tbk ( Perseroan ) adalah salah satu produsen batubara termal utama yang

7 kompetitif di Indonesia. Perseroan telah menjadi produsen batubara utama sejak tahun 2006 yang mengoperasikan 3 (tiga) konsesi tambang di Kalimantan Timur. Ketiga konsesi tambang yang saling bersebelahan ini dikelola oleh beberapa perusahaan, dimana ketiganya memiliki lokasi yang menguntungkan yaitu dekat dengan pelabuhan sungai setempat. Luas keseluruhan konsesi Perseroan mencapai sekitar 7.087 hektar. Perseroan saat ini memiliki 4 (empat) anak perusahaan, tiga bergerak di bidang produksi batubara yaitu PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU), serta satu di bidang produksi kelapa sawit yaitu PT Perkebunan Kaltim Utama I (PKU). Kepemilikan Perseroan di ABN, IM, TMU, dan PKU masing-masing adalah sebesar 51,00%, 99,99%, 99,99%, dan 90,00%. Pada 6 Juli 2012, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak 210 juta lembar saham atau 10,5% dari modal disetor dengan perolehan dana hasil IPO sebesar Rp 400,3 miliar. Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk ABN berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. ABN beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada September 2008. ABN memiliki lahan seluas 2.990 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 156 juta ton. IM berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur. IM beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai operasi pada Agustus 2007. IM memiliki lahan seluas 683 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 37 juta ton. TMU berlokasi di Loa Janan,Muara Jawa dan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TMU beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada Oktober 2011. TMU memiliki lahan seluas 3.414 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 43 juta ton. Secara keseluruhan, jumlah estimasi sumber daya batubara yang dimiliki Perseroan saat ini adalah sebesar 236 juta ton. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: PT Toba Bara Sejahtra Tbk Pandu P. Syahrir Iwan Sanyoto Corporate Secretary Head of Investor Relations (Sekretaris Perusahaan) (Kepala Hubungan Investor) Email: corsec@tobabara.com Email: iwan.sanyoto@tobabara.com Priambodo Corporate Communication (Komunikasi Perusahaan) Email: priambodo@tobabara.com

8