BAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB II LANDASAN TEORI

3. BAB III LANDASAN TEORI

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984).

BAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

CORRECTIVE MAINTENANCE

ABSTRAK. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan turun ke lantai produksi. Sistem penjadwalan yang kurang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

PERTEMUAN 3 DIAGRAM ALIR DATA

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

JOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT

BAB III LANDASAN TEORI

Banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life

BAB III LANDASAN TEORI. benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi (Jogiyanto HM, 1999:692).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

DATA FLOW DIAGRAM. & Sarson (1979) dengan. Gane. menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

BAB III LANDASAN TEORI. simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi order terdapat pada due date serta kualitas yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Pengertian Penjadwalan

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

Data Flow Diagram and Flow Chart. Pemodelan Perangkat Lunak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. dari hal data, permasalahan, pekerjaan itu sendiri (Jogiyanto, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN. Arus globalisasi dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin besar,

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB III LANDASAN TEORI. menyediakan fasilitas helpdesk bagi pelanggan mereka lewat layanan tollfree,

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang apa saja yang berhubungan dengan bisnisnya. Oleh sebab itu, banyak orang

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat-Nya

PERANCANGAN DATA FLOW DIAGRAM UNTUK SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP) Abstract

Data Flow Diagram (DFD) 1

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada. perusahaan tersebut seperti man, machine, material, methode serta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

Langkah-Langkah Analisis Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. masalah keterlambatan selesainya produk yang diakibatkan banyaknya waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam

BAB III LANDASAN TEORI

Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

PERANCANGAN SISTEM TERINCI II

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Inventaris Menurut Soemarsono S.R. (l994,pl5) inventaris adalah daftar barangbarang yang digunakan di perusahaan atau di kantor yang menyertakan barga, jumíah, jenis dan keadaannya. Sedangkan Inventansasi menurut Muhammad Ali (2000:78), inventaris adalah daftar yang memuat semua barang perusahan dan sebagainya yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Daftar yang dimaksud ialah berupa cacatan tentang semua alat dan bahan yang disediakan untuk dipergunakan dalam pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan. 3.2. Konsep Dasar Perawatan 3.2.1. Pengertian Perawatan Pengertian Perawatan atau yang sering disebut juga dengan Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004). 3.2.2. Jenis - Jenis Perawatan Didalam konsep dari Perawatan terbagi menjadi dua jenis yang sering digunakan yaitu Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance. 8

9 Berikut adalah pengertian dari jenis-jenis Perawatan : 1. Preventive Maintenance Adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknisekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan. Tujuan Preventive Maintenance adalah untuk dapat mencapai suatu tingkat pemeliharaan terhadap semua peralatan produksi agar diperoleh suatu kualitas produk yang optimum. Salah satu dari tujuan Preventive Maintenance adalah untuk menemukan suatu tingkat keadaan yang menunjukan gejala kerusakan sebelum alat-alat tersebut mengalami kerusakan fatal. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan membuat perencanaan dan penjadwalan kegiatan maintenance dengan interupsi sekecil mungkin terhadap proses produksi. 2. Corrective Maintenance Corrective Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu Preventive Maintenance. Pada umumnya, Corrective Maintenance bukanlah aktivitas perawatan yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula. Corrective Maintenance, dikenal sebagai breakdown atau run to failure maintenance. Pemeliharaan hanya dilakukan setelah peralatan

10 atau mesin rusak. Bila strategi pemeliharaan ini digunakan sebagai strategi utama akan menimbulkan dampak tingginya kegiatan pemeliharaan yang tidak direncanakan dan inventori part pengganti. 3.2.3. Tujuan Maintenance Maintenance memiliki tujuan tujuan untuk unit peralatan produksi itu sendiri, berikut adalah poin poin dari tujuan maintenance: 1. Memperpanjang usia pakai dari alat produksi terutama bagi peralatan yang sulit diganti suku cadangnya. 2. Memaksimalkan tingkat kegunaan dari alat produksi tersebut agar bisa digunakan sesuai fungsinya dan meminimalisir kesalahan produksi. 3. Memelihara peralatan dan fasilitas dari kerusakan dan keausan. 4. Menjamin kesiapan operasional dari semua peralatan ketikan kegiatan produksi dilaksanakan. 5. Menjamin keselamatan personil ketikan menggunakan alat tersebut. 3.3. Penjadwalan Penjadwalan adalah suatu proses pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk melakukan beraneka ragam pekerjaan pada bidang manufaktur dengan mesin-mesin dan tenaga kerja sebagai sumber dayanya dan job sebagai tugas yang harus diselesaikan. Menurut Jay heizer dan Barry Render (2001:466) menjelaskan penjadwalan sebagai berikut Penjadwalan yang efesien dalah bagaimana

11 perusahaan dapat memenuhi batas tanggal seperti yang dijanjikan kepada pelanggan dan menghadapi kompetisi berdasarkan waktu. 3.3.1. Tujuan Penjadwalan Tujuan penjadwalan produksi menurut Roberto S. Russel dan Bernard W. Tayor III (2006:719) adalah 1. Meeting customer due date (Membuat tanggal jatuh tempo konsumen) 2. Minimize job lateness (Meminimalkan keterlambatan kerja) 3. Minimize response time (Meminimalkan waktu respon) 4. Minimize completion time (Meminimalkan waktu penyelesaian) 5. Minimize time in the system (Meminimalkan waktu dalam sistem) 6. Minimize overtime (Meminimalkan kelebihan waktu) 7. Maximizing machine or laborutilization (Memaksimalkan penggunaan mesin atau tenaga kerja) 8. Minimize late time (Meminimalkan waktu keterlambatan) 9. Minimize work in the Processinventory (Meminimalkan persediaan barang dalam proses) 3.3.2. Manfaat Penjadwalan Menurut Jay Heizer and Barry Render (2001:466) akan pentingnya penjadawalan adalah dengan implikasi strategis, adalah sangat jelas bagi perusahaan akan pentingnya penjadwalan dengan penjadwalan yang efektif, perusahaan menggunakan asetnya dengan efektif dan menghasilkan kapasitas dolar yang diinvestasikan menjadi lebih besar, yang sebaliknya akan

12 mengurangi biaya Penjadwalan, menambah kapasitas dan fleksibilitas yang terkait memberikan waktu pengiriman yang lebih cepat dan dengan demikian pelayanan kepada pelanggan menjadi baik keuntungan yang ketiga dari bagusnya penjadwalan adalah keunggulan kompetitif dengan pengiriman yang bisa diandalkan. Fungsi pokok dari penjadawalan adalah untuk membuat arus barang dapat berjalan lancar sesuai dengan waktu yang direncanakan melalui produksi. Hal ini membuat penyelesaian dan pengiriman produk akan dilakukan tepat waktu, dan secara tidak langsung menghindari keterlambatan penerimaan kepada konsumen. 3.3.3. Kriteria Proses Penjadwalan Teknik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan, ciri operasi,dan keseluruhan kompleksitas pekerjaan, sekaligus pentingnya tempat pada masingmasing dari empat kriteria. Menurut Jay Heizer and Barry Render (2001:468) menyebutkan kriteria dari penjadwalan adalah sebagai berikut: 1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Ini dinilai dengan menentukan rata-rata penyelesaian. 2. Memaksimalkan utilisasi. Ini dinilai dengan menentukan persentase waktu fasilitas itu digunakan. 3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses. Ini dinilai dengan menentukan rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem. hubungan antara jumlah pekerjaan dalam sistem dan persediaan barang dalam

13 proses adalah tinggi. dengan demikian semakin kecil jumlah pekerjaan yang ada di dalam sistem, maka akan semakin kecil persediaannya. 4. Meminimalkan waktu tungggu pelanggan. Ini dinilai dengan menentukan rata-rata jumlah keterlambatan. 3.3.4. Proses Penjadwalan Menurut Jay Heizer and Barry Render (2001: 468) untuk mengolah fasilitas dengan cara yang seimbang dan efesien manajer membutuhkan perencanaan produksi dan sistem pengendalian. Proses penjadwalan harus melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penjadwalan pesanan yang akan datang tanpa mengganggu kendala kapasitas pusat kerja individual. 2. Mengecek ketersediaan alat-alat dan bahan baku sebelum memberikan pesanan ke suatu departemen. 3. Membuat tanggal jatuh tempo untuk masing-masing pekerjaan dan mengecek kemajuan terhadapa tanggal keperluan dan waktu tempuh pesanan. 4. Mengecek barang dalam proses pada saat pekerjaan bergerak menuju perusahaan 5. Memberikan feedback pada pabrik efesiensi pekerjaan dan memonitor waktu operator untuk analisis distribusi tenaga kerja dan gaji dan upah.

14 3.4. Sistem Flowchart Diagram Menurut (Hartono J., 1999) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam system. Bagan alir system digambar dengan menggunakan simbol simbol yang tampak seperti berikut ini. Gambar 3.1 : Bagan Alir System 3.5. Data Flowchart Diagram (DFD) Bagan alir dokumen(document flowchart) atau di sebut juga bagan alir folmulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

15 menunjukkan arus dari laporan dan folmulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem (Hartono J., 1999). Menurut (Putrodjoyo, 1994) Data Flow Diagram merupakan transfer data dari alat storage luar melalui unit pemroses dan memori, serta keluar ke storage luar. (Kenneth E. Kendall, 2002) menyatakan bahwa melalui Data Flow Diagram (DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam suatu organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem. Pendekatan aliran data memiliki 3 (tiga) kelebihan utama melalui penjelasan naratif mengenai cara data-data berpindah disepanjang sistem, yaitu: 1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini. 2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem. 3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data. Tabel 3.1 Simbol Data Flow Diagram No Simbol Nama Simbol Keterangan 1 External Simbol ini menunjukkan kesatuan Entity atau dilingkungan luar sistem yang Boundary dapat berupa orang, organisasi

16 2 Data Flow 3 0 PRCS_1 atau Aliran Data Proses atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan pengaruh berupa input atau menerima output Aliran data dapat digambarkan dengan tanda panah dan garis yang diberi nama dari aliran data tersebut Dalam simbol tersebut dituliskan nama proses yang akan dikerjakan oleh sistem dari transformasi aliran data yang kelur. Suatu proses mempuyai satu atau lebih input data dan menghasilkan satu atau lebih output data. 4 1 Stor_3 Data Store Data store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau catatan menual, dan suatu agenda atau buku. Data store digunakan untuk menyimpan data sebelum dan sesudah proses lebih lanjut