MANAJEMEN LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN OPERASIONAL LABORATORIUM. Oleh: Suyanta

TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER,

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SANITASI DAN KEAMANAN

MANAJEMEN LABORATORIUM

Keselamatan Kerja di Laboratorium

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang. Cetakan pertama, Oktober : 1. Tetty Resmiaty, S.KM. 2. Reno Sari, S.ST., MARS.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

PerMen Ttg Syarat2 APAR

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

PEDOMAN MANAJEMEN DAN EVALUASI MUTU LABORATORIUM/BENGKEL/STUDIO

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

MSDS (SAVETY DATA SHEET)

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/MEN/1980 Tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

3/17/2011. Perorang + diperlukan 2,5 m 2 Jumlah orang dalam lab maksimal: 40 orang Tinggi langit-langit minimal 4m

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

MANUAL PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

BAB IV HASIL PENELITIAN

MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

1. Setiap penggunaan alat dan laboratorium harus diketahui teknisi/laboran atas izin kepala lab atau penanggung jawab praktikum.

PT. BINA KARYA KUSUMA

Penyimpanan dan. Transportasi Pestisida,

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

Pengenalan Bahan Kimia

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

1. Ketentuan Pasal 1 ditambahkan 2 (dua) angka yakni angka 5 dan angka 6, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

Memastikan APAR dalam kondisi siap-siaga untuk penanganan awal terjadinya kebakaran.

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA

Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Yulinah Trihadiningrum 11 Nopember 2009

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

APA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses EDISI KEEMPAT

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

WD (06/16)

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM

Adaptasi dari berbagai sumber online

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

FASILITAS LABORATORIUM

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

Manajemen Sumber Daya Manusia

ANGKET TENTANG PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN. 2. Jawablah setiap pertanyan dengan jujur, karena jawaban anda akan dijaga

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Ketentuan gudang komoditi pertanian

Transkripsi:

MANAJEMEN LABORATORIUM a. PENDAHULUAN Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemenlab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas.yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula. b. MANAJEMEN LABORATORIUM Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu adalah : 1. Tata ruang (lab lay out) 2. Alat yang baik dan terkalibrasi 3. Lab. Infrastruktur 4. Lab. Administrasi 5. Lab. Inventory & Security 6. Lab. Safety Use 7. Lab. Organisasi 8. Budget-fasilities 9. Disiplin yang tinggi 10. Skill (Keterampilan) 11. Peraturan Dasar 12. Penanganan masalah Umum 13. Jenis-jenis pekerjaan. Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat -perangkat penunjang lainnya. Semua perangkat- Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 1

perangkat tersebut sebagai pusatnya (core activities) adalah Tata Ruang (Lab Lay Out) (lihat Lampiran 1). III. RINCIAN KEGIATAN MASING-MASING PERANGKAT 1. Tata Ruang (Lab lay out) Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga lab dapat berfungsi dengan baik. Tata ruang yang sempurna, dimulai sejak perencanaan gedung pada waktu dibangun. Tata ruang yang baik harus mempunyai : a. Mempunyai pintu masuk (in) b. Mempunyai pintu keluar (out) c. Mempunyai pintu darurat (emergency-exit) d. Ruang persiapan (preparation-room) e. Ruang peralatan (Lab-room) f. Ruang penangas (fume) g. Ruang penyimpanan (storage - room) h. Ruang staff (Staff-room) i. Ruang seminar (seminar-room) j. Ruang bekerja (Activiting-room) k. Ruang gudang (storage-room) l. Lemari glass (glass-room) m. Lemari alat-alat optic (opticals-room) n. Pintu jendela diberi kawat kassa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk. o. Fan (untuk dehumidifier) p. AC-room untuk alat-alat tertentu yang memerlukan AC-system. 2. Alat yang Baik dan Terkalibrasi Pengenalan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus diketahui dengan pasti oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi : a. Siap untuk dipakai (Ready for use) b. Bersih c. Terkalibrasi d. Tidak rusak e. Beroperasi dengan baik Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 2

Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation), mana tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini akan dapat dimanfaatkan oleh technician/technisi lab. Technisi Lab yang ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak beroperasi dengan baik dapat terjadi. Bagi petugas Lab maupun tenaga skill yang ada. dengan adanya Manajemen Laboratorium yang baik akan tercipta pekerjaan yang mantap. Beberapa peralatan Lab yang dimiliki kiranya dapat disusun secara teratur pada suatu tempat tertentu/rak atau pada pelataran (bench) yang disediakan. Peralatan berfungsi untuk melakukan suatu kegiatan pekerjaan, penelitian atau studi tertentu yang menghendaki adanya bantuan peralatan. Karenanya alat-alat ini harus stand-by, sewaktuwaktu dapat dipakai segera. Untuk itu alat-alat Lab harus dalam keadaan yang baik. Alatalat ini disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kelompokkanlah alat-alat ini dalam kelompok yang aman dan terkendali. Setelah habis dipakai kembali dibersihkan dan disusun seperti semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi cover/penutup (misal plastik transparant), terutama bag! alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat yang bersangkutan. a. Untuk alat-alat glass (Glassware) Alat-alat glass harus dalam keadaan bersih. apalagi yang sesewaktu sering dipakai. Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya di sterilisasi sebelum dipakai. Semua alat-alat glass ini harus ada lemari khusus. b. Untuk bahan - bahan kimia Untuk bahan-bahan kimia yang bersipat asam, dan alkalis sebaiknya ditempatkan pada ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan,gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah menguap. Pada ruangan fume ada fan, agar udara/uap yang ada dapat dipompa keluar. Botol-botol bahan kimia yang berwama coklat/gelap tidak boleh kena sinar matahari, sebaiknya ditempatkan pada lemari khusus. c. Alat-alat mikroskop Alat-alat mikroskop dan alat-alat optik lainnya harus disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa-lensa akan berjamur. Jika jamur ini banyak, maka mikroskop akan rusak dan tidak dapat dipakai Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 3

sama sekali. Sebagai tindakan pencegahan, tempatkan mikroskop dalam kotaknya, plus ada sachet silica-gelnya, dan sebelum disimpan harap dichek kembali agar tetap bersih. Tempatkan mikroskop ini dalam lemari-lemari khusus yang senantiasa tidak lembab. Untuk lemari periu diberi lampu pijar (15-20) watt, agar ruang ini tetap selalu panas dan akan mengurangi kelembaban (dehumidifier-air). Alat-alat optic lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat camera, microphoto-camera, juga dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab atau dalam alat desiccator. 3. Lab-infra Struktur Lab infrastruktur meliput : a. Laboratory assessment (Lokasi Lab. Konstruksi Lab dan fasilitas lain, termasuk pintu utama, pintu emergency, jenis pelataran/benches, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis-jenis lemari bahan kimia, alat optics, timbangan dan instrument yang lainnya, kondisi Lab bersih atau kotor etc). b. General Services (Servise yang umum) (Kebutuhan listrik, stabilitas tegangan, sumber listrik, distribusi arus, jenis panel listrik, jenis sockets, sumber air, pendistribusiannya cukup/tidak cukup, jenis kran yang dipakai. jenis-sink (bak pembuangan air, apakah tekanan air cukup/tidak, instalasi air. instalasi listrik, keadaan toilet/kamar kecil, jenis kamar/ruang persiapan dan kamar khusus lainnya seperti kamar perbaikan/workshop, penyediaan tenaga teknisi, penyediaan dana Lab dsb.). 4. Lab.Administrasi Lab Administrasi meliputi kegiatan administrasi yang ada di laboratorium. Kegiatan itu meliputi : a. Inventarisasi peralatan lab yang ada. b. Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan (assessories), alat-alat yang rusak, dan alat-alat yang dipinjam/dikembalikan (lihat daftar form 1,2,3,4 dst, (pada makalah Administrasi Laboratorium). c.keluar masuk surat menyurat. Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 4

d. Daftar pemakaian lab, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/research yang ada. e. Daftar Inventarisasi bahan-bahan kimia dan non-kimia, bahan-bahan gelas dan sebagainya. f. Daftar Inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.) Kegiatan administrasi ini adalah merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan. Karenanya persiapkanlah adminsitrasi lab yang baik, teratur dan terorganiser dengan baik. 5. Lab. Inventory & Secutiry Kegiatan Lab Inventory & security meliputi : a. Semua kegiatan inventarisasi (Inventory = inventarisasi), seperti yang telah disebutkan di atas pada semua peralatan lab yang ada, secara detail. Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya (= darimana alat-alat ini diterima). Misalnya : Proyek Dip USU tahun berapa, WUEP, ADB Project, Bantuan Pemerintah Jepang, Bantuan Direktorat Jenderal Perkebunan dan sebagainya). b. Security (= jaminan, keamanan) : Security disini dimaksudkan apakah peralatan lab tersebut memang tetap ada di laboratorium, yang anda pinjam. Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat, namun tidak dilaporkan keadaan yang sebenarnya. Ingat bahwa barang-barang/dan semua peralatan lab yang ada adalah milik negara, jadi harus tetap tidak boleh ada yang hilang. Tujuan yang ingin dicapai dan Inventory & Security ini adalah : (1) mencegah kehilangan dan penyalah gunaan (2) mengurangi biaya-biaya operasi (3) meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya (4) meningkatkan kualitas kerja (5) mengurangi resiko kehilangan (6) mencegah pemakaian yang berlebihan (7) meningkatkan kerjasama. Disini akan diberikan beberapa petunjuk umum, agar setiap laboran/pekerja /asisten dapat bekerja dengan aman. (lihat lab safety) 6. Lab. Safety Prinsip Umum a. Tanggung jawab Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 5

Kepala Lab dan asisten bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul. Karenanya Kepala Lab harus orang yang benar-benar berpengalaman, punya skill, profesional dan juga teknisi Lab yang baik. b. Kerapian Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari hambatan seperti botol-botol, dan kotak-kotak. Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain yang mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan reagent harus segera dikembalikan ketempatnya semula setelah digunakan. c. Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium. d. Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka masing-masing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. Experiment yang memerlukan perhatian penuh tidak boleh ditinggalkan. e. Pertolongan pertama (First - Aid) Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya. harus ditangani di tempat pertolongan pertama. Bila mata terpercik, harus segera digenangi air dalam jumlah yang banyak. Jika tidak bisa segera panggil dokter. Jadi setiap lab harus memiliki kotak First-Aid. Ini harus selalu dikontrol. f. Pakaian Saat bekerja di lab dilarang memakai baju longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai, anting besar dan lain-lain yang mungkin dapat ditangkap oleh mesin, ketika bekerja dengan mesin-mesin yang. bergerak. Yang paling penting lindungi rambut dari masin-mesin yang bergerak. g. Berlari di Laboratorium Tidak dibenarkan berlari di lab atau dikorridor, berjalanlah ditengah korridor untuk menghindari bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk. h. Pintu-pintu Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya : kebakaran). i. Alat-alat Alat-alat harus diletakkan ketengah atau jauh dari pinggir bench, untuk menghindari agar alat-alat tersebut tidak jatuh kelantai. Sebaiknya juga harus Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 6

diletakkan pada dekat sumber listrik/power jika memang alat tersebut memerlukan listrik untuk sumber tenaganya. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan air sebagai sumber tenaganya harus dekat dengan sumber air pet. Penanganan alat-alat a. Alat-alat kaca Bekerja dengan alat-alat kaca sangat berhati-hati sekali. Gelas beaker, flask, testtube, erlenmeyer, dan sebagainya, sebelum dipanaskan harus benar-benar diteliti apa retak/tidak retak, rusak/sumbing semuanya harus diteliti. Bila terdapat seperti ini, barang-barang tersebut tidak dapat dipakai. b. Mematahkan pipa kaca/batangan kaca, jika hal tersebut hendak dilakukan maka pekerja harus memakai sarung tangan. Bekas pecahan pipa kaca, permukaannya dilicinkan dengan api lalu beri silicon grease (gemuk silicon), baru kemudian masukkan kesumbat gabus atau kaca atau pipet c.mencabut pipa kaca dari gabus dan sumbat. Hal di atas dilakukan dengan hati-hati. Bila sukar mencabutnya, potong dan belah gabus itu. Untuk memperlonggar, lebih baik pelubang gabus yang ukurannya telah cocok. dengan pipa, licinkan dengan meminyaki dan kemudian putar perlahan-lahan melalui sumbat. Cara ini juga digunakan untuk memasukkan pipa kaca kedalam sumbat. d. Alat-alat kaca yang bergerigi atau sumbing. Jangan gunakan alat-alat kaca yang sumbing atau retak. Cuci bersih, mana tahu kemungkinan dapat diperbaiki sebelum dibuang. e. Pemberian label; semua bejana seperti botol, flask, test tube dan lain-lain harus diberi label yang jelas. Jika tidak jelas, test-lah dengan hati-hati secara terpisah isi bejana yang belum diketahui secara pasti, kemudian dibuang melalui cara yang sesuai dengan jenis zat kimia tersebut. Biasakanlah menulis tanggal, nama orang yang membuat, konsentrasi, nama dan bahayanya dari zat-zat kimia yang ada dalam bejana. f. Tabung-tabung gas Ini harus ditangani dengan hati-hati walau penuh ataupun tidak penuh. Simpan ditempat yang sejuk dan hindari dari tempat yang panas. Kran gas harus selalu tertutup jika tidak dipakai, demikian juga dengan kran pengatur. Alat-alat yang berhubungan dengan tabung gas harus memakai "Safety Use" (sejenis alat Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 7

pengaman jika terjadi tekanan yang kuat). Sekarang banyak jenis pengaman seperti selang anti bocor dan lain-lain. g. Pipet Sebaiknya hindarkan penggunaan pipet dengan jalan mengisap dengan mulut. Pakailah pipet yang menggunakan pompa pengisap (pipet pump). Jangan terlalu kuat dan dalam memasukkan pipet kedalam pompa pengisap, supaya pipet tidak pecah dan pompa pengisap tidak rusak. Awas jangan ada cairan yang masuk ke pompa pengisap, karena pipet harus tegak lurus keatas dalam pemakaiannya. h. Aliran gas dari sumber utama Persediaan gas untuk alat-alat pembakar harus dimatikan pada kran utama yang ada di bench, tidak hanya pada kran, tapi jangan pada alat yang dipakai. Kran untuk masing-masing Lab harus dipasang diluar Lab pada tempat yang mudah dicapai dan diberi label yang jelas serta diwarnai dengan wama yang spesifik. Dalam laboratorium harus tetap ada alat pemadam kebakaran (Fire- Extinguisher), untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh gas (lihat alat pemadam kebakaran yang khusus. i. Melepaskan tutup kaca yang kencang (seret) Ketok berganti-ganti sisi tutup botol yang ketat tersebut, dengan sepotong kayu, sambil menekannya dengan ibu jari pada sisi yang berlainan/berlawanan dengan ketokan. Jangan coba membuka tutup botol secara paksa, lebih-lebih jika isinya berbahaya atau mudah meledak. Dibawah pengawasan kepala Laboratorium, panaskanlah leher botol dengan air panas secara perlahan-lahan, lalu coba membukanya. Jika gagal juga goreslah sekeliling leher botol dengan alat pemotong kaca untuk dipatahkan. Lalu pindahkan isi botol kedalam botol yang baru. Selanjutnya dalam kegiatan laboratorium juga harus ada tersedia alat Pemadam Kebakaran (Fire Extinguiser) yang berguna untuk mencegah kebakaran yang mungkin timbul. Secara umum bahan-bahan yang mudah terbakar dapat diklassifikasikan sebagai berikut: Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 8

Kelas Kebakaran (fire-class) Bahan mudahterbakar (Buming material) Kelas "A" Kelas "B" Kelas "C" Kelas."E" Kertas, kayu, textiles, plastic, bahan-bahan pabrik, atau campuran lainnya. Larutan yang mudah terbakar Gas yang mudah terbakar Alat-alat listrik Bahan-bahan yang lain, jika terbakar adalah sulit untuk diklasifikasikan, sebagaimana dia berubah dan padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, jika temperatur tinggi. Sebab itu resiko yang timbul harus dapat diatasi dengan memilih peralatan kebakaran yang cocok. (Ingat: Jiwa Anda lebih berharga dari pada peralatan/bangunan yang ada) Untuk itu pilihlah alat-alat Pemadam Kebakaran yang sesuai dengan type klas kebakaran di atas (lihat type alat pemadam kebakaran). Jenis Alat Pemadam Kebakaran : Type Kelas Kebakaran Warna Tabung Air Busa (foam) Tepung (powder) Halon (Halogen) Carbondioxida (CO 2 ) Pasir dalam ember Bucket of (sand) A, B, C A, B A, B, C, E A, B, C, E A, B, C, E A, B Merah Crème Biru Hijau Hitam - 7. Organisasi Laboratorium Organisasi Lab adalah susunan personalia yang mengelola Lab tersebut. Organisasi tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh Kepala Laboratorium. Kepala Laboratorium harus bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para Asisten yang berada dibawah kepala Lab juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping asisten, juga harus ada tenaga teknisi tetap, yang bertugas di Laboratorium untuk menanggulangi adanya kerusakan alat-alat Lab. (lihat lampiran 2 ). Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 9

8. Budget-fasilities Tersedianya dana yang memadai akan sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat beroperasi dengan baik. Dana dapat diperoleh dan : a. SPP - USU b. Anggaran rutin/dip USU c. OPF (sekarang tidak ada lagi). b. Dana Fakultas c. Dana Operasional/Pendukung WUEP d. Dan lain-lain (sponsor/donor) Tersedianya dana, juga dapat ditentukan dari gigihnya Pimpinan Fakultas memperjuangkannya, yang tidak kalah pentingnya ialah mengusahakan dana sendiri (make the unit self-funding), misalnya : kegiatan penelitian, kegiatan tugas akhir/thesis mahasiswa, kegiatan public service (ada borongan dari luar), dan sebagainya. Jika anggaran rutin tidak ada, maka kegiatan operasional Laboratorium tidak akan tercapai dengan baik. 9. Disiplin Yang Tinggi Disiplin yang tinggi dari laboran maupun tenaga skill yang ada, akan mendapatkan efisiensi kerja yang baik. Untuk mencapai disiplin yang tinggi, akan dapat tergantung dari altitude laboran yang bersangkutan. Mereka harus dapat menyadari akan tugas, wewenang dan fungsinya. Selanjulnya sesama laboran harus ada kerjasama yang baik, dan membimbing staf laboran yang masih muda (belum punya pengalaman). Selalu berkomunikasi dengan laboran yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama. 10.Skill (Keterampilan) Tenaga-tenaga laboran yang memiliki keterampilan (Skill) yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan keterampilan mungkin dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang-magang dan sebagainya. Namun diharapkan agar semua laboran dapat berperan aktif di labnya masing-masing. Untuk menunjang keterampilan ini laboran dapat bertanya pada staf pengajar yang lebih berpengalaman, atau pada tenaga lab technisi yang Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 10

ada. Buat team kerja yang baik (Team-Configuration), mungkin melalui team ini dapat diketahui keterampilan khusus apa yang diperlukan oleh setiap laboran. 11.Peraturan Dasar Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di Lab harus dipenuhi, antara lain : a. Jangan makan didalam laboratorium b. Jangan minum didalam laboratorium c. Dilarang merokok (No-smoking). Ini sangat berbahaya karena : (1) Kontaminasi melalui tangan (2) Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar (3) Uap/gas beracun, akan terhisap melalui pernafasan d. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi e. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa, dan sebagainya. Jadi harus tetap berjalan saja. f. Jangan bermain dengan alat lab yang anda belum tahu cara penggunaannya. Sebaiknya tanyakan pada orang yang tahu atau pada technician. g. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama terhadap pemakaian bahanbahan kimia. h. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut. Semua alat pipet harus menggunakan bola karet pengisap (pipet - pump). i. Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan dan gogles, terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbaya (mis. Asam keras). j. Jangan membuat peraturan sendiri Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, terutama dalam pemakaian Sinar X. Sinar Laser, alat-alat sinar ULV, Atomi c Adsorption, Flamephoto-meter, Bacteriological Glove Box With UV light dan sebagainya, harus benar-benar menuruti peraturan yang khusus untuk hal itu. Semua peraturan tersebut di atas ditujukan untuk keselamatan kerja. 12.Penanganan Masalah Umum a. Mencampur zat-zat kimia Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sipat reaksinya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya. b. Zat-zat baru atau kurang diketahui Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 11

Berkonsultasilah bagi keamanan laboratorium sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang diketahui. Harus dicheck secara teratur semua zatzat kimia yang digunakan, karena mungkin menimbulkan resiko. c. Membuang material-material yang berbahaya Sebelum membuang material-material yang berbahaya harus diketahui resiko yang mungkin terjadi. Karena itu pastikan bahwa cara membuangnya tidak menimbulkan bahaya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya. Demikian juga terhadap air buangan dari Laboratorium. Apakah ada bak penampung khusus atau dibuang begitu saja. Sebaiknya harus ada bak penampung khusus, karena disitu telah banyak tercemar dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Bak ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi. d. Tumpahan Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan dengan CaC0 3 atau soda ash, dan untuk basa dengan air dan dinetraliser dengan asam encer. Setelahnya dipel, dan pastikan kain-kain yang digunakan bebas dari asam atau alkali. Tumbahan minyak, harus ditaburi dengan pasir, kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong yang terbuat dari logam dan ditutup rapat. Catatan: Penanganan terhadap lain-lain masalah yang belum diketahui, sebaiknya berorientasi/berkonsultasi dengan ahlinya sebelum mengambil tindakan. lngat keselamatan (safety used) adalah lebih diutamakan dari yang lainnya. 13.Jenis Pekerjaan Berbagai pekerjaan lab (lab-activities) mis : praktek mahasiswa, penelitian (researchs), praktek thesis mahasiswa, praktek dari Program Pasca Sarjana, public services (pekerjaan dari luar), harus lebih dahulu didiskusikan dengan Kepala Laboratorium. Nanti bersamasama dengan Kalab (Kepala Laboratorium) dibicarakan bagaimana jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Jenis pekerjaan yang akan diteliti/dilaksanakan bertujuan untuk : a. Efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik dan gas dan alat-alat lab yang dipakai. b. Efisiensi biaya-biaya (cost) c.efisiensi tenaga dan waktu, baik dari staf pengajar maupun dari laboratorium. d. Pelaksanaan pekerjaan yang lebih cepat. e. Meningkatkan kualitas staff pengajar (to improve staff know how as they works) Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 12

f. Meningkatkan sklis/keterampilan laboran. g. Baik staff pengajar dan laboran harus dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu Team-Work (=Team Configuration). Bekerja dengan satu team, jauh lebih baik dari pada bekerja secara sendiri/mandiri. h. Meningkatkan pendapatan (income) dari lab yang bersangkutan. Hal ini dimungkinkan karena orang-orang akan tahu bahwa jenis pekerjaan ini (mis : yang dituju), dapat dilakukan di lab dari Fakultas Pertanian USU. IV. KESIMPULAN Bagaimana mengelola Lab dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Untuk mencapai hal itu perlu pengaturan yang terikat pada : 1. Jenis pekerjaan yang dilakukan. 2. Skill/tenaga kerja/laboran yang terlatih dan terampil 3. Alat/peralatan lab yang canggih dan beroperasi dengan baik dan terkalibrasi 4. Safety Use (Keselamatan kerja) 5. Disiplin yang tinggi 6. Organisasi lab yang baik 7. Dana yang tersedia. Dalam penanganannya harus dikelola oleh Kepala Laboratorium yang ahli, terampil dibidangnya dan berdedikasi tinggi serta penuh tanggung jawab, termasuk peranan tenaga laborannya yang bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang dilakukan di laboratorium masing-masing. Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 13

Lampiran : 1 M L A Peraturan Dasar Budget Fasilities B O Lab Administrasio n R Lab Safety Use A Tata Ruang (Lay Out) Lab Inventory & Security T O Lab Infra Strukture R Lab Equipment Y T A N Lab Organizatio n A Penangganan masalah umum G Disiplin E Skill M Jenis Pekerjaan E N Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 14

Lampiran : 2 SUSUNAN ORGANISASI LABORATORIUM D E K A N P D II P D I P D III J U R U S A N J U R U S A N J U R U S A N L A B * L A B * L A B * A S I S T E N ** A S I S T E N** A S I S T E N** Keterangan : * Dibantu oleh Lab. Teknisi ** Dibantu oleh tenaga Laboran Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 1