Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 0
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ayam Buras (Bukan Ras) atau ayam kampung banyak dijumpai di daerah pedesaan dan hampir setiap rumah tangga memeliharanya. Hal ini disebabkan pemeliharaan ayam buras relatif mudah, tidak membutuhkan modal besar, dapat beradaptasi dengan lingkungan, mampu memanfaatkan limbah, dapat diusahakan oleh setiap lapisan masyarakat tanpa mengganggu lahan usahatani lainnya. Pemeliharaan yang dilakukan pada umumnya tradisional, yang belum dikelola dengan teknik beternak yang baik, biasanya ayam-ayam dibiarkannya berkeliaran (diumbar) di kebun atau di pekarangan untuk mencari makan karena peternak jarang memberi pakan pada ayam-ayamnya. Mengingat keberadaan dan pemilikan ayam buras yang sudah umum dikalangan masyarakat dipedesaan maka usaha meningkatkan peranan ayam buras dan upaya peningkatan produktivitas serta pengembangan sistem produksi dapat ditempuh dengan cara salah satunya adalah perbaikan sistem pemeliharaan yang meliputi sistem perkandangan. Kandang merupakan salah satu syarat bagi kelangsungan hidup ayam. Fungsí kandang bagi ternak ayam terutama untuk melindungi dari hujan, terpaan angin, panas dan gangguan binatang buas. Selain itu berfungsi sebagai tempat tidur dan yang utama adalah sebagai tempat berkembang biak. Selain faktor teknis, juga perlu adanya pembinaan motivasi kearah usaha yang bernilai ekonomis untuk peningkatan pendapatan keluarga petani. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan suatu program penyuluhan dan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam melakukan usahatani ayam buras yang lebih ekonomis. B. Tujuan Dilihat dari matriks programa penyuluhan pertanian BPPK Kecamatan Grabag dengan tujuan yang salah satunya adalah meningkatkan populasi ayam buras dari per KK 10 ekor menjadi 15 ekor per KK dengan sistem perkandangan ayam buras. C. Masalah Dilihat dari matriks programa penyuluhan pertanian BPPK Kecamatan Grabag ditemukan masalah yang salah satunya adalah kesadaran peternak untuk membuat kandang Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 1
ayam buras sesuai anjuran masih rendah dengan keadaan adalah 75% ayam buras masih diumbar. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Dampak Menurut Erwin (2012), evaluasi dampak dilakukan setelah kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan. Hal ini memerlukan analisa yang mendalam dibandingkan dengan evaluasi lainnya karena fokusnya adalah dampak dari kegiatan. Evaluasi dampak ini dimaksudkan memberi umpan balik berupa pengalaman dan pelajaran yang ditarik dari suatu kegiatan. Ada 2 tujuan utama dari evaluasi dampak yaitu: 1) apakah semua input telah diberikan sesuai perencanaan dan jadwal kegiatan, 2) apakah tujuan dan sasaran kegiatan telah tercapai. Setiap kegiatan evaluasi dampak berkaitan erat dengan tujuan program oleh karena itu tujuan harus dirumuskan dengan jelas dalam bentuk operasional yang dapat diukur, tujuan yang dimaksud dapat berbentuk perubahan perilaku, sosial dan fisik. B. Sistem Perkandangan Ayam Buras (Bukan Ras) Menurut BPTP (2011), Fungsi kandang bagi ternak ayam terutama untuk melindungi dari hujan, terpaan angin, panas dan gangguan binatang buas. Selain itu berfungsi sebagai tempat tidur dan yang utama adalah sebagai tempat berkembang biak. Ukuran kandang ayam buras biasanya 2 m x 3 m menampung 40 ekor anak ayam sampai umur 2-3 bulan atau dapat untuk menampung 30 ekor ayam dewasa. Syarat kandang yang baik yaitu: a) cukup mendapat sinar matahari, b) cukup mendapat angin atau udara segar, c) jauh dari kediaman rumah sendiri, d) bersih dan sesuai kebutuhan (umur dan keadaannya), e) kepadatan yang sesuai, f) kandang kokoh dan kuat serta atap tidak bocor. Berdasarkan kepadatan kandang yaitu: a) anak ayam beserta induk: 1-2 m 2 untuk 20-25 ekor anak ayam dan 1-2 induk, b) ayam dara 1 m 2 untuk 14-16 ekor, c) ayam masa bertelur, 1-2 m 2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor. Menurut Surono (2012), berdasarkan bentuknya, kandang ayam dibedakan menjadi 2, yaitu: a) kandang ayam kampung sistem ren adalah kandang yang memiliki halaman untuk mengumbar ayam sehingga bisa bebas berjalan. Kandang sistem ren memiliki 2 bagian. Bagian pertama berupa kandang yang memiliki atap dan berbagai perlengkapan seperti tempat makan dan minum dan sarang sebagai tempat untuk bertelur. Bagian kedua berupa halaman untuk mengumbar ayam yang dibatasi pagar dengan tinggi kira-kira 2,5 m, b) kandang ayam kampung sistem postal (litter) adalah kandang yang tidak memiliki halaman Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 2
pengumbaran, jadi ayam selalu berada dalam kandang dengan alas litter (misal serutan kayu atau sekam). Kelebihannya adalah mampu menghemat tempat, biaya dan tenaga untuk perawatannya. Menurut Pramudyati. S (2009), pilih bahan-bahan kandang ayam buras yang ada disekitar lokasi yaitu untuk : a) rangka kandang dibuat dari bambu atau kayu gelam, b) atap kandang dibuat dari rumbia, ijuk, alang-alang, c) dinding kandang dapat dibuat dari bambu, papan rempesan, kayu gelam atau kawat ram, d) alas kandang dapat dibuat: 1) untuk lantai kandang bisa berupa lantai tanah atau disemen dan ditaburi dengan sekam atau serbuk gergaji setebal 6 cm, 2) lantai panggung bertumpu pada tiang dan antara tanah dengan lantai ada ruang untuk menampung kotoran ayam. Sedangkan peralatan kandang yaitu: a) tempat pakan dan minum dapat dibuat dari bahan yang tidak mudah berkarat, misalnya: belahan bambu, paralon, plastik, b) tempat bertengger agar ayam dapat tidur secara teratur pada malam hari, c) sangkar bertelur atau pengeraman, diperlukan untuk mencegah ayam bertelur dilantai yang dapat menyebabkan telur menjadi kotor atau pecah terinjak oleh induk ayam lainnya. Sangkar bertelur atau pengeraman dibuat dari bahan yang mudah, murah dan tersedia ditempat misalnya dari kotak gardus bekas, kotak kayu bekas, bambu yang dibuat seperti kukusan, baskom bekas, ember bekas. C. Indikator dan Pengukuran Indikator yang digunakan untuk mengukur kemajuan-kemajuan yang dicapai meliputi: a) indikator berupa fisik atau ukuran-ukuran yang diberikan berdasarkan kondisi fisik yang diamati, b) indikator berupa non fisik atau ukuran-ukuran tidak dapat dengan mudah diamati secara fisik melainkan harus digali melalui jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang disampaikan, misalnya pada pengukuran perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Pengukuran dengan membuat alat ukur untuk mengumpulkan data yang berupa: a) pertanyaan untuk mengukur pengetahuan, b) pertanyaan untuk mengukur pengertian, c) pertanyaan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah. III. METODE EVALUASI Metode evaluasi yang digunakan melalui pendekatan individu dan kelompok dengan cara anjangsana dan diskusi dirumah peternak ayam buras sehingga bisa lebih leluasa, dilakukan pada sore hari agar tidak menggangu aktifitas peternak. Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 3
A. Rancangan Evaluasi Memahami tujuan programa penyuluhan pertanian. Tujuan penyuluhan pertanian yaitu perubahan perilaku petani. Unsur-unsur dalam rumusan tujuan penyuluhan adalah sasaran (petani), perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan), materi dan kondisi untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan penyuluhan sejauh mana hasil yang diperoleh dan dapat memberi sumbangan kepada peningkatan pendapatan serta tingkat kesejateran petani sebagai dampak dari suatu program yang sudah dilakukan kegiatannya. B. Populasi Dan Sampel Untuk pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling yakni untuk menentukan peternak yang dijadikan sampel. Jumlah populasi ayam buras di Kecamatan Grabag adalah 99.237 ekor jadi rata-rata per KK 10 ekor. Berdasarkan data tersebut maka ditetapkan 20 orang sebagai sampel secara acak. Yang dimaksud dengan sampel disini adalah responden yang mewakili peternak ayam buras yang ada diwilayah Kecamatan Grabag. Sedangkan populasi sampel adalah peternak ayam buras yang ada di Kecamatan Grabag. C. Rincian Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang diambil dalam evaluasi dampak ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden dilokasi dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lembaga/instansi yang terkait dengan penelitian. Pengumpulan data evaluasi dampak dengan cara: a) wawancara menggunakan kuesioner yang disampaikan langsung pada responden melalui kunjungan anjangsana ke lokasi usaha ataupun rumah responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang telah disiapkan, b) observasi yakni pengamatan langsung dilokasi untuk memperoleh data yang lebih lengkap guna membantu dalam memberikan penjelasan yang lebih mendasar dan mendalam terhadap hasil evaluasi dampak, c) dokumentasi yakni pengambilan gambar terkini pada saat wawancara, pemotretan juga dilakukan terhadap kandang, peralatan kandang. D. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi dampak ini yaitu menilai jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan kepada petani peternak dengan tahapan Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 4
respons meliputi: mengerti, mau dan mampu dalam melaksanakan inovasi, menggunakan kuesioner dan panduan wawancara dengan skor 3, 2 dan 1. Penilaian angka 3, 2 dan 1 pada kuesioner dan panduan wawancara berfungsi membedakan antara sering (skor 3), pernah (skor 2) dan tidak pernah (skor 1). Hasil dari setiap pertanyaan tersebut diambil rata-ratanya yang merupakan hasil kuantitatif dan kemudian diubah dalam bentuk nilai kualitatif disesuaikan dengan tahapan respons. IV. GAMBARAN UMUM PROGRAM YANG DIEVALUASI Dilihat dari matriks programa penyuluhan pertanian BPPK Kecamatan Grabag tahun 2013 gambaran umum program yang dievaluasi meliputi: a) keadaan adalah jumlah populasi ayam buras 99. 237 ekor dengan rata-rata per-kk 10 ekor dan 75% ayam buras masih diumbar, b) tujuan adalah meningkatkan populasi ayam buras per-kk dari 10 ekor menjadi 15 ekor per-kk, c) permasalahan adalah kesadaran peternak untuk membuat kandang ayam buras masih rendah, d) yang dijadikan sasaran adalah pelaku utama (wanita tani, taruna tani dan tani dewasa) dan pelaku usaha, e) metode penyuluhan dengan ceramah. V. DAFTAR PUSTAKA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2011. Teknologi Beternak Ayam Buras. Sulawesi Selatan. Diakses pada tanggal 22 Januari 2013. http://sulsel.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article& id=637:teknologi-beternak-ayam-buras&catid=47:panduanpetunjuk-teknis-brosur- &Itemid=231 Erwin, 2012. Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Sumber Tulisan: Bahan Diklat Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor, Bapeltan. Jambi 2011. Diakses pada tanggal 22 Januari 2013. http://epetani.deptan.go.id/blog/mengevaluasi-pelaksanaan-penyuluhan-pertanianerwin-sp-3843. Pramudyati. S, 2009. Petunjuk Teknis Beternak Ayam Buras. Gtz Merang Reed Pilot Project Bekerjasama Dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan. Diakses pada tanggal 23 Januari 2013. http://forclime.org/merang/32-ste- FINAL.pdf Surono, 2012. Kandang Ayam Kampung: Jenis dan Tips Membuat Kandang Ayam Kampung. Diakses pada tanggal 23 Januari 2013. http://massurono.com/lain-lain/kandangayam-kampung-jenis-dan-tips-membuat-kandang-ayam-kampung/ Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 5
Lampiran 1. Instrumen Evaluasi Dampak Sistem Perkandangan Ayam Buras. Kuesioner Untuk Petani Peternak A. Identitas Responden 1. Nama :. 2. Umur :.... 3. Desa :..... 4. Kecamatan :. 5. Kabupaten :. 6. Jenis Kelamin : 1). Wanita 2). Pria 7. Pendidikan terakhir :.. B. Daftar Pertanyaan Untuk Petani Peternak Ayam Buras 1. Apakah ada peningkatan jumlah populasi ayam buras setelah adanya kegiatan penyuluhan yang dilakukan bapak/ibu penyuluh...? 2. Apakah ada peningkatan partisipasi/keikutsertaan/kehadiran petani ternak ayam buras dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh bapak/ibu penyuluh...? 3. Setelah adanya penyuluhan, apakah pengetahuan petani peternak tentang sistem perkandangan ayam buras sudah meningkat..? 4. Setelah adanya penyuluhan, apakah pengetahuan petani peternak tentang fungsi kadang ayam buras sudah meningkat...? Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 6
5. Setelah adanya penyuluhan, apakah keterampilan petani peternak dalam bidang perkandangan ayam buras sudah meningkat...? 6. Setelah adanya penyuluhan, apakah keterampilan petani peternak dalam memuat kadang ayam buras sudah meningkat...? 7. Setelah adanya penyuluhan, apakah sikap petani peternak dalam menerima inovasi dibidang perkandangan ayam buras sudah meningkat...? 8. Setelah adanya penyuluhan, apakah sikap petani peternak dalam menerapkan secara terus menerus inovasi dalam dibidang perkandangan ayam buras sudah meningkat...? 9. Setelah adanya penyuluhan, apakah ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani peternak tentang membuat kandang ayam buras sesuai anjuran...? 10. Setelah adanya penyuluhan, apakah ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani peternak tentang meningkatkan populasi ayam buras...? 11. Setelah adanya penyuluhan, apakah banyak manfaatnya bagi petani peternak ayam buras tentang sistem perkandangan ayam buras...? Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 7
12. Setelah adanya penyuluhan, apakah ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani peternak pada pencegahan penyakit ayam buras...? 13. Setelah adanya penyuluhan, apakah ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani peternak tentang sanitasi kandang ayam buras...? 14. Setelah adanya penyuluhan, apakah ada peningkatan pendapatan dari hasil penjualan ayam buras...? 15. Setelah adanya penyuluhan, apakah ada peningkatan kesejahteraan terhadap petani peternak ayam buras...? Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 8
Lampiran 2. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian Yang Dievaluasi Dampak Matriks Programa Penyuluhan Pertanian BPPK Kecamatan Grabag Tahun 2013 Sistem Perkandangan Ayam Buras No Keadaan Tujuan Masalah W. Tani Sasaran Pelaku Utama T. Tani T. Dewasa Pelaku Usaha L P Pet. Materi Kegiatan Penyuluhan Metode Penyuluhan Vol Lokasi Waktu Sumber biaya P. Jawab Pel. 1. Populasi ayam buras 99.237 ekor. Rata-rata 10 ekor per-kk Meningkatkan populasi ayam buras dari 10 ekor per-kk menjadi 15 ekor per-kk Kesadaran petani peternak untuk membuat kandang ayam buras sesuai anjuran masih rendah 2614 269 1743 3 1 24 Sistem perkandangan ayam buras Ceramah 1x 28 desa Jan-Des Swadaya Koord PPL 75% ayam buras masih diumbar Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 9