LAPORAN SATU TAHUN HASIL PELAKSANAAN TUGAS KABINET INDONESIA BERSATU II BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN (Oktober 2009 s. d.

dokumen-dokumen yang mirip

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

TATA CARA PELAKSANAAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL YANG DIBIAYAI OLEH SADAN USAHA

RUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

DATA PEMBANGUNAN RUSUNAWA Tahun Anggaran Direktorat Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

RENJA K/L TAHUN 2016

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

Struktur Organisasi Dinas Kimrum

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

BAB I PENDAHULUAN. Marga Jateng (PT. TMJ) dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Kepada yang terhormat, Para Pimpinan Badan Usaha Jalan Tol di seluruh Indonesia (terlampir) SURAT EDARAN TENTANG STANDAR DESAIN GERBANG TOL

Sumber: Biro Pusat Statistik

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009

DESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama JALAN TOL di Indonesia, eksemplar. Mohon Kirimkan. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

V E R S I P U B L I K

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

LAPORAN HASIL KONREG DITJEN. SUMBER DAYA AIR

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah menyebabkan

Porong Gempol (Relokasi) PT. Jasa Marga. Gempol. Pemerintah - China. Panjang (km) 36,27 40,50 122,55 9,89 13,61 38,48 34,15 31,30 171,80 29,17

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

NSPK Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

Click to edit Master title style

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21 /PRT/M/2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 BALAI PEMETAAN TEMATIK DAN PRASARANA DASAR

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Pekerjaan Umum. B u k u I n d u k KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. bis-pu 2011

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009 STATUS : 31 AGUSTUS 2010, JAM WIB

Arah Kebijakan Program PPSP Kick off Program PPSP Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

BUKU INFORMASI STATISTIK

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TA. 2018

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM JAKARTA, 7 FEBRUARI 2012

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

REVIEW PERPRES 54/2008

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK

Gambaran Pembentukan Wilayah KPH

PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

Buku Informasi Statistik Pekerjaan Umum 2014

Transkripsi:

LAPORAN SATU TAHUN HASIL PELAKSANAAN TUGAS KABINET INDONESIA BERSATU II BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN (Oktober 2009 s. d. Oktober 2010) Jakarta, 18 Oktober 2010 I. LINGKUP TUGAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM, terutama: 1. Pembangunan infrastruktur sumber daya air dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air untuk ketahanan pangan dan air baku, serta pengelolaan daya rusak air, meliputi infrastruktur irigasi, pembangunan waduk dan bendungan, prasarana pengendali banjir, prasarana pengamanan pantai dll 2. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dalam rangka mendukung kelancaran arus orang dan barang antara lain dari pusat-pusat produksi ke pusat-pusat distribusi, menuju kawasan-kawasan pariwisata, industri dll, menuju pelabuhan dan bandara nasional, aksesakses di kawasan strategis nasional seperti kawasan perbatasan, daerah tertinggal dsb 3. Pembangunan infrastruktur permukiman dalam rangka pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat baik di perkotaan dan perdesaan melalui pembangunan infrastruktur air minum, sanitasi, pengelolaan sampah, penataan kawasan kumuh dll 4. Penyelenggaraan penataan ruang, yang meliputi antara lain pengaturan dan pembinaan pelaksanaan penataan ruang di daerah 5. Pembinaan jasa konstruksi dan penelitian pengembangan bidang PU dan Permukiman II. KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2010 1. Tahun 2010, alokasi anggaran yang diperoleh Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp.36,85 Triliun atau meningkat 4,71 % dari alokasi anggaran pada tahun 2009 (Rp.35,2 Triliun). 1

2. Kemajuan pelaksanaan sampai dengan 18 Oktober 2010, rata-rata pelaksanaan program secara fisik mencapai 60,8%. Dibandingkan dengan rata-rata kemajuan pelaksanaan program secara fisik pada tahun 2009, kemajuan pelaksanaan tahun 2010 relatif lebih tinggi. Sementara kemajuan penyerapan anggaran telah mencapai 52%. 3. Saat ini sedang diusulkan ke Kementerian Keuangan untuk memanfaatkan sisa dana lelang/ tender (Rp.1,48 T) dan pencairan dana di bintang/diblokir (Rp. 1,9 T), untuk mengatasi perbaikan infrastruktur PU akibat bencana alam dan percepatan pelaksanaan kontrak-kontrak multiyears. Apabila hal ini tidak mendapat persetujuan, diusulkan untuk penghematan melalui revisi kurang sehingga prosentase penyerapan anggaran pada akhir 2010 akan lebih baik dan mencerminkan kondisi sebenarnya. 4. Uraian di bawah ini merupakan laporan hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman tahun anggaran 2010 sampai dengan minggu ketiga bulan Oktober 2010 dan capaian hasil pembangunan 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II (periode Oktober 2009 s.d. Oktober 2010). Secara ringkas laporan hasil pelaksanaan pembangunan pada tahun 2010 sampai dengan bulan Oktober, dapat dilihat pada tabel dalam lampiran. A. INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR 1. Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional telah dilakukan: a) Jaringan irigasi Peningkatan kapasitas jaringan irigasi seluas 115.000 Ha yang tersebar di beberapa lokasi antara lain daerah irigasi (DI) Lhok Guci (NAD), Nipah (Jatim),Kalibumi (Papua) dengan progres sudah mencapai 60,4 % Bendung Batanghari Irigasi Batanghari 2

Irigasi Bendung Kalibumi Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 293.044 Ha yang tersebar antara lain di Batanghari (Jambi), Jatiluhur (Jabar), Colo Barat dan Timur (Jateng), dengan progres rehabilitasi mencapai 70,3 % Pengoperasian dan pemeliharaan (OP) jaringan irigasi seluas 2.315.000 Ha, tersebar antara lain di provinsi NAD, DIY, Maluku, dll. b) Jaringan irigasi rawa Peningkatan jaringan irigasi rawa seluas 8.100 Ha, tersebar antara lain di Paleh (Bengkulu), Tambak Rakyat (Sultra), Kurik (Papua), dengan progres fisik peningkatan sudah mencapai 96,3 % Rehabilitasi jaringan irigasi rawa seluas 85.000 Ha, tersebar antara lain di Padang Lagan (Jambi), Sei Dahirang (Kalsel), dan Tambak Kadarbobo (Sulsel), dengan progres fisik rehabilitasi mencapai 81,2 %. OP jaringan irigasi rawa seluas 1.107.996 Ha,tersebar antara lain di provinsi Riau, Kalsel, Sulsel, dll, dengan progres fisik OP sudah mencapai 76 % c) Jaringan irigasi air tanah (JIAT) Peningkatan layanan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) seluas 234 Ha, tersebar antara lain di Gunung Kidul (DIY), Kudus (Jateng), dan Pulau Sumba (NTT), dengan progres fisik mencapai 86,3 % Rehabilitasi JIAT seluas 555 HA, tersebar antara lain di provinsi NAD, Gorontalo, Bali, dengan progres fisik 87,3 % OP jaringan irigasi air tanah seluas 5.120 Ha, tersebar antara lain di provinsi Lampung, Jateng, Bali dengan progres fisik 85,8 % 3

Bendung Nipah 2. Dalam rangka pengendalian banjir dan abrasi pantai, telah dilakukan antara lain: a) Pembangunan Medan Flood Control (Sei Deli dan Sei Percut) sepanjang 32.420 m dan telah diresmikan pada 26 Januari 2010 b) Penyelesaian Banjir Kanal Timur untuk pengendalian banjir di DKI Jakarta: Pembangunan struktur penampang basah prasarana pengendalian Banjir Kanal Timur (BKT) telah diselesaikan pada akhir Desember 2009 sehingga dapat mengalirkan air ke laut Dengan mempertimbangkan kendala pembebasan lahan, secara keseluruhan ditargetkan pada akhir tahun 2010, akan mencapai 78 % sementara sisanya ditargetkan selesai pada tahun 2011 c) Penyelesaian audit teknis untuk pengembalian fungsi di 534 embung/situ, 109 bendungan/ waduk, serta jaringan irigasi di 3357 DI d) Penyelesaian pembangunan Waduk Gonggang (Magetan) dan proses penyediaan pompa berikut pembangunan rumah pompa di Lokasi Desa Glonggong Kec Balerejo, Kabupaten Madiun, sebagai bagian dari prasarana pengendalian banjir di DAS Bengawan Solo 3. Dalam rangka penyediaan air baku, telah dilakukan antara lain: a) Penyelesaian Waduk Benel (Bali) pada 26 Januari 2010 dengan tampungan efektif sebesar 1,6 juta m 3. b) Penyelesaian pembangunan Embung Tambakboyo di Provinsi DIY (Januari 2010) dengan tampungan efektif sebesar 400.000 m 3, dan Bendung Sapon dengan lebar bendung sebesar 153,15 cm untuk mengairi lahan sawah beririgasi seluas 2250 ha. 3 c) Proses pembangunan Bendungan Jatigede (kapasitas 980 juta m ) di Provinsi Jawa Barat, Pembangunan Waduk Rajui dengan kapasitas 2,6 juta m 3 (Aceh), Waduk Jatibarang kapasitas 20,4 juta m 3 (Jateng), Waduk Marangkayu 9,3 juta m 3 (Kaltim) 4

Embung Tembakboyo d) Peningkatan dan pelayanan air baku untuk penyediaan air minum telah mulai dilaksanakan di 28 Provinsi dengan debit 6.431 l/detik, dimana progres pembangunan fisik telah mencapai 70,48% tersebar antara lain di provinsi Banten, Aceh, Bengkulu, DKI Jakarta, Papua, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Kepualauan Riau, Lampung, Jawa Barat, Riau, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, NTB, NTT, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimatan Timur, Jambi, Sulawesi Tenggara dan Maluku e) Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa air baku 373 km dengan kapasitas 9,68 m3/det, a.l di NAD, Sumut, Bengkulu, Sumsel, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Sulsel, Sulbar, Bali, NTB, Irian Jaya Barat f) Pembangunan Tampungan Air Baku 40 buah (10,46 m3/det) Embung Lambadeuk, waduk Paya Seunara (NAD), Kijang, Guntung (Riau), Bk Singranala, BK Cisanggarung, Bendung Karet Jamblang (Jabar), Embung Kaliombo, Bak tampungan di Wonogiri, Kr. Anyar, Embung Samiran, Embung Genting ( Jateng), Kedung Uling (jatim), Matarah, Pangi (Kalteng), Embung Bengawan, Embung Sebatik (Kaltim), Embung Bonodeaa (Gorontalo), 4 buah (Sultra) g) Rehabilitasi Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air Baku 14 buah al. Jabar, DI Yogyakarta h) Rehabilitasi Tampungan Air Baku 21 buah (0,73 m 3 /det) al. 2 embung kecil (NAD), Longstorage Cimanuk Bypass, Longstrorage Winanag, Longstorage Ciwaringin, Longstorage Cipanas, Longstrorage Pangkalan (Jabar), 1 buah di Pemali Juana, Embung Banjarejo, Embung Prangi (Jateng), 3 telaga di Gunung Kidul ( DI Yogyakarta), Entikong (KalBar), bangunan air baku di Kab. Kupang, TTU, Rote Ndao, P. Sabu (NTT) i) Pembangunan Prasarana Air Tanah untuk air minum daerah perbatasan 18 buah al di Tanjab Barat (Jambi), dan Sultra 5

Jalan Tol Kanci Pejagan B. INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN (termasuk jalan tol) 1. Dalam rangka pembangunan jalan tol, telah dilakukan antara lain: a) b) c) Penyelesaian pembangunan dan pengoperasian ruas jalan Tol sepanjang 52 km, terdiri dari: Tol Bogor Ring Road sepanjang 3,8 km (23 November 2009) Tol Kanci Pejagan sepanjang 35 km di Prov Jawa Tengah (27 Januari 2010), Jalan Tol Kebon Jeruk-Penjaringan (JORR W1) sepanjang 9,8 km, Prov DKI Jakarta (Januari 2010) dan Akses Tanjung Priok sepanjang 3,4 km Telah ditetapkan organisasi dan tata kerja BLU penuh BPJT melalui permen PU No.01/PRT/ M/2010 yang diterbitkan tanggal 22 Januari 2010. Selain itu, Renstra 2010-2014 dan Rencana Bisnis Anggaran untuk BLU-BPJT telah diselesaikan konsepnya dan sedang dalam proses penetapan aspek legalnya Evaluasi pengusahaan jalan tol pada 24 ruas berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 6/ PRT/M/2010 sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden No.13 Tahun 2010, dengan hasil evaluasi sementara, yakni: 14 BUJT dapat melanjutkan pengusahaan jalan tol karena memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekuitas. Ruas-ruas tersebut adalah ruas Cikampek Palimanan (PT Lintas Marga Sedaya), Semarang Solo (PT Trans Marga Jateng), Solo - Mantingan Ngawi (PT Solo Ngawi Jaya), Ngawi Kertosono (PT Ngawi Kertosono Jaya), Kertosono Mojokerto (PT Marga Hanurata Intrinsic), Surabaya Mojokerto (PT Marga Nujyasumo Agung), Cengkareng - Batu Ceper Kunciran (PT Marga Kunciran Cengkareng), Kunciran Serpong (PT Marga Trans Nusantara), Serpong Cinere (PT Cinere Serpong Jaya), Cinere - Cimanggis /Jagorawi (PT Trans Lingkar Kita Jaya), Cibitung Cilincing (MTD CTP Expressway), JORR Seksi W2 Utara (PT Marga Lingkar Jakarta), Bogor Ring Road (Seksi II dan III)(PT Marga Sarana Jabar), dan Gempol Pasuruan (PT Transmarga Jatim Pasuruan); 6

Flyover Simpang Polda 8 BUJT belum memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekuitas (karena seluruh atau sebagian pemegang saham tidak mampu memenuhi kebutuhan ekuitas sesuai dengan porsinya), sehingga diperlukan penguatan permodalan dan atau restrukturisasi pemegang saham dsb. Ruas-ruas tersebut adalah Pejagan - Pemalang (PT Pejagan Pemalang Tol Road) Pemalang - Batang (PT Pemalang Batang Tol Road), Cimanggis Cibitung (PT Cimanggis Cibitung Tollways), Bekasi Cawang Kp. Melayu (PT Kresna Kusuma Dyandra Marga ), Depok - Antasari (PT Citra Waspphutowa ), Ciawi - Sukabumi (PT Trans Jabar Tol), Waru (Aloha) Wonokromo Tj. Perak (PT Margaraya Jawa Tol), dan Pasuruan - Probolinggo (PT Transjawa Paspro Jalan Tol); dan 2 BUJT belum belum menyampaikan laporan keuangan secara lengkap (sebagian pemegang saham belum menyampaikan laporan keuangan), yaitu Batang - Semarang (PT Marga Setiapuritama) dan Gempol - Pandaan (PT Margabumi Adhikaraya). 2. Dalam rangka penyelesaian pembangunan lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT serta pelaksanaan preservasi peningkatan kapasitas jalan dan jembatan nasional telah dilakukan: a) Penyelesaian pembangunan Fly over Amplas sepanjang 1.200 m (Sumatera Utara), Fly Over Oerip Sumohardjo sepanjang 1.500 m (Sulawesi Selatan), Ngawi Ring Road, Jembatan Cilaki (Jawa Barat), Fly Over Cut Mutiah, Bekasi sepanjang 3.148 m (DKI Jakarta), Fly Over Cengkareng sepanjang 2.000 m (DKI Jakarta), Karawang By Pass sepanjang 11,58 km (Jawa Barat), Jembatan Bantar III, Gawe Jirak, Congot sepanjang 410 m (DIY), Jembatan Batanghari II sepanjang 1.351 m (Jambi), Jembatan Talumolo II sepanjang 205 m (Gorontalo) b) Peningkatan kapasitas jalan (pelebaran) sepanjang 1.368,72 km dengan progress mencapai 75,6% 7

Lingkar Nagrek c) Pelaksanaan konstruksi pembangunan jembatan/ Fly over/underpass sepanjang 8.674 m tersebar di beberapa lokasi antara lain flyover Merak-Balaraja Prov Banten, Gebang prov. Jabar dengan progress rata-rata mencapai 70,1 % d) Pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan lingkar/ bypass sepanjang 18,4 km dengan progress 81,7 % e) Pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan strategis di lintas selatan Jawa, perbatasan, daerah terpencil dan terluar sepanjang 184 km, dengan progress 86,9 % f) Pelaksanaan preservasi jalan sepanjang 32.349 km, dengan progress pelaksanaan mencapai 77,6 % g) Pelaksanaan preservasi jembatan sepanjang 94.069 m dengan progress 77,6% h) Pelaksanaan peningkatan kapasitas jalan di Provinsi Papua dan Papua Barat sepanjang 323 km dengan progress mencapai 78,60 % i) Prosentase jaringan jalan nasional dalam kondisi mantap mencapai 87 % 3. Telah dimulai persiapan pelaksanaan pembangunan Jembatan Selat Sunda melalui pembentukan Sekretariat Tim Nasional Persiapan Pembangunan Jembatan Selat Sunda sesuai Keppres No. 36 Tahun 2009 4. Kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan dalam mendukung arus mudik/balik lebaran 2010, melalui antara lain fungsionalisasi sementara jalan alternatif Lingkar Nagrek, pelebaran jalan di persimpangan sebidang antara jalan dan rel KA di Sumpiuh (Jawa Tengah), peninggian kapasitas jalur pantura 8

SPAM IKK Lambaro C. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 1. Dalam rangka peningkatan pelayanan air minum, sanitasi dan persampahan, telah dilakukan antara lain: a) Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) telah menambah kapasitas produksi sebesar 3.353 L/detik yang dapat melayani penduduk sekitar 33,3 juta jiwa, meliputi antara lain: SPAM IKK Ciambar kap.20 L/dt, SPAM IKK Mangunreja kap.20 L/dt, SPAM IKK Cisayong kap.20 L/dt, SPAM IKK Arahan Cantigi kap. 50 L/dt, Desa Rawan Air Pinangraja, Sukaraja kap. 10 L/dt (Jawa Barat), SPAM IKK Jatipuro kap. 25 L/dt, SPAM IKK Tawangsari kap. 30 L/dt, SPAM IKK Lebaksiu kap. 60 L/dt, SPAM IKK Kaliworo & Wadaslintang kap. 50 L/dt (Jawa Tengah), SPAM IKK kap. 2.111 L/dt di 126 lokasi, SPAM Pedesaan Reguler kap. 538 L/dt di 180 lokasi, SPAM Kab/Kota Pemekaran kap. 225 L/dt di 13 lokasi, SPAM Kawasan Kumuh Nelayan kap. 101 L/dt di 23 lokasi, SPAM Kawasan Perbatasan kap. 93 L/dt di 11 lokasi. b) Fasilitasi pembangunan/penyediaan air minum untuk mendukung kesehatan masyarakat di 314 lokasi, dengan rata-rata pembangunan fisik telah mencapai 95%. c) Fasilitasi pembangunan air limbah di 9 kab/kota (Kota Medan, Cirebon, Kota Bandung, Kota Surakarta, Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kota Banjarmasin, Kota Denpasar) dan drainase di 10 kab/kota (Banda Aceh, Lhoksumawe, Meulaboh, Kota Medan, Kota Palembang, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Makasar, Kab. Pinrang, Kota Denpasar) mencapai 67,3%. d) Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on-site (kab/kota) di 30 kawasan melalui proses pemberdayaan, dengan progres pembangunan fisik rata-rata mencapai 87,41%. e) Peningkatan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) dengan menerapkan sanitary landfill dan mengoptimalkan program 3 R (reduce,reuse dan recycle) di 6 TPA regional untuk melayani 17 Kabupaten/kota. 9

Rusunawa UNS Solo 2. Dalam rangka pengembangan permukiman, telah dilakukan antara lain: a) Penyelesaian pembangunan Rusunawa Kota Bandung (Cingised) 4 Twin Block (TB), Rusunawa Kab. Sumedang (UNPAD) 2 TB (Jawa Barat), Rusunawa Kota Pekalongan (Krapyak) 3 TB, Rusunawa Kab. Cilacap 2 TB, Rusunawa Kota Surakarta, Kel Semanggi 2 TB, Rusunawa Kab. Jepara 1 TB, Rusunawa Kab. Semarang 1 TB (Jawa Tengah), 27 TB rusunawa yang tersebar di 17 kab. b) Dimulainya proses pelaksanaan konstruksi pembangunan 37 TB rusunawa sebagai bagian penataan Kawasan kumuh pada 22 lokasi c) Dimulainya proses penyusunan RUU Perumahan dan Permukiman bersama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat 3. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan perdesaan sebagai bagian dari program PNPM, telah dilakukan antara lain: a) Untuk pelaksanaan pendampingan pemberdayaan sosial/masyarakat (PNPM Inti), telah dilakukan pelaksanaan fisik Tahap III di 4.262 kelurahan lanjutan dan pencairan BLM Tahap II Lokasi Lama di 6.306 kelurahan. b) Progres fisik pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PNPM Inti) mencapai 95,1 % di 237 kecamatan c) Untuk fasilitasi air minum berbasis masyarakat, saat ini telah disusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pada 1.188 lokasi, serta telah dilakukan Pembayaran Minggu II di 120 desa, Pembayaran Minggu III di 610 desa dan Pembayaran Minggu IV di 1049 desa. d) Fasilitasi pelayanan air minum pada 1.472 desa dengan rincian: (i) untuk desa PAMSIMAS, telah disusun RKM pada 1077 lokasi, pembayaran Tahap I mencapai 710 desa, Tahap II mencapai 12 desa dan Tahap III mencapai 1 desa; (ii) untuk desa reguler, telah dilakukan Penandatanganan Kontrak pada 152 desa rawan air dan pembangunan fisik telah dilaksanakan pada 146 desa. 10

Air Bersih Lambaro e) Pelaksanaan Community Led Total Sanitation (CLTS) dalam rangka peningkatan akses sanitasi dasar yang layak, telah tersusun RKM pada 1.077 lokasi, pembayaran Tahap I pada 710 desa, Tahap II pada 12 desa dan Tahap III pada 1 desa. f) Bantuan langsung masyarakat untuk prasarana/sarana yang rusak akibat gempa Sumatera Barat di 185 kelurahan D. PENATAAN RUANG 1. Dalam rangka pembinaan pelaksanaan penataan ruang di daerah, telah dilakukan: a) Fasilitasi penyelesaiaan revisi RTRW 33 provinsi dengan capaian 11 provinsi, telah mendapat persetujuan subtansi dari Menteri PU (6 diantaranya sudah menjadi Perda), 16 provinsi telah selesai dibahas dalam forum BKPRN, antara lain Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Sumatera Utara, dsb dan 6 provinsi sedang melakukan revisi. b) Fasilitasi penyelesaian revisi RTRW 398 kabupaten dan 1 kabupaten administrasi dengan capaian 18 kabupaten telah mendapat persetujuan subtansi dari Menteri PU (9 diantaranya sudah menjadi Perda), 7 kabupaten belum melakukan revisi RTRW-nya, 240 kabupaten sedang merevisi, 96 kabupaten dalam proses rekomendasi gubernur, dan 37 kabupaten dalam proses persetujuan subtansi di BKPRN c) Fasilitasi penyelesaian revisi RTRW 93 kota (tidak termasuk kota administratif DKI Jakarta) dengan capaian 6 kota yang telah mendapat persetujuan subtansi (3 diantaranya sudah menjadi Perda), 47 kota telah merevisi RTRW-nya, 26 kota dalam proses rekomendasi gubernur, dan 14 kota dalam proses persetujuan subtansi di BKPRN, 11

Tata Ruang Kota Balikpapan 2. Dalam rangka pengaturan penataan ruang, telah dilakukan: a. Penetapan PP No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang pada tanggal 28 Januari 2010 b. Penyampaian 9 (Sembilan) draft final Raperpres RTR Pulau/KSN oleh Menteri PU kepada Presiden untuk proses legalisasi di Sekretariat Kabinet. Draft final Raperpres ini meliputi (i) Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, (ii) Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) Batam-Bintan-Karimun, Maminasata (Makasar, Minahasa, Sungguminasa dan Takalar), Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo), Kasaba (Kawasan perbatasan negara Kalimantan, Sarawak, dan Sabah), dan Sarbagita (Denpasar, Bangli, Gianyar dan Tabanan) 3. Berkaitan dengan penyediaan data dan informasi pemanfaatan lahan eksisting hasil audit nasional pemanfaatan lahan, terutama kawasan hutan, sampai saat ini sudah tersedia interpretasi hasil analisis dan rancangan rekomendasi untuk 7 provinsi: Prov.Riau, Prov.Jambi, Prov.Kepri, Prov. Kalbar, Prov.Kaltim, Prov. Sumut dan Prov. Kalsel 4. Dalam rangka memperkuat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) sebagai lembaga sinkronisasi program pembangunan infrastruktur, telah diselesaikan Daftar Inventarisasi Masalah untuk Pembentukan Kelompok Kerja lintas sector 12

Rumah Risha Jantho E. JASA KONSTRUKSI DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN (LITBANG) a) Diundangkannya pengaturan pelaksanaan tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi Teregristrasi Kesetaraan, Keinsinyuran, dan Kearsitekturan Indonesia di ASEAN Arsitek : 14, Engineering : 38 b) Kontribusi dalam penyusunan Perpres 54 Tahun 2010 pengganti Keppres 80 Tahun 2003 c) Peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM dan kebijakan Pembina jasa konstruksi di 33 provinsi d) Tercapainya Peserta Didik Program Pusbiktek kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia dengan jumlah ± 1000, yang terdiri dari D3: 337, D4: 158, dan S2: 505 (on going) e) Tercapainya Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi Tahun 2007: 25 orang, 2008: 1.688, 2009: 1.297 dan Tahun 2010: 1.603 f) Pelaksanaan Pelatihan Project Cycle 5 Angkatan ±200 orang dari tahun 2006 s/d 2010 g) Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Terampil di seluruh Indonesia dari Tahun 2010-2014 target 3 juta orang h) Dari Tahun 1995 s/d 2010 sebanyak 225 ketrampilan dan keahlian Tenaga Konstruksi i) Pembentukan Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi untuk mendorong Investasi Konstruksi baik dari Dalam dan Luar Negeri j) Pembuatan Peta Zonasi Gempa Indonesia yang telah dilaunching pada tanggal 16 Juli 2010. 13

LAMPIRAN 14

NO PENCAPAIAN PROGRAM 1 TAHUN (2010) KEMENTERIAN PU TA.2010 PROGRAM SATUAN TARGET PENCAPAIAN (s/d Oktober) (VOL) (VOL) % DITJEN SUMBER DAYA AIR 1 Irigasi Dibangun/ditingkatkan Ha 115,000 69,437 60.4% Rehabilitasi Ha 293,044 206,010 70.3% Dijaga/dipelihara Ha 2,315,000 1,520,955 65.7% Rawa Dibangun/ditingkatkan Ha 8,100 7,796 96.3% Rehabilitasi Ha 85,000 69,054 81.2% Dijaga/dipelihara Ha 1,107,996 841,634 76.0% Air Tanah Dibangun/ditingkatkan Ha 234 202 86.3% Rehabilitasi Ha 555 485 87.3% Dijaga/dipelihara Ha 5,120 4,390 85.8% 2 Banjir Luas kawasan yang terlindungi dari bahaya banjir Ha 34,000 22,906 67.4% DITJEN BINA MARGA 1 Pembangunan Jalan Tol Km 35.0 52.0 148.6% Kanci Pejagan Km 35.0 Bogor Ring Road Km 3.8 JORR W1 Km 9.8 Akses Tanjung Priok Km 3.4 2 Jalan Nasional dalam kondisi Mantap % 87.0% 87.0% 100.0% 3 Peningkatan Kapasitas Jalan Km 1,368.7 1,034.9 75.6% 4 Pembangunan Jembatan, Flyover, dan underpass M 8,674.0 6,085.2 70.2% 5 Pembangunan Jalan Lingkar/Bypass Km 18.4 15.0 81.7% 6 Penanganan Jalan Strategis ( lintas, perbatasan, terpencil dan terluar) Km 184.0 159.8 86.9% 7 Preservasi Jalan Km 32,349.0 25,093.1 77.6% 8 Preservasi Jembatan M 94,069.0 72,969.3 77.6% DITJEN CIPTA KARYA 1 Air Bersih 314 lokasi kawasan dan desa terfasilitasi pembangunan/ penyediaan air minum untuk mendukung kesehatan masyarakat lokasi 314 298 95.0% 2 Sanitasi Jumlah kawasan yang terfasilitasi pembangunan prasarana sanitasi air limbah dan drainase kab/kota 19 13 67.3%

NO PROGRAM 3 Rusunawa Penyelesaian Pembangunan Rusunawa dan infrastruktur pendukungnya dengan sasaran selesai di akhir 2010 Dimulainya pembangunan 37 Twin Blok Rusunawa dan infrastruktur pendukungnya dengan sasaran mencapai progress 40% di akhir 2010 4 PNPM Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial/masyarakat Jumlah kecamatan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on site Jumlah desa yang terfasilitasi air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat PIRANTI LUNAK 1 Penataan Ruang RTRW Terselesaikannya RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota Kawasan Strategis Nasional Jumlah penetapan Perpres RTRW Kawasan Strategis Nasional (Perbatasan antar negara pulau besar dan kepulauan, dan metropolitan) 2 Jasa Konstruksi Meningkatnya kapasitas kelembagaan, SDM, dan kebijakan pembina jasa konstruksi Pusat dan daerah Jumlah provinsi dan kabupaten/ kota yang terbina sesuai dengan peraturan perundangundangan; di 33 provinsi dari 50 an menjadi 330 kabupaten/kota. Meningkatnya kapasitas SDM penyedia/pengguna dan masyarakat jasa SDM terampil konstruksi dan ahli bidang konstruksi 3 Penelitian dan Pengembangan Penelitian, Penyusunan Manual, Kajian adanya Perubahan Iklim, Pengembangan Teknologi Jembatan, Pengembangan Teknologi dan Manajemen Persampahan, dll SATUAN TARGET (VOL) TA.2010 PENCAPAIAN (s/d Oktober) (VOL) % Twin Blok 45 42 93.3% % 40% 18% 45.0% kelurahan/ desa 8,230 7,102 86.3% kecamatan 237 225 95.1% kawasan 30 26 87.4% desa 1,320 1,135 86.0% RTRW Provinsi RTRW Kab/Kota Raperpres 9 9 100.0% Provinsi, Kab/Kota 7 12 171.4% orang 8,000 6,732 84.2% Teknologi/ Naskah/ Manual 17 13 76.5% 56 40 71.4% 10 10 100.0%