Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

Controller. Fatchul Arifin

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN SIMULASI SISTEM WATER LEVEL CONTROL DENGAN PID DAN SILO TO SILO DENGAN MENGGUNAKAN KONVEYER

BAB III DINAMIKA PROSES

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Herry gunawan wibisono Pembimbing : Ir. Syamsul Arifin, MT

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA

5/12/2014. Plant PLANT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

1. Mahasiswa dapat mengetahui blok diagram sistem. 2. Mahasiswa dapat memodelkan sistem kendali analog

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Root Locus A. Landasan Teori Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya).

+ - KONTROLER. Σ Kontroler Plant. Aktuator C(s) R(s) Sensor / Elemen ukur

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Materi 9: Fuzzy Controller

Makalah Seminar Tugas Akhir

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

LAPORAN PROJECT MATA KULIAH TEKNOLOGI KENDALI PROSES. Project Water Level Contol dan Project Silo to Silo Menggunakan Conveyor

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

Desain PID Controller Dengan Software MatLab

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

SISTEM BOILER DENGAN SIMULASI PEMODELAN PID

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Simulasi Proses Pengisian Bak Pengumpul PDAM dari Raw Water Intake dengan Kontrol PID

Swarm Optimization (Pso) untuk Tuning Pengendali Model Predictive Control (Mpc) pada Quadruple Tank

BAB II LANDASAN TEORI

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Laporan Hasil Proyek Simulasi Menggunakan Matlab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin

Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting

BAB III PERANCANGAN ALAT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan

Diah Ayu Oktaviani et al., PID Ziegler Nicholz Untuk Pengendalian Load Frequency Control PLTU Paiton Baru

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

PERENCANAAN KONTROL PID PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MATLAB SIMULINK

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

DAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN. kendali dengan campur tangan manusia dalam jumlah yang sangat kecil.

APLIKASI GUI ( GRAPHICAL USER INTERFACE ) MATLAB SEBAGAI ANALISIS STABILITAS SISTEM BERORDE SATU PADA PENGENDALIAN PID LAPORAN PENELITIAN OLEH:

Dasar Sistem Kendali. Nuryono Satya Widodo, S.T., M. Eng. Dasar Sistem Kendali 1

SISTEM PENGENDALIAN OTOMATIS

APLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN SISTEM PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN KONTROL PROPORTIONAL-INTEGRAL-DERIVATIVE (PID) DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR KMZ51

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI PENGENDALI

SIMULASI MATLAB UNTUK PERANCANGAN PID CONTROLER. Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM-Dinamika Bangsa - Jambi.

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

Transkripsi:

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir Abdussamad Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Level Control Unit tipe buatan G.U.N.T Jerman berfungsi sebagai modul yang dapat digunakan untuk mempelajari konsep pengendalian proses aliran air. Modul ini terdiri atas sebuah tangki yang terhubung dengan pompa yang yang mengendalikan aliran air.katup-katup yang berfungsi memasukkan dan mengalirkan air ke luar. Pengendali ini bekerja dengan mengatur keadaan pompa sedemikian rupa sehingga dapat bereaksi dengan katup-katup. Untuk memodelkan pada SIMULINK, maka perlu diketahui perinsip kerja dari modul, kecepatan pengisian pompa dan pengaturan katup-katup. Kata kunci: control unit, Simulink, contol PID Sistem kendali proses terdiri dari dua bagian utama yaitu:. Pengendali (controller). Kendalian (plant) Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini: Control Unit adalah suatu Modul Praktikum yang digunakan untuk mempelajari konsep dasar pengendalian proses aliran fluida pada sistem tangki air. Modul ini terdiri dari sebuah tangki penyedia yang terhubung dengan sebuah pompa (yang digunakan untuk aliran air keluar) dan dua buah katup dengan hubungan seri (yang digunakan untuk aliran air masuk). Sumber air yang mengalir pada katup berasal dari aliran air yang keluar dari pompa dan pada pipa penghubungnya terdapat sebuah rotameter yang transparant dan sebuah sensor aliran ( Sensor). Gambar.Konfigurasi Dasar Sistem Kontrol Gambar di atas atas, isyarat luaran (output signal) dan isyarat (Control Signal) dapat dilengkapi (tetapi tidak harus) dengan isyarat umpan-balik (feedback Signal) yang dalam operasinya dibandingkan dengan isyarat masukan acuan (Reference input signal) atau perintah, atau set point, agar pengendali dapat menghasilkan isyarat yang mengendalikan an samapai menghasilkan luaran yang diharapkan. Sistem kontrol yang demikian biasa dikategorikan sebagai system kontrol dengan umpan- balik (feedback Control System). Tidak semua sistem merupakan sistem dengan umpan balik, banyak juga sistem yang beroperasi tanpa umpan balik. Gambar : Model Fisik dari Control Unit Prinsip kerja dari modul ini adalah sebagai berikut:

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID - Pompa akan bekerja bila katup manual terbuka. - Besaran aliran fluida (debit) divisualisasi pada rotameter dalam skala liter/menit. - Debit aliran fluida juga dipindai oleh sensor aliran dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal luaran ini akan diteruskan pada pengendali guna menghasilkan isyarat kendali untuk menggerakan pompa dan katup otomatis sesuai dengan nilai set point yang diberikan. - Pompa akan berhenti bila katup manual ditutup penuh (%). Data teknis :. P X L X T: 6x44x56mm, 9kg. Maximum flow rate:,5 3 ltr/min 3. Suplay tank capacity: approx 3 ltr 4. Daya pompa 8 W (Max), dengan nilai debit maksimum 6,8 liter/menit dan Head 6m (max). 5. Software dapat dikonfigurasi menjadi pengendali P, PI, atau PID dan dilengkapi dengan fungsi perekam event yang terjadi pada Kendalian. Data asumsi (approx). Gaya Gravitasi pada modul diabaikan karena sistem pada modul Fow Control Unit adalah sistem aliran tertutup. Zat cair adalah ideal, jadi tidak mempunyai kekentalan ( kehilangan energi akibat gesekan adalah nol ) 3. Zat cair adalah komponen homogen dan tidak termampatkan (rapat massa zat cair adalah konstan) 4. Aliran Fluida adalah aliran laminar dan tidak Turbulent (Aliran dalam proses ini biasanya turbulent dan tidak laminar). PID CONTROLLER PID Controller merupakan jenis pengendali yang banyak digunakan. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti Fuzzy dan Robust. Sehingga akan menjadi suatu sistem pengendali yang semakin baik. Secara umum fungsi transfer dari PID controller adalah sebagai berikut : dengan : Gambar 3. Blok diagram suatu sistem loop tertutup Cara kerja PID Variable menggambarkan tracking error, nilai masukan yang berbeda (R), keluaran actual. Signal error ini akan dikirim ke PID controller, dan controller akan menghitung keseluruhan turunan dan integral dari signal error ini. Sinyal yang telah melewati controller, sekarang sama dengan proporsional penguatan dikalikan ukuran kesalahannya ditambah penguatan integral dikalikan ukuran kesalahan integralnya ditambah penguatan turunan dikalikan ukuran kesalahnnya sebagai berikut, Sinyal akan dikirim ke plant, dan akan mendapatkan keluaran baru. Keluaran baru ini akan dikirim kembali ke sensor dan kemudian dibandingkan dengan set point untuk mendapatkan kesalahan sinyal baru. Controller kemudian akan menghitung turunanturunannya dan integral-integralnya sekali lagi. Proses tersebut akan berjalan terus-menerus seperti semula. Karakteristik dari PID Controller PID Controller sebenarnya terdiri dari 3 jenis cara pengaturan yang saling dikombinasikan, yaitu P (Proportional) Controller, D (Derivative) Controller, dan I (Integral) Controller. Masing-masing memiliki parameter tertentu yang harus diset untuk dapat beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai konstanta. Setiap jenis, memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing, hal ini dapat dilihat pada table di bawah ini :

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 Respon loop tertutup Tabel. Respon PID Controller Terhadap Perubahan Konstanta Waktu naik Overshoot Waktu turun Kesalahan keadaan tunak Kp Menurun Meningkat Perubahan kecil Menurun Ki Menurun Meningkat Meningkat Hilang Kd Perubahan kecil Menurun Menurun Perubahan kecil Terlihat dari tabel, bahwa konstanta adalah saling bebas. Namun pada kenyataannya, parameter-parameter tersebut, tidak bersifat independen, sehingga pada saat salah satu nilai konstantanya diubah, maka mungkin sistem tidak akan bereaksi seperti yang diinginkan. Tabel di atas hanya dipergunakan sebagai referensi jika akan melakukan perubahan konstanta. Merancang PID Controller Untuk merancang suatu PID Controller, dapat dilakukan dengan cara :. Metode Respon dengan quarter-aplitudo decay (diperkenalkan oleh Ziegler dan Nicchols, pada pertemuan tahunan The American Society of Chemical Engineers pada -5 desember 94).. Metoda trial & error. Melalui metode ini perancang harus mencoba-coba kombinasi pengendali beserta konstantanya untuk mendapatkan hasil terbaik yang paling sederhana. Konstanta ditentukan sehingga respon sistem adalah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki. Secara umum kriteria sistem yang ingin dicapai adalah tidak memiliki overshoot, waktu naik (rise time) yang cepat dan tidak memiliki kesalahan keadaan tunak (steady state error). Berikut ini beberapa tips yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan respon yang diinginkan :. Dapatkan respon sistem untuk menentukan bagian mana yang harus diperbaiki (waktu naik, waktu turun, overshoot, kesalahan keadaan tunak).. Tambahkan P controller untuk memperbaiki waktu naik. 3. Tambahkan D controller untuk memperbaiki overshoot. 4. Tambahkan I controller untuk menghilangkan steady state error. 5. Kombinasikan konstanta yang ada untuk mendapatkan respon yang diinginkan. Dalam mengimplementasikan sistem kendali, sebenarnya tidak perlu menggunakan PID Controller. Jika sistem sudah memberikan respon yang cukup baik hanya dengan PI Controller, maka tidak perlu menambahkan D Controller ke dalamnya. Sehingga sistem menjadi lebih sederhana (kombinasi yang makin banyak membuat sistem menjadi makin kompleks) PEMODELAN DENGAN SIMULINK Pemodelan dengan program Simulink Matlab 7. ditunjukkan pada gambar berikut, Gambar 4. Pemodelan flow control unit

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID Gambar 5. Pemodelan subsistem gangguan HASIL SIMULASI DENGAN PENGENDALI PID Pengujian dengan set point = 3 ltr/min, KP=, KI=., KD= a. Sumber gangguan : Time final value Time 5 final value 4 Time 5 final value 6 Time 5final value 3 Time 3 final value 7 K.M anual 5 4 5-5 5 5 Rotameter K.Otom atis Pompa Gambar 7. Grafik hasil simulasi Gambar 6, Pemodelan subsistem flow control plant Penjelasan hasil simulasi diterangkan sebagai berikut: - Time = sec, katup manual tertutup (%) - < time 5sec, katup manual terbuka % adalah,5 3 lr/min, maka katup manual terbuka % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar - 5 < time 5sec, katup manual terbuka 4% Katup manual terbuka 6 % dapat

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9. Dengan terbukanya katup manual maka posisi karakteristik pompa, rotameter dan flow perlahan-lahan mulai naik. Pada posisi ini juga katup otomatis terbuka sampai 5% - 5 < time 5sec, katup manual ditutup % diperoleh dari +4-6= Posisi karakteristik pompa berangsurangsur menurun sampai posisi nol (off). Hal ini diperlihatkan juga karakteristik katup manual, rotameter dan flow. Disaat yang bersamaan katup otomatis akan membuka %. - 5 < time 3sec, katup manual terbuka 3% Posisi karakteristik katup manual terbuka 3 % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Saat yang bersamaan katup otomatis menurun, disini juga terlihat bahwa pompa beberapa detik mencapai nol kemudian naik perlahan-lahan sampai mencapai. - Time 3sec, katup manual terbuka % diperoleh dari 3% + 7% = %. Posisi katup manual terbuka % dapat. Dan terlihat pada grafik setelah 3 sec tanpa sumber gangguan pompa dan katup manual karakteristiknya naik samapai % dan posisi rotameter dan flow berada pada posisi 3 liter yang merupakan set pointnya. b. Sumber Gangguan Gambar grafik gangguan dapat dilihat pada gambar 8. Parameter time pada simulasi adalah: Time final value Time 5 final value 4 Time 5 final value 5 Time 5final value 3 Time 3 final value 7 Keterangan : - Time = sec, katup manual tertutup (%) K.Manual 5 4 4 5 5 K.Otomatis Pompa Rotameter Gambar 8. Grafik hasil simulasi gangguan - < time 5sec, katup manual terbuka % adalah,5 3 lr/min, maka katup manual terbuka % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Karakteristik pompa perlahan-lahan mulai naik sesuai dengan sumber gangguan. Karakteristik flow dan rotameter masih liter. Karakteristik katup otomatis naik hingga mencapai bukaan %. - 5 < time 5sec, katup manual terbuka 4% Katup manual terbuka 5% (%+4%), dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Dengan terbukanya katup manual 5% maka katup otomatis tetap pada bukaan %. Karakteristik rotameter dan flow perlahanlahan naik mendekati angka 3 liter serta karakteristik pompa naik mengikuti sumber gangguan yakni 5%. - 5 < time 5sec, katup manual ditutup % diperoleh dari % + 4% 5% =% Karakteristik pompa perlahan-lahan turun sampai posisi nol (off). Hal ini diperlihatkan juga karakteristik katup

manual, rotameter dan flow. Katup otomatis masih membuka %. - 5 < time 3sec, katup manual terbuka 3% Sumber gangguan diberikan pada saat ini, posisi katup manual terbuka 3 % dapat. Ketika karakteristik katup otomatis perlahan-lahan turun terlihat bahwa rotameter dan flow mulai naik sampai batas set point yang ditentukan. Pada saat ini juga karakteristik pompa sempat turun dan kemudian naik mengikuti sumber gangguan. - time 3sec, katup manual terbuka % Saat katup manual terbuka % dapat. Dan terlihat pada grafik setelah 3 sec tanpa sumber gangguan karakteristiknya pompa dan katup manual naik samapai % serta posisi rotameter dan flow berada pada posisi 3 liter yang merupakan set pointnya Pengujian dengan set point =,5 ltr/min, KP=, KI=., KD= a. Sumber Gangguan Time final value Time 5 final value 4 Time 5 final value 6 Time 5final value 3 Time 3 final value 7 Keterangan : - Time = sec, katup manual tertutup (%) - < time 5sec, katup manual terbuka % adalah,5 3 lr/min, maka katup manual terbuka % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Posisi katup otomatis sudah terbuka % dan ini juga ditandai dengan beroperasinya pomp, rotameter dan flow yang merangkak naik. - 5 < time 5sec, katup manual terbuka 4% katup manual terbuka 6% (%+4%), dapat melewatkan maksimal debit flow K.Manual 5 5 5 Rotameter K.Otomatis Pompa Gambar 9. Grafik simulasi pengujian dengan set point =,5 ltr/min sebesar. Dengan terbukanya katup manual 6% maka katup otomatis turun sampai 4% serta posisi rotameter dan flow mulai merangkak naik. Posisi pompa beberapa saat menuju nol dan kemudian naik sampai batas waktu gangguan 5sec. - 5 < time 5sec, katup manual ditutup % diperoleh dari % + 4% 6% =% Posisi pompa akan berhenti pada waktu 5sec dengan cara pompa tidak langsung mati tetapi perlahan-lahan turun sampai posisi nol (off). Hal ini diperlihatkan juga karakteristik katup manual, rotameter dan flow. Disaat yang bersamaan katup otomatis akan membuka %. - 5 < time 3sec, katup manual terbuka 3% Sumber gangguan diberikan pada saat ini, posisi katup manual terbuka 3 % dapat. Ketika karakteristik katup otomatis perlahan-lahan turun terlihat

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 bahwa rotameter dan flow mulai naik sampai batas set point yang ditentukan. Pada saat ini juga pompa mulai naik perlahan-lahan. - time 3sec, katup manual terbuka % Saat katup manual terbuka % dapat. Dan terlihat pada K.Manual K.Otomatis grafik setelah 3 sec tanpa sumber gangguan karakteristiknya pompa dan katup manual naik samapai % serta posisi rotameter dan flow berada pada posisi,5 liter yang merupakan set pointnya. b. Sumber Gangguan time final value time 5 final value 4 time 5 final value 5 time 5final value 3 time 3 final value 7 5 5 5 Pompa Rotameter Gambar. Grafik simulasi pengujian dengan set point =,5 ltr/min dengan sumber gangguan berbeda Keterangan : - Time = sec, katup manual tertutup (%) - < time 5sec, katup manual terbuka % adalah,5 3 lr/min, maka katup manual terbuka % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Karakteristik pompa perlahan-lahan mulai naik sesuai dengan sumber gangguan. Karakteristik flow dan rotameter masih liter. Karakteristik katup otomatis naik hingga mencapai bukaan %. - 5 < time 5sec, katup manual terbuka 4% katup manual terbuka 5% (%+4%), dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Dengan terbukanya katup manual 5% maka katup otomatis mulai turun 3%. Karakteristik rotameter dan flow perlahan-lahan naik mendekati angka,5 liter serta karakteristik pompa sempat turun sampai nol dan kemudian naik kembali mengikuti sumber gangguan yakni 5%. - 5 < time 5sec, katup manual ditutup % diperoleh dari % + 4% 5% =% Karakteristik pompa perlahan-lahan turun sampai posisi nol (off). Hal ini diperlihatkan juga karakteristik katup manual, rotameter dan flow. Disaat yang bersamaan katup otomatis membuka sampai %. - 5 < time 3sec, katup manual terbuka 3% Sumber gangguan diberikan pada saat ini, posisi katup manual terbuka 3 % dapat. Ketika karakteristik katup otomatis perlahan-lahan turun terlihat bahwa rotameter dan flow mulai naik sampai batas set point yang ditentukan. Pada saat ini juga karakteristik pompa naik mengikuti sumber gangguan. - time 3sec, katup manual terbuka % Saat katup manual terbuka % dapat. Dan terlihat pada grafik setelah 3 sec tanpa sumber gangguan karakteristiknya pompa dan katup manual naik samapai % serta posisi rotameter

dan flow berada pada posisi,5 liter yang merupakan set pointnya Pengujian dengan set point = ltr/min, KP=, KI=., KD= a. Sumber Gangguan Time final value Time 5 final value 4 Time 5 final value 6 Time 5final value 3 Time 3 final value 7 Grafik hasil simulasiditunjukkan pada gambar berikut ini. K.M anual 5.5-5 5 Rotam eter K.O tom atis P om pa Gambar. Grafik simulasi pengujian dengan set point =,5 ltr/min Keterangan : - Time = sec, katup manual tertutup (%) - < time 5sec, katup manual terbuka % adalah,5 3 lr/min, maka katup manual terbuka % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Karakteristik pompa perlahan-lahan mulai naik sesuai dengan sumber gangguan. Karakteristik flow dan rotameter perlahanlahan naik hingga mendekati angka. Karakteristik katup otomatis perlahan-lahan turun sampai %. - 5 < time 5sec, katup manual terbuka 4% katup manual terbuka 6% (%+4%), dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Dengan terbukanya katup manual 6% maka katup otomatis tetap pada angka %. Karakteristik rotameter dan flow stabil yakni mendekati angka serta karakteristik pompa mengikuti sumber gangguan yakni 6%. - 5 < time 5sec, katup manual ditutup % diperoleh dari % + 4% 6% =% Karakteristik pompa perlahan-lahan turun sampai posisi nol (off). Hal ini diperlihatkan juga karakteristik katup manual, rotameter dan flow. Disaat yang bersamaan katup otomatis membuka sampai %. - 5 < time 3sec, katup manual terbuka 3% Sumber gangguan diberikan pada saat ini, posisi katup manual terbuka 3 % dapat. Ketika karakteristik katup otomatis perlahan-lahan turun terlihat bahwa rotameter dan flow mulai naik sampai batas set point yang ditentukan. Pada saat ini juga karakteristik pompa turun sampai nol kemudian beberapa saat kemudian naik. - time 3sec, katup manual terbuka % Saat katup manual terbuka % dapat. Dan terlihat pada grafik setelah 3 sec tanpa sumber gangguan karakteristiknya pompa dan katup manual naik samapai % serta posisi rotameter dan flow berada pada posisi liter yang merupakan set pointnya. b. Sumber Gangguan time final value time 5 final value 4 time 5 final value 5 time 5final value 3 time 3 final value 7

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 K.M anual 5.5.5 5 5 Rotameter K.O tom atis Pom pa Gambar. Grafik simulasi pengujian dengan set point =,5 ltr/min dengan sumber gangguan berbeda Keterangan : - Time = sec, katup manual tertutup (%) - < time 5sec, katup manual terbuka % adalah,5 3 lr/min, maka katup manual terbuka % dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Karakteristik pompa perlahan-lahan mulai naik sesuai dengan sumber gangguan. Karakteristik flow dan rotameter perlahanlahan naik hingga mendekati angka, liter. Karakteristik katup otomatis naik hingga mencapai bukaan %. - 5 < time 5sec, katup manual terbuka 4% katup manual terbuka 5% (%+4%), dapat melewatkan maksimal debit flow sebesar. Dengan terbukanya katup manual 5% maka katup otomatis mulai turun %. Karakteristik rotameter dan flow perlahan-lahan naik mendekati angka serta karakteristik pompa sempat turun sampai nol dan kemudian naik kembali mengikuti sumber gangguan yakni 5%. - 5 < time 5sec, katup manual ditutup % diperoleh dari % + 4% 5% =% Karakteristik pompa perlahan-lahan turun sampai posisi nol (off). Hal ini diperlihatkan juga karakteristik katup manual, rotameter dan flow. Disaat yang bersamaan katup otomatis membuka sampai %. - 5 < time 3sec, katup manual terbuka 3% Sumber gangguan diberikan pada saat ini, posisi katup manual terbuka 3 % dapat. Ketika karakteristik katup otomatis perlahan-lahan turun terlihat bahwa rotameter dan flow mulai naik sampai batas set point yang ditentukan. Pada saat ini juga karakteristik pompa turun sampai nol kemudian beberapa saat kemudian naik. - time 3sec, katup manual terbuka % Saat katup manual terbuka % dapat. Dan terlihat pada grafik setelah 3 sec tanpa sumber gangguan karakteristiknya pompa dan katup manual naik samapai % serta posisi rotameter dan flow berada pada posisi liter yang merupakan set pointnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil simulasi, dapat disimpulkan:. Aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan risetime yang cepat, aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk memperkecil error, dan aksi kontrol derivative mempunyai keunggulan untuk memperkecil error atau meredam overshot/undershot. Untuk itu agar kita dapat menghasilkan output dengan risetime yang tinggi dan error yang kecil kita dapat menggabungkan ketiga aksi kontrol ini menjadi aksi kontrol PID.. Pengujian untuk set point 3liter dengan variasi sumber gangguan terlihat bahwa, ada bukaan katup dari % turun sampai 5%

kemudian naik sampai % sesuai dengan waktu gangguan yang diberikan. Dan ada juga bukaan katup hingga % dengan gangguan yang diberikan tidak mempengaruhi buka tutup katub tersebut. 3. Pengujian untuk set point,5 liter dengan variasi sumber gangguan terlihat bahwa karakteristiknya hampir sama hanya saja perbedaannya terlihat pada waktu < time 5 sec, dimana karakteristiknya ada dari nol naik ke liter dan ada juga yang masih nol. 4. Pengujian untuk set point liter dengan variasi sumber gangguan terlihat bahwa karakteristiknya berbeda ketika diberikan gangguan pada waktu < time 5 sec. Untuk sumber gangguan yang sedikit (+4-5), dari waktu yang diberikan sampai 5sec karakteristik flow dan rotameter masih menunjukkan angka nol kemudian naik sampai liter. Saat yang sama juga terlihat bahwa katup otomatis yang sudah mencapai bukaan % kemudian turun sampai %. Kemudian pada sumber gangguan lebih (+4-6), ketika diberikan gangguan karakteristik rotameter dan flow naik dai nol menuju liter dan katub otomatis perlahan-lahan turun sampai %. 5. Terlihat jelas bahwa aliran flow adalah tergantung dari : besar bukaan katup manual serta nilai set point yang diberikan. DAFTAR PUSTAKA Ogata, K.k 996. Teknik Kontrol Automatik, terjemahan: Ir. Edi Laksono. Erlangga: Jakarta. Charles L. Phillips & Royce D. Harbor. Dasardasar Sistem Kontrol-terjemahan Prof. R. J. Widodo. PT Prenhallindo, Jakarta. 998 Endra Pitowarno. Robotika Desain, Kontrol dan Kecerdasan Buatan. Penerbit Andi Yogyakarta. 6