BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Control and Network Systems

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab 3 Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.


BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

Journal of Control and Network Systems

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

Panduan Menggunakan Wireshark

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B IV A N A L I S A

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB III METODE PENELITIAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI. routing, dan pengujian terhadap parameter-parameter QoS, serta hasil analisis

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

IPv6. Arsyad Dwiyankuntoko Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. transmisi data dari Arduino ke Raspberry Pi 2 dan Arduino ke PC pembanding.

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN ARSITEKTUR JARINGAN PENGAMBILAN DATA PENGOLAHAN DATA HASIL DAN ANALISIS Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem. Dari Gambar 3.1 blok diagram sistem dapat diketahui cara kerja dari keseluruhan metodologi penelitian yang dilakukan. Mulai dari pembuatan arsitektur jaringan hingga hasil dari perhitungan parameter-parameter Quality of Service (QoS) yaitu Delay, Jitter, Packet Loss, Utilisasi Bandwidth yang kemudian dapat dianalisis masing-masing nilai QoSnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis karakteristik lalu lintas data internet aplikasi web video streaming serta hasil nilai QoS-nya. Oleh karena itu dikumpulkanlah data dan informasi serta materi-materi dasar yang bersifat teoritis yang sesuai dengan permasalahan. 28

29 3.2. Arsitektur Jaringan Dalam perancangan sistem, dibutuhkan alat untuk menunjang kinerja sistem, salah satunya adalah perangkat keras. Perangkat keras yang dimaksudkan disini adalah arsitektur jaringan. Berikut adalah Gambar 3.2 flowchart pembuatan arsitektur jaringan. Mulai Arsitektur Jaringan Menentukan Komponen Menyusun Komponen Uji Konektivitas Selesai Gambar 3.2. Flowchart Perancangan Arsitektur Jaringan. Sebelum membuat arsitektur jaringan, haruslah dilakukan desain arsitektur jaringan. Arsitektur jaringan didesain sedemikian rupa agar dapat menunjang kebutuhan penelitian yang dilakukan. Dengan adanya desain arsitektur ini maka akan memudahkan dalam penyusunan dan penempatan komponen arsitektur jaringan itu sendiri, sekaligus memudahkan pengambilan data yang akan digunakan untuk penelitian ini. Arsitektur jaringan yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut.

30 Gambar 3.3. Arsitektur Jaringan. Komponen dari arsitektur jaringan yang dibuat adalah : 1. Sebuah Modem menggunakan kartu GSM 3 (Tri) sebagai layanan provider internet, yang terpasang pada sebuah Router. 2. Sebuah PC Bridge. 3. Sebuah Switch. 4. 2 Buah PC User (Laptop). Masing-masing memiliki IP 192.168.0.101 untuk user1, dan IP 192.168.0.102 untuk user2 seperti terlihat pada Gambar 3.3. Untuk terhubung ke internet, arsitektur jaringan yang dibuat menggunakan router yang terpasang modem yang berisi kartu GSM 3 dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps untuk sinyal 3G/HSDPA dan kecepatan hingga 384 Kbps untuk sinyal EDGE. Alasan penggunaan kartu GSM 3 karena layanan dari provider ini memiliki kecepatan yang handal dan kapasitas kuota yang besar. Pada arsitektur yang dibuat modem router yang terpasang kartu GSM 3 dihubungkan dengan PC Bridge. PC Bridge adalah sebuah PC yang memiliki 2 buah interface yaitu 2 buah Network Interface Card (NIC). Satu interface terhubung dengan modem dan interface yang lain terhubung dengan switch yang menghubungkan antara user yang ada. Melalui kedua interface tersebut kemudian dibentuk sebuah bridge. PC Bridge digunakan untuk tujuan melihat lalu lintas

31 paket data yang lewat pada saat user mengakses semua aplikasi web yang berada pada internet. Lalu lintas data tersebut antara client dan server. Dengan menggunakan aplikasi Network Protocol Analyzer yaitu Wireshark yang dipasang pada PC Bridge, maka menangkap lalu lintas data yang lewat dapat dilakukan. Wireshark digunakan karena merupakan Network Protocol Analyzer yang dapat digunakan pada Operating System (OS) Windows. PC Bridge yang digunakan OS-nya adalah Windows. Untuk arsitektur jaringan yang digunakan bersifat tetap tidak berpindah, hal ini dikarenakan network coverage dari sinyal HSDPA milik provider internet GSM 3 terbatas. Tempat pengambilan data dilakukan di tempat tinggal penulis, yang juga termasuk dalam wilayah yang mendukung sinyal HSDPA. 3.3. Pengolahan Data Mulai Hasil capture Konversi tipe file File dibuka dengan Microsoft Excel 2007 Filtering IP Selesai Gambar 3.4. Flowchart pengolahan data.

32 Dari Gambar 3.4 dapat dijelaskan flowchart dari data yang di-capture menggunakan Wireshark disimpan dalam format file tertentu yang hanya bisa dibaca oleh Wireshark sendiri, oleh karena itu agar bisa diakses oleh aplikasi lain untuk dihitung dan diolah datanya, file tersebut harus dikonversi ke bentuk file yang bisa dibaca oleh aplikasi lain, salah satunya oleh Microsoft Excel. Berikut langkah-langkah yang dilakukan mulai dari menyimpan data yang ditangkap dengan Wireshark sampai file bisa diakses oleh MatLab. 1. Paket data yang ditangkap menggunakan Wireshark kemudian disimpan seperti terlihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Menyimpan hasil capture pada Wireshark dan bentuk file yang tersimpan. 2. Hasil file yang disimpan, dikonversi ke file yang bisa dibaca oleh aplikasi perhitungan lainnya, seperti terlihat pada Gambar 3.6.

33 Gambar 3.6. Konversi file ke bentuk plain text. 3. Membaca file yang telah dikonversi dengan menggunakan Microsoft Excel seperti terlihat pada Gambar 3.7, serta mengatur format file seperti terlihat pada Gambar 3.8, Gambar 3.9 dan Gambar 3.10. Gambar 3.7. Membuka file yang telah dikonversi dengan Microsoft Excel. Gambar 3.8. Menyusun format data dengan Microsoft Excel (1).

34 Gambar 3.9. Menyusun format data dengan Microsoft Excel (2). Gambar 3.10. Menyusun format data dengan Microsoft Excel (3). 4. Setelah file dibaca dengan menggunakan Microsoft Excel seperti terlihat pada Gambar 3.11, dilakukan filtering untuk IP dari aplikasi web video streaming Youtube seperti terlihat pada Gambar 3.12.

35 Gambar 3.11. Bentuk file yang telah di-format dan telah dibuka dengan Microsoft Excel. Gambar 3.12. Filtering IP. 5. File tersebut disimpan dengan format Microsoft Excel 2003 yaitu file berekstensi *.xls seperti terlihat pada Gambar 3.13.

36 Gambar 3.13. Menyimpan file dengan format Microsoft Excel 2003. 6. File disimpan di folder tempat MatLab menyimpan file-nya, yaitu pada folder work yang terletak di drive C > folder MatLab7 > work. Folder work merupakan folder default untuk mengakses file yang telah disimpan oleh MatLab seperti terlihat pada Gambar 3.14. Gambar 3.14. Letak file yang disimpan pada folder MatLab. 7. Memanggil file yang telah disimpan dengan Microsoft Excel dengan menggunakan MatLab seperti terlihat pada Gambar 3.15.

37 Gambar 3.15. Membuka file dengan MatLab. 8. Hasil tampilan file yang telah diakses menggunakan MatLab yaitu berupa dua buah matriks yang memiliki tipe yang berbeda. Pemisahannya berdasarkan tipe element masing-masing kolom matriks pada waktu di-format dari Wireshark ke Microsoft Excel seperti terlihat pada Gambar 3.16. Gambar 3.16. Bentuk file yang dibuka dengan MatLab.

38 Gambar 3.17. Tampilan kolom pada Wireshark. File yang sudah dikonversi tersebut pada saat dibuka maka akan dilakukan pengaturan bentuk isi file yang akan ditampilkan oleh Microsoft Excel. Pengaturan tersebut meliputi pemisahan antar kolom, pengukuran luas dan lebar kolom, dan format tipe data. Setelah melewati pengaturan isi file maka akan muncul tampilan seperti yang ada pada tampilan Wireshark pada Microsoft Excel (dari bentuk kolomnya) yang bisa dilihat pada Gambar 3.17 (untuk tampilan Wireshark) dan pada Gambar 3.18 (untuk tampilan pada Microsoft Excel). Kemudian dapat dilakukan pemrosesan data yang akan digunakan untuk analisis. Dalam analisis diperlukan data yang berkaitan dengan aplikasi web video streaming YouTube. Untuk membedakannya maka dilakukan filtering tipe data yang diinginkan berdasarkan IP dari aplikasi web video streaming YouTube.

39 Gambar 3.18. Tampilan kolom pada Microsoft Excel. Karena YouTube merupakan aplikasi web milik situs pencarian Google, maka IP untuk Google juga dimasukkan dalam filtering data berdasarkan IP aplikasi web video streaming. Cara mengetahui IP masing-masing aplikasi web yang akan digunakan untuk analisis adalah dengan memasukkan nama web atau IP dari aplikasi web yang didapat, pada saat pengambilan data menggunakan Wireshark, ke aplikasi web pencari IP Address/ Domain Name Lookup, yang beralamatkan http://cqcounter.com/whois. Berikut tabel 3.1 adalah daftar tabel IP dari Google dan YouTube yang didapat dari http://cqcounter.com/whois. Tabel 3.1. IP Address Google dan YouTube. Nama Web IP Address Google 173.194.0.0-173.194.255.255 74.125.0.0-74.125.255.255 YouTube 208.117.224.0-208.117.255.255 208.65.152.0-208.65.155.255 3.4. Perhitungan Data Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan

40 jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Melalui QoS, seorang network administrator nantinya dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Melalui implementasi perhitungan QoS di jaringan ini, diharapkan dapat mengetahui aliran dan kejadian-kejadian yang ada di trafik pada jaringan, serta dapat menganalisis karakteristiknya. Perhitungan paket data untuk menentukan nilai QoS-nya dari sisi Delay, Jitter, Packet Loss, dan Utilisasi Bandwidth. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan nilai QoS dari paket data yang di-capture. 3.4.1. Delay Mulai Matriks textdata; data; delay = data(:,6); delay(delay==0)=[]; delay; rata-rata = sum(delay)/length(delay); rata-rata delay Selesai Gambar 3.19. Flowchart menentukan Delay.

41 Flowchart Gambar 3.19 merupakan cara untuk menentukan delay yang terjadi pada saat capture data. Pada Matlab, file yang telah di-filter IP-nya, dibagi menjadi 2 bagian, matriks textdata dan matriks data. Matriks textdata berisi data yang bertipe integer, sedangkan matriks data berisi data yang bertipe double. Kedua data dipisahkan menjadi 2 matriks dikarenakan data pada matriks data akan digunakan untuk perhitungan, sedangkan data pada matriks textdata hanya digunakan untuk mengetahui letak data yang dimaksud pada matriks data. Berikut Gambar 3.20 yang menggambarkan bentuk matriks textdata pada MatLab. Gambar 3.20. Tampilan matriks textdata pada MatLab. Pertama yang dilakukan adalah mengambil seluruh elemen kolom 6 dari matriks data. Gambar 3.21 menggambarkan matriks data yang memiliki 6 kolom pada MatLab. Kolom 6 dari matriks data yang berjudul The RTT to ACK the segment was, dengan kata lain merupakan kolom yang berisi sebuah selisih waktu antara segmen yang berisi ACK dari pengiriman data sebelumnya dengan waktu dari segmen yang mengirimkan data. Setelah semua isi kolom 6 dari matriks data diambil dan dijadikan elemen dari matriks delay, kemudian dilakukan penghapusan elemen dari matriks delay yang bernilai NaN.

42 Gambar 3.21. Tampilan matriks data pada MatLab. Setelah matriks delay didapat semua elemennya, maka dilakukan perhitungan rata-ratanya. Cara menghitung rata-ratanya adalah semua elemen matriks delay dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya elemen pada matriks delay. Barulah nilai rata-rata delay yang dibutuhkan untuk analisis ini didapatkan. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah nilai yang memiliki satuan waktu yaitu detik. 3.4.2. Jitter Pada flowchart Gambar 3.22 dapat dilihat, dari hasil perhitungan delay yang didapat kemudian dibuat 2 buah matriks jitter. Dibuatnya 2 matriks jitter bertujuan agar dalam perhitungan selisih antar delay dapat dilakukan dengan tepat karena menggunakan perhitungan matriks. Masing-masing matriks hanya memiliki 1 kolom. Untuk matriks jitter1 elemen pada baris terakhir dihilangkan, sedangkan untuk matriks jitter2 elemen pada baris pertama dihilangkan. Hal ini dilakukan agar ukuran kedua matriks sama, karena syarat perhitungan pengurangan ataupun penjumlahan antar matriks haruslah memiliki ukuran matriks yang sama. Hasil dari pengurangan antara matriks jitter2 dengan matriks

43 jitter1 bernilai negatif, maka hasilnya dibuat nilai mutlak. Kemudian hasilnya dimasukkan dalam rumus perhitungan jitter. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah nilai yang memiliki satuan waktu yaitu detik. Mulai Delay Matriks jitter1(1:(end-1),kolom); jitter2(2:end,kolom); jitter3 = jitter2 jitter1 Jitter = jitter 3 banyaknya element jitter 3 Jitter Selesai Gamber 3.22. Flowchart perhitungan Jitter. 3.4.3. Packet Loss Pada flowchart Gambar 3.23 dijelaskan bahwa untuk mencari paket data yang hilang, maka dapat dilihat dari sisi kolom 10 pada matriks textdata yang berjudul message. Kolom ini menerangkan berbagai macam pesan tentang informasi yang lebih spesifik dan sebuah peringatan. Jika pada kolom 10 ini pada tiap baris ada yang berisikan keterangan 'Previous segment not captured (common at capture start) berarti paket tersebut hilang pada segmen sebelumnya. Tetapi

44 tidak perlu mencari paket sebelumnya, karena dengan keterangan ini sudah dapat menerangkan bahwa ada paket yang hilang. Proses pencocokan isi dari tiap baris dari kolom 10 ini akan dilakukan sampai batas akhir dari matriks textdata. Jika sudah dikumpulkan elemen matriks yang diinginkan, maka akan diketahui jumlah paket yang hilang. Dari sini maka dilakukan perhitungan prosentase packet loss dengan menggunakan rumus perhitungan packet loss. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah prosentase. Mulai Matriks textdata; data; textdata(baris, 10) == paket yang hilang False True Jumlah paket yang hilang jumla h paket yang hilang Packet Loss = ( ) x 100 % jumla h paket yang ada Prosentase Packet Loss Selesai Gambar 3.23. Flowchart perhitungan Packet Loss.

45 3.4.4. Utilisasi Bandwidth Mulai Matriks textdata; data; Length = data(baris,5) rate_bit = Lengt h x 8 900 detik rate_bit Utilisasi Bandwidth = ( rate _bit 3600000 bit /detik ) x 100% Utilisasi Bandwidth Selesai Gambar 3.24. Flowchart perhitungan Utilisasi Bandwidth. Pada flowchart Gambar 3.24 dijelaskan yang dilakukan pertama kali dilakukan adalah mengambil semua element pada kolom 5 dari matriks data. Kolom 5 dari matriks data berjudul Length, yang berisi besar nilai byte masingmasing paket. Kemudian semua nilai pada kolom 5 dari matriks data dijumlahkan, setelah dijumlahkan baru dikali dengan 8 karena nilainya harus diubah ke satuan bit. Nilai yang dihasilkan adalah sebuah besaran paket per satuan waktu, nilai waktu disini masih menggunakan waktu lamanya capture yaitu 15 menit. Nilai

46 waktu dikonversi menjadi satuannya per detik, maka hasil yang telah dikali 8 tadi dibagi dengan 900 detik (sama dengan 15 menit), sehingga didapat rate_bit nya. Setelah diketahui rate_bit-nya maka dapat dihitung utilisasi bandwidth-nya dengan cara menggunakan rumus perhitungan utilisasi bandwidth. Hasil dari perhitungan ini adalah prosentase dari utilisasi bandwidth yang ada. Bandwidth yang digunakan adalah sebesar 3.6 Mbps dengan sinyal HSDPA. Bandwidth tersebut disediakan oleh provider internet modem GSM 3, sehingga utilisasi bandwidth yang diukur adalah dari client ke workstation milik provider internet modem GSM 3. Besarnya bandwidth setelah melewati workstation tidak diketahui karena routing protokolnya tidak diketahui. 3.5. Evaluasi Sistem Setelah memperoleh nilai dari parameter-parameter QoS-nya, maka dapat dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan adalah menganalisis nilai parameterparameter QoS yang didapat, kemudian barulah diketahui karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming YouTube. Karakteristik lalu lintas data yang dimaksud adalah dilihat dari hasil perhitungan parameter QoS dari arsitektur jaringan yang dibuat, kemudian dibandingkan dengan nilai parameter QoS yang sesuai dengan standar yang ada. Dengan begitu dapat mengetahui bagaimana kinerja dari arsitektur jaringan yang dibuat serta karakteristik dari lalu lintas data aplikasi web video streaming YouTube.