Analisis Rentabilitas Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna Di Kota Langsa. Widyawati*

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS KEUNTUNGAN INDUSTRI SUSU KEDELAI UD. TIGA BERSAUDARA DI KELURAHAN TAAS KECAMATAN TIKALA BARU. Oleh CYNTIA RUMAMBI RINGKASAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA MANISAN BUAH DI DESA TEUPIN PUNTI KECAMATAN SYAMTALIRA ARON KABUPATEN ACEH UTARA

Jurnal S. Pertanian 1 (10) : (2017) ISSN :

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KECAMATAN PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA. Hendrik 1) ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI KOTA MEDAN JURNAL

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

KELAYAKAN USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI SUSU KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

Nisaa Aqmarina EB10

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAJINAN BUNGA KERING DI DESA KULU KUTA KECAMATAN KUTABLANG KABUPATEN BIREUEN.

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA JALATUNDA KECAMATAN MANDIRAJA ABSTRAK

Business analysis floating net cages, prospects and problems development in Nagari Tanjung Sani West Sumatra Province.

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

ANALISIS RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin Tempe di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION KOTA PALU

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN UBI KAYU ABSTRACTS

PERENCANAAN PENDIRIAN PERUSAHAAN TAHU DENGAN KAPASITAS 200 KG KEDELAI/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

ABSTRAK. Capital Budgeting,Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Analisis Rentabilitas Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna Di Kota Langsa Widyawati* Abstract Soy industry as one of the downstream agribusiness industries can encourage the increasing of soybean production in Aceh. The existences of fairly large agroindustry perceive a role in economic development, especially the development of food crops in this area. This study aimed to determine the business feasibility through its profitability. Profitability of a soy industry shows the comparison between the net income and capital used in industry level. The research result showed that the ability of industry to gain net income is 23.97 persen, greater than the interest rate 18persen per year. Thus the soy processing industry CV. Aneka Guna is beneficial to be implemented. The amount of net benefit was IDR 108.59 million/year and the amount of capital needed was IDR 453 million /year. This industry provides favorable result in terms of profitability, where the percentage of net benefit gained by industry was 23.97persen per year from each of 100persen of capital employed. Key word : soy industry, capital gain, profitability PENDAHULUAN Pembangunan sektor industri merupakan bagian dari pembangunan nasional yang terus digalakkan oleh pemerintah. Keberhasilan sektor industri sangat terkait dengan keberhasilan sektor pertanian, sebab hasil-hasil pertanian merupakan bahan baku dari sebagian industri-industri lainnya. Kegiatan bisnis pertanian (agribisnis) bila dipandang sebagai suatu sektor perekonomian, sangat menentukan bagi kemajuan perekonomian tersebut secara keseluruhan dan berpengaruh besar dalam memberikan kontribusi kepada pertumbuhan nasional suatu negara. Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas. Yang dimaksud dengan ada hubungannya dalam arti luas adalah kegiatan yang mendukung kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang didukung oleh kegiatan pertanian. Pengembangan agroindustri dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil-hasil pertanian. Hal ini dapat dilihat dari pengertian agroindustri yaitu kegiatan industri yang memanfaatkan hasil-hasil pertanian segar sebagai bahan baku yang selanjutnya diolah menjadi berbagai jenis produk olahan. Salah satu hasil pertanian adalah kacang kedelai yang dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, diantaranya kecap. * Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 18

Kecap adalah salah satu produk olahan dari kedelai yang dihasilkan dari hasil fermentasi dengan atau tanpa gula kelapa dan bumbu. Kecap merupakan bahan pelengkap masakan yang banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Kecap dapat dikonsumsi secara langsung maupun dicampurkan ke dalam bahan makanan lain sebagai bumbu dalam masakan. Sebagian masyarakat kita menggunakan kecap sebagai penyedap dari pada sebagai makanan. Mengkonsumsi kecap bukanlah sekedar menikmati rasa asin atau manis, tetapi kecap kedelai juga mengandung zat gizi tinggi. CV. Aneka Guna merupakan salah satu industri skala menengah yang memproduksi kecap asin sebagai produk akhir yang dikenal sebagai produk khas Kota Langsa. Industri mencerminkan keselarasan antara sektor pertanian dan sektor industri yaitu dengan menampung sebagian hasil produksi pertanian rakyat terutama kacang kedelai sebagai bahan baku (input) utama dalam proses pengolahan kecap sehingga pembagian pendapatan masyarakat lebih merata. Perusahaan ini sudah berjalan cukup lama, sehingga produknya sudah dikenal luas oleh masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara (khususnya Pematang Siantar, Tarutung dan Medan). Kedelai sebagai bahan baku utama pada industri ini, sebagian dibeli dari Bireun, tetapi jika persediaannya tidak mencukupi kebutuhan maka perusahaan membeli dari daerah Sumatera Utara. Kedelai merupakan salah satu hasil pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kedelai (Glycine max) termasuk tanaman kacang-kacangan yang tumbuh merambat dan merupakan bahan pangan nabati yang digolongkan sebagai bahan pangan tinggi protein setara susu, telur dan keju. Permintaan masyarakat yang terus meningkat mengakibatkan usaha ini terus melakukan proses produksi bahkan memperbesar volume produksinya, tentunya dengan tetap mempertahankan kualitas produk. Sejalan dengan itu, modal yang dikeluarkan untuk biaya produksi terus meningkat sehingga perusahaan tetap berupaya untuk menggunakan modal yang tersedia sebaik mungkin. Besarnya nilai produksi sangat tergantung pada besarnya modal, harga jual, volume penjualan dan baik tidaknya pengelolaan perusahaan. Meskipun memiliki modal yang besar, tetapi harga jual yang rendah dan pengelolaan yang tidak baik maka nilai produksi yang dihasilkan perusahaan akan rendah, begitu juga sebaliknya. Maka semakin besar nilai produksi yang dihasilkan dari suatu usaha, semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh. Untuk mengetahui kelayakan suatu usaha dapat dilakukan melalui pendekatan rentabilitas. Rentabilitas suatu usaha menunjukkan perbandingan antara laba dengan modal yang menunjukkan kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengkaji apakah penggunaan modal untuk biaya produksi dapat memberikan keuntungan bagi industri pengolahan kecap tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 19

Guna di Kecamatan Langsa Kota. Penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa industri tersebut merupakan penghasil produk kecap asin terbesar saat ini. Ruang lingkup penelitian berbatas pada tingkat perbandingan laba yang diperoleh dengan modal yang telah dikeluarkan (tingkat rentabilitas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case study). Taken (1965:21) menyatakan studi kasus dapat berbentuk satu individu, institusi atau perusahaan yang dianggap sebagai suatu kesatuan di dalam penelitian yang bersangkutan. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Penentuan ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa perusahaan tersebut berproduksi secara terus-menerus dan memiliki manajemen yang terbuka sehingga lebih mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan. Sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan industri pengolahan Kecap CV. Aneka Guna, dan 2. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, instansi dan pihakpihak yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Biaya produksi (modal) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Biaya ini terdiri dari biaya input/sarana produksi, biaya penyusutan alat dan mesin, biaya sewa tempat, biaya tenaga kerja dan biaya umum (Rp/Tahun). b. Produksi adalah keseluruhan hasil produksi yang berasal dari pengolahan kedelai menjadi kecap (Lusin/Tahun). c. Harga jual adalah harga jual kecap yang berlaku pada saat penelitian (Rp/Lusin). d. Nilai produksi adalah penerimaan kotor yang diperoleh dari hasil kali produksi dengan harga jual (Rp/Tahun). e. Laba adalah selisih antara nilai penerimaan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi (Rp/tahun). f. Rentabilitas adalah perbandingan laba yang diperoleh dengan modal yang telah dikeluarkan dalam satu tahun (persen). Metode Analisis yang digunakan adalah analisis rentabilitas usaha dengan formula, 28) (Riyanto, 1992 : Dimana : R = Tingkat rentabilitas yang dicapai (persen) L = Laba yang diperoleh dalam satu tahun (Rp/Tahun) M = Modal yang digunakan dalam satu tahun (Rp/Tahun) Perhitungan rentabilitas digunakan untuk mengukur besarnya penggunaan modal di dalam suatu perusahaan dimana akan diperoleh laba dan dinyatakan dalam persen (persen), maka formula di atas akan diturunkan keputusan sebagai berikut : 1. Jika rentabilitas > tingkat bunga modal yang berlaku, maka usaha tersebut akan menguntungkan untuk diusahakan. 2. Jika rentabilitas < tingkat bunga modal yang berlaku, maka usaha Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 20

tersebut belum menguntungkan untuk diusahakan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Biaya Produksi (Modal) Biaya produksi (modal) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna dalam kegiatan produksi kecap selama proses produksi berlangsung dan dinyatakan dalam Rp/Tahun. Tabel 1. Rincian Biaya Input/ Sarana Produksi per Tahun pada Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna. No Uraian Satuan Jumlah Harga Total (Rp/Satuan) (Rp/Tahun) persen 1 Kacang Kedelai Kg 19.200 2.500 48.000.000 33,42 2 Tepung Terigu Kg 12.000 3.500 42.000.000 29,24 3 Garam Kg 19.200 450 8.640.000 6,02 4 Gula Tebu Kg 19.200 2.200 42.240.000 29,41 5 Gula Tetes Kg 2.400 150 360.000 0,25 6 Kayu Bakar Truk 12 200.000 2.400.000 1,67 Jumlah 143.640.000 100 a. Biaya Input/ Sarana Produksi Tabel 1 menjelaskan keseluruhan biaya input/sarana produksi yang dikeluarkan industri dalam 1 (satu) tahun sebesar Rp 143.640.000 dengan biaya terbesar yang dikeluarkan adalah biaya pembelian kacang kedelai sebagai bahan baku utama sebesar Rp 48.000.000 dengan persentase mencapai 33,42persen. Sedangkan biaya terkecil dikeluarkan untuk pembelian gula tetes yaitu sebesar Rp 360.000. b. Biaya Penyusutan Alat dan Mesin Biaya penyusutan alat dan mesin adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan menyusutnya alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi. Dalam usaha ini alat dan mesin yang digunakan terdiri dari : (1) Mesin Pompa Air, (2) Alat press tutup botol, (3) Drum kecil, (4) Kuali, (5) Rak fermentasi, (6) Tongkat aduk, (7) Bak penampung, (8) Kuali perebus Biaya penyusutan alat dan mesin yang dikeluarkan industri dalam 1 (satu) tahun adalah Rp 3.190.000. Biaya penyusutan terkecil adalah tongkat aduk sebesar Rp 10.000, sedangkan untuk biaya penyusutan terbesar adalah drum kecil yaitu sebesar Rp 1.500.000. c. Biaya Sewa Tempat Biaya sewa tempat merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh lokasi strategis dalam melakukan aktivitas produksi, diukur dalam Rp/Tahun. Tempat usaha ini merupak milik pribadi, tetapi tetap diperhitungkan sebagai perkiraan biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya harga sewa tempat pada saat penelitian sebesar Rp. 6.000.000/tahun. d. Biaya Tenaga Kerja Sistem pemberian upah kepada tenaga kerja dibayar setiap bulan. Besar kecilnya upah dipengaruhi oleh kedudukan pekerja tersebut di dalam Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 21

industri atau perusahaan. Rincian biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Guna dalam 1 (satu) tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Rincian Biaya Tenaga Kerja per Tahun pada Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna. Jumlah Total Gaji/bulan Total Gaji/tahun No Kedudukan Pekerja Gaji/bulan (Rp/bulan) (Rp/tahun) (orang) (Rp/bulan) 1 Direktur 1 1.550.000 1.550.000 18.600.000 2 Kepala Bagian 8 1.100.000 8.800.000 105.600.000 3 Pekerja 21 650.000 13.650.000 163.800.000 Jumlah 30 24.000.000 288.000.000 Tabel 2 dapat dilihat bahwa biaya tenaga kerja yang telah dikeluarkan oleh industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna dalam 1 (satu) bulan sebesar Rp 24.000.000, sehingga dalam 1 (satu) tahun industri mengeluarkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 288.000.000. e. Biaya Umum Biaya umum merupakan biaya yang tidak terlihat secara langsung dalam industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna, tetapi sangat berguna untuk kelancaran produksi. Tabel 3. Rincian Biaya Umum per Tahun pada Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna. No Uraian Total Biaya (Rp/Tahun) 1 Biaya Listrik 3.600.000 2 Biaya Telepon 1.800.000 3 Biaya PDAM 780.000 4 Biaya PBB 6.000.000 Jumlah 12.180.000 Modal yang digunakan oleh Guna merupakan modal sendiri dan tidak digunakan modal dari bank, namun peneliti mengaitkannya dengan bank untuk melihat besarnya tingkat suku bunga modal yang berlaku. Suku bunga yang diperhitungkan adalah 18persen per tahun. Rincian jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna secara keseluruhan berdasarkan sifat dari biaya tersebut dirinci dalam biaya variabel dan biaya tetap dengan total biaya sebesar Rp 453.010.000,- 2. Produksi Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya jumlah produksi kecap yang dihasilkan oleh Guna selama satu tahun dan diukur dalam satuan lusin/tahun. Besar kecilnya produksi akan memberi pengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh suatu industri. Dalam satu bulan usaha ini melakukan proses produksi sebanyak 4 kali, dengan hasil produksi rata-rata 300 lusin kecap untuk 1 kali proses produksi. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa dalam satu tahun usaha ini akan Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 22

melakukan proses produksi sebanyak 48 kali proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan besarnya produksi kecap selama satu tahun adalah 14.400 lusin. 3. Nilai Produksi Nilai produksi adalah penerimaan kotor yang diperoleh dari rata-rata jumlah produksi dikalikan dengan harga jual yang berlaku dan dinyatakan dalam Rupiah/tahun. Harga jual akan menentukan besarnya keuntungan yang akan diperoleh suatu usaha. Pada umumnya dalam penetapan harga jual, seluruh biaya yang telah dikeluarkan turut diperhitungkan, sebab tingkat harga jual sangat erat hubungannya dengan penerimaan perusahaan. Harga jual kecap yang berlaku pada saat penelitian adalah Rp 39.000/lusin, sehingga diperoleh nilai produksi sebesar Rp 561.600.000 dalam satu tahun. 4. Laba Tingkat keuntungan sangat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat rentabilitas yang diperoleh perusahaan. Besarnya keuntungan yang diterima oleh industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna dalam 1 (satu) tahn tercantum pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Jumlah Keuntungan Per Tahun Pada Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna. No Uraian Satuan Jumlah 1 Produksi Lusin/Tahun 14.400 2 Nilai Produksi Rupiah/Tahun 561.600.000 3 Biaya Produksi Rupiah/Tahun 453.010.000 4 Laba Rupiah/Tahun 108.590.000 Tabel 8 memperlihatkan bahwa keuntungan yang diperoleh industri dalam satu tahun sebesar Rp 108.590.000, dari hasil produksi sebesar 14.400 lusin/tahunnya. Keuntungan ini diperoleh dari nilai produksi yang diperoleh yaitu sebesar Rp 561.600.000 dikurangi dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan selama proses produksi yaitu sebesar Rp 453.010.000. 5. Analisis Rentabilitas Rentabilitas merupakan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan modal yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk melihat kemampuan suatu usaha di dalam memberi manfaat tidaklah hanya cukup dengan memperlihatkan besarnya laba yang diperoleh, karena laba yang besar dapat diperoleh dari penyediaan korbanan yang besar pula. Tinggi rendahnya rentabilitas tidak hanya tergantung pada besarnya laba yang diperoleh perusahaan, tetapi juga tergantung pada besarnya produksi yang dihasilkan dan besarnya modal yang dikeluarkan dalam produksi tersebut. Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna selama satu tahun proses produksi adalah Rp 453.010.000/tahun. Selanjutnya laba yang diperoleh dari jumlah biaya produksi tersebut adalah Rp 108.590.000/tahun. Perhitungan rentabilitas pada industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna per tahun dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut ini : Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 23

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai rentabilitas Guna telah memberikan tingkat keuntungan sebesar 23,97persen dari modal yang digunakan selama satu tahun produksi. Angka rentabilitas sebesar 23,97persen mempunyai arti ekonomi yaitu setiap 100persen modal yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan sebesar 23,97persen. Ini menunjukkan bahwa besarnya modal yang digunakan selama satu tahun produksi telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien, didukung oleh tenaga kerja terampil dan sistem manajemen yang baik pula. KESIMPULAN 1. Besarnya rentabilitas yang diperoleh adalah 23,97persen, jauh lebih besar dari tingkat suku bunga modal yang berlaku yaitu 18persen per tahun. Dengan demikian industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna akan menguntungkan untuk diusahakan. 2. CV. Aneka Guna memberikan hasil yang menguntungkan ditinjau dari segi rentabilitas, dimana persentase rata-rata tingkat keuntungan dari jumlah modal yang digunakan adalah 23,97persen per tahun dari setiap 100persen modal yang digunakan. 3. Keuntungan yang diperoleh industri pengolahan kecap CV. Aneka Guna dalam satu tahun sebesar Rp 108.590.000. DAFTAR PUSTAKA Hernanto, F. 1993. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta. Kartasapoetra. 1988. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. PT. Bina Aksara, Jakarta. Lempelius, C. 1979. Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat. LP3ES, Jakarta. Manullang, M. 1976. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Alumni, Bandung. Munawir, S. 1981. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Jakarta. Mubyarto. 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta. Riyanto, B. 1992. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Gajah Mada, Yogyakarta. Rukmana, R. 2001. Membuat Kecap. Penerbit Kanisius, Jakarta. Samosir, A.M. 1985. Alat-alat Analisa Dalam Pembelanjaan Perusahaan. Universitas Nomensen, Medan. Santoso, H.B. 1994. Kecap dan Tauco Kedelai. Penerbit Kanisius, Jakarta. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Press, Jakarta. 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekirno, S. 1997. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Su ud, M.H. 2004. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Menyusun Usul Penelitian. Yayasan Cendekia Membangun Citra, Jakarta. Su ud, M.H dan Sri Fitri Hasan. 23005. Manajemen Agribisnis Dalam Perspektif Pendekatan Sistem. Fakultas Pertanian Unsyiah, Banda Aceh. Taken, I.B. 1965. Penelitian di Bidang Ekonomi Pertanian dan Beberapa Metode Pengambilan Contoh. IPB. Bogor. Agrisep Vol (15) No. 1, 2014 24