PERHITUNGAN PARAMETER MEDAN SUDUT BELOK BERKAS ELEKTRON PENGARAH MBE 500 key/ 10 ma MAGNET DAN P ADA SISTEM ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN DISTRIBUSI MEDAN MAGNET SISTEM OPTIK MBE PADA TAHAP PRA-KONSTRUKSI

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

Kelas XII Semester 1

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Prodi Fisika FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET

UJI FUNGSI SISTEM PEMAYAR MESIN BERKAS ELEKTRON 300 KEV/20 MA

Magnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 20 Februari 2017

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

Magnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 23,24 Februari 2016

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet

SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )

DESAIN PEMBUATAN DAN UJI COBA KUMPARAN HELMHOLTZ BERBENTUK LINGKARAN. Ginisa Ardiyani *, Erwin, Salomo

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

KEMAGNETAN. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-8

Eksperimen e/m Elektron

REKONSTRUKSI SUMBER ELEKTRON TERMIONIK DENGAN ELEKTRODE PIERCE UNTUK MBE 500 key/to ma

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

PENGUJIAN SISTEM VAKUM MBE 350keV/10 ma PASCA PENGGANTIAN POMPA TURBOMOLEKUL

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

ANALISIS SIMULASI LINTASAN BERKAS ELEKTRON PADA IRADIATOR ELEKTRON PULSA (IEP) DENGAN VARASI GEOMETRI ELEKTRODA PEMFOKUS MENGGUNAKAN SOFTWARE

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak.

PENGARUH SUSUNAN KA TODA-ANODA TERHADAP ARUS ELEKTRON SUMBER ELEKTRON TIPE TERMIONIK

PERHITUNGAN ORBIT AWAL BERKAS PROTON PADA CENTRAL REGION SIKLOTRON

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC. Sri Wahyuni *, Erwin, Salomo

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

Sumber-Sumber Medan Magnetik

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet

SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051

DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI SEKITAR ELEKTRON YANG MENGALAMI PERCEPATAN PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DC 2 kv/2 A UNTUK KATODA SUMBER ION SIKLOTRON 13 MeV BERBASIS TRANSFORMATOR

UN SMA IPA 2008 Fisika

drimbajoe.wordpress.com

UN SMA IPA 2008 Fisika

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Magnet Rudi Susanto 1

RANCANGAN TRANSFORMATOR 625 VA TERISOLASI PADA TEGANGAN TINGGI 300 KV UNTUK CATU DAYA FILAMEN SUMBER ELEKTRON MBE LATEKS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

Mata Pelajaran : FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

Bab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik TEL Abdillah, S.Si, MIT. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau

Fisika UMPTN Tahun 1986

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

INDUKSI MAGNET B A B B A B

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OPTIMASI KINERJA OPERASI SISTEM PEMAYAR MBE LATEKS 300 kev/20 ma

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)

SILABUS PEMBELAJARAN

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

UJIAN NASIONAL TP 2008/2009

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET

Antiremed Kelas 12 Fisika

Strukturisasi Materi Medan Magnet

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

2. Seorang siswa berlari di sebuah lapangan seperti pada gambar berikut ini.

D. (1) dan (3) E. (2)

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Fisika EBTANAS Tahun 1996

LATIHAN UJIAN NASIONAL

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet

FISIKA SMA MODUL. Tim Akademik - PT Rezeki Lancar Terus

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

RANCANG BANGUN TRANSFORMATOR 7,2 V/200 A SEBAGAI CATU DAYA FILAMEN TABUNG TRIODA ITK 15-2 PADA GENERATOR COCKCROFT WALTON MBE LATEKS 300keV/20 ma

Asisten: (Heldi Alfiadi/ ) Tanggal Praktikum: ( ) Kata Kunci : Efek Hall, Potensial Hall, Gaya Lorentz

Bahan Ajar BAB II. Teori umum alat ukur analog Tatap muka : Minggu 3, Minggu 4, Minggu 5

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

Transkripsi:

124 ISSN 0216-3128 Aminus Salam, d/(k. PERHITUNGAN PARAMETER MEDAN SUDUT BELOK BERKAS ELEKTRON PENGARAH MBE 500 key/ 10 ma MAGNET DAN P ADA SISTEM Aminus Salam, Djoko SP P3TM -BATAN ABSTRAK PERHITUNGAN PARAMETER MEDAN MAGNET DAN SUDUT BELOK BERKAS ELEKTRON PADA SISTEM PENGARAH MBE 500 kev/ 10 IlIA. Te/ah di/akukan perhitungan parameter medan magnet dan sudut be/ok berkas e/ektron pada sistem pengarah MBE 500 kev / /0 ma. Dasar perhitungan dengan menggunakan teori kumparan se/enoid. Kumparan se/enoid dipasang saling berhadapan tegak lurus tabung berkas e/ektron. Untuk memperoleh medan magnet maksimum pada sumbu berkas e/ektron ber/aku hubungan B /(1), dengan memvariasi arus kumparan I dari 0,1 sid 5 A diperoleh medan magnet B yang dapat digunakan untuk mencari besar sudut be/ok berkas e/ektron pada medan magnet berdasarkan kaidah gaya Lorentz gaya sentrifuga/ dan berlaku hubungan a /(B). Dari hasil perhitungan diperoleh B 7,28 Gal/Ss dan a 0,0430 pada arus kumparan I 2 A, sehingga akan diperoleh B (.10 Gauss) dan a makin besar apabi/a I > 2 A. Hasi/ perhitungan ini berman/gat untuk rancangan kumparan se/enoid untuk sistem pengarah MBE. ABSTRACT THE CALCULATION OF MAGNET FIELD AND DEFLECTION ANGLE PARAMETER OF ELECTRON BEAM FOR STEERING SYSTEM OF EBM 500 kev 110 nla. The calculation of magnetic field (B) and deflection angle(a) o/parameters electron beamfor steering system ofebm 500 kev / 10 ma has been done. The calculation based on the theory of selenoid coil. The selenoid coils are constructed perpendicular to electron tube. To find a maximum magnetic field (Bma."!) at the beam axis use the relation betwen Band selenoid current B f(i). With I variation from 0.1 to 5 A the yielded B can be applied for calculate the deflection angle of beam in the magnetic field based on the theory of Lorentz force and centrifugal force. because this angle is a function of magnetic field (a f(b)). From the calculation fields B 7.28 Gauss and a 0.043 at I 2 A. In order to get beam deflection. the coil current must be greater than 2 A and B must be greater than JOG. The result of the calculation supports the design of steering system for the EBM. PENDAHULUAN D alam penggunaan MBE diharapkan sasaran yang diiradiasi harus tepat mengenai sasarannya serta intensitas berkas elektron diharapkan maksimum mencapai target sasaran dalam pembuatan MBE 500 kev/io ma. Agar dapat mencapai target yang maksimum diperlukan sistem pemfokus clan pengarah berkas elektron, lintasan berkas elektron pada tabung stainless steel dengan diameter tabung II Cm clan panjang 120 Cm. Untuk ini dilakukan perhitungan parameter medan magnet (B) clan sudut belok (a) berkas elektron pada pengaruh berkas elektron dengan menggunakan kumparan selenoid dengan jumlah lilitan 1432, lebar kumparan 10 Cm clan panjang 10 Cm. Kumparan selenoid dialiri arus I clan dengan menggunakan perhitungan medan magnet pacta selenoid diperoleh medan magnet B. di sumbu lintas berkas elektron. Adanya medan magnet pada lintasan berkas elektron maka lintasan elektron akan terjadi pembelokan (sudut pembelokan tergantung besar medan magnet (B). Menurut hukum Lorentz pada gerak elektron dalam medan magnet akan sarna dengan besar gaya medan magnet itu sendiri. Dengan menggunakan rumusan matematika dapat dicari besar medan magnet akibat adanya arus listrik pada kumparan selenoid sehingga dapat dicari grafik hubungan I versus B demikian juga hubungan grafik medan magnet versus sudut pembelokan. TEORI Pada lintas berkas elektron pada Mesin berkas elektron 500 kev/lo ma dipasang sistem pengarah yang berupa kumparan selenoid dipasang satu pasang pada lintas berkas elektron dimana telah dibuat kumparan selenoid dengan jumlah lilitan 1342 dengan dialiri arus I amper akan Prosiding Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta. 27 Junl 2002

4 A minus Salam, dkk. ISSN 0216-3128 125 diperoleh induksi magnet B, dengan adanya medan magnet B akan mempengaruhi besar simpangan berkas elektron. Untuk ini akan dibahas pertama sistem medan magnet pada kumparan selenoid kedua besar simpangan berkas elektron MBE karena pengaruh medan magnet B.. Sistem Medan Magnet Kumparan Selenoida Medan magnet sepanjang selenoid dengan panjang kumparan 1 dan diameter lilitan 2a dapat diperoleh besar induksi magnet B terhadap sumbu z pada titik P(x,y,z) dimana r» a, R1» a dan R2» a seperti pada Gambar I. Sehingga B- Rlr -r'l Xx + yy+ Z(Z -Z) (3) 2 1/2 R ~V f -2ZdZ' R ~v - 4 4-1/2 2 1/2 J --2 -(~-Z1!!!!' -.1/2 [X + Y +(Z-Z'rr/2 2 -_!!.-!.!!-E.!1. V 2]-1/2 1 1/2 [ X2 + y2 + (z -Z) -II -4 -~[v(*)j~' P(x,y,z) -~!!.&v [~-~ 4 R. ~ (4) Dimana: R1 jarak bagian atas kumparan selenoid ter. hadap titik P. R2 jarak bagian bawah kumparan seieloid terhadap titik P,( Dalam permasalahan ini titik P yang dilakukan -2a pemahaman terletak diluar kumparan selenoid atau (r» 1) maka Gambar.l. Kumparan se/enoida. R,-' ~ r-1 [1 +(I/2r)Cos8] Untuk panjang segmen dz dengan kumparan/lilitan Ndz yang dialiri arus I, besar momen dipole magnet adalah m z NI dz ;r d dengan potensial A dapat diperoleh B 6. x A maka hubungan B dan m secara langsung dituliskan dengan mengambil db pad a titik P adalah sebagai berikut dimana R jarak elemen magnet sampai titik P dan RZ-' ~ r-1 [1 + (1/2 r) COg e (5) Sehingga dapat diperoleh B- NJ~~V(~) (6) Maka besar Medan magnet dititik P adalah R R2 V(R-1 ) -~ --- "RT B-"'--.uO(N/1ra2J)[ ;~+O~] 41C (7) Sehingga dapat dituliskan Nilai R adalah B &v 1 V(~) Z2 NJ 1ra2 dz 4;r," R (2) Pembe/okan Berkas E/ektron Ptlda Met/tin Magnet Apabila elektron melintasi pacta medan magnet homogen maka akan terjadi penyimpangan berkas ditunjukkan pacta Gambar 2, besar simpangan tergantung dari besamya medan magnet. Dalam --- Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002

126 ISSN 0216-3128 A minus Salam, dkk. gerak partikel 1. pacta medan magnet maka berlaku gaya magnetik (F Lorentz) gaya sentrifugal, dim ana gaya Lorentz adalah : F q v B, sedangkan gaya sentrifugal adalah F mv2lr, panjang lintasan pacta selenoid adalah f, un~k pembelokan yang kecil sudut belokannya adalah : a.,., fir (dimana r q.b f I m. v) sehingga dapat dituliskan besar sudut pembelokan adalah : v~-- xxxxx xxxxx a qbf./m.v B Ix x x x x x x x x x x x x x x xxx x x xx xxx xxx xxx xxxi x x x x'; x xx X x xx x xxx xxx xxx xxx xx xxx xxx xxx xxx xx xx~ xxx xx '(8) titik P terletak pada tengah-tengah antara dua selenoida (dimana kumparan selenoida disusun menempel tabung berkas) agar supaya diperoleh B maksimal pada sumbu berkas elektron. Dengan menggunakan persamaan (6) diasumsikan () 0 sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut dimana 1'0 N I a I r B- 2X~(NIJra21) [r~ r3 (9) f. B besar permiabilitas ruang hampa 1,2566 x 10-6 H-m-i Jumlah lilitan 1432 Arus I (variasi 0,5 sid 1 ampere) Jari-jari kumparan selenoida 5 Cm panjang lintasan 10 cm Jarak selenoid terhadap titik P 5,5 cm sudut terhadap sumbu z 00 Gambar 2. Sudut pembe/okan akibat gerak e/ektron pada medan magnet (B). dengan memasukkan nilai-nilai diatas dapat diperoleh TATAKERJA 36,418 X 10-5 X Pad a lintas berkas elektron dibuat dari bahan logam stainless steel berbentuk tabung dergan panjang 110 cm clan tebal 1 cm dan diameter luar tabung 11 Cm. Apabila berkas elektron melintasi tabung berkas menuju ketarget, agar supaya berkas elektron dapat mencapai target bahan yang akan dikenai sasarannya maka lintas berkas tersebut harus dipandu atau diarahkan. Kumparan selenoida digunakan sebagai pengarah berkas, sebagai pengarah kumparan selenoid disusun satu pasang atas dan bawah atau samping kanan dengan samping kiri seperti pad a Gambar 3. BASIL DAN PEMBABASAN Dengan menggunakan rumus dari hasil perhitungan diatas kemudian dimasukkan parameter-parameter yang ada dengan kumparan selenoid dialiri arus I bervariasi dari 0, I ampere sid 5 ampere maka dapat diperoleh kuat medan magnet di titik P (Bp). Dari hasil perhitungan diatas (diperoleh hubungan Arus I dengan B) grafik hungungan I dan B ditunjukan pada Gambar 4. Ubung bcrlcas clcl<;tron 0 1 2 3 Aru. (Ampec) 4 5 Gambar 3. Sistem pengarah MBE 500 kev/jo ma Gambar 4. Grajik hubun,i,'qn besar aru:,' versus medan magnet. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002

~./,,/ ~ A minus Salam, dkk. ISSN 0216-3128 127 Dengan diperoleh besar medan magnet fungsi arus maka dapat diperoleh sudut simpangan (a) yang sebanding dengan fungsi B dengan menggunakan persamaan : dim ana a B qbf. mv Sudut pembelokan muatan elektron, 1,6 x 10-19 Coulomb Medan magnet panjang lintasari 10 cm massa elektron 9,1 x 10-31 kg kecepatan elektron 3 x 108 m/dt dengan nilai B bervariasi seperti hasil diatas, maka dapat diperoleh besar sudut simpangan. dan dari hasil perhitungan diatas (diperoleh hubungan B dengan sudut simpangan a) grafik hubungan B dengan a adalah seperti yang dilukiskan pada Gambar 5. K y- ~ 5 10 is 20 M.d.n Ma~ (Gau..) Gambar 5. Grafik hubungan besar medan magnet versus sudut pembe/okan. Oari hasil yang telah diperoleh hasil perhitungan untuk mencari besaran medan magnet dan sudut beloknya masing-masing, diperoleh pola bahwa makin besar arus yang dialirkan makin besar B yang diperoleh, demikian pula makin besar B akan diperoleh sudut belok yang makin besar. Arus pada kumparan selenoid > 2 A akan terlihat makna bahwa sistem pengarah diatas akan lebih baik. KESIMPULAN Telah berhasil dilakukan perhitungan parameter medan selenoid clan sudut belok berkas elektron pada sistem pengarah MBE 500 kev/io ma, dengan menggunakan satu pasang kumparan selenoid dengan jumlah lilitan masing-masing N 1324. Medan magnet (B) diperoleh dari perhitungan kumparan selenoid dimana I bervariasi 0,1 sid 5 A dan akhimya dapat dihitung besar simpangan lintasan berkas elektron a. Variasi simpangan a diperoleh dengan memvariasi B yang diakibatkan variasi arus I basil yang diperoleh menunjukkan bahwa B > 7,28 dan a > 0,043 pacta I > 2A. Hasil perhitungan B dan a ini mendukung basil rancangan selenoid yang telah dibuat sebelumnya dan juga sangat mempunyai arti yang penting dalam rancangan kumparan selenoid lebih lanjut untuk sistem pengarah berkas elektron. UCAP AN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bpk Badi Wiyana dan Bpk Ngatinu star kelompok Instrumentasi Akselerator yang telah membantu kelancaran hingga terwujudnya makalah ini DAFTARPUSTAKA 3. 4. MACHI, S., New Trends in Industrial Application of Electron Beam Machine, Japan atomic Energy Reasearch Institute, Takasaki Radiation Chemestry Research Establishment, Proceding of The Workshop on The Utilization of Electron Beams, JAERI, (1990),24-38. Prosiding PPI "TEKNOLOGI A KSELERA TOR DAN APL/KASINYA", Vol. 1 No. I Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju BATAN Yogyakarta, 1999. UMRAN S. INAN, AZIZ S. INAN, Engineering Electromagnetics, Addison Wesley, Tokyo, Mexico City (1999). M. STANLEY LIVINGSTON, JOHN P. BLEWELL., Particle Accelerator, McGraw Hill Book Company New York, London (1962). TANYAJAWAB Agus Purwadi -Bagaimana cara anda menyusun medan magnet dalam tabung berkas tersebut sedemikian sehingga diperoleh hasil arah berkas yang optimum. Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

128 ISSN 0216-3128 Afninus"Salam, dkk. Aminus Salam -Kumparan solenoid ada 4 (2 pasang),.satu pasang disusun pada ayah vertikal dan satu pasang disusun pada ayah horisontal yang saling berhadapan dimana masing-masing kumparan solenoid tersebut pada posisi menempel tabung berkas elektron. Djoko Sujono -Mohon dijelaskan, apakah B dan a yang dipakai itu maksimum atau optimum, mengapa? Aminus Salam -Kumparan solenoid digunakan untuk sistem pengarah berkas, agar supaya elektron terarah (tidak menyebar) dengan harga B yang sesuai untuk mengarahkan, apabila berkas elektron membentuk sudut a terhadap sumbu tabung, sehingga berkas elektron (hampir) sejajar sumbu tabung, jadi B dan a belum tentu maksimum. ;:t:::1:' Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta. 27 Juni 2002