2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

dokumen-dokumen yang mirip
1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SKPD DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL PEMDA DIY

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

VISI, MISI DAN PORGRAM VISI

Program dan Kegiatan Strategis

RENJA K/L TAHUN 2016

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 29

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rancangan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Tahun 2018

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 19

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

Rencana Strategis

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

Dinas PU. Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan RENCANA STRATEGIK DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR TAHUN

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

RENJA DINAS PU 2014 PER BIDANG DAN UPT

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIMA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

INSTANSI TUGAS FUNGSI. Indikator Kinerja Utama. Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Transkripsi:

VISI Terwujudnya kualitas layanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang memadai, peningkatan jumlah rumah layak huni, serta pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang ramah lingkungan 1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal dan memadai, merupakan perwujudan dari tingkat ketersediaan dan pelayanan bidang pekerjaan umum dan permukiman yang penjabarannya meliputi: 1. Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan; 2. Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang mencakup aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata; 3. Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan pengaliran 24 (dua puluh empat) jam per hari; 4. Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar teknis; 5. Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,kenyamanan dan kemudahan; 6. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur PU dan permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang; dan 7. Jasa konstruksi nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien. 2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan : 1. Pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. 2. Fasilitasi dan dorongan bagi terciptanya iklim yang kondusif di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. 1 / 34

3. Optimalisasi pendayagunaan sumber daya pendukung seperti sumber daya alam, sumber daya buatan, maupun sumber daya manusia bagi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. 4. Fasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi Masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). 5. Fasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh terutama bagi masyarakat perkotaan di DIY. 3. Makna pendayagunaan energi dan sumber daya mineral bagi pemenuhan visi ESDM : 1. Peningkatan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan usaha energi dan mineral secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan 2. Peningkatan nilai tambah energi dan mineral. M I S I 1. Mewujudkan integrasi penataan ruang wilayah untuk menjamin kinerja pelayanan infrastruktur dasar. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, dan perencanaan yang berkualitas. 3. Meningkatkan pengelolaan dan pembinan bangunan gedung dan rumah negara. 4. Meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam mendukung pengembangan kawasan budaya, kawasan pariwisata, kawasan pendidikan dan kawasan pertumbuhan ekonomi. 5. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi sarana prasarana dan keberlanjutan pendayagunaan SDA. 6. Mengurangi resiko daya rusak air.mendukung peningkatan Jumlah rumah Layak Huni. 7. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman. 8. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian kegiatan energi dan sumberdaya mineral yang berkelanjutan 9. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap energi dan sumberdaya mineral. 10. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan konstruksi di daerah 11. Mengembangkan dan mendayagunakan pelayanan Informasi, pengujian konstruksi dan lingkungan. 2 / 34

Mendorong sumber daya manusia yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance TUGAS, SASARAN, STATEGI KEBIJAKAN DAN PROGRAM Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/ Kinerja Target Th 2013 3 / 34

Target Th 2017 Strategi Kebijakan Program Indikator program Target kinerja program pada tahun 2013 201 4 2015 2016 2017 4 / 34

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 6 5 / 34

7 8 9 10 1. Mewujudkan integrasi penataan ruang wilayah untuk menjamin kinerja pelayanan infrastruktur dasa 1.1. Meningkatkan kualitas pelak-sanaan Pe-nataan Ruang Kws Strategis Provinsi yg mendorong ket Meningkat-nya kualitas pengaturan pembangunan infrastruktur dasar & implementasi program pembangunan daerah.pada kawasan Strat Peningkatan kualitas pelaksanaan Penataan Ruang Kws Strategis Provinsi 12 kawasan 19 kawasan Pembuatan RTR pada kawasan Strategis Provinsi 6 / 34

Mempercepat penyelesaian peraturan perundang-undangan penataan ruang Program Perencanaan Tata Ruang Ketersediaan rencana tata ruang pada kawasan strategis provinsi 12 Kawasan Strategis 14 Kawasan Strategis 16 Kawasan Strategis 18 Kawasan Strategis 7 / 34

19 kawasan strategis 1.2. Meningkatk-an kualitas pemanfaatan ruang & pe-ngendalian pemanfaatan ruang Meningkat-nya kualitas pemanfaatan ruang & pengendalian peman-faatan ruang, melalui dukungan S Peningkatan kualitas pe-manfaatan ruang & pengenda-lian peman-faatan ruang, 50% 90% Peningkatan pemanfaatan ruang & pengendalian pemanfaatan ruang Meningkatk-an kualitas pelaksanaan peman-faatan ruang, dan mendorong keterpa-duan pembangun- Program Pemanfaatan Ruang Peningkatnya Kesesuaian Pemanfaatan terhadap RTRW kab/kota dan RTRW Provinsi 50% 60% 8 / 34

70% 80% 90 % 1.3. Meningkatkan efektifitas pengendalian pemanfaatan ruang Meningkat nya efektifitas pengendalian pemanfaatan ruang melalui penetapan Peraturan Zonasi, Per Peningka-tanefektifi-tas pengen-dalian peman-faatan ruang 20% 100% pengendalian pemanfaatan ruang melalui penetapan Peraturan Zonasi, Perijinan, pemberian insentif s Mengefektifkan pembinaan dan penga-wasan teknis dalam pelaksanaan pengen-dalian peman-faatan r Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 9 / 34

Persentase pengendalian tata ruang pada Kawasan Perkotaan Yogyakarta dan Kawasan Lindung Ba 20% 40% 60% 80% 100 % 1.3.2. Meningkat-nya pengen-dalianpeman-faat ruang melalui pene-tapan per-turan tentang kawasan Peningkatan pengendalian pemanfaat ruang me-lalui pene-tapan per-turan tentang kawasan strategis 20% 100% Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan strategis yang mempunyai nilai budaya Mengefektifkan pengendalian pemanfaat ruang pada kawasan strategis yang mempu-nyai nilai budaya 10 / 34

Program Penataan Ruang KeistimewaanDIY Prosentase Pengaturan dan Pengem-bangan ka-wasan strategis yang mempu-nyai nilai dan fungsi b 20% 40% 60% 80% 100 % 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana dalam upaya meningkatkan pelayanan 2.1. Meningkatkan fungsi pras-arana dan sa-rana pelayanan publik (air mi-num, air lim-bah, drainase, pers penataan bangunan dan lingkungan). 11 / 34

.Meningkat-nya keterse-diaan infra-struktur (air minum, yang memadai baik kuan-titas dan kualitas Peningkatan ketersediaan infrastruktur (air minum, yang mema-dai baik kuantitas dan kualitas 73,87% 87,85% peningkatan ketersediaan infrastruktur air minum Meningkatkan peran serta seluruh pe-mangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran pembangu Program Pengembangan Pengelo-laan Air Mi-num Prosentase meningkatnya Penduduk Berakses Air Minum 73,87% 77,36% 80,85% 84,34% 12 / 34

87,85% 2.1.2 Meningkat-nya keter-sediaan infra struktur air limbah, yang mema-dai baik kuan-titas dan kualitas Peningkatan ketersediaan infrastruk-tur air limbah, yang memadai 14. 400 SR 20. 000 SR Peningkatan ketersediaan infrastruktur air limbah Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelo-laan air limbah Program Pengembangan Pengelo-laan Air Limbah 13 / 34

Peningkatan Pelayanan sambungan rumah jaringan air limbah terpusat di Kawasan Perkotaan Yogya 14.400 SR 15.800 SR 17.200 SR 18.600 SR 20.000 SR 2.1.3. Meningkat-nya keterse-diaan infra-struktur per-sampahan, yang mema-dai baik kuantitas dan kualitas Peningkatanketersediaan infrastruktur persam-pahan 50% 70% Peningkatan ketersediaan infrastruktur persampahan 14 / 34

Meningkatkan peranserta seluruh stake-holders dalam upaya mencapai sasaran pem-bangunan persa Program Pengelolaan Persam-pahan Prosentaase pengembangan infrastruktur pendukung pengelolaan sampah ramah lingkungan TPST 3 50% 55% 60% 65% 70% 2.1.4. Meningkat-nya keterse-diaan sarana dan pra-sarana dasar pendukung aksesibilitas kawasan perkota Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung aksesibilitas kawasan perkotaan 15 / 34

57% 73% Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung aksesibilitas kawasan perkotaan Meningkatkan peranserta seluruh stake-holders dalam upaya mendukung aksebilitas pembangunan Program Pengembangan Kawasan Perkotaan.Prosentase aksesibilitas kawasan perkotaan pada wilayah kecamatan miskin 57% 61% 65% 69% 73 % 2.1.5. 16 / 34

Meningkat-nya keter-sediaan sarana dan prasarana dasar pendukung aksesibilitas kawasan perdesa Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung aksesibilitas kawasan perdesaan 43% 59% Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung aksesibilitas kawasan perdesaan Meningkatkan peran serta selu ruh stake-holders dalam upaya mendukung aksebilitas pembangunan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Perosentase aksesibilitas kawasan perdesaan pada wilayah kecamatan miskin 43% 47% 51% 55% 17 / 34

59 % 2.1.6 Meningka-tnya keter-sediaan sa-rana dan prasarana dasar pen-dukung aks-esibilitas Ka-wasan Agro Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung aksesibilitas Kawasan Agropolitan.Program Pengembangan Kawasan Agropolitan, Minapolitan dan Desa Potensi 2.1.6.1. Prosentase aksesibilitas kawasan Agropolitan, Minapolitan dan Desa Potensi 34% 40% 46% 52% 58 % 18 / 34

2.1.7. Berkurangnya jumlah titik genangan air akibat kurang optimalnya drainase di wilayah perkotaan Pengurangan jumlah titik genangan air akibat kurang optimalnya drainase di wilayah perkotaan Yogya 33,9 % 57% Pengurangan jumlah titik genangan air akibat kurang optimalnya drainase Meningkatkan peranserta seluruh stake-holders dalam upaya mencapai sasaran ketersediaan kawasa Program Pembangunan Saluran Drainase /Gorong-Gorong Prosentase pengurangan jumlah titik genangan air di wilayah perko-taan 33,90% 39,90% 45,90% 19 / 34

51,9% 57 % 2.2. Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana kebudayaan penunjang pariwisata DIY Meningkat-nya keterse-diaan kawa-san budaya Peningkatan ketersediaan kawasan budaya 43,9% 66,3% Peningkatan peran serta seluruh stake-holders dalam upaya mencapai sasaran ketersediaan kawasan Meningkatkan peran serta seluruh stake-holders dalam upaya mencapai sasaran ketersediaan kawasa Prosentase peningkatan kawasan budaya 43,9% 49,5% 20 / 34

55,1% 60,7% 66,3 % 3. Meningkatkan pengelolaan dan pembinan bangunan gedung dan rumah negara 3.1. Meningkatkan fungsi penge-lolaan Bang-unan Gedung dan Ling-kungan Meningkat-nya fungsi pengelolaan Bangunan Gedung Dan Lingkungan sesuai peraturan yang berlaku Peningkatan fungsi pengelolaan Bangunan Gedung Dan Lingkungan sesuai peraturan yang berlaku 80% 88% 21 / 34

Peningkatan fungsi pengelolaan Bangunan Gedung Dan Lingkungan sesuai peraturan yang berlaku Meningkatkan pengawasan dan pembina-an teknis keamanan dan keselamatan gedung. Program Pembangunan dan Pengelo-laan Bangunan Gedung dan Lingkngan Prosentase peningkatan pengelolaan Bangunan Gedung Dan Lingkungan 80% 82% 84% 86% 88 % 4. Meningkatkan aksesibilitas wi-layah dalam mendukung pengembangan kawasan bu-daya, kawasa 4.1. Meningkatkan Sistem jaringan infrastruktur jalan, sesuai dengan kapasitas, standard geometrik d Meningkat 22 / 34

nya penye-lenggaraan jalan provinsi dalam kon-disi mantap Peningkatan penyelengga-raan jalan provinsi dalam kondisi mantap 72.04 % 77,44 % Penyelengga-raan jalan provinsi dalam kondisi mantap Mempertahan-kan kinerja pelayanan prasarana jalan yang telah terbangun Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Prosentase jaringan jalan provinsi dalam kondisi mantap 72,04% 72,64% 73,24% 23 / 34

73,84% 77,44 % 100% 100% Program Ins-peksi Kondisi Jalan dan Jembatan Cakupan jalan dan jembatan yang diispeksi 100% 100% 100% 100% 100% 24 / 34

24,91 % 63,75% Program Pengadaan Tanah untuk Infrastruktur Posentase penyediaan aksesbilitas bagi kawasan startegis dan kawasan startegis baru 24,91% 34,62% 44,33% 54,04`% 63,75 % 5. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi saran 5.1. Meningkatkan keandalan sistem jaringan irigasi dan rawa 25 / 34

Meningka-tnya layanan jaringan irigasi dan rawa, Peningkatan layanan jaringan irigasi dan rawa, 76,5 % 82,5 % Pendayagunaan sumber daya air untuk peme-nuhan kebu-tuhan air irigasi Melaksanakan rehabilitasi pada areal irigasi berfungsi yang meng-alami kerusa-kan, dan pe-ningkatan Program Pengembangan, Pengelo-laan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainny Prosentase peningkatan kinerja pe-ngelolaan sumber daya air 76,5% 78% 79,5% 81% 26 / 34

82,5 % 5.2. meningkatkan ketahanan air yang dipenga-ruhi oleh keter-sediaan sum-ber daya air Meningkat-nya keterse-diaan air baku Peningkatan Ketersediaan air baku 700 lt/det 2.100 lt/det Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air baku Melaksanakan penambahan penyediaan air baku melalui pendayagunaan Sumber daya air Penambahan penyediaan air baku Penambahan Penyediaan air baku 700 lt/det 27 / 34

900 lt/det 1.200 lt/det 1.600 lt/det 2.100 lt/det 6. Mengurangi resiko daya rusak air 6.1. Meningkatkan keandalan sistem jaringan infra-struktur sumber daya air Meningkat-nya kualitas pengendalian banjir Peningkatan kualitas pe-ngendalian banjir 40 titik 120 titik 28 / 34

Pengendal-ian daya rusak air un-tuk menang-gulangi dan memulihkan kualitas su-ngai yang disebabka Melaksanakan penanggulangan banjir melalui Pengendalian daya rusak air terutama pada 3 sungai di Program Pengendalian Banjir Jumlah titik rawan banjir yang ditangani 40 titik 60 titik 80 titik 100 titik 120 titik 7. Mendukung peningkatan Jumlah rumah Layak Huni 29 / 34

7.1. Meningkatkan pengem-bangan sarana dan pra-sarana permukiman bagi terwujud-nya komunitas yan Meningkat-nya kualitas lingkungan permukiman yang padat dan kumuh Peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang padat dan kumuh 29% 51% Peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang padat dan kumuh Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka mewujudkan komunitas yang sehat. Program Pengurangan Kawasan Kumuh Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman yang difokuskan wialyah kecamatan miskin. 29,0 % 34,0 % 30 / 34

40,0 % 46,0 % 51 % 7.1.2. Meningkat nya pember-dayaan masyarakat pada ling-kungan per-mukiman ba-gi terwujud-nya k Peningkat an pemberda-yaan masya-rakat pada lingkungan permukiman 44% 64% Pemberda-yaan masya-rakat pada lingkungan permukim-an Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka mewujud-kan komunitas yang sehat. Program Pemberdayaan Komu-nitas Peru-mahan Prosentase program pemberdayaan berbasis komunitas 31 / 34

44 % 49 % 54 % 59 % 64 % 8. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman 8.1. Meningkatkan kualitas perumahan dan lingkung-an permukiman yang layak huni dan produktif Meningkatnya kualitas perumahan dan lingkung-an permu-kiman yang layak huni dan produktif Peningkatan kualitas perumahan dan lingkung-an permukiman yang layak huni dan produkti 8% 32 / 34

6 % Peningkatan kualitas perumahan dan ling-kungan permukiman Peningkatan pemenuhan kebutuhan Rumah Layak Huni (RLH) yang didukung dengan prasarana, sara Program Pengembangan Perumah-an Berkurangnya jumlah rumah tidak layak huni pertahun 8% 7,5% 7% 6,5% 6 % 9 33 / 34

.Meningkatkan pembinaan dan pengendalian kegiatan energi dan sumber-daya mineral yang berke-lan 9.1. Mempertahan-kan kelestarian dan ketersediaan air tanah Terwujudnya optimalisasi pengelolaan air tanah Peningkat an upaya perlindungan, peles-tarian dan pengawetan air tanah 34 / 34