1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 NYERI. serta termasuk suatu komponen sensori, komponen diskriminatori, respon-respon yang

Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

BAB I PENDAHULUAN. modalitas sensorik tetapi adalah suatu pengalaman 1. The

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

Anesty Claresta

INTERVENSI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) UNTUK MENGURANGI RASA NYERI PASIEN KANKER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

Clinical Science Session Pain

BAB I PENDAHULUAN. prostaglandin, bradykinin, dan adrenaline. Mediator-mediator inilah yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usia 56 tahun dengan kondisi Hernia Nucleus Pulposus (HNP) pada L5-S1

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

PENGARUH TEKNIK AKUPRESURE TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI PADA KLIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD 45 KUNINGANTAHUN 2017

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Rangsangan mengganggu. Perubahan aktivitas sosial dan lingkungan. Respon perilaku dan emosi terhadap nyeri

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

STASE KDM LAPORAN PENDAHULUAN (LP) NYERI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuatya semakin parah. Ambang batas nyeri yang dapat ditoleransi seseorang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam

SISTEM SARAF MANUSIA

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

REGULASI SISTEM SARAF PADA NAFSU MAKAN

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP MORNING SICKNESS DI KECAMATAN MAGELANG UTARA TAHUN 2014

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri

NYERI A. PENGERTIAN B. FISIOLOGI NYERI

SISTEM SARAF. Sel Saraf

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

BAB 2. masyarakat, baik sehat maupun sakit (UU No. 38 tahun 2014 tentang. klien dalam merawat dirinya (UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, pasal

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit

NYERI KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT SARAF RSU TNI-AL MINTOHARDJO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sriwijaya

Sensasi dan Persepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN NON FARMAKOLOGIS UNTUK MENGURANGI NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO ARIK MEGA SANDY

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Acupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Akupresur Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer)

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

BAB II PENGELOLAAN KASUS

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-issn: Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-issn: X

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

REFLEK SPINAL PADA KATAK

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RSUD AMBARAWA 2013

A. Bagian-Bagian Otak

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

Sistem Syaraf dan Neuron

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam studi kasus ini, seorang pasien perempuan dengan inisial Ny. NF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua jenis yaitu nyeri fisiologis dan nyeri patologis, pada nyeri sensor normal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

Transkripsi:

Pembahasan Akupresur a. Pengertian Akupresur merupakan terapi menggunakan pijatan dengan jari tangan, akupresur dilakukan dengan cara memberikan rangsangan penekanan oleh ujung-ujung jari tangan pada titik tertentu dipermukaan tubuh yang disebut dengan titik akupresur. Akupresur ditunjukkan untuk mengembalikan keseimbangan didalam tubuh dengan cara memberi rangsangan aliran energi kehidupan (Depkes, 2000). b. Konsep meridian akupresur Akupresur dikenal dengan adanya system meridian, yaitu sebuah system yang mengatur lalu lintas energi vital di dalam tubuh. Meridian adalah saluran energi vital yang dilalui system organ, jaringan penunjang, panca indera, dan bagian tubuh tertentu lainnya, yang membentuk satu kesatuan utuh di dalam tubuh (Sukatan, 1999). Menurut Sukatan (2001), fungsi meridian adalah sebagai berikut: 1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya. 2) Menghubungkan organ dengan panca indera, dan jaringan tubuh lainnya. 3) Merupakan saluran untuk menyampaikan kelainan fungsi organ ke permukaan tubuh. 4) Merupakan saluran bagi penyebab penyakit masuk ke dalam organ. 5) Menghubungkan titik akupunktur dengan organ, panca indera dan jaringan tubuh.

Titik akupresur adalah simpul meridian tempat terpusatnya energy kehidupan. Terdapat tiga titik yang dapat dirangsang, yaitu titik pijat umum yang berada di saluran meridian, titik pijat istimewa yang berada di luar titik meridian, dan titik nyeri yang jika dipijat terasa nyeri walau bukan titik umum maupun istimewa. System anatomi tubuh digunakan untuk menentukan titik akupresur (Sukanta, 1999). Titik akupresur dapat meningkatkan kadar endofrin dalam darah maupun sistemik, tetapi memiliki daerah tangkap yang berbeda. Penggunanan titik akupresur berbeda sesuai dengan organ yang akan dituju dan sesuai indikasi (Saputra, 2000). Endofrin merupakan opiate tubuh secara alami dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berguna untuk mengurangi nyeri, mempengaruhi memomi dan mood yang kemudian akan memberikan perasaan relaks (Tuner, 2010 dalam Apriany, 2010). Prinsip dasar teori gate kontrol, diawali dari masuknya aktivitas saraf aferen dimodulasi oleh mekanisme pembukaan / penutupan gerbang (gating mechanism) di dalam tanduk dorsal korda spinalis dan batang otak. Gerbang ini merupakan inhibitor atau fasilitator bagi aktivitas sel Transmisi (T) yang membawa aktivitas lebih jauh sepanjang jalur saraf. Gerbang dipengaruhi oleh derajat relatif dari aktivitas serabut beta A dengan diameter besar, serabut delta A diameter kecil serta serabut C. Serabut beta A diameter besar diaktifkan oleh stimuli tidak berbahaya dan pada aktifitas serabut aferen besar cenderung menutup gerbang sedangkan aktifitas serabut

kecil cenderung membukanya. Mekanisme kontrol serabut saraf desendens dari tingkatan yang lebih tinggi di susunan saraf pusat dipengaruhi oleh proses kognitif, motivasional dan afektif. Derajat mekanisme yang lebih tinggi juga memodulasi gerbang. Aktivitas di dalam serabut aferen besar tidak hanya cenderung menutup gerbang secara langsung tetapi juga mengaktifkan mekanisme kontrol pusat yang menutup gerbang. Saat gerbang terbuka dan aktivitas di dalam aferen yang baru masuk cukup untuk mengaktifkan sistem transmisi, dua jalur asendens utama diaktifkan. Pertama adalah jalur sensorisdiskriminatif, yang bersambung dengan korteks somatosensoris serebri melalui thalamus ventroposterior. Jalur ini memungkinkan penentuan tempat sensasi. Kedua, jalur asendens yang melibatkan informasi retikuler melalui sistem thalamus dan limbus medial. Jalur ini berurusan dengan rasa tidak enak, penolakan (aversif) dan aspek emosional dari sensasi. Jalur desendens, selain berpengaruh pada gerbang tanduk dorsal, dapat juga berinteraksi dengan kedua sistem asendens ini (Kastono, 1999). Penggunaan titik-titik jalur energi meridian sesuai dengan teori gate kontrol, perangsangan titik pada jalur meridian merupakan rangsangan yang akan diteruskan melalui serabut saraf A-Beta yang memiliki diameter besar (penghantar impuls lebih cepat) menuju saraf spinal atau kranial menuju ke kornu posterior medulla spinalis. Dalam medulla spinalis, Substantia Gelatinosa akan bekerja sebagai Gate Kontrol, yang akan menyesuaikan rangsangan serta mengaturnya

sebelum diteruskan oleh serabut saraf aferen ke sel-sel transmisi. serta menutup Gate Kontrol, rangsangan yang diteruskan oleh serabut saraf cepat A-Beta tersebut harus mempunyai frekuensi tinggi dan intensitas yang rendah. Rangsangan nyeri yang dihantarkan oleh serabut saraf tersebut dapat tertahan dan tidak diteruskan ke sel-sel transmisi, sehingga tidak diteruskan ke pusat nyeri. Secara sistem neurotransmitter, endogenous opiod subtance (Endorfin) dapat dapat dikeluarkan oleh Periaqueductal grey matter dari sistem kontrol Desenden dengan merangsang dari salah satu titik energi meridian (Hakam, Krisna & Tutik, 2009). Teori neurotransmitter yang menghasilkan endofrin yaitu dengan mempengaruhi area otak, menstimulilasi sekresi beta-endorphin dan enkepalin pada otak dan spinal cord. Pelepasan neurotransmitter mempengaruhi sistem imun dan sistem antinoceptive. (Saputra, 2000). Endofrin merupakan opiate tubuh secara alami dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berguna untuk mengurangi nyeri, mempengaruhi memori dan mood yang kemudian akan memberikan perasaan relaks (Tuner, 2010 dalam Apriany, 2010). Dengan meningkatknya perasaan relaks dapat menyebabkan pengurangan stress serta peningkatan fungsi kognitif.

c. Manfaat akupresur Menurut Sukanta (2001) dalam bukunya dituliskan manfaat akupresur sebagai berikut: 1) Upaya promotif :Meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan tubuh. 2) Upaya preventif :Pencegahan terhadap penyakit. Tujuannya untuk mencegah masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh. 3) Upaya kuratif :Penyembuhan terhadap penyakit. Tujuannya menyembuhkan keluhan sakit dan dipraktekkan dalam keadaan sakit. 4) Upaya rehabilitative :Meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang sakit.