DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... iv ABSTRACT... KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. xiii DAFTAR LAMPIRAN..
|
|
- Hartono Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN.... i ii ABSTRAK iv ABSTRACT... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. v vi viii xii DAFTAR GAMBAR.. xiii DAFTAR LAMPIRAN.. xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian.. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Minyak dan Lemak Minyak Kelapa Pembuatan Minyak Kelapa Ketengikan (Rancidity) Ketengikan oleh oksidasi 11 viii
2 2.4.2 Ketengikan oleh hidrolisis dan enzim Bilangan Peroksida Kadar Asam Lemak Bebas atau FFA (Free Fatty Acid) Bilangan Asam Antioksidan Antioksidan primer Antioksidan sekunder Kapasitas Antioksidan Tanaman Jeruk Kintamani (Citrus aurantium L.) Klasifikasi jeruk kintamani Morfologi jeruk kintamani Kandungan kimia jeruk kintamani Ekstraksi Maserasi. 21 BAB III METODE PENELITIAN Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan penelitian Bahan kimia Alat penelitian Tempat Penelitian Metode Penelitian Preparasi kulit buah jeruk kintamani. 25 ix
3 3.3.2 Preparasi minyak kelapa Ekstraksi kulit buah jeruk kintamani Uji fitokimia ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani Uji aktivitas antioksidan dengan DPPH Penambahan ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani pada produk minyak kelapa Densitas Viskositas Kadar FFA dan bilangan asam Penambahan larutan KOH Penentuan kadar FFA (Free Fatty Acid) dan bilangan asam minyak kelapa Bilangan Peroksida Pembakuan larutan Na 2 S 3 O Penentuan bilangan peroksida minyak kelapa Analisis Data 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi dan Penyiapan Bahan Karakteristik Minyak Kelapa Baru Karakteristik Minyak Kelapa Setelah Dipanaskan Karakteristik Minyak Kelapa Setelah Disimpan Ekstraksi Kulit Buah Jeruk Kintamani Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani x
4 4.7 Uji Aktivitas Antioksidan Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani Ke Dalam Minyak Yang Sudah Tengik Viskositas Bilangan Peroksida Bilangan Asam Kadar FFA Mekanisme Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani Terhadap Ketengikan Minyak Kelapa.. 47 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA. 50 LAMPIRAN xi
5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Tabel 2.2 Standar Mutu Minyak Kelapa Murni Tabel 2.3 Nilai IC Tabel 2.4 Jenis-Jenis Pelarut Untuk Senyawa Aktif Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Karakteristik Minyak Kelapa Menurut SNI dan Minyak Kelapa Baru Karakteristik Minyak Kelapa Menurut SNI dan Minyak Kelapa Yang Telah Dipanaskan. 34 Karakteristik Minyak Kelapa Menurut Baru dan Minyak Kelapa Suhu 200 O C, 250 O C dan 300 O C Yang Disimpan Setelah 3 Hari Tabel 4.4 Hasil Uji Skrining Fitokimia Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Viskositas Kinematik Minyak Kelapa Bilangan Peroksida Minyak Kelapa Bilangan Asam Minyak Kelapa Kadar FFA Minyak Kelapa xii
6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur Asam Palmitat dan Asam Stearat.. 7 Gambar 2.2 Jeruk Kintamani (Citrus aurantium L.).. 19 Gambar 4.1 Mekanisme Reaksi Antara DPPH dengan Antioksidan Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Viskositas Kinematik Minyak Kelapa Tanpa Ekstrak (1), Dengan Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani 0,01% b/v (2), 0,02% b/v (3), dan 0,03% b/v (4) Bilangan Peroksida Minyak Kelapa Tanpa Ekstrak (1), Dengan Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani 0,01% b/v (2), 0,02% b/v (3), dan 0,03% b/v (4) Bilangan Asam Minyak Kelapa Tanpa Ekstrak (1), Dengan Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani 0,01% b/v (2), 0,02% b/v (3), dan 0,03% b/v (4) Kadar FFA Minyak Kelapa Tanpa Ekstrak (1), Dengan Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani 0,01% b/v (2), 0,02% b/v (3), dan 0,03% b/v (4) xiii
7 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Skema Kerja Ekstraksi dan Uji Antioksidan Kulit Buah Jeruk Kintamani Lampiran 2. Skema Kerja Preparasi Minyak Kelapa.. 55 Lampiran 3. Skema Kerja Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani pada Minyak Kelapa Lampiran 4. Pengujian Ketengikan Minyak Kelapa Lampiran 5. Pembuatan Larutan DPPH.. 60 Lampiran 6. Pembuatan Larutan Uji Ketengikan Lampiran 7. %Peredaman DPPH Lampiran 8. Nilai IC 50 Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani Lampiran 9. Lampiran 10. Penentuan Konsentrasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani Penambahan Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Kintamani ke Dalam Minyak Kelapa Lampiran 11. Penentuan Densitas Minyak Kelapa Lampiran 12. Viskositas Kinematik Minyak Kelapa Lampiran 13. Penentuan Bilangan Peroksida Minyak Kelapa.. 72 Lampiran 14. Penentuan Kadar FFA dan Bilangan Asam Minyak Kelapa.. 75 Lampiran 15. Lampiran 16. Lampiran 17. Densitas Minyak Kelapa. 80 Viskositas Minyak Kelapa.. 81 Bilangan Peroksida Minyak Kelapa xiv
8 Lampiran 18. Lampiran 19. Bilangan Asam Minyak Kelapa.. 84 Kadar FFA Minyak Kelapa. 85 Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Viskositas Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Bilangan Peroksida Lampiran 22. Uji Homogenitas Data Kadar FFA. 87 Lampiran 23. Uji Homogenitas Data Bilangan Asam Lampiran 24. Oneway Anova Viskositas.. 89 Lampiran 25. Oneway Anova Bilangan Peroksida Lampiran 26. Oneway Anova Kadar FFA Lampiran 27. Oneway Anova Bilangan Asam.. 97 Lampiran 28. Post Hoc Test Anova Viskositas. 101 Lampiran 29. Post Hoc Test Bilangan Peroksida Lampiran 30. Post Hoc Test Kadar FFA Lampiran 31. Post Hoc Test Bilangan Asam Lampiran 32. Hasil Determinasi Tanaman Jeruk Kintamani Lampiran 33. Spektrum Panjang Gelombang DPPH Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian xv
9 ABSTRAK Penentuan aktivitas antioksidan dan pengaruh penambahan ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani (EEKBJK) dalam menurunkan ketengikan minyak kelapa yang sudah dipanaskan pada suhu 200 O C, 250 O C, dan 300 O C lalu didiamkan selama 3 hari telah dilakukan dengan mengukur bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar asam lemak bebas. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa IC 50 dari EEKBJK sebesar 53,71 mg/l. Penurunan masing-masing bilangan peroksida minyak kelapa dengan penambahan EEKBJK 0,01% b/v adalah 25,16%, 19,01% dan 9,34%, dengan penambahan EEKBJK 0,02% b/v adalah 50,19%, 31,74% dan 16,01%, dengan penambahan EEKBJK 0,03% b/v adalah 40,32%, 22,54% dan 11,64%. Penurunan masing-masing bilangan asam minyak kelapa dengan penambahan EEKBJK 0,01% b/v adalah 12,76%, 12,59% dan 11,67%, dengan penambahan EEKBJK 0,02% b/v adalah 29,55%, 28,21% dan 18,42%, dengan penambahan EEKBJK 0,03% b/v adalah 24,80%, 20,68% dan 14%. Penurunan masing-masing kadar FFA minyak kelapa dengan penambahan EEKBJK 0,01% b/v adalah 12,76%, 12,59% dan 11,67%, dengan penambahan EEKBJK 0,02% b/v adalah 29,55%, 28,21% dan 18,42%, dengan penambahan EEKBJK 0,03% b/v adalah 24,80%, 20,68% dan 14%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani mampu sebagai antioksidan. Kata kunci : Antioksidan, Jeruk Kintamani, Ketengikan, Minyak kelapa iv
10 ABSTRACT In this study, the antioxidant activity measurement ethanol extract of rind kintamani (EEKBJK) and their effects in reducing rancidity of coconut oil that has been heated at 200 o C, 250 o C, 300 o C and kept for 3 days has been conducted by measuring the values of peroxide number, acid number and free fatty acid level. The result shows that the IC 50 of EEKBJK is 53,71 mg/l indicating that EEKBJK has a high antioxidants activity. The reduction of peroxide numbers by addition 0,01% b/v of EEKBJK are 25,16%, 19,01% and 9,34% respectively. The reduction of peroxide number by addition 0,02% b/v of EEKBJK are 50,19%, 31,74% and 16,01% respectively. The reduction of peroxide number by addition 0,03% b/v of EEKBJK are 40,32%, 22,54% and 11,64% respectively. Meanwhile the reduction of acid numbers of the coconut oil by addition of 0,01% b/v of EEKBJK are 12,76%, 12,59% and 11,67% respectively. The reduction of acid numbers by addition 0,02% b/v of EEKBJK are 29,55%, 28,21% and 18,42% respectively. The reduction of acid number by addition 0,03% b/v EEKBJK are 24,80%, 20,68% and 14% respectively. The FFA levels of the coconut oils decrease as much as 12,76%, 12,59% and 11,67% respectively by addition 0,01% b/v of EEKBJK. The FFA levels decrease as much as 29,55%, 28,21% and 18,42% respectively by addition 0,02% b/v of EEKBJK. The FFA levels decrease as much as 24,80%, 20,68% and 14% respectively by addition 0,03% b/v of EEKBJK. The results of this study indicate that the extract of ethanol citrus fruits kintamani able as an antioxidant. Keywords : Antioxidant, Citrus of Kintamani, Rancidity, Coconut oil v
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak kelapa merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi tubuh manusia dan merupakan sumber energi. Satu gram minyak kelapa dapat menghasilkan kalori sebesar 9 kkal (Yustinah, 2011). Minyak kelapa mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat dan asam lemak jenuh seperti asam palmitat (Raharjo, 2006). Minyak kelapa mempunyai titik didih yang tinggi (±200 o C) sehingga minyak kelapa banyak digunakan sebagai margarin, campuran pembuatan es krim, dan campuran pada sambal matah. Minyak kelapa dapat digunakan sebagai minyak goreng karena mengandung asam oleat yang baik bagi tubuh serta dapat memberikan rasa yang gurih dan aroma yang spesifik pada bahan makanan yang digoreng (Alamsyah, 2005). Minyak kelapa dapat mengalami perubahan aroma dan cita rasa selama penyimpanan karena terbentuknya senyawa aldehid dan keton yang dapat menyebabkan kerusakan minyak atau yang dikenal dengan ketengikan. Ketengikan disebabkan oleh proses oksidasi dan hidrolisis, proses oksidasi dipercepat dengan adanya sinar matahari atau pemanasan (Raharjo, 2006 ; Widayat, 2007). Kerusakan pada minyak kelapa dapat diketahui dari nilai bilangan peroksida, bilangan asam, dan kandungan asam lemak bebasnya. Berdasarkan SNI 7381 : 2008 minyak kelapa harus memiliki bilangan peroksida dibawah 10 meq/1000g, bilangan asam dibawah 1,5 mg KOH/g dan kadar FFA dibawah 1%. Minyak kelapa yang melebihi standar SNI 1
12 2 menunjukkan kualitas minyak yang sangat buruk, biasanya teridentifikasi dari bau yang tidak sedap dan warna yang pucat hingga hitam (Widayat, 2007). Bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar FFA akan meningkat sampai pada tingkat tertentu selama penyimpanan sebelum penggunaan yang jumlahnya tergantung pada waktu, suhu dan kontaknya dengan cahaya dan udara. Tingginya bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar FFA menandakan oksidasi yang berkelanjutan, tetapi rendahnya bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar FFA bukan berarti bebas dari oksidasi. Berdasarkan beberapa penelitian ketengikan pada minyak dapat dikurangi dengan penambahan ekstrak kloroform kulit buah pisang kapok, menggunakan arang aktif dari sabut kelapa serta antioksidan sintetik seperti Tertierbutyl hydroquinon (TBHQ) dan Butylated hydroxytoluene (BHT), Butylated hydroxyanisole (BHA), dan Propylgallate (PG) (Sanjiwani, 2015 ; Yustinah, 2011). Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah proses oksidasi lemak. Molekul aktif dari antioksidan menggagalkan terbentuknya peroksida dengan mengikat oksigen (Halliwell, 2000). Penambahan antioksidan ke dalam minyak dapat menghambat atau mencegah reaksi oksidasi. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi. Radikal-radikal oksidan (R ) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipid lain membentuk radikal lipid baru (Halliwell, 2000 : Landvik, 2002).
13 3 Salah satu buah yang mempunyai kandungan antioksidan adalah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.). Daun jeruk kintamani mengandung alkaloid, polisakarida, flavonoid, minyak atsiri. Akar jeruk kintamani mengandung alkaloid, polisakarida, flavonoid dan saponin. Kulit buah mengandung alkaloid, polisakarida, flavonoid, minyak atsiri, fenolik dan saponin (Tumbas, 2010 ; Lagha, 2013). Sari buah jeruk kintamani mengandung asam askorbat sekitar mg per 100 ml, sedangkan vitamin-vitamin lainnya adalah vitamin A, tiamin, niasin, riboflavin, asam pentotenat, biotin, asam folat, inositol dan tokoferol (Alamsyah, 2005). Berdasarkan beberapa penelitian jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) mempunyai keunggulan diantaranya kandungan fenolik pada daun dan kulit dapat digunakan sebagai antiradikal, kandungan minyak atsiri dapat digunakan sebagai anti asetylcholinesterase, sedangkan kandungan flavanoidnya mempunyai sifat anti kanker pada sel A549 (Lagha, 2013 ; Zarrada, 2015 ; Park, 2012). Senyawa metabolit sekunder dari kulit jeruk Kintamani (Citrus aurantium L.) diperoleh dengan metode maserasi dalam bentuk ekstrak etanol. Berdasarkan penelitian Pratiwi (2008) ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung senyawa flavonoid. Golongan flavonoid yang bersifat antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, dan kalkon (Kumalaningsih, 2006 ; Wijiastuti, 2011). Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan ekstrak etanol dari kulit jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) dalam menurunkan ketengikan minyak kelapa.
14 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) dalam menurunkan ketengikan pada minyak kelapa? 2. Berapakah konsentrasi optimum ekstrak etanol dari kulit buah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) yang bisa digunakan dalam menurunkan ketengikan pada minyak kelapa? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Menentukan pengaruh ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) dalam menurunkan ketengikan pada minyak kelapa. 2. Menentukan konsentrasi optimum ekstrak etanol dari kulit buah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) yang bisa digunakan dalam menurunkan ketengikan pada minyak kelapa. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Praktis Memberikan informasi pada masyarakat bahwa ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) dalam menurunkan ketengikan pada minyak kelapa yang sudah dipanaskan dan didiamkan 3 hari.
15 5 2. Teoritis Memberikan informasi bahwa ekstrak etanol kulit buah jeruk kintamani (Citrus aurantium L.) dalam menurunkan ketengikan minyak kelapa melalui penurunan bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar FFA.
DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. ABSTRAK...
DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran bilangan peroksida sampel minyak kelapa sawit dan minyak kelapa yang telah dipanaskan dalam oven dan diukur pada selang waktu tertentu sampai 96 jam
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR SINGKATAN... xii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciEKA PUTI SARASWATI STUDI REAKSI OKSIDASI EDIBLE OIL MENGGUNAKAN METODE PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA DAN SPEKTROFOTOMETRI UV
EKA PUTI SARASWATI 10703064 STUDI REAKSI OKSIDASI EDIBLE OIL MENGGUNAKAN METODE PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA DAN SPEKTROFOTOMETRI UV PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TERHADAP ANGKA ASAM DAN PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DARI KREMES YANG DITAMBAHKAN TEPUNG KUNYIT
PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TERHADAP ANGKA ASAM DAN PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DARI KREMES YANG DITAMBAHKAN TEPUNG KUNYIT PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciPenggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri
Penggolongan minyak Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri Definisi Lemak adalah campuran trigliserida yang terdiri atas satu molekul gliserol yang berkaitan dengan tiga molekul asam lemak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat dihambat (Suhartono,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit kentang (Solanum tuberosum L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan Cipaganti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. goreng segar, 15% pada daging ayam/ikan berbumbu, 15-20% pada daging
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk pangan yang digoreng menyerap lemak atau minyak goreng dalam jumlah yang bervariasi, yaitu 5% pada kentang goreng beku, 10% pada kentang goreng segar, 15% pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling mendominasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling mendominasi dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN L1.1 DATA HASIL ANALISIS BILANGAN ASAM MINYAK KELAPA Tabel L1.1 Data Hasil Analisis Bilangan Asam Kadar Flavonoid Total aktu Kontak (Hari) Volume KOH (ml) Bilangan Asam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini di jaman yang sudah modern terdapat berbagai macam jenis makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Rasa manis tentunya menjadi faktor utama yang disukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia kesehatan banyak membahas tentang radikal bebas dan antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya reaksi oksidasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng dalam minyak. Masyarakat Indonesia sebagian besar menggunakan minyak goreng untuk mengolah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minyak dan Lemak Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelapa (Cocos Nucifera Linn.) merupakan tanaman yang tumbuh di negara yang beriklim tropis. Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia. Menurut Kementerian
Lebih terperinciAktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)
Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.) OLEH : S. A n d h i J u s u p, d r, M. K e s S e t y o S r i R a h a r j o, d r. M K e s F A K U L T A S K E D O K T E R A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh yang mengalami proses pengolahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo merupakan kota yang semua supermarket menjual berbagai jenis minyak goreng
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minyak Goreng 1. Pengertian Minyak Goreng Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya
Lebih terperinciEFEK PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS
ISSN 1907-9850 EFEK PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PERUBAHAN KADAR FFA, BILANGAN ASAM, DAN BILANGAN PEROKSIDA BIODIESEL Ni Made Suaniti 1*,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Evaluasi Krim Hasil evaluasi krim diperoleh sifat krim yang lembut, mudah menyebar, membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat dioleskan pada
Lebih terperinciPENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH
PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH Korry Novitriani dan Nurjanah Prorogram Studi DIII Analis Kesehatan, STIKes Bakti
Lebih terperinciAktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN
Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M.0304067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antioksidan memiliki arti penting bagi tubuh manusia,
Lebih terperinciPenurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)
Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L), Hairunisa, Adhisty Kharisma Justicia, Andhika Akademi Farmasi YARSI Pontianak Email : ferdin.nay@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR BILANGAN ASAM MINYAK GORENG SAWIT CURAH YANG DITAMBAHKAN EKSTRAK WORTEL DENGAN YANG TIDAK
1 PERBANDINGAN KADAR BILANGAN ASAM MINYAK GORENG SAWIT CURAH YANG DITAMBAHKAN EKSTRAK WORTEL DENGAN YANG TIDAK Indah Purwaningsih Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jl. Dr. soedarso
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Penentuan ph optimum dan rendemen VCO VCO diproduksi dengan menggunakan metode pengasaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penentuan ph optimum dari krim kelapa.
Lebih terperinciKAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK
KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Hesti Meilina 1, Asmawati 2, Ryan Moulana 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 PENDAHULUAN Pengembangan produk minyak kelapa untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri memiliki prospek yang baik untuk jangka panjang. Hal tersebut karena Indonesia memiliki potensi area perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan pengolah bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan pengolah bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan medium penggoreng bahan pangan yang banyak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang merupakan medium penggoreng bahan pangan banyak dikonsumsi masyarakat luas. Kurang lebih 90 juta ton minyak dikonsumsi tiap tahun. Banyaknya permintaan akan bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lipida merupakan salah satu unsur utama dalam makanan yang berkontribusi terhadap rasa lezat dan aroma sedap pada makanan. Lipida pada makanan digolongkan atas lipida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dipilih sebagai cara pengolahan makanan karena mampu meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggorengan merupakan salah satu metode tertua dan paling umum dalam teknik persiapan makanan. Penggorengan dengan minyak atau lemak lebih banyak dipilih sebagai cara
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI
PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI Afifa Ayu, Farida Rahmawati, Saifudin Zukhri INTISARI Makanan jajanan sudah menjadi bagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang berkualitas tinggi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Determinasi Tanaman Bahan baku utama dalam pembuatan VC pada penelitian ini adalah buah kelapa tua dan buah nanas muda. Untuk mengetahui bahan baku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter, kloroform, dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minyak dan Lemak 1. Definisi Minyak dan Lemak Minyak dan lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidak
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KATU (Sauropus androgynus L. Merr.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA MINYAK KELAPA
113 UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KATU (Sauropus androgynus L. Merr.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA MINYAK KELAPA Ana Andari 1), Esti W. Widowati 2) 1,2 Program Studi Kimia UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Kapasitas antioksidan, Total fenol, Buah mengkudu, Fermentasi
ABSTRAK Penelitian tentang pengujian kapasitas antioksidan dan kadar fenolik total buah mengkudu terfermentasi telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan kapasitas antioksidan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beragam tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, para ilmuwan terus melakukan penelitian tentang khasiat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Determinasi Tanaman Dari determinasi tanaman yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Biologi, Bogor, didapatkan hasil bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sentrifugasi Campuran heterogen terdiri dari senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan sulit dipisahkan. Membiarkan senyawa tersebut terendapkan karena adanya gravitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat anatara lain terbentuknya radikal bebas. Asap kendaraan bermotor, asap rokok dan asap dari industri
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. xvii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Ubi jalar ungu... 4 Gambar 2. Struktur DPPH... 8 Gambar 3. Reaksi penangkapan radikal DPPH oleh antioksidan... 10 Gambar 4. Formulasi lipstik ubi jalar ungu... 21 Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pisang merupakan tumbuhan monokotil yang termasuk dalam familia Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah yang paling
Lebih terperinciPEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR
PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR Miftahul Jannah 1 *, Halim Zaini 2, Ridwan 2 1 Alumni Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe 2 *Email:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN BAHAN Bahan baku pada penelitian ini adalah buah kelapa segar yang masih utuh, buah kelapa terdiri dari serabut, tempurung, daging buah kelapa dan air kelapa. Sabut
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KULIT JERUK BALI (Citrus maxima) TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG YANG MENGALAMI PEMANASAN
PENGARUH PENAMBAHAN KULIT JERUK BALI (Citrus maxima) TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG YANG MENGALAMI PEMANASAN Jaka Fadraersada Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, tuntutan terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang banyak diminati konsumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Kelapa termasuk jenis Palmae yang bersel satu (monokotil). Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Adakalanya pohon kelapa dapat bercabang, namun hal
Lebih terperinciMemiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol, dimana berarti lemak dan minyak merupakan triester dari gliserol. Dari pernyataan tersebut, jelas menunjukkan bahwa lemak dan minyak merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Goreng Kelapa Sawit Minyak sawit terutama dikenal sebagai bahan mentah minyak dan lemak pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening, margarin,
Lebih terperinciLemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9
LEMAK DAN MINYAK Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciGun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia
PENGARUH PEMANASAN TERHADAP PROFIL ASAM LEMAK TAK JENUH MINYAK BEKATUL Oleh: Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia Email:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Preparasi Sampel Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH DURIAN
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr) VARIETAS PETRUK Widiastuti Agustina Eko Setyowati 1*, Dhika Rizqi Damayanti 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Meningkatnya kesejahteraan dan perubahan gaya hidup masyarakat telah mendorong terjadinya perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada kesehatan seperti
Lebih terperinciPENGARUH BUBUR BUAH JAMBU METE(ANACARDIUM OCCIDENTALE L) TERHADAP ANGKA PEROKSIDA MINYAK KELAPA
J. Pijar MIPA Vol. III No. 1, Maret 2008 : 30-34. 30 PENGARUH BUBUR BUAH JAMBU METE(ANACARDIUM OCCIDENTALE L) TERHADAP ANGKA PEROKSIDA MINYAK KELAPA Yunita Arian Sani Anwar Program Studi Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Kualitas minyak dapat diketahui dengan melakukan beberapa analisis kimia yang nantinya dibandingkan dengan standar mutu yang dikeluarkan dari Standar Nasional Indonesia (SNI).
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Pengaruh Variabel Terhadap Warna Minyak Biji Nyamplung Tabel 9. Tabel hasil analisa warna minyak biji nyamplung Variabel Suhu (C o ) Warna 1 60 Hijau gelap 2 60 Hijau gelap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah telah memberikan kenikmatan tak terhingga kepada manusia salah satunya adalah tumbuhan yang diciptakan untuk kesejahteraan manusia. Seperti firman Allah Subhanahu
Lebih terperinciBuah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kedua terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Terdapat berbagai jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai obat dan makanan kesehatan. Dengan keanekaragaman
Lebih terperinci11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?
By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS Lemak Apa beda lemak dan minyak? 1 Bedanya: Fats : solid at room temperature Oils : liquid at room temperature Sources : vegetables
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radikal bebas adalah sebuah atom atau molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya (Clarkson dan Thompson, 2000)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di dalam tubuh dan terlibat hampir pada semua proses biologis mahluk hidup. Senyawa radikal bebas mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki keanekaragaman jenis biota yang tinggi, termasuk keanekaragaman jenis alganya (Atmadja, 1992).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Reaksi oksidasi ini memicu terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Nabati Minyak nabati adalah cairan kental yang diambil atau diekstrak dari tumbuhtumbuhan. Komponen utama penyusun minyak nabati adalah trigliserida asam lemak, yang
Lebih terperinciEFFECT FREQUENCY FRYINGONPEROXIDE NUMBER TO COOKING OIL IN PACKAGING. Agustina W Djuma
EFFECT FREQUENCY FRYINGONPEROXIDE NUMBER TO COOKING OIL IN PACKAGING Agustina W Djuma Abstract Cooking oil is often used by people to the frying process repeated so that cause demage that is caused by
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di Indonesia. Teh juga merupakan salah satu bahan penyegar yang penggunaannya populer di Indonesia selain kopi
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, tingkat kematian akibat penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, kencing manis dan lain-lain mengalami peningkatan cukup signifikan di dunia.
Lebih terperinciEKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA
EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA Dosen Pembimbing : Siti Zullaikah, ST, MT, PhD. Prof. Dr. Ir. H. M. Rachimoellah Dipl. EST Laboratorium Biomassa dan Konversi Energi Teknik Kimia FTI-ITS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan lainnya. Penyakit ini telah
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak goreng merupakan kebutuhan masyarakat yang saat ini harganya masih cukup mahal, akibatnya minyak goreng digunakan berkali-kali untuk menggoreng, terutama dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010
LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Total Fenolat Senyawa fenolat merupakan metabolit sekunder yang banyak ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, termasuk pada rempah-rempah. Kandungan total fenolat dendeng sapi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, tuntutan terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang banyak diminati konsumen
Lebih terperincipenyakit degeneratif seperti kanker, aterosklerosis, diabetes mellitus, jantung koroner, rematik, katarak dan lain sebagainya disebabkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengkajian mengenai radikal bebas (free radical) dan antioksidan saat ini semakin berkembang. Hal ini didasari karena sebagian besar penyakit degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan akibat radikal bebas terhadap sel normal pada tubuh yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini rimpang jahe merah dan buah mengkudu yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol menghasilkan rendemen ekstrak masing-masing 9,44 % dan 17,02 %.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak adalah satu bentuk umum senyawa kimia yang tidak bisa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak adalah satu bentuk umum senyawa kimia yang tidak bisa bercampur dengan air, dan berada di dalam kondisi cair pada suhu biasa lingkungan. Bahan tersebut dikatakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU
LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU L1.1 KOMPOSISI ASAM LEMAK BAHAN BAKU CPO HASIL ANALISIS GCMS Tabel L1.1 Komposisi Asam Lemak CPO Dari perhitungan, maka diperoleh berat molekul rata-rata FFA CPO sebesar 272,30
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) SKRIPSI OLEH: DEWI SARTIKA NIM 081501016 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciLAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)
LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi Berat Mikroalga Kering (gr) Volume Pelarut n-heksana Berat minyak (gr) Rendemen (%) 1. 7821 3912 2. 8029 4023 20 120 3. 8431
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN, SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK. ETANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KAWIS (Feronia. limonia (L.) Swingle) PADA UMUR DAUN BERBEDA
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KAWIS (Feronia limonia (L.) Swingle) PADA UMUR DAUN BERBEDA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan. Pembentukan radikal bebas dalam tubuh akan menyebabkan reaksi berantai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Aktivitas sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari ancaman serangan radikal bebas. Mulai dari paparan sinar ultraviolet (UV), polusi lingkungan, asap rokok, makanan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU
LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU L1.1 KOMPOSISI ASAM LEMAK BAHAN BAKU RBDPO HASIL ANALISA GCMS Tabel L1.1 Komposisi Asam Lemak RBDPO Asam Lemak Komposisi Berat (%) Molekul Mol %Mol %Mol x BM Asam Laurat (C12:0)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.
PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Susanti, N. M. P. 1, Widjaja, I N. K. 1, dan Dewi, N. M. A. P. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) Nazmy Maulidha*, Aditya Fridayanti, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciPENGARUH GORENGAN DAN INTENSITAS PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG
J. Pilar Sains 6 (2) 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 PENGARUH GORENGAN DAN INTENSITAS PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
Lebih terperinciRecovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Absorben
EAT-03 Recovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Absorben Alfian Putra 1 *, Silvia Mahrdania 2, Agustina Dewi 2 dan Eva Saptia 2 1 Jurusan Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Lhokseumawe
Lebih terperinci