TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 BULAN AGUSTUS 2015 PADA CV. SUAR LANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berkaitan dengan pembangunan

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara untuk membiayai pembangunan, sebaliknya semakin kecil. penerimaan pajak yang diperoleh maka semakin kecil juga kemampuan

: Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 atas Jasa Sewa Kendaraan pada PT. Amico ABSTRAK

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

ABSTRAK. Kata Kunci : PPh Pasal 23, Tatacara Perhitungan, Pemotongan, Penyetoran, Pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut yang harus diperhatikan adalah. dari sektor pajak sebagai penerimaan kas Negara.

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

BAB 1 PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan. 2. Fungsi mengatur Fungsi stabilitas

Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) 23 Atas Sewa dan Jasa Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok

PROSES PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI PERUSAHAAN PT. INDOSAT M2

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Soal USKP A Mata Ujian PPh Pot/ Put Pasal (15, 21, 22, 23, 26) Periode Juni Tahun 2013 (Bagian Pertama)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang cukup

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

PPh Pasal 26. Pengantar

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter

BAB IV PEMBAHASAN. (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

Potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Sewa dan Jasa Pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

PERTEMUAN 13: PPh Pasal 25 (Umum /Perhitungan)

MAKALAH PERPAJAKAN. Disusun Oleh : Florentina Rosalia Marseli UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Apakah Pemilik Indekos Harus Bayar Pajak Juga?

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012

BAB 4 PEMBAHASAN. Bentuk usaha ini memiliki ciri dan karakter masing masing. Ada yang hanya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sistem pemungutan pajak yang berlaku adalah Self Assessment

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bisa ditarik apa yang telah dibahas dan dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ruang Lingkup Jasa Konstruksi

Judul : Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap pada CV. X Nama : Ida Ayu Mirah Sunari NIM :

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pajak dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 26. Disusun guna memenuhi tugas : Mata Kuliah : Perpajakan Dosen Pengampu : Agus Arwani, M. Ag

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2010 TENTANG

Subjek Pajak PPh Pasal 23

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi atas pemotongan, penyetoran, dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang berlandaskan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka penulis membuat simpulan dari seluruh pembahasan yaitu sebagai

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

Beneficial Owner Certificate of Domicile Limitation on Benefit Article YOHANES DWIKI R. D. FIDIRA MAHARANI YUH MELIALA

BAB I PENDAHULUAN. kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan negara. Karena pajak mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pembangunan nasional. menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan. untuk membiayai pembangunan negara dan juga merupakan sumber

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

Modul ke: PERPAJAKAN I. PPh PASAL Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI PAJAK PENGHASILAN. II.1.1. Pengertian dan Pelaksanaan Pajak Penghasilan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita sadari semua bahwa pembangunan ekonomi tidak

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara. Republik Indonesia atahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1) Pengertian Pajak Penghasilan. 2) Subjek Pajak Penghasilan. Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008, yaitu.

Judul : Mekanisme Penerapan PP Nomor 46 atas Omzet pada CV. X ABSTRAK

Regulasi Pemotongan dan Pemungutan PPh Pasal 23. dan Risiko Apabila Lupa Memotong PPh Ps 23. Atas Pembayaran Jasa Yang Anda Gunakan

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

BAB III OBJEK PENELITIAN

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan sumber daya

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

PPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan

BAB I PENDAHULUAN. warga negara dalam membiayai keperluan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. melaporkan pajak terhutangnya. Untuk melaksanakan sistem perpajakan

Transkripsi:

TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 BULAN AGUSTUS 2015 PADA CV. SUAR LANG Nama : Ricca Vellina Aprila Npm : 57213590 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Teddy Oswari

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN Pajak merupakan salah satu dari penerimaan Negara yang memiliki peranan terbesar yang juga di harapkan dapat mengurangi ketergantungan dar ihutang luar negeri. Dengan adanya penerimaan pajak diharapkan dapat membantu proses penyelenggaraan dan pembangunan di Indonesia. Atas pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak diharapkan Negara memperoleh sumber penerimaan yang digunakan sebagai anggaran penyelenggaraan Negara dana lokasi pembangunan infrastruktur serta pembangunan di semua bidang terutama untuk menggerakkan sector perekonomian dengan menciptakan program-program yang memihak pada rakyat. BerdasarkanPasal 1 ayat (1) UU Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat.

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. Mengetahui tata cara penghitungan dan pemotongan pajak penghasilan pasal 23 atas jasa dan sewa pada bulan Agustus 2015 pada CV. Suar Lang. 2. Mengetahui Dokumen yang terkait dengan tata cara penghitungan dan pemotongan pajak penghasilan pasal 23 atas jasa dan sewa pada bulan Agustus 2015 pada CV. Suar Lang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Ketentuan dalam Pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah di potong Pajak Penghasilan Pajak 21,yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya

HASIL DAN PEMBAHASAN Tarif Pajak Penghasilan Pasal 23 Keterangan Tarif Pajak Bunga 15% Deviden 15% Hadiah dan Penghargaan 15% Royalti 15% Sewa 2% Jasa 2% Tidak ada NPWP Tarif pajak 100% dari tarif pajak yang tertera

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini penulis uraikan cara perhitungan Pajak Penghasil Pasal 23 : 1. Untuk menghitung PPh Pasal 23 atas penghasilan jasa dan sewa, terlebih dahulu dihitung penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh selama sebulan. 2. Selanjutnya melakukan penghitungan dengan cara tarif pajak dikali penghasilan bruto pada setiap transaksi. 3. Khusus untuk perusahaan yang tidak mempunyai NPWP tarif pajak lebih besar 100% dari tariff pajak yang tertera pada perundang undangan perpajakan penghasilan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Contoh perhitungan PPh Pasal 23 pada CV. Suar Lang 1. Pada tanggal 6 Agustus 2015 PT. Morita Tjokro Gearindo membayar sewa tronton dengan tujuan Pulogadung Karawang Timur sebesar Rp. 2.300.000. Perhitungan PPh Pasal 23 sebagai berikut : = Tarif pajak (2%) x Penghasilan Bruto = 2% x Rp.2.300.000 = Rp.46.000 2. Pada tanggal 6 Agustus 2015 PT. Morita Tjokro Gearindo membayar sewa tronton dengan tujuan Karawang Timur Pulogadung sebesar Rp.9.200.000. Perhitungan PPh Pasal 23 sebagai berikut : = Tarif pajak (2%) x Rp.9.200.000 = Rp.184.000

KESIMPULAN 1. Ketentuan dalam Pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah di potong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. 2. Setelah penulis melakukan penghitungan dan pemotongan PPh Pasal 23 pada CV. Suar Lang pada bulan Agustus 2015, CV. Suar Lang harus membayar kan pajak terutang sebesar Rp. 1.150.000 pada Bank peresepsi paling lambat 10 hari setelah bulan berakhir dan harus dilaporkan kekantor pelayanan Pajak domisili paling lambat 10 hari setelah melakukan pembayaran.