BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan alokasi dana ke dalam berbagai bentuk kesempatan. investasi, memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. perbankan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Indikator perbankan nasional

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

yang kekurangan dana dalam bentuk pembiayaan bagi investasi sektor riil. merealokasi sumber keuangan secara efisien dan mendorong penurunan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

ANALISIS KINERJA PERBANKAN. /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

I. PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi masih. belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan dalam bidang ekonomi. Undang-Undang Tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. menandai awal terjadinya krisis ekonomi dan moneter di Indonesia. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus Krisis

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 1. Pendahuluan. negara. Bank berfungsi menghimpun dana (to receive deposit) dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. melalui Bank Indonesia (BI) pada 1 Juni 1983.Deregulasi di bidang perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Analisis rasio keuangan PT. Bank Mandiri Tbk, di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang. Kebijakan alokasi dana ke dalam berbagai bentuk kesempatan investasi, memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk rentabilitas suatu Bank. Dengan demikian Bank harus mampu menempatkan dananya (sisi pasiva) pada kesempatan investasi (sisi aktiva) secara efisien, untuk dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimal guna dicapainya tingkat rentabilitas yang tinggi. Tujuan akhir yang dicapai oleh pihak manajemen Bank adalah untuk dapat memberikan Earning Per Share (EPS) yang besar kepada para pemegang saham. Dengan dicapainya tingkat EPS yang tinggi dibanding dengan Bank lain, maka kredibilitas manajemen Bank tersebut dimata masyarakat menjadi meningkat, sehingga para pemegang saham dapat memberikan kepercayaan yang semakin tinggi kepada manejemen untuk mengelola Bank tersebut. Namun sebaliknya, apabila pihak manajemen Bank tidak mampu menghasilkan tingkat rentabilitas yang baik, maka masyarakat atau Pemegang Saham menjadi kurang percaya kepada Bank tersebut. Untuk dapat memperoleh tingkat EPS yang tinggi, manajemen Bank dihadapkan kepada 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor eksternal bersifat uncontrollable seperti kondisi atau iklim usaha secara umum, kondisi ekonomi, sosial dan politik, tingkat keamanan, dan kebijakan pemerintah. Perubahan faktor 1

eksternal tersebut mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan cepat terhadap kondisi internal Bank. Agar dapat bertahan menghadapi gelombang perubahan eksternal, bank harus memiliki kondisi internal yang tangguh. Faktor-faktor internal suatu Bank antara lain Manajamen Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, Manajemen Aktiva dan Liabilities. Sesuai dengan pasal 6 UU No. 7 tahun 1992 yang kemudian diubah dengan UU No. 10 tahun 1998, usaha-usaha yang dapat dilakukan Bank meliputi antara lain : (a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, (b) Memberikan kredit, (c) Menempatkan dana kepada bank lain, dan (d) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. Oleh karena fungsinya sebagai lembaga intermediasi yaitu dari pihak yang memiliki surplus dana kepada pihak yang minus dana, maka pasiva yang dimiliki bank sebagian besar berasal dari dana masyarakat. Dengan ketentuan Capital Adequacy Ratio (CAR) 8 % berarti sebesar 92 % dari modal merupakan modal/ dana yang dihimpun dari masyarakat yang harus disalurkan atau ditempatkan pada berbagai bentuk investasi untuk membentuk portofolio yang efisien. Harapan dari suatu Bank adalah dapat memberikan keuntungan yang maksimal dengan risiko tertentu atau risiko minimal dengan tingkat keuntungan tertentu. 2

Yang dimaksud dengan portofolio itu sendiri adalah sekumpulan aktiva, baik aktiva nyata (real assets) maupun aktiva keuangan (finacial assest), (Awat, 1998). Portofolio yang efisien adalah sekumpulan investasi/ aktiva yang dapat memberikan keuntungan tertentu dengan risiko minimum atau dengan resiko tertentu dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimum (Husnan 1992). Manager Keuangan harus dapat memilih kombinasi risiko dan return yang dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dan nilai perusahaan. Penempatan dana oleh suatu Bank dapat tercermin di neraca bank sisi aktiva, yang dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu (a) aktiva tidak produktif (non-earning assets), (b) aktiva produktif (earning assets). Termasuk dalam kelompok atau jenis aktiva tidak produktif adalah (1) Giro pada Bank Indonesia dan Persedian uang tunai yang bertujuan untuk menjaga likwiditas bank sehingga kepwajiban kepada nasabah dapat dipenuhi, (2) Tanah dan Gedung bertujuan untuk menunjang kelancaran usaha operasional. Sedangkan aktiva produktif adalah aktiva yang diharapkan sebagai sumber pendapatan bank, misalnya (1) penempatan dan di Bank lain, (2) penanaman dalam bentuk surat-surat berharga, dan (3) pemberian pinjaman kepada pihak lain (kredit). Untuk mencapai keuntungan yang maksimal, Bank dalam melakukan investasi/ penempatan dananya menghadapi kendala dan risiko. Risiko suatu investasi adalah sebagai probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan atau kemungkinan return yang diterima menyimpang dari yang diharapkan. (Riyanto. 1995). 3

Kendala dan risiko bagi suatu Bank semakin sangat dirasakan sejak dikeluarkannya Paket Deregulasi di sektor perbankan yang dimulai dengan Paket 1 Juni 1983 yang dikenal dengan PAKJUN. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mobilisasi dana dari masayarakat dengan cara memberikan kebebasan bank-bank dalam menentukan suku bunga, baik dalam rangka pemupukan dana maupun penyaluran kredit. Tingkat persaingan di sektor perbankan semakin ketat setelah Pemerintah pada tahun 1988 mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan Pakto 88. Dalam kebijakan tersebut, bank-bank diberikan kebebasan untuk membuka kantor cabang di seluruh Indonesia, serta kemudahan mendirikan bank-bank baru. Dampak yang timbul dengan adanya Pakto 88, adalah jumlah bank dan kantor cabang menjadi meningkat dan masing-masing bank bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar baik penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Dalam menghimpun dana, beberapa strategi dipergunakan oleh bank seperti menaikkan suku bunga simpanan, pemberian hadiah-hadiah, dsb. Dalam kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat, strategi menaikkan suku bunga simpanan akan mengakibatkan biaya modal (cost of fund) semakin mahal. Agar dana yang dihimpun dengan biaya mahal dapat menghasilkan keuntungan maka harus dikelola secara cermat, dan harus dialokasikan kepada aktiva-aktiva produktif yang efsien untuk menghasilkan keuntungan yang maskimal. Terkait dengan hal tersebut Markowitzt menyarankan kepada para investor untuk berusaha membuat suatu kombinasi portofolio yang efisien dalam investasi mereka. 4

Untuk dapat mengalokasikan dana ke dalam bentuk aktiva yang efisien, seorang manager keuangan harus mengetahui terlebih dahulu tingkat keuntungan (expected return) yang diharapkan dan risiko (risk) yang akan terjadi pada setiap kesempatan investasi. Dengan diketahuinya tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko, maka akan dapat dilakukan diversifikasi investasi dengan membentuk suatu portofolio yang efisien, sehingga dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimal. Earning assets yang telah dicapai oleh bank-bank hasil rekapitulasi selama tahun 2002. (Tabel 1). Tabel 1. Komposisi Earning Assets dari 10 bank terbesar di Indonesia tahun 2002 (%). Nama Bankl Obligasi Kredit Penem patan SBI Lainlain PT. Bank Mandiri 63,0 27,0 2,0 0,0 8,0 PT. Bank Negara Ind. 46,0 23,0 8,0 2,0 12,0 PT. Bank Central Asia 48,0 21,0 6,0 21,0 4,0 PT. Bank Rakyat Ind. 35,0 49,0 3,0 6,0 7,0 Bank Danamon 37,0 43,0 2,0 9,0 10,0 Bank Int l Indonesia 72,0 17,0 5,0 0,0 5,0 Bank Permata 46,0 35,0 2,0 0,0 16,0 Bank Tabungan Negara 56,0 40,0 3,0 0,0 1,0 Citibank 0,0 47,0 31,0 6,0 15,0 Bank Niaga 27,0 56,0 10,0 0,0 8,0 Rata-rata (10 bank) 50,0 32,0 5,0 5,0 8,0 Sumber : Bank Finacial Highlights PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Pada Tabel 1 nampak rata-rata proporsi (komposisi) aktiva produktif nya didominasi oleh Obligasi Pemerintah (50 %), kemudian diikuti oleh kredit (32 %), penempatan dan SBI masing-masing 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi intermediasi belum sepenuhnya berjalan dengan baik. 5

Dilihat dari rasio rentabilitas yang telah dicapai PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. selama tahun 2002 secara keseluruhan cukup baik net interest margin (NIM) sebesar 3.0 %, return on assets (ROA) sebesar 2.3 %, dan return on equity (ROE) sebesar 31,3 %. Namun apabila dibandingkan dengan bank-bank lain, Citibank dan BCA lebih unggul, hal ini tercermin dari lebih tingginya rasio rentabilitas yang dicapai oleh bankbank tersebut. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas dari masing-masing bank papan atas tahun 2002 (Tabel 2). Tabel 2. Return On Assets, Return On Equity dan Net Interest Margin dari 10 bank terbesar hasil rekapitulasi di Indonesia (%) Nama Bankl NIM ROA ROE PT. Bank Mandiri 3.0 2.3 31.3 PT. Bank Negara Indonesia 3.4 2.0 41.9 PT. Bank Central Asia 5.8 3.2 33.5 PT. Bank Rakyat Indonesia 8.1 1.8 38.8 Bank Danamon 4.2 2.0 22.3 Bank Int l Indonesia -0.2 0.4-22.2 Bank Permata 2.4-4.8-153.5 Bank Tabungan Negara 2.4 1.1 31.3 Citibank 6.3 5.4 40.2 Bank Niaga 2.1 0.6 12.2 Rata-rata (10 bank) 3.9 1,17 25.1 Sumber : Bank Finacial Highlights PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sebagai salah satu langkah penting dalam rangka restrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan Indonesia, pada tanggal 31 Juli 1999 telah dilaksanakan Legal Merger empat bank yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Ekspor Impor ke dalam PT. Bank Mandiri. Melalui penggabungan tersebut, saat ini PT. Bank Mandiri (Persero) menjadi bank terbesar di Indonesia dengan 6

pangsa pasar lebih kurang 30 % sehingga diharapkan dapat menjadi tonggak perbankan Indonesia. Rendahnya tingkat ROE dan ROA PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dibandingkan dengan bank-bank pesaing (BCA dan Citi Bank), menunjukkan bahwa portofolio dari earning assests yang dimilikinya kurang efisien. Seiring dengan langkah initial public offering (IPO) yang telah dilaksanakan pada semester I tahun 2003 yang lalu, maka pihak manajemen dituntut untuk dapat mempertahankan nilai saham agar tetap menarik bagi para investor baik lokal maupun internasional. Untuk itu maka para pengelola PT. Bank Mandiri (Persero) harus berupaya agar EPS relatif tinggi, sehingga investor tetap berminat untuk membelinya. Oleh karena itu pihak Manajemen PT. Bank Mandiri (persero) harus dapat mengelola earning assests yang lebih efisien sehingga ROE dan ROA yang diperoleh menjadi maksimal. Untuk meningkatkan ROE dan ROA, PT. Bank Mandiri dapat menempuh beberapa alternatif, antara lain : a) Melakukan efisiensi dengan tujuan untuk menekan biaya overhead. b) Meningkatkan fee-based income dengan tujuan untuk menutupi kerugian pada net-interest margin. c) Menjual Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (RI) ke pasar dengan harapan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dapat memperoleh dana untuk ditempatkan pada aktiva produktif yang menghasilkan return yang tinggi. 7

d) Mengoptimalkan penempatan alokasi dana ke dalam aktiva earning assets, selain Obligasi Pemerintah dan penyertaan ke dalam komposisi tertentu sehingga dapat menghasilkan return yang optimal. Mengoptimalkan alokasi dana ke dalam portofolio earning assets, merupakan pilihan yang lebih realistis untuk dilakukan, dengan alasan sebagai berikut : a) Meningkatkan fee-based income diperlukan prasaran dan sarana, seperti teknologi informasi, waktu yang lama yakni sejak pemilihan software sampai dengan implementasi. Disisi lain potensial loss dari Obligasi Pemerintah harus segera ditutup. b) Menjual Obligasi, sangat tergantung dengan kondisi keuangan Negara dalam hal ini APBN, sehingga saat ini belum memungkinkan untuk dilakukan. 1. 2. Rumusan Masalah. Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam tesis ini meliputi sebagai berikut : a. Apakah portofolio earning assets PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk merupakan bentuk portofolio yang efisien? b. Bagaimanakah bentuk portofolio earning assets yang efisien dan pengaruhnya terhadap rate of return dan tingkat risiko PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.? 8

c. Pemilihan portofolio earning assets yang bagaimana agar supaya tingkat keuntungan maksimum dengan tingkat risiko minimum? 1. 3. Tujuan dan Kegunaan penelitian. 1.3.1. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui tingkat efisiensi pengalokasian dana kedalam portofolio earning assets. (yang meliputi; Penempatan pada bank lain, Surat Berharga, dan Kredit yang diberikan). b. Menganalisis pengaruh proporsi (diversifikasi) portofolio earning assets terhadap pembentukan rate of return dan risiko PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. c. Memberikan alternatif bentuk pemilihan portofolio earning assets yang efisien bagi manajemen PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dalam membuat kebijakan-kebijakan alokasi dana dalam rangka meningkatkan pendapatan (return) dengan tingkat risiko yang minimal. 1.3.2. Kegunaan penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan kepada pihak manajemen PT. Bank Mandiri (Persero) terutama yang terkait dengan pengelolaan aktiva produktif, agar supaya kebijakan dan keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat serta memberikan arah terbentuknya portofolio aktiva produktif 9

yang efisien dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan. 10

UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB 11