Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Jadi singkatnya Seks bisa disebut juga sebagai Jenis kelamin biologis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab IV maka ada beberapa hal yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

LAMPIRAN A. Data Kasar A-1 DATA KASAR SIKAP TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN A-2 DATA KASAR STEREOTIP GENDER

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

Modul Panduan Media Meliput LGBTIQ

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seksual kepada sesama jenisnya, disebut gay bila laki-laki dan lesbian bila

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pertama kali kita dilahirkan, kita langsung digolongkan berdasarkan

BAB V KESIMPULAN. sosial, serta hubungan sosial antara perempuan dan laki-laki yang terbentuk

LEMBARAN KUESIONER PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Yayasan Srikandi Pasundan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996).

Perkawinan Anak dan Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

MARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA!

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

BAB 1 PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

JAWA TIMUR MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

Prinsip Dasar Peran Pengacara

Wajib Lapor Tindak KDRT 1

Hadirkan! Kebijakan Perlindungan Korban Kekerasan Seksual. Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil Untuk SDGs Infid November 2017

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian kebermaknaan hidup dapat diartikan lebih luas sebagai usaha manusia

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK TERHADAP TINDAK KEKERASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada era reformasi adalah diangkatnya masalah kekerasan dalam rumah tangga

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

Daftar Pustaka. Glosarium

I. PENDAHULUAN. gagasan serta berinteraksi dengan lingkungan. Bahasa memegang peranan yang

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

HUBUNGA SEKSUAL SKRIPSII. Diajukan Oleh: F HUBUNGA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Usia berapa Anda saat ini?

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

PERSPEKTIF GENDER DALAM UNDANG-UNDANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Wahyu Ernaningsih

BAB 1. All About Remaja

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu

PEMERKOSAAN,PERBUDAKAN SEKSUALITAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tuhan menciptakan jenis manusia menjadi dua yaitu pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beragam permasalahan pada perempuan seringkali muncul dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat, terlebih di masyarakat perkotaan. Fenomena waria merupakan suatu

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

DBUPATI BATANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBERANTASAN PELACURAN DI WILAYAH KABUPATEN BATANG

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK:

I. TINJAUAN PUSTAKA. kekerasan itu tidak jauh dari kebiasaan kita. Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 23 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa menangani masalahnya dapat mengakibatkan stres. Menurut

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berpacaran Kekerasan dalam Berpacaran (KDP) atau Dating Violence. Banyak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan yang terjadi pada perkembangan pribadi seseorang. Masuknya

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 SERI E NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR: 2 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ASK Laporan Analisis Kebijakan

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Tindak pidana adalah kelakuan manusia yang dirumuskan dalam undang-undang, melawan

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH SUAMI TERHADAP ISTRI. A.Kajian Hukum Mengenai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004

(e) Uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp ,- (64,8%) dan sisanya (35,3%) lebih dari Rp per bulan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya.

BAB I PENDAHULUAN. dasar dari susunan masyarakat, untuk itulah lahir Undang-undang Nomor 1

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, juga merupakan makhluk sosial.

BAB 8. KEKERASAN DALAM RUMAHTANGGA DAN TRAFFICKING DI INDONESIA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hubungan antara manusia satu dengan yang lain sering kali

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

Transkripsi:

BAB 9. STIGMA, DISKRIMINASI DAN KEKERASAN Teman-teman apakah diantara kamu sudah mengetauhi arti dari kata stigma. Pasti sebagian besar dari temen- temen belum mengetahuinya kan? Nah pada bab ini kalian akan beajar tentang stigma dan self stigma. 1. Stigma dan diskriminasi Stigma : cap/ label yang diberikan oleh masyarakat untuk seseorang yang dianggap berbeda dan tidak normal menurut mereka yang bersifat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan menimbulkan ketidakadilan. Self stigma : stigma yang di bentuk oleh kita sendiri karena merasa tidak sesuai dengan nilai dan norma yang dibentuk oleh masyarakat Stigma dalam masyarakat dapat datang dalam berbagai bentuk, tetapi biasanya melalui sikap stigma dan stereotip atau pelabelan. Stigma sosial sering terlihat ketika individu atau tertentu kelompok minoritas yang dikecualikan seperti kelompok GWL remaja. Biasanya apabila seorang lakilaki pada saat mengekspresikan dirinya dan kelihatan feminim pasti langsung mendapat stigma dari masyarakat dengan sebutan banci 2. Diskriminasi Berbicara mengenai diskriminasi adalah suatu bentuk ketidakadilan.. Diskriminasi di sini dapat diartikan sebagai perlakuan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana pelayanan/perlakuan berbeda ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut, seperti karakteristik kelamin, orientasi seksual, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karakteristik lain, yang tidak mengindahkan tujuan yang sah atau wajar. 1 Buku SRHR GWLmuda

Sebagai GWL remaja pasti dalam kehidupan sehari- hari sering mengalami bentuk-bentuk diskriminasi yang disadari ataupun tidak disadari.berikut ini adalah contoh macam-macam diskriminasi yang dialami GWl remaja: Di lingkungan keluarga Biasanya di dalam keluarga karena anak laki-lakinya terlihat feminim sehingga dia diharuskan untuk mengerjakan pekerjaan perempuan tetapi karena jenis kelaminya laki- laki maka dia juga harus mengerjakan pekerjaan laki-laki.hal ini membutikan bahwa anak tersebut mendapat perlakuan tidak adil berupa pemberian beban ganda Di lingkungan sekolah Banyak sekali bentuk ketidakadilan yang dialami oleh remaja GWL dalam lingkungan sekolah, seperti contoh putra (gay 16 tahun) akhirnya tidak bisa ditetapkan sebagai ketua kelas karena penampianya feminim, padahal dia memperoleh suara terbanyak,dan akhirnya digantikan oleh temanya yang dianggap lebih tegas.apakah maskulinitas dan feminimitas menjadi tolak ukur menjadi pemimpin? Apakah dengan maskulin dan feminim bisa memberikan kontribusi untuk kelompoknya? Kemampuan seseorang tidak bisa di ukur dari seberapa maskulin dan feminimnya seseorang. Di lingkungan masyarakat Salah satu contoh bentuk diskriminasi yang di alami dalam lingkungan masyarakat adalah pengusiran sekelompok waria untuk tidak menghuni di wilayah tersebut karena dianggap membawa sial.mengapa waria sering dianggap sebagai orang bersalah dan pantas mendapatkan perilaku tidak menyenangkan?apakah waria merebut uang pajak yang kita bayar seperti halnya koruptor?terlepas dari identitasnya waria berhak untuk hidup layak karena waria termasuk WNI. 2 Buku SRHR GWLmuda

Di lingkungan komunitas Ternyata banyak sekali remaja GWL mengalami bentuk diskriminasi dalam komunitas sendiri. Seperti contoh dalam komunitas waria senoiritas sangat dijunjung tinggi.apabila ada waria baru yang masih remaja masuk ke komunitas tersebut biasanya akan mengalami ospek atau dengan istilah disekolahin. Biasanya waria muda tersebut akan menjadi pesuruh dan apabila melawan maka akan mendapat tindak kekerasan dari seniornya. 3. Kekerasan Dalam kehidupan GWL muda sering sekali mengalami kekerasan karena mereka dianggap berbeda dan tidak normal. Permasalahan yang dihadapi oleh GWL muda bisa dibedakan menjadi kekerasan yang bersifat internal dan external.dalam masalah internal bisa sebabkan oleh masalah relasi dengan pasangan masing-masing,pelanggan ( bagi yang berprofesi sebagai pekerja sex) dengan teman sebaya, dan senior.seperti contoh tia (waria muda 14 tahun ) mengalami tindak kekerasan dari waria seniornya karena tidak menjalankan perintah senoirnya untuk membelikan nasi. Dia ditonjok sampai timbul bengkak di area sekitar mata, namun tia hanya bisa mengeluh karena takut menghadapi seniornya.tidak bisa dipungkiri bahwa masalah senioritas dalam komunitas waria sangat tinggi sehingga berpengaruh pada konsep pengembangan diri waria muda. Contoh lain adalah sugandhi ( gay 23 tahun) yang mendapatkan tindakan kekerasan dari pasanganya karena ketahuan selingkuh dan dia hanya bisa mengeluh dan tidak bisa melawan karena posisinya adalah botom. Hal ini membuktikan bahwa dalam komunitas GWL muda masih mengadopsi dari budaya heterosexual dimana peran seorang laki-laki lebih mendominasi dari pada perempuan. 3 Buku SRHR GWLmuda

Bentuk- bentuk kekerasan : 1. Kekerasan fisik seperti : memukul,menampar,menendang,mendorong, mencengkram dengan keras tubuh pasangan serta tindakan fisik lainya 2. Kekerasan psikologis seperti : mengancam, memanggil dengan sebutan buruk, mempermalukan di depan umum,mengejek-ngejek dan lainya 3. Kekerasan ekonomis seperti: meminta pacarnya untuk membayar makanan, pakaian dan sebagainya 4. Kekerasan seksual seperti: memaksa pasanganya untuk melakukan perilaku seksual tertentu seperti meraba, memeluk mencium dan sebagainya 5. Stalking seperti ; mengikuti, membuntuti aktifitas lainya mengganggu privasi dan membatasi kehidupan sehari hari seseorang. Beberapa mitos kekerasan dalam berpacaran : - Cemburu maupun kekerasan dari pacar adalah bentuk perhatian dia pada kita - Setelah melakukan kekerasan pada kita si dia akan semakin mesra - Kalau si dia sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi maka korban sudah aman dan boleh percaya dia tidak akan mengulangi perbuatanya lagi Jika ternyata kamu atau sahabat kamu sudah terlanjur menjadi korban kekerasan sebaiknya segera cari bantuan dengan menceritakan kepada orang terdekat yang bisa menolong kamu seperti teman, orang tua atau, keluarga. Pilihan lainya adalah dengan menghubungi lembaga yang memberikan bantuan konseling maupun terapi terhadap korban kekerasan Kamu juga berhak melaporkan ke penegak hukum karena tindakan kekerasan merupakan pelanggaran hukum yang diatur oleh kitab undang undang hukum pidata yakni pasal 351-358 tentang penganiayaan fisik, pasal 4 Buku SRHR GWLmuda

289-296 tentang pencabulan,pasal 281-283 dan 532-533 tentang kejahatan kesopanan. Harus diketahui bahwa kamu jangan takut untuk bertindak karena setiap orang berhak diperlakukan secara baik oleh orang lain,apalagi oleh orang yang disayang dan menyayangi kamu. Persoalan stigma, diskriminasi, dan kekerasan fisik ataupun psikis terhadap kaum GWL muda, baik yang dilakukan oleh pasangan, keluarga, masyarakat, ataupun negara harus ditanggulangi. Sebagai warga negara indonesia sekarang ini hak- hak dari GWL muda kebanyakan belum terpenuhi. Pemerintah belum memperhatikan dan melindungi hak-hak GWL muda karena sampai saat ini belum ada payung hukum yang khusus untuk melindung GWL muda. Untuk itu GWL muda diharapkan memiliki rasa solidaritas dan bekerjasama untuk membuat kampanye yang bertujuan untuk mengajak sahabat-sahabat kita untuk memahami dan mencegah persoalan stigma, diskriminasi, dan kekerasan fisik ataupun psikis terhadap kaum GWL muda dan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah untuk memperhatikan dan melindungi hak-hak GWL muda. Hal lain yang bisa dilakukan misalnya kamu bisa membuat poster,stiker, tulisan, status di facebook atau twiter dengan pesan tertentu yang positif. Dengan demikian, kamu sudah berkontribusi dalam mencegah Persoalan stigma, diskriminasi, dan kekerasan fisik ataupun psikis terhadap kaum GWL muda.keren kan! 4. Yogjakarta principle Yogyakarta Principles sangat berguna bagi Negara-Negara yang telah meratifikasi Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik serta Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Hal itu disebabkan karena semua prinsip yang dirumuskan dalam Yogyakarta Principles terkait dengan hak-hak sipil dan politik serta hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya dan juga berlaku ke pada kelompok masyarakat yang mempunyai orientasi seksual dan identitas gender berbeda. Selain itu diatur pula kewajiban-kewajiban negara demi memenuhi hak-hak kelompok 5 Buku SRHR GWLmuda

masyarakat yang mempunyai orientasi seksual dan identitas gender yang berbeda tersebut. Walaupun kelompok GWL belum diakui sebagai sebuah kelompok sosial di tingkat Internasional, namun Deklarasi Montreal dan Yogyakarta Principles dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran bagi Negara-negara di dunia maupun PBB untuk segera melakukan affirmative action untuk mengakui keberadaan kelompok GWL. Salah satu affirmative action yang dapat dilakukan adalah merumuskan suatu produk hukum khusus yang mengatur tentang pengakuan, pemenuhan, dan perlindungan hak-hak GWL. 6 Buku SRHR GWLmuda