KORELASI BELAJAR KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH PADA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Oleh: Wahdaniah, S.Pd.,M.Pd. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe, JL. Banda Aceh-Medan, Km.280 Buketrara, PO Box 90 Lhokseumawe Email: wahdania.pnl@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini berupaya mencari solusi agar tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh mahasiswa dapat berkualitas dari segi keilmiahannya (ejaan, kalimat, dan paragraf). Dalam praktiknya, pembelajaran menulis belum memperlihatkan hasil yang memuaskan. Mahasiswa masih banyak yang belum mampu menulis dengan baik. Guna mengatasi masalah ini penulis melakukan penelitian dalam pembelajaran menulis ilmiah dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (Investigasi Kelompok). Model GI ini merupakan solusi yang tepat untuk permasalahan ini. Belajar model ini bersifat kontekstual dan bermakna sehingga mahasiswa dapat belajar untuk menulis yang baik, efektif, dan ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan dalam bentuk angka yang akan diuji dengan menggunakan metode statistik. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, angket, dan tes. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana pembelajaran, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang dimaksud disini berupa pre-test dan post-test. Perbedaan terjadi antara siklus I dengan siklus II pada nilai rata-rata yang dihasilkan, yaitu 62,54 pada siklus I dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 79,13. Respon mahasiswa terhadap kegiatan belajar dengan metode GI sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari tingkat atau perbandingan persentase mahasiswa yang aktif dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran sehingga hasil pun meningkat. Efektivitas pembelajaran menulis ilmiah dapat dilihat dari proses, hasil tulisan, dan tingkat penggunaan bahasa yang digunakan. Kata Kunci: korelasi, menulis ilmiah, metode Group Investigation
PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah dengan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh lembaga pendidikan tinggi. Penulisan karya ilmiah khususnya di perguruan tinggi Politeknik Negeri Lhokseumawe adalah Laporan Tugas Akhir mahasiswa. Laporan tugas akhir ini merupakan hasil karya ilmiah mahasiswa lulusan D-III dan D-IV. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 2008:3). Senada dengan pendapat Nurgiyantoro (2010:27) yang menyatakan bahwa keterampilan menulis tidak diperoleh secara instan, tetapi harus dilatih terus-menerus. Dengan banyaknya tugas menulis di perkuliahan akan menjadi latihan bagi mahasiswa sehingga saat menyusun laporan tugas akhir tidak terdapat banyak kesalahan baik dari segi isi maupun bentuk. Kenyataan yang terjadi sekarang tulisan yang dihasilkan oleh mahasiswa baik artikel mapun laporan kurang ilmiah. Ilmiah di sini dimaksudkan penggunaan bahasanya tidak mengikuti aturan kebahasaan yang meliputi tata tulis yang tidak benar, penulisan kalimat yang tidak efektif, dan paragraf yang dihasilkan juga tidak runtut. Para dosen pembimbing pun mengeluhkan penulisan tugas akhir mahasiswa yang dibimbingnya baik dalam hal tata tulis, isi, kalimat, maupun paragrafnya. Dari hasil tulisan mahasiswa tersebut dapat diketahui bahwa mereka kesulitan menuangkan ide mereka ke dalam bentuk tulisan. Ada beberapa aspek yang membuat para mahasiswa tidak begitu memahami dalam menyusun karya ilmiah yang ilmiah dan efektif. Aspek tersebut di antaranya rendahnya kelompok diskusi, rendahnya karya tulis yang terekspose, rendahnya motivasi dari dalam diri, dan rendahnya jumlah kunjungan mahasiswa ke perpustakaan. Hal tersebut nyata terlihat saat mereka menyusun laporan tugas akhir. Mereka baru sibuk dan bingung mencari bahan dan mengumpulkan bahannya. Masalah-masalah di atas juga dialami oleh penulis di Jurusan Teknik Mesin dalam proses pembelajarannya di kelas. Khusus dalam pembelajaran Tata Tulis Laporan, teridentifikasi bahwa fenomena rendahnya respon mahasiswa dalam proses pembelajaran yang bersifat reseptif yaitu dosen banyak ceramah dan kurang melatih mahasiswa dalam pembelajaran. Nilai ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan duduk, dengar, dan catat bersifat mudah dilupakan. Untuk mengatasi permasalahan ini penulis menggunakan strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran secara individual bukanlah hal yang tepat saat ini. Hal itu disebabkan oleh: (1) pengetahuan sekadar ditransfer dari pengajar kepada mahasiswa, (2) mahasiswa pada umumnya bersifat pasif, (3) pengajar menjadi satu-satunya sumber yang utama, (4) proses dan hasil belajar ditekankan pada kemajuan individu dan bersifat kompetitif. Belajar seperti ini memiliki kelemahan, di antaranya (1) kompetitif mahasiswa kadang-kadang tidak sehat, (2) mahasiswa yang berkemampuan rendah akan kurang termotivasi, (3) mahasiswa yang berkemampuan rendah atau sedang sulit untuk sukses dan semakin tertinggal. Alhasil, mahasiswa yang pandai semakin maju sementara mahasiswa lemah semakin tertinggal. Strategi pembelajaran kooperatif menekankan perilaku bersama di antara mahasiswa dalam struktur kerja sama dalam kelompok. Kerja sama kelompok sangat dipentingkan untuk mengatasi masalah bersama. Dengan pembelajaran kooperatif adanya unsur saling ketergantungan dengan positif, adanya tanggung jawab perseorangan, adanya tatap muka di antara anggota, adanya komunikasi antaranggota, dan adanya saling evaluasi dalam kelompok ( Lie, 2007: 31). Salah satu solusi untuk memperbaiki kelemahan pembelajaran tersebut adalah dengan cara belajar kooperatif Model Group Investigation (penyelidikan kelompok). Belajar kooperatif memiliki banyak kelebihan, di antaranya (1) dapat meningkatkan kemajuan belajar mahasiswa dan hasil belajar yang dicapai lebih tinggi dibandingkan dengan belajar individual, (2) dapat meningkatkan daya pikir, memperoleh kedalaman tingkat pengetahuan dan menciptakan kemampuan berpikir kritis, dan (3) dapat meningkatkan keterampilan sosial dan hubungan antarpribadi. Kelebihan belajar kooperatif ini disebabkan oleh: (1) ilmu yang diperoleh secara bersama-sama dalam kelompok, (2) setiap anggota kelompok belajar secara aktif, (3) proses dan hasil pembelajaran ditekankan pada kerjasama dan kebersamaan, dan (4) situasi pembelajaran lebih menyenangkan. Kelemahan dalam belajar kooperatif model GI ini adalah mahasiswa secara berkelompok dilibatkan dari tahap perencanan sampai investigasi
untuk menemukan hasil. Model ini sangat kompleks sehingga pengajar harus mendampingi mahasiswa secara langsung agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Melihat kondisi demikian, akhirnya peneliti berusaha memberikan solusi dalam pembelajaran menulis agar tulisan yang dihasilkan efektif dan segala permasalahan serta kendala yang terdapat pada mahasiswa dan pengajar dapat teratasi. Penggunaan metode yang tepat dapat memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis. Selain itu, cara mengajar harus menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi secara kreatif. Penelitian tentang Korelasi Belajar Kooperatif Model Group Investigation terhadap Peningkatan Kualitas Penulisan Karya Ilmiah pada Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dilakukan karena melihat kondisi mahasiswa dalam menerima materi menulis belum sesuai dengan harapan. Penulisan ini berupaya mengungkapkan masalah: (1) bagaimana korelasi belajar kooperatif Model Group Investigation terhadap peningkatan kualitas penulisan karya ilmiah pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe? dan (2) bagaimana ketidakilmiahan dan ketikefektifan tulisan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe? Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat korelasi Belajar Kooperatif Model Group Investigation terhadap peningkatan kualitas penulisan karya ilmiah pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan (2) menjelaskan ketidakilmiahan dan ketidakefektifan tulisan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe. METODE PENELITIAN Lokasi yang diambil untuk melakukan penelitian yaitu Politeknik Negeri Lhokseumawe yang beralamat di jalan Medan Banda Aceh. Politeknik Negeri Lhokseumawe memiliki lima jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, dan Tata Niaga. Untuk penelitian ini hanya dilakukan pada Jurusan Teknik Mesin karena peneliti mengajar di jurusan/kelas tersebut. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan (Agustus-November). Sumber data pokok yang terkait dengan penelitian ini adalah literatur, dokumen/catatan observasi, lembar penilaian, dan lembar kerja tiap kelompok. Data yang didapatkan ini akan akan diolah pada tahap analisis data. Selain tes juga lembar angket yang berguna untuk
mengetahui kemampuan kelompok mengenai pembelajaran tersebut. Standar penilaian terhadap hasil tulisan mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut. dianalisis dengan menggunakan rumus kuantitatif sederhana dengan rumus: X= Standar Penilaian Kemampuan Menulis Ilmiah Mahasiswa dengan Menggunakan Model Group Investigation Ket: x= skor rata-rata Fx= hasil perkalian antara f dan x N= jumlah subjek (Sudijono, 2005:51) No. Unsur yang Dinilai Skor Maksimal Skor Kelompok 1. Isi/gagasan 30 yang Dikemukakan 2. Format 25 proposal TGA 3. Tata 15 tulis/ejaan 4. Penyusunan kalimat 20 5. Penyusunan 10 paragraf Jumlah 100 Skala nilai: A = 81 s/d 100 B = 66 s/d 80 C = 56 s/d 65 D = 41 s/d 55 E = < 40 Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan. Data kuantitatif Setelah didapatkan nilai rata-rata, penelitian ini juga menghitung tingkat korelasi antara peningkatan kualitas menulis ilmiah dengan menggunakan metode GI. Rumus yang digunakan adalah: r x.y = { }{ } HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Siklus I Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, penulis mempersiapkan jadwal pembelajaran, SAP, materi pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar penilaian hasil belajar, dan lembar lainnya yang diperlukan. Instrumen yang digunakan dalam siklus ini adalah lembar penilaian mahasiswa. Siklus I ini diikuti oleh 86 mahasiswa yang dilaksanakan di ruang kelas. Pada kegiatan menulis ilmiah ini
mahasiswa diberi tugas untuk menulis. Mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih tema yang ditentukan oleh dosen. Mahasiswa masih kebingungan akan tugas yang diberikan. Sebagian dari mereka mengatakan masih sulit untuk memulai menyusun tema, menyusun kerangka, dan mengembangkan menjadi proposal. Berdasarkan nilai statistik yang telah dihitung, diperoleh nilai rata-rata kemampuan mahasiswa D-3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis ilmiah pada siklus I adalah 62,54. Pelaksanaan Siklus II Seperti halnya pada siklus I, tahap perencanaan pada siklus II ini dihasilkan perangkat pembelajaran berupa rencana jadwal pembelajaran, SAP, materi pembelajaran, lembar penilaian, dan lembar lainnya yang diperlukan. Instrumen yang digunakan sama dengan siklus I, yaitu lembar penilaian mahasiswa. Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran siklus I. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode GI. Aktivitas dosen pada siklus II ini sudah membaik. Dosen tidak mengalami kesulitan baik mengorganisasikan mahasiswa, membimbing mahasiswa maupun mengatasi mahasiswa yang mengalami kesulitan. Berdasarkan nilai statistik yang telah dihitung, nilai rata-rata kemampuan mahasiswa D-3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam menulis ilmiah pada siklus II adalah 79,13. Observasi Berdasarkan hasil rekapitulasi dari lembar observasi tiap kelompok dapat disimpulkan dari 11 butir soal yang diamati oleh pengamat untuk setiap kelompok, 108 butir soal dinyatakan sangat baik untuk pengamatan tiap kelompok, 81 butir soal dinyatakan baik untuk pengamatan tiap kelompok, 39 butir soal dinyatakan cukup untuk pengamatan tiap kelompok, 9 butir soal dinyatakan kurang untuk pengamatan tiap kelompok, dan 5 butir soal dinyatakan sangat kurang untuk pengamatan tiap kelompok. Selain tes, pengumpulan data selanjutnya juga dilakukan dengan pengisian angket. Angket digunakan untuk mengetahui hasil dari tindakan menulis ilmiah ini dengan menggunakan metode GI. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari lembar angket tiap mahasiswa dapat disimpulkan dari 86 mahasiswa terdapat 55 mahasiswa yang menyatakan sangat setuju dengan pembelajaran menggunakan metode GI, 27 mahasiswa menyatakan setuju, dan 4 mahasiswa menyatakan tidak setuju.
Refleksi Adapun perbandingan nilai antara pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus I adalah sebagai berikut. No. Nama Kelompok Nilai Siklus I Nilai Siklus II 1. Kelompok 1 52 68 2 Kelompok 2 67 79 3 Kelompok 3 61 86 4 Kelompok 4 70 88 5 Kelompok 5 65 76 6 Kelompok 6 63 79 7 Kelompok 7 65 79 8 Kelompok 8 65 82 9 Kelompok 9 75 82 10 Kelompok 10 65 77 11 Kelompok 11 63 80 12 Kelompok 12 63 77 13 Kelompok 13 68 83 14 Kelompok 14 55 79 15 Kelompok 15 53 77 16 Kelompok 16 64 78 17 Kelompok 17 51 79 18 Kelompok 18 67 82 19 Kelompok 19 57 75 20 Kelompok 20 68 78 21 Kelompok 21 65 77 22 Kelompok 22 65 82 Penghitungan korelasi dua variabel tersebut menghasilkan: r x.y = = = = = 0,5796 a. Kriteria pengujian signifikansi korelasi yaitu jika r tabel < r hitung, Ho ditolak atau korelasi signifikan pada taraf signifikansi α = 0,05 b. Dengan n = 22, dk = 22-2 = 20; pada α : 0,05 dari tabel r kritis person di dapat nilai r tabel: 0,423 c. Ternyata 0,5796 > 0,423 atau r hitung > r tabel sehingga Ho ditolak atau Ha diterima artinya korelasi kedua variabel adalah positif dan signifikan d. Kesimpulan: variabel X dan Y memiliki hubungan positif yang signifikan r x.y = r { }{ } = { }{ } x.y PENUTUP Simpulan Berkenaan dengan kajian hasil penelitian dan pembahasan menulis ilmiah pada PTK
ini dapat disimpulkan bahwa meningkatkan hasil belajar Tata Tulis Laporan/Bahasa Indonesia pada aspek menulis dengan menggunakan metode GI mahasiswa D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dilakukan dengan cara berikut. a. Mengembangkan SAP yang disusun sesuai dengan langkahlangkah pada metode GI. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut. - Membimbing mahasiswa - Menugaskan menulis secara ilmiah per kelompok - Menyelidiki tulisan tiap kelompok - Memberi penilaian b. Respon mahasiswa terhadap kegiatan belajar dengan metode GI sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari tingkat atau perbandingan persentase mahasiswa yang aktif dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran sehingga hasil pun meningkat. c. Efektivitas pembelajaran menulis ilmiah dapat dilihat dari proses, hasil tulisan, dan tingkat penggunaan bahasa yang digunakan. d. Terdapat korelasi antara model GI dengan kualitas penulisan karya ilmiah pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe. Saran Sehubungan dengan simpulan dan temuan di atas, penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut. a. Dapat menggunakan metode Gi sebagai salah satu metode pembelajaran di perguruan tinggi dan dapat melanjutkan PTK ini dengan sebaik mungkin. b. Dosen membiasakan diri membuat perangkat pembelajaran sendiri tidak hanya menggunakan perangkat yang sudah jadi. c. Sebaiknya dosen mencoba melakukan PTK dengan berkolaborasi dengan teman sejawat. Kegunaannya untuk dapat dijadikan wawasan ditetapkan kebijakan-kebijakan dalam upaya peningkatan penjaminan mutu di satuan pendidikan. d. Kepada Kementerian Pendidikan, PTK ini yang telah terbukti bermanfaat bagi dosen/guru sehingga disarankan untuk dapat menetapkan kebijakan dan
pembinaan sehingga dapat melaksanakan PTK ini. e. Kepada peneliti yang tertarik dengan penelitian ini untuk mengembangkan penelitian ini dari sudut pandang yang lebih luas. f. Kajian ke depan diharapkan dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir agar lebih terampil lagi dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT Rineka Cipta. Ashori, M. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Priami. Depdiknas. 2006. Kurikulum bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta Timur: PT Dwadasa Sarana Bersama Hadi, Parni. 2000. Peran Pers dalam Pemasyarakatan Hasil Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia. Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan KuantitatifKualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugono, Dendy. 2004. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suparno dan Yunus, Muhammad. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, H.G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa