Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT FINNANTARA INTIGA DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENYEBAB STRES KERJA PADA KARYAWAN PD JAYA PRATAMA DI PONTIANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KINERJA PERUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PELANGGAN BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA PT TRINDO DAYA PERKASA

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

ABSTRAKSI. Pendahuluan

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PADA HOTEL MERPATI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA CREDIT UNION KELING KUMANG HEAD OFFICE BERDASARKAN KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN PADA MINIMARKET CITRA NIAGA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT GALA PRIMA JAYA DI PONTIANAK

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN USAHA BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT POTENSI KARUNIA BAHARI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI PADA KOPERASI KREDIT PANCUR KASIH TP SIDAS DI SIDAS KABUPATEN LANDAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai dengan tingkat motivasi kerja yang tinggi sebagai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

ABSTRAK. Kata Kunci : Organisasi, Kerja, Kinerja, Budaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pos Regional

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP BELITANG BERSATU

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 PERSEPSI MENGENAI KUALITAS PRODUK, HARGA AKI GS ASTRA, DAN PELAYANAN PADA PT BINTANG PUTRA AUTOPARTS DI PONTIANAK

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN HOTEL MERPATI PONTIANAK. Febriyanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS JEMAAT DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEBIJAKAN KOMPENSASI PADA PT SUMBERINDO SUKSES SARANA DI PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Hubungan Antara Faktor-Faktor Keinginan Berpindah Karyawan Di Rumah Sakit Baliméd Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 ANALISI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMPENSASI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII DI NGABANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK Suparno Email: suparnosie92@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan tentang faktor-faktor kepuasan kerja karyawan pada PD Rajawali Sakti di Pontianak. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Sampel yang digunakan adalah seluruh dari populasi yang berjumlah 34 orang. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hubungan dengan rekan kerja merupakan faktor yang paling dominan mendukung kepuasan kerja karyawan Pada PD Rajawali Sakti di Pontianak. Saran penulis adalah diharapkan perusahaan dapat terus mempertahankan kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan perusahaan yang mampu menciptakan kepuasan kerja pada karyawan. Perusahaan juga diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidak puasan karyawan dalam bekerja. Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Gaji/upah, Pekerjaan Itu Sendiri, Promosi Jabatan, A. PENDAHULUAN Kepenyeliaan (supervisi), Hubungan Dengan Rekan Kerja. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan pesaingan yang ketat di antara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau tidak mau didorong untuk menjadi organisasi yang efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi dalam perusahaan sangat diperlukan agar perusahaan dapat memiliki daya saing maupun keunggulan kompetitif dari para pesaing. Bagi organisasi yang menjalankan usahanya, sumber daya manusia dalam hal ini karyawan merupakan faktor penting untuk mendukung perkembangan perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia membutuhkan sistem yang tepat. Organisasi harus dapat menjaga sumber daya manusia agar bekerja dengan kinerja yang diharapkan karena setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai kepuasan kerja organisasi harus memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan kerja dari karyawan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa gaji/upah yang diterimanya, pekerjaan itu sendiri, promosi jabatan, 1773

Kepenyeliaan (supervisi), dan hubungan dengan rekan kerja. Besar kecilnya perhatian perusahaan terhadap faktor-faktor tersebut dapat berdampak pada peningkatan/penurunan produktivitas dan laba yang diterima perusahaan. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah tugas setiap manajer dalam kaitannya dengan perbaikan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Antara kepuasan dengan semangat dan kegairahan kerja adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Apabila seorang puas dengan pekerjaannya secara langsung semangat dan kegairahan kerja akan meningkat naik. Sebaliknya apabila kepuasan menurun maka semangat dan kegairahan kerja juga akan menurun dan akibatnya produktivitas turun, kemungkinan absensi meningkat, efisiensi menurun dan tingkat turnover karyawan meningkat. Tingkat turnover yang tinggi akan menyebabkan perusahaan mengeluarkan banyak biaya untuk mengganti karyawan yang keluar tersebut. Oleh karena itu, kepuasan kerja akan sangat memengaruhi karyawan untuk berkerja produktif dengan motivasi internal yang baik, karena kepuasan kerja dapat menciptakan sikap dan menunjang perilaku baik. Organisasi perlu memilih, menempatkan, menilai dan memberikan penghargaan yang tepat bagi sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam hal ini karyawan berperan dalam perusahaan sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan terdidik dan siap pakai untuk mendukung perkembangan organisasi. Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur penting maka organisasi harus menjaga hubungan baiknya dengan setiap sumber daya manusia yang ada. Tujuan penelitian artikel ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada PD Rajawali Sakti di Pontianak. B. KAJIAN TEORITIS Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengkordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Menurut Puspopranoto (2006: 99): Manajemen adalah proses untuk mencapai 1774

tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organsasi lainnya. Menurut Robbins and Coulter (2010: 7): Manajemen melibatkan aktivitasaktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal yang penting karena organisasi yang dapat terus maju tentunya tergantung pada personil yang dapat mengelola organisasi tersebut dengan baik dan sebaliknya tidak sedikit organisasi yang hancur karena tidak mampu mengelola sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia menyadari bahwa karyawan adalah ujung tombak dari sebuah organisasi. Menurut Wukir (2013: 49): Sumber daya manusia adalah orang-orang yang bekerja di lingkungan organisasi. Orang-orang yang ada dalam organisasi diberkahi dengan beragam kemampuan, bakat, pengaruh, produktivitas, kualitas dan keuntungan lainya. Menurut Mathis and Jackson (2006: 3): Manajemen sumber daya manusia- SDM (human resource-hr management) adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Menurut Hatul (2013: 185): Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dari pendapat-pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan pengakuan penting manusia sebagai alat dalam mencapai tujuan organisasi dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat. Pentingnya kepuasan pada karyawan pada tempat kerja akan sangat berpengaruh pada produktivitas hasil kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi harapan. Kepuasan kerja adalah salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja para karyawan. Menurut Kotler and Keller (2008: 138): Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan 1775

senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang di persepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Menurut Umar (2010: 37): Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Menurut Handoko (2001: 193): Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Umar (2010: 38): faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan kerja dibangun atas lima dimensi yaitu: 1. Pembayaran seperti gaji atau upah; 2. Pekerjaan itu sendiri; 3. Promosi jabatan 4. Kepenyeliaan (supervisi); dan 5. Hubungan dengan rekan kerja. Sedangkan menurut Noor (2013: 263-264): faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut: 1. Pay satisfaction, menunjukan rasa karyawan tentang gaji termasuk berapa besar gaji yang diterima, kecukupan penghasilan. 2. Promotion satisfaction, menujukkan rasa karyawan tentang kebijakan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan, termasuk promosi jabatan yang adil berdasarkan kemampuan. 3. Supervision satisfaction, merefleksikan rasa karyawan tentang atasannya, termasuk kompensasi atasan, kesopanan, dan komunikator yang baik. Penyelia sering dianggap sebagai figur ayah/ibu dan sekaligus atasannya. 4. Coworker satisfaction, menunjukan rasa karyawan tentang rekan sesama karyawan, termasuk kecerdasan, tanggung jawab, suka menolong, ramah dan begitu pula sebaliknya, teman kerja yang bodoh, suka gosip dan tidak menyenangkan, merupakan faktor yang berhubungan dengan sebagai pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. 5. Satisfaction with the work itself, refleksi karyawan tentang pekerjaan yang ditugaskan saat ini, termasuk apakah pekerjaan itu menantang, menarik, respek dan membutuhkan keterampilan, dibandingkan dengan pekerjaan yang pengulangan tidak mengenakan. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa 1776

keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. Adapun faktor-faktor kepuasan kerja menurut Fathoni (2006: 129): adalah sebagai berikut: 1. Balas jasa yang adil dan layak; 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian; 3. Berat ringannya pekerjaan; 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan; 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan; 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya; 7. Sifat pekerjaan menoton atau tidak. C. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, studi dokumenter dan studi kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di PD Rajawali Sakti di Pontianak yang berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang karyawan. Dalam penelitian ini penulis menarik sampel semua karyawan yang bekerja pada PD Rajawali Sakti di Pontianak yang berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang karyawan, maka penulis menggunakan metode sampling jenuh atau sensus. Dalam menganalisis data penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah melalui analisis kualitatif di mana penulis mengadakan analisis terhadap hasil jawaban kuesioner. Untuk memperjelas analisis tersebut setiap jawaban diberikan bobot dengan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau fenomena sosial. D. PEMBAHASAN Suatu perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam mengelola sumber daya manusia yang ada sehingga tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai. Kepuasan kerja karyawan mempunyai peran yang sangat penting demi tujuan yang ingin dicapai serta meningkatkan produktivitas kerja. Adapun faktor-faktor kepuasan kerja karyawan pada PD Rajawali Sakti di Pontianak yang akan diteliti antara lain: 1777

1. Gaji/upah Gaji/upah merupakan faktor utama untuk mendorong orang untuk bekerja. Tingkat gaji/upah dapat menjamin kebutuhan fisik dan dapat menjamin salah satu syarat mutlak untuk mengharapkan adanya peningkatan prestasi kerja, karena apabila tingkat penghasilan yang diperoleh memadai akan dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki karyawan dapat dimanfaatkan secara optimal. Sistem gaji dan jumlah gaji yang sesuai dan bersifat adil yang didasarkan atas prestasi dan kemampuan karyawan tentu berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Karyawan merasa adanya rasa keadilan terhadap gaji yang diterimannya sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya. Rata-rata nilai bobot terhadap ketepatan waktu pembayaran gaji/upah dengan skor indeks sebesar 4,82 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan gaji selalu dibayarkan sangat tepat waktu tanpa adanya penundaan sehingga karyawan merasa puas. Rata-rata nilai bobot kepuasan terhadap gaji yang diterima dengan skor indeks sebesar 3,41 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menyatakan bahwa karyawan merasa puas terhadap gaji yang diterima. Kemudian rata-rata nilai bobot kesesuaian gaji yang diterima dengan beban kerja dengan skor indeks sebesar 3,50 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menunjukkan karyawan merasa sesuai dengan gaji yang diterima dengan beban kerja karyawan. Sedangkan rata-rata nilai bobot kesesuaian gaji yang diterima dengan masa kerja dengan skor indeks sebesar 3,50 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menunjukkan karyawan merasa sesuai dengan gaji yang diterima dengan masa kerja karyawan. Dan ratarata nilai bobot pemberian bonus/insentif oleh perusahaan adalah dengan skor indeks sebesar 2,12 atau berada pada rentang 1,80-2,59. Angka ini menunjukkan karyawan merasa kadang-kadang menerima pemberian bonus/insentif oleh perusahaan. 2. Pekerjaan itu sendiri Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing sukar tidaknya suatu pekerjaan atau perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, 1778

akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. Kepuasan kerja dapat diartikan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan mendukung atau tidak mendukung dalam diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Rata-rata nilai bobot kesesuaian pekerjaan dengan minat, bakat dan kemampuan dengan skor indeks sebesar 3,79 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menunjukkan bahwa karyawan merasa pekerjaan sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki. Kemudian rata-rata nilai bobot kesesuaian pekerjaan dengan latar belakang pendidikan dengan skor indeks sebesar 3,76 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menunjukkan bahwa karyawan merasa pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Sedangkan rata-rata nilai bobot rasa puas dengan pekerjaan sekarang dengan skor indeks sebesar 3,56 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas dengan pekerjaan sekarang. Dan rata-rata nilai bobot terhadap waktu yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan dengan skor indeks sebesar 4,00 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menyatakan bahwa karyawan merasa mencukupi terhadap waktu yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan. 3. Promosi jabatan Promosi jabatan adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi. Promosi jabatan adalah salah satu indikator penunjang kepuasan kerja karyawan dalam memperbaiki semangat kerja pada karyawan yang berprestasi tinggi maka otomatis menimbulkan motivasi karyawan untuk mempertinggi semangat kerja tersebut diharapkan tercapai produktivitas yang tinggi. PD Rajawali Sakti di Pontianak mengadakan pendekatan kepada karyawan dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan diri dan karirnya dengan cara mutasi jabatan dan pekerjaan. Rata-rata nilai bobot terhadap kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karir dengan skor indeks sebesar 2,79 atau berada pada rentang 2,60-3,39. Angka ini menyatakan bahwa perusahaan selalu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan karir. Kemudian rata-rata nilai bobot terhadap kesempatan pengembangkan karir di perusahaannya dengan 1779

skor indeks sebesar 3,79 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menyatakan bahwa perusahaan terbuka dalam memberikan kesempatan pengembangkan karir di perusahaannya. Sedangkan rata-rata nilai bobot terhadap rekomendasi dalam suatu promosi jabatan dengan skor indeks sebesar 2,53 atau berada pada rentang 1,80-2,59. Angka ini menyatakan bahwa perusahaan kadang-kadang memberikan rekomendasi suatu promosi jabatan kepada karyawan. Dan rata-rata nilai bobot terhadap kepuasan dengan promosi jabatan dengan skor indeks sebesar 3,47 atau berada pada rentang 3,40-4,19. Angka ini menyatakan bahwa karyawan merasa puas dengan promosi jabatan. 4. Kepenyeliaan (supervisi) Kepenyeliaan atau supervisi adalah kemampuan pimpinan untuk mengawasi dan memberikan bantuan secara teknis maupun memberikan dukungan, pengarahan, perhatian serta motivasi dari pimpinan kepada bawahan untuk memacu karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya secara baik demi mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi. Kemampuan pimpinan dalam mengawasi dapat menciptakan gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal. Rata-rata nilai bobot terhadap sikap atasan di tempat kerja dengan skor indeks sebesar 4,38 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan bahwa sikap atasan di tempat kerja sangat baik. Sedangkan rata-rata nilai bobot terhadap bantuan atasan terhadap kesulitan yang dialami karyawan dalam bekerja dengan skor indeks sebesar 2,65 atau berada pada rentang 2,60-3,39. Angka ini menyatakan bahwa atasan kadang-kadang menanyakan kesulitan yang dialami karyawan dalam bekerja. Kemudian bahwa rata-rata nilai bobot terhadap sering atau tidaknya atasan memberikan masukan yang berkaitan dengan pekerjaan untuk meningkatkan kinerja dengan skor indeks sebesar 2,97 atau berada pada rentang 2,60-3,39. Angka ini menyatakan bahwa atasan kadangkadang memberikan masukan yang berkaitan dengan pekerjaan untuk meningkatkan kinerja. 5. Hubungan dengan rekan kerja Hubungan kerja antar karyawan perlu dibina agar mereka dapat saling bekerja sama dan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Perusahaan 1780

harus dapat membina hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan maupun antara karyawan dan atasan, sehingga dapat terjadi kerja sama dan komunikasi yang baik. Rata-rata nilai bobot terhadap hubungan kerja antara atasan dengan bawahan dengan skor indeks sebesar 4,41 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan bahwa hubungan kerja antara atasan dengan bawahan sangat baik. Rata-rata nilai bobot terhadap hubungan kerja dengan rekan kerja dengan skor indeks sebesar 4,47 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan hubungan kerja dengan rekan kerja sangat baik. Sedangkan rata-rata nilai bobot terhadap hubungan kerja sama antara bawahan dengan atasan dengan skor indeks sebesar 4,32 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan bahwa hubungan kerja sama antara bawahan dengan atasan sangat baik. Kemudian rata-rata nilai bobot terhadap hubungan kerja sama antara karyawan dengan skor indeks sebesar 4,62 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan bahwa hubungan kerja sama antara karyawan sangat baik. Dan rata-rata nilai bobot terhadap terjalinnya komunikasi yang baik di perusahaan dengan skor indeks sebesar 4,44 atau berada pada rentang 4,20-5,00. Angka ini menyatakan terjalinnya komunikasi yang sangat baik di perusahaan. E. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hubungan dengan rekan kerja merupakan faktor yang paling dominan mendukung kepuasan kerja karyawan Pada PD Rajawali Sakti di Pontianak. Pada rekapitulasi rata-rata skor penilaian dapat dilihat bahwa faktor hubungan dengan rekan kerja berada pada peringkat paling tinggi dengan skor indeks 4,45 dari kelima faktor lainnya berdasarkan tanggapan responden. Sedangkan faktor yang menyebabkan karyawan kurang puas adalah faktor promosi jabatan sebagian besar responden menyatakan sistem pengembangan karir dan rekomendasi promosi jabatan karyawan merasa kurang puas. 1781

Berdasarkan uraian kesimpulan yang dikemukakan, maka penulis memberikan saran yang diharapakan dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak PD Rajawali Sakti di Pontianak dalam menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya, antara lain: 1. Diharapkan pihak manajemen PD Rajawali Sakti di Pontianak dapat terus mempertahankan kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan perusahaan yang mampu menciptakan kepuasan kerja pada karyawan. Perusahaan juga diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidak puasan karyawan dalam bekerja. 2. Diharapkan pihak manajemen PD Rajawali Sakti Pontianak untuk lebih memperhatikan kesempatan pengembangan karir dan rekomendasi promosi jabatan kepada karyawannya. DAFTAR PUSTAKA Fathoni, Abdurrahmat. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, edisi kedua cetakan kelima belas.yogyakarta: BPFE, 2001. Hatul, Sabinus. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Vincent Didiek Wiet Aryanto (ed.).manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 2013. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran (judul asli: Marketing Management), edisi ketiga belas. Penerjemah Bob Sabran. Jakarta: Erlangga, 2008. Mathis, Robert L, dan John H. Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia (Judul asli: Human Resource Management), edisi kesepuluh. Penerjemah Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Noor, Juliansyah. Peneliti Ilmu Manajemen. Jakarta: Kencana Prenanda Group, 2013. Puspopranoto, Sawaldjo. Manajemen Bisnis. Jakarta: Victory Jaya Abadi, 2006. Robbins, Stephen P, dan Mary Coulter. Manajemen (judul asli: Management), edisi kesepuluh, jilid 1. Penerjemah Bob Sabran dan Devri Barnadi Putera. Jakarta: Erlangga, 2010. Umar, Husein. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, cetakan ketiga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010. Wukir. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah. Yogyakarta: Multi Prerindo, 2013. 1782