BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi tertentu. Semua orang pernah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. Pendahuluan. yang tidak diketahui atau dikenal (Laraia & Stuart, 1998). Sedangkan (Corey. tegang yang memaksa individu untuk berbuat sesuatu.

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki fakultas kedokteran adalah suatu keputusan yang besar. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecemasan

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

1. Bab II Landasan Teori

2013 EFEKTIVITAS TEKNIK SELF INSTRUCTION UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tanggung jawab dan peranan di universitas. Stres yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab II ini peneliti akan menjelaskan mengenai teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dialami pada waktu tertentu oleh tiap individu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. siapapun dan dimanapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, dan ras.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini banyak sekali penelitian yang menunjukkan tentang rendahnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI UJI OSCA I PADA MAHASISWA AKPER PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

BAB V PENUTUP. Mahasiswa IAIN Tulungagung sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan disertai berbagai keluhan fisik. Atkinson (2001) menyatakan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kemampuan professional yang optimal. Untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan kata lain masa dewasa adalah masa di mana seseorang semestinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang sering terjadi pada masa remaja yaitu kasus pengeroyokan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kecemasan Menghadapi Kematian Pada Lansia Pengertian kecemasan Menghadapi Kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

I. PENDAHULUAN. Ujian nasional merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan di

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh gelar sarjana (Sugiyono, 2013). Skripsi adalah muara dari semua

DEWI KUSUMA WARDHANI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Responden. a. Jenis Kelamin dan Usia. Berdasarkan rekapitulasi data, sebagian besar responden

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan salah satu emosi yang paling dasar manusia. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi tertentu. Semua orang pernah mengalami kecemasan dalam berbagai tingkatan. Respon kecemasan dapat bervariasi sesuai tingkat keparahan mereka, dari kecemasan ringan sampai panik (Curtis, 2009). Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan dan memperhatikan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman (Kaplan & Saddock, 2010). Kecemasan dapat menyebabkan seseorang tidak mampu mengerjakan tugastugas yang dihadapi. Kecemasan cenderung menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Distorsi ini dapat mengganggu proses pembelajaran dengan menurunkan konsentrasi, mengurangi daya ingat, dan mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain yaitu sebagai asosiasi (Kaplan & Saddock, 2010). Terdapat tiga komponen kecemasan yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen kognitif melibatkan konsentrasi buruk, hambatan berfikir yang terjadi selama aktivitas yang mungkin dapat mengganggu kinerja akibat kecemasan (misalnya masalah dalam mengingat suatu hal, kesulitan dalam membaca dan memahami pertanyaan). Komponen afektif mencakup rasa gelisah, tegang, dan 1

2 waspada. Komponen perilaku termasuk fokus belajar yang buruk, menghindari dan menunda pekerjaan(akinsola & Nwajei, 2013). Banyak siswa mengalami kecemasan ketika menghadapi tugas-tugas akademik yang sulit. Kecemasan sosial juga dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa. Jika siswa memiliki kecemasan sosial siswa akan merasa tidak nyaman berada dikelas dan dapat menyebabkan kecemasan akademik (Dobson, 2012). Tes dan ujian pada semua tahap pendidikan, terutama di tingkat pendidikan tinggi dianggap sebagai alat yang penting dan kuat untuk pengambilan keputusan dalam masyarakat kompetitif dalam menentukan prestasi, keterampilan dan kemampuan (Dobson, 2012). Telah ditemukan bahwa siswa secara konsisten menganggap ujian sebagai sumber kecemasan dan situasi yang dilanda ketidakpastian dalam menunjukkan prestasi siswa yang sebenarnya. Perasaan cemas selama menghadapi ujian dapat menghambat kinerja, sehingga kecemasan yang lebih tinggi menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa( Rana & Mahmood, 2010). Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menentukan hubungan antara kecemasan dan prestasi. Dalam sebuah studi, Rana & Mahmood (2010) meneliti hubungan antara kecemasan dan prestasi akademik, dan menemukan hubungan negatif antara kecemasan dan prestasi. Hasilnya juga menemukan bahwa faktor kognitif ( hambatan berfikir ) memberikan kontribusi lebih pada kecemasan daripada faktor afektif ( emosional ). Farooqi, Ghanl, & Spielberger (2012) dalam penelitian perbedaan gender dalam tes kecemasan dan prestasi akademis, menemukan bahwa mahasiswa kedokteran wanita memiliki tingkat kecemasan

3 yang lebih tinggi daripada mahasiswa kedokteran pria. Penelitian ini juga menyatakan hubungan negatif antara kecemasan dan tes prestasi akademik. Keterampilan klinis adalah salah satu prosedur yang digunakan dalam pendidikan kesehatan yang dilakukan dalam situasi yang meniru situasi klinis untuk belajar keterampilan teknis dan kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang kesehatan sebelum kontak langsung dengan pasien (Widyandana & Rahmawaty, 2008). Ujian Skill merupakan bagian dari sistem penilaian. Tujuan ujian skill yaitu menilai kompetensi dan ketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Ujian skill terdiri dari serangkaian simulasi pasien yang melibatkan anamnesis, pemeriksaan fisik, konseling atau manajemen pasien. Hal ini biasanya diamati dan dinilai langsung oleh penguji. Ujian skill ini terdiri dari beberapa stase, masing-masing sekitar 5-10 menit panjangnya (Simunovic & Grkovic, 2012). Ujian skill di Fakultas Kedokteran UMM memiliki potensi menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. Dengan kecemasan yang dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan dalam berpikir mahasiswa untuk mengerjakan soalsoal di setiap stase ujian skill sehingga berpengaruh pada prestasi. 1.2 Rumusan Masalah Adakah hubungan antara kondisi cemas dengan nilai ujian skill yang dicapai mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011?

4 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara kondisi cemas dengan nilai ujian skill yang dicapai mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011 sebelum ujian skill 2. Mengetahui nilai rata-rata ujian skill mahasiswa wanita 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1.4.1 Akademis 1. Dapat mengetahui kondisi cemas saat menghadapi ujian skill dengan prestasi yang didapat mahasiswa wanita FK UMM angkatan 2011. 2. Memberikan informasi kondisi cemas saat menghadapi ujian skill dengan prestasi yang didapat mahasiswa FK UMM angkatan 2011 sehingga diharapkan pihak akademik bisa mengkondisikan agar situasi ujian tidak terlalu mencemaskan. 3. Mengetahui warning sign kecemasan, sehingga meminimalisasi faktor resiko cemas selama menghadapi ujian skill. 4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

5 1.4.2 Masyarakat 1. Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat selingkup fakultas dan upaya mengurangi kecemasan sebelum menghadapi ujian skill sehingga memperlancar saat proses ujian skill.