-Y::YY.1T:r:::Y.:lY-lifl.ii::-.

dokumen-dokumen yang mirip
Persyaratan Sertifikasi Halal. Kebijakan dan Prosedur HAS 23000:2

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

Sertifikasi dan Sistem Jaminan Halal

MANUAL Sistem Jaminan Halal

apoteker123.wordpress.com 1 dari 5 DAFTAR PERIKSA Halal Assurance System 23000:1 PERTANYAAN PERIKSA HASIL PERIKSA

AUDIT INTERNAL UNTUK MENJAWAB 11 KRITERIA SJH

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ]

TEMA SEMINAR Ketersediaan Kuliner Halal dalam menyukseskan Visit Indonesia 2011 dan tahun selanjutnya.

Manual SJH. Dokumen perencanaan yang menggambarkan cara perusahaan memenuhi 11 kriteria SJH Berfungsi sebagai panduan bagi perusahaan

III. TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepala Bidang Auditing : Dr. Ir. Mulyorini R. Hilwan, MS dan Dr. Liesbetini Hartoto, MS

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

III. METODE PENELITIAN

NOMOR 215 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN DAN PROSEDUR PENETAPAN FATWA

MANUAL SJH PT EVIGO INDONESIA MAN-SJH-01

LPPOM MUI_CEROL Provinsi 2016 Rev.1

PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK

MENU CEROL DAN KEBIJAKAN BARU

PENGEMBANGAN KONSEP MODEL SISTEM JAMINAN HALAL PRODUK DAGING AYAM DI RUMAH POTONG AYAM 1

MENU CEROL DAN KEBIJAKAN BARU

PENDAHULUAN. Jumlah produk yang memperoleh sertifikat halal di Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. yang halal, karena setiap makanan yang kita konsumsi akan mendarah. daging dalam tubuh dan menjadi sumber energi yang penting untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Muslim Atas Pencantuman Sertifikat Halal

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : SK. / /D.PHB-2014

PANDUAN UMUM SISTEM JAMINAN HALAL LPPOM MUI

MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM OLEH : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

BAB IV ANALISIS STANDAR SERTIFIKASI PENYEMBELIHAN HALAL DAN URGENSINYA. A. Analisis Terhadap Standar dan Prosedur Sertifikasi Penyembelihan Halal

IMPLEMENTASI SISTEM JAMINAN HALAL DAN HIGIENE SANITASI JASA BOGA DI CV MUTIARA DUTA MAS GANI RAMDANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KIAT MEMILIH PRODUK HALAL

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi

BAB III USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN SERTIFIKASI HALAL

PENERAPAN RANTAI PASOK HALAL PADA KOMODITAS DAGING AYAM DI KABUPATEN PONOROGO

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) SMK MUHAMMADIYAH 3 SINGOSARI

Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai

Lampiran 1. Kuesioner penelitian Nomor Kuesioner...

FATWA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG STUNNING, MERACUNI, MENEMBAK HEWAN DENGAN SENJATA API DAN KAITANNYA DENGAN HALAL,

LPPOM MUI_CEROL Provinsi 2016 Rev.1

BAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 062/ PP.IAI/1418/VIII/2015. Tentang

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Sebanyak 87,18 % dari

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87%

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DEWAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 70 / KPTS / LPJK / D / VIII / 2001

YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN

MENERAPKAN TEKNIK PENYEMBELIHAN HEWAN

SURAT PERJANJIAN TITIP JUAL (KONSINYASI) Pada hari ini, hari ( ) tanggal (tanggal, bulan, tahun), kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

PENGISIAN PDSS (PANGKALAN DATA SEKOLAH DAN SISWA)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

,/ldyanuar & Riza. nf^rl:r..:ffi,s"h,?,,t <i,". AUN Certified Public Accountants. SK MENTERI KEUANGAN No. 451,/Kr l.i/2o1o

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Disponsori oleh: PERUSAHAAN BERSERTIFIKAT HALAL

SOSIALISASI SNMPTN Jakarta, 12 Januari 2018

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

DOKUMEN KEHALALAN BAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

RESUME HASIL VERIFIKASI

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SURAT PERJANJIAN SERTIFIKASI PRODUK/PENGGUNAAN SPPT SNI ANTARA ... DENGAN LSPRO CHEMPACK. Nomor :... Nomor :...

Bogor, 05 Juni 2017 PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION. Ir. Iin Indasah Direktur Utama

1. TUJUAN Menetapkan prosedur penelitian dimulai dari informasi proposal penelitian sampai desiminasi hasil penelitian sesuai pedoman DP2M.

PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Sebagai kebutuhan primer, maka

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

M E M U T U S K A N:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan media dewasa ini, arus informasi

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Transkripsi:

LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Jl. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-2 I 39 1,891 7 (Hunting), 319,02666 Fax. : 62-21 392.4661 Gedung Grobar llarar center, l. Pemuda No. t \1:*i::.j:,_il,li3"i:;rr, - 8358748 (Hunting); Fax.62.251-8358747 SURAT KEPUTUSAN LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA Tentang -Y::YY.1T:r:::Y.:lY-lifl.ii::-. Nomor : SK 13/Dir/LPPOM MUI/I[/l3 Dewan Pelaksana LPPOM MUI, setelah : MENIMBANG : 1. Bahwa untuk lebih mengefektifkan dan menjaga kesinambungan pelaksanaan sertifikasi halal, maka Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP pom MUI) memandang perlu untuk menetapkan Ketentuan Sistem Jaminan Halal. 2. Bahwa ketentuan yang tersebut didalam surat keputusan ini dianggap perlu untuk memperlancar kerja dan sistem administrasi sertifikasi halal yang telah ditetapkan. MENGINGAT : l. Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI No. SKll/Dir/Lp POM MUVIIV08 tentang Sistem Jaminan Halal sebagai Syarat Memperoleh Sertifikat Halal tertanggal 11 Maret 2008. 2. J. 4. 5. Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI No. SK42lDirlLp POM MUVIIIi09 tentang Syarat Minimum Nilai Status Sistem Jaminan Halal untuk Proses Perpanjangan Sertifikat Halal tertanggal2l April 2009. Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI No. SK14/Dir/Lp POM MUIA//ll tentang Perubahan peraturan Sistem Jaminan Halal tertanggal2 Mei 2011. Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI No. SK14/DiTILPPOM }r4ui1iyll2 tentang penetapan Persyaratan Sertfikasi Halal MUI (HAS SERI23000). Hasil Rapat Pengurus Lembaga Pengkajian pangan, Obatobatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LppOM MUI) tertanggal 18 Februari2013 dan 19 Maret 2013. Page I of6

U;iAf,A'& LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Ji. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-21 391.8917 (Hunting), 319.02666 Fax. : 62-21 392.4667 Gedung Grobar Harar center, l. Pemuda No, \l::*i::,j1,*ii,li,l,i l;rt, - 8358718 (Hunting); Fax. 62-251 - 8358747 MEMPERHATIKAN : Program Kerja Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) tahun 2013. MEMUTUSKAN MENETAPKAN Pertama Ketentuan Sistem Jaminan Halal, sebagaimana terlampir Kedua Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan : di Jakarta Tanggal : 31Maret2013 DEWAN PELAKSANA LPPOM MUI Direktur, Ir. Lukmanul Ha[l4q,-!!g! Page 2 of 6

LEMBAGA PENGK,AJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA GedungMajelisUlamalndonesiaLt.ili,Jl.ProklamasiNo.5l,Menteng,JakartaPusat Telp.:62-21391.8917(Hunting),319.02666Fax.:62-21392.466'1 Gedung Globar Halal center, n. Pemuda No., \H*i:",j*,j.1#,,,1;ill;rr, -83s8748 (Hunting);Fax. 62-2st-83s8147 Lampiran Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI No. SK 13/Dir/LPPOM MUI/III/I3 tentang Ketentuan Sistem Jaminan Halal 1. Sistem Jaminan Halal (SJH) adalah sistem manajemen terintegrasi yarg disusun, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur bahan, proses produksi, produk, sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan persyaratan LPPOM MUI yang tercantum pada HAS 23000:1 Kriteria Sistem Jaminan Halal. 2. J. Perusahaan wajib menyusun Manual SJH sebagai dokumen utama yang memuat perencanaan sekaligus panduan bagi perusahaan bersertifikat halal MUI dalam menerapkan SJH guna memenuhi kriteria HAS 23000. Penyusunan Manual SJH dapat merujuk pada panduan penyusunan Manual SJH yang sesuai dengan kelompok industri perusahaan (industri pengolahan, restorar/katering, RPH, j asa). Manual SJH harus disampaikan ke LPPOM untuk aplikasi perusahaan baru dan aplikasi perpanjangan. 4. 5. 6. 7. Perusahaan wajib menerapkan SJH sesuai dengan Manual SJH yang telah disusun. Implementasi SJH dinilai oleh LPPOM MUI melalui proses audit. Hasil audit implementasi SJH dinyatakan dalam status implementasi SJH dan sertifikat SJH. Syarat perusahaan memperoleh Sertifikat halal yaitu memiliki status SJH minimum B. Penerbitan status dan sertifikat SJH : i. Hasil penilaian audit implementasi SJH dinyatakan dalam bentuk status SJH. Ada tiga status SJH, yaitu A, B dan C. Untuk status A dan B, kepada perusahaan akan diterbitkan dokumen status implementasi SJH. Khusus untuk status C, dokumen status tidak diterbitkan setelah audit. Dalam hal ini perusahaan diberi tenggang waktu untuk menyelesaikan kelemahan-kelemahan yang ditemukan ketika audit hingga dianggap cukup untuk diberikan status B. Lamanya masa tenggang mengikuti kebijakan masa tenggang penyelesaian sertifikasi pada HAS 23000 yaitu 3 atat 6 bulan. ii. Sertifikat SJH diterbitkan jika perusahaan telah mendapatkan status A tiga kali secara berturut-turut. Pada penerbitan sertifikat SJH, dokumen status SJH yang ketiga tidak diterbitkan. iii. Setiap penerbitan status rekomendasi perbaikan kelemahan. atau sertifikat SJH disertai dengan surat yang memuat implementasi SJH, kecuali jika tidak ditemukan z:a Page 3 of6

LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Jl. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-21 39 L891 7 (Hunting), 319.02666 Fax. : 62-21 392.4667 Gedung Global Halar center, r1. Pemuda No., \1::ii::'jl,_il.l.,,j; llrr, - 83s8748 (Hunting); Fax. 62-2st "83s8741 8. Informasi yang tercantum pada status dan sertifikat SJH adalah: i. Industri pengolahan: nama perusahaan, nama dan alamat pabrik (baik milik sendiri atau maklon), nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet), nama dan alamat fasilitas pra produksi (misalnya pencampuran, pengeringan, penimbangan), nama dan alamat fasilitas pasca produksi (misalnya repacking, 9. 10. pengapsulan). 11. Restoran: rurma perusahaan, nama dan alamat dapur, nama dan alamat outlet, nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet) 111. Katering: nama perusahaan, nama dan alamat dapur, nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet) iv. RPH: nama perusahaan, nama dan alamat RPH, nama dan alamat gudang/boning room fiika terpisah) Basis penerbitan status atau sertifikat SJH adalah pabrik/fasilitas produksi. Untuk pabrik yang benar-benar baru, maka diterbitkan status baru (pertama). Namun jika suatu pabrik merupakan pabrik baru yang akan digunakan karena pabrik lama sudah tidak digunakan lagi, maka status/sertifikat SJH yang diberikan meneruskan pabrik yang lama. Pada industri pengolahan, pemilik status atau sertifikat SJH adalah perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal yang diperuntukkan pada fasilitas produksi (pabrik) yang didaftarkan. Ruang lingkup status atau sertifikat SJH berlaku untuk semua lini produksi dan seluruh produk yang dihasilkan di pabrik tersebut (termasuk jika ada penambahan lini produksi baru atau kelompok produk baru). 11. t2. Pada restoran/kateringldapur, pemilik status atau sertifikat SJH adalah perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal yang diperuntukkan pada seluruh fasilitas produksi mencakup outlet, dapur, dan gudang. Pada RPH, pemilik status atau sertifikat SJH adalah perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal yang diperuntukkan pada fasilitas produksi yang didaftarkan. Ruang lingkup status atau sertifikat SJH berlaku untuk semua lini produksi. 13. 14. Masa berlaku status implementasi SJH adalah2tahutdan sertifikat SJH adalah 4 tahun. Program percepatan untuk mendapatkan status A atau sertifikat SJH dapat diajukan oleh perusahaan dengan syarat: (i) Pengajuan dilakukan minimal setelah enam bulan dari audit yang terakhir, (ii) Perusahaan telah melaksanakan audit internal, dan (iii) Laporan berkala telah dikirimkan. 15. Pada program percepatan, masa berlaku status SJH menyesuaikan dengan masa berlaku Sertifikat halal. zfi) Page 4 of6

LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. I1l, Jl. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-21 391,89 I 7 (Hunting), 319.02666 Fax. : 62-21 392.4667 Gedung Globar Harar center,l. Pemuda No., T:fli::,jl,,1i,llll;i llrr,. 8358748 (Hunting); Fax.62-251- 83s8747 16. Pada program percepatan audit SJH yang ketiga dengan status SJH pertama dan kedua A, maka audit SJH dilaksanakan bersamaan dengan audit perpanjangan produk. Terdapat dua alternatif pelaksanaan audit: i. Audit dilakukan sebelum habisnya masa berlaku Sertifikat halal. ii. Audit dilakukan bersamaan dengan habisnya masa berlaku Sertifikat halal. Pembiayaan perpanjangan Sertifikat halal disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 17. Perusahaall yang memperoleh status SJH atau sertifikat SJH berhak mendapatkan reward sebagaimana yaflg diatur dalam ketetapan ini. Reward diberikan menurut status dari implementasi SJH di fasilitas produksi. Dalam kasus satu perusahaan corporate dengan beberapa pabrik, maka sertifikat SJH diberikan ke masing-masing pabrik tanpa menunggu semua pabrik memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat SJH. 18. Matriks reward implementasi SJH di industri pengolahan: Status/ Sertifikat Pengembangan produk Status Registrasi Perpanjangan Audit pemantauan (khusus produk very high risk) Status B Audit on site Audit on site 1 tahun sekali Status A Audit on desk Audit on site 1 tahun sekali Sertifikat SJH Audit on desk Audit on desk 2 tahun sekali 19. Matriks reward implementasi SJH di restoran/katering/dapur: Status/ Sertifikat Pengembangan menu Penambahan outlet/dapur/ gudang cabang Status B Audit on site Daftar sebelum dibuka, Audit on site Status A Audit on desk Daftar per 3 bulan, Audit on site sampling Sertifikat SJH Audit on desk Daftar per 3 bulan, Audit on desk Status Registrasi Penambahan dapur/gudang pusat Daftar sebelum dibuka, Audit on site Dafrar sebelum dibuka, Audit on site sampling Audit on desk Perpanjangan Audit on site sampling Audit on site sampling dengan jumlah lebih sedikit dari status B Audit on desk Catatan: Reward implementasi SJH digunakan bersama dengan pihak penambahan dapur/gudang pusat untuk penambahan dapur/gudang lain (sharing facility) mengikuti cabang yang reward untuk.-{2 Page 5 of6

UjiA'i\A.ofr LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKA Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Jl. Proklamasi No, 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-2 1-19 1,891 7 (Hunting), 3 1 9.02666 Fax.. 62-21 392/667 Gedung Globar Harar center, l, Pemuda No. t \T:*i::,J*,fl.li,,i;, fl;rt, - 8358748 (Hunting); Fax. 62-251- 83s8747 20. Matriks reward implementasi SJH di RPH: 21. 22. Status/ Sertifikat Status Registrasi Pengembangan produk/ metode penyembelihan Catatan: Audit on site merupakan audit terhadap penerapan SJH yang dilakukan di lokasi penerapan SJH (fasilitas produksi, kantor pusat jika ada penerapan SJH, dan lain-lain). Audit on desk merupakan audit terhadap dokumen penerapan SJH yang dilakukan di kantor LPPOM MUI. Perusahaan dengan nilai B dapat dilakukan audit on desk pada registrasi pengembangan produk/menu dengan catatan: i. a. Tidak ada bahan baru b. Tidak ditemukan penggunaan bahan baru tanpa persetujuan LPPOM MUI pada audit sebelunnya. c. Audit sebelumnya kurang dari tiga bulan. ii. Penambahan produk dengan kategori resiko tidak kritis (no risk). Perusahaan dengan nilai A dapat dilakukan audit on site pada registrasi pengembangan dengan catatan: i. Pada audit tak terjadwal (Sidak) ditemukan kelemahan tipe kritis atau perlu perbaikan. Audit on site digunakan untuk verifikasi perbaikan untuk menyelesaikan kelemahan implementasi SJH. ii. Tidak mengirimkan laporan berkala secaruy" Perpanjangan Audit pemantauan Status B Audit on site Audit on site I tahun dua kali Status A Audit on site Audit on site I tahun sekali Sertifikat SJH Audit on site Audit on desk 2 tahun sekali Page 6 of 6