KAJIAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PAKAN SAPI POTONG MELALUI PEMANFAATAN HASIL IKUTAN TANAMAN SAWIT MENDUKUNG PROGRAM GERAKAN PENSEJAHTERAAN PETANI (GPP) DI SUMATERA BARAT Dr. Abdullah M. Bamualim, MSc dkk BPTP Sumatera Barat, Juni, 2012
LATAR BELAKANG Perkebunan sawit, berkembang pesat di Sumbar (luas 700 rb ha, produksi 350 rb ha) Populasi sapi potong di Sumatera Barat stagnan (327 rb ekor) a.l. akibat kekurangan pakan Produksi sapi potong dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan hasil ikutan tanaman sawit (Pelepah, Solid dan Bungkil inti sawit) Potensi pakan sapi potong Perlu pengembangan teknologi pakan berbasis hasil ikutan tanaman sawit Tujuan pengkajian: Peroleh informasi, Adaptasi teknologi maju, Evaluasi pemanfaatan teknologi pakan berbasis hasil ikutan tanaman sawit
PERMASALAHAN Masalah utama pengembangan g sapi potong adalah rendahnya kualitas dan kuantitas pakan yang berakibat tingkat produktivitas sapi potong lokal Hasil samping (pelepah+daun); hasil ikutan pabrik (solid dan bungkil inti sawit) Sumber pakan Pengembangan sapi potong dengan cara perluas rumah tangga memelihara sapi potong, sejalan dengan Program GPP (Gerakan Pensejahteraan Petani) oleh Pemda Provinsi Sumbar BPTP Sumbar sebagai institusi penelitian di daerah berperan sebagai pendamping dan penyedia teknologi
METODOLOGI PELAKSANAAN Locus: Kabupaten Pasaman Barat, Sijunjung, Dharmasraya Fokus: (i) Kegiatan survei, dan (ii) Kajian pemanfaatan aa a hasil ikutan tanaman a a sawit pada sapi potong Perlakuan(i) Ternak diberi hijauan pelepah sawit,,(ii) Ternak diberi hijauan pelepah p sawit dan solid, dan (iii) Ternak diberi hijauan pelepah sawit dan BIS. Tahapan pelaksanaan: (i) Suvei Pemanfaatan p p ( ) Hasil Ikutan Sawit, dan (ii) Kajian Pengembangan
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial. (i) Perencanaan anggaran: Belanja bahan 79% dari total anggaran bahan, belanja perjalanan 66% dan belanja gaji/upah 67,2% dari total msing 2 pagu anggaran (ii) Anggaran dikelola melalui sistem keuangan pemerintah berdasarkan SK Kepala Balai No.214a/KU.330/I.10.3/2/2012 10 3/2/2012
Proses Pencapaian Target Kinerja (i) Produk target: Adaptasi teknologi maju agar lebih berpeluang untuk diadopsi petani, peternak, nelayan, dan pembudidaya ikan skala kecil (ii) Kajian ini menghasilkan teknologi maju untuk pemanfaatan pakan sapi potong berbasis hasil ikutan tanaman sawit di wilayah Sumatera Barat (iii) Indikator: Dihasilkannya rekomendasi teknologi pakan berbasis sawit; Sosialisasi teknologil; Publikasi i ilmiah i
Perkembangaan Pencapaian Target Lokasi Jenis Jenis ternak Pertumbu- Pemanfaatan (Kabupaten) teknologi han ternak teknologi 1. Pasaman Pemberian Barat aat Solid, BIS dan hijauan 2. Sijunjung Pemberian Pelepah sawit + Solid 3. Dharmasraya Induk sapi Bali 0,39 Pemberian (30 ekor) kg/ek/hr / solid Perbibitan (12 - Pemberian isi ekor sapi Bali) - pelepah sawit Penggemukan dan solid (4 ek Simental) Pemberian Perbibitan (11 0,41 Pemberian silase daun ekor induk dan kg/ek/hr silase hijauan sawit +BIS 7 ekor anak PO) sawit
RENCANA TINDAK LANJUT Pelaksanaan Kegiatan: Uji coba teknologi dengan variasi perlakuan yang meliputi: pemberian pelepah sawit (Sijunjung), pemberian solid dan atau BIS (Pasaman barat), dan pemberian silase hijauan sawit dan BIS (Dharmasraya); Koordinasi Kelembagaan-Program: Koordinasi ke depannya dilaksanakan k dengan Instansi terkait Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Hasil pengkajian diadopsi oleh kelompok tani ybs dan sekitar lokasi
RENCANA TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN Hasil pengakjian ini akan disosialisasikan pada Dinas terkait di Provinsi dan Kabupaten terkait Ketersediaan alsintan, alat pencacah (Chopper), salah satu faktor kunci keberhasilan penerapan teknologi hijauan sawit Peran serta pemilik dan pengusaha perkebunan sawit dalam menyisihkan hasil ikutan tanaman sawit sebagai sumber pakan bagi masyarakat sekitar
PENUTUP Kajian potensi hasil ikutan tanaman sawit sebagai pakan ternak sapi potong berjalan selama 3-4 bulan Hasil sementara cukup menjanjikan untuk kawasan perkebunan sawitdi daerah Sumatera Barat Kegiatan lanjutan difokuskan pada kegiatan dan pengamatan lapangan Diharapkan ke depan terjalin sinergi dengan instansi terkait dan kelompok tani di daerah agar teknologi ini diterima dan disebar-luaskan pada masyarakat di kawasan perkebunan sawit