LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 : BERANGBANG

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA

OLEH A A ISTRI YULAN PERMATASARI ( ) KADEK ENA SSPS ( ) WAYLON EDGAR LOPEZ ( )

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2016.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Pemberdayaan Kader PKK dalam Penerapan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat dengan Baik dan Benar

PENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN PEMBUATAN Nata de coco DAN MINYAK KELAPA HEMAT ENERGI BAGI KELOMPOK TANI DI DESA TIANYAR. Oleh:

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 227 /HK / 2016 TENTANG PENETAPAN PENGURUS FORUM ANAK DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

KEPUTUSAN BUPATI BULELENG NOMOR : / 168 /HK/2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA LOMBA DESA DAN KELURAHAN KECAMATAN BULELENG TAHUN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN JEMBRANA

LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA. Disusun Oleh :

LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PEDOMAN PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN GERAKAN NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 115 / HK / 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBINA DAN PENILAI ADIWIYATA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, DAN INDONESIA TERTIB

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN KEIKUTSERTAAN DALAM PELATIHAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT MANAJER

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat digemari terutama oleh kalangan remaja-remaja, baik pria maupun wanita.

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BULELENG TENTANG

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

: Gradien dan Persamaan Garis Lurus

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 1469/03-B /HK/2015 TENTANG PENETAPAN PERINGKAT LOMBA TENAGA KESEHATAN TELADAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Keinginan manusia untuk tampil lebih cantik dan sempurna

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 : PERINGSARI

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 702 /HK / 2014 TENTANG

PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN. Oleh :

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Volume 10, No.4 Juli 2009 ISSN

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian setelah

HALAMAN SAMPUL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

MATERI RAPAT 24 DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MENGEMBANGKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ONLINE BAGI GURU-GURU SMP DI KOTA SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM DINAS KESEHATAN

Universitas Sumatera Utara

Pelatihan Merencanakan Kegiatan dan Pengembangan Laboratorium untuk Menunjang Kompetensi Manajerial Pengelola Laboratorium. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

MELLA WIDYAS PUSPITA NIM

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN PELAKSANAAN HIBAH UDAYANA MENGABDI

LAPORAN PELAKSANAAN HIBAH UDAYANA MENGABDI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU-IBU PKK DI DESA BULIAN TERHADAP BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KOSMETIKA DALAM RANGKA PROMOSI KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DESA BULIAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG Oleh: Gede Agus Beni Widana, S.Si., M.Si., Apt NIP. 198005062006041002 Dr. I Made Gunamantha, ST., M.MT NIP. 19680828200212001 Ni Wayan Yuningrat, ST., M.Sc NIP. 197601192003122001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 242/UN48.15/LPM/2015 JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015 i

ii

KATA PENGANTAR Kegiatan P2M dengan topik Peningkatan Pemahaman Ibu-Ibu PKK di Desa Bulian terhadap Bahan Kimia Berbahaya pada Kosmetika dalam Rangka Promosi Kesehatan bagi Masyarakat Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng dapat berjalan dengan baik berkat dukungan berbagai pihak, oleh karena itu tim pelaksana menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha, atas ijin dan pengesahan dukungan dana kegiatan; 2. Kepala Desa Bulian, atas ijin pelaksanaan kegiatan di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, 3. Sekretaris Desa beserta Staf atas dukungan fasilitas di Balai Desa Bulian, 4. Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bulian atas dukungan dan waktu untuk sosialisasi kegiatan ini, 5. Pihak lain, atas dukungan moralnya Saran dan kritik membangun juga diperlukan oleh tim pelaksana kegiatan demi kesempurnaan kegiatan berikutnya juga demi kesempurnaan laporan kegiatan. Singaraja, 7 Agustus 2015 Penulis iii

DAFTAR ISI Halaman Muka... i Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel...v Daftar Gambar... vi Bab I Pendahuluan...1 a. Analisis Situasi...1 b. Identifikasi dan Perumusan Masalah...2 c. Tujuan Kegiatan...3 d. Manfaat Kegiatan...3 Bab II Metode Pelaksanaan...5 Bab III Hasil dan Pembahasan...6 Bab IV Penutup...11 a. Simpulan...11 b. Saran...11 Daftar Pustaka...12 Lampiran a. Absensi peserta kegiatan b. Foto-foto kegiatan c. Peta lokasi iv

DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Data nama dan asal peserta...7 Tabel 3.2. Tabulasi data pengisian kuisioner...8 Tabel 3.3 Pertanyaan peserta dan jawaban narasumber...10 v

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Grafik asal peserta kegiatan...7 Gambar 3.2. Grafik jawaban kuisioner...8 vi

BAB I PENDAHULUAN Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu sasaran pembangunan bangsa Indonesia yang menjadi prioritas pemerintah Republik Indonesia. Banyak upaya telah dilakukan, baik melalui penyuluhan maupun iklan layanan masyarakat. Melalui penyuluhan, banyak informasi penting yang diterima oleh masyarakat yang berhubungan dengan promosi kesehatan, peningkatan maupun pengembangan nilai kesehatan masyarakat. Pada saat sekarang juga banyak terdapat iklan layanan masyarakat di bidang kesehatan, seperti bahaya merokok, pencegahan dan penanggulangan penyakit AIDS akibat virus HIV, bahaya flu burung, dan sebagainya. Akan tetapi, informasi mengenai bahan-bahan berbahaya dalam makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika sebagai salah satu bahan kebutuhan masyarakat masih belum cukup, bahkan belum menyentuh masyarakat pengguna aktif makanan, minuman, obat tradisonal maupun kosmetika di tingkat atau lapisan masyarakat menengah ke bawah atau kelompok masyarakat dengan akses transportasi yang minim, jarak yang jauh dengan pusat layanan kesehatan maupun akses informasi berbasis web yang minim pula. Penyampaian informasi mengenani kesehatan masyarakat secara pasti di dominasi oleh dinas kesehatan di pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, termasuk pula informasi bahan berbahaya dalam makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika. Sampai saat sekarang, hanya Badan POM yang menyampaikan informasi secara resmi dalam web resmi melalui public warning mengenai bahan kimia berbahaya yang ditemukan pada makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika. Apabila akses informasi berbasis web (internet) suatu individu ataupun kelompok masyarakat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, maka informasi yang penting ini tidak akan tersampaikan sama sekali. Hal ini menurut pandangan 1

penulis, akan memberikan efek kesehatan yang tidak baik secara berkesinambungan atau tingkat kualitas kesehatan masyarakat dalam jangka waktu tertentu akan menurun secara signifikan apabila ternyata menggunakan atau mengkonsumsi makanan, minuman, obat tradisional dan kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya. A. Analisis Situasi Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, bahwa ada sejumlah warga Desa Bulian yang mengalami perubahan kulit wajah seperti iritas kulit dengan tampilan fisik memerah seperti udang rebus yang beberapa hari kemudian timbul flek flek hitam pada wajah setelah menggunakan sediaan kosmetika bentuk krim dengan tujuan sebagai pemutih kulit wajah. Hal tersebut merupakan salah satu indikasi terjadinya toksisitas merkuri sebagai salah satu bahan kimia yang berbahaya dan terlarang digunakan dalam sediaan kosmetika. Sediaan tersebut menggunakan Bahasa Asing, bukan Bahasa Indonesia pada wadah dan etiketnya. Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng merupakan desa asal tempat lahir penulis (ketua pelaksana). Jarak tempuh dari Kota Singaraja kurang lebih 20 Km kearah Kintamani, Bangli. Penulis mengetahui betul bahwa akses informasi tentang bahan berbahaya dalam kosmetika tidak ada sama sekali, sementara itu akses internet sangat terbatas. Keberadaan puskesmas pembantu masih belum cukup membantu karena tidak pernah memajang informasi mengenai bahaya bahan kimia yang dilarang digunakan dalam kosmetika. Penyuluhan yang pernah dilaporkan telah dilakukan hanya sebatas bahayadan penanganan rabies, flu burung, HIV/AIDS, narkoba. Sedangkan bahaya dari bahan kimia yang terkandung dalam kosmetika tidak pernah dilakukan sama sekali. Penyampaian informasi dan edukasi mengenai bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam kosmetika menjadi sangat penting dilakukan terhadap masyarakat Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, khususnya di wakilkan kepada Tim Penggerak PKK Desa Bulian. Tim ini akan membantu menyebarkan secara luas setiap kesempatan kepada masyarakat lainnya. 2

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Ada masalah yang sangat penting yang harus diketahui dan dipecahkan bahwa masih ada peredaran kosmetika yang mengandung bahan berbahaya yang cukup banyak digunakan oleh sejumlah warga Desa Bulian. Hal tersebut mungkin erat hubungannya dengan terbatasnya akses informasi baik berupa tulisan, lisan maupun bentuk elektronik lainnya tentang beberapa sediaan kosmetika yang beredar di masyarakat yang berbahaya bagi kesehatan. Akses informasi mengenai bahan kimia berbahaya dalam kosmetika bagi beberapa kelompok masyarakat masih sangat terbatas atau boleh disampaikan tidak memperolehnya sama sekali. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh akses informasi berbasis web atau internet masih belum terjangkau oleh berbagai faktor seperti mahal atau frekuensi yang belum menjangkau daerah tertentu. Selain itu, kemampuan dan waktu tenaga kesehatan untuk menjangkau daerah tertentu masih kurang atau bahkan tidak ada. Sosialisasi melalui media elektronik, misal radio juga masih terbatas. Sehingga program pengabdian masyarakat untuk menyampaikan informasi serta memberikan edukasi sangat diperlukan dan diharapkan program pemerintah dalam bidang kesehatan yaitu menjamin kesehatan dan keberlanjutan kualitas hidup warganegara dapat terwujud dan tercapai khususnya tentang pemakaian kosmetika. C. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan dapat dirumuskan dalam dua hal: a. Memberikan informasi kepada sasaran tentang bahan kimia berbahaya yang mungkin ada dalam sediaan kosmetika kecantikan. b. Memberikan edukasi tentang pengenalan bahan kimia berbahaya dalam kosmetika serta penanganan pertama pada gejala-gejala gangguan kesehatan yang dapat timbul setelah penggunaan kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya. D. Manfaat Kegiatan Manfaat yang diharapkan dapat diterima oleh sasaran program adalah: 3

a. Informasi tambahan mengenai bahan kimia berbahaya yang mungkin terkandung dalam kosmetika b. Masyarakat dapat mengenali jenis kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya c. Masyarakat dapat mengenali akibat medis dari penggunaan kosmetika berbahaya d. Masyarakat dapat melakukan penanganan awal bila terjadi gangguan kesehatan karena menggunakan kosmetika berbahaya. 4

BAB II METODE PELAKSANAAN A. Khalayak Sasaran Sasaran pelaksanaan program adalah kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) Pengguna aktif kosmetika jenis kecantikan, (b) Kader promosi kesehatan dalam kelompok PKK dan (c) Kelompok masyarakat yang tidak banyak dapat mengakses informasi (internet maupun brosur tentang kesehatan masyarakat) mengenai kosmetika yang berbahaya. Berdasarkan kriteria tersebut maka khalayak sasaran strategis pengabdian adalah ibu-ibu PKK yang ada di wilayah pedesaan. Daerah yang terpilih adalah Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Metode yang akan diterapkan selama pelaksanaan kegiatan melalui: (a) penyebaran kuisioner, (b) presentasi, meliputi jenis sediaan kosmetika, jenis bahan berbahaya pada kosmetika, dampak bahan berbahaya tersebut bagi kesehatan manusia, dan (c) pelatihan singkat tentang cara akses situs BPOM RI di www.pom.go.id untuk mendapatkan informasi tentang Public Warning BPOM RI tentang nama produk kosmetika yang mengandung bahan berbahaya yang beredar di masyarakat serta menggali informasi tentang suatu sediaan kosmetika yang aman dan yang telah melalui inspeksi BPOM RI sehingga dinyatakan layak edar. 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 26 Juni 2015 di Balai Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang di mulai pada pukul 11.00 WITA. Tahapan kegiatan P2M yaitu (1) kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Bulian, (2) penyebaran kuisioner oleh anggota tim pelaksana, (3) pemaparan materi oleh Gede Agus Beni Widana, S.Si., Apt., M.Si, (4) diskusi tentang materi kosmetika dengan konten jenis sediaan kosmetika, jenis bahan berbahaya pada kosmetika, dampak bahan berbahaya tersebut bagi kesehatan manusia, (5) pelatihan penggunaan internet yaitu cara akses situs BPOM RI di www.pom.go.id untuk identifikasi nomor registrasi sediaan kosmetika yang di bawa oleh peserta dan (6) kegiatan ditutup oleh Bapak Kepala Desa Bulian. B. Pembahasan Data peserta pelaksanaan P2M Desa Bulian memiliki lima dusun yang menjadi wilayah tempat tinggal para kader PKK yaitu Dusun Dangin Margi, Dauh Margi, Lod Guwuh, Banyu Buah dan Dusun Bantes. Komposisi asal peserta pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disusun dalam Gambar 3.1. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat sejumlah 22 orang (Lampiran 2) dengan rincian nama dan asal peserta seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.1. Rendahnya tingkat partisipasi peserta P2M, mungkin disebabkan oleh jarak tempuh lokasi dusun ke Balai Desa Bulian yang lumayan jauh, padahal sosialisasi kegiatan telah disampaikan oleh pelaksana dua minggu sebelum kegiatan dilaksanakan dan dipertegas lagi oleh ketua tim penggerak PKK tiga hari sebelumnya. Selanjutnya, sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertanyaan pendahuluan berupa kuisioner. Peserta yang mengisi kuisioner sebanyak 16 orang 6

atau sekitar 72,72% dari total peserta yang hadir (lebih lengkap daftar hadir dapat dilihat pada Lampiran 3). Kami curigai bahwa mereka dengan sengaja tidak menuliskan jawabannya pada lembar kuisioner. Tabulasi data pengisian kuisioner ditunjukkan dalam Tabel 3.2 dan Gambar 3.2. Tabel 3.1. Data nama dan asal peserta NO. NAMA PESERTA ASAL 1 Ni Putu Ayu Budi Parianing Dusun Dangin Margi 2 Ni Made Supariastini Dusun Dangin Margi 3 Luh Rentami Dusun Dangin Margi 4 Luh Eka Dwijayanti Dusun Dangin Margi 5 Ketut Kartini Dusun Dangin Margi 6 Kadek Darmiasih Dusun Dangin Margi 7 Luh Sudarsini Dusun Dangin Margi 8 Made Suparni Dusun Dangin Margi 9 Ni Luh Budiari Dusun Dauh Margi 10 Ni Putu Ayu Nita Ismayanti Dusun Dauh Margi 11 Trisna Dewi Mariyani Dusun Dauh Margi 12 Antari Widindasari Dusun Dauh Margi 13 Ketut Sudasmini Dusun Dauh Margi 14 Komang Widiani Dusun Dauh Margi 15 Luh Ratna Sari Dewi Dusun Lod Guwuh 16 Kadek Sukerasti Dusun Lod Guwuh 17 Kadek Darmiasih Dusun Banyu Buah 18 Ayu Sri Nadi Dusun Banyu Buah 19 Komang Margini Dusun Banyu Buah 20 Luh Vera Suryani Dusun Banyu Buah 21 Ketut Sukarini Dusun Bantes 22 Luh Radeni Dusun Bantes 10 8 6 4 2 0 dusun dangin margi dusun dauh margi dusun lod guwuh dusun banyu buah dusun bantes Gambar 3.1. Grafik asal peserta kegiatan 7

Tabel 3.2. Tabulasi data pengisian kuisioner. No. Pertanyaan A B C D E F G Tahukah saudara/i cara menggunakan kosmetika yang benar, misalnya penggunaan sediaan krim? Pernahkah mendengar tentang bahan kimia berbahaya pada kosmetika? Tahukah saudara efek yang dapat ditimbulka bila menggunakan kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya? Pernahkah mengupdate informasi mengenai bahan berbahaya pada kosmetika? Pernahkan melihat dan memperhatikan dengan seksama berita mengenai keberadaan bahan kimia berbahaya pada kosmetika, misalnya melalui tontonan TV, radio? Tahukah saudara penanganan pertama apabila ditemukan? Tahukah saudara/i kemanakah mencari informasi mengenai legalitas produk kosmetika? Jawaban ya Jawaban tidak Total 8 8 16 16 0 16 11 5 16 5 1 1 16 12 4 16 H Tahukah saudara/i tentang internet? 12 4 16 I Apakah saudara/i pernah mengakses suatu 1 5 16 website (www)? 1 J Pernahkah melihat brosur atau poster 8 8 16 mengenai kosmetika yang berbahaya? 1 0 1 5 1 6 16 16 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 A B C D E F G H I J Gambar 3.2. Grafik jawaban kuisioner 8

Berdasarkan data kuisioner yang disampaikan oleh pelaksana kegiatan diperoleh informasi awal sebelum penyampaian materi dilaksanakan, yaitu bahwa hampir sebagian besar peserta tidak tahu cara menggunakan kosmetika yang benar, seperti penggunaan sediaan krim, juga jarang melakukan update informasi mengenai bahan berbahaya pada kosmetika, tidak tahu cara menangani keadaan berbahaya setelah menggunakan kosmetika yang ternyata mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu, cara untuk mengetahui informasi mengenai produk kosmetika yang aman dengan ukuran bahwa produk terebut legal atau terdaftar di Balai Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia hampir semua peserta tidak mengetahuinya. Informasi menarik lainnya bahwa tidak semua peserta tahu atau pernah mengakses suatu website (www) juga pernah melihat brosur atau poster mengenai kosmetika yang berbahaya. Informasi awal yang digali melalui kuisioner menjadi hal penting untuk menjadi patokan dalam penyampaian informasi mengenai kosmetika dan kandungan bahan kimia berbahaya yang mungkin ada di dalam kosmetika. Pada sesi akhir penyampaian materi, dilakukan diskusi mengenai materi yang telah diterima peserta dan ditunjukkan pada Tabel 3.3. Pelatihan penggunaan internet dan mengakses website juga dilaksanakan dengan tujuan www.pom.go.id/registrasi. peserta menyerahkan suatu produk dan diperiksa legalitasnya melalui website tersebut dan merupakan produk legal, karena produk yang dibawa merupakan produk terkenal. Harapan pelaksana kegiatan bahwa peserta membawa produk-produk buatan lokal maupun produk yang menggunakan bahasa asing, karena informasi yang beredar bahwa ada beberapa yang menggunakan produk kosmetika dengan menggunakan bahasa asing, tetapi tidak dibawa oleh peserta karena alasan yang disampaikan setelah dilakukan pembicaraan terbatas adalah malu kalau ketahuan oleh peserta lain dan disarankan kepada mereka untuk berhati-hati menggunakan kosmetika tersebut dan waspada terhadap beberapa jenis efek samping yang mungkin timbul. 9

Tabel 3.3 Pertanyaan peserta dan jawaban narasumber No. Pertanyaan Jawaban narasumber 1. Penanya memiliki anak perempuan masih duduk di bangku SMP, kapan waktu yang tepat bagi anaknya menggunakan kosmetika? Sebaiknya diijinkan menggunakan kosmetika setelah beranjak dewasa, khusunya kalau perempuan setelah berumur 17 tahun dengan asumsi proses pertumbuhannya sudah optimal sehingga tidak akan terjadi gangguan hormonal akibat bahan aktif yang terkandung dalam 2. Bagaimanakah cara konfirmasi nomor registrasi produk kosmetika agar dapat dipastikan bahwa kosmetika yang digunakan aman dan bermutu? 3. Bagaimanakah cara mengantisipasi munculnya produk asli tapi palsu? kosmetika. Cara konfirmasi melalui akses website http// www.pom.go.id/registrasi. dilaksanakan setelah proses diskusi selesai Dengan cara menghancurkan kemasan primer maupun sekunder produk kosmetika, dengan cara digunting kecil kecil atau dibakar sebelum dibuang ke tempat sampah 10

BAB IV PENUTUP A. Simpulan Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bulian dengan topik bahan berbahaya kosmetika dengan sasaran anggota PKK berjalan dengan baik. Akan tetapi jumlah peserta yang datang tidak sesuai dengan harapan. Peserta mengamati pemaparan materi dengan baik dan proses diskusi berjalan dengan baik. Diharapkan peserta telah mengenal dengan baik cara penggunaan kosmetika dengan baik, mengetahui berbagai jenis bahan berbahaya kosmetika, jenis bahaya yang ditimbulkan, penanganan pertama apabila mengalami gejala-gejala tertentu. B. Saran Saran yang bisa disampaikan antara lain: 1. Dilakukan sosialisasi berkelanjutan mengenai topik bahan berbahaya kosmetika karena kosmetika merupakan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di Desa Bulian, 2. Penjaringan peserta bisa dilakukan lebih baik dengan melibatkan beberapa komponen, 3. Kegiatan ini kedepannya mungkin disandingkan dengan program dari pemerintah daerah khususnya dari dinas kesehatan, 4. Kepada peserta dan diharapkan disampaikan kepada masyarakat yang lebih luas lagi agar selalu memperhatikan mutu atau kualitas kosmetika melalui pemeriksaan legalitas produk yang dipakai ke website ww.pom.go.id/registrasi serta selalu menghancurkan produk kosmetika untuk mencegah produk asli tapi palsu. 11

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2006), Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.3352 Tanggal 7 September 2006 tentang Kosmetika yang Mengandung Bahan dan Zat Warna Yang Dilarang, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Anonim. (2007), Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.432.6081 Tanggal 1 Agustus 2007 tentang Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang Dilarang, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Anonim. (2009), Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.43.2503 Tanggal 11 Juni 2009 tentang Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya/Bahan Dilarang, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Anonim. (2010), Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia 12

Lampiran 1 Daftar hadir peserta 13

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Gambar 1 Pemaparan oleh Gambar 2. Peserta P2M Gambar 3. Pertanyaan dari peserta Gambar 4. Diskusi nara sumber dengan peserta 14

Lampiran 3 Peta Lokasi Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di desa Bulian. Desa ini terletak disisi tenggara desa Kubutambahan atau sekitar ±5 km dari pusat administrasi kantor kecamatan Kubutambahan dan ± 17 km dari Kota Singaraja sebagai pusat barang konsumsi untuk wilayah Kabupaten Buleleng. Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng 15