UJI AKTIVITAS ANTIOKIDAN EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH DENGAN VARIASI JENIS PELARUT

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

LATAR BELAKANG. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji ( Psidium guava

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... iv ABSTRACT... KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. xiii DAFTAR LAMPIRAN..

S2-Kimia Institut Pertanian Bogor ANTIOKSIDAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

UJI AKTIVITAS DAYA ANTIOKSIDAN BUAH RAMBUTAN RAPIAH DENGAN METODE DPPH

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

PENENTUAN KADAR TOTAL FENOLIK, FLAVONOID, DAN KAROTENOID EKSTRAK METANOL KLIKA ANAK DARA. (Croton oblongus Burm.f.).

Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BIJI EDAMAME (Glycin max (L) Merril) DENGAN METODE DPPH

3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat Metode Penelitian

KANDUNGAN FITOKIMIA dan UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L) VARIETAS BINJAI DAN LEBAK BULUS

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) BERDASARKAN TEMPAT TUMBUH DENGAN METODE PEREDAMAN DPPH

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI AMPAS HASIL PENGOLAHAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul bermuatan yang

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

*Alamat korespondensi, Tel: , Fax: ABSTRAK

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

Rahmani Prastiwati, Wranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH TALOK (Muntingia calabura L.) DENGAN METODE DPPH DAN RANCIMAT

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki

FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

AKTIVITAS EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PIDADA MERAH (SONNERATIA CASEOLARIS L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords :2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl, Spectrophotometer UV-Vis, Antioxidants, Dragon Fruits.

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

BAB III. Metode Penelitian. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC50 serta nilai SPF

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksana dan Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Dengan MetodePeredaman Radikal Bebas DPPH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB I. Pendahuluan. Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ETIL ASETAT DAN EKSTRAK METANOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Cucurbita moschata Duch Poir) yang diperoleh dari Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

UJI AKTIVITAS EKTRAK DAUN PALADO (Agave angustifolia) SEBAGAI ANTIOKSIDAN. Antioxidant Activity Test of Palado Leaves (Angave agustifolia) Extract

INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK. ETANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KAWIS (Feronia. limonia (L.) Swingle) PADA UMUR DAUN BERBEDA

ANALISA ANTOSIANIN PADA BUAH STROBERI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SINAR TAMPAK

ABSTRACT. Keywords : Kersen, Flavonol, Antioxidant

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA SEDIAAN MASKER PEEL-OFF. EKSTRAK DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam.) TUGAS AKHIR

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN C DALAM CABAI MERAH (Capsicum annuum. L) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI EKSTRAK ETANOL HERBA RANTI (Solanum nigrum Linn) DAN ISOLASI SENYAWA DARI FRAKSI AKTIF

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI DARI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH BUNI (Antidesma bunius L.) DI DAERAH JEMBER)

DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUNGA TURI MERAH (SESBANIA GRANDIFLORA) SECARA IN VITRO

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

KANDUNGAN TOTAL FENOLIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI FRAKSI PELARUT SAGU BARUK (Arenga microcharpa)

Ros Sumarny, Ratna Djamil, Afrilia Indira S. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA rosaries15@yahoo.com ABSTRAK

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN LEMPUYANG EMPRIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

Transkripsi:

UJI AKTIVITAS ANTIOKIDAN EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH DENGAN VARIASI JENIS PELARUT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PROPOLIS EXTRACT TO DPPH FREE RADICAL WITH SOLVENT TYPE VARIATION Andi Dian Permana, Latifah Rahman, Marianti A. Manggau Fakultas Farmasi Unversitas Hasanuddin Alamat Korespondensi : Andi Dian Permana Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar HP : 08991848922 Email : andi.dian.89@gmail.com

Abstrak Propolis merupakan salah satu bahan alam yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi karena kandungan flavonoid yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap kandungan senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan dari ekstrak propolis. Tahapan penelitian adalah mengekstraksi raw propolis dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, etanol 96%, dan air, kemudian pengukuran total flavonoid dan pengujian aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan flavonoid yang diperoleh sebesar 5,01% dengan pelarut etanol 70%, 3,14% dengan pelarut etanol 96%, dan 1,04 dengan pelarut air. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak propolis menunjukkan nilai IC 50 sebesar 78, 453 µg/ml untuk pelarut etanol 70%, 112,227 µg/ml untuk pelarut etanol 96%, dan 162,74 µg/ml untuk pelarut air. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% propolis memiliki kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan yang terbesar. Kata kunci : Ekstrak Propolis, Total Flavonoid, Uji Aktivitas Antioksidan Abstract Propolis is one of natural compounds that has been known to have high antioxidant activity in relation to its high flavonoid compound. This research aimed to understand the influence of solvent type to flavonoid compound and antioxidant activity of propolis extract. Research step started with extracting of raw propolis with maceration using ethanol 70%, ethanol 96% and water, then measuring the total flavonoid compound and antioxidant activity to DPPH free radical. The result shown that total flavonoid compound is 5,01% with solvent ethanol 70%, 3,14% with solvent ethanol 96% and 1,04% with solvent water. The measurement of antioxidant activity shown IC 50 equal to 78,453 µg/ml with solvent ethanol 70%, 112,227 µg/ml with solvent ethanol 96%, and 162,74 µg/ml with solvent water. This conclude that propolis ethanol 70% extract has the highest flavonoid compound and highest antioxidant activity. Keyword : Propolis extract, total flavonoid compound, antioxidant activity test

PENDAHULUAN Penuaan dini adalah proses penuaan kulit yang lebih cepat dari seharusnya. Hal ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Sinar matahari merupakan salah satu faktor eksternal penyebab penuaan dini. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim ini selanjutnya memecahkan kolagen serta jaringan penghubung di bawah kulit dermis (Austad, 2009). Antioksidan memiliki peranan penting dalam mengatasi proses penuaan kulit. Antioksidan berfungsi membatasi kerusakan akibat radikal bebas dengan cara menghambat dan melindungi dari oksigen reaktif yang diproduksi oleh radikal-radikal bebas, sehingga dapat mengurangi peradangan akibat sinar UV. Sumber-sumber antioksidan dapat berupa antioksidan sintetik maupun antioksidan alami. Tetapi saat ini penggunaan antioksidan sintetik mulai dibatasi karena ternyata dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa antioksidan sintetik seperti BHT (Butylated Hydroxy Toluena) ternyata dapat meracuni binatang percobaan dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu industri makanan dan obatobatan beralih mengembangkan antioksidan alami dan mencari sumber-sumber antioksidan alami baru (Takashi dan Takayuni, 1997). Ada banyak bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan alami, misalnya rempah-rempah, teh, coklat, dedaunan, biji-biji serelia, sayursayuran, enzim dan protein. Kebanyakan sumber antioksidan alami adalah tumbuhan dan umumnya merupakan senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tumbuhan (Sarastani, dkk., 2002). Senyawa fenolik atau polifenolik antara lain dapat berupa golongan flavonoid. Kemampuan flavonoid sebagai antioksidan telah banyak diteliti belakangan tahun ini, dimana flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas (Giorgio, 2000). Propolis merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Propolis mempunyai aktivitas antioksidan yang paling kuat dalam melawan oksidan dan radikal bebas (radikal H 2 O 2, O - 2, OH ) dibandingkan dengan hasil produk lebah lainnya (Mihai, 2011). Kandungan flavonoid di dalamnya dapat meredam efek buruk radikal bebas (Yang, 2011). Bendich (1992) menjelaskan bahwa kemampuan propolis sebagai antioksidan dapat menangkap radikal hidroksi dan superoksida kemudian menetralkan radikal bebas sehingga

melindungi sel dan mempertahankan keutuhan struktur sel dan jaringan serta dapat melindungi membran lipid terhadap reaksi yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat aktivitas antioksidan dari senyawa flavonoid dari ekstrak propolis dengan menggunakan berbagai macam pelarut polar dan mengetahui kadar total flavonoid yang terkandung dalam ekstrak tersebut. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan Laboratorium Biofarmaka Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin. Jenis penelitian adalah experimental laboratories. Metodologi Penelitian Sampel propolis diperoleh dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Ekstrak propolis diperoleh dengan mengekstraksi sampel propolis dengan berbagai macam pelarut polar seperti air, etanol 70%, dan etanol 96% selama 6 hari.. Ekstrak yang diperoleh diuji kadar flavonoid dengan menggunakan kuersetin sebagai standar dengan penambahan pereaksi AlCl 3 10% dan Natrium Asetat 1 M, dimana volume akhir dicukupkan dengan larutan Phosfat Buffer Saline ph 7,4. Larutan diukur kadar total flavonoid dengan menggunakan alat spektrofometer UV- Vis pada panjang gelombang 422,5 nm. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan radikal bebas DPPH. Dipipet masing- masing larutan uji sebanyak 500 µl, 1000 µl, 1250 µl, 1500 µl dari larutan stok yang telah dibuat ke dalam labu tentukur, lalu masing-masing ditambah 900 µl DPPH 0,4 mm dan dicukupkan volumenya dengan etanol absolut hingga 5 ml. Campuran tersebut diinkubasi pada suhu 37ºC ± 5ºC selama 30 menit kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer. Sebagai blanko, larutan DPPH 0,4 mm dipipet sebanyak 900 µl kedalam labu tentukur, kemudian ditambahkan etanol absolut hingga 5 ml dan diinkubasi pada suhu 37ºC ± 5ºC selama 30 menit. Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan persentase pengikatan radikal bebas dengan rumus :

HASIL Hasil pengukuran total flavonoid terhadap ekstrak propolis diperoleh % flavonoid sebesar 5,01% dengan pelarut etanol 70%, 3,14% dengan pelarut etanol 96%, dan 1,04 dengan pelarut air (Tabel 1). Uji aktivitas antioksidan ekstrak propolis dapat dilihat pada (Tabel 2-4), dimana menunjukkan aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH dengan IC 50 sebesar 78, 453 µg/ml untuk pelarut etanol 70%, 112,227 µg/ml untuk pelarut etanol 96%, dan 162,74 µg/ml untuk pelarut air. PEMBAHASAN Penelitian ini menemukan bahwa ekstrak etanol propolis dapat menghambat menghambat radikal bebas DPPH dengan aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Hal ini berhubungan karena adanya kandungan senyawa flavonoid dalam ekstrak propolis. Dalam penelitian ini zat aktif yang terkandung dalam propolis ditarik dengan cara ekstraksi maserasi dengan beberapa pelarut polar. Hal ini dilakukan karena sifat flavonoid yang bersifat polar sehingga pelarut yang digunakan juga bersifat polar. Pelarut yang digunakan adalah etanol 70%, etanol 96%, dan air. Ekstrak propolis yang dihasilkan memiliki karakteristik warna coklat dan memiliki bau yang khas. Pelarut yang digunakan akan mempengaruhi kadar kandungan zat aktif yang di dalam ekstrak. Hal ini dapat dilihat dari nilai total flavonoid yang diperoleh sebesar 5,01% dengan pelarut etanol 70%, 3,14% dengan pelarut etanol 96%, dan 1,04 dengan pelarut air. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa-senyawa flavonoid yang terkandung dalam propolis memiliki kelarutan yang lebih tinggi pada pelarut etanol 70%. Pengukuran kadar total flavonoid setara kuersetin menunjukkan bahwa ekstrak etanol propolis mengandung senyawa flavonoid, salah satunya adalah kuarsetin. Dalam pengujian ini adanya senyawa kuarsetin ditunjukkan oleh perubahan warna setelah ditambahkan pereaksi AlCl 3 10% dan Natrium Asetat 1 M dari tidak berwarna menjadi kuning. Pemeriksaan aktivitas antiradikal bebas DPPH secara spektrofotometri dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan larutan DPPH pada panjang gelombang 515,5 nm. Metode DPPH dipilih karena sederhana, mudah, cepat dan peka serta hanya memerlukan sedikit sampel. Aktivitas diukur dengan menghitung jumlah pengurangan intensitas warna ungu DPPH yang sebanding dengan pengurangan konsentrasi larutan DPPH. Peredaman tersebut dihasilkan oleh bereaksinya molekul Difenil Pikril Hidrazil dengan atom hidrogen yang dilepaskan satu molekul komponen sampel sehingga terbentuk senyawa Difenil Pikril Hidrazin dan menyebabkan terjadinya peluruhan warna DPPH dari ungu ke kuning. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa jenis pelarut yang digunakan akan mempengaruhi aktivitas antioksidan dari ekstrak propolis. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak propolis menunjukkan nilai IC 50 sebesar 78, 453 µg/ml untuk pelarut etanol 70%, 112,227 µg/ml untuk pelarut etanol 96%, dan 162,74 µg/ml untuk pelarut air. Hal ini menunjukkan bahwa senyawasenyawa antioksidan yang terkandung dalam propolis memiliki kelarutan yang tinggi dalam etanol 70%. KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa hasil ekstraksi dari propolis berupa ekstrak etanol 70% propolis memiliki kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan yang paling tinggi dalam menghambat radikal bebas DPPH. Melihat potensi tersebut, maka diharapkan ke depannya dapat diformulasi menjadi sebuah sediaan anti oksidan sehingga bermanfaat dalam mengatasi masalah penuaan dini pada kulit..

DAFTAR PUSTAKA Austad, S.N., 2009. Comparative Biology of Aging, Journal of Gerontology: Biological Sciences, 64A(2): 199-201. Mihai, Cristna., Marghitas, Liviu. 2011. Correlation between Polyphenolic Profile and Antioxidant Activity of Propolis from Transylvania. Scientific Papers: Animal Science and Biotechnologies, 2011, 44 (2). Yang, H., Dong, Y., Du, H. 2011. Antioxidant Compounds From Propolis Collected In Anhui, China. Molecules. 16: 3444-3455 Bendich, A. 1992. Physiological Role of Antioxidants in the Immune System. Human Nutrition Research, Hoffmann-LaRoche Inc., Nutley, NJ 07110 Sarastani, Dewi; Suwarna T. Soekarto; Tien R. Muchtadi; Dedi Fardiaz dan Anton Apriyanto., (2002), Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Biji Atung., Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol. XIII. No. 2. 149-156. Takashi. Miyake and Takayumi Shibamoto, (1997), Antioxidant Activities of Natural Compound Found in Plants. J. Agric. Food. Chem. 45. 1819-1822. Giorgi. P., (2000), Flavonoid an Antioxidant. Journal National Product. 63. 1035-1045.

Tabel 1. Kandungan Flavonoid Ekstrak Propolis Ekstrak Total Flavonoid (%) Etanol 70% 5,01 Etanol 96% 3,14 Air 1,04 Tabel 2. Aktivitas Antioksidan Ektrak Etanol 70% Propolis Konsentrasi (µg/ml) Absorban rata-rata % Penangkapan Radikal Bebas Log Konsentrasi (X) Nilai Probit (Y) 25 0,624 18,54 1,398 4,102 50 0,550 28,20 1,699 4,426 75 0,436 43,08 1,875 4,882 100 0,311 59,40 2 5,262 125 0,222 71,02 2,097 5,551 Blanko 0,766 IC 50 = 78,453 µg/ml

Tabel 3. Aktivitas Antioksidan Ektrak Etanol 96% Propolis % Log Nilai Konsentrasi Absorban Penangkapan Konsentrasi Probit (µg/ml) rata-rata Radikal Bebas (X) (Y) 50 0,644 15,927 1,699 4,006 75 0,555 27,546 1,875 4,406 100 0,454 40,731 2 4,765 125 0,345 54,961 2,097 5,129 150 0,246 67,885 2,176 4,467 Blanko 0,766 IC 50 = 112,227 µg/ml Tabel 3. Aktivitas Antioksidan Ektrak Air Propolis Konsentrasi (µg/ml) Absorban rata-rata % Penangkapan Radikal Bebas Log Konsentrasi (X) Nilai Probit (Y) 100 0,646 15,666 2 3,99 125 0,532 30,548 2,097 4,491 150 0,448 41,514 2,176 4,785 175 0,359 53,133 2,243 5,083 200 0,232 69,713 2,301 5,514 Blanko 0,766 IC 50 = 162,74 µg/ml

Gambar 1. Hasil ekstraksi propolis Ekstrak etanol