BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di

Deni Wahyudi Kurniawan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997).

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa yaitu masa remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein &

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat merugikan. kesehatan baik si perokok itu sendiri maupun orang lain di sekelilingnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Program anti tembakau termasuk dalam 10 program unggulan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu hal yang seringkali menyerang remaja adalah perilaku merokok, yang

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain, bahkan merokok dapat menyebabkan kematian. Laporan dari World

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB I PENDAHULUAN. disebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun, orang tersebut tetap. sekelilingnya sering kali tidak peduli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas pada tahun 1990 sebesar 7,7% dari seluruh populasi, pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab gangguan kesehatan dan kematian sebelum waktunya, yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahkam teradi kecenderungan usia mullai merokok yang semakin muda.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010). tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan generasi muda secara fisik dan psikis dengan baik. Secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari orang terlibat di dalam tindakan membuat keputusan atau decision

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia.

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

BAB I PENDAHULUAN. oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang

I. PENDAHULUAN. bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi. tempat kerja, sekolah maupun ditempat-tempat umum.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah di semua kalangan. Merokok sudah menjadi kebiasaan di

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di negara-negara besar di dunia walaupun hal tersebut sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda kecil yang paling banyak digemari dan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur bahwa iklan rokok hanya dapat dilakukan dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu fenomena gaya hidup pada orang masa kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki jawaban sendiri. Ada yang merasa bebas, dapat menghilangkan stress, memperbaiki memori, mengurangi kecemasan, mengurangi rasa lapar, memperbaiki konsentrasi dan bisa pula orang merokok sebagai ekspresi perlawanan dan pemberontakan (Stefanus, 2002). Bahkan sekarang banyak anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut. Merokok pada anak muda dengan kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukkan bahwa ia telah dewasa atau merasa lebih tua dengan merokok. Anak-anak mulai merokok karena kemauan atau keinginan sendiri, rasa ingin tahu, coba-coba dan melihat teman-temannya, serta merokok dianggap memudahkan pergaulan. Umumnya bermula dari perokok pasif kemudian menjadi perokok aktif. Semula hanya melihat dan mencoba-coba kemudian ketagihan akibat nikotin. Sifat gengsi dari pemakai rokok dan agar kelihatan hebat atau gagah juga awal dari rasa ingin mencoba (Budi, 2006). Organisasi kesehatan sedunia World Health Organization ( WHO ) tahun 1991 menyatakan bahwa rokok adalah penyebab kematian tiga juta penduduk dunia setiap tahunnya. Disadari atau tidak, rokok telah menggiring manusia kepada kematian yang tidak hanya disebabkan oleh kanker, radang 1

2 paru-paru, kardiosvaskuler, penyakit pembuluh darah otak, serta impotensi dan gangguan kehamilan & janin. Itulah sebabnya WHO menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day). WHO melakukan ini untuk mengatasi supaya kebiasaan merokok yang dilakukan setiap orang termasuk remaja bisa ditinggalkan (Bangun, 2003). Menurut data WHO, dewasa ini di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 1,26 miliar perokok dan lebih dari 200 juta diantaranya adalah wanita. Bahkan setiap tahun tidak kurang dari 700 juta anak-anak terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif. Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta perokok setelah Amerika serikat. Survai di kota besar di Indonesia, yakni di Jakarta, Bekasi, Medan yang dilakukan oleh Aditama sebagai bagian dari survai WHO dan CDC ( Atlanta ) dan juga diselenggarakan lebih dari 100 negara di dunia, diperoleh data bahwa di Bekasi terdapat angka 33 persen murid SMP pernah merokok dan 20,9 persen saat ini masih merokok. Di Medan, sebanyak 34,9 persen murid SMP pernah merokok dan 20,9 persen saat ini masih merokok. Angka-angka tersebut termasuk tinggi bila dibandingkan dengan yang hanya 20 persen, India dan Bangladesh yang angkanya di bawah 10 persen. Lebih lanjut diketahui bahwa di Jakarta menunjukkan sebanyak 64,8 persen dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja sebanyak 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen wanita di Jakarta sudah merokok (Budi, 2006).

3 Ketertarikan awal orang merokok umumnya muncul saat usia remaja 15-19 tahun atau sewaktu duduk di bangku SMA. Sebagian perokok tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan dan lingkungannya, namun mereka memerlukan rokok dengan berbagai alasan. Dari soal diterima oleh lingkungannya, pergaulannya, sampai merasa tidak gagah dan modern tanpa rokok (www.depkes.co.id). Alasan-alasan yang diutarakan tersebut akhirnya masih dipakai sampai mereka menginjak sebagai mahasiswa. Dilihat artinya, mahasiswa merupakan kaum intelektual yang dapat berpikir secara logis. Seperti halnya Mahasiswa Keperawatan adalah seseorang yang sedang menjalankan studi atau sedang belajar tentang keperawatan dan kesehatan di sebuah institusi pendidikan. Jadi jika alasanalasan untuk merokok itu masih dipertahankan, sangat ironis dengan arti mahasiswa keperawatan itu sendiri. Lain halnya dengan mahasiswa umum, jika kebiasaan merokok masih dilakukan berarti kebanyakan dari mahasiswa umum masih belum sadar penuh akan bahaya rokok yang ditimbulkan bagi kesehatannya. Kalaupun dilihat dari perbedaan motivasi merokok antara mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum sangat jauh bebeda. Pastinya motivasi merokok yang dilakukan mahasiswa keperawatan lebih cenderung kecil, karena mahasiswa keperawatan mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang dapat disebabkan oleh rokok. Bukan hanya cuma tulisan yang ada dalam bungkus rokok, seperti rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan ganggguan kehamilan & janin, tapi lebih dari itu. Baik dari bahan-bahan apa saja yang dapat menyebabkan penyakit diatas, bagaimana

4 jalannya bisa muncul penyakit diatas dan lain-lain. Kalau untuk mahasiswa umum sebaliknya, motivasi untuk merokok yang dilakukan mahasiswa umum cenderung sangat besar dikarenakan mahasiswa umum tidak mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh rokok dan kebanyakan dari mereka hanya mengetahui bahaya-bahaya penyakit yang disebabkan oleh rokok berasal dari bungkus rokok itu sendiri, seperti tulisan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan & janin. Itupun tidak diperhatikan secara serius atau tidak ditanggapi (Agus, http : // www. Wikipedia. Org / wiki / ). Kebiasaan merokok yang masih dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut berawal dari faktor-faktor dan motivasi yang berbeda. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal & faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi tingkah laku antara lain, jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian dan intelegensia. Sedangkan untuk faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain, pengaruh orang tua, pengaruh teman, pengaruh lingkungan, dan pengaruh media atau iklan. Selain faktor-faktor tersebut faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat juga mempengaruhi prilaku seseorang untuk memulai kebiasaan merokok (Kariyoso, 1994). Sedangkan untuk motivasi itu sendiri, motivasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Biasanya, munculnya motivasi seseorang ketika seseorang tersebut berprilaku untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga jika kebutuhannya terpenuhi maka orang tersebut akan menjadi puas. Seperti halnya kebiasaan merokok yang dilakukan oleh

5 banyak orang. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa merokok sebagai lambang kejantanan, memudahkan pergaulan, menghilangkan stress dll. Alasan-alasan yang tidak bisa dibenarkan dan dipertanggung jawabkan itulah yang membuat motivasi atau keinginan seseorang untuk merokok masih tetap dilakukan. Dilihat fenomena sekarang dan dari peneliti sebelumnya bahwa merokok yang banyak dilakukan oleh orang awalnya dikarenakan rasa keingintahuan yang sangat besar terhadap rokok. Berawal dari mencoba-coba akhirnya ketagihan akibat nikotin. Kebanyakan dari mereka tidak tahu efek nikotin yang ditimbulkan oleh tubuh, yaitu tubuh akan merasakan ketagihan terhadap nikotin. Sehingga seseorang tersebut akan memotivasi dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kebiasaan merokok yang terus-menerus tanpa ia sadari. Dari studi pendahuluan yang penulis lakukan di Fakultas Kesehatan dan Non Kesehatan di UNIMUS pada bulan Januari tahun 2007, didapatkan kumpulan-kumpulan mahasiswa sebanyak 6 orang yang bergerombol pada saat jam kuliah kosong atau pada saat pergantian jam kuliah dan pada waktu jam istirahat. Dari hasil pengamatan, sebanyak 3-5 orang yang merokok di area kampus, baik pada kelompok-kelompok mahasiswa kesehatan maupun pada mahasiswa non kesehatan. Bahkan ada juga salah satu karyawan yang di sela waktunya digunakan untuk merokok. Dari hasil pengamatan juga diketahui telah dipasang peringatan untuk tidak merokok di area kampus seperti tulisan No Smoking atau dilarang merokok yang dipasang di ruang-ruang, khususnya ruang administrasi dan ruang dosen.

6 Dari fenomena diatas sangat menarik untuk dikaji mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS. B. Rumusan Masalah Berdasarkan kajian latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan motivasi merokok mahasiswa keperawatan di UNIMUS. b. Mendeskripsikan motivasi merokok mahasiswa umum di UNIMUS. c. Mendeskripsikan pengetahuan tentang rokok, kepercayaan tentang rokok, pengaruh reklame / iklan, pengaruh uang saku, perilaku orang tua, perilaku teman mahasiswa keperawatan di UNIMUS.

7 d. Mendeskripsikan pengetahuan tentang rokok, kepercayaan tentang rokok, pengaruh reklame / iklan, pengaruh uang saku, perilaku orang tua, perilaku teman mahasiswa umum di UNIMUS. e. Menganalisis hubungan antara pengetahuan mahasiswa keperawatan dengan f. Menganalisis hubungan antara kepercayaan mahasiswa keperawatan dengan g. Menganalisis hubungan antara reklame / iklan mahasiswa keperawatan dengan h. Menganalisis hubungan antara uang saku mahasiswa keperawatan dengan i. Menganalisis hubungan antara orang tua mahasiswa keperawatan dengan j. Menganalisis hubungan antara teman mahasiswa keperawatan dengan k. Menganalisis hubungan antara pengetahuan mahasiswa umum dengan l. Menganalisis hubungan antara kepercayaan mahasiswa umum dengan m. Menganalisis hubungan antara reklame / iklan mahasiswa umum dengan n. Menganalisis hubungan antara uang saku mahasiswa umum dengan

8 o. Menganalisis hubungan antara orang tua mahasiswa umum dengan p. Menganalisis hubungan antara teman mahasiswa umum dengan D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengembangan Keilmuan Menambah ilmu terutama dalam keperawatan dan kesehatan yang berhubungan dengan perilaku merokok dan mengetahui motivasi merokok yang mendasari mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS. 2. Bagi Mahasiswa Keperawatan dan Mahasiswa Umum Dari hasil penilitian ini diharapkan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum dapat mencegah atau menghilangkan motivasi merokok yang dilakukannya karena bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sangat buruk bagi kesehatan. 3. Bagi Orang Tua Bagi orang tua untuk memberikan gambaran pengaruh internal keluarga terhadap prilaku merokok sehingga orang tua dapat memberi penanggulangan dan lebih memperhatikan anak dari perilaku yang menyimpang khususnya merokok.

9 4. Bagi Peneliti Untuk memperoleh pengalaman dalam hal mengadakan riset sehingga akan terpacu untuk meningkatkan potensi diri sehubungan dengan penanggulangan perilaku merokok. E. Bidang Ilmu Lingkup penelitian ini adalah penelitian bidang ilmu keperawatan dan kesehatan khususnya bidang keperawatan komunitas dengan penekanan pada faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS.