BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis. Peningkatan pengguna internet dan kemudahan dalam akses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang komunikasi dan internet. Perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan melalui internet. Internet (Inter-Network) melalui sistem world wide

Judul : Pengungkapan Pelaporan Keuangan Melalui Website dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nama : I Gusti Putu Adi Diatmika NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ini telah mempengaruhi banyak bidang kehidupan seperti ekonomi, pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan internet dibandingkan dengan media lain menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. yakni mengakses laporan keuangan perusahaan melalui website

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat terutama teknologi informasi.internet merupakan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Adopsi internet

BAB I PENDAHULUAN. pengguna internet (netter) berjumlah 3,035 milyar pengguna atau 42,3 % dari. Tabel 1.1 Statistik Pengguna Internet Dunia

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi bisa membangkitkan potensial dalam menampilkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi berkembang sesuai seiring perkembangan jaman. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. satu cara untuk meraih keunggulan kompetitif jangka panjang (sustainable

BAB I PENDAHULUAN. IFR membantu perusahaan untuk memperluas penyebaran informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, serta kemudahan bagi pemakainya. Menurut O Brien (2005: 175)

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Beberapa tahun terakhir

BAB I. Pendahuluan. dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Umumnya dalam pengelolaan perusahaan, laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Manusia sangat membutuhkan teknologi bagi kelangsungan kehidupan seharihari,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aspek dan implikasi hubungan keagenan dalam praktik bisnis perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat dan persaingan bisnis

BAB 1 1. PENDAHULUAN. Pengungkapan sukarela corporate governance merupakan penyampaian informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan diperlukan oleh sejumlah besar pemakai

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderless-ness), real-time,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan timbulnya asimetri informasi. Di Indonesia, sebagian besar struktur

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa perusahaan tersebut lebih baik dibandingkan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang telah menerapkan corporate governance dengan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. berada di posisi 8 bahkan pengguna sosial media seperti: Facebook, Twitter,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal penting dalam persaingan di dunia bisnis pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. akuntan dan SEC (Securities and Exchange Commission), sehingga manfaat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public di. dikeluarkan perusahaan sebagai dasar pertimbangan investor.

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. pemakai informasi lainnya, maka risk management disclosure haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan. laporan tahunan di buat oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang semakin berubah. Perusahaan menyampaikan informasi melalui

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tingkat kelengkapan pengungkapan (disclosure) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai sumber informasi bagi para investor untuk mengevaluasi, (disclosure) yang disajikan dalam laporan tahunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kurniawan Cahyo Utomo dan Y Anni Aryani (2016)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital dianggap penting untuk. diungkap dan diperbincangkan, karena mengandung intangible asset yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAMILY CONTROL DAN FOREIGN OWNERSHIP PADA PELAPORAN KEUANGAN DI INTERNET.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori Pasar Efisien merupakan salah satu teori keuangan yang penting. Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen dan auditor. Terkuaknya skandal Enron Corporation dan WorldCom

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan publik dimaksudkan

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan risiko tersebut kepada pihak lain. terdiri dari pengungkapan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan maupun nonkeuangan. Bank Indonesia menjelaskan bahwa fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pada manajemen menjadi lebih besar sehingga menimbulkan konflik. pembentukan komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Kep-

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet dunia pun meningkat pesat tiap tahunnya, termasuk di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat telah memberikan efek positif terhadap perubahan cara perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis. Peningkatan pengguna internet dan kemudahan dalam akses menyebabkan organisasi bisnis telah banyak memanfaatkan situs internet untuk menunjang kegiatan bisnisnya. Banyak perusahaan melakukan transaksi melalui internet baik uang maupun mencari informasi yang dibutuhkan perusahaan. Internet dapat digunakan untuk setiap aplikasi bisnis yang melibatkan komunikasi data, termasuk komunikasi di dalam perusahaan maupun dengan lingkungan (McLeod, 2007). Komunikasi dengan lingkungan dapat dilakukan dengan menginformasikan laporan keuangan nonfinansial maupun finansial perusahaan kepada lingkungan. Selain sebagai sarana untuk transaksi antar perusahaan, internet dapat juga digunakan untuk menginformasikan laporan nonfinansial maupun finansial perusahaan. Perusahaan membangun dan mengembangkan sebuah website untuk menyampaikan informasi, baik informasi keuangan maupun non-keuangan yang berkaitan dengan sumber daya dan kinerja entitas pelaporan. Internet memang menawarkan suatu bentuk unik pengungkapan yang menjadi media bagi perusahaan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat luas segera mungkin (Abdelsalam & Street, 2007). Internet membuat kemungkinan yang 1

potensial bagi investor agar dapat mengakses informasi keuangan perusahaan dengan berbagai cara yang tidak mungkin dilakukan melalui media cetak (Bozcuk, 2012). Banyak perusahaan telah membangun dan mengembangkan sebuah website untuk menyampaikan informasi, baik informasi keuangan maupun non-keuangan yang berkaitan dengan sumber daya dan kinerja entitas pelaporan. Atas dasar itulah muncul suatu media tambahan dalam penyajian laporan perusahaan melalui internet atau website yang biasa dikenal dengan Internet Financial Reporting (IFR) atau CIR (Corporate Internet Reporting), yaitu informasi keuangan yang dipublikasikan melalui internet. Pelaporan keuangan di internet bertujuan sebagai media komunikasi terutama untuk investor yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan bagi investor. Penggunaan internet sebagai media pelaporan akan mempermudah investor dalam menilai kinerja perusahaan dengan melihat website yang dimiliki perusahaan dan membuka laporan keuangan yang disajikan dalam website perusahaan. Dengan menggunakan IFR, perusahaan dapat menyajikan informasi keuangan dengan biaya yang lebih hemat dan dapat menjangkau para pemakai dengan cakupan geografis yang luas. Penyebarluasan informasi keuangan melalui internet dapat menarik investor dan memberikan image yang baik bagi perusahaan (Lowengard, 1997 dalam Lestari dan Chariri, 2007). Banyak regulator dan otoritas pasar modal di seluruh dunia telah mengharuskan adanya pelaporan melalui internet. Pada bulan Agustus 2000, Securities and Exchange Commission (SEC) membuat pernyataan bahwa semua 2

perusahaan publik direkomendasikan untuk membuat dan memberikan semua informasi legal yang dimandatkan tentang kinerja perusahaan untuk diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan di waktu yang sama (Hargyantoro, 2010). Dengan kata lain, semua pemegang kepentingan dalam perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, analis dan investor harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi di internet. Pernyataan dari SEC ini mendorong lebih banyak perusahaan untuk menggunakan internet sebagai media pelaporannya untuk menghindari diskriminasi informasi. Dalam penerapannya di Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM- LK, 2012) telah mewajibkan informasi keuangan wajib diupload pada setiap website milik perusahaan. Menurut peraturan BAPEPAM-LK No. Kep- 431/BL/2012 : Emiten atau Perusahaan Publik yang penyerahan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada BAPEPAM-LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Laporan Tahunan wajib dimuat dalam laman (website) Emiten atau perusahaan publik bersamaan dengan disampaikan Laporan Tahunan tersebut kepada BAPEPAM-LK. Laman website sebagaimana dimaksud harus dapat diakses setiap saat. Dengan adanya peraturan itu, BAPEPAM-LK (2012) mewajibkan perusahaan untuk secepatnya mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi keuangan yang mungkin dapat mempengaruhi efek dan keputusan untuk berinvestasi dalam bursa efek. Pelaporan keuangan di internet bersifat sukarela. Meskipun fenomena IFR berkembang pesat akhir-akhir ini, commit akan to tetapi user masih banyak juga perusahaan- 3

perusahaan yang tidak melakukan praktik IFR (Lestari dan Chariri, 2007). Sejalan dengan tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang pengungkapan IFR, terdapat kesenjangan praktik IFR antar perusahaan. Beberapa perusahaan hanya mengungkapkan sebagian informasi keuangan menggunakan tingkat teknologi penuh pada laporan keuangan menggunakan format yang lain seperti alat-alat multimedia dan analitis. Tidak adanya aturan yang spesifik akan menyebabkan perbedaan kualitas pada laporan yang disampaikan melalui website masingmasing perusahaan. Xiao et al. (2004) mengemukakan bahwa tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam website pribadi mereka. Perbedaan kualitas informasi tersebut akan mempengaruhi keputusan pemakai informasi pada laporan perusahaan. Perusahaan mempunyai beberapa alasan atau motif dalam mengadopsi IFR. Memperluas jangkauan penyampaian informasi, memberikan informasi yang terkini, efisiensi serta efektifitas merupakan beberapa alasan mengapa perusahaan mengadopsi IFR. Ashbaugh et al. (1999) dalam Akbar (2012) menyatakan bahwa IFR dipandang sebagai alat komunikasi yang efektif kepada pelanggan, investor dan pemegang saham. IFR merupakan respon dari perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan stakeholder, khususnya investor, dengan lebih baik dan lebih cepat. Jones (2002) dalam Abdelsalam et al. (2008) berpendapat bahwa responsiveness merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan mempengaruhi kepercayaan investor pada pasar modal. Pengungkapan informasi pada website perusahaan juga merupakan sebagai suatu upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi atau ketidaksesuaian 4

informasi antara perusahaan dengan pihak luar. Asimetri informasi dapat terjadi karena pihak manajemen lebih banyak mengetahui tentang perusahaannya dibandingkan dengan pihak luar seperti investor dan kreditur. IFR sebagai faktor utama dalam meningkatkan nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa aspek terutama dari aspek karakteristik perusahaan, tata kelola perusahaan dan struktur kepemilikan perusahaan. Pertama, seperti yang diungkapkan dalam penelitian terdahulu, faktor-faktor yang mempengaruhi praktik IFR antara lain ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, leverage, reputasi auditor, umur listing (Lestari dan Chariri, 2007). Faktor tersebut biasa disebut sebagai aspek karakteristik perusahaan aspek penting yang mempengaruhi IFR. Kedua, penelitian Kelton dan Yang (2008) menunjukan bahwa aspek tata kelola perusahaan mempengaruhi pengukuran transparasi pengungkapan melalui praktik IFR. Faktor-faktor tata kelola perusahaan seperti komisaris independen, ukuran dewan komisaris, karakteristik komite audit mempengaruhi IFR (Puspitaningrum dan Atmini, 2012). Ketiga, penelitian lain mengenai struktur kepemilikan perusahaan juga mempengaruhi praktik IFR (Alanezi, 2009). Beragam studi telah meneliti faktor-faktor penentu kebijakan pengungkapan berbasis website dan mempelajari pengaruh praktik IFR pada perusahaan dengan menggunakan variabel karakteristik perusahaan (Boubaker, 2012; Bozcuk, 2012; Andrikopoulos dan Diakidis, 2007; Aly et al, 2008; Lestari dan Chariri, 2007; Ismail, 2002). Penelitian lain meneliti dengan menggunakan faktor-faktor tata kelola perusahaan yang mempengaruhi praktif IFR (Kelton dan Yang, 2008; Budi dan Almilia, 2008; Abdelsalam dan El-Masry, 2008; 5

Abdelsalam dan Street, 2007; Puspitaningrum dan Atmini, 2012). Tetapi, masih sedikit penelitian terdahulu yang menguji faktor-faktor struktur kepemilikan seperti family ownership (Alanezi, 2009; Haniffa dan Cooke (2002), foreign ownership (Kusumawardani, 2012; Aly et al, 2008; Almilia, 2008) dan public ownership (Alanezi, 2009; Kusumawardani, 2012). Struktur kepemilikan merupakan bagian dari faktor mekanisme perusahaan dalam melakukan pengungkapan informasi keuangan berbasis internet. Hal ini disebabkan karena struktur kepemilikan akan mendorong terjadinya pertentangan pada manajer perusahaan. Pertentangan ini terjadi karena manajer harus memilih untuk menciptakan nilai lebih bagi perusahaan atau untuk memaksimalkan kepentingan pribadinya. Struktur kepemilikan muncul akibat adanya perbandingan jumlah pemilik saham dalam perusahaan. Sebuah perusahaan dapat dimiliki oleh keluarga (family ownership), pemerintah (government ownership) maupun pihak asing (foreign ownership). Perbedaan dalam jumlah saham yang dimiliki oleh investor dapat mempengaruhi luas pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, maka semakin lengkap juga pengungkapan yang dilakukan. Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa sudah banyak penelitian mengenai IFR. Penelitian-penelitian tersebut yang banyak diteliti adalah mengenai faktor karakteristik perusahaan dan tata kelola perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan IFR, sedangkan penelitian mengenai faktor struktur kepemilikan seperti foreign ownership dan family control perusahaan terhadap 6

pengungkapan IFR masih sedikit dilakukan pengujian. Padahal faktor ini cukup relevan apabila diterapkan di Indonesia mengingat banyak perusahaan swasta nasional berada di tangan keluarga dan asing (Jakarta Consulting Group, 2008). Dengan adanya persyaratan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK (2012) peneliti bertujuan untuk mengkaji seluruh apek pengungkapan pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet yang aktif dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Masih banyak perusahan di Indonesia yang belum menyediakan informasi yang lengkap dan sesuai di website perusahaan (Kusumawardani, 2012). Penelitian ini difokuskan pada pengukuran kualitas pengungkapan informasi keuangan perusahaan dengan menggunakan praktik IFR. Indeks yang digunakan untuk mengukur praktik IFR dalam penelitian ini mengadopsi dari indeks penelitian terdahulu, yaitu indeks pengungkapan tidak dibobot (unweight) yang disusun oleh Boubaker et al. (2012). Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet. Selain itu, variabel yang akan diteliti berhubungan dan relevan dengan pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet di Indonesia. Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah Pengaruh Family Control dan Foreign Ownership pada Pelaporan Informasi Keuangan di Internet. 7

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini. 1. Apakah family control berpengaruh terhadap pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet (IFR)? 2. Apakah foreign ownership berpengaruh terhadap pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet (IFR)? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian dinyatakan berikut ini. 1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh family control terhadap pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet (IFR). 2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh foreign ownership terhadap pelaporan informasi keuangan perusahaan di internet (IFR). 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut. 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan dan memanfaatkan praktik pengungkapan dalam pelaporan berbasis internet 8

dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak, khususnya investor. 2. Bagi pengguna Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk melakukan pencarian informasi keuangan yang lebih praktis dan efisien melalui penyampaian informasi keuangan dalam website perusahaan. 3. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penentu penyampaian informasi keuangan dalam website perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini untuk bab-bab selanjutnya adalah sebagai berikut ini. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas landasan teori yang diantaranya berupa tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan dilanjutkan dengan penelitian terdahulu serta hipotesis yang dikembangkan. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, sumber dan teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukurannya, serta teknik analisis data. 9

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data. BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan, saran-saran,dan rekomendasi yang diajukan untuk penelitian selanjutnya. 10