PROSPEK INDUSTRI DOMBA MENUJU KETAHANAN PANGAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Komoditas Sejarah Ayam Petelur. Ayam liar atau ayam hutan adalah ayam yang pertama kali dipelihara oleh

KA-DO UNTUK PETERNAKAN INDONESIA Oleh: Fitria Nur Aini

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. Sumber :

TINJAUAN PUSTAKA. Hewan Qurban

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

3. Pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan gizi ternak. 4. Prakiraan bobot awal dan akhir penggemukan sebaiknya diketahui untuk memudahkan penent

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

karena sudah sepantasnya bila perhatian lebih diarahkan pada pemberian penyuluhan kepada peternak, mengenai unsur-unsur teknik yang mencakup dalam pan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

I. PENDAHULUAN. Pendapatan nasional per kapita tahun 2012 yakni ,07 sedangkan tahun 2013

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN

PENDAHULUAN. Tujuan utama dari usaha peternakan sapi potong (beef cattle) adalah

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggemukan domba dilakukan guna memenuhi. konsumsi, aqiqah, dan qurban. Perusahaan terletak di Kampung Dawuan Oncom,

BISNIS PETERNAKAN BEBEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PROPOSAL PENAWARAN PENGADAAN HEWAN QURBAN TAWAKKAL FARM

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Pemotongan Sapi Betina Produktif di Rumah Potong Hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

PRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

Profil Perusahaan. Kepada Yth. Calon Konsumen. Di Tempat. Assalamualaikum Wr.Wb

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berinvestasi dengan cara beternak sapi merupakan salah satu cara usaha yang relatif aman,

PENERIMAAN DAN PENDAPATAN USAHA PEMOTONGAN SAPI POTONG DI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA WIRAUSAHA KABUPATEN DEMAK. Imelda Oct Utami, Harini TA 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Menurut

EKONOMI. Oleh Soedjana dan Atien Priyanti

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG DI BENGKULU DALAM MENDUKUNG AGRIBISNIS YANG BERDAYA SAING

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

KOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan

A. Luas potensi lahan sumber pakan ternak (Ha) Luas Potensi Hijauan (Ha) No Kabupaten/Kota Tanaman Padang. Pangan Rumput

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

PEMANFAATAN LAHAN TIDUR UNTUK PENGGEMUKAN SAPI

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

PENGANTAR. Latar Belakang. andil yang besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan terutama daging.

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGUMPUL AYAM POTONG DI KOTA MAKASSAR

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

VI ANALISIS KELAYAKAN USAHA

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kambing merupakan ternak kecil pemakan rumput yang dapat dibedakan. menjadi tiga yaitu : potong, perah dan penghasil bulu.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA MELALUI PERBAIKAN MUTU PAKAN DAN PENINGKATAN PERAN KELOMPOKTANI DI KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

PROSPEK INDUSTRI DOMBA MENUJU KETAHANAN PANGAN NASIONAL (Prospectives of Sheep Industry in The National Program on Food Security) H. BUNYAMIN Tawakkal Farm, Cimande ABSTRACT Sheep seem to be prosperious in the future for Indonesia, since lamb as well as beef and chicken meat are accepted by most people, religious and beliefs. The improvement of many cities, education and public income will increase the demand on better nutrition, particularly protein. In order to supply the demand on protein, animals producing meat should be provided sufficiently including sheep. Sheep are potential to be developed to supply the requirement of protein in Indonesia. However, most farming systems in Indonesia is conducted traditionally based on experience without technology input. There are only few university graduates whose having better knowledge in husbandry involving sheep farming. The graduates are therefore expected to be involved in sheep farming bussines to achieve the national food security particularly for protein requirement. Key Words: Insudtry, Sheep, Food ABSTRAK Ternak domba di Indonesia memiliki prospek yang lebih baik di masa yang akan datang, mengingat daging domba seperti halnya daging sapi dan daging ayam bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, agama dan kepercayaan di Indonesia. Adanya perkembangan kota-kota besar dan ilmu pengetahuan serta income yang cukup akan mendorong penduduk untuk memenuhi kebutuhan gizi, khususnya protein hewani. Untuk keperluan tersebut tentunya diperlukan pemotongan ternak terus menerus. Dalam hal ini termasuk ternak domba. Sebab ternak potong seperti sapi dan kerbau sebagai penghasil daging kiranya sampai saat ini dirasa belum mencukupi. Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, ternak domba memiliki potensi yang sangat baik, baik dari segi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat juga dari segi keuntungan bagi peternak itu sendiri. Sayangnya peternakan domba digarap hanya berdasarkan pengalaman dan ilmu ternak yang sederhana. Sementara para sarjana ternak sedikit sekali yang terlibat dalam dunia usaha peternakan. Bayangkan jika peternakan digarap dengan ilmu modern oleh para sarjana peternakan di negeri ini, tentunya hasil yang dicapai akan lebih maksimal. Oleh karena itu, dalam penulisan sederhana ini, penulis menyarankan kepada para sarjana peternakan Indonesia, untuk memandang usaha peternakan sebagai potensi yang sangat baik dan bisa dijadikan sebagai penghidupan yang layak. Kata Kunci: Industri, Domba, Pangan PENDAHULUAN Peternakan Kambing Domba Tawakkal merupakan peternakan yang bergerak di bidang usaha penggemukan (fattening) dan pengembang-biakan (breeding) domba. Peternakan ini berlokasi di Kampung Cimande Hilir RT. 04/05 Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Jawa Barat. Peternakan ini didirikan pada bulan Mei tahun 1993 dan sampai saat ini masih berjalan dan telah memiliki kapasitas domba sebanyak 1.200 ekor. Usaha peternakan domba ini dimulai dari tahun 1990. Awalnya hanya memelihara domba sebanyak 6 ekor saja, itupun dipelihara di belakang rumah, belum di lokasi peternakan yang ada sekarang. Pada tahun itu, tepatnya pada saat hari raya Idul Adha, domba tersebut dipergunakan sebagai hewan qurban untuk keperluan pribadi sebanyak 3 ekor, dan 3 ekor sisanya dijual sebagai domba qurban. Setelah menghitung hasil pemeliharaan 6 ekor modal awal yang dikeluarkan untuk membeli domba sebesar Rp. 60.000 per ekor, namun bisa 3

menjual sisa domba yang 3 ekor lagi dengan harga Rp. 150.000 per ekor. Adapun biaya operasional pemeliharaan ternak tersebut tidak diperhitungkan, karena pada saat itu memelihara domba hanya berdasarkan hobi. Melihat peluang tersebut munculah ide untuk membuat peternakan dengan kapasitas yang lebih besar. Pada tahun 1991, dicoba memelihara domba dengan jumlah populasi sebanyak 40 ekor. Kandang yang dipergunakan masih menggunakan konstruksi sederhana terbuat dari bambu. Namun terjadi kendala pemasaran terhadap hasil produksi. Menerapkan berbagai strategi dan upaya akhirnya bisa habis terjual sebanyak 37 ekor, karena yang 3 ekor lagi dipergunakan untuk qurban keluarga sendiri. Pada tahun 1992, dengan kandang yang sama, populasi domba ditingkatkan menjadi 70 ekor. Pada tahun 1993 dengan tambahan modal, maka berdirilah peternakan kambing domba Tawakkal. Nama Tawakkal dipilih berdasarkan semangat usaha kami untuk berupaya semaksimal mungkin dengan hasil kami serahkan seluruhnya secara utuh kepada Allah SWT. MODEL USAHA Pada awal berdirinya, Peternakan Kambing Domba Tawakkal hanya bergerak dibidang usaha penggemukan (fattening) domba saja. Pertimbangan yang diambil pada saat itu adalah waktu yang dibutuhkan untuk usaha penggemukan domba relatif lebih cepat dibandingkan dengan usaha pengembangbiakan (breeding). Seiring dengan semakin bertambahnya permintaan akan bakalan domba dipasaran, sementara sangat sedikit sekali peternak yang mengembangbiakan domba, maka dicoba untuk merintis usaha pengembangbiakan domba. Namun sampai saat ini pelaksanaan pengembangbiakan masih dalam rangka tahap coba-coba dan belajar. Usaha penggemukan domba merupakan model usaha peternakan dimana peternak mencari keuntungan dari penambahan bobot badan yang terjadi terhadap ternak selama ternak tersebut dipelihara. Oleh karena itu, waktu panen pun bisa dipilih secara fleksibel tergantung kebutuhan dan target pasar yang diincar. Untuk pasar pedaging, waktu pemeliharaan berkisar antara 2,5 3 bulan. Sedangkan untuk pasar Idul Adha idealnya pemeliharaan dilakukan minimal selama 6 bulan. Pemilihan bibit dengan genetik yang baik serta pemilihan pakan yang tepat merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha penggemukan domba. Usaha pengembangbiakan domba merupakan usaha untuk mengembangbiakan ternak domba melalui perkawinan alam maupun inseminasi buatan (IB). Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini ialah, selain tidak menghadapi kesulitan dalam memperoleh bakalan domba untuk digemukan, bakalan yang didapatkan dengan kualitas yang baik. PENGELOLAAN Pengelolaan peternakan yang baik merupakan kunci penting dalam keberhasilan usaha ternak domba. Beberapa komponen utama dalam ternak domba yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: Perkandangan Sebaiknya konstruksi kandang domba dibuat berkolong, dimana domba bisa tinggal di lantai atas sedangkan lantai bawah kedap air dengan kemiringan tertentu agar mudah membersihkan kotoran. Bangunan kandang harus sesuai dengan tujuan usaha peternakan. Contohnya jika model usaha seperti yang telah diuraikan sebelumnya adalah usaha fattening maka sebaiknya ruang gerak domba dibatasi agar pertumbuhan bobot optimal. Sekeliling kandang harus selalu dalam keadaan bersih. Sedapat mungkin sinar matahari harus dapat masuk ke dalam kandang. Pemilihan bibit Tujuan pemilihan bibit Pemilihan bibit bertujuan untuk memperoleh bangsa-bangsa domba yang memiliki sifat-sifat baik seperti persentase kelahiran dan kesuburan yang tinggi, memiliki kecepatan tumbuh yang baik dan persentase karkas yang baik. Dengan demikian 4

keberhasilan usaha ternak domba tak bisa dipisahkan dengan pemilihan bibit yang memiliki sifat-sifat baik seperti tersebut diatas. Sebab dengan pemilihan atau seleksi terhadap bibit ini diharapkan akan bisa menjamin karakter ekonomi tertentu. Kriteria pemilihan bibit Kriteria penting yang biasa dijadikan pedoman dalam pemilihan bibit domba yang baik ialah: jenis domba, usia domba dan kesehatan. Untuk usaha penggemukan pemilihan bibit diusahakan yang masih memiliki berat badan yang rendah atau masih kurus. Adapun untuk usia sebaiknya di bawah satu tahun. Pemberian pakan Pemeliharaan ternak domba yang efisien dan ekonomis untuk maksud pembibitan, penggemukan, peningkatan persentase kelahiran, dan kecepatan tumbuh, kesemuanya berpangkal pada pemberian pakan. Sebab pakan merupakan salah satu faktor utama di dalam mengusahakan ternak termasuk ternak domba. Dalam usaha peternakan ada 3 faktor utama yang selalu berhubungan dan saling menunjang, yakni sifat-sifat genetik, pemeliharaan dan pakan disamping faktor lainnya seperti pencegahan atau pemberantasan penyakit dan pemasaran yang tak bisa diabaikan. Itulah sebabnya pemilihan yang baik melalui seleksi harus diimbangi pemberian makanan yang baik pula sifat pembawaan yang ada pada masing-masing domba seperti kecepatan tumbuh, persentase karkas yang tinggi dan lain-lain hanya mungkin bisa direalisasikan apabila domba tersebut dapat memperoleh makanan yang cukup dan memenuhi persyaratan. Kebutuhan pakan yang dimaksud adalah zat makanan seperti lemak, protein, karbohidrat, vitaminvitamin, mineral dan air. Kesemuanya ini disediakan dalam bentuk ransum pakan. Cara pemberian pakan Hijauan merupakan pakan pokok bagi ternak domba, seperti halnya dengan ternak lain yang memamah biak, tetapi pakan penguat yang diberikan kepada ternak domba sekedar tambahan saja. Secara umum jumlah pakan hijauan untuk ternak domba dewasa ialah sebanyak 10% dariberat hidup disamping pakan tambahan. Hijauan pakan hendaknya diberikan sedikit demi sedikit, 3 4 kali sehari. Sehingga domba bisa beristirahat dan ada kesempatan untuk memamah biak. Pemberian hijauan yang sekaligus dalam jumlah yang banyak akan merangsang domba untuk makan dalam jumlah yang banyak pula. Akibatnya hijauan dalam rumen akan memadat, sehingga menurunkan khasiat hijauan. Nilai hijauan akan meningkat dua kali lipat lebih baik jika hijauan itu diberikan secara bertahap sedikit demi sedikit. Ampas tahu sebagai pakan tambahan Sebaiknya domba diberi garam agar di dalam tubuhnya tidak kekurangan unsur mineral. Pencegahan penyakit ternak Sesuai dengan motto mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dalam beternak domba, untuk menjaga agar ternak tidak terserang penyakit maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Domba sebaiknya dicukur dan dimandikan untuk menghilangkan kutu agar tidak terjangkit penyakit kulit. 2) Setiap domba yang akan dipelihara sebaiknya diberi obat cacing. 3) Pemberian vaksin anthrax dilakukan setiap enam bulan sekali. 4) Untuk mencegah penularan terhadap domba yang masih sehat maka: Setiap domba yang mati akibat penyakit harus dibakar atau dikubur dalam-dalam. Semua kandang dan tempat makan yang telah terkontaminasi harus didesinfeksikan (disuci hamakan). Bagi penderita yang belum parah harus segera diobati. Pengguntingan/pemotongan kuku secara periodik. 5

Manajemen tenaga kerja Peternakan Kambing Domba Tawakkal menggunakan manajemen terbuka. Di lokasi peternakan ini terdapat 4 buah blok kandang yang masing-masing di kelola oleh 1 orang pemelihara sekaligus penanggung jawab kandang dan 3 orang pencari rumput (satu tim) untuk tiap-tiap blok dengan kapasitas ternak sebanyak 300 ekor. Untuk memotivasi karyawan, maka pemberian bonus tahunan didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh masing-masing tim dalam mengelola blok kandangnya masing-masing. Kriteria penilaian keberhasilan pemeliharaan dinilai dari berbagai aspek, diantaranya ialah rata-rata kenaikan bobot badan ternak setiap bulannya dan hasil keuntungan yang diperoleh dari tiap-tiap blok kandang. Adapun besarannya bonus adalah 10% dari hasil keuntungan bersih. Dengan demikian karena ada perolehan hasil yang berbeda dengan blok yang lain maka penanggung jawab kandang masing-masing akan merasa terpacu untuk meningkatkan prestasi kerja dengan tujuan akan mendapatkan penghasilan yang lebih dari blok kandang yang lain. Maka dengan terbentuknya motivasi karyawan seperti tersebut di atas maka tumbuh rasa memiliki. Analisa usaha Modal domba penggemukan/ekor Domba 1 ekor Rp. 500.000 @ Rp. 500.000 (± 23 kg) Ampas tahu Rp. 54.000 Rp. 600 x 1 ekor x 90 hari Makanan stimulan Rp. 18.000 Rp. 200 x 1 ekor x 90 hari Upah karyawan Rp. 22.500 Rp. 7.500 x 1 ekor x 3 bulan Obat-obatan Rp. 5.000 x 1 ekor Rp. 5.000 Jumlah Rp. 599.500 Penjualan Harga 1 kg domba hidup Rp. 21. 000 Harga 1 ekor domba bibit Rp. 500.000 (± 23 kg) Berat hasil penggemukkan domba selama 3 bulan = 10 kg Harga jual domba Rp. 693.000 penggemukkan: 23 kg + 10 kg = 33 kg 33 kg x Rp. 21.000 Keuntungan yang diperoleh dari 1 ekor kambing selama 3 bulan: (Modal Penjualan) Rp. 693.000 Rp. 599.500 Rp. 93.500 (15,6%) PEMASARAN DAN ANALISA USAHA Dalam hal ini, pasar untuk ternak domba dapat klasifikasikan menjadi dua kelompok utama yaitu: 1) Pasar untuk konsumen langsung Meliputi konsumen Qurban, Aqikah, pesta dan konsumen lainnya yang membeli domba untuk keperluan sendiri, bukan untuk dijual kembali. 2) Pasar untuk pedagang Meliputi Rumah Potong Hewan (RPH), pedagang sate, pengusaha aqikah siap saji, pengecer daging dan konsumen lain yang membeli domba untuk dijual kembali. KESIMPULAN DAN SARAN Ternak domba di Indonesia memiliki prospek yang lebih baik di masa yang akan datang, mengingat: Daging domba seperti halnya daging sapi dan daging ayam bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, agama dan kepercayaan manapun di Indonesia. Adanya perkembangan kota-kota besar dan ilmu pengetahuan serta income yang cukup akan mendorong penduduk untuk memenuhi kebutuhan gizi, khususnya protein hewani. Untuk keperluan tersebut tentunya diperlukan pemotongan ternak terus menerus. Dalam hal ini termasuk ternak domba. Sebab ternak potong seperti sapi dan kerbau sebagai penghasil daging kiranya sampai saat ini dirasa belum mencukupi. 6

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, ternak domba memiliki potensi yang sangat baik, baik dari segi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat juga dari segi keuntungan bagi peternak itu sendiri. Sayangnya seperti halnya usaha peternakan domba ini, peternakan domba digarap hanya berdasarkan pengalaman dan ilmu ternak sederhana. Sementara para sarjana peternakan sedikit sekali terjun di dunia peternakan. Bayangkan jika peternakan digarap dengan ilmu modern oleh para sarjana peternakan di negeri ini. Tentunya hasil yang dicapai akan lebih maksimal. Oleh karena itu, dalam penulisan sederhana ini, penulis menyarankan kepada para sarjana peternakan Indonesia, mulailah melihat usaha ternak sebagai potensi yang sangat baik dan bisa dijadikan sebagai penghidupan yang layak. DISKUSI Pertanyaan: 1. Apakah domba sehat semua, penyakit apa saja yang mengganggu produksi? 2. Bagaimana makanan stimulannya? Jawaban: 1. Penyakit yang sering timbul adalah penyakit mata, orf dan diare. 2. Makanan stimulan diberi urea dan molases. 7