Journal of Control and Network Systems

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Journal of Control and Network Systems"

Transkripsi

1 JCONES Vol., No. (4) - Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI WEB VIDEO STREAMING El isa Abraham Andrian Matualaga ) Jusak ) Pauladie Susanto ) Program Studi/JurusanSistemKomputer STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya KedungBaruk 98 Surabaya, )an_abm@yahoo.co.id, )Jusak@stikom.edu, )Pauladie@stikom.edu Abstract: Along with the development of technology, the need for information is increasing, which is not only in the form of text and picture information are needed but also involves all aspects of multimedia available, one of which is the streaming video technology. To determine the quality of web video streaming applications, the QoS analysis must be done. Includes the proper use of bandwidth, delay, and jitter are controlled, and reduction of packet loss. With the analysis of Internet data traffic : web video streaming applications, the QoS can be provided by giving priority to a package to another package by allocating existing resources to different packets in a network. This analysis is expected to help network administrators in terms of network design better future. From the analysis, the value of the parameters obtained its QoS. For the average values obtained.8 seconds delay biggest, the jitter value of.946 seconds, and the percentage of occurrence of packet loss is the biggest acquired.76 %, and the bandwidth utilization values used for this analysis was 4 44 % 9 64 Kbps or.6 Mbps of bandwidth provided. Keyword : video streaming, web application, QoS, delay, packet loss, jitter, bandwidth utilization. Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia yang ada. Efisiensi dan keefektifan teknologi tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat, salah satu teknologi yang dimaksud adalah teknologi video streaming. Dengan memanfaatkan teknologi ini maka aktifitas akan menjadi lebih mudah, misalnya dalam memantau kondisi lalu lintas, aktifitas gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, ). Pada saat sekarang ini banyak vendor yang memanfaatkan kesempatan ini sebagai sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mendistribusikan digital video broadcast seperti YouTube. Seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya kebutuhan akan penggunaan teknologi video streaming, lalu lintas jaringan internet sering mengalami gangguan, hal ini dikarenakan banyaknya user yang mengakses video streaming dalam waktu yang bersamaan sehingga menyebabkan penggunaan bandwidth yang terlalu besar. Hal ini dapat membuat terjadinya kongesi pada suatu jaringan, yang menyebabkan koneksi jaringannya terputus atau juga dapat mengalami kepadatan jalur pada lalu lintas jaringan yang menyebabkan koneksi jaringan menjadi lambat. Dengan melakukan analisis karakteristik lalu lintas data dalam rentang waktu tertentu dari user yang mengakses video streaming, maka unjuk kerja jaringan pada saat pengaksesan aplikasi web video streaming yang berjalan di atas protokolprotokol internet dapat diketahui. Salah satu unjuk kerja jaringan pada saat pengaksesan aplikasi web video streaming berupa parameter kerja jaringan atau biasa disebut QoS (Quality of Service). QoS adalah kemampuan penyediaan jaminan sumber daya (resource) dan pembedaan layanan pada berbagai jenis aplikasi sehingga performansi dari aplikasi yang sensitif terhadap delay, jitter, atau packet loss dapat memuaskan. (Modul QoS pada jaringan IP, Institut Teknologi Telkom). Oleh karena itu dilakukanlah analisis terhadap parameter QoS dari aplikasi web video streaming yang on-demand yaitu YouTube. Diharapkan analisis ini dapat membantu para pengambil keputusan (seperti administrator jaringan) dalam hal desain jaringan yang lebih baik ke depannya. Metode Model penelitian yang akan dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram pada Gambar. JCONES Vol., No. (4) Hal:

2 Dari gambar blok diagram (gambar ) dapat diketahui cara kerja dari keseluruhan metodologi penelitian yang dilakukan. Mulai dari Arsitektur Jaringan hingga hasil dari perhitungan Quality of Service (QoS) yaitu Delay, Jitter, Packet Loss, Utilisasi Bandwidth yang kemudian dapat dianalisis masingmasing nilai QoSnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis karakteristik lalu lintas data internet aplikasi web video streaming serta hasil nilai paramter-parameter QoS-nya. Oleh karena itu dikumpulkanlah data dan informasi serta materi-materi dasar yang bersifat teoritis yang sesuai dengan permasalahan. ARSITEKTUR JARINGAN PENGAMBILAN DATA PENGOLAHAN DATA HASIL DAN ANALISIS,6 Mbps untuk sinyal G/HSDPA dan kecepatan hingga 84 Kbps untuk sinyal EDGE. Pada arsitektur yang dibuat modem router yang terpasang kartu GSM Tri dihubungkan dengan PC Bridge. PC Bridge adalah sebuah PC yang memiliki buah interface yaitu buah Network Interface Card (NIC). Satu interface terhubung dengan Modem dan interface yang lain terhubung dengan Switch yang menghubungkan antara user yang ada. Melalui kedua interface tersebut kemudian dibentuk sebuah bridge. PC Bridge digunakan untuk tujuan melihat lalu lintas paket data yang lewat pada saat user mengakses semua aplikasi web yang berada pada internet. Lalu lintas data tersebut antara user dan server. Dengan menggunakan aplikasi Network Protocol Analyzer yaitu Wireshark yang dipasang pada PC Bridge, maka menangkap lalu lintas data yang lewat dapat dilakukan. Wireshark digunakan karena merupakan Network Protocol Analyzer yang dapat digunakan pada Operating System (OS) Windows. PC Bridge yang digunakan OSnya adalah Windows. Pengolahan Data Gambar. Blok Diagram Sistem. Arsitektur Jaringan Sebelum membuat arsitektur jaringan, haruslah dilakukan desain jaringan. Arsitektur jaringan didesain sedemikian rupa agar dapat menunjang kebutuhan penelitian yang dilakukan. Dengan adanya desain topologi ini maka akan memudahkan dalam penyusunan dan penempatan komponen arsitektur jaringan itu sendiri, sekaligus memudahkan pengambilan data yang akan digunakan untuk penelitian ini. Gambar. Arsitektur Jaringan. Komponen dari arsitektur jaringan yang dibuat seperti pada gambar adalah :. Sebuah Modem sebagai Router. Sebuah kartu GSM (Tri) sebagai layanan provider internet. Sebuah PC Bridge 4. Sebuah Switch. Buah PC User (Laptop) Untuk terhubung ke internet, arsitektur jaringan yang dibuat menggunakan modem router dengan provider jaringan Tri dengan kecepatan hingga Gambar. Flowchart pengolahan paket data. Dari gambar di atas menerangkan flowchart pengolahan paket data. Data yang dicapture menggunakan Wireshark disimpan dalam format file tertentu yang hanya bisa dibaca oleh Wireshark sendiri, oleh karena itu agar bisa diakses oleh aplikasi lain untuk dihitung dan diolah datanya, file tersebut harus dikonversi ke bentuk file yang bisa dibaca oleh aplikasi lain, salah satunya oleh Microsoft Excel. File yang JCONES Vol., No. (4) Hal:

3 sudah dikonversi tersebut pada saat dibuka maka akan dilakukan pengaturan bentuk isi file yang akan ditampilkan oleh Microsoft Excel. Pengaturan tersebut meliputi pemisahan antar kolom, pengukuran luas dan lebar kolom, dan format tipe data. Setelah melewati pengaturan isi file maka akan muncul tampilan seperti yang ada pada tampilan Wireshark pada Microsoft Excel. Kemudian dapat dilakukan pemrosesan data yang akan digunakan untuk analisa. Dalam analisa diperlukan data yang berkaitan dengan aplikasi web video streaming YouTube. Untuk membedakannya maka dilakukan filtering tipe data yang diinginkan berdasarkan IP dari aplikasi web video streaming YouTube. Karena Youtube merupakan aplikasi web milik situs pencarian Google, maka IP untuk Google juga dimasukkan dalam filtering data berdasarkan IP aplikasi web video streaming. Cara mengetahui IP masing-masing aplikasi web yang akan digunakan untuk analisa adalah dengan memasukkan nama web atau IP dari aplikasi web yang didapat, pada saat pengambilan data menggunakan Wireshark, ke aplikasi web pencari IP Address/ Domain Name Lookup, yang beralamatkan Perhitungan Paket Data Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Melalui QoS, seorang network administrator nantinya dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Melalui implementasi perhitungan QoS di jaringan ini, diharapkan dapat mengetahui aliran dan kejadiankejadian yang ada di trafik pada jaringan, serta dapat menganalisa karakteristiknya. Perhitungan paket data untuk menentukan nilai QoS-nya dari sisi Delay, Jitter, Packet Loss, dan Utilisasi Bandwidth. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan nilai QoS dari paket data yang di-capture.. Delay Flowchart pada gambar 4 merupakan cara untuk menghitung rata-rata delay yang terjadi pada saat capture data. Pada Matlab, file yang telah di-filter IPnya, dibagi menjadi bagian, matriks textdata dan matriks data. Matriks textdata berisi data yang bertipe integer, sedangkan matriks data berisi data yang bertipe double. Kedua data dipisahkan menjadi matriks dikarenakan data pada matriks data akan digunakan untuk perhitungan, sedangkan data pada matriks textdata hanya digunakan untuk pembanding untuk mengetahui letak data yang dimaksud pada matriks data. Pertama yang dilakukan adalah mengambil seluruh elemen kolom 6 dari matriks data. Kolom 6 dari matriks data yang berjudul The RTT to ACK the segment was, dengan kata lain merupakan kolom yang berisi sebuah selisih waktu antara segment yang berisi ACK dari pengiriman data sebelumnya dengan waktu dari segment yang mengirimkan data. Setelah semua isi kolom 6 dari matriks data diambil dan dijadikan element dari matriks delay, kemudian dilakukan penghapusan elemen dari matriks delay yang bernilai NaN. Flowchart proses perhitungan rata-rata delay adalah sebagai berikut. Gambar 4. Flowchart Menghitung Delay. Setelah matriks delay didapat semua elemennya, maka dilakukan perhitungan rataratanya. Cara menghitung rata-ratanya adalah semua elemen matriks delay dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya elemen pada matriks delay. Barulah nilai rata-rata delay yang dimaksud untuk analisa ini didapatkan. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah nilai yang memiliki satuan waktu yaitu detik. Delay adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data, terhitung dari saat pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh receiver. (Rifiani dkk, ) Waktu tunda (t) = (T r T s ) detik t T dimana : T r = Waktu penerimaan paket (detik) T s = Waktu pengiriman paket (detik) JCONES Vol., No. (4) Hal:

4 T = Waktu simulasi (detik) t = Waktu pengambilan sampel (detik). Jitter Pada flowchart gambar dapat dilihat, dari hasil perhitungan Delay yang didapat kemudian dibuat buah matriks Jitter. Dibuatnya matriks Jitter bertujuan agar dalam perhitungan selisih antar Delay dapat dilakukan dengan tepat karena menggunakan perhitungan matriks Jitter -nya akan semakin besar. (Clark, ) σ = X i+ X i N dimana: X i = jumlah Delay sesi ke-i N = banyaknya Jitter yang terjadi. Packet Loss Packet loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi ke tujuan. Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket data yang melewati suatu jaringan gagal mencapai tujuannya. ( Rifiani dkk, ) Gambar. Flowchart menghitung Jitter. Masing-masing matriks hanya memiliki kolom. Untuk matriks jitter element pada baris terakhir dihilangkan, sedangkan untuk matriks jitter element pada baris pertama dihilangkan. Hal ini dilakukan agar ukuran kedua matriks sama, karena syarat perhitungan pengurangan ataupun penjumlahan antar matriks haruslah memiliki ukuran matriks yang sama. Hasil dari pengurangan antara matriks jitter dengan matriks jitter bernilai negatif, maka hasilnya dibuat nilai mutlak. Kemudian hasilnya dimasukkan dalam rumus perhitungan Jitter. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah nilai yang memiliki satuan waktu yaitu detik. Jitter adalah variasi Delay, yaitu perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Jitter dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai Gambar 6. Flowchart menghitung Packet Loss. Pd Packet loss = x % Ps t T dimana : Pd = Paket yang mengalami drop (paket) Ps = Paket yang dikirim (paket) T = Waktu simulasi (detik) t = Waktu pengambilan sampel (detik) Pada flowchart gambar 6 dijelaskan bahwa untuk mencari paket data yang hilang, maka dapat dilihat dari sisi kolom pada matriks textdata yang berjudul message. Kolom ini menerangkan berbagai macam pesan tentang informasi yang lebih spesifik dan sebuah peringatan. Jika pada kolom ini pada tiap baris ada yang berisikan keterangan 'Previous segment not captured (common at capture start) berarti paket tersebut hilang pada segment sebelumnya. Tetapi tidak perlu mencari paket sebelumnya, karena dengan keterangan ini sudah JCONES Vol., No. (4) Hal: 4

5 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming (detik) dapat menerangkan bahwa ada paket yang hilang. Proses pencocokan isi dari tiap baris dari kolom ini akan dilakukan sampai batas akhir dari matriks textdata. Jika sudah dikumpulkan element matriks yang diinginkan, maka akan diketahui jumlah paket yang hilang. Dari sini maka dilakukan perhitungan prosentase packet loss yang ada. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah prosentase. 4. Utilisasi Bandwidth yang menghubungkan antara kedua sisi yaitu sisi pelanggan dan provider. Utilisasi bandwidth menunjukan rasio antara ukuran bandwidth total terpakai oleh pelanggan dengan bandwidth yang tersedia, sehingga bila dirumuskan akan terlihat seperti dibawah ini (Muslim, 7): rate_bit utility = x % bandwidth dimana : rate_bit = merupakan laju bit (bandwidth), total paket yang terpakai oleh pelanggan pada satu waktu (bps) bandwidth = merupakan jumlah besaran yang tersedia (bps). Pengujian Sistem Pengujian sistem merupakan pengujian terhadap perhitungan yang telah dilakukan. Pengujian tersebut termasuk pengujian terhadap parameter-parameter QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian terhadap Packet Loss, dan pengujian terhadap Utilisasi Bandwidth, termasuk analisa terhadap karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming : Youtube. Hasil input berasal dari capture data menggunakan Wireshark selama menit sebanyak x 7 hari dengan memakai user.. Delay Waktu Pagi hari.. Gambar 7. Flowchart menghitung utilisasi bandwidth. Pada flowchart dari gambar 7 dijelaskan yang dilakukan pertama kali dilakukan adalah mengambil semua element pada kolom dari matriks data. Kolom dari matriks data berjudul Length, yang berisi ukuran paket dalam satuan byte. Kemudian semua nilai pada kolom dari matriks data dijumlahkan, setelah dijumlahkan baru dikali dengan 8 karena nilainya harus diubah ke satuan bit. Nilai yang dihasilkan adalah sebuah besaran paket per satuan waktu, nilai waktu disini masih menggunakan waktu lamanya capture yaitu menit. Nilai waktu dikonversi menjadi satuannya per detik, maka hasil yang telah dikali 8 tadi dibagi dengan 9 detik (sama dengan menit), sehingga didapat rate_bit nya. Setelah diketahui rate_bit nya maka dapat dihitung utilisasi bandwidth-nya dengan cara menggunakan rumus yang ada. Hasil dari perhitungan ini adalah prosentase dari utilisasi bandwidth yang ada. Utilisasi merupakan parameter yang menunjukkan seberapa besar prosentase suatu sumber daya yang digunakan. Dalam hal ini sumber daya yang dimaksud adalah bandwidth suatu link. Gambar 8. Grafik perbandingan nilai rata-rata Delay pagi hari. Dari gambar grafik di atas (gambar 8) dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata delay yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu pagi hari. Terlihat nilai rata-rata delay yang tertingi terjadi pada dengan IP di hari Rabu, sedangkan pada hari yang sama nilai rata-rata delay untuk dengan IP kecil karena mengalami penurunan dari hari Selasa. Nilai rata-rata delay terkecil pada hari Kamis hampir sama dengan nilai rata-rata delay yang pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Rabu. Untuk nilai rata-rata delay terbesar terjadi hari Sabtu yang juga nilai rata-rata delay mengalami peningkatan dari hari Jumat. Jadi dapat JCONES Vol., No. (4) Hal:

6 (detik) (detik) (detik) disimpulkan nilai rata-rata delay tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.98 detik, sedangkan nilai rata-rata delay terendah terjadi pada dengan IP di hari Jumat yaitu.764 detik. Waktu Siang hari. nilai rata-rata delay yang terbesar pada terjadi di hari Minggu, pada hari yang sama nilai rata-rata delay untuk mengalami penurunan dari hari Sabtu. Nilai rata-rata delay terkecil dari terjadi hari Rabu, sedangkan pada hari yang sama terjadi peningkatan nilai rata-rata delay pada yang cukup besar dari hari Selasa Gambar 9. Grafik perbandingan nilai rata-rata Delay siang hari. Dari gambar grafik di atas (gambar 9) dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata delay yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu siang hari. Terlihat nilai rata-rata delay yang terbesar pada dengan IP terjadi hari Minggu, pada saat yang sama nilai rata-rata delay dengan IP mengalami peningkatan dari hari Sabtu tetapi tidak sebesar nilai rata-rata delay pada. Nilai rata-rata delay terkecil pada hari Kamis, sedangkan nilai rata-rata delay pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Rabu. Untuk nilai rata-rata delay yang tertingi terjadi pada di hari Selasa, pada hari yang sama nilai rata-rata delay untuk juga mengalami peningkatan dari hari Senin. Nilai rata-rata delay terkecil dari terjadi hari Rabu karena terjadi penurunan drastis dari nilai rata-rata delay tertinggi hari Selasa, sedangkan pada saat yang sama juga terjadi penurunan nilai rata-rata delay pada tetapi tidak begitu kecil. Jadi dapat disimpulkan nilai rata-rata delay tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Selasa yaitu.9886 detik, sedangkan nilai rata-rata delay terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu detik. Waktu Sore hari. Dari gambar grafik di atas (gambar ) dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata delay yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu sore hari. Terlihat nilai rata-rata delay tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Jumat, pada saat yang sama nilai rata-rata delay dengan IP mengalami peningkatan dari hari Kamis tetapi tidak sebesar nilai rata-rata delay pada. Nilai rata-rata delay terkecil pada hari Kamis, sedangkan nilai rata-rata delay pada saat itu mengalami sedikit peningkatan dari hari Rabu. Untuk Gambar. Grafik perbandingan nilai rata-rata Delay sore hari. Jadi dapat disimpulkan nilai rata-rata delay tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Jumat yaitu.8 detik, sedangkan nilai rata-rata delay terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.84 detik.. Jitter Waktu Pagi hari.... Gambar. Grafik perbandingan Jitter pagi hari. Dari gambar grafik di atas (gambar ) dapat dilihat perbandingan nilai jitter yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu pagi hari. Terlihat nilai jitter yang tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Rabu, berbanding terbalik dengan nilai jitter untuk dengan IP yang kecil karena mengalami penurunan dari hari Selasa. Nilai jitter terkecil pada terjadi di hari Kamis hampir sama dengan nilai jitter yang pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Rabu. Untuk nilai jitter terbesar pada terjadi hari Sabtu yang juga nilai jitter mengalami peningkatan dari hari Jumat. Nilai jitter terkecil pada terjadi pada hari Jumat, sedangkan pada saat yang JCONES Vol., No. (4) Hal: 6

7 (%) (detik) (detik) sama nilai jitter mengalami peningkatan dari hari Kamis. Jadi dapat disimpulkan nilai jitter tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.4 detik, sedangkan nilai jitter terendah terjadi pada dengan IP di hari Jumat yaitu.944 detik. Waktu Siang hari... Gambar. Grafik perbandingan Jitter siang hari. Dari gambar grafik di atas (gambar ) dapat dilihat perbandingan nilai jitter yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu siang hari. Terlihat nilai jitter yang terbesar pada dengan IP terjadi hari Minggu, pada saat yang sama nilai jitter dengan IP mengalami peningkatan dari hari Sabtu tetapi tidak sebesar nilai jitter pada. Nilai jitter terkecil pada hari Kamis, sedangkan nilai jitter pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Rabu. Untuk nilai jitter yang tertingi terjadi pada di hari Selasa, pada hari yang sama nilai jitter untuk juga mengalami peningkatan dari hari Senin tetapi nilai jitter-nya tidak sebesar nilai jitter. Nilai jitter terkecil dari terjadi hari Rabu karena terjadi penurunan drastis dari nilai jitter tertinggi hari Selasa, sedangkan pada saat yang sama juga terjadi penurunan nilai jitter pada tetapi tidak begitu kecil. Jadi dapat disimpulkan nilai jitter tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Selasa yaitu.9 detik, sedangkan nilai jitter terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.666 detik. Waktu Sore hari. Dari gambar grafik (gambar ) dapat dilihat perbandingan nilai jitter yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu sore hari. Terlihat nilai jitter tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Jumat, pada saat yang sama nilai jitter dengan IP mengalami peningkatan dari hari Kamis tetapi tidak sebesar nilai jitter pada. Nilai jitter terkecil pada hari Kamis, sedangkan nilai jitter pada saat itu mengalami sedikit peningkatan dari hari Rabu. Untuk nilai jitter yang terbesar pada terjadi di hari Minggu, pada hari yang sama nilai jitter untuk mengalami peningkatan sedikit dari hari Sabtu. Nilai jitter terkecil terjadi pada di hari Rabu, sedangkan pada hari yang sama terjadi peningkatan nilai jitter pada yang cukup besar dari hari Selasa. 4 Gambar. Grafik perbandingan Jitter sore hari. Jadi dapat disimpulkan nilai jitter tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Jumat yaitu.946 detik, sedangkan nilai jitter terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu. detik.. Packet Loss Waktu Pagi hari. 6 4 Gambar 4. Grafik perbandingan Packet Loss pagi hari. Dari gambar grafik di atas (gambar 4) dapat dilihat perbandingan nilai prosentase terjadinya packet loss yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu pagi hari. Terlihat nilai prosentase terjadinya packet loss yang terbesar pada dengan IP di hari Rabu, berbanding terbalik dengan nilai prosentase terjadinya packet loss untuk dengan IP yang kecil karena mengalami penurunan dari hari Selasa. Nilai prosentase terjadinya packet loss terkecil pada terjadi di hari Selasa hampir sama dengan nilai prosentase terjadinya packet loss yang pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Senin. Untuk nilai prosentase terjadinya packet loss tertinggi terjadi pada di hari Minggu yang juga nilai prosentase terjadinya packet loss mengalami peningkatan dari hari Jumat tetapi tidak sebesar nilai prosentase terjadinya packet loss. Nilai prosentase terjadinya JCONES Vol., No. (4) Hal: 7

8 (%) (%) (%) packet loss terkecil terjadi pada di hari Senin, sedangkan nilai prosentase terjadinya packet loss pada saat itu besar. Jadi dapat disimpulkan nilai prosentase terjadinya packet loss tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Minggu yaitu 4.866%, sedangkan nilai prosentase terjadinya packet loss terendah terjadi pada dengan IP di hari Senin yaitu.94%. Waktu Siang hari. 4 Gambar. Grafik perbandingan Packet Loss siang hari. Dari gambar grafik di atas (gambar ) dapat dilihat perbandingan nilai prosentase terjadinya packet loss yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu siang hari. Terlihat nilai prosentase terjadinya packet loss yang tertinggi terjadi pada dengan IP terjadi hari Sabtu, pada saat yang sama nilai prosentase terjadinya packet loss dengan IP mendekati nilai prosentase terjadinya packet loss pada karena juga merupakan prosentase terjadinya packet loss terbesar pada. Nilai prosentase terjadinya packet loss terendah pada pada hari Senin, sedangkan nilai prosentase terjadinya packet loss pada saat itu besar. Nilai prosentase terjadinya packet loss terkecil dari terjadi hari Rabu karena terjadi penurunan dari hari Selasa, sedangkan pada saat yang sama juga terjadi penurunan nilai prosentase terjadinya packet loss pada tetapi kecil. Jadi dapat disimpulkan nilai prosentase terjadinya packet loss tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Sabtu yaitu 4.68%, sedangkan nilai prosentase terjadinya packet loss terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.%. Waktu Sore hari. Dari gambar grafik di bawah (gambar 6) dapat dilihat perbandingan nilai prosentase terjadinya packet loss yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu sore hari. Terlihat nilai prosentase terjadinya packet loss terbesar pada dengan IP di hari Jumat, pada saat yang sama nilai prosentase terjadinya packet loss dengan IP merupakan tertinggi dari grafik perbandingan. Nilai prosentase terjadinya packet loss terendah pada adalah di hari Selasa, sedangkan nilai prosentase terjadinya packet loss pada saat itu juga mengalami sedikit penurunan dari hari Senin. Untuk nilai prosentase terjadinya packet loss terkecil terjadi pada adalah di hari Rabu, sedangkan pada hari yang sama terjadi peningkatan nilai prosentase terjadinya packet loss pada dari hari Selasa. 6 4 Gambar 6. Grafik perbandingan Packet Loss sore hari. Jadi dapat disimpulkan nilai prosentase terjadinya packet loss tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Jumat yaitu.76%, sedangkan nilai prosentase terjadinya packet loss terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.4%. 4. Utilisasi Bandwidth Waktu Pagi hari. Gambar 7. Grafik perbandingan utilisasi bandwidth pagi hari. Dari gambar grafik di atas (gambar 7) dapat dilihat perbandingan nilai prosentase utilisasi bandwidth yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu pagi hari. Terlihat nilai prosentase utilisasi bandwidth yang tertinggi pada dengan IP di hari Minggu, pada waktu yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth untuk dengan IP juga mengalami peningkatan dari hari Sabtu tetapi lebih besar dibanding. Nilai prosentase utilisasi bandwidth terkecil pada terjadi di hari Rabu berbanding terbalik dengan nilai prosentase utilisasi bandwidth yang pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Rabu dan prosentase utilisasi bandwidth pada JCONES Vol., No. (4) Hal: 8

9 (%) (%) adalah tertinggi. Untuk nilai prosentase utilisasi bandwidth terkecil pada terjadi pada hari Sabtu, sedangkan pada saat yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth mengalami peningkatan dari hari Jumat. Jadi dapat disimpulkan nilai prosentase utilisasi bandwidth tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.97%, sedangkan nilai prosentase utilisasi bandwidth terendah terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.6%. Waktu Siang hari..... Gambar 8. Grafik perbandingan utilisasi bandwidth siang hari. Dari gambar grafik di atas (gambar 8) dapat dilihat perbandingan nilai prosentase utilisasi bandwidth yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu siang hari. Terlihat nilai prosentase utilisasi bandwidth yang terbesar pada dengan IP di hari Kamis, pada waktu yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth untuk dengan IP juga mengalami peningkatan dari hari Sabtu tetapi lebih besar dibanding dan merupakan nilai prosentase utilisasi bandwidth tertinggi dari. Nilai prosentase utilisasi bandwidth terkecil pada terjadi di hari Minggu berbanding terbalik dengan nilai prosentase utilisasi bandwidth yang pada saat itu mengalami peningkatan dari hari Sabtu. Untuk nilai prosentase utilisasi bandwidth terkecil pada terjadi pada hari Senin, sedangkan pada saat yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth tinggi. Jadi dapat disimpulkan nilai prosentase utilisasi bandwidth tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu.%, sedangkan nilai prosentase utilisasi bandwidth terendah terjadi pada dengan IP di hari Minggu yaitu.%. Waktu Sore hari. Dari gambar grafik (gambar 9) dapat dilihat perbandingan nilai prosentase utilisasi bandwidth yang terjadi dari antara user yang digunakan pada waktu sore hari. Terlihat nilai prosentase utilisasi bandwidth yang terbesar pada dengan IP di hari Rabu, pada waktu yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth untuk dengan IP juga mengalami peningkatan pesat dari hari Selasa tetapi lebih besar dibanding dan merupakan nilai prosentase utilisasi bandwidth tertinggi dari. Gambar 9. Grafik perbandingan utilisasi bandwidth sore hari. Nilai prosentase utilisasi bandwidth terkecil pada terjadi di hari Minggu, pada saat yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth pada saat itu mengalami penurunan juga dari hari Sabtu. Untuk nilai prosentase utilisasi bandwidth terkecil pada terjadi pada hari Senin, sedangkan pada saat yang sama nilai prosentase utilisasi bandwidth cukup besar. Jadi dapat disimpulkan nilai prosentase utilisasi bandwidth tertinggi terjadi pada dengan IP di hari Rabu yaitu 4.44%, sedangkan nilai prosentase utilisasi bandwidth terendah terjadi pada dengan IP di hari Minggu yaitu.8%. Analisa Parameter QoS Dari Dari grafik yang telah dibentuk di atas dapat diketahui karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming melalui parameterparameter QoS yang didapat. Nilai rata-rata delay terbesar yang didapat adalah.8 detik, sedangkan nilai rata-rata delay normal yang seharusnya untuk video streaming tidak boleh melebihi 4- detik (Szigeti & Hattingh, 4). Sehingga nilai rata-rata delay yang didapat dari mengakses aplikasi web video streaming YouTube berada di bawah batas normal. Aplikasi web video streaming memiliki persyaratan QoS lebih toleran karena delay-insensitive (dapat mentolerir kelebihan waktu beberapa detik). (Szigeti & Hattingh, 4) Untuk nilai jitter-nya, dari perhitungan di atas, nilai terbesarnya adalah.946 detik. Untuk nilai jitter pada video streaming tidak ada persyaratan yang signifikan (Szigeti & Hattingh, 4). Nilai prosentase terjadinya packet loss yang didapat nilai terbesarnya adalah.76%, sedangkan nilai prosentase packet loss seharusnya tidak boleh lebih dari % (Szigeti & Hattingh, 4). Dengan kata lain prosentase terjadinya JCONES Vol., No. (4) Hal: 9

10 packet loss berada di atas nilai yang seharusnya. Penyebabnya adalah terjadi collision dan congestion pada jaringan, sehingga berpengaruh pada retransmisi data yang akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth-nya cukup tersedia. (Nurhayati, ) Nilai prosentase utilisasi bandwidth yang digunakan pada waktu mengakses aplikasi web video streaming YouTube yang didapat paling besar adalah 4.44% dari bandwidth yang disediakan. Jika dikonversi ke bit per second (bps) adalah 964 bps yaitu 9.64 Kbps, sedangkan persyaratan bandwidth yang dibutuhkan untuk mengakses YouTube adalah sebesar Kbps (YouTube System Requirements). Nilai utilisasi bandwidth yang didapat sangatlah kecil dibanding dengan nilai bandwidth yang disediakan sebesar.6 Mbps, hal ini dikarenakan hanya membuka aplikasi web video streaming YouTube. Nilai prosentase utilisasi bandwidth berbeda jauh dengan nilai prosentase utilisasi bandwidth, hal ini karena dipengaruhi lalu lintas data aplikasi web video streaming YouTube yang diakses lebih banyak dibanding pada saat itu, meskipun tidak secara bersamaan. Penyebab lainnya adalah congestion control dikedua user tidak stabil karena pada saat itu jaringan baru terhubung dengan internet dan proses penangkapan lalu lintas data video streaming hanya berjarak menit dari saat jaringan pertama kali terhubung dengan internet. Hal ini terjadi di semua waktu proses pengambilan data dari kedua user. Simpulan Dari hasil analisa karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming, didapat perhitungan parameter-parameter dari QoS yang menentukan karakteristik dari lalu lintas data aplikasi web video streaming YouTube. Sehingga dapat disimpulkan. Nilai rata-rata delay terbesar yang didapat adalah,8 detik), sedangkan nilai rata-rata delay normal yang seharusnya untuk video streaming tidak boleh melebihi 4- detik Sehingga nilai rata-rata delay yang didapat dari mengakses aplikasi web video streaming YouTube berada di bawah batas normal. Aplikasi web video streaming memiliki persyaratan QoS lebih toleran karena delay-insensitive (dapat mentolerir kelebihan waktu beberapa detik). Untuk nilai jitter dari perhitungan di atas, nilai terbesarnya adalah.946 detik. Untuk nilai jitter pada video streaming tidak ada persyaratan yang signifikan. Nilai prosentase terjadinya packet loss yang didapat nilai terbesarnya adalah.76%, sedangkan nilai prosentase packet loss seharusnya tidak boleh lebih dari %. Dengan kata lain prosentase terjadinya packet loss berada di atas nilai yang seharusnya. Penyebabnya adalah terjadi collision dan congestion pada jaringan, sehingga berpengaruh pada retransmisi data yang akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth-nya cukup tersedia. (Nurhayati, ) Nilai prosentase utilisasi bandwidth yang digunakan pada waktu mengakses aplikasi web video streaming YouTube yang didapat paling besar adalah 4.44% dari bandwidth yang disediakan. Dalam bentuk bit per second (bps) nilai utilisasi bandwidth-nya adalah 964 bps yaitu 9.64 Kbps, dan persyaratan bandwidth minimal yang dibutuhkan untuk mengakses YouTube adalah sebesar Kbps. Jadi nilai utilisasi bandwidth yang didapat sudah sesuai dengan nilai bandwidth minimal untuk mengakses aplikasi web video streaming YouTube. Nilai utilisasi bandwidth yang didapat kecil dibanding dengan nilai bandwidth yang disediakan sebesar.6 Mbps, hal ini dikarenakan hanya membuka aplikasi web video streaming Youtube. Daftar Pustaka. Clark, Alan.. Analysis, Measurement and Modelling of Jitter. Geneva : International Telecommunication Union.. Harmoko, Kirap Panji.. Membangun Aplikasi Live Streaming Event Berbasis Web Menggunakan Protokol RTP. Bandung : Universitas Komputer Indonesia, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik.. Modul QoS Pada Jaringan IP. %Pdf/Modul- a_qos%pada%jaringan%ip. pdf. Institut Teknologi Telkom. Online. Diakses tanggal 9 Juli. 4. Rifiani, Vina; M. Zen Samsono Hadi; Haryadi Amran Darwito.. Analisa Perbandingan Metode Routing Distance Vector Dan Link State Pada Jaringan Packet. Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi.. Szigeti, Tim and Hattingh, C. 4.End-to- End QoS Network Design: Quality of Service in LANs, WANs and VPNs. Indianapolis: Cisco Press. 6. Youtube System Requirements, 88?hl=en-GB. Online. Diakses tanggal 9 Juli. JCONES Vol., No. (4) Hal:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian BAB IV HASIL DAN EVALUASI Pengujian sistem merupakan pengujian terhadap perhitungan yang telah dilakukan. Pengujian tersebut termasuk pengujian terhadap parameter-parameter QoS, yaitu : pengujian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) 113-121 Journal of Control and Network Systems SitusJurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI GAME ONLINE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) 102-112 Journal of Control and Network Systems SitusJurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI WEB SOCIAL NETWORK

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi Internet Protokol Television (IPTV) sedang berkembang pesat. Keberadaan teknologi IPTV diyakini bakal menggeser dan menjadi pesaing baru dalam bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. (5) 9-5 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS QOS PADA UNTUK TRAFIK DATA BURSTY Faysal Afdhor Rinzani

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. (15) 16-3 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PADA JARINGAN BERBASIS MIKROTIK RachmadRiadiHariPurnomo

Lebih terperinci

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan percobaan dan perhitungan berdasarkan teori serta parameter-parameter yang ada. Setelah hasil didapatkan dilakukan pengolahan data dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis perbandingan unjuk

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Yoga Saniya, Wahyu Adi Priyono, Rusmi Ambarwati Abstract Bandwidth management system using HTB (Hierarchical Tocken Bucket) with queuing technique

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER Roland Oktavianus Lukas Sihombing, Muhammad Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Quality of Service Pada Jaringan RIP dan OSPF Terhadap Layanan Video Streaming

Analisa Perbandingan Quality of Service Pada Jaringan RIP dan OSPF Terhadap Layanan Video Streaming Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisa Perbandingan Quality of Service Pada Jaringan RIP dan OSPF Terhadap Layanan Video Streaming I Wayan Ardiyasa, Luh

Lebih terperinci

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan semakin luasnya jangkaun internet hingga ke pelosok-pelosok pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan semakin luasnya jangkaun internet hingga ke pelosok-pelosok pedesaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat, terutama dengan semakin luasnya jangkaun internet hingga ke pelosok-pelosok pedesaan. Tidak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ANALISA PERBANDINGAN QOS (QUALITY OF SERVICE) VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DAN RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

5. QoS (Quality of Service)

5. QoS (Quality of Service) PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 5. QoS (Quality of Service) Latar Belakang QoS Karakteristik Jaringan IP Alokasi Sumber Daya Definisi QoS QoS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE

TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE Matakuliah Kelas Dosen : Rekayasa Trafik : P1 : Dr. Jusak Oleh : Moch. Miftachul 10.41020.0007 Rahmawan Suchinda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mangle Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat melakukan marking terhadap paket data. Paket data yang sudah diberi mark digunakan untuk manajemen bandwidth

Lebih terperinci

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi data yang terintegrasi menjadi kebutuhan bagi perusahaan, apalagi perusahaan yang mempunyai cabang di lokasi yang berbeda

Lebih terperinci

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA Multimedia Jurusan Teknik Informatika ruliriki@gmail.com 1 2 Quality Of Services (QoS) = Kualitas Layanan Pada Komunikasi Audio dan Video merupakan bagian terpenting

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 78-85 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP VEGAS DAN UDP DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT LUKY SULTON AL HAKIM Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Perbedaan kebutuhan dalam satu jaringan dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark

Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark Nama: Villia Putriany NIM: 09031381419103 Kelas: Sibil 4A Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark WIRESHARK adalah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang dipakai oleh orang orang yang bekerja

Lebih terperinci

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Jurnal Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Resnu Krestio Lipu NIM : 672008118 Program Studi

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet. DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface

Lebih terperinci

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server Performance Analysis of VoIP-SIP using on a Proxy Server Sigit Haryadi dan Indra Gunawan Teknik Telekomunikasi - Institut Teknologi Bandung sigit@telecom.ee.itb.ac.id Ringkasan Pada penelitian ini, dilakukan

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan era teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat lepas dari peran serta layanan internet yang semakin melekat erat dengan gaya hidup dan kebutuhan kita

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA

ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA Bambang Sugiantoro 1, Yuha Bani Mahardhika 2 Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN Ahmad Afis Abror 1,M.Zen Samsono Hadi 2,Idris Winarno 3 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS SNTIKI III 211 ISSN : 285-992 1 STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA M. Yanuar Hariyawan 1, M.Susantok 2, Rini Tampubolon 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

2. Pentingnya QoS Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu:

2. Pentingnya QoS Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu: 1. Definisi QoS ( Quality Of Service ) Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan pelayanan berbeda kepada lalulintas jaringan dengan kelas-kelas yang berbeda. Tujuan akhir dari QoS

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini berisi langkah lengkap tentang bagaimana menginstal aplikasi wireshark pada OS Windows dan dapat dibaca pada subbab selanjutnya. Untuk menggunakan aplikasi Wireshark

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis melakukan analisa terlebih dahulu terhadap topologi jaringan, lingkungan perangkat keras dan juga lingkungan

Lebih terperinci

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM.

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM. MODUL 1 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep wireshark 2. Mahasiswa memahami konsep pengiriman dengan traceroute 3. Mahasiswa memahami proses fragmentasi DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING () UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING Dimas Yudha Prawira, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN Rahmad Saleh Lubis (1), Maksum Pinem (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) BAYU KURNIAWAN SURYANTO 2208 100 525 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport Analisis Kinerja Analisis kinerja dilakukan berdasarkan nilai-nilai dari parameter kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter kinerja memberikan gambaran kinerja sistem, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci