Jempol yang Gatal. Oleh: Jehan Amelia

dokumen-dokumen yang mirip
Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

This is the beginning of everything

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Published By NetSukses.com

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

Keindahan Seni Pendatang Baru

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

NASKAH FILM CINTA VS SIMPATI

Hujan deras lagi-lagi mengguyur di luar sana. Aku

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

R. Fajri SURAT UNTUK ALIYA. Golden Plan Inc.

Ih! Ngagetin aja! Untung ga jantungan gue! aku berjalan meninggalkan parkiran. Lagian siang-siang bolong kaya gini ngelamun dia mentertawakanku.

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

It s a long story Part I

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Pengalamanku dalam Angkot

LDR (Long Distance relationship)

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

DIMAS PRAMATA DEWI NURKHIKMAH

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Bab 1. Awal Perjuangan

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

Aku dan adik kelasku.

Not Just A Friendship, We Are Big Family

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

Rizki Rahmadania Putri. The Reason is You 36 CHAPTERS/BLOG VERSION. Karena hati selalu punya alasan..

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

pagi hari. yang cerah.. dua pria remaja berangkat ke sekolah berjalan menyusuri trotoar. Dua sahabat yang mempunyai karakter dan kebiasaan yang

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru

Draft Novel. Warna Roti Ryasa. By: Prieska Oliviera

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

: Benar-benar menyebalkan! Kenapa sih mereka? Selalu saja ngerjain orang, emangnya aku salah apa sih! Kenapa hidupku begitu suram seperti ini.

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Topik : school adjustment remaja ADHD yang bersekolah di sekolah umum. hubungan interpersonal yang positif pada remaja ADHD di sekolah umum

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

Kukatakan kepadamu, seseorang yang

DAFTAR LAMPIRAN. : Chandra Halim. 1. Darimana anda mengetahui event Kompas Karier Fair ini? akhirnya aku cari tau tentang KKF ini.

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

Prolog Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat

Gara-Gara Facebook. *Status Fani yang mempertemukan*

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

AKHIR PENANTIAN. Naswa harus merelakan hobi yang sangat dia sukai karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan bulan lalu.

Kenikmatan Pagi. Si toto adalah panggilan gue ke jamban buatan pabrik lokal yang di desain khusus untuk kenyamanan fisik dan batin manusia.

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Emira Dian Mayasari. G g ck ree, k P ng K m ng

INVESTOR MINDSET FOR LIVING!..

Aku ada dengan dirinya kali ini bukan karena keinginanku. Bukan karena cinta. Bukan karena kenal. Namun ini kebetulan. Diriku berdiri di depan sini.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

Sepeda Untuk Shania. Pelajaran dimulai, Shania masih sesekali menoleh kebelakang dan senyum padaku. Dan Ochi pun juga meledek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

udah nanti tau-tau an Pa Neo lewat loh. Emang lu ga malu

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PERHATIAN: Anda TIDAK MEMILIKI hak untuk menjual materi ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

KARINA. Papa dan Mama karina sedang makan bersama diruang makan kemudian mama karina memanggil Mbok Minah.

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek

Wah, nggak nyangka deh ternyata kalian semua pada suka dengan dandanan ku. Kalo mau nanti aku ajarin ya.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Arif Rahman

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

TILL DEATH DO US PART

NASKAH FILM DESA YANG SEJUK TUGAS FILM KARTUN

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

Transkripsi:

Jempol yang Gatal Oleh: Jehan Amelia (@Jehanamelia) "Erin, kan udah ibu bilang, kalau hujan jemurannya di angkat!" teriak Ibuku dari pintu belakang rumah. Aku mendelik ke arah pintu kamarku, astaga gumamku dalam hati. Aku membuka pintu kamarku dan menghampiri ibu yang tengah sibuk memasukkan jemuran ke dalam rumah, terlihat pakaian seluruh anggota keluarga termasuk aku basah kuyup karena terguyur hujan. "Aduh, maaf, Bu. Erin lupa" kataku sambil membantu ibu memasukkan jemuran yang lain ke dalam rumah. "Letakkan dulu handphone-mu!" Aku langsung menuruti perintah ibuku dan segera memasukkan handphone ke dalam saku celana, "jadi dari ibu pergi sampai ibu pulang begini kamu masih sibuk dengan handphone-mu?" "Maaf, Bu" hanya itu yang bisa kukatakan, karena aku yakin sepandai apapun aku beralasan, ibu akan tetap marah padaku karena pakaian yang mestinya sudah kering malah masih basah. "Yasudahlah, letakkan disini aja, mungkin aja nanti kering". Aku kembali ke kamarku dan kembali melakukan aktifitas yang membuatku mengabaikan perintah ibu, yakni Twitter-an. Ara, teman sebangkuku mengirim banyak link koleksi aksesoris untuk handphone yang dijual oleh ibunya di sebuah website toko online, kebetulan aku sangat suka Hello Kitty, jadi aku sangat penasaran untuk itu. Besok aku berniat untuk berkunjung ke toko ibunya Ara tersebut, mungkin saja ada barang yang bisa kubeli disana. ***

Gara-gara kecerobohanku kemarin, pakaian yang mestinya dipakai hari ini ternyata masih basah, akhirnya aku terpaksa memakai pakaian tanpa saku, bagaimana jika jempol ini terasa gatal untuk memeriksa akun-akun ku? Waktu menunjukkan pukul 10:13 kami bertemu di halte bus dan harus menggunakan angkutan umum metromini untuk bisa ke toko ibunya Ara. "Ra, silikon atau sarung handphone-nya nggak ada yang buat handphone gue ya?" kataku sambil menunjukkan handphone-ku. Tapi Ara malah tertawa sendirian dan terus tertuju pada layar handphone-nya tanpa mempedulikan apa yang kukatakan. "Ha? kenapa?" kata Ara sambil menoleh ke arahku sedikit lalu meneruskan ketikannya. "Gini nih kalo orang udah ketemu handphone, berasa di dunia cuma ada dia sama handphone, yang lain di masa-bodohin, huh, ngapain sih emangnya?" aku mendekat dan mencoba melihat ke arah layar handphone yang sedang dipegang Ara, penasaran dengan apa yang dilakukannya. "Ih kepo banget sih" kata Ara menarik handphone-nya ke sisi tubuhnya yang lain, "hmm, biasanya ada buat handphone qwerty, Rin. Lagian sih jaman sekarang tuh jamannya ngetik pake dua jempol, masih jaman ya pake satu jempol aja? jempol sekarang tuh pinter!" "Ih, jangan begitu dong, ibu gue bilang kalo gue mau handphone baru, gue mesti beli sendiri, lagian gue orangnya ceroboh, baru bentar aja udah rusak. Lagian yang penting kan handphone gue masih bisa SMS-an dan telepon-an, ya paling banter internetan lah" jawabku membela. "Kalo lu pake Blackberry, lu bisa liat sendiri aksesorisnya di grup Blackberry Messenger, jadi gue gak usah kirimin link ke Twitter lu" Ara menjelaskan. "Tapi baterai nya cepet abis kan? Mending handphone gue juga tahan lama, handphone canggih butuh pulsa banyak, Ra, nggak deh" padahal dalam hati aku ingin. Tiba-tiba sebuah metromini menghampiri kami berdua, kami segera menaikinya dan menuju ke arah Blok M.

"Rin, kalo aja lu ngerti gadget-gadget masa kini, lu bisa kali ngedeketin Zidane" tibatiba Ara menyebut namanya, aku diam saja, Ara tau aku menyukai Zidane sejak lama, tapi aku diam saja, "dia geek gadget gitu kan, Rin?" "Yaa gitu" aku jadi salah tingkah. Aku mengerti maksud Ara tentang geek, Ara pernah memberitahuku, kata Ara, geek itu seseorang yang memiliki ketertarikan dengan sesuatu yang mendalam, seperti Zidane contohnya, pengetahuannya luas sekali tentang gadget, bahkan ia mengoleksinya! "Oiya, semalem Zidane minta nomor lu sama gue loh... Katanya dia mau SMS lu" "Ha? Serius?" "Iya beneraaan! Coba cek, mungkin aja dia SMS nya sekarang" kata Ara, aku diam saja. Tapi ketika Ara sibuk dengan handphone-nya lagi, aku langsung mengambil handphone yang kutaruh dalam tas-ku karena tak ada saku pada pakaianku dan memeriksa apa ada SMS darinya, tapi sayang, hanya tertera wallpaper Boo dalam film Monster Inc tanpa icon 'new message'. Ara diam. Aku juga diam. Sama-sama sibuk memperhatikan jalan. Tiba-tiba aku kepikiran Zidane karena perkataan Ara tadi. Benar kata Ara, andai aku mengerti gadget seperti Zidane mungkin banyak yang bisa aku ceritakan. Jika aku memberanikan diri membahas sesuatu yang memang disukai seorang geek dengan pengetahuan yang minim ini, habislah aku. Entah berapa lama aku dan Ara berada didalam metromini ini akhirnya kami sampai di sebuah toko kecil milik ibunya Ara. Aku melihat berbagai macam aksesoris dijual disini mulai dari peralatan handphone sampai baju-baju juga ada. Tiba-tiba seorang wanita memperhatikanku, penampilannya sangat trendi dengan dibalut sebuah baju berbahan paris yang biasa dipakai ibu-ibu repot, menurutku. Lalu ia menghampiriku, jangan-jangan itu ibunya Ara. "Ini Erin ya? Ara semalem cerita nih kamu mau dateng ke toko tante" sapa nya. Benar saja dugaanku. "Ah iya tante" kataku mencium tangannya tanda hormat.

"Udah di like belum page toko tante di facebook? Toko tante juga ada twitternya loh, follow ya, blog nya juga ada, kamu pilih-pilih aja disana nanti uangnya di transfer aja. kata ibunya Ara mempromosikan tokonya. Eh, iya tante, udah aku like kok facebook-nya, follow twitter-nya juga udah kok. Tapi aku nggak punya blog tante, aku nggak ngerti caranya gimana Yah si eneng, masa kalah sama tante, tapi nggak apa-apa blog toko tante bisa diliat siapa aja kok. Oiya, kamu pake Blackberry atau Android? Bisa di invite Blackberry Messenger atau catfiz nya?" "Aku gak pake Blackberry tante, apalagi Android kataku malu-malu. Yang bener? setau tante anak seumuran kamu pada pake handphone-handphone canggih, tuh si Ara sampe minta beliin papanya tuh gara-gara temennya pada nanyain pin melulu, tante juga jadi latahan deh mamanya Ara terus bercerita, aku jadi heran, sebenarnya yang anak muda itu siapa? Tiba-tiba datanglah beberapa pelanggan menyapa ibunya Ara, ia pun menghampiri mereka dan aku merasa lega karena terbebas dengan percakapan dengannya yang tidak kumengerti. Perkembangan teknologi memang sudah sangat canggih pada masa kini, yang tadinya hanya bisa berkomunikasi dengan telepon rumah sekarang semakin berkembang pesat dengan adanya handphone, belum lagi internet sudah bisa digunakan pada handphone, semakin mendekatkan sekitar saja. Tapi sering juga aku melihat orang-orang berkumpul dalam satu meja yang sama, tapi mereka sibuk dengan handphone atau laptop mereka masing-masing. Menjauhkan yang dekat. Dari toko itu, aku membeli sebuah sarung handphone. Walaupun tidak seperti yang kuharapkan karena handphone seperti ini tidak tersedia. Setidaknya, aku bisa menaruh handphone-ku disana karena aku sangat ceroboh. Setelah puas membeli, aku segera pulang. Kali ini aku pulang sendiri. Ara bilang aku hanya harus naik metromini ke arah permata hijau, kuturuti perintahnya. Di perjalanan cuaca sangat terik dan macet, aku malas melihat keluar jendela karena di sekeliling metromini hanya ada mobil dan motor memadati jalan, di dalam metromini pun

orang berdesak-desakan, beruntung aku bisa duduk di pojok dekat jendela walaupun percuma, udara yang masuk sangat panas karena polusi. Aku mengeluarkan handphone-ku dari dalam tasku, lagi-lagi kuperiksa layar handphone-ku, mungkin saja ada SMS dari Zidane seperti apa yang dikatakan Ara tadi, setelah kuperiksa ada satu pesan masuk, dari... Ibuku. From: Ibu :) [+6281000239876] "Erin, pulang jam berapa? kamu naik metromini, hati2 ya nak". Aku agak kecewa, eh, seharusnya aku tidak boleh begitu. Tapi, aku kan mengharapkan SMS dari Zidane. Aku mulai membuka akun-akunku, barang kali ada notifikasi atau mention atau apapun yang masuk yang perlu dibalas, tak perlu pun pasti kubalas. Sambil menunggu SMS dari Zidane, fikirku. Setelah aku selesai membalas semua notifikasi atau mention pada akun-akun yang kupunya, aku beralih ke website-website yang berisi banyak pengetahuan atau cerita yang seru, entah itu cerita seram atau cerita tentang remaja. Tapi hanya beberapa web yang sudah menambahkan posting-an baru, aku jadi malas membacanya, akhirnya kumasukkan kembali handphone-ku itu kedalam tas. Aku beralih memperhatikan jalan, kumasukkan handphone kedalam tas. Beberapa pengamen banyak yang masuk, ada yang benar-benar meminta uang, ada juga yang hanya sekedar menghibur para penumpang. Sudah beberapa kali orang duduk disampingku, tapi aku belum juga turun dari metromini ini. Akhirnya aku sampai di sebuah halte yang kunaiki saat bersama Ara tadi dan segera turun disana. Sambil menunggu angkutan umum lain yang menuju arah rumahku, aku mengeluarkan handphone-ku lagi. Tapi, tidak ada. Aku berusaha mencarinya di sudut-sudut tasku, tapi tidak kutemukan. Aku hampir menangis, bagaimana ini. Bagaimana kalau ibu tau? Dimana handphone-ku? Tertinggalkah didalam metromini itu? Atau ada seseorang yang merogoh tasku untuk mencurinya? Berbagai pertanyaan dan prasangka ada difikiranku. Kacau.

Aku diam di halte itu. Mungkin handphone-ku berada dibangku metromini itu, atau mungkin handphone-ku telah beralih ke tangan lain. Sedikit rasa sesal karena mengabaikan pesan ibuku, "kamu naik metromini? hati2 nak" kata-kata ibu terngiang-ngiang. Cerobohnya aku. --selesai--