BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet dunia pun meningkat pesat tiap tahunnya, termasuk di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Cepatnya perkembangan teknologi khususnya internet telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia. Internet berubah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi sebagian besar orang di seluruh dunia. Pengguna internet dunia pun meningkat pesat tiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Bahkan menurut survei yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia yang dirilis tahun 2015 lalu, populasi pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 88,1 juta orang pada tahun 2014 dan diperkirakan akan mencapai 112 juta orang pada tahun 2017, jumlah ini lebih besar dari jumlah pengguna internet di Jepang yang berada di peringkat ke-5 pada tahun2017 mendatang. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia diproyeksikan mencapai 3,6 miliar pengguna pada tahun (kominfo.go.id, 2016). Melihat fakta tersebut dapat dipastikan bahwa internet akan terus berkembang dan menjadi kebutuhan utama manusia hingga beberapa tahun mendatang. Adanya internet juga berdampak pada kegiatan perusahaan, kini perusahaan harus mampu memanfaatkan internet baik dalam aktivitas operasi maupun aktivitas lain yang berhubungan dengan keterbukaan informasi bagi investor. Kebutuhan investor akan informasi yang cepat memaksa perusahaan untuk mampu menyediakan informasi keuangan yang akurat dan mudah diakses. Internet merupakan jawaban akan permasalahan ini, internet dapat digunakan 1

2 untuk memenuhi kebutuhan penyediaan informasi keuangan perusahaan secara cepat serta mempermudah komunikasi antara perusahaan dengan stakeholders. Salah satu sarana komunikasi antara perusahaan dengan stakeholders-nya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan dasar bagi para stakeholders untuk menentukan dan menilai posisi keuangan perusahaan serta memberikan keyakinan pada stakeholders mengenai daya tahan perusahaan (Listyanti, 2011). Laporan keuangan yang sebelumnya berbentuk kertas sudah dianggap kurang praktis dan telah beralih menjadi bentuk digital, atau yang dikenal sebagai internet financial reporting (IFR). Dengan menggunakan IFR perusahaan dapat menyajikan informasi baik keuangan maupun non-keuangan perusahaan dengan biaya yang lebih murah dan dapat diakses dengan mudah oleh semua stakeholders tanpa terkecuali. IFR juga dapat menjangkau lebih banyak pengguna serta dapat mengungkapkan lebih banyak informasi. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk memiliki website serta memberikan informasi baik keuangan maupun non-keuangan di dalam website-nya mulai tahun Pada awal 2016 ini, sebagian besar perusahaan yang terdaftar di BEI telah memiliki website yang didalamnya sudah menyediakan informasi keuangan perusahaan. Informasi keuangan yang tersedia pada website perusahaan biasanya berbentuk annual reports dan comprehensive financial statement. Informasi keuangan tersebut disajikan di halaman investor pada website perusahaan. Selain informasi keuangan pada halaman investor juga disajikan berbagai macam informasi non-keuangan yang dapat digunakan oleh stakeholders dalam rangka pengambilan keputusan investasi. Dikarenakan 2

3 informasi tersebut berkaitan dengan proses pengambilan keputusan maka kualitas informasi yang disajian menjadi sangat penting. Dalam penelitian sebelumnya, Agboola dan Salawu (2012) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas IFR dengan variabel independen yaitu leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, umur perusahaan, tipe auditor, serta internasionalisasi perusahaan. Agboola dan Salawu (2012) memilih 77 perusahaan Nigeria yang terdaftar di Nigeria Stock Exchange sebagai sampelnya. Penelitian tersebut membuktikan bahwa 46,04% dari sampel telah memiliki website perusahaan, namun tidak menyajikan informasi laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pada website-nya. Hanya sedikit perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang mengungkapkan informasi keuangannya dengan baik. Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa hampir semua variabel independen berkorelasi positif terhadap kualitas IFR, hanya variabel profitabilitas yang berkorelasi negatif terhadap kualitas IFR. Di Indonesia juga telah dilakukan beberapa penelitian terkait dengan internet financial reporting diantaranya Bertha (2015) yang melakukan penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap kualitas IFR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage berpengaruh signifikan dan positif terhadap kualitas internet financial reporting. Sedangkan profitabilitas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kualitas IFR. Penelitian lain yang dilakukan untuk menilai IFR di Indonesia adalah Pertiwi & Hermana (2013). Dalam penelitiannya, Pertiwi & Hermana (2013) hanya menilai tingkat teknologi dan 3

4 konten dalam website perusahaan dengan membandingkan antara sektor perbankan dan non perbankan yang ada di Indonesia menggunakan indeks IFR yang dikembangkan oleh Cheng et al (2000). Ukuran dan umur listing perusahaan merupakan dua faktor penting yang berpengaruh terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, semakin besar dan tua perusahaan maka aktivitas perusahaan tersebut akan semakin banyak dan kompleks sehingga akan lebih banyak hal yang harus diungkapkan dalam laporan keuangannya. Dua faktor berikutnya yaitu profitabilitas dan likuiditas perusahaan merupakan indikasi kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan serta menjadi salah satu indikator keberlangsungan perusahaan. Going concern (keberlangsungan perusahaan) harus selalu diungkap dalam setiap pelaporan keuangan karena menjadi perhatian penting bagi investor untuk menetukan keputusan investasinya. Struktur kepemilikan modal juga menjadi faktor penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan walaupun dalam penyusunan laporan keuangan terdapat standarnya akan tetapi perusahaan akan tetap mengungkapkan informasi lain yang dibutuhkan oleh investor yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Dari latar belakang permasalahan tersebut, dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut mengenai kualitas IFR pada perusahaan -perusahaan di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya setelah ada peraturan OJK Nomor 8/POJK.04/2015 tentang kewajiban perusahaan memiliki website. Dalam penelitian ini, dipilih lima variabel dependen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan saham, serta umur listing perusahaan. Kelima variabel tersebut dipilih karena merupakan dianggap dapat 4

5 mewakili karakteristik sebuah perusahaan dan belum ada penelitian mengenai kualitas IFR yang menguji kelima variabel tersebut secara bersamaan. 1.2 Permasalahan Permasalahan pada penelitian ini adalah: Apakah faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan saham, serta umur listing perusahaan mempengaruhi secara signifikan terhadap kualitas internet financial reporting?. 1.3 Motivasi Penelitian Peneliti memberikan justifikasi mengapa isu ini penting, pertama banyak penelitian mengenai internet financial reporting sebelumnya hanya berfokus pada penilaian kualitas konten yang terdapat pada laporan keuangan yang ditampilkan pada website perusahaan. Sementara itu, pada penelitian ini cakupan penelitian diperluas yaitu menilai kualitas IFR serta menguji hubungan ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan saham, serta umur listing perusahaan terhadap kualitas internet financial reporting. Kedua, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 tentang kewajiban perusahaan yang terdaftar di BEI memiliki website dan mencantumkan laporan keuangannya di dalam website-nya baru mulai efektif pada tahun 2016 sehingga penelitian ini menjadi menarik karena dilakukan setelah peraturan tersebut ditetapkan. 5

6 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan saham, serta umur listing perusahaan dalam mempengaruhi kualitas internet financial reporting pada website perusahaan manufaktur di Indonesia. 1.5 Kontribusi Penelitian a. Bagi investor Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi investor dan pengguna informasi keuangan lainnya dalam memberikan penilaian kepada perusahaan hanya dengan membuka website yang dimiliki oleh setiap perusahaan. b. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk lebih menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas internet financial reporting, serta dapa dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai IFR. c. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan yang menggunakan internet financial reporting dalam pelaporan keuangannya agar dapat menghasilkan IFR yang berkualitas bagi stakeholders. 6

7 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang latar belakang permasalah, permasalahan, motivasi penelitian, tujuan dan kontribusi penelitian, serta sistematika penulisan pada penelitian ini. BAB 2 TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pada bab ini akan dipaparkan teori yang berhubungan dengan internet financial reporting, penelitian-penelitian sebelumnya dan pengembangan hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari desain penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, model empiris dan teknik analisis data. BAB 4 ANALISIS DATA Pada bab ini akan dideskripsikan mengenai objek penelitian, analisis data, pengujian atas hipotesis penelitian, penyajian hasil pengujian tersebut, serta pembahasan mengenai hasil analisis. BAB 5 PENUTUP Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian secara ringkas, mendiskusikan hasilnya kemudian memberikan simpulan, keterbatasan dalam penelitian ini, serta memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. 7