9 10. MODEL DETERMINISTIK.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 2 LANDASAN TEORI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

BAB II LANDASAN TEORI

SILABUS JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 PROGRAM LINEAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL I * (T.INDUSTRI/S1) KODE/SKS : KK /3 SKS

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-1. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Kosep Dasar Riset Operasional

Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

BAB VII METODE TRANSPORTASI

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS]

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MODEL STOKASTIK.

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB I PENDAHULUAN. Inggris dan Amerika bahu- membahu mengupayakan optimum-alokasi bahanbahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI

3. KLASIFIKASI MODEL.

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Riset Operasi, dalam artian sempit merupakan penerapan dari model-model

Pemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III RELAKSASI LAGRANGE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. ( Teknik Riset Operasional ) Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK RISET OPERASIONAL

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metode Transportasi. Rudi Susanto

TRANSPORTATION PROBLEM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

TEKNIK RISET OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

Sesi IX : RISET OPERASI. Perkembangan Riset Operasi

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI

Pertemuan ke-1 PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Model Transportasi dalam kasus optimalisasi distribusi Air Galon Axogy pada

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Menurut Asghar (2000), secara garis besar masalah optimisasi terbagi dalam beberapa tipe berikut:

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

Kontrak Perkuliahan. Pertemuan Ke-1. Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor masyarakat meluas dengan cepat[4]. menentukan tingkat kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dimana masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENERAPAN PROGRAM DINAMIS UNTUK MENENTUKAN JALUR PERJALANAN YANG OPTIMUM DENGAN BANTUAN SOFTWARE WINQSB

Transkripsi:

9 10. MODEL DETERMINISTIK alsen.medikano@gmail.com 1

PENDAHULUAN Model Deterministik adalah model matematika dimana gejala-gejala dapat diukur dengan derajat kepastian yang cukup tinggi. Pada Model Deterministik diasumsikan bahwa kejadian-kejadian yang ada memiliki peluang yang tetap, dapat pula diasumsikan pasti terjadi maupun tidak mungkin terjadi. Contoh model deterministik adalah masalah transportasi, masalah penugasan, masalah transhipment, dan model jaringan (salah satu aplikiasi dari teori graf dimana metode ini umumnya merupakan pengembangan dari metode simpleks yang merupakan metode dasar semua masalah program linear. 2

MODEL MATEMATIKA Model Matematika adalah gambaran (perwakilan) suatu obyek yang disusun guna tujuan tertentu. Sebenarnya model matematika tidak selalu harus dalam bentuk rumus matematika. Model matematika adalah penggambaran suatu gejala dengan menggunakan rumus matematika, melainkan ada yang dapat disajikan dalam bentuk fisis. 3

MENGAPA MODEL MATEMATIKA? Dalam beberapa dasawarsa terakhir terjadi suatu perkembangan yang menyolok dalam penerapan analisis matematis. Dahulu fokus aplikasi matematika hanya pada bidang fisika dan teknik, kini aplikasi matematika berkembang pada bidang ekonomi, biologi, farmasi, geologi, geografi, perencanaan, bahkan sosiologi dan psikologi. Matematika merupakan suatu alat yang sangat penting dalam perkembangan metode kuantitatif dan dapat digunakan sebagi dasar untuk perkembangan teori di bidang ilmu lain. Untuk dapat menerapkan atau menggunakan Matematika secara baik maka penyusunan model membutuhkan matematika sebagai alat utamanya 4

KLASIFIKASI FORMULASI MATEMATIS Formulasi statis, yang melibatkan persaman aljabar maupun optimasi fungsi dengan satu atau lebih variabel, berupa skalar atau vektor, memiliki nilai diskrit atau kontinyu, dapat dibatasi atau tidak, Formulasi dinamis, melibatkan dua tipe variabel yaitu variabel terokat (dependent) dan variabel bebas (independent) 5

KLASIFIKASI MASALAH OPTIMASI Masalah Optimasi Masalah Programa Linear Masalah Programa non- Linear Programa Integer Programa non-integer Programa Integer Programa non-integer Programa Geometrik Programa Kuadratik Programa Tingkat Tinggi 6

TEKNIK OPTIMASI No 1 Dasar Klasifika si Tipe Masalah a. Masalah optimasi tanpa kendala dengan fungsi obyektif yang general Teknik Optimasi Metode kalkulus Sifat Obyektif, fungsi dan kendala b. Masalah programa linear (masalah optimasi yang terkendala) c. Masalah programa non-linear (masalah optimasi berkendala) d. Masalah usus (masalah optimasi berkendala) Metode simpleks, metode grafik, metode vogel, metode hungarian, algoritma karmakar Metode numerik (pencarian random, multivariat), metode animasi satu dimensi, metode fungsi penalty (eksterior, interior) Teknik programa dinamis, teknik simulasi, teknik pengali langrange, metode fungsi penalty, teori permainan 2 a. Masalah perencanaan dan pengendalian Teknik CPM dan PERT b. Masalah aplikasi Metode simpleks, metode grafik, metode vogel Sifat Kejadian c. Masalah pengendalian persediaan Kalkulus defernsial, teknik statistika, teori antrian d. Masalah garis tunggu Teori antrian, teknik simulasi e. peremajaan Kalkulus deferensial, teknik statistika 7

LINEAR PROGRAMMING Pertama kali ditemukan oleh ahli statistika Amerika Serikat yang bernama Prof. George Dantzig (Father of the Linear Programming). Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier. 8

LANGKAH-LANGKAH PL Terdapat beberapa tahap dalam penyelesaian optimasi dari pemrograman linear ini adalah sebagai berikut : (1) Menentukan variabel tujuan, (2) Membuat fungsi tujuan (memaksimumkan/meminimumkan), (3) Memformulasikan fungsi kendala, (4) Menggambarkan dalam bentuk grafik/membuat tabel simplex, (5) Menentukan daerah kemungkinan yang layak, (6) Menentukan solusi optimum. 9

METODE PL (1) 1. Metode North West Corner Merupakan salah satu metode mencari solusi layak awal basis suatu masalah transportasi setimbang. 2. Metode Least Cost Sama dengan metode North West Corner, metode Least Cost merupakan salah satu metode mencari solusi layak awal basis suatu masalah transportasi setimbang. 3. Metode Aproksimasi Vogel. Sama dengan metode North West Corner, metode aproksimasi Vogel merupakan salah satu metode mencari solusi layak awal basis suatu masalah transportasi setimbang. 4. Metode Stepping Stone/ Batu Loncatan Merupakan salah satu metode uji optimalitas suatu masalah transportasi. 5. Metode MoDi (Modified Distribution) sama dengan metode Stepping Stone, metode MoDi merupakan salah satu metode uji optimalitas suatu masalah transportasi. Metode MoDi merupakan mrupakan pengembangan dari metod Stepping Stone. 10

METODE PL (2) 6. Metode Karmakar Merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier 7. Metode Exstended Quadratic Interior Point (EQIP) Sama dengan metode Karmakar, metode EQIP merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier. Metode EQIP adalah metode deterministik yang merupakan pengembangan metode Karmakar. Metode EQIP dikembangakan oleh James A. Momoh. Metode EQIP bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman kuadratik (non linier). 8. Metode Simplex Merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier dengan kendala. Metode ini adalah metode yang ampuh untuk menyelesaikan masalah program linear dua variabel, menggunakan metode Simplex. Metode ini memang sangat lambat, namun seiring berkembangnya zaman, metode simplex dapat diselesaikan dengan softwere manajemen operasi seperti TORA, LINDO, LINGO, dll. Metode simplex merupakan metode iteratif yang berhenti jika syarat-syaratnya sudah dipenuhi. 9. Metode Dual-Simplex Sama halnya dengan metode Simplex, metode Dual-Simplex merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier dengan kendala. Metode dual Simplex bergerak dari suatu solusi layak yang kurang optimum menjadi solusi layak yang lebih optimum. 11

METODE PL (3) 10. Metode big-m Sama halnya dengan metode Simplex, metode big-m merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier dengan kendala. Metode big-m digunakan untuk menyelsaikan fungsi kendala yang jenis pertidaksamaannya beraneka ragam. 11. Metode Dua Fase Sama halnya dengan metode Simplex, metode Dua Fase merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier dengan kendala. Metode Dua-Fase digunakan untuk menyelsaikan fungsi kendala yang jenis pertidaksamaannya beraneka ragam, bahkan ada yang merupakan persamaan. 12. Metode Grafik Seperti yang pernah kita pelajari di SMA, masalah program linier dapat doselesaikan dengan metode grafik 12

METODE PL (4) 13. Bisection/biseksi Merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier tanpa fungsi kendala. 14. Golden section Merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier tanpa fungsi kendala. 15. Steepest descent Merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier tanpa fungsi kendala. 16. Davidon fletcher Merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier tanpa fungsi kendala 13

CONTOH KEJADIAN DETERMINISTIK Kejadian deterministik adalah kejadian yang pasti terjadi. Persaingan usaha laundry di sekitar kampus UMS. Terdapat beberapa kriteria untuk mahasiswa dalam menentukan laundry mana yang akan dipilihnya. Beberapa kriteria tersebut antara lain: jarak laundry, pelayanan dan harga. Langkah pertama adalah memperkirakan persebaran mahasiswa dalam memilih laundry, dengan menggunakan gaya fisika 14

terimakasih 15