BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN KOPI BANARAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM Sejarah

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. daya hayati tropis yang tidak hanya sangat beragam tetapi juga unik. Keragaman

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. usaha pertanian sebagai ciri yang kuat sekaligus dapat mendukung fungsinya

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB I PENDAHULUAN. tambah (value added) dari proses pengolahan tersebut. Suryana (2005: 6)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

IV. GAMBARAN UMUM KANTOR PEMASARAN BERSAMA (KPB) PTPN JAKARTA. Sejarah pengelolaan perkebunan dan pemasaran hasil-hasilnya sebenarnya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Pe elitian

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan rumah sakit, keperluan rumah tangga dan lainnya. Saat ini industri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah berdirinya Pabrik Gula Lestari (PG. Lestari) tidak lepas dari

Tebu Jombang di Kancah Gula Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFISIENSI BUDIDAYA KOPI DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN GETAS SALATIGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KAMPOENG BAWEN MENJADI PUSAT AGRO WISATA JAWA TENGAH.

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

Bab III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lindesteves yang dikenal sebagai Robbe Linde & Co. berkedudukan di

MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KOPI OLAHAN BERBASIS KELOMPOK DAN KEMITRAAN DI KABUPATEN JEMBER ABSTRAK DAN EXSECUTIVE SUMMARY

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang menjadi. andalan lndonesia untuk rnengail devisa dari luar dalam rangka

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

KATA PENGANTAR. Surabaya, Pebruari 2014 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENDAHULUAN. daratan menjadi objek dan terbukti penyerapan tenaga kerja yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III MANAJEMEN DAN HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN PERKEBUNAN KOPI BANARAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. tanah yang mampu menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB I PENDAHULUAN. lebih satu tahun. Di Indonesia sendiri tanaman tebu banyak dibudidayakan di

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK KOPI BANARAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. sudah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia merupakan

I. PENDAHULUAN. penopang pendapatan perusahaan. Pangsa pasar karet PTPN IX antara lain

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terletak di Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu unit kerja dari PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) memiliki 2 divisi. Pertama, divisi tanaman tahunan yang membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman karet, kopi, kakao, dan teh. Kedua, divisi tanaman semusim (pabrik gula) yang menghasilkan produkproduk dari tanaman tebu. Selain usaha pokok tersebut, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) juga mengelola komoditi sampingan berupa agrowisata di kebun Banaran dan kebun Kaligua. Agrowisata kebun Banaran dilengkapi dengan Coffe Shop yang diberi nama Kampoeng Kopi Banaran. Salah satu dari divisi tanaman tahunan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah kebun kopi Banaran yang didirikan sejak jaman penjajahan pemerintahan Belanda. Kebun Kopi Banaran/Assinan/Banaran merupakan gabungan dari 2 (dua) kebun yang semula masing-masing berdiri sendiri yaitu: 1. Kebun kopi Banaran dengan budidaya karet. 2. Kebun Assinan/Banaran dengan budidaya kopi dan kakao. 1

Pada tahun 1898 kopi Banaran didirikan dan dikelola oleh FA. HG. Th. Crone yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda dengan nama CO. Kopi Banaran (Cultur Onderneming kopi Banaran) dan berkantor pusat di Semarang. Pada tahun 1905, kopi Banaran didirikan oleh NV. Semadji dengan nama CO. Banaran. Pabrik kopi ini didirikan 6 tahun setelahnya tepatnya pada tahun 1911, sampai dengan saat ini bangunan pabrik belum pernah dibongkar ataupun direhab. Selain kebun kopi Banaran, kebun yang dikelola oleh FA. HG. Th. Crone antara lain yaitu kebun Ngobo, kebun Jatirunggo, kebun Assinan dan kebun Batujamus. Pada tahun 1950, kopi Banaran bergabung dengan kebun Assinan sehingga menjadi kebun kopi Banaran/Assinan (CO. Kopi Banaran/Assinan). Pada tanggal 10 Desember 1957 kebun kopi Banaran/Assinan tersebut diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia berdasar surat Nomor : Kpts PM/0073/12/1957 dari Panglima Teritorial dan Teritorium IV Diponegoro, selaku Penguasa Militer dibawah pimpinan Kolonel Soeharto, termasuk CO. Banaran. Tahun 1959, diadakan reorganisasi kebun-kebun di daerah Semarang dimana dibagi menjadi beberapa unit. Untuk kebun kopi Banaran/Assinan dan Banaran termasuk ke dalam unit C dengan direksi PPN baru unit C Semarang yang mengelola 15 kebun yang terletak di tiga daerah, yaitu : 1. Daerah Semarang : Kebun Gebungan, Kebun Ngobo, Kebun Kopi Banaran/Assinan, Kebun Banaran dan Kebun Jatirunggo. 2

2. Daerah Pati : Kebun Sukamangli, Kebun Gebangan, Kebun Bojonegoro, Kebun Kopi Banaran kecil, Kebun Rejowinangun, Kebun Bandarejo dan Kebun Jolong. 3. Daerah Surakarta : Kebun Batujama, Kebun Polokarto, dan Kebun Tarikngarum. Reorganisasi dilakukan lagi untuk kebun-kebun di Jawa Tengah menjelang tahun 1963. Berdasarkan komoditi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kebun kopi Banaran termasuk PPN karet XIV dan kebun Assinan/Banaran termasuk PPN aneka tanaman IX. Pada tahun 1969 kebun kopi Banaran dan kebun Assinan/Banaran dilakukan perubahan lagi menjadi dua, yaitu PN Perkebunan XVIII kebun kopi Banaran-Salatiga dan PN Perkebunan XVIII kebun Assinan/Banaran Ambarawa dimana berdiri sendiri-sendiri. Berdasarkan Akta Notaris di Jakarta dengan Nomor 98 tanggal 31 Juli 1973, diadakan pengalihan bentuk perusahaan dari Perusahaan Negara Perkebunan XVIII menjadi PT Perkebunan XVIII (Persero). Berdasarkan surat Keputusan Direktur Utama PT Perkebunan XVIII (Persero) pabrik kopi Banaran Nomor XVIII/14.1/KPTS/VI/1982 tanggal 05 Agustus 1982 Kebun kopi Banaran bergabung bersama dengan Kebun Assinan/Banaran sampai sekarang. Beberapa perubahan dalam AD. PT. Perkebunan XVIII (Persero) yang tertuang dalam akta : a. Akta Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor : 107 tanggal 13 Agustus 1984. 3

b. Akta Pembetulan Nomor 38 tanggal 08 Maret 1985, yang telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat Keputusan Nomor: C.2.5436 HT.0104 tahun 1985 tanggal 26 Agustus 1985. Pada tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XVIII (Persero) bergabung dengan PT Perkebunan XVXVI (Persero) sehingga menjadi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). Pabrik kopi Banaran telah memenuhi ISO 9001:2000 dan berlaku hingga tanggal 29 Juni 2010. B. Tujuan Pendirian Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX pabrik kopi Banaran merupakan perseroan terbatas yang terdiri dari beberapa kebun afdeling. Adapun yang menjadi tujuan dari PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran adalah menumbuhkembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (profit growth). Visi yang ingin diwujudkan oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran adalah Menjadi Perusahaan Agrobisnis dan Agroindustri yang Berdaya Saing Tinggi dan Tumbuh Berkembang Bersama Mitra. Maka untuk mewujudkan visi tersebut PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran menetapkan misi yaitu: 4

1. Memproduksi dan memasarkan karet, teh, kopi, kakao, gula, dan tetes ke pasar Domestik dan Internasional secara professional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth). 2. Menggunakan teknologi yang menghasilkan produk bernilai (delivery value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah lingkungan. 3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 4. Mengembangkan produk hilir, agrowisata, dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan. 5. Membangun sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. 6. Bersama petani tebu mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional. 7. Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja. 8. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan Kerja (PKBLK) sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab sosial terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. 9. Menjaga kelestarian lingkungan melalui pemeliharaan tanaman dan peningkatan kesuburan lahan. 5

C. Lokasi dan Keadaan Geografis Perusahaan Pabrik kopi Banaran berada di Jl. Raya Semarang-Yogyakarta, Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Topografi pabrik Banaran berbukit-bukit dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Kebun Banaran 3, Pagelaran Timur : Kampung Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu Selatan : Kebun Gemawang Barat : Kebun Banaran, Gilingan Jarak antara kebun dengan pabrik sekitar 10 km. Transportasi untuk mengangkut pekerja petik dan kopi glondong ke pabrik menggunakan truk. Truk juga digunakan secara bergantian untuk menjemput pekerja petik pada pagi hari kemudian pada siang dan sore hari mengembalikan pekerja serta membawa kopi glondong ke pabrik. Lokasi pabrik memang berdekatan dengan penduduk karena mayoritas tenaga kerja yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran baik karyawan pabrik, karyawan borong, dan staf kantor adalah penduduk setempat. Kebun Assinan-Kempul terletak di Desa Assinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang dengan luas area 401 hektar, ketinggian 400-600 meter di atas permukaan laut. Iklim di daerah perkebunan termasuk iklim sedang dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Suhu rata-rata berkisar antara 20-25 o C dan memiliki topografi bergelombang. Batas wilayah kebun Assinan-Kempul: Utara : Rawa Pening, Kampung Sumurup 6

Timur Selatan Barat : Desa Mengkelang : Kampung Buyutan : Desa Assinan Kebun Assinan-Kempul memiliki kurang lebih 1600 pohon kopi tiap hektarnya dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m. Lahan dibuat larik-larik untuk memudahkan perawatan dan pemetikan. Wilayah Kebun Assinan-Kempul dibagi berdasarkan tahun tanamnya, tanaman kopi tertua ditanam pada tahun 1974, dan yang termuda ditanam pada tahun 1989. Di kebun Assinan- Kempul, ditanam kopi Robusta sebagai komoditas utama. Ada beberapa klon kopi Robusta yang ditanam antara lain BP 234, BP 288, BP 42, BP 409, BP 354, BP 358, dan SA 237. BP adalah kependekan dari Balai Penelitian Jember, sedangkan SA merupakan kependekan dari Sumber Asin, Jawa Timur. 7