DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI SEKITAR ELEKTRON YANG MENGALAMI PERCEPATAN PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON
|
|
- Ari Susanto Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI SEKITAR ELEKTRON YANG MENGALAMI PERCEPATAN PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON Oleh : Agus Purwanto Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 00 1
2 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Penelitian intensif terhadap sinar katoda, nama yang diberikan sebelum elektron ditemukan, pada paruh ke dua abad ke 19, terutama penelitian elegan oleh Crookes dan Lenard, telah membuka tabir ke arah pemahaman yang lebih mendalam terhadap sifat-sifat sinar katoda. Telah ditemukan bahwa sinar katoda bergerak dalam arah garis lurus normal terhadap katoda. Sinar katoda mempunyai energi yang bisa diubah menjadi panas. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet ke arah tertentu yang dengan jelas menunjukkan bahwa sinar tersebut bermuatan negatif. Hal yang lebih penting lagi bahwa sinar katoda tidak tergantung pada bahan yang digunakan untuk membuat elektroda dan juga tidak tergantung pada gas yang mengisi tabung sinar katoda. Pada tahun 1897, dengan memperhatikan sifat-sifat di atas, J.J. Thomson mengusulkan hipotesa bahwa sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif yang diproduksi pada katoda itu sendiri dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Thomson merancang dan melakukan eksperimen sehingga perbandingan muatan terhadap massa partikel sinar katoda (e/m) dapat ditentukan. Pada prinsipnya, metoda Thomson tersusun atas pengukuran defleksi sinar katoda dalam medan listrik dengan syarat kecepatan partikel sinar katoda telah ditentukan lebih dahulu. Metoda Thomson ini mempunyai kelemahan karena kecilnya defleksi dan tidak uniformnya kecepatan partikel sinar katoda. Dunnington, pada tahun 1933, berhasil menyempurnakan metode Thomson dan memperoleh hasil pengukuran e/m dengan tingkat ketelitian 1 dalam 4500 (atau sekitar 0,0 %). Nilai terbaik yang sekarang diterima adalah 1,7588 x C/kg (Littlefield and Thorley, 1979). Menurut elektrodinamika, muatan listrik yang mengalami percepatan akan meradiasikan energi yang berupa gelombang elektromagnetik. Besar energi yang diradiasikan menentukan frekuensi gelombang elektromagnetik. Dalam percobaan pengukuran e/m dilakukan dengan cara mengamati gerakan melingkar elektron di
3 dalam medan magnet. Partikel yang bergerak melingkar setidaknya mengalami percepatan anguler. Oleh karena itu, di sekitar berkas elektron dalam percobaan pengukuran e/m itu diharapkan terdeteksi adanya gelombang lektromagnetik. Setelah dapat dipastikan bahwa gelombang elektromagnetik tersebut berasal dari elektron yang dipercepat, maka kemudian dapat ditentukan frekuensinya.. Rumusan Masalah a. Berapakah nilai perbandingan muatan/massa elektron (e/m)? b. Berapakah ketidakpastian pengukuran nilai e/m tersebut? c. Adakah gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang mengalami percepatan anguler? d. Jika terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron tersebut, berapakah frekuensinya? 3. Tujuan a. Menentukan nilai perbandingan muatan/massa elektron (e/m). b. Mempalajari ketidakpastian pengukuran nilai e/m tersebut. c. Mendeteksi keberadaan gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang mengalami percepatan anguler. d. Menentukan frekuensi gelombang elektromagnetik, jika terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang mengalami percepatan anguler. 3
4 BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Pemberian Kecepatan pada Elektron Elektron dapat berasal dari suatu logam (katode) yang dipanasi (themoelektron). Elektron dipercepat dalam medan listrik. Katode dipanasi dengan pemanas elektronik sehingga melepaskan thermoelektron. Kemudian antara katoda dan anoda dikenai beda tegangan tertentu di mana katoda lebih negatif dari pada anoda, sehingga thermoelektron bergerak dipercepat antara katoda dan anoda. Jika kecepatan thermoelektron ketika terlepas dari katoda (kecepatan karena proses pemanasan) diabaikan, dan jika beda tegangan sebesar V dikenakan antara katoda dan anoda, maka kelajuan v elektron ketika melewati anoda dapat dihitung dari hukum kekekalan energi sebagai berikut : 1 mv = ev atau v = ev m (1) di mana e = muatan elektron m = massa elektro.. Gerakan Elektron dalam Medan Magnet Elektron yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet, dalam medan magnet yang seragam (uniform), akan membentuk lintasan melingkar dengan kelajuan konstan dalam bidang tegak lurus terhadap medan magnet. Jika rapat fluxs medan magnet adalah B (Wb/m ), kelajuan gerak melingkar elektron adalah v (m/s) dan jejari lingkaran lintasan elektron adalah r (m), maka gaya Lorentz merupakan gaya sentripetal gerakan melingkar dan memenuhi persamaan berikut : 4
5 mv evb = r mv atau eb = () r Dari persamaan (1) dan () dapat diperoleh perbandingan muatan terhadap massa elektron, yakni : V e/m = (3) r B 3. Medan Magnet Medan mgnet B yang tertulis pada ersamaan (3) dihasilkan oleh kumparan Helmholtz. Kumparan Helmholtz tersusun atas dua kumparan melingkar dengan jejari R (m) yang sama dan diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai sumbu bersama (coaxial). Dua kumparan tersebut tentu saja sejajar satu sama lain dan dipisahkan dengan jarak pisah sebesar R (jejari kumparan). Jika arus I (A) mengalir dengan arah yang sama pada dua kumparan tersebut, dihasilkan medan magnet seragam (uniform), dengan arah sejajar dengan sumbu dua kumparan, di antara dua kumparan tersebut. Jika dua kumparan tersebut terpisah sejauh R (sama dengan radius kumparan) dan kemudian arus I mengalir dengan arah yang sama pada kedua kumparan, maka hukum Biot-Savart memberikan medan magnet B di antara dua kumparan sebagai berikut (Durney and Johnson, 1969) : dengan B = o NI R o : permiabilitas ruang hampa N : jumlah lilitan (4) Dengan mengambil o = 4 x 10-7 henry/m, khusus untuk alat yang akan digunakan dalam percobaan N = 130 lilitan dan R = 0,150 m akan diperoleh : B = 7,793 x 10-4 I (wb/m ) (5) 5
6 Substitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (3) menghasilkan : V e/m = (6) 4 r (7,793x10 I) Persamaan (6) adalah persamaan yang siap dijadikan sebagai dasar operasional pengukuran e/m. Jika k = (7,793 x 10-4 ), maka dapat dituliskan : I = mv ek 1 r (7) Persamaan (7) menunjukkan bahwa untuk tegangan anoda V tertentu (konstan), besaran yang berada di bawah tanda akar bernilai konstan, sehingga arus I yang mengalir pada kumparan Helmholtz berbanding terbalik dengan jejari (r) lingkaran lintasan elektron. Karena yang akan diukur secara langsung dalam eksperimen adalah diameter (d = r) lingkaran lintasan, maka persamaan (7) dapat dituliskan : I = m8v ek 1 d Secara implisit persamaan (8) menunjukkan bahwa d adalah variabel terikat dan I adalah variabel bebas. persamaan garis lurus yang berbentuk : Untuk V tertentu (konstan), persamaan (8) merupakan (8) y = bx (9) Dengan y = I dan x = d -1, maka b = m8v ek grafik yang menggambarkan I sebagai fungsi dari d -1 yang merupakan kemiringan (slope) dengan I sebagai sumbu vertikal dan d -1 sebagai sumbu horisontal. Untuk arus I konstan, persamaan (6) atau (7) menunjukkan bahwa V berbanding lurus dengan r sebagai : V = eki r (10) m 6
7 Persamaan (10) menunjukkan bahwa pengenaan V yang besar akan memperpendek umur tabung lucutan, oleh karena itu prosedur eksperimen yang berdasarkan persamaan (10) disarankan untuk berhati-hati atau tidak dilakukan. 7
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Obyek Percobaan Objek percobaan ini adalah sinar katoda (berkas elektron) yang dipengaruhi oleh medan listrik maupun medan magnet. Berkas elektron merupakan partikel yang bermuatan listrik. Dengan demikian berkas tersebut dapat dipercepat oleh medan listrik maupun medan magnet. Sedangkan menurut teori elektrodinamika bahwa elektron (partikel bermuatan listrik) yang dipercepat dapat meradiasikan energi elektromagnetik. Keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang mengalami percepatan (anguler) inilah yang akan dideteksi melalui percobaan ini. Energi tersebut berupa gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu ataupun berupa medan elektromagnetik dengan orientasi dan intensitas tertentu.. Cara Pengumpulan Data Data dalam percobaan ini diperoleh melalui eksperimen. Variabel-variabel yang diamati dalam eksterimen tersebut berupa tegangan (V) antara katoda dan anoda, kuat arus (I) dalam kumparan yang menimbulkan medan magnet (B), laju elektron (v), jejari berkas elektron (r), dan keberadaan gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang dipercepat secara anguler. Setelah diperoleh kepastian keberadaannya, selanjutnya diselidiki lebih jauh tentang orientasi dan frekuensi gelombang elektromagnetik tersebut. 3. Instrumen untuk Mendapatkan Data Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam percobaan ini berupa e/m apparatus EM-N yaitu sistem peralatan untuk mengukur besar e/m elektron dan untuk mempelajari simpangan sinar katoda di dalam medan listrik maupun medan magnet. Bagian utama dari alat tersebut terdiri dari tabung lucutan, kumparan Helmholtz dan catu daya. Tabung lucutan berisi gas helium yang 8
9 memancarkan cahaya hijau terang saat terjadi deeksitasi. Hal ini untuk kemudahan dalam pengamatan lintasan gerak melingkar elektron. Skala untuk mengukur jejari lintasan berkas elektron telah tersedia di dalamnya. Kumparan Helmholtz berupa sepasang kumparan melingkar dengan jejari (R) sebesar 0,150 m dan jumlah lilitan (N) pada setiap kumparan sebanyak 130 lilitan. Kedua kumparan berada dalam posisi sejajar dengan jarak pisah 0,150 m. Catu daya digunakan untuk menyediakan tegangan pada pemanas filamen, tegangan pemercepat pada anoda, dan pemberian arus pada kumparan Helmholtz. Sedangkan untuk mendeteksi keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron digunakan sistem deteksi buatan sendiri (tambahan) yang terdiri dari sensor (antena) gelombang elektromagnetik semua frekuensi (all band), rangkaian penguat, dan indikator analog (VU meter). Gambar sistem deteksi tersebut adalah sebagai berikut : Antena all band R 1 C 1 R 3 R +Vcc C R 4 C 3 VU meter Transistor dengan lebar pita besar 4. Cara Analisis Data Adanya ralat rambang dan kemungkinan juga ralat sistematis, grafik yang diperoleh berupa garis lurus yang mungkin tidak tepat melalui titik (0,0). Dengan demikian persamaan umum garis lurus tersebut adalah : y = a + bx (11) Jika memiliki n pasang data (x I, y I ) dapat ditentukan nilai a dan b terbaik beserta ketidakpastiannya dengan menggunakan metode kwadrat terkecil sebagai berikut : 9
10 a = 1 [ xi y I - x I x i y I ] (1a) b = 1 [n xi y I - x I x i ] (1b) di mana = n x I ( x I ) (13) Penjumlahan pada persamaan (1a), (1b) dan (13) adalah dari i =1 hingga i = n. Ketidakpastian dar a dan b diberikan oleh : a = xi (14a) b = n (14b) di mana diberikan oleh : 1 = (y I a bx I ) (15) n Nilai a dan b yang digunakan untuk menghitung pada persamaan (15) diperoleh dari persamaan (1a) dan (1b). Persamaan (1) hingga (15) digunakan untuk menghitung kemiringan (slope) dan titik potong grafik dengan sumbu y (tepatnya sumbu I) beserta ketidakpastiannya berdasarkan grafik I sebagai fungsi dari d -1. Setelah diperoleh kemiringan (slope) dan ketidakpastian, maka e/m dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut : Slope = m8v ek atau (slope) = m8v ek Jadi : e/m = 8V k ( slope) (16) Ketidakpastian dari e/m dapat dihitung dengan menggunakan perambatan ralat sebagai berikut : 10
11 ( e/ m) (e/m) = [ ] ( e/ m) V + [ ] slope (17) V ( slope) Untuk beberapa percobaan akan diperoleh beberapa nilai e/m beserta ketidakpastiannya (e/m). Kemungkinan besar perolehan beberapa nilai tersebut tidak sama besar, sehingga harus ditentukan nilai rerata dari e/m dengan menggunakan rerata berbobot sebagai berikut : [e/m] rerata = 1 di mana w I = ( e / m) i wi ( e/ m) w i i (18) Sedangkan ketidakpastian dari rerata berbobot diberikan oleh : 1 ( e / m) rerata 1 = ( e / m) i (19) Akhirnya, untuk data mengenai keberadaan energi elektromagnetik di sekitar elektron yang dipercepat akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. 11
12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Instrumen dan Data Penelitian Alat yang digunakan dalam percobaan ini merupakan seperangkat peralatan e/m Apparatus EM-N yang terdiri atas : a. Tabung lucutan yang berisi gas Helium. b. Unit Power Supply yang menyediakan tegangan pemanas (heater), tegangan pemercepat (V) pada anoda dan arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz. c. Kumparan Helmholtz dengan spesifikasi N = 130 lilitan dan R = 0,150 m PLN Untuk mendeteksi keberadaan energi elektromagnetik di sekitar elektron yang dipercepat digunakan sistem deteksi (buatan sendiri) yang terdiri dari antena gelombang elektromagnetik all band, rangkaian penguat, dan indikator analog (VU meter). Gambar sistem deteksi tersebut adalah sebagai berikut : Antena all band R 1 C 1 R 3 R +Vcc C R 4 C 3 VU meter Transistor dengan lebar pita besar 1
13 Setelah melaksanakan percobaan diperoleh data sebagai berikut : Percobaan 1 : No. Tegangan (Volt) I (Ampare) d (cm) , , , , , , ,7 5 Percobaan : No. Tegangan (Volt) I (Ampare) d (cm) , , , , , , ,90 5 Selain data tersebut, pada setiap pengamatan diikuti dengan pendeteksian keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron. Hasilnya adalah bahwa telah terdeteksi suatu gejala penyimpangan jarum VU meter ketika muncul berkas elektron. Diperoleh kecenderungan bahwa semakin kecil diameter berkas elektron semakin besar simpangan jarum VU meter dan jarum VU meter tidak menyimpang (menyimpang sangat kecil) ketika berkas elektron dihentikan. Simpangan jarum VU meter belum terkalibrasi, karena tidak memiliki standar, sehingga data keberadaan energi elektromagnetik (simpangan jarum) tersebut baru dapat disampaikan secara kualitatif. 13
14 I (ampere) I (ampere). Pembahasan Hasil Jika data pada percobaan 1 di atas diplot ke dalam grafik yang menyatakan hubungan antara arus (I) dan kebalikan diameter lintasan (1/d), maka akan diperoleh gambar bebagai berikut : Percobaan 1:,5 1,5 1 0, ,05 0,1 0,15 0, 0,5 1/d Berdasarkan grafik percobaan 1 diperoleh nilai ralat relatif sebesar 0,1 x C/kg. e/m = 1,73 x C/kg dengan Percobaan :,5 1,5 1 0, ,05 0,1 0,15 0, 0,5 1/d Berdasarkan grafik percobaan 1 diperoleh nilai ralat relatif sebesar 0,7 x C/kg. e/m = 1,74 x C/kg kg dengan 14
15 Nilai e/m terbaik yang sekarang diterima adalah 1,7588 x C/kg (Littlefield and Thorley, 1979), sehingga berdasarkan kedua grafik hasil percobaan tersebut dapat memperoleh nilai e/m yang sangat baik. Sedangkan hasil percobaan yang terkait dengan keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang dipercepat hanya dapat disampaikan secara deskriptif kualitatif bahwa telah terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar elektron yang mengalami percepatan. Karena ketika tidak ada berkas elektron, maka jarum VU meter menyimpang dengan sangat tidak signifikan. 15
16 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Nilai perbandingan muatan/massa elektron e/m = 1,735 x C/kg.. Ketidakpastian pengukuran nilai e/m sebesar 0,85 x C/kg. 3. Terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang mengalami percepatan, tetapi intensitas, orientasi dan frekuensinya belum sempat ditentukan.. Saran Disarankan untuk meneliti lebih jauh tentang keberadaan gelombang elektromagnetik di sekitar elektron yang mengalami percepatan. Besaran-besaran yang perlu dicermati adalah intensitas, orientasi, dan frekuensi gelombang elektromagnetik tersebut. Sehingga diperlukan langkah-langkah kalibrasi terhadap VU meter dan diperlukan pula metode untuk mengukur frekuensi gelombang yang diradiasikan. Akan lebih baik, apabila hasil-hasil pengamatan dikonfirmasikan dengan perolehan berdasarkan analisis secara teoritis. 16
17 DAFTAR PUSTAKA Anonim E/M Apparatus EM-N. Japan : Shimadzu Rika Instrumens Co. Ltd. Bevington, Philip R. (1969), Data Reduction ang Error Analysis for the Physical Sciences, McGraw Hill, New Yor. Durney, Carl H. and Johnson, Curtis C. (1969), Introduction to Modern Electromagnetic, McGraw Hill, Tokyo. Halliday dan Resnick Fisika Jilid II (terjemahan Pantur Silaban dan Erwin Sucipto). Jakarta : Erlangga. Littlefield, T.A. and Thorley, N. (1979), Atomic and Nuclear Physics, An Introduction, Van Nostrand Reinhold Co., New York. Paradine, C.G. and Rivett, B.H.P. (1966), Statistical Methods for Tecnologists, The English Universities Press Ltd., London. Wehr, M.R., et.al Physics Of The Atom. Manila : Addison-Wesley Publishing Company. 17
PERCOBAAN e/m ELEKTRON
PERCOBAAN e/m ELEKTRON A. TUJUAN 1. Mempelajari sifat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz.. Menetukan nilai e/m dengan medan magnet. B. PERALATAN 1. Seperangkat peralatan e/m. Sumber
Lebih terperinciEksperimen e/m Elektron
Eksperimen e/m Elektron Eksperimen e/m Elektron 1 Mei Budi Utami, Ninis Nurhidayah, 3 Erlin Nasocha, 4 Hanif Roikhatul J, 5 Oktaviana Retna Abstrak Laboratorium Fisika Modern, Departemen Fisika Fakultas
Lebih terperinciRANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)
LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN PROGRAM SP4 Tahun anggaran 004 RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA) Oleh: Agus Purwanto Slamet MT Sumarna
Lebih terperinciLAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I
LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Eksperimen e/m Elektron Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal: 7 April 2014 Jam : 10.40 12.20 Oleh : Nama : Novi Tri Nugraheni NIM : 081211333009 Anggota Kelompok : 1.
Lebih terperinciDISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ Oleh : Agus Purwanto Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciFisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003
Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari
Lebih terperinciD. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J
1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J
Lebih terperinciD. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan
1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,
Lebih terperinciDibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh
1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik
Lebih terperinciSOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984
SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil
Lebih terperinci2 A (C) - (D) - (E) -
01. Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang masanya m 1 menyebabkan percepatan sebesar 8 ms -2. Jika F bekerja pada benda yang bermassa m 2 maka percepatannya adalah 2m/s -2. Jika F bekerja
Lebih terperinciSNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.
SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinciD. 6 E. 8. v = 40ms -1 Ep =?
1. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30 dan dengan kecepatan 40 m/s. Jika gesekan dengan udara diabaikan, maka energi potensial peluru (dalam joule) pada titik tertinggi...
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1
LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005
2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinciKEMAGNETAN. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-8
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-8 CAKUPAN MATERI 1. MAGNET 2. FLUKS MAGNETIK 3. GAYA MAGNET PADA SEBUAH ARUS 4. MUATAN SIRKULASI 5. EFEK HALL
Lebih terperinciMassa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:
KEMAGNETAN Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p Menghasilkan: Merasakan: Magnet Batang Kutub sejenis
Lebih terperinciD. massa E. volume. D. mhv E. h/(mv) 3. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala : A. diraksi B. refraksi C.
1. Besaran-besaran dibawah ini yang TIDAK merupakan besaran turunan adalah : A. momentum B. kecepatan C. gaya D. massa E. volume 2. Sebuah partikel yang mempunyai massa m bergerak dengan kecepatan v. Jika
Lebih terperinciD. 80,28 cm² E. 80,80cm²
1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinciPemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik
Pemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik Alwi Rofi i Shidiq dan Agus Purwanto Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Gelombang elektromagnetik terjadi karena bergetarnya
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XII / I Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala dalam menyelesaikan masalah 1.1 gejala dan ciriciri secara umum.
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS Doc. Name: K13AR12FIS01UAS Version: 2015-11 halaman 1 01. Seorang pendengar A berada di antara suatu sumber bunyi S yang menghasilkan bunyi berfrekuensi f dan tembok
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit
Lebih terperinciMagnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 20 Februari 2017
Magnetostatika Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 20 Februari 2017 Agus Suroso (FTETI-ITB) Magnetostatika 20 Feb 2017 1 / 28 Materi Definisi gaya Lorentz
Lebih terperinciD. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J
1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,
Lebih terperinciD. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan
1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,
Lebih terperinciPertanyaan Final (rebutan)
Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena
Lebih terperinciTOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.
TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus
Lebih terperinciMagnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 23,24 Februari 2016
Magnetostatika Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 23,24 Februari 2016 Agus Suroso (FTETI-ITB) Magnetostatika 23,24 Feb 2016 1 / 28 Materi Definisi gaya
Lebih terperincidrimbajoe.wordpress.com 1
1. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah... m 2 A. 191,875 B. 191,9 C. 191,88 D. 192
Lebih terperinciBAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII
BAHAN AJAR 4 Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII GAYA LORENTZ Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik
Lebih terperinciBAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 20. KEMAGNETAN...2 20.1 Magnet dan Medan Magnet...2 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet...2 20.3 Gaya Magnet...4 20.4 Hukum Ampere...9 20.5 Efek Hall...13 20.6 Quis
Lebih terperinciA. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D Penyelesaian : D. 2 E. 1. Di titik 2 terjadi keseimbangan intriksi magnetik karena : B x = B y
1. x dan y adalah dua kawat yang dialiri arus sama, dengan arah menuju pembaca. Supaya tidak dipengaruhi oleh medan magnetik, sebuah kompas harus diletakkan di titik... A. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D D. 2 E.
Lebih terperinciFisika UMPTN Tahun 1986
Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika
Lebih terperinciGaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di
Lebih terperinciPENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.
PENEMUAN RADIOAKTIVITAS Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id SINAR KATODE Penemuan sinar katode telah menginspirasi penemuan sinar-x dan radioaktivitas Sinar katode ditemukan oleh J.J Thomson
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran
Lebih terperinciMEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan mampu memahami bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Menyelidiki
Lebih terperinciKumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)
Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.
PENDAHULUAN Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Demokritus (460-370-S.M) Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut: ATOM Konsep atom yang dikemukakan
Lebih terperincidrimbajoe.wordpress.com
1. Suatu bidang berbentuk segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda, diperoleh panjang 5,45 cm, lebar 6,2 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah...
Lebih terperinciUM UGM 2017 Fisika. Soal
UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan
Lebih terperinciBAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM
BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun
Lebih terperinciUN SMA IPA 2008 Fisika
UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98
Lebih terperinciKelas XII Semester 1
MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi STANDART KOMPETENSI Kelas XII 2 Semester 1 Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
Lebih terperincie. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart
1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1996
Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,
Lebih terperinciDualisme Partikel Gelombang
Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM FISIKA MODERN PERCOBAAN THOMSON e/m
MODUL PAKTKUM FSKA MODE PECOAA THOMSO e/m A. TUJUA PECOAA 1. Menganalisis hubungan nilai medan magnet pada kumparan Helmhltz terhadap jari-jari berkas elektrn. Menganalisis hubungan tegangan listrik anda
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 007/008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA F I S I K A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan
Lebih terperinciPREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20
PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor
Lebih terperinciFungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik
Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Intan Masruroh S, Anita susanti, Reza Ruzuqi, dan Zaky alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas
Lebih terperinciPREDIKSI 4. bergerak konstan selama 2 sekon. Grafik kecepatan terhadap t dari perjalanan orang tersebut yang benar adalah..
PREDIKSI 4 1. Perhatikan gambar hasil pengukuran tebal balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong dibawah ini. Hasil pengukuran tebal yang diperoleh adalah... A. 5,09 cm B. 5,19 cm C. 5,20 cm D. 5,29
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII
KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciSNMPTN 2011 Fisika KODE: 559
SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5
Lebih terperinci1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas
1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : jenis gas suhu gas tekanan gas D. volume gas E. banyak partikel 2. Seorang anak duduk di atas kursi pada roda yang berputar
Lebih terperinciPERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi April 2016. ISSN.1412-2960 PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ Salomo,
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Medan Magnet - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET A. Medan Magnet 1. Medan Magnet oleh arus listrik
Lebih terperinciMAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS
4 KEMAGNET MAGNETAN AN PROBLEM 1. MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS Mulanya gejala kelistrikan dan kemagnetan dianggap sebagai dua hal yang terpisah hingga
Lebih terperinciUN SMA IPA 2008 Fisika
UN SMA IPA 2008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Name: UNSMAIPA2008FISP67 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,85
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
8/7/017 PNDAHULUAN TORI ATOM DALTON KLMAHAN TORI ATOM DALTON SINAR KATODA SIFAT SINAR KATODA TORI ATOM JJ.THOMSON HAMBURAN SINAR ALFA TORI ATOM RUTHRFORD KLMAHAN TORI ATOM RUTHRFORD SPKTRUM UAP HIDROGN
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1
Lebih terperinciPrediksi 1 UN SMA IPA Fisika
Prediksi UN SMA IPA Fisika Kode Soal Doc. Version : 0-06 halaman 0. Dari hasil pengukuran luas sebuah lempeng baja tipis, diperoleh, panjang = 5,65 cm dan lebar 0,5 cm. Berdasarkan pada angka penting maka
Lebih terperinciFisika Modern (Teori Atom)
Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan
Lebih terperinciTransducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya.
III. TRANSDUCER III.1. PENGERTIAN DAN MACAM TRANSDUCER Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya. BESARAN NON LISTRIK TRANSDUCER
Lebih terperinciD. -5 m/s dan 15 m/s E. -25 m/s dan 10 m/s. tumbukan lenting sempurna berarti e = 1 Ditanyakan kecepatan akhir setelah tumbukan?
1. Dua buah benda dengan massa sama, kecepatan masing-masing 10 m/s dan 20 m/s. Kedua benda dari arah berlawanan, bertumbukan lenting sempurna. Kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah...
Lebih terperinciUN SMA IPA 2013 Fisika
UN SMA IPA 2013 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMAIPA2013FIS Doc. Version : 2013-05 halaman 1 01. Seorang siswa mengukur ketebalan buku menggunakan mikrometer sekrup yang ditunjukkan pada gambar. Hasil
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciFungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.
Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-
Lebih terperinciV. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik
V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan
Lebih terperinciCopyright all right reserved
Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan
Lebih terperinciD. (1) dan (3) E. (2)
1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini : Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan secara analisis adalah gambar... A. (1), (2) dan (3) B.
Lebih terperinciSOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2
SOAL SOAL TERPILIH 1 1. Sebuah kumparan mempunyai 50 lilitan dalam waktu 0,02 s kumparan dimasuki fluks 310 mwb, yang kemudian turun hingga 100 mwb. Berapakah GGL induksi rata rata yang dibangkitkan oleh
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XIV ARUS BOLAK BALIK Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciDibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh
1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA
Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan
Lebih terperinciPROBLEM SOLVING EKSPERIMEN FISIKA DASAR II MAGNET
4 MAGNET Kemampuan yang dikembangkan: - Mampu membuat rangkaian listrik. - Mampu merancang rangkaian untuk eksperimen medan magnet di sekitar kawat lurus berarus. - Mampu merancang rangkaian untuk eksperimen
Lebih terperinciPilihlah Jawaban yang Tepat.
Pilihlah Jawaban yang Tepat. 1. Panjang suatu benda yang diukur dengan jangka sorong diperlihatkan gambar di bawah ini. 4 cm 5 cm 0 5 10 Berdasarkan gambar di atas panjang benda adalah : A. 4,56 cm B.
Lebih terperinciTheory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah.
Q3-1 Large Hadron Collider (10 poin) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah. Pada soal ini, kita akan mendiskusikan mengenai fisika dari
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1986
Fisika EBTANAS Tahun 1986 EBTANAS-86-01 Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,07060 m. Banyaknya angka penting hasil pengukuran tersebut adalah dua tiga C. empat D. lima E. enam EBTANAS-86-0
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet
ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Fismod 2
Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas
Lebih terperinciD. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :
1. Tiga buah vektor gaya masing-masing F 1 = 30 N, F 2 = 70 N, dan F 3 = 30 N, disusun seperti pada gambar di atas. Besar resultan ketiga vektor tersebut adalah... A. 0 N B. 70 N C. 85 N D. 85 N E. 100
Lebih terperinci1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A
PREDIKSI 7 1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A B C D E 2. Pak Pos mengendarai sepeda motor ke utara dengan jarak 8 km, kemudian
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TP 2008/2009
UJIN NSIONL TP 2008/2009 1. aim mengukur diameter sebuah koin dengan menggunakan jangka sorong seperti pada gambar. esar diameter koin adalah. 1 2 a. 2,10 cm b. 1,74 cm c. 1,70 cm d. 1,25 cm e. 1,20 cm
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Bila efisiensi
Lebih terperinciSANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R
DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XII LISTRIK MAGNET Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciFISIKA SMA MODUL. Tim Akademik - PT Rezeki Lancar Terus
FISIKA MODUL SMA Tim Akademik - PT Rezeki Lancar Terus 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1. Barang siapa dengan sengaja
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciUN SMA IPA 2009 Fisika
UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m
Lebih terperinciANALISA FOTO POLA DIFRAKSI ELEKTRON UNTUK PENGUKURAN JARAK ANTAR BIDANG KRISTAL KARBON
ANALISA FOTO POLA DIFRAKSI ELEKTRON UNTUK PENGUKURAN JARAK ANTAR BIDANG KRISTAL KARBON Elisabeth Dian Atmajati, Kintan Limiansih, Ign Edi Santosa Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwohardjo,
Lebih terperinciC20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.
1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008
1. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu adalah... A. 0,31 cm D. 0,55 cm B. 0,40 cm E. 0,60 cm C. 0,50 cm Perhatikan gambar di atas! Dari gambar
Lebih terperinci