Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

I. PENDAHULUAN. pengepresan (Abbas et al., 1985). Onggok yang dihasilkan dari proses pembuatan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

TINJAUAN PUSTAKA. dan efisiensi pakan ternak tanpa mengakibatkan terjadinya proses penyerapan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

PRODUKSI ENZIM AMILASE

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

KINETIKA REAKSI ENZIMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Onggok merupakan limbah dari industri tapioka yang berbentuk padatan yang

ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB I KARBOHIDRAT. Tujuan Percobaan : Menentukan senyawa-senyawa kabohidrat secara kualitatif dan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

Produksi Glukosa Cair dari Pati Ubi Jalar Melalui Proses Likuifikasi dan Sakarifikasi Secara Enzimatis

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

MATERI DAN METODE PENELITIAN

ISOLASI DAN KARAKTERISASI AMILASE DARI BIJI DURIAN (DURIO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia

A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ)

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kalibrasi Termokopel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

1 atm selama 15 menit

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa

PENGENALAN ENZIM AMILASE (ALPHA-AMYLASE) DAN REAKSI ENZIMATISNYA MENGHIDROLISIS AMILOSA PATI MENJADI GLUKOSA. Ariandi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bacillus sp merupakan bakteri berbentuk batang, tergolong bakteri gram positif,

pembentukan vanilin. Sedangkan produksi glukosa tertinggi dihasilkan dengan penambahan pektinase komersial. Hal ini kemungkinan besar disebabkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada bulan Juli 2009 Oktober 2010.

Kecepatan Reaksi Hidrolisis Amilum Oleh Enzim Amilase

PENENTUAN DAYA CERNA PROTEIN IN VITRO DAN PENGUKURAN DAYA CERNA PATI SECARA IN VITRO

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 g yang dapat menghasilkan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

ISOLASI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ENZIM α AMILASE DARI Aspergillus niger DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CAMPURAN ONGGOK DAN DEDAK

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

4 Hasil dan Pembahasan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Penentuan Kadar Serat Larut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Transkripsi:

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2006 ENZIM AMILASE Amilase bekerja pada pati, glikogen dan turunan polisakarida dengan menghidrolisa ikatanα 1,4 dan / α 1,6 glikosidik. Enzim amilase dapat diisolasi dari jaringan tanaman, hewan dan sel mikrobia. Enzim amilase banyak terdapat pada kecambah biji gandum, sorgum, kedele, kacang hijau, beras dan biji-bijian yang lain. Enzim amilase dalam kecambah termasuk enzim endoselluler sehingga untuk mengekstrasi terlebih dahulu harus menghancurkan biji kecambah. Amilase dikelompokkan menjadi 3 golongan enzim yaitu: α-amilase yang memecah pati secara acak dari tengah dan bagian dalam molekul, karena itu disebut endoamilase β-amilase, yang menghidrolisa unit-unit glukosa dari ujung molekul pati, karenanya disebut eksoamilase Glukoamilase, yang dapat memisahkan glukosa dari terminal gula non-pereduksi substrat pati 1

1. Alfa Amilase (α-1,4 glukan glukanohidrolase, E.C. 3.2.1.1) Alfa-amilase terdapat pada jaringan tanaman, hewan mamalia dan mikrobia. Alfa-amilase murni dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya malt (barley), ludah manusia dan pankreas. Dapat juga diisolasi dari Aspergillus oryzae dan Basillus subtilis. Pemecahan oleh α-amilase pada amilosa terdiri atas 2 tahap: Tahap degradasi cepat yang menghasilkan maltotriosa dan maltosa pemecahan tahap pertama ini ditandai dengan penurunan viskositas yang cepat dan hilangnya kemmapuan pewarnaan iodin terhadap amilosa - Tahap degradasi lambat terhadap oligosakarida menghasilkan glukosa dan maltosa Pemecahan oleh α-amilase terhadap amilopektin akan menghasilkan dekstrin BM (berat molekul) rendah dan maltosa dan oligosakarida yang lebih besar Setiap molekulα-amilase mengandung satu ion Ca ++ yang perannya tidak langsung untuk pembentukan enzim substrat, tetapi mendukung molekul enzim membentuk keadaan optimum guna aktivitas dan stabilitasnya. 2

2. Beta-amilase (β-1,4-glukan malto hidrolasi, EC. 3.2.1.2) Enzim β-amilase bekerja pada substrat dari gugus terminal non-reduktif, pada ikatan glikosidis kedua dari ujung tersebut. Pada substrat amilosa, bila aktivitasnya tinggi dapat menghidrolisis sempurna menghasilkan maltosa. Pada substrat amilopektin akan menghasilkan maltosa dan sisa dekstrin BM tinggi 3. Glukoamilase Memecah pati dari luar dengan mengeluarkan unit-unit glukosa dari ujung non reduksi polimer pati. Hasil reaksinya hanya glukosa, sehingga dapat dibedakan denganαdanβamilase. Secara komersial diproduksi Aspergillus rhizopus. Glukoamilase dapat memecah ikatan α-1,3 dan α-1,4. dengan pengaruh enzim glukoaminase posisi glukosa α dapat diubah menjadiβ, ph optimum 4-5 suhu 50-60 o C 3

PENGUJIAN AKTIVITAS ENZIM Empat prosedur pengujian umum digunakan untuk mempelajari kerja enzim amilase pada pati. Selama hidrolisis perubahan yang diamati: Penurunan viskositas Kehilangan kemampuan untuk memberikan warna biru dengan iodin Ketiga tipe enzim amilase dapat dibedakan satu dengan lainnya berdasarkan 2 atau lebih kriteria ini. Kriteria Laju relatif α-amilase β-amilase Glukoamilase Pembentuka n gugus pereduksi Kehilangan viskositas Kehilangan warna biru dengan iodin Produksi maltosa Produksi glukosa Sama atau hampir sama Cepat Lambat Lambat Cepat Lambat Lambat Lambat Cepat Tidak ada Tidak ada Tidak ada cepat 4

PERCOBAAN ISOLASI ENZIM AMILASE DARI KECAMBAH Penyiapan sampel: biji yang dipergunakan adalah: kacang hijau dengan perlakuan: a. biji kering b. biji direndam semalam (± 12 jam) c. biji dikecambahkan (12 jam) d. biji dikecambahkan 24 jam e. biji dikecambahkan 48 jam Ekstraksi enzim: Sebanyak 2,5 g kecambah biji dihancurkan, ditambah 25 ml buffer asetat (0.1 0.5 M) ph 5.5; dibiarkan selama ± 30 menit sambil kadangkala diaduk Disaring dengan kertas saring Whatman, filtratnya merupakan larutan enzim kasar. Sentrifugasi 1500 ppm selama 30 menit. Ambil supernatannya untuk uji aktivitas 5

UJI AKTIVITAS AMILASE SECARA KUALITATIF Substrat yang digunakan larutan pati 4% (DE = 15-20) dengan pelarutnya buffer asetat Ph 5.5 Sebanyak 1 ml substrat ditambah larutan iodin 1% selanjutnya tambahkan dengan 0.5 ml larutan enzim. Pengamatan aktivitas amilase didasarkan terjadinya perubahan warna biru dari pati setelah ditambah larutan iodin 1%. Inkubasi pada suhu kamar dengan pengamatan setiap 10 menit, selama 60 menit. Waktu (menit) 0 10 20 30 40 50 60 Sampel Biji kering Biji direndam Kecambah umur 12 jam Kecambah umur 24 jam Kecambah umur 36 jam Notasi: (-) bila belum terjadi perubahan warna (+) bila terjadi perubahan warna (++) perubahan warna lebih jelas (+++) warna merah coklat (++++) warna lebih terang 6

UJI AKTIVITAS AMILASE SECARA KUANTITATIF Hidrolisis pati secara enzimatis Pipet 1 ml larutan pati 1%, panaskan pada suhu 60 o C (dalam waterbath) selama 10 menit Tambahkan 1 ml larutan ekstrak enzim amilase kasar (untuk masing-masing perlakuan perkecambahan dimasukkan dalam tabung yang berbeda) Inkubasikan dalam waterbath suhu 40 o C selama 10 menit Dinginkan. Lakukan pengenceran apabila diperlukan (catat faktor pengenceran) Ambil 1 ml untuk dianalisis gula reduksinya (glukosa sebagai hasil hidrolisis pati secara enzimatis) dengan menggunakan spektofotometer. Prosedur lihat bag b no 4-9 Pembuatan larutan glukosa standart Buat larutan glukosa standar (10 mg glukosa anhidrat / 100 ml) Buat 5 pengenceran dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10 mg/100 ml Siapkan 6 tabung reaksi masing-masing diisi dengan 1 ml larutan glukosa standar di atas. Kemudian satu tabung reaksi dengan 1 ml aquades sebagai blanggko Tambahkan reagen Nelson dan panaskan tabung reaksi Dinginkan dalam beker glas yang berisi air dingin Tambah 1 ml reagen arsenomolibdat Gojog sampai endapan larut kembali Tambah 7 ml aquades Baca dengan spektro pada panjang gelombang 540 nm Buat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi gula dengan absorbsinya. 7

Hasil Pengamatan Data larutan glukosa standar Konsentrasi (X) Absorbansi (Y) Data hasil percobaan Perlakuan Perkecambahan Absorbansi Konsentrasi glukosa setelah diplotkan pada kurva standar Perhitungan: Y = A + B X X = (Y A) / B X = Konsentrasi glukosa sampel (dalam mg/100 ml) (catatan: perhitungkan apabila ada faktor pengenceran) 8

Perhitungan Aktivitas Enzim Amilase Aktivitas Enzim (A) = (C x H x faktor pengenceran) BM glukosa x t x E Keterangan: A C H t E : Aktivitas enzim (µmol/menit) : Konsentrasi produk hidrolisis glukosa (µg/100 ml) : Volume total produk hidrolisis (substrat + enzim) : waktu inkubasi (menit) : volume enzim BM : Berat Molekul glukosa 180 µg/µmol Satuan aktivitas =. µmol/menit/ml ekstrak enzim =..unit glukosa/ml ekstrak enzim Note Kecambah kacang hijau digunakan karena kadar patinya paling tinggi Biji kering: belum ada aktivitas metabolisme Biji tumbuh butuh energi enzim hidrolisis sari-sari makanan (pati) dalam biji Faktor yang mempengaruhi hidrolisis enzimatis: Konsentrasi substrat Konsentrasi enzim Kondisi optimal aktivitas enzim Jika hasil percobaan didapatkan biji kering > biji rendam: mungkin karena saat penghancuran biji, enzim dalam biji kering yang didapatkan > daripada biji rendam, sehingga saat diberi aquades enzimnya aktif, atau Keberadaan kofaktor atau koenzim yang dibantu kerja enzim 9

Note Konsentrasi enzim masing-masing perlakuan berbeda tergantung dari kesempurnaan mengekstrak 10