KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

II. KEGIATAN PENGAWASAN

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK


Owner (Pemilik Proyek)

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PESERTA PROYEK KONTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA


SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK


BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengembangan SOP..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

IV. ORGANISASI PROYEK

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PENGAWASAN PENINGKATAN STRUKTUR JALAN KEC. SAMPAGA RUAS JALAN SAMPAGA DATO

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

PERTEMUAN IV. Rencana Pelaksanaan Pengadaan Bagian I. Mata Kuliah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR) PEKERJAAN

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

PT. DARMA BAKTI SULTRA SEJAHTERA CV.MALINO KARYA

BAB III PERSYARATAN TEKNIS UMUM PELAKSANAAN

KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA


1 Tujuan Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman bilamana ada perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang dan percepatan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

LAMPIRAN REKAPITULASI BIAYA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii BAB I : LATAR BELAKANG... 1 BAB II : MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAB III : RUANG LINGKUP...

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISORY WORKS FOR T1 2 nd FLOOR REFURBISHMENT PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL 1. PENDAHULUAN Lantai 2 gedung T1 PT. JICT saat ini digunakan untuk department ICT (Information & Communication Technology) dan di dalamnya terdapat ruang server yang berfungsi sebagai data center untuk seluruh jaringan di PT. JICT. Lantai 2 ini memiliki luas 571 m 2 dengan ruang server termasuk di dalamnya. Secara keseluruhan lantai ini terakhir kali direnovasi pada tahun 2001 dan sisi barat-selatan direnovasi pada tahun 2010. Saat ini kondisi lantai ini sudah tidak nyaman untuk digunakan sebagai tempat kerja karena terdapat banyak kerusakan dan penggunaan ruangan yang tidak semestinya. Ruang server juga perlu diperbaiki karena terdapat kerusakan dan untuk memudahkan pengoperasian dan maintenance. Gedung T1 PT. JICT terbuat dari beton dan didesain dengan pembebanan sesuai standar gedung perkantoran. Dimensi per lantai sebesar 37,5m x 21,9m dengan tinggi lantai 3 m. Layout peruntukan ruangan akan disesuaikan dengan fungsi, keadaan sekitar dan nantinya akan didiskusikan lebih lanjut. Rencana renovasi ruangan ini meliputi pekerjaan arsitektural, struktural, interior, mechanical/electrical, penambahan beberapa furnitures, dan perbaikan fasilitas yang sudah mulai tidak berfungsi. Kerangka Acuan Kerja ini menerangkan pekerjaan pengawasan tata ruang dalam gedung (design interior), sistem mechanical/electrical, serta fasilitas kelengkapannya sebagai bagian dari renovasi dan perbaikan fasilitas lain yang dianggap belum berfungsi dengan optimal. Dalam dokumen ini juga akan dijelaskan dasar pengawasan, pihak pihak yang terkait beserta hak dan kewajibannya. 2. MAKSUD DAN TUJUAN PENUGASAN Dalam rangka pelaksanaan proyek Renovasi Lantai 2 Gedung T1 tersebut, maka PT. JICT yang bertindak selaku pemberi tugas bermaksud menugaskan kepada konsultan pengawas untuk mengawasi jalannya setiap pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung untuk memastikan bahwa kontraktor bekerja sesuai dengan rencana. Konsultan pengawas harus menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan terhadap pekerjaan interior berikut sistem mechanical/electrical sesuai ruang lingkup dan uraian pekerjaan yang tersebut pada kerangka acuan kerja ini. Adapun hasil kerja diharapkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis kepada pemberi tugas yang berupa laporan-laporan bulanan sesuai dengan pekerjaan yang sedang berlangsung.

3. DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengacu pada standar dan referensi sebagai berikut. a. Keputusan Menteri PU No. 441/kpts/1998, tanggal 10 November 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. b. Petunjuk dan pengarahan dari pemberi tugas. c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) edisi tahun 2000 yang berlaku. d. Peraturan Daerah (Perda) setempat. e. Standar dan peraturan/ketentuan yang berlaku di PLN. f. Standar Penerangan Bangunan Indonesia oleh Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan (DMPB). g. Standar-standar negara lain, seperti: BS, VDE, AVE, JIS, ASTM, ISO, dan sebagainya yang setara dan sejauh tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku. 4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN Pekerjaan pengawasan yang dimaksud yaitu mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan tata ruang gedung beserta fasilitas mechanical/electrical, yang meliputi kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya.. Rincian pekerjaan pengawasan oleh konsultan pengawas adalah sebagai berikut. 1. Membahas, mengevaluasi dan mengarahkan rencana kegiatan pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor, yang antara lain terdiri atas: a. Penyediaan dan penggunaan bahan bangunan. b. Penyediaan dan penggunaan peralatan dan perlengkapan konstruksi. c. Penugasan tenaga kerja dalam berbagai kualifikasi. d. Penjadwalan pelaksanaan pekerjaan. 2. Memberikan pengarahan dan petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di dalam spesifikasi teknis. 3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan lengkap atas seluruh daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan. 4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian mutu maupun kuantitas bahan bangunan agar diperoleh jaminan bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan volume pekerjaan (BOQ). 5. Memeriksa dan membuat persetujuan setelah berkonsultasi dengan pemberi tugas terhadap semua pengaturan lokasi pekerjaan selama pembangunan berlangsung agar tidak mengganggu kegiatan di gedung.

6. Memeriksa rencana kerja kontraktor sehubungan dengan peralatan yang akan digunakan, sumber material untuk menjamin bahwa karakteristik dan jumlah material tersebut benar-benar memenuhi persyaratan dalam spesifikasi. 7. Meneliti dan menyatakan persetujuan akan hasil pengukuran pekerjaan yang sudah diselesaikan dan jumlah biaya yang ditagih oleh kontraktor yang menyatakan bahwa jumlah tersebut sudah benar dan memenuhi ketentuan di dalam Kontrak. 8. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada pemberi tugas untuk mendapatkan persetujuan apabila terdapat perubahan pekerjaan (change of order) dengan melampirkan spesifikasi dan gambar-gambar yang diperlukan. 9. Memeriksa dan mensahkan semua gambar kerja yang dibuat dan disiapkan oleh kontraktor agar dapat segera dilaksanakan, serta memeriksa dan mensahkan as-built drawing. 10. Melaporkan secara tertulis kepada pemberi tugas terhadap setiap permasalahan teknis yang timbul atau mungkin akan timbul dan memberikan rekomendasi cara penyelesaian. 11. Melakukan evaluasi semua ketentuan mengenai permintaan perpanjangan waktu termasuk perubahan biaya (jika ada) yang diajukan oleh kontraktor dan memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut kepada pemberi tugas. 12. Mengawasi serta meneliti perubahan serta penyesuaian yang harus dilakukan selama pelaksanaan pembangunan untuk kemudian segera melaporkan kepada pemberi tugas. 13. Menyiapkan Berita Acara antara lain: hasil pengukuran pekerjaan untuk kelengkapan penagihan pembayaran, perubahaan pelaksanaan, hasil pengujian bahan atau instalasi, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pekerjaan. 14. Membuat laporan menurut ketentuan dalam penyusunan laporan, yaitu: laporan bulanan (yang berisi kompilasi laporan harian dan laporan mingguan), Laporan akhir dan laporan khusus, jika diperlukan. 5. ORGANISASI PELAKSANAAN Struktur Organisasi Proyek Pihak-pihak yang terkait dalam proyek Renovasi Lantai 2 T1 JICT adalah sebagai berikut: PT. JICT Konsultan Perencana Kontraktor Konsultan Pengawas

Struktur Organisasi Konsultan Pengawas No. Tenaga Ahli Konsultan Pengawas Manajemen Konsultan harus menugaskan personil untuk pekerjaan perencanaan dengan jumlah, jabatan, serta kualifikasi keahlian dan pengalaman sebagaimana tercantum pada tabel berikut. Jabatan Jumlah personil (orang) Kualifikasi Keahlian Pengalaman 1. Project Manager 1 Sarjana Teknik Arsitektur minimal 15 tahun Perencana 2. Site Interior Design 1 Sarjana Teknik Arsitektur/Desain minimal 10 tahun Interior 3. Site M/E Engineer 1 Sarjana Teknik Elektro minimal 10 tahun 4. Inspector for Interior 1 D3 Arsitektur/Desain Interior minimal 5 tahun 5. Inspector for M/E 1 D3 Teknik Elektro minimal 5 tahun 6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL KONSULTAN PENGAWAS Tugas dan tanggung jawab personil konsultan sesuai dengan penugasan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini dengan uraian secara garis besar sebagai berikut: a. Project Manager 1. Project manager adalah pimpinan tim konsultan pengawas yang bertanggung jawab atas keberhasilan kerja tim tersebut. 2. Project manager harus menjalin koordinasi dengan wakil pemberi tugas dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. 3. Project manager harus menjalin koordinasi tim pengawas dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. 4. Project manager mengatur kegiatan dan melakukan koordinasi dengan kontraktor.

b. Site Interior Designer & Engineer 1. Site interior designer & engineer melakukan tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan kontraktor sehari-hari di lapangan dan dibantu oleh inspektur lapangan serta bekerja sama dengan kepala proyek dan site engineer dari pihak kontraktor sesuai dengan masukan/ kebutuhan dari pemberi tugas. 2. Site interior designer &engineer dalam melakukan tugas pengawasan harus berkoordinasi satu sama lain dan/atau pengawas khusus lainnya yang ditunjuk langsung oleh pemberi tugas. 3. Site interior designer &engineer mengadakan presentasi kepada pemberi tugas minimum pada akhir tahap perencanaan, untuk mechanical/electrical harus mendapat persetujuan terhadap kebutuhan instalasi jaringan listrik, jaringan IT, jaringan telkom, jaringan security, dan jaringan lainnya. 4. Site interior designer &engineer memberi masukan dan menyarankan kontraktor tentang pemasok yang pantas untuk ditunjuk sesuai dengan keahliannya kepada pemberi tugas. 5. Site interior designer &engineer melakukan analisa dari laporan harian dari inspector serta menyusun laporan bulanan. c. Inspector Inspector mengadakan pengawasan langsung secara berkala tentang kegiatan kontraktor di lapangan sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam hal: 1. Mengadakan pengawasan berkala terhadap kualitas pekerjaan dan memastikan bahwa konstruksi dilaksanakan sesuai dengan gambar dan dokumen perencanaan. 2. Pengawasan keselamatan kerja dilapangan. 3. Penyusunan laporan harian untuk membuat laporan mingguan dengan menggunakan formulirformulir tertentu yang harus diserahkan kepada pemberi tugas. 7. LAPORAN Dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap proyek Renovasi Lantai 2 T1, maka konsultan pengawas diharuskan membuat laporan-laporan yang berisi kegiatan selama pelaksanaan hingga laporan akhir kegiatan. Adapun jenis laporan yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut. a. Laporan Mingguan Pada setiap akhir minggu kalender konsultan pengawas harus menyiapkan laporan mingguan yang memuat tentang kegiatan pelaksanaan, kemajuan pekerjaan, permasalahan yang dihadapi, menyiapkan jadwal minggu berikutnya, perubahan pelaksanaan, kualitas dan kuantitas bahan yang masuk ke lapangan dan digunakan, keadaan cuaca, dilengkapi dengan daftar dan grafik.

b. Laporan Bulanan Laporan bulanan berupa laporan kemajuan pekerjaan selama jangka waktu sebulan yang meliputi kegiatan-kegiatan konsultan pengawas dan kontraktor. Pada setiap akhir bulan kalender, konsultan pengawas harus menyiapkan dan menyerahkan laporan bulanan sebanyak 3 (tiga) rangkap yang memuat tentang kegiatan pelaksanaan, kemajuan pekerjaan, permasalahan yang dihadapi, penyiapan jadwal bulan berikutnya, perubahan pelaksanaan kuantitas dan kualitas bahan yang digunakan, keadaan cuaca dilengkapi dengan daftar, grafik, dan foto dokumentasi. c. Laporan Akhir Pada akhir masa pekerjaan konsultan pengawas harus membuat dan menyerahkan laporan akhir pelaksanaan pembangunan kepada pemberi tugas dalam rangkap 3 (tiga). Pada tahap laporan ini, konsultan pengawas melaksanakan inspeksi dengan cermat, agar dapat membuat rekomendasi atas pelaksanaan pekerjaan yang telah selesai seluruhnya dan menentukan dapat tidaknya pekerjaan diterima oleh pemberi tugas, sekaligus penetapan saat dimulainya masa pemeliharaan. Dalam laporan ini juga termasuk laporan cara pemeliharaan dari semua bidang pekerjaan. d. Laporan Khusus (jika diperlukan) Konsultan pengawas membuat dan menyerahkan laporan khusus atas kejadian tertentu yang tidak terduga kepada pemberi tugas dalam rangkap 3 (tiga), jika diperlukan, berkaitan dengan hal-hal antara lain : a. Masalah penting mengenai keadaan lahan pekerjaan antara lain: keselamatan pekerja, dan lain-lain. b. Penyimpangan terhadap spesifikasi yang telah disepakati. c. Kerja tambah/kurang yang mungkin timbul dan dilaporkan serta disetujui oleh pemberi tugas sebelum dilaksanakan. Jakarta, September 2015 CIVIL MANAGER ttd Ir. HERU AGUSTONO