HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Nasihatur Rosyadah* Arifal Aris** ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Nisa khoiriah INTISARI

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Ihda Mauliyah*, Nawang Indah PS** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

II. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu yang baru saja melahirkan dan diberikan kepada bayi langsung

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) NOOR DWI LESTARI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami, Mufyda: 8-17) 8

MP - ASI dini kepada bayi adalah ASI PENDAHULUAN. Secara nasional cakupan ASI. belum keluar dan alasan tradisi dan. untuk bayi sampai umur 6 bulan

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN M. Masykur*, Dian Nurafifah**.......ABSTRAK.... Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2010 jumlah bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI adalah 61,5%. Sedangkan target pemberian ASI adalah 80%. Berdasarkan profil kesehatan Propinsi Jawa Timur cakupan bayi yang mendapat ASI masih jauh di bawah target. Tahun 2008 mencapai 44,55%, tahun 2009 mencapai nn42,02%, tahun 2010 mencapai 49,7%. Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten ASI eksklusif pada tahun 2008 mencapai 70,02% pada tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan yaitu 46,8%, dan pada tahun 2010 mencapai 31,2%. Studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Keben Kecamatan Turi dari 10 bayi 4 bayi (40%) tidak diberikan ASI. Salah satu penyebab yang dipaparkan oleh ibu adalah karena ibu harus bekerja dan kurangnya mendapat dukungan suami. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Keben Kecamatan Turi. Desain penelitian mengunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Keben Kecamatan Turi. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu yang mempunyai balita berumur 6-12 bulan. Sedangkan sampel diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 27 responden. Variabel independen adalah dukungan suami dalam pemberian ASI, sedangkan variabel dependen adalah pemberian ASI. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan uji Chi Square dengan α=0,05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai dukungan suami kurang seluruhnya tidak menyusui bayi secara eksklusif yaitu sebanyak 5 orang (100%), responden yang mempunyai dukungan suami cukup sebagian besar menyusui secara eksklusif yaitu sebanyak 17 orang (81%), sedangkan responden yang mempunyai dukungan suami baik seluruhnya menyusui secara eksklusif yaitu sebanyak 1 orang (100%). Berdasarkan uji chi square dan dilanjutkan dengan uji exact fisher menggunakan Program SPSS versi 16.0 didapatkan hasil nilai X2 hitung = 12.429 > X2 tabel = 5.991 dan nilai Sig 2 tailed (p) = 0,002 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak artinya terdapat ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Keben Kecamatan Turi. Oleh karena itu peran suami penting dalam pemberian ASI eksklusif, maka suami harus di jadikan sasaran penyuluhan ASI dan didorong lebih aktif belajar mengenai ASI, sehingga lebih paham dalam memberikan dukungan kepada ibu untuk menyusui secara eksklusif. Kata kunci: ASI, eksklusif, dukungan, suami PENDAHULUAN Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Kebutuhan gizi yang terdapat dalam ASI terbukti dapat melawan infeksi, membantu mematangkan sistem imunitas, mengurangi gangguan pencernaan dan mendukung pertumbuhan otak bayi yaitu sesuatu yang tidak dapat diperoleh dari susu buatan pabrik. (Suryoprajogo, 2009). Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2010 jumlah bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI adalah 61,5%. Sedangkan target pemberian ASI adalah 80%. Berdasarkan profil kesehatan Propinsi Jawa Timur cakupan bayi yang mendapat ASI masih jauh di bawah target. Tahun 2008 mencapai 44,55%, tahun 2009 mencapai 42,02%, tahun 2010 mencapai SURYA 100 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

49,7%. Berdasarkan profil kesehatan ASI eksklusif pada tahun 2008 mencapai 70,02% pada tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan yaitu 46,8%, dan pada tahun 2010 mencapai 31,2%. Di Desa Keben Kecamatan Turi banyak dari suami yang pasrah pada istrinya dalam pemberian ASI eksklusif dan sedikit yang memberikan dukungan pada istri mereka agar memberikan ASI eksklusif. Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Desa Keben didapatkan dari 10 bayi terdapat 6 bayi (60%) mendapatkan ASI eksklusif dan 4 bayi (40%) lainnya tidak mendapatkan ASI eksklusif sesuai semestinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu perubahan sosial budaya, pengetahuan, pendidikan, faktor psikologis, dukungan suami, meningkatnya promosi susu formula sebagai pengganti ASI, sikap dan prilaku petugas kesehatan, faktor fisik ibu dan kondisi khusus sehingga bayi tidak memungkin untuk diberikan ASI. Upaya yang dapat dilakukan agar ASI eksklusif diberikan pada bayi adalah dengan membatasi iklan susu formula, meningkatkan promosi ASI eksklusif dan menjadikan suami sebagai sasaran penyuluhan ASI serta didorong untuk lebih aktif mencari informasi serta aktif belajar mengenai ASI, sehingga lebih paham dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu untuk menyusui secara eksklusif. METODOLOGI.PENELITIAN Desain penelitian mengunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Keben Kecamatan Turi. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu yang mempunyai balita berumur 6-12 bulan. Sedangkan sampel diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 27 responden. Variabel independen adalah dukungan suami dalam pemberian ASI, sedangkan variabel dependen adalah pemberian ASI. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05 HASIL.PENELITIAN Data Umum 1. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Desa Keben Kecamatan Turi Kabupaten No. Umur Frekuensi Prosentase 1. <20 tahun 4 14,8 2. 21-30 tahun 17 63 3 >31 tahun 6 22,2 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berumur 21-30 tahun sebanyak 17 responden (63%), sedangkan sebagaian kecil responden berumur <20 tahun sebanyak 4 responden (14,8%). 2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di Desa No. Pendidikan Frekuensi Prosentase 1. SD 4 14,8 2. SMP 9 33,3 3. SMA 12 44,4 4. PT 2 7,4 Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai latar belakang pendidikan SMA yaitu 12 responden(44,4%) dan sebagian kecil mempunyailatar belakang pendidikan perguruan tinggi yaitu 2 responden (7,4%). SURYA 101 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Desa No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase 1. Ibu Rumah 13 48,1 Tangga 2. Petani 6 22,2 3. Guru 2 7,4 4 Wiraswasta 6 22 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu 13 responden (48,1%) dan sebagian kecil responden mempunyai pekerjaan sebagai guru yaitu 2 orang (7,4%) 4. Karakteristik responden berdasarkan Jumlah anak Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anak di Desa No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase 1. Anak 1 7 25,9 2. Anak 2 11 40.7 3. Anak 3 8 29,6 4 Anak 4 0 0 5 Anak 5 1 3,7 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai anak sebanyak 2 orang yaitu 11 responden (40,7%) dan sebagian kecil responden mempunyai anak sebanyak 5 orang yaitu 1 orang (3,7%). Data Khusus 1. Dukungan suami dalam pemberian ASi Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dalam Pemberian ASI di Desa Keben Kecamatan Turi No. Dukungan Frekuensi Prosentase 1. Kurang 5 18,5 2. Cukup 21 77,8 3. Baik 1 3,7 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa ini sebagian besar responden mempunyai dukungan cukup dalam pemberian ASI yaitu sebanyak 21 responden (77,8%) dan sebagian kecil memiliki dukungan baik dalam pemberan ASI eksklusif yaitu 1 responden (3,7%). 2. Pemberian ASI Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan Pemberian ASI di Desa No. ASI Frekue nsi 1. ASI eksklusif 18 66,7 2. Tidak ASI eksklusif 9 33,3 Prosentase Berdasarkan tabel 6 diketahui sebagian besar responden memberkan ASI eksklusif yaitu 18 responden (66,7%) dan sebagian kecil tidak memberkan ASI eksklusif yaitu 9 responden (33,3%) 3. Hubungan Dukungan suami dengan pemberian ASi Tabel 7 Tabulasi Silang Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI di Desa No Dukung an suami 1 2 3 kurang Cukup Baik Kejadiaan karies Tidak ASI ASI Jumlah N % N % N % 5 100 0 0 5 100 4 19 17 81 21 100 0 0 1 100 1 100 Jumlah 9 33,3 18 66,7 27 100 SURYA 102 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa responden yang mempunyai dukungan suami kurang seluruhnya tidak menyusui bayi secara eksklusif yaitu sebanyak 5 orang (100%), responden yang mempunyai dukungan suami cukup sebagian besar menyusui secara eksklusih yaitu sebanyak 17 orang (81%), sedangkan responden yang mempunyai dukungan suami baik seluruhnya menyusui secara eksklusif yaitu sebanyak 1 orang (100%). Berdasarkan uji chi square dan dilanjutkan dengan uji exact fisher menggunakan bantuan Program Komputer SPSS versi 16.0 didapatkan hasil = nilai chi hitung =12.429 > chi tabel 5.991 dan nilai Sig 2 tailed (p) = 0,002 < 0,05 sehingga H0 ditolak artinya terdapat ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Keben Kecamatan Turi. PEMBAHASAN 1. Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar ibu mendapatkan dukungan yang cukup dari suami yaitu 21 responden (77,8%) dan sebagian kecil mendapatkan dukungan yang baik dari suami yaitu 1 responden (3,7%). Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai umur 21 30 tahun yaitu sebanyak 17 responden (63%), pada rentang usia tersebut merupakan usia dewasa muda yang mempunyai tahap hubungan hangat dan komunikatif, dapat berinteraksi dan membagi pengalaman. Menurut Bobak (2005) bahwa dukungan suami merupakan dorongan, motivasi terhadap istri, baik secara moral maupun material. Biasanya suami dengan usia remaja memiliki pengetahuan yang terbatas tentang ASI eksklusif, dibandingkan dengan suami yang berusia dewasa, mereka terlalu banyak berharap dari orang tua mereka dalam mengambil keputusan yang penting sebagai pengasuh. Pengetahuan terbatas ini dapat membuat mereka tidak memberi respons yang tepat terhadap bayi mereka. Bentuk dukungan yang diberikan adalah suami menemani ibu ketika ibu sedang menyusui. Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar responden telah memiliki anak 2 yaitu sebanyak 11 orang (40,7%). Dengan pengalaman sebelumnya maka suami dapat memberikan masukan yang baik kepada istri sehubungan dengan menyusui bayi. Menurut Prasetyo (2009) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan suami terhadap istri akan menimbulkan munculnya pikiran positif dan perasaan tenang, senang, dan aman pada diri istri dan yang akhirnya berefek pada peningkatan pengaliran ASI. Selain itu pendidikan responden yang rata-rata berpendidikan SMA yaitu 12 responden (44,4%) juga dapat mempengaruhi dukungan suami dalam pemberian ASI.Pendidikan SMA yang merupakan tingkat pendidikan menengah dimana mampu menerapkan pengetahuan dalam menjaga kesehatan keluarga dengan di dukung komunikasi yang baik dengan suaminya, sehingga suami dapat memberikan dukungan yang cukup pada pemberian ASI eksklusif. 2. Pemberian ASI Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyusui ASI eksklusif sebanyak 18 responden (66,7%) Menurut Widowati (2009) semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka pengetahuan akan semakin baik. Berdasarkan tabel 2 diketahu bahwa sebagian besar pendidikan ibu adalah SMA. Dimana pendidikan ini termasuk dalam pendidikan menengah atas yang memungkinkan ibu cenderung bersikap yang terbaik bagi bayinya dengan memberikanasi. Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang dating dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon lebih rasional terhadap informasi yang datang dan alasan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Bagi sebagian ibu menyusui adalah tindakan naluriah dan alamiah. Oleh karena itu mereka beranggapan menyusui tidak perlu dipelajari. SURYA 103 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

Namun kebanyakan ibu kurang menyadari pentingnya ASI sebagai makanan utama bayi, mereka hanya mengetahui ASI adalah makanan yang diperlukan bayi tanpa memperhatikan aspek lainnya (Prasetyo, 2009) Faktor lain yang menyebabkan ibu memberikan ASI secara adalah sikap dan prilaku petugas kesehatan yang telah melakukan penyuluhan dan promosi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif. Dalam PP RI No. 33 tahun 2012 menyatakan untuk mencapai pemanfaatan pemberian ASI eksklusif secara optimal, tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib memberikan informasi dan edukasi ASI kepada ibu dan atau anggota keluarga dari bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI eksklusif selesai. Berdasarkan tabel 6 diketahui masih ada ibu yang tidak memberikan ASI secara yaitu sebanyak 9 responden (33,3%). Adanya pengaruh kemajuan teknologi berdampak pada pergeseran nilai sosial budaya di masyarakat. memberikan ASI pada bayi tidak dianggap modern dan menempatkan ibu dalam kedudukan rendah. Perkembangan industri susu formula yang pesat dengan berbagai media promosi juga dapat merubah perilaku dalam menyusui. Susu formula dianggap lebih baik dari pada ASI. Selain itu kondisi kesehatan bayi dapat mempengaruhi pemberian ASI. Bayi yang sehat tidak mengidap penyakit atau kelainan tertentu lebih mudah untuk menyusu ASI, sebaliknya bayi tidak sehat yangmengidap penyakit atau kelainan tertentu akan mengalamikesulitan dalam menyusu. Sehingga pilihan untuk menyusui berganti menjadi susu formula. Dari segi ekonomi juga memerikan pengaruh dalam pemberian ASI eksklusif. Tekanan ekonomi memaksa ibu untuk bekerja mencari penghasilan sehingga beberapa ibu tidak mempunyai kesempatan untuk menyusui secara eksklusif. Faktor Psikologis dapat berpengaruh dalam pemberian ASI yaitu takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita, adanya anggapan bahwa para ibu yang menyusui akan merusak penampilan dan tekanan batin (Siregar, 2004). 3. Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Berdasarkan Tabel 7 diatas diperoleh data bahwa responden yang mempunyai dukungan suami kurang seluruhnya tidak menyusui bayi secara eksklusif yaitu sebanyak 5 orang (100%), responden yang mempunyai dukungan suami cukup sebagian besar menyusui secara eksklusih yaitu sebanyak 17 orang (81%), sedangkan responden yang mempunyai dukungan suami baik seluruhnya menyusui secara eksklusif yaitu sebanyak 1 orang (100%). Berdasarkan uji chi square dan dilanjutkan dengan uji exact fisher menggunakan bantuan Program Komputer SPSS versi 16.0 didapatkan hasil = nilai chi hitung =12.429 > chi tabel 5.991 dan nilai Sig 2 tailed (p) = 0,002 < 0,05 sehingga H0 ditolak artinya terdapat ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Keben Kecamatan Turi. Menurut Budiansih (2008) menyatakan semakin besar dukungan yang didapatkan untuk terus menyusui maka akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan terus untuk menyusui. Dalam hal ini dukungan suami maupun keluarga sangat besar pengaruhnya. Dukungan suami yang baik dapat memberikan efek pada psikologis sehingga menimbulkan pikiran positif dan motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Menurut Afiati (2009), berpendapat bahwa secara fisik seorang suami tidak bisa hamil dan tidak bisa memberikan ASI, bagaimanapun proses menyusui adalah proses yang melibatkan seluruh keluarga dan keterlibatan suami adalah salah satu peran penting yang menentukan kelancaran proses pemberian ASI. Sedangkan Budiansih (2008), berpendapat suami dapat menguatkan motivasi ibu agar menjaga komitmen SURYA 104 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

dengan ASI, tidak mudah tergoda dengan susu formula atau makanan lainnya. Keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif 6 bulan dapat diwujudkan dengan motivasi yang kuat, pengetahuan dasar tentang menyusui, usaha yang terusmenerus dan dukungan fasilitas persalinan sayang ibu (Hegar, 2008). Seorang suami mempunyai pengaruh sangat besar dalam membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Paradigma baru menyatakan bahwa suami sangat berperan mengambil bagian vital keberhasilan ataupun kegagalan menyusui. Namun demikian masih ada para suami yang berpendapat bahwa menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup menjadipengamat yang pasif saja. Padahal sebenarnya suami mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui. (Chomaria, 2011) Dengan demikian bila dihubungkan dengan teori atau konsep yang menyebutkan faktor dukungan suami sangat penting dalam pemberian ASI eksklusif, maka teori tersebut sudah dapat dibuktikan oleh peneliti dengan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif, sehingga dapat dijelaskan bahwa dukungan suami yang kurang cenderung mendorong ibu tidak memberikan ASI eksklusif dan dukungan yang baik cenderung mendorong ibu untuk memberikan ASI eksklusif. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Sebagian besar responden mempunyai dukungan cukup oleh suami dalam pemberian ASI yaitu sebanyak 21 responden (77,8%) dan sebagian kecil memiliki duikungan baik oleh suami dalam pemberian ASI eksklusif yaitu 1 responden (3,7%). 2) Sebagian besar responden memberkan ASI eksklusif yaitu 18 responden (66,7%) dan sebagian kecil tidak memberkan ASI eksklusif yaitu 9 responden (33,3%) 3) Responden yang mempunyai dukungan suami kurang seluruhnya tidak menyusui bayi secara eksklusif yaitu sebanyak 5 orang (100%), responden yang mempunyai dukungan suami cukup sebagian besar menyusui secara eksklusih yaitu sebanyak 17 orang (81%), sedangkan responden yang mempunyai dukungan suami baik seluruhnya menyusui secara eksklusif yaitu sebanyak 1 orang (100%). 2. Saran 1) Bagi Profesi Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian diharapkan profesi kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kebidanan untuk lebih giat meningkatan peran dalam upaya menggalakkan program ASI melalui upaya pendidikan kesehatan kepada masyarakat tidak hanya ibu sebagai sasaran tetapi juga suami atau keluarga. 2) Bagi Institusi kesehatan Bagi institusi kesehatan diharapkan dapat meningkatkan peran pelayanan kesehatan melalui peran petugas kesehatan khususnya dengan memberikan edukasi baik pada ibu maupun keluarga dalam memotivasi ibumemberikan ASI 3) Bagi Responden (ibu menyusui dan suami) Dengan adanya penelitian ini diharapkan motivasi untuk menyusui eksklusif tidak hanya berasal dari ibu sendiri tetapi juga berasal dari lingkungan sekitar ibu terutama suami. 4) Bagi peneliti yang akan datang Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti bentuk dukungan yang lain selain dari suami yang dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. DAFTAR PUSTAKA Afiati. 2009. Breastfeeding Father. Dipetik November 12, 2012, dari SURYA 105 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

http://afiati.multiply.com/journal/ite m/142/breastfeedingfather.html Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bobak, I., & Jensen, M. 2005. Maternity and Gynecologic Care. Jakarta: EGC. Budiansih, S. K. 2008. Handbook Ibu Menyusui. Bandung : Hatati Qualita. Digital Library: http://library.usu.ac.id/download/fk m/fkm-arifin.pdf Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Widowati, O. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI ekslusif. Padang : Repository Universitas Sumatra Utara. Chomaria, N. 2011. Panduan Terlengkap Perawatan Bayi Baru Lahir.. Hegar, B., & Dkk. 2008. Bedah ASI (Kajian Dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah). Jakarta: FKUI. Hidayat, A. A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan. Jakarta: Salemba Medika. Marnoto, B. W. 2010. Pemberian Susu Formula pada Bayi. Dipetik 12 08, 2012, dari IDAI Ikatan Dokter Anak Indonesia: http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=2012614114014 Notoadmodjo, S. 2005. Metode Penelitan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Prasetyo, D. 2009. Buku Pintar ASI Pengenalan, Praktik, dan Kemanfaatan-kemanfaatanya. yogyakarta: DIVA Press. Siregar, A. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Ekslusif Oleh Ibu Melahirkan. Dipetik 11 09, 2012, dari Usu SURYA 106 Vol.01, No.XVII, Maret 2014