OLEH : S I S W O Y O, S.Si MAHMUD YUSUF,ST MUHAMAD SANUSI,S.Si 1

dokumen-dokumen yang mirip
Teori Dasar GAYA MAGNETIK : (F) Jika dua buah benda atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatannya masing-masing m 1.

BAB III METODE PENELITIAN

Teori Dasar GAYA MAGNETIK. Jika dua buah benda atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatannya masing-masing m 1. dan m 2

STUDI ANOMALI BAWAH PERMUKAAN DAERAH SEKITAR MANIFESTASI AIR PANAS, DESA WAGIR LOR, KEC. NGEBEL, KAB. PONOROGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

UPGRADE SISTEM PERALATAN MAGNET BUMI. Oleh : Yohanes Tasar, Ahmad Kadarisman, Mahmud Yusuf, Abdul Aziz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghasilkan variasi medan magnet bumi yang berhubungan dengan

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Vetran Republik Indonesia

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran.. 66 DAFTAR PUSTAKA Lampiran-lampiran... 69

BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA LAPANGAN

Pengolahan awal metode magnetik

MONITORING GUNUNG API DENGAN METODE MAGNETIK

d) Dipol magnet merupakan sebuah magnet dipol, akselerator partikel, magnet yang dibangun untuk menciptakan medan magnet homogen dari jarak tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH WAKTU LOOPING TERHADAP NILAI KOREKSI HARIAN DAN ANOMALI MAGNETIK TOTAL PADA PENGOLAHAN DATA GEOMAGNET STUDI KASUS : DAERAH KARANG SAMBUNG

Kata kunci: Metode geomagnetik, bendungan Karangkates (Lahor-Sutami), jenis batuan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kelompok 3 : Ahmad Imam Darmanata Pamungkas Firmansyah Saleh Ryan Isra Yuriski Tomy Dwi Hartanto

Program Studi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin SARI BACAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Einstein 3 (1) (2015): 1-8. Jurnal Einstein. Available online

Kata kunci: anomali magnet, filter, sesar, intrusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian

Identifikasi Keberadaan Heat Source Menggunakan Metode Geomagnetik Pada Daerah Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah

TEORI DASAR. batuan, yaitu kandungan magnetiknya sehingga efektifitas metode ini bergantung

PENERAPAN METODE POLARISASI SINYAL ULF DALAM PEMISAHAN PENGARUH AKTIVITAS MATAHARI DARI ANOMALI GEOMAGNET TERKAIT GEMPA BUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1ºLintang Utara - 4º Lintang Utara dan 98 Bujur Timur Bujur

BAB I PENDAHULUAN. Sepertiga wilayah Indonesia berada di atas permukaan laut yakni belasan

PEMODELAN 2D RESERVOAR GEOTERMAL MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI DESA KASIMBAR BARAT ABSTRAK ABSTRACT

Deliniasi Prospek Bijih Besi Dengan Mengunakan Metode Geomagnetik (Lokasi Penelitian Pelaihari, Kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan)

Kata Kunci : Metode Geomagnet, suseptibilitas magnetik, perbandingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Panas Bumi Parang Tritis Kabupaten Bantul DIY Dengan Metode Magnetik

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum teknik pengukuran magnetik ini pada setiap stasiun dapat dijelaskan sebagai berikut :

EKSPLORASI GEOMAGNETIK UNTUK PENENTUAN KEBERADAAN PIPA AIR DI BAWAH PERMUKAAN BUMI

Kata kunci : Metode geomagnet, Mineral Sulfida, Foward Modeling, Disseminated.

Pengaruh Pola Kontur Hasil Kontinuasi Atas Pada Data Geomagnetik Intepretasi Reduksi Kutub

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MAGNETOMETER DIGITAL DENGAN SENSOR MAGNET HMC5883L BERBASIS WEB

Pengantar Praktikum Metode Gravitasi dan Magnetik

Bab III Metodologi Penelitian

Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014

Pemodelan 2D Reservoar Geotermal Menggunakan Metode Geomagnet Pada Lapangan Panasbumi Mapane Tambu

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 3 (2014), Hal ISSN :

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

PENYELIDIKAN GEOMAGNETIK MENGGUNAKAN TRANSFORMASI PSEUDOGRAVITY PADA ANOMALI MAGNETIK DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

Bahan Listrik. Bahan Magnet

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

MAKALAH GRAVITASI DAN GEOMAGNET INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI OLEH PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN MIPA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN I.1.

III. TEORI DASAR. Charles Augustin de Coulomb pada tahun 1785 menyatakan bahwa gaya magnetik

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT

Identifikasi Jalur Sesar Opak Berdasarkan Analisis Data Anomali Medan Magnet dan Geologi Regional Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

ANALISIS JENIS MINERAL MAGNETIK DARI POLUTAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE ISOTHERMAL REMANENT MAGNETIZATION (IRM) DI KOTA PADANG ABSTRACT

MAGNET. elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik

APLIKASI METODE GEOMAGNETIK UNTUK MEMETAKAN SITUS ARKEOLOGI CANDI BADUT MALANG JAWA TIMUR

Analisis Medan Magnet Bumi Sebelum dan Sesudah Kejadian Gempa (Studi Kasus: Gempa 18 November 2014 di Sabang)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDUGAAN POSISI DAPUR MAGMA GUNUNGAPI INELIKA, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN SURVEI MAGNETIK

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJI BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH GUNUNG MELATI KABUPATEN TANAH LAUT

IDENTIFIKASI JALUR SESAR MINOR GRINDULU BERDASARKAN DATA ANOMALI MEDAN MAGNET

PEMODELAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH SUMBER AIR PANAS SONGGORITI KOTA BATU BERDASARKAN DATA GEOMAGNETIK

Identifikasi Struktur Lapisan Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Emas Dengan Menggunakan Metode Magnetik Di Papandayan Garut Jawa Barat

SISTEM KONTROL KONDISI PERALATAN SEISMOGRAPH JARINGAN INATEWS. Oleh : Bidang Instrumentasi Rekayasa dan Kalibrasi Peralatan Geofisika

V. HASIL DAN INTERPRETASI. panas bumi daerah penelitian, kemudian data yang diperoleh diolah dengan

Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Prospek Panas Bumi Gunungapi Hulu Lais Lereng Utara dengan Menggunakan Metode Magnetik

PENGARUH POLA KONTUR HASIL KONTINUASI ATAS PADA DATA GEOMAGNETIK INTEPRETASI REDUKSI KUTUB

BAB III DASAR TEORI. permeabilitas medium magnetik (untuk ruang hampa µ = 1). per satuan muatan P1 didefenisikan sebagai kuat

BAB III TEORI DASAR (3.1-1) dimana F : Gaya antara dua partikel bermassa m 1 dan m 2. r : jarak antara dua partikel

Unnes Physics Journal

BENDA MAGNET

Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Prospek Panas Bumi Gunungapi Hulu Lais Lereng Utara dengan Menggunakan Metode Magnetik

Survei Polarisasi Terimbas (IP) Dan Geomagnet Daerah Parit Tebu Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka-Belitung

INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH MANIFESTASI EMAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DI DAERAH GARUT JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS PREKURSOR GEMPABUMI WILAYAH SUMATERA BARAT BERDASARKAN MAGNETIC DATA ACQUISITION SYSTEM PERIODE JULI 2016 MARET 2017

Albert Wenanta 1, Piter Lepong 2. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia ISBN:

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK (DAERAH SEKITAR SUNGAI OYO YOGYAKARTA)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data dipusatkan di kawasan Gunung Peben Pulau Belitung. Untuk

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR WILAYAH V JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Interpretasi Kualitatif Anomali Magnetik di Daerah Semburan Gas

Karakterisasi Panasbumi di Sumber Air Panas dengan Menggunakan Metode Geomagnet (Studi Kasus: Sumber Air Panas Panggo Kabupaten Sinjai)

DESAIN SURVEI METODA MAGNETIK MENGGUNAKAN MARINE MAGNETOMETER DALAM PENDETEKSIAN RANJAU

Interpretasi Struktur Bawah Tanah pada Sistem Sungai Bribin dengan Metode Geomagnet

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]

KEGUNAAN MAGNET PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KEMAGNETAN. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.

Analisis Kejadian Corona Mass Ejection (CME) dan Solar Wind di Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang (KPG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

INTERPRETASI ANOMALI MAGNETIK PADA PENENTUAN LOKASI BARU STASIUN MAGNET (STASIUN GEOFISIKA ANGKASA JAYAPURA) OLEH : S I S W O Y O, S.Si MAHMUD YUSUF,ST MUHAMAD SANUSI,S.Si 1

Pendahuluan Magnetisasi Batuan Jaringan Stasiun Magnetik BMKG Persyaratan Stasiun Magnet Bumi Pengukuran Anomali Magnetik Analisa Spektrum Installasi Peralatan Obervasi Magnet bumi Kesimpulan dan Saran 2

Dipole field Fluid conducting core olar Wind Earth Interaction Sumber kemagnetan bumi adalah : 1.Interior inti bumi 2.Medan magnet dari luar 3

Perkembangan penelitian tentang Magnetbumi dan Paleomagnetik telah lama dipublikasikan oleh Merrill dan Mcilhenny (1996) 1. Masyarakat mulai mengetahui tentang Magnetbumi pada awal abad ke-vi sebelum Masehi. 2. Kompas magnetik yang pertama dari Cina pada abad ke-i Masehi.

3. Henry Gellibrand pertama kali menemukan variasi deklinasi pada medan magnetbumi. 4. Pengukuran deklinasi magnetik telah dilakukan di cina mulai tahun 720. 5. Inkilnasi magnetik pertama kali ditemukan oleh George Hartmann pada tahun 1544. 6. Pada tahun 1546 Gerhard Mercator yang pertama kali menerapkan kutub magnetbumi pada permukaan bumi dan dapat menetapkan kutub-kutubnya tersebut. 7. Alexander Von Humbolt pertama kali melakukan survey magnetik global dan berhasil mengembangkan Intensitas medan magnetbumi dan variasinya pada lintang bumi. 5

8. Pada tahun 1600 William Gilbert pertama kali mengajukan gagasan bahwa bumi adalah sebuah magnet yang besar. 9. Pada tahun 1838 Gauss pertama kali mengajukan gagasan bentuk matematis dari medan magnetbumi, dan yang pertama melakukan pencocokan yang terbaik dari kutub medan magnetbumi terhadap permukaan bumi. 6

Komponen Medan Magnet Bumi X, Y, Z Variasi kontinous F,D,I Pengamatan absolute H 2 = X 2 + Y 2 X = H cos D Y = H sin D = X tan D Z = F sin I = H tan I D = arctan (Y/X) I = arctan (Z/H) F 2 = X 2 + Y 2 + Z 2 = H 2 + Z 2 Pengukuran Deklinasi dan Inklinasi Pengukuran Total Intensitas 7

Sebelum memahami bagaimana persyaratan sebuah stasiun magnet lebih baik memahamai bagaimana pembentukan batuan magnetik di sekitar stasiun. Batuan akan bersifat magnet bila batuan tersebut mengandung material magnetis.dengan kata lain sifat kemagnetan batuan tergantung dari jumlah material magnetis yang terkandung didalamnya. Batuan termagnetisasi oleh medan magnet bumi, sehingga besar dan arahnya pun tergantung pada medan magnet bumi penyebab magnetisasi Hal ini dikatakan bahwa batuan tersebut memiliki magnetisasi remanent Ditinjau dari proses terjadinya magnetisasi remanent dapat dibedakan menjadi : Thermoremanent Magnetisasi - mengalami perubahan suhu Deposisional Remanent Magnetisasi Karena pengendapan. 8

Substansi diamagnetik memiliki suseptibilitas magnetik yang bernilai negatif sangat kecil. Contoh: kuarsa, graphite, gypsum, marbel dll Substansi parramagnetik memiliki suseptibilitas magnetik positif sangat kecil. Contoh: pyrite, zinc blende, Hematite Substansi ferromagnetik adalah material yang menunjukkan pengaruh magnetik yang tinggi baik ada atau tidak ada medan magnetik eksternal. Substansi ini memiliki nilai suseptibilitas magnetik yang sangat tinggi. Contoh: besi, kobalt, nikel 9

Th 1990an Th 2006 Th 2010 10

Yang diharapkan hanya medan magnet alami yang terdeteksi Memiliki variasi Medan Magnetik yang kecil Konsekwensinya: 1. Memiliki nilai variasi medan magnet yang homogen 2. Perubahan medan magnet bumi yang diukur karena berubahan atmosphere di sekitar stasiun Tambahan: Pillar yang stabil Memiliki nilai Azimuth Titik tetap yang tidak berubah rubah dalam jangka waktu lama 11

KONDISI STASIUN MAGNET BUMI Sebuah stasiun magnet bumi dibangun dari : Memiliki anomaly magnetik yang kecil Semua bangunan dibuat dari bahan bahan yang tidak mengandung magnetik. 12

Stageof Angkasa Jayapura 13

L1 L2 L3 Anomali magnetik lokal Pemisahan anomali regional dan Residual dengan metode Trend Surface Analisis (TSA) orde satu Anomali Regional Tempat untuk sensor Anomali Residual 14

Jarak Freq 15

16

17

INSTALASI PERALATAN OBSERVASI MAGNET BUMI Proton Sensor Fluxgate Sensor Pilar Magnetometer Pintu Masuk GPS

Rekanaman alat per 1 detik Rekaman alat per 1 menit 19

10 1 Power spectrum X Y Z 10 0 nt/sqrt(hz) 10-1 10-2 10-3 10-2 10-1 10 0 Frequency, Hz 20

Pemasangan tahun 2010 Peralatan yang dipasang, Fluxgate 3 komponen LEMI-018 (sampling rate 1 sec, dan Overhauser Magnetometer DL- POS (min sampling rate 3 sec) Lokasi dengan low noise Rekaman variometer bagus tanpa adanya gaps Efesiensi rekaman rata-rata 89% 21

1. Dalam penetuan lokasi baru untuk stasiun pengamatan magnet bumi perlu dilakukan site survey anomali magnetik untuk menentukan lokasi yang memiliki variasi noise magnet yang kecil akibat batuan setempat. 2. Dengan analisisi spektum dapat diketahui bahwa pada lokasi penelitian memiliki rata-rata anomali magnetik dari sumber regional (yang paling dalam ) adalah 1700 m, dan anomali residual (yang menengah) adalah 69.7 m, dan noise bersumber dari kedalaman 5.1 m. 3. Pada lokasi yang dipasang alat pengamatan memiliki variasi magnetik yang kecil,terlihat dari rekaman fluxgate yang tidak banyak noise lokal 4. Perlu dilakukan penelitian yang terintergasi dari beberapa metode geofisika guna mengetahui struktur bawah permukaan untuk lokasi stasiun magnet. 5. Sampling rate yang kecil yang dimiliki kemampuan alat dapat diguanakan untuk studi fenomena magnetik dan studi prekursor gempabumi 22

23