BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah adanya listrik di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat itu

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO )

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

PROSEDUR PENAGIHAN REKENING LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR CABANG JEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA ( PERSERO )

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kantor pemerintahan dan jalan umum, serta multiguna. Pelayanan PLN kepada

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Perusahaan juga harus mampu beroperasi secra efektis dan efisien.

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awalnya perusahaan ini berdiri pada 1917 yang didirikan oleh

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi perusahaan PT PLN (Persero) dengan kebijakan restrukturisasi

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bandung berdiri Perusahaan Listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk wilayah Riau Dan Kepulauan Riau ini memiliki 4 kantor cabang, terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

Bab III Profil Perusahaan

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. akhir abad 19 ini sangatlah vital untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengembangan karir karyawan pada dasarnya berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

BAB III OBJEK PENELITIAN. Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini, menuntut suatu perusahaan untuk semakin ketat bersaing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya tidak terlepas dari gambaran umum PT. PLN (Persero) secara keseluruhan seperti yang tersaji berikut ini. Sebagai dampak dari krisis moneter yang melanda Indonesia sejak Juli 1997, PT. PLN (persero) mengalami kesulitan keuangan yang cukup serius, dan untuk mengatasi masalah tersebut maka PT. PLN (persero) mengupayakan berbagai langkah srategis sejalan dengan kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan tanggal 25 Agustus 1998 yaitu restrukrurisasi korporat, restrukturisasi keuangan, dan nasionalisasi kontrak khusus (termasuk listrik swasta). Restrukturisasi koporat meliputi pemisahan PT. PLN (Persero) ke dalam beberapa entitas baru dan memastikan bahwa entitas-entitas baru tersebut cukup layak dan berkelanjutan di masa yang akan datang yang mengharuskan PT. PLN (Persero) berubah dari company oriented menjadi organisasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan (customer oriented). Salah satu pelaksanaan restrukturisasi ini adalah terbentuknya PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sebagai Strategic Business Unit (SBU) yang ditetapkan pada tanggal 20 Februari 2001, sehingga namanya pun berubahmenjadi 8

PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat atau PT. PLN (Persero) UBD Jawa Barat. Selanjutnya dalam rangka menyongsong era globalisasi akan dibentuk Holding Company Distribusi Jawa Barat sebagai anak perusahaan yang memiliki 2 (dua) SBU yang terpisah yaitu SBU Jaringan dan SBU Retail. Restrukturisasi dalam bidang keuangan adalah meningkatkan kelayakan keuangan menjadi sangat sehat melalui strategi pemulihan kesehatan keuangan yang meliputi langkah-langkah peningkatan pendapatan dan penekanan biaya. Usaha ini mendapat dukungan dari Pemerintah dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tanggal 30 Juni 2001 tentang Harga Jual Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) dan dinyatakan dalam Tarif Dasar Listrik Tahun 2001 (TDL 2001). Guna mempersiapkan diri dalam memasuki era globalisasi yamg sarat dengan persaingan dan ketidakpastian, PT. PLN (Persero) UBD Jawa Barat perlu merevisi ulang visi, misi, filosofi, sasaran, tujuan, strategi, kebijakan organisasi dan proses bisnis terkait sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang bersifat dinamis dan kondisi lingkungan yang berubah. Kemudian melalui Surat Keputusan PT. PLN (Persero) No.120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya berubah menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya hingga saat ini yang beralamat di Jalan Jaksa Naranata No. 01 Baleendah Kabupaten Bandung. 9

2.2 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terbentuk atas serangkaian upaya Pemerintah dalam menyediakan kebutuhan tenaga listrik kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terbentuk dalam tiga masa, yaitu : 2.2.1. Masa Penjajahan Belanda Pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia telah dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan tenaga listrik, baik milik Pemerintah, Daerah Otonomi (Gemente) maupun Swasta ataupun gabungan dari Pemerintah dan Swasta. Pada tahun 1905 didirikan perusahaan listrik di Bandung dengan nama Bandoengsche Electricitiet Maatschappij atau BEM yang bertujuan membagun jaringan listrik di Bandung dan sekitarnya. Kemudian pada tahun 1919 BEM diganti menjadi Geemenschappelijke Electricitiet Bederiif Vor Bandoeng en Omsrteken atau G.E.B.E.O yang berkedudukan di Bandung dan merupakan badan usaha berbentuk perseroan terbatas. 2.2.2. Masa Penjajahan Jepang Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 1945, pendistribusian tenagan listrik di Indonesia diusahakan oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha sedangkan unit pembangkitan dan penyaluran dilakukan oleh dua instansi yaitu Seibo Denki Djigyo She pada periode 1942-1943 dan Denki Kosha pada periode 1943-1945 dengan wilayah meliputi seluruh Jawa Barat. 10

2.2.3 Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan sampai Sekarang Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 27 Desember 1957 GEBEO diambil alih oleh Pemerintah RI yang dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959 tentang penentuan Perusahaan Listrik dan Gas Milik Belanda, yang dikenakan Nasionalisasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 19 Tahun 1960 tentang PLN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan PLN Eksploitasi XI sebagai badan kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat kecuali DKI Jaya dan Tanggerang. 2.2.4. Sejarah Singkat Lahirnya PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya. Listrik mulai masuk ke kota Majalaya pada tahun 1927 dengan mendapat pengisian dari Gardu Induk Rancaekek. Sekitar tahun 1960 mulai tumbuh industri tekstil di Majalaya, sehingga mengakibatkan pemakaian listrik pun ikut berkembang dengan cepat. Maka pada tahun 1964 dibentuklah Kantor PLN Ranting Majalaya yang membawahi Kantor Jaga Ciparay, Rancaekek dan Cicalengka. PLN yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1965, lalu Peraturan Pemerintah Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1970 maka statusnya ditegaskan menjadi Perusahaan Umum (PERUM), sebagaimana yang dimaksuk dalam pasal 2 ayat 2 UU No. 9 Tahun 1969 dengan nama Listrik Negara. Pada tahun 1972, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 11

tentang Perusahaan Umum Listrik Negara, kemudian mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 013/PRT/1975 tanggal 8 September 1975 tentang Organisasi dan tata kerja Perusahaan Umum Listrik Negara, maka PLN mengadakan reorganisasi menyangkut nama, tugas dan wilayah kerja daerah berdasarkan pengumuman PLN Eksploitasi XI No. 05/DIII/SEK/1975 tanggal 1 Juli 1975 PLN Eksploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PLN Pusat No. 016/DIR/1975 tanggal 16 Juli 1975, PLN Ranting Majalaya ditingkatkan statusnya menjadi PLN Cabang kelas C. Daerah pengusahaan PLN Cabang Majalaya ini adalah wilayah eks PLN Ranting Majalaya ditambah dengan Kantor Jaga Banjaran, Soreang, Ciwidey, dan Pangalengan yang tadinya merupakan sebagian dari daerah pengusahaan PLN Cabang Bandung. Dengan adanya Program Listrik Masuk Desa (LMD) yang dimulai tahun 1977, sehingga selama jangka waktu lima tahun sejak dibentuk PLN cabang telah terjadi kenaikan jumlah pelanggan hampir 3 kali lipat dan KWH Jual 2 kali lipat. Maka berdsarkan Surat Keputusan Direksi PLN Pusat No. 151/DIR/1979 tanggal 27 Desember 1979 PLN Cabang Majalaya ditingkatkan statusnya dari kelas C menjadi kelas B. kemudian dengan Surat Keputusan Direksi PLN Pusat No. 074/DIR/1982 tanggal 5 Desember 1982 telah memutuskan meningkatkan klasifikasi PLN Caban Majalaya dari kelas B ke kelas A. Pada bulan Mei 1984 Kantor PLN Cabang Majalaya pindah dari kota Majalaya ke Baleendah. Hal ini sesuai dengan rencana Pemerintah Daerah 12

Kabupaten Bandung untuk memindahkan Ibu Kota Kabupaten dari wilayah Kota Madya Bandung ke Baleendah. Namun ternyata Ibu Kota Kabupaten Bandung tidak jadi di Baleendah dan Soreang menjadi pilihan Pemda untuk menjadi Ibu Kota Kabupaten, karena letaknya yang strategis maka kantor PLN Cabang Majalaya tetap di Baleendah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 23 tanggal 16 Juni 1994, maka bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat Cabang Majalaya diubah menjadi perusahaan perseroan (Persero) dengan sebutan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Majalaya sejak tanggal 30 Juli 1994, sesuai dengan akte pendirian. Selanjutnya, Keputusan Direksi PT. PLN Persero No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Majalaya diubah menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya. Kemudian melalui Surat Keputusan PT. PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya berubah menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya hingga saat ini yang beralamat di Jalan jaksa Naranata No. 01 Baleendah Kabupaten Bandung. 13

2.3 Maksud dan Tujuan Berdirinya Perusahaan Maksud didirikannya PLN adalah untuk mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan tujuan untuk : 1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong kegiatan ekonomi. 2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat. 3. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan tenaga listrik yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. 4. Penyediaaan tenaga listrik untuk kebutuhan masyarakat. 2.4 Landasan Hukum Ketenagalistrikan Landasan Hukum yang mengatur Ketenagalistrikan diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2002 Pasal 2 dan Pasal 3, yaitu sebagai berikut : Pasal 2 : Penyelenggaraan usaha ketenagalistrikan menganut asas manfaat, efisien, berkeadilan, kebersamaan, optimasi ekonomis dalam pemanfaatan sumber daya, berkelanjutan, percaya dan mengandalkan pada kemampuan sendiri, keamanan dan keselamatan, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pasal 3 : Penyelenggaraan usaha ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin tersedianya tenaga listrik dalam jumlah cukup, kualitas 14

yang baik dan harga yang wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan meerata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. 2.5 Visi, Misi, Motto dan Filosogi PT. PLN (Persero) Distribusi awa Barat Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya 2.5.1. Visi Diakui menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbuh dan berkembang, ungguk dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. 2.5.2 Misi 1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha terkait yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. 2.5.3. Motto. Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik Electricity For a Better Life. 2.5.4 Filosofi Demi mewujudkan visi dan misi perusahaan maka landasan filosofi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalan Mempunyai komitmen yang 15

tinggi terhadap kepentingan para pelanggan dengan menjadi sumber daya manusia (SDM) sebagai sumber daya penting bagi perusahaan. 2.6 Stuktur Organisasi Perusahaaan dan Deskripsi Jabatan Stuktur organisasi dan deskripsi jabatan dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya adalah sebagai berikut: 2.6.1. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya Setiap Organisasi memiliki struktur yang berbeda sesuai dengan karakteristik masing-masing organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap anggota organisasi akan mengetahui dimana posisinya dalam organisasi sehingga mereka dapat melakukan aktivitasnya sesuai dengan tugas, kedudukan, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi harus dapat menunjukkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan pemisahan fungsi-fungsi operasionalnya, sehingga memungkinkan tidak terjadinya overlapping dari fungsi masing-masing bagian. Struktur organisasi yang digunakan oleh PLN adalah bentuk susunan organisasi garis, staf dan fungsional dimana pimpinan memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap keputusan yang dikeluarkan dan bawahan harus mematuhi dan menjalankan sesuai dengan prosedur. 16

2.6.2. Deskripsi Jabatan Mengingat cukup banyaknya fungsi, tugas serta wewenang pada masingmasing bidang pekerjaan yang terdapat pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya, maka dalam hal ini, Penulis hanya menguraikan fungsifungsi bidang pekerjaan dimana Penulis ditempatkan selama Kerja Praktek. Untuk memperjelas fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan, uraian tuga tersebut adalah sebagai berikut : 1. Asisten Manajer Keuangan dan Sumber Daya Manusia a. Fungsi utama dari Asisten Manajer Keuangan dan Sumber Daya Manusia adalah mengelola fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, fungsi administrasi, hukum dan komunikasi, logistik, bekerjasama dengan ahli madya/muda dan fungsi terkait di APJ untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya. b. Mengkoordinasikan penyediaan likuiditas operasional unit garis depan, rekonsiliasi penerimaan pembayaran rekening listrik bank PLN, pengembangan autodebet, apresiasi dan promosi pegawai, program kehumasan, pengembangan unit garis depan baru dan lain-lain. Bersama Asisiten Manajer Niaga, Asisten Manajer Perencanaan, asisten Distribusi dan unit garis depan yang bersangkutan. 1). Fungsi Akuntansi a. Menyusun rencana kerja seksi akuntansi sesuai dengan rencana kerja bagian sebagai pedoman kerja. 17

b. Membagi tugas kepada bawahan di seksi akuntansi dalam rangka pelaksanaan kerja. c. Mengklasifikasikan data-data transaksi untuk pembuatan kode perkiraan sesuai dengan fungsinya. d. Memeriksa pencantuman kode perkiraan pada masing-masing bukti pembayaran / penerimaan untuk kebenarannya. e. Memeriksa buku jurnal dan buku besar guna kecocokan pencatatannya. f. Memeriksa realisasi pembayaran atas Surat Kuasa Kerja untuk penilaian mutasi aktiva tetap, dan Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP). g. Memeriksa formulir Tata Usaha Gudang guna pencocokan dengan kartu persediaan. h. Memonitor pembuatan laporan-laporan di bidan akuntansi untuk ketepatan penjadwalannya. i. Memeriksa laporan-laporan di bidang akuntansi baik rutin maupun berkala untuk kebenaran pembuatannya. j. Membuat laporan berkala sesuai dengan tugasnya. k. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab pokoknya. 2). Terampil Utama Akuntansi Persediaan. a. Entry data mutasi persediaan material ke SAP. b. Verifikasi Aktiva Lancar seperti monitoring semua saldo akun persediaan material. 18

c. Verifikasi Hutang Lancar seperti monitoring saldo per debitur hutang usaha barang. d. Pembuatan Laporan HAR I (Persediaan Material). e. Monitoring perputaran material (ITO/Inventory Turn Over) antara target dan realisasi. f. Melakukan inventarisasi fisik material dengan tim. g. Pembuatan laporan keuangan seperti buku besar, penjelas dan lampiran akuntansi material. 2. Asisten Manajer Niaga Fungsi Utama dari Asisten Manajer Niaga adalah memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerja melalui Fungsi Administrasi Niaga, sistem pelayanan dan sistem pemasaran. 1) Fungsi Administrasi Niaga a. Membuat Laporan yang benar (rekonsiliasi dengan Fungsi Keuangan dan Akuntansi Area Pelayanan dan Jaringan/Unit yang bersangkutan) b. menyampaikannya ke Kantor Distribusi antara lain Laporan Penjualan Listrik (TUL III-07), Koreksi dan Penjualan Tenaga Listrik (TUL III-09), Neraca KWH (12 RB), Saldo Piutang (TUL IV-06), Pendapatan lain-lain, c. mengelola tagihan tertentu yang terpusat antara lain rekening TNI, POLRI, PEMDA dan Instansi Vertikal. 19

2.7 Aspek Kegiatan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah satuan administrasi yang tidak memiliki fasilitas pembangkitan dan transmisi. Unit ini membeli energi listrik dari unit PLN Pembangkitan yang diterima di outgoing Gardu Induk (GI), termasuk unit dibawahnya yaitu PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya. Aspek kegiatan usaha PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1998 Pasal 5 Ayat 1 dan 2 yaitu : 1. Menyediakan tenaga listrik meliputi pembangunan, sarana kelistrikan, pembangkitan tranmisi serta distribusi bagi kepentingan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi. 2. Pengusahaan tenaga listrik 3. Pemanfaatan dan pengembangan bidang tenaga listrik 4. Pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan tenaga listrik sesuai dengan tugas berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan lapangan usaha PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1998 Pasal 6 adalah sebagai berikut : 20

1. Dengan mengindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara, PT. PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik meliputi kegiatan pembangkitan, transmisi, dan pembangunan tenaga listrik. 2. Dalam penyelenggaraan usaha sebagaimana dimaksud Dinas PT. PLN (Persero) melakukan perencanaan dan pembangunan tenaga listrik. 3. Dengan persetujuan Menteri Pertambangan dan Energi, PT. PLN (Persero) diberi wewenang usaha untuk menunjang penyediaan tenaga listrik. Di dalam mengusahakan tenaga listrik, PT. PLN (Persero) mempunyai 3 sasaran, yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan jumlah Pelanggan 2. Meningkatkan daya terpasang 3. Meningkatkan jumlah penjualan KWH (satuan tenaga listrik) kepada pelanggan. 21